Tumgik
#penglipuran
discovabali · 2 years
Text
Penglipuran Village is located in Karangasem Regency and it is one of the cleanest village in the world!
4 notes · View notes
divinum-pacis · 7 months
Text
Tumblr media
People carry their offerings to a temple during the Hindu festival of Galungan, the celebration of the triumph of good over evil, at Penglipuran village, Bangli, Bali, Indonesia, on Wednesday, Feb. 28, 2024. (AP Photo/Firdia Lisnawati)
54 notes · View notes
artiarini · 2 years
Text
Desa Penglipuran, Bali
Tumblr media
Memiliki julukan sebagai desa paling bersih nomor 4 di dunia, Desa Penglipuran. Sangat disayangkan pada saat mengunjungi desa ini, hujan deras terus menerus membasahi Pulai Dewata. Alhasil berteduh dan menikmati mie instan dengan cabai yang banyak, tidak lupa telur dan sawi hijau... uggghh nikmat.
Setelah hujan reda, muncullah niat untuk foto, tidak begitu sering foto karena diri ini memang tidak terlalu suka difoto. Baru sadar, ternyata Desa Penglipuran ini ada di atas bukit, sehingga menyebabkan kabut putih pekat menyelimuti lingkungan seluruh desa.
Kalau tidak hujan, sudah pasti bagus pemandangan ini. Cukup membayar Rp 25.000 bagi WNI, sudah dapat menikmati kendahan dan kebersihan desa. Sudah jelas, membantu para warga desa sekitar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
5 notes · View notes
sivanagardens · 14 days
Text
Jelajahi Bali dengan Layanan Eksklusif Panda Travel Jakarta-Bali
Tumblr media
Bali, pulau indah yang mempesona dengan pantai-pantainya yang berkilauan, budaya yang kaya, dan panorama alam yang menakjubkan, selalu menjadi destinasi impian banyak wisatawan. Namun, perjalanan yang nyaman dan teratur sering kali menjadi faktor penting yang memengaruhi pengalaman liburan. Panda Travel, penyedia layanan perjalanan eksklusif, kini hadir dengan layanan Jakarta-Bali yang menawarkan pengalaman perjalanan tanpa hambatan dan penuh kemewahan.
Layanan Eksklusif yang Menyajikan Kenyamanan Maksimal
Panda Travel memberikan solusi bagi Anda yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan dari Jakarta ke Bali. Layanan eksklusif ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelancong yang menginginkan pengalaman perjalanan premium dengan harga yang terjangkau. Dengan armada kendaraan modern yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap, Panda Travel memastikan setiap perjalanan Anda menjadi lebih menyenangkan.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Panda Travel antara lain:
Transportasi Premium: Armada kendaraan Panda Travel terdiri dari mobil-mobil mewah yang nyaman, aman, dan dilengkapi dengan fitur-fitur modern, seperti AC, tempat duduk yang lega, serta layanan hiburan di dalam mobil.
Layanan Pribadi: Selain fasilitas kendaraan yang nyaman, Panda Travel juga menawarkan layanan sopir pribadi yang berpengalaman dan ramah. Para sopir ini tidak hanya terampil dalam mengemudi, tetapi juga memahami jalan-jalan di Bali dengan baik sehingga dapat mengantarkan Anda ke destinasi dengan cepat dan aman.
Kemudahan Pemesanan: Dengan sistem pemesanan online yang mudah diakses, Panda Travel memungkinkan Anda untuk memesan perjalanan dengan cepat dan efisien. Layanan pelanggan yang responsif juga siap membantu menjawab pertanyaan serta memberikan informasi terkait perjalanan Anda.
Pengalaman Perjalanan Tanpa Repot
Layanan Panda Travel Jakarta-Bali dirancang khusus untuk wisatawan yang ingin menikmati Bali tanpa kerepotan. Anda dapat duduk santai dan menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, sementara semua kebutuhan perjalanan Anda diurus oleh tim profesional. Dari penjemputan di lokasi Anda di Jakarta hingga pengantaran langsung ke tempat tujuan di Bali, Panda Travel menghadirkan solusi perjalanan tanpa repot.
Paket Wisata Khusus Panda Travel
Selain layanan transportasi eksklusif, Panda Travel juga menawarkan berbagai paket wisata yang dirancang untuk memberikan pengalaman liburan terbaik di Bali. Beberapa paket yang ditawarkan antara lain:
Paket Wisata Pantai: Jelajahi keindahan pantai-pantai Bali yang terkenal, seperti Pantai Kuta, Sanur, dan Nusa Dua.
Paket Budaya dan Sejarah: Kunjungi tempat-tempat bersejarah dan kebudayaan, seperti Pura Besakih, Pura Uluwatu, dan Desa Penglipuran, yang kaya dengan tradisi lokal.
Paket Wisata Alam: Bagi Anda yang menyukai petualangan alam, Panda Travel menawarkan tur ke destinasi seperti Gunung Batur, Tegalalang Rice Terrace, dan Air Terjun Gitgit.
Kenapa Memilih Panda Travel jakarta bali?
Ada beberapa alasan kenapa Panda Travel jakarta bali menjadi pilihan terbaik untuk perjalanan Anda ke Bali:
Fleksibilitas Waktu: Panda Travel menawarkan fleksibilitas dalam memilih waktu perjalanan yang sesuai dengan jadwal Anda, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang jadwal yang ketat.
Pelayanan Ramah dan Profesional: Dengan tim yang terlatih dan profesional, Panda Travel memastikan setiap perjalanan Anda aman, nyaman, dan menyenangkan.
Harga Kompetitif: Meskipun menawarkan layanan premium, Panda Travel tetap memberikan harga yang kompetitif dan terjangkau bagi berbagai kalangan wisatawan.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan layanan eksklusif Panda Travel Jakarta-Bali?
Layanan eksklusif Panda Travel Jakarta-Bali adalah layanan perjalanan premium yang menawarkan kenyamanan, kemewahan, dan keamanan dalam perjalanan dari Jakarta ke Bali, termasuk transportasi menggunakan kendaraan mewah serta sopir pribadi.
2. Apa saja keunggulan yang ditawarkan oleh Panda Travel?
Keunggulan Panda Travel mencakup armada transportasi mewah, layanan sopir pribadi, pemesanan online yang mudah, serta berbagai paket wisata yang dirancang khusus untuk menjelajahi Bali dengan nyaman.
3. Jenis kendaraan apa yang digunakan oleh Panda Travel?
Panda Travel menggunakan kendaraan-kendaraan premium yang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti AC, tempat duduk nyaman, dan layanan hiburan untuk memastikan perjalanan yang menyenangkan.
4. Bagaimana cara memesan layanan Panda Travel?
Anda dapat memesan layanan Panda Travel melalui sistem pemesanan online yang mudah diakses. Selain itu, tim layanan pelanggan siap membantu dengan informasi dan kebutuhan pemesanan lainnya.
5. Apakah Panda Travel menyediakan layanan sopir pribadi?
Ya, Panda Travel menyediakan layanan sopir pribadi yang berpengalaman dan ramah. Sopir tersebut juga familiar dengan rute dan tempat wisata di Bali untuk memastikan perjalanan yang aman dan efisien.
6. Apakah Panda Travel menawarkan paket wisata di Bali?
Ya, Panda Travel menawarkan berbagai paket wisata seperti paket wisata pantai, wisata budaya dan sejarah, serta wisata alam, yang dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik selama berada di Bali.
7. Apa saja destinasi yang ditawarkan dalam paket wisata Panda Travel?
Beberapa destinasi populer yang ditawarkan dalam paket wisata Panda Travel meliputi Pantai Kuta, Pura Besakih, Tegalalang Rice Terrace, Air Terjun Gitgit, dan banyak lagi.
8. Apakah saya bisa memilih waktu keberangkatan yang fleksibel?
Ya, Panda Travel memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu keberangkatan sesuai dengan jadwal Anda, sehingga Anda dapat merencanakan perjalanan dengan lebih leluasa.
9. Apakah harga layanan Panda Travel kompetitif?
Meskipun Panda Travel menawarkan layanan premium, harga yang ditawarkan tetap kompetitif dan terjangkau untuk berbagai kalangan wisatawan.
10. Bagaimana Panda Travel memastikan perjalanan saya aman dan nyaman?
Panda Travel memastikan perjalanan yang aman dan nyaman dengan menyediakan armada kendaraan berkualitas tinggi, sopir yang berpengalaman, serta layanan pelanggan yang siap membantu kebutuhan Anda selama perjalanan.
0 notes
turisiancom · 24 days
Text
TURISIAN.com - Bali, yang tak pernah kehabisan pesona, kembali menawarkan salah satu destinasi wisata alam yang patut dikunjungi, namanya Air Terjun Tukad Cepung. Terletak di Desa Penida Kelod, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, air terjun ini menghadirkan pengalaman wisata yang tak sekadar memanjakan mata, tetapi juga menenangkan jiwa. Sementara itu, Air Terjun Tukad Cepung, meski tersembunyi, bukanlah tempat yang sulit dijangkau. Berada di kawasan Pura Dalam Penida Kelod, tempat ini hanya berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota Denpasar. BACA JUGA: Pantai Lovina Bali, Tawarkan Tontonan Lumba-lumba Liar hingga anak Penyu Atau,  bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit. Lokasinya yang berada di tepi jalan raya Tembuku membuat perjalanan menjadi nyaman. Bagi para pelancong yang haus akan eksplorasi, tempat ini juga berdekatan dengan wisata alam lain. Seperti Goa Raja, Yeh Bulan, dan desa wisata Penglipuran—yang terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Sedangkan, untuk mencapai air terjun, pengunjung harus berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit. Melewati jalur setapak yang diapit pepohonan kelapa dan bambu yang rindang. Seakan mengajak setiap langkah dalam suasana teduh, perjalanan ini terasa menyenangkan. BACA JUGA: Kilas Balik 25 Tahun Rossa, Sebuah Film Dokumenter Inspiratif Diluncurkan Sebuah Bukit Kecil Mendekati lokasi air terjun, pengunjung akan dihadapkan pada sebuah bukit kecil yang harus didaki. Dari sini,  kemudian membuka jalan ke gua tempat air terjun ini berada. Sebuah lubang besar di bagian atas gua seakan menjadi pintu masuk bagi cahaya matahari. Begitu tiba, pemandangan air yang jatuh seperti tirai raksasa di depan mata menjadi suguhan utama. BACA JUGA: West Java Festival Kembali Digelar, Kawasan Ikonik Gedung Sate jadi Pusat Kegiatan Sinar mentari menembus dahan pepohonan, menyusup ke dalam lubang gua, menciptakan siluet yang dramatis saat menyinari air terjun. Kombinasi antara cahaya dan air ini menghadirkan pemandangan yang memesona. Sebuah keindahan alami yang seakan mengajak pengunjung untuk berhenti sejenak dan mengaguminya. Momen terbaik untuk menikmati keindahan Tukad Cepung adalah pada tengah hari, sekitar pukul 11.00 hingga 14.00 WITA. Ketika sinar matahari berada di sudut yang sempurna untuk menciptakan fenomena cahaya yang paling menakjubkan. Tak heran, banyak wisatawan yang datang untuk sekadar berfoto, mengabadikan pesona yang tak tertandingi ini. BACA JUGA: Kontes Ternak dan Ekspo Pangan 2024 Jabar Kembali Digelar Biaya dan Akses Untuk menikmati keajaiban alam ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 30.000 per orang. Harga ini berlaku sama bagi wisatawan lokal maupun internasional. Sebuah tarif yang terbilang sangat terjangkau untuk pengalaman alam yang begitu menawan. Air Terjun Tukad Cepung adalah bukti lain bahwa Bali tidak pernah kehabisan kejutan. Bagi mereka yang mencari ketenangan di tengah gemerlapnya wisata pulau ini. Tukad Cepung adalah tempat yang sempurna untuk menyatu dengan keindahan alam yang masih alami. ***
0 notes
seomastersstuff1 · 2 months
Text
Discover the Timeless Charm of Traditional Villages in Bali
Tumblr media
Exploring the traditional villages in Bali offers a captivating glimpse into the island's rich cultural heritage. These villages, scattered across the picturesque landscapes, are living museums where ancient traditions and customs are preserved and celebrated. One of the most renowned traditional villages in Bali is Penglipuran, famous for its well-preserved architecture and pristine environment. Here, visitors can wander through bamboo-lined streets and admire the uniformity of traditional Balinese houses, each adorned with intricate carvings and vibrant gardens.
Another must-visit is Tenganan, known for its unique double ikat weaving technique and age-old rituals. This village is home to the Bali Aga people, the island's original inhabitants, who have maintained their distinct way of life for centuries. Similarly, Trunyan village offers a unique cultural experience with its fascinating burial practices and serene setting by Lake Batur.
Bali's traditional villages provide an immersive experience for those seeking to understand the island's cultural depth. Engaging with local artisans, witnessing traditional ceremonies, and exploring these villages' scenic beauty make for an enriching journey into Bali's past and present. Discovering the traditional villages in Bali is a voyage into the heart of the island's enduring traditions and vibrant community life.
0 notes
mysticwizardglitter · 2 months
Text
Discover Bali's Traditional Villages: A Journey Through Culture and Heritage
Tumblr media
Bali, often referred to as the "Island of the Gods," is renowned for its stunning beaches, lush landscapes, and vibrant nightlife. However, beyond the popular tourist spots lies a world rich in tradition and culture, waiting to be explored. The traditional villages in Bali offer a unique glimpse into the island's authentic way of life, where ancient customs and rituals are still very much alive. In this article, we will take you on a journey through some of the most captivating traditional villages in Bali, highlighting their unique charm and cultural significance. Explore the hidden treasures among the various islands in Bali and immerse yourself in the timeless beauty of its villages.
Penglipuran Village: A Model of Tradition and Cleanliness
Nestled in the highlands of Bangli, Penglipuran Village is famous for its well-preserved culture and immaculate cleanliness. The village has received numerous accolades for being one of the cleanest villages in the world. Walking through Penglipuran, you'll be enchanted by the neatly arranged bamboo houses, traditional gates, and beautifully landscaped gardens. The villagers here take great pride in maintaining their environment and preserving their customs. Penglipuran offers a serene and picturesque setting, providing visitors with a tranquil escape from the hustle and bustle of modern life.
Tumblr media
Tenganan Village: The Home of Bali Aga
Tenganan Village is one of the oldest and most traditional villages in Bali, inhabited by the Bali Aga people, the original inhabitants of the island. Located in the Karangasem Regency, Tenganan is known for its unique culture and traditions that have been preserved for centuries. One of the village's most notable practices is the weaving of double ikat fabric, known as Geringsing, which is believed to have magical properties. Visitors can witness the intricate process of creating this fabric and learn about the village's rich history and customs.
Tumblr media
Mas Village: The Heart of Woodcarving
For those interested in Balinese art, Mas Village is a must-visit. Located just south of Ubud, Mas is renowned for its masterful woodcarvings. The village is home to numerous galleries and workshops where artisans skillfully transform blocks of wood into stunning sculptures and intricate designs. The art of woodcarving has been passed down through generations in Mas, and visitors can observe the meticulous craftsmanship that goes into each piece. Whether you're looking to purchase a unique souvenir or simply appreciate the artistry, Mas Village offers an enriching cultural experience.
Celuk Village: The Silver and Goldsmiths' Haven
Celuk Village, located in the Gianyar Regency, is the center of gold and silver jewelry making in Bali. The village is lined with workshops and galleries showcasing a wide array of intricate jewelry pieces. Visitors can watch skilled artisans at work, crafting delicate and ornate designs using traditional techniques. Celuk Village offers a unique opportunity to purchase high-quality jewelry directly from the source, making it a perfect destination for those seeking beautiful and authentic Balinese souvenirs.
Tumblr media
Ubud's Surrounding Villages: A Cultural Hub
Ubud is often regarded as the cultural heart of Bali, and its surrounding villages are equally rich in tradition and heritage. Villages like Batubulan, famous for its stone carvings, and Batuan, known for its traditional paintings, offer visitors a chance to explore different aspects of Balinese culture. These villages host various cultural performances, including traditional dance and music, providing a deeper understanding of Bali's artistic heritage. The lush landscapes and tranquil atmosphere of Ubud's villages make them ideal for a peaceful retreat and cultural exploration.
Cultural Festivals and Ceremonies
A visit to the traditional villages in Bali is incomplete without experiencing their vibrant festivals and ceremonies. These events are integral to Balinese culture, showcasing traditional dances, music, and rituals that have been practiced for generations. Festivals like Galungan, which celebrates the victory of good over evil, and Nyepi, the day of silence, offer a unique insight into the island's spiritual life. Participating in these festivals provides a deeper connection to the Balinese way of life and a memorable cultural experience.
Conclusion
Exploring the traditional villages in Bali is a journey into the heart of the island's culture and heritage. These villages offer a stark contrast to the bustling tourist areas, providing a serene and enriching experience. Whether you're interested in art, history, or simply seeking a peaceful escape, the traditional villages in Bali have something to offer. By visiting these villages, you not only gain a deeper appreciation for Balinese culture but also contribute to the preservation of their unique traditions. So, venture off the beaten path and uncover the timeless charm of Bali's traditional villages.
0 notes
nandneeeeeee · 4 months
Text
Traditional Villages in Bali: Discovering the Authentic Side of the Island Paradise
Bali, often celebrated for its vibrant nightlife, sandy beaches, and rich cultural tapestry, is undoubtedly a gem in Southeast Asia's tourism crown. However, beyond the bustling streets of Kuta and the trendy beach clubs of Seminyak lies another facet of this enchanting island – traditional villages in Bali. Nestled amidst lush greenery and rice terraces, these villages offer visitors a glimpse into Bali's authentic heritage, where time seems to stand still amid a backdrop of ancient traditions and customs. You all learn about the unique culture of Bali while touring the island's villages. 
Preserving Cultural Heritage
Tumblr media
In a world that's rapidly modernizing, Bali's traditional villages serve as guardians of the island's cultural legacy. Here, centuries-old rituals and ceremonies are still observed with utmost reverence, providing a stark contrast to the fast-paced lifestyle prevalent in urban areas. One such village is Tenganan, located in the Karangasem regency. Tenganan is famous for its unique weaving technique called "double ikat," where intricate patterns are handwoven into traditional textiles known as "gringsing." Visitors to Tenganan can witness skilled artisans at work, carrying on a tradition passed down through generations.
Embracing Community Spirit
What sets Bali's traditional villages apart is their strong sense of community. Life here revolves around the banjar, a local council that oversees communal affairs and ensures the well-being of its residents. Visitors are often welcomed with open arms, invited to partake in village activities and ceremonies. In Penglipuran, a village renowned for its pristine cleanliness and orderly layout, guests can immerse themselves in Balinese hospitality by joining in traditional dance performances or sampling local delicacies prepared by village women.
Living in Harmony with Nature
Tumblr media
While modernization has brought undeniable progress to Bali, traditional villages remain steadfast in their commitment to preserving the island's natural beauty. In Ubud's outlying areas, such as the village of Tegallalang, terraced rice fields cascade down the hillsides, painting a picture of agrarian tranquility. Here, farmers still practice age-old techniques of rice cultivation, relying on manual labor and ancient irrigation systems to coax a bountiful harvest from the land. Visitors can wander through the rice paddies, marveling at the ingenuity of Balinese farmers and gaining a newfound appreciation for sustainable living.
Rediscovering Spiritual Roots
At the heart of Bali's traditional villages lies a deep spiritual connection to the land and its guardian deities. Temples, or "pura," dot the landscape, serving as focal points for religious devotion and community gatherings. One such temple is Pura Besakih, located on the slopes of Mount Agung, Bali's highest peak. As the island's largest and holiest temple complex, Pura Besakih attracts pilgrims from far and wide who come to pay homage to the gods and seek blessings for prosperity and protection.
Conclusion
Tumblr media
In a world that's increasingly homogenized by globalization, Bali's traditional villages offer a refreshing escape into a bygone era. Here, amidst the tranquil beauty of nature and the warmth of community spirit, visitors can reconnect with the essence of Balinese culture and gain a deeper understanding of what makes this island paradise truly special. Whether it's witnessing age-old rituals, partaking in communal festivities, or simply basking in the serenity of rural life, a journey to Bali's traditional villages promises an enriching experience that transcends the confines of time and space. So, the next time you find yourself in Bali, venture off the beaten path and discover the other side of this enchanting island – where tradition meets modernity in perfect harmony.
0 notes
putridi2024 · 5 months
Text
23 April 2024
main main di kintamani!
paginya ke penglipuran dulu, terus ke kintamani, main ke tegukopi lagi. abis itu cari yg jual biji kopi, terus ke tegalalang dehh
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
apkaartpasaulei · 5 months
Text
UBUD
9.DIENA
Cēlāmies agri, lai dotos uz ļoti populāro ūdenskritumu Kanto Lampo Waterfall.
Esam pieļāvuši kļūdu dodoties uz ūdenskritumu normālā laikā un pašu ūdenskritumu ieraudzīt ir teju neiespējami... tad nu šis bija labākais lēmums! Tūristu tik pat kā nebija un vietējais glābējs par 1 EUR mums uztaisīja fotosesiju - nostādot visās pozās!!! 😃
Bijām tur pat blakus un diena vēl tikai knapi sākusies, tāpēc laidām uz otru ūdenskritumu Taman Sari Waterfall & Natural pool. Šajā ūdenskritumā nebija nevienas dzīvas dvēseles, tāpēc izbaudījām kā privātajā tūrē. Braucot prom, ūdenskrituma galvenais čakli steidza aizslaucīt motorollera un mūsu pēdas - nav ko citiem zināt, ka kāds jau te ir iešmaucis pirms atvēršanas. Ūdenskritumu apmeklējumi vidēji maksā 20k...25k (1-1.5 EUR no cilvēka).
Būtu vēl ko skatīties un skatīties, bet tā kā diena apmākusies un mēs slapji no ūdenskrituma, steidzām uz viesnīcu. Pārģērbāmies, pabrokastojām un laidām uz vienu no tīrākajiem ciematiem pasaulē - Penglipuran Village. Pa ceļam gan pamatīgi izlijām, bet ar laiku viss noskaidrojās. Tas ir ciemats, gluži tāds pats kā citi, bet vietējie tajā ļauj Tev blandīties pa savām mājām. Baliešiem nav viena māja kā mums - tas ir dažādu ēku komplekss, kurš sastāv no - tempļa, virtuves, guļamistabas, viesu/bērnu istaba, kāzu/bēru altāra, ballīšu vietas. Parasti no ielas puses mājas aizsedz masīvs betona žogs. Starp blakus esošajiem kaimiņiem žogu nav. Pie žoga, no ielas puses plūst dambis, kur dažs met miskasti, dažs mazgā kājas, bet cits drēbes. Jau iepriekš par šādu izkārtojumu bija dzirdēts, šoreiz ar interesi apskatīts. Godīgi sakot, par spīti tam cik zaļa un dzīva ir šī valsts, mājvietas iedzīvotājiem ir neomulīgas. Blakus iegājām arī bambusu mežā un veiksmīgi nomaldījāmies. Mērojot ceļu atpakaļ, sapratām, ka esam izsalkuši un iegriezāmies pirmajā restūzī - mamma mia, kas par restūzi. Skats pa miljonu - klinšu ieskauts, viens pēc otra ūdenskritumi... oh....ah....ai...wow... (lasīt: skaisti). Kopumā interesanta vietiņa, kurā varēja izvēlēties gaļas komplektu 1-2 personām vai 3-4. Mēs kā lielie eiropieši, protams, izvēlējāmies 3-4 personām un arī to piebeidzām. Īsumā sakot- Tev atnes jēlu gaļu, gatavus rīsus, grilu un pats žāreij geļei. 😃
Tātad, esam veiksmīgi apguvuši dažus vārdus:
1. om swastiastu - sveiciens kuru nodod rokas saliekot kopā pie krūtīm.
2. Suksma- pateicība, kuru arī nodod rojas saliekot kopā pie krūtīm
3. Hati-Hati- lēnak, piebremzē
UN VĒL!!! Jau kuro reizi mēs ar Valēriju tiekam uzrunāti, lai kopā nobildētos - dažkārt no ķīniešiem, šodien meitenes no Javas! 😎
Šodien fotogrāfējām, fotogrāfējām, filmējām, fotogrāfējām... pūtām un elsām un atkal fotogrāfējām un vienā mirklī padevāmies. NAV IESPĒJAMS TO IEMŪŽINĀT. Stāvi krastā, skaties uz visu to skaisto Tavā priekšā un ceri, ka kaut kur šī atmiņa saglabāsies, kaut kur iedzīvosies un mājos ar Tevi mūžam. Tagad, zvilnam pie baseina, Valērijs ir pasūtījis, lai mums vietējais bolts no centra atved bulciņas... ka tik paši neatbraucam mājās kā bulciņas 🙈
!!! Bali nosaukums cēlies no vārda "balin", kas sanskritā nozīmē "varonis" vai "spēkavīrs".
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
majianguo · 10 months
Text
Tumblr media
Yenny wanted to see the sites around northern Bali so we took her to Penglipuran as well as Pura Ulun Danu Batur located in Bedugul, she snapped a photo of the two of us.
0 notes
baliportalnews · 10 months
Text
Bupati Bangli Pimpin Apel Peringatan Gugurnya Kapten TNI A.A Gede Anom Mudita di Tugu Pahlawan Penglipuran
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI - Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta pimpin Apel Peringatan Gugurnya Kapten TNI A.A Gede Anom Mudita ke-76 di Tugu Pahlawan Penglipuran, Bangli. Apel yang digelar pada Senin (20/11/2023) pagi tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Forkompinda Kabupaten Bangli, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Para Assisten dan Staff Ahli Bupati, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli, Ketua Legiun Veteran Kabupaten Bangli, Ketua PPM Kabupaten Bangli, serta undangan lainnya. Usai pelaksanaan apel, Bupati Bangli juga menyerahkan tali asih kepada para veteran di Kabupaten Bangli, dan penyerahan surat pencatatan kekayaan intelektual komunal dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia  yang bekerja sama dengan Sentra Kekayaan Intelektual pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten  Bangli, kepada lima orang warga Penglipuran sebagai sumber lisan dan dan saksi sejarah, seniman lukis dan pengerajin bambu, serta dua orang warga penyandang disabilitas sebagai seniman lukis. Bupati Bangli dalam sambutannya menyampaikan, peringatan gugurnya Kapten TNI A.A Gede Anom Mudita dapat dijadikan sebagai cerminan atau refleksi tentang pengorbanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan berkarya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima pancasila yang berbunyi ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’, juga sebagai momentum dalam rangka menumbuhkembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial. “Nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman, karena pada setiap waktu dapat dijadikan pedoman dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman. Peringatan gugurnya Kapten TNI A.A Gede Anom Mudita kita fokuskan pada penghormatan dan penghargaan atas nilai-nilai perjuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu kini dan masa yang akan datang. Kalimat bertuah yang sering diucapkan beliau ialah bahwa kemerdekaan 100 persen hanya bisa dicapai dengan perjuangan rela berkorban segalanya dengan tekad merdeka atau mati,” jelas Sedana Arta. Apabila dikaitkan dengan peringatan Hari Pahlawan tahun 2023 yang mengambil tema ’Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa Dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’. Mengandung pesan kepada kita semua untuk menjadikan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat perjuangan para pahlawan sebagai teladan bagi kita semua untuk melanjutkan perjuangan dimasa sekarang, dimana kita berjuang melawan permasalahan bangsa seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham radikal, dan termasuk berjuang melawan dampak dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabuapten Bangli, Bupati Sedana Arta mengucapkan terima kasih atas segala sumbangsih dan pengorbanan para veteran dan pejuang dalam mempertahankan bangsa Indonesia. "Marilah jadikan momentum ini sebagai satu langkah baru, 'Bangli Era Baru' serta membangun keyakinan dan optimisme sebagai warga negara untuk dijadikan landasan revolusi karakter bagi bangsa Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat,” tutup Bupati Bangli.(bpn) Read the full article
0 notes
turisiancom · 1 month
Text
TURISIAN.com – Gemar Rempah Nusantara 2024 siap digelar pada 8-10 Agustus 2024 di The Ballroom Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Acara ini didukung penuh oleh pemerintah, dengan tujuan mengangkat kembali jalur rempah sebagai simbol kejayaan Indonesia di kancah internasional. Dalam sesi "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin 5 Agustus 2024, Menteri Pariwisata  Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan apresiasi. Termasuk,  dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Gemar Rempah Nusantara 2024. “Rempah bukan sekadar bahan makanan. Rempah juga bisa menjadi bahan baku batik, produk kosmetik, dan berbagai produk kreatif lainnya. Ini merupakan bentuk ekonomi kreatif berbasis rempah," kata Sandiaga. BACA JUGA: Bandung Surganya Wisata Kuliner dengan Ragam Festival yang Menggugah Selera "Apalagi, 63 persen wisatawan datang ke Indonesia karena kulinernya, yang tentunya kaya akan bumbu dan rempah,” sambungnya. Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit, menambahkan bahwa Kemenparekraf akan mendukung penuh penyelenggaraan Gemar Rempah Nusantara 2024. “Event seperti ini akan mendorong sektor ekonomi potensial dan pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya. Oleh sebab itu, Kemenparekraf berkomitmen akan terus berusaha untuk bisa mengembangkan program Indonesia Spice Up The World. BACA JUGA: Event Culture Run Bakal Jadi Program Berkelanjutan di Bali Siti Nur Azizah Ma’aruf "Dan kami sangat mengapresiasi Gemar Rempah Nusantara yang mendukung pilar ISUTW dengan mempromosikan bumbu dan rempah ke luar negeri,” ujarnya. Sedangkan, Ketua Umum Asosiasi Rempah Nusantara (AKREN), Siti Nur Azizah Ma’aruf, mengungkapkan bahwa Gemar Rempah Nusantara 2024 bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan rempah nusantara. Selain itu juga ingin memberikan pengetahuan terkait  produk industri kreatif berbasis rempah. BACA JUGA: Desa Penglipuran Sehari Bisa Dikunjungi 3 Ribu Lebih Wisatawan, Kebanyakan Keluarga “Ini sangat sesuai dengan tema besar program pemerintah, Indonesia Spice Up The World, sebagai tindak lanjut dari arahan Pak Wapres,” jelas Azizah. Selain itu, Azizah juga menyebutkan bahwa event ini akan menghadirkan business matching yang diikuti oleh para pembeli dari berbagai negara. Seperti Uzbekistan, China, Rusia, dan Afrika. “Kami juga merencanakan transformasi digital terkait rempah setelah acara ini,” tambahnya. Gemar Rempah Nusantara 2024 tidak hanya menjadi ajang pameran dan promosi. Tetapi juga simbol komitmen Indonesia dalam mengangkat kembali kejayaan rempah di mata dunia. ***
0 notes
rollsandmemories · 1 year
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
penglipuran village.
0 notes
Photo
Tumblr media
¡Explora Bali! 🌴🏖️ Este destino tropical en Indonesia ofrece playas impresionantes, templos sagrados y cultura única. Admira el atardecer en la playa de Kuta, explora los templos de Uluwatu y Tanah Lot, o haz una caminata por el Monte Batur para disfrutar de impresionantes vistas panorámicas 🌅🌄. Sumérgete en la cultura balinesa visitando el Palacio de Ubud y la aldea tradicional de Penglipuran. Disfruta de la deliciosa comida local, desde el famoso cerdo asado hasta los batidos frescos de frutas tropicales 🍲🍹. ¡Haz que tu viaje sea inolvidable! 📸 #Bali #Indonesia #PlayasTropicales #TemplosSagrados #CulturaÚnica #MonteBatur #AtardeceresImpresionantes #TurismoSostenible #ViajesIncreibles #DestinosExóticos #ComidaDeliciosa #AventurasIncreíbles #travel #destinos (en Bali, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CqBpu1aMZDg/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
mysticwizardglitter · 2 months
Text
Explore the Enchanting Traditional Villages in Bali
Tumblr media
Dive deep into the cultural heart of Bali by exploring the traditional villages in Bali, where rich heritage, local customs, and breathtaking landscapes come together to create an unforgettable experience. Bali, an island renowned for its stunning beaches and vibrant nightlife, also hides a treasure trove of cultural gems in its traditional villages. These villages offer a unique glimpse into the authentic Balinese way of life, far from the bustling tourist hotspots. Stepping into the traditional villages in Bali, you'll be greeted by intricate architecture, lush rice terraces, and warm-hearted locals who are eager to share their customs and traditions. One of the must-visit traditional villages in Bali is Penglipuran Village. Known for its well-preserved culture and pristine environment, Penglipuran boasts picturesque bamboo houses and beautifully landscaped gardens.
0 notes