Tumgik
#persembunyian
generasbir · 2 years
Text
Bumi datar kura-kura dikenal sebagai Genbu
Pulau Genbu dan Rinne SharinganBumi datar dikenal sebagai Bumi kura-kura atau Genbu
Cerita film Naruto menjadi misteri
Naruto Pernah kunjungi Pulau kura-kura saat belajar mengendalikan Cakra kyubi. Genbu, lebih dikenal sebagai Pulau kura-kura (Shimagame ), adalah kura-kura peliharaan raksasa dan purba yang tinggal di Negeri Petir. Sejak Kumogakure didirikan, mereka telah merawat Genbu yang pada gilirannya berfungsi sebagai tempat pelatihan shinobi. Genbu digambarkan sebagai benteng bergerak yang ukurannya sangat besar, sehingga dapat menampung hewan besar lainnya serta struktur alami dan buatan manusia lainnya. Itu dianggap setara dengan Hutan Kematian Konohagakure .
Tumblr media
Killer B dilatih di pulau itu ketika mereka masih muda. Saat berada di sana, Killer B menjinakkan dan berteman dengan semua hewan di pulau itu. Dia sekarang memiliki rumah liburan di sana. Ketika Perang Dunia Shinobi Keempat dimulai, Aliansi Shinobi mengirim Killer B dan Naruto Uzumaki , dua jinchūriki yang tersisa , ke pulau untuk disembunyikan dari Akatsuki . Kepribadian Genbu disebut-sebut rendah hati, meskipun ukurannya besar.
Selengkapnya klik disini ⬇️
0 notes
atifadhilah · 4 months
Text
Karunia Allaah.
Saat melihat karunia Allaah yang dianugerahkan pada oranglain, tak jarang terbersit rasa iri bahkan dengki, astagfirullaah.
"ihh dia enak yaa, punya ini itu, bisa ini itu, wajar aja, dia juga punya banyak privileges a, b, c, d, sampai z"
Nyatanya, mereka juga telah mengalami kesulitan yang tidak semua orang (bisa) lihat, dan mungkin cobaannya pun lebih berat dari yang tengah kita jalani saat ini.
Bukankah semua karunia ini pula hanyalah titipan? Barangkali juga, ada jauh lebih banyak orang yang juga mengharapkan kehidupan yang saat ini sedang kita nikmati.
Tumblr media
Kita tidak pernah tahu, pada kesendirian oranglain, ia menangis tersedu, merindukan sesuatu yang seringkali tak terdefinisikan, meski hampir semua materi telah ia pegang.
Kita tidak pernah tahu, pada persembunyian oranglain, ia teramat sangat merasa kesepian dan tidak tenang, meski rasanya hampir semua hal bisa ia peroleh.
Kita tidak pernah tahu, pada ceria dan tertawanya oranglain, ternyata menyimpan kesedihan yang begitu dalam akan kenyataan yang begitu pahit dan menyakitkan.
Kita tidak pernah tahu, dibalik easy-goingnya seseorang, mungkin ia juga menyembunyikan banyak kecemasan dan kesempitan yang tidak pernah ia ceritakan.
Maka, tak patutlah wahai diri untuk mengeluh dan mengingkari terlalu banyak nikmat yang telah Allaah titipkan sampai saat ini.
Ternyata yang kurang bukan karunia-Nya, melainkan rasa syukurnya dan merasa cukupnya.
Semoga Allaah senantiasa mencukupkan apa-apa kita butuhkan dengan tumpukan keberkahan, serta melapangkan hati kita untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan.
80 notes · View notes
puspadwin · 3 months
Text
little privilege
dan kata-kata mas sore itu berhasil menghiburku lepas sekaligus menenangkan.
Tumblr media
Sedari kecil, menjadi adik dari seorang kakak laki-laki memang selalu "menyenangkan", kadang dibuat terbahak, kadang dibuat tantrum tak karuan. Namun, privilege memiliki kakak laki-laki akan selalu menjadi hal yang akan aku syukuri.
Ketika adik perempuannya ini rewel menceritakan banyak hal yang bersembunyi di balik kata khawatir, mas dengan mudah menangkap basah maksud di dalamnya dan tenang menanggapi hingga akhir. Kadang ia juga ikut banyak bicara, kadang menyela menjengkelkan, namun lebih banyak diam mendengarkan. Momen berbincang hanya berdua yang telah sekian lama tak tercipta itu, dimanfaatkan penuh olehku, terlebih celengan rindu selalu dengan sendirinya cepat tumbuh dan berkembang.
Hingga kendaraan kami sudah memasuki kampung halaman, aku menutup cerita dengan mengaku payah, adik perempuannya sedang kalut, tak baik-baik saja.
Teduh air muka mas yang awalnya khidmat seketika berubah jadi jenaka, melempar nasihat "sekenanya" yang membuat sang adik berpikir sejenak lantas tertawa, dalam akal pendek yang aku tangkap, mas tak mau adik perempuannya terlampau cemas pada hal yang memang bukan waktunya duduk dalam kepala saat ini. Kata-katanya yang singkat, ternyata mampu melesat jauh menuju persembunyian gemuruh dalam jiwa.
Gurauan mas tak hanya menguatkan dan menenangkan, namun juga membekas lekat dalam hati juga ingatan. Terima kasih ya mas, sudah tetap menjadi masku yang nomor satu, yang selalu bangga dengan adik-adikmu, yang selalu ada tiap waktu, walau kau sudah lama memiliki rumah baru 🤍
36 notes · View notes
langitawaan · 1 year
Text
161.
Aku pernah merasakan susah tidur. Terjaga hingga tengah malam dengan isi kepala yang sangat kusut dan kekhawatiran perihal pertanyaan kira-kira besok akan bagaimana?
Berusaha mengurai kekusutan namun justru semakin ruwet. Ingin menangis tapi tidak tahu apa yang mau ditangisi. Ingin bercerita tapi tidak tahu harus memulainya dari mana.
Hari-hari pada waktu itu terasa sangat gelap, dada begitu sesak serta tetesan airmata yang tiba-tiba jatuh ketika teringat sesuatu hal. Rasanya tidak bisa dijelaskan. Campur-aduk.
Sulit sekali untuk bisa bernafas dengan lega. Tubuh seperti memikul beban berat. Pengap dan sendirian. Banyak tangan yang mengulurkan bantuan tetapi keras menolak.
Melarikan diri adalah senjata utama. Menghilang dari peredaran dan enggan ditemui adalah jurus andalan. Tumblr merupakan tempat persembunyian terbaik kala itu, di sini aku menuliskan semua kesakitan dengan jujur. Kurang lebih, menulis sama dengan menyembuhkan untukku.
Tapi kini, membayangkan lagi keadaanku yang dulu aku tidak sanggup. Jadi, terima kasih duhai diri sudah bertahan. Kamu hebat🌻.
Kantor, 11.15 | 22 Mei 2023.
121 notes · View notes
asqinajah · 2 years
Text
Mengenang Singkat Sosok Asma binti Abu Bakar
Belajar dari Asma binti Abu Bakar, definisi seorang strong women, yang sejak masa belianya sudah mengenal islam, dan berjuang untuk Islam. Yang pada saat kejadian hijrah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, beliau dapat amanah untuk mengirim makanan ke tempat persembunyian Rasul dan ayahnya, dengan kondisi hamil tua, dan melewati gurun dan bukit. Beliau jelas bukan ninja hatori yg hanya fiksi semata :')
Lalu, si bayi yg dikandungnya pun menjadi bayi pertama yg lahir lepas hijrah, namanya Abdullah bin Zubair, yg banyak menorehkan tinta perjuangan buat islam. Termasuk saudaranya yg lain, putra kandung Asma pula; Urwah bin Zubair, salah satu sosok ahli fiqh Madinah, yang banyak meriwayatkan hadits dari bibinya, Aisyah ra.
Tak tanggung-tanggung pula, di usianya yg mencapai satuan abad, kisah tentang bibi kaum muslimin ini pun tercatat apik pula. Tentang ketegarannya ketika melepas sang putra yg dikandungnya dahulu dalam perjuangan hijrah Rasul, Abdullah bin Zubair, menghadap salah satu pemimpin tiran masa itu, Al Hajjaj. Dengan tegarnya, ia kuatkan sang anak, meski tahu bahwa pertemuan mereka kali itu akan menjadi pertemuan akhir antara ibu dan anak. Sebuah narasi yg begitu membekas; "Wahai anakku, seekor kambing tidak akan merasakan sakit ketika disayat kulitnya setelah disembelih,". Adalah sebuah 'kalimat penenang' untuk anaknya yg khawatir bahwa dirinya akan dimutilasi oleh sang tiran. Allahu Akbar!
Meski tak lama setelah itu beliau meninggal dunia, menyusul kepergian putranya, tapi kisah perjuangan beliau, Asma binti Abu Bakar, menjadi salah satu pelajaran yg hebat untuk para perempuan. Pelajaran bagi para gadis, istri, ibu dan tentu sebagai seorang muslimah. Semoga Allah mudahkan kita menjadi muslimah sejati, yg bisa mengambil pelajaran dari kisahnya, dan bertemu dengan beliau, sang pemilik dua ikat pinggang; kelak di jannah Allah nanti. ❤️
(22/02/23)
61 notes · View notes
parasitlajang · 8 months
Text
Mengencani Kesepian
Saya ingin pergi mengencani Kesepian. Saya ingin memelukinya pekat-pekat. Tengkuknya mengaburkan ingatan tentang segala harum yang memabukkan. Saya ingin tenggelam di tengkuk leher Kesepian. Mengecupinya. Menghirupinya lekat-lekat. Saya ingin mengajaknya menghabiskan waktu dengan segenap hasrat yang merenggangkan nilai-nilai. Saya ingin membacakannya potongan paragraf dari buku yang tengah saya baca. Saya ingin mendengarnya membantah tafsir-tafsir hingga ribut lalu sunyi karena pagut. Saya ingin menyaksikannya merunut ingatan yang lumer dan dan tercecer di lantai. Bau selimut dan kerak kamar mandi.
Mengapa kita tak pernah bisa berhenti mengutuk keramaian?
Saya ingin menolak banyak-banyak ajakan kencan karena saya hanya menginginkan Kesepian. Saya akan mengajaknya menonton film-film Godard sambil menertawai hidup kita masing-masing yang lugu dan gagal lucu. Gagal melantun. Gagal mengayuh. Gagal mengusap tiap peristiwa yang tak perlu kita simpan. Gagal memijak pada tiap pupus yang taat. Gagal melepas setiap kesetiaan. Saya ingin menemui Kesepian dengan pakaian terbaik saya. Terusan sepanjang betis dengan belahan dada rendah. Kesepian kemudian memeluk tubuh saya dari belakang; ia mengeja bahasa yang tak awam dari punggung saya. Ada yang pernah menulis puisi di sana, tapi Kesepian akan menghapusnya lekas-lekas dan menggantinya dengan lekat bayangannya yang memeluk erat-erat. Saya ingin merekam dengusnya di pundak saya. Saya ingin menghubunginya malam ini. Menanyakan kabarnya atau sekedar bertukar cuaca. Saya ingin mendengarnya berbicara. Mencatat artikulasi nada dari setiap muslihat rasa yang bisa kita terka. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meluang kesunyian. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meruang kepedihan. Saya ingin mengajaknya berdekapan di atas lantai dansa. Apakah rima masih setaat doa? Saya ingin mencatat persembunyian dari legam matanya. Biarkan lagu-lagu yang mendadak fals dari pengeras suara yang terbakar cuaca. Saya memilikimu malam ini. Kamu memiliki saya malam ini. Jangan hiraukan bercak singgah yang ada di kulit saya. Beberapa laki-laki memang terlalu gelisah untuk mengekalkan keinginan. Apa kau mau seteguk teh susu? Aku merebuskan semangkuk pemanis di celupnya. Apa kau mau membakar buku? Aku menyimpan segala catat luka di tepinya. Kau tahu wangi kopi kesukaanku. Ada kecap kecup bibirmu di landasnya. Saya tak tahu mengapa Kesepian begitu tabah menjawabi setiap pelukan.
;Pstdysphoria
6 notes · View notes
a-cup-of-honey · 1 year
Text
Hati dan Rumah
Tidak ada langit yang lebih indah kecuali langit pagi tanggal 19 April 2023. Dari jendela kaca kereta, pagi terasa jauh lebih damai dari biasanya. Entah karena suasana pagi itu atau memang hatiku. Rasa gembira yang sangat menyesakkan. Aku seakan tersadar bahwa bahagia seorang anak yang sedang menuju ke rumah adalah perasaan yang sangat familiar namun sedikit mahal. Ketika sekolah, perpisahan dengan rumah hanya terhitung oleh jam. Seiring dewasa, perpisahan dengan rumah ternyata terhitung jarak dan waktu yang lama, bisa berbulan-bulan atau bahkan tahunan. 
Semakin jauh kakiku melangkah, semakin aku sadar bahwa dekat dengan rumah akan menghadirkan ketenangan yang tidak dapat dibeli. Suasana rumah tidak menjajikan kedamaian setiap waktu, tapi berada di balik selimut di kamar sendiri adalah tempat paling aman dari tempat persembunyian perang manapun. Ada rasa aman ketika suara ibu mengingatkan untuk makan dan mandi. Seolah si umur 24 tahun ini masih seperti balita yang malas mandi. Tidak takut perut bunyi karena hidangan selalu ada di balik tudung saji. Suara bersin ayah yang sangat kencang seolah meriuhkan suasana yang ada. 
Rumah. Semoga aku segera kembali. Didekatkan dengan rezeki yang menenangkan hati. Didekatkan dengan jodoh yang dapat melengkapi. Didekatkan dengan suasana yang menghangatkan jiwa. Dekatlah, dekatlah, dekatlah aku dengan sang Ilahi.
10 notes · View notes
ruangrindusblog · 11 months
Text
“Casing”
Kepala ini semacam lumba-lumba liar, penuh keceriaan dan kekacauan, Imajinasi liar dan abstrak, tak terikat oleh kenyataan.
Sebagai lukisan mentah yang belum tersentuh, Berkutat di dalam labirin waktu yang tak terpetakan.
Mereka bersembunyi, seolah dalam persembunyian tersembunyi, Mengintai dalam kegelapan malam tanpa ujung.
Muncul saat kesibukan menyerang, bergerak saat aku tidur lelap, Namun kamu, dalam ketenangan yang tak tergoyahkan, diam tanpa cela.
Serumit itukah kehidupan ini, sampai-sampai dirimu tersesat dalam kebingungan? Lelahkan teman-temanmu, bosankan kerabatmu, ketakutan keluargamu, laparmu lupa pada dirimu sendiri.
Bahagia adalah seperti sebatang permen yang lumer dalam ceritamu yang tak tentu arah, Panca indra yang bergerak tanpa henti, sementara dirimu tertinggal dalam ketidakpedulian.
Tentang aku, yang selalu mencari tahu, Sejauh mana aku mengenal diriku, siapakah aku? Dalam aliran waktu yang tak pernah berakhir,
Pertanyaan terdalam yang tak kunjung memiliki jawaban pasti, siapakah aku dalam kisah ini yang tak pernah berakhir?
By : ewia putri
2 notes · View notes
cinnamomile · 1 year
Text
Pemimpi sejati dan waktu : Sebuah Obrolan Singkat di Pagi Ahad...
Tumblr media
Yang disebut waktu, terus berjalan. Ia dimulai oleh tangis, dilupa oleh detik, ditata oleh menit, didekatkan oleh jam, dihidupkan oleh hari, diutuhkan oleh minggu, diajarkan oleh bulan, dikenang oleh tahun.
Waktu adalah niskala, selaiknya perjalanan, terus ada menanti pemaknaan. Dalam hidup, kenyataan meminta pemakluman, atas mimpi-mimpi yang pupus dihadapan keadaan.
Seorang pemimpi sejati adalah pendayung karang waktu, sekaligus musuh abadi keadaan. Ia berdiri kembali kala keadaan membisikkan keraguan, tersenyum kembali meski kepalsuan manusia mengabaikannya. Tapi, pemimpi sejati juga seorang penakut, hidupnya juga tak luput dari kemasygulan, tangisan pun sebuah keniscayaan. Beruntungnya, ia paham betul, kemana kekalutan menemui muaranya. Kepada Dzat yang tidak memiliki rasa bosan.
Tapi... menjadi pemimpi sejati tentu perlu diuji, waktu akan menjadi saksi, melihat kelahirannya. Pemimpi juga mansuia, bukan? Sebagai sesama manusia, kita tentu tahu, betapa pandainya kita bersembunyi, ada banyak 'kata' yang bisa dimainkan not dan iramanya, sekedar untuk mengukuhkan benteng persembunyian, "Hei, aku baik-baik saja" Lalu juga disambut kehadiran sosial media, sebagai alat yang disalahgunakan untuk kepentingan yang mengikis kesejatian manusia perlahan² "Hei dunia, maklumi aku, inilah aku", pengemis pengakuan.
Mudah bagi manusia berkata bahwa dirinya baik-baik saja. Sebab kita tahu, menempatkan harapan pada manusia lain adalah awal kehilangan sebaik-baik tempat bertitip.
Dalam perenungan, hari demi hari, tibalah sebuah kesimpulan baru, bahwa aku... akan berhenti menuhankan rasa takut.
Bersambung...
2 notes · View notes
tujuhkosongempat · 1 year
Text
Studio musik adalah persembunyian paling tepat di waktu istirahat
5 notes · View notes
ruqifuat · 2 years
Text
Cara Mengusir Tikus di Sawah dengan Kapur Barus
Tumblr media
Mengenal Tikus dan Dampaknya pada Pertanian
Tikus adalah hewan pengerat yang dikenal sebagai hama utama di sektor pertanian. Tikus dapat merusak tanaman, biji-bijian, dan bahkan akar tanaman. Selain itu, tikus juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi para petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan cara mengusir tikus di sawah dengan kapur barus agar pengendalian populasi tikus terkendali. Pada akhirnya tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan meminimalisir kerugian yang terjadi.
Tumblr media
Mengapa Kapur Barus Bisa Mengusir Tikus?
Kapur barus merupakan bahan alami yang digunakan untuk mengusir tikus. Hal ini dikarenakan kapur barus memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat mengusir tikus. Senyawa tersebut adalah eugenol dan safrol yang memiliki aroma kuat dan tidak disukai oleh tikus. Oleh karena itu, kapur barus sering digunakan sebagai salah satu bahan dalam pengendalian hama tikus. Simak Juga : Biaya Pembuatan Rumah Walet 4x6
Cara Menggunakan Kapur Barus untuk Mengusir Tikus di Sawah
- Siapkan kapur barus dalam bentuk serbuk atau potongan-potongan kecil. - Sebar kapur barus di sekitar tanaman atau di sekitar lokasi yang sering didatangi tikus. - Jangan sampai kapur barus terkena air atau basah karena dapat mengurangi kandungan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. - Ulangi penggunaan kapur barus secara berkala, terutama setelah hujan atau saat kapur barus mulai habis.
Keuntungan Menggunakan Kapur Barus untuk Mengusir Tikus
Menggunakan kapur barus sebagai pengusir tikus memiliki beberapa keuntungan, di antaranya: - Aman dan ramah lingkungan karena kapur barus merupakan bahan alami yang tidak berbahaya bagi tanaman maupun manusia. - Alami: Kapur barus merupakan bahan alami yang dihasilkan dari pohon kapur barus. Penggunaan kapur barus sebagai pengusir tikus tidak akan membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia seperti penggunaan bahan kimia. - Aroma tajam: Kapur barus memiliki aroma yang sangat tajam dan khas sehingga efektif dalam mengusir tikus. Aroma kapur barus yang kuat dapat membuat tikus merasa tidak nyaman dan menghindar dari daerah yang diberi kapur barus. - Mudah didapat: Kapur barus mudah didapat di pasar tradisional atau toko bahan kimia. Harganya juga terjangkau. - Bisa digunakan sebagai pembasmi serangga: Selain sebagai pengusir tikus, kapur barus juga bisa digunakan sebagai pembasmi serangga seperti semut, kutu, dan nyamuk. - Tidak menimbulkan residu: Penggunaan kapur barus sebagai pengusir tikus tidak menimbulkan residu atau sisa yang sulit dibersihkan. Hal ini berbeda dengan penggunaan bahan kimia yang dapat meninggalkan residu dan berbahaya bagi kesehatan manusia. - Mudah digunakan: Kapur barus dapat digunakan dengan mudah dan tanpa perlu keterampilan khusus. Cukup menempatkan kapur barus di tempat yang sering dilalui tikus atau di sudut-sudut rumah yang rawan tikus.
Tindakan Pencegahan untuk Menghindari Serangan Tikus
Tikus dapat menjadi masalah yang mengganggu di rumah atau di lahan pertanian. Oleh karena itu, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan tikus, antara lain: - Jaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman agar tikus tidak tertarik untuk datang. - Jangan biarkan sampah menumpuk: Sampah dapat menjadi sumber makanan bagi tikus, sehingga pastikan untuk membuang sampah dengan benar dan tidak menumpuk di sekitar rumah atau di lahan pertanian. - Gunakan jaring pengaman di sekitar tanaman agar tikus tidak bisa menghampiri tanaman. - Buat lubang-lubang kecil pada dinding dan pintu gudang agar sirkulasi udara lancar dan tikus tidak menetap di dalam gudang. - Lakukan pembersihan dan pemangkasan tanaman secara rutin untuk meminimalisir tempat berlindung tikus. - Buang barang-barang yang tidak terpakai: Barang-barang yang tidak terpakai atau tidak digunakan dapat menjadi tempat persembunyian bagi tikus, sehingga pastikan untuk membuang barang-barang tersebut dengan benar.
Tumblr media
Jenis Kapur Barus Pengusir Tikus
Kapur barus dapat digunakan sebagai pengusir tikus di sawah. Jenis kapur barus pengusir tikus yang dapat digunakan adalah kapur barus murni atau kapur barus kaporit. Kapur barus murni memiliki aroma yang khas dan sangat tajam sehingga dapat mengusir tikus. Sementara itu, kapur barus kaporit adalah kapur barus yang telah dicampur dengan kaporit sehingga memiliki aroma yang lebih kuat dan efektif dalam mengusir tikus. Namun, penggunaan kapur barus kaporit perlu dilakukan dengan hati-hati karena dapat membahayakan kesehatan manusia jika terhirup dalam jumlah yang banyak. Simak Juga : Pengendalian Hama Tikus di Gudang
FAQ tentang Cara Mengusir Tikus di Sawah dengan Kapur Barus
Apakah kapur barus aman untuk digunakan di sawah? Kapur barus aman untuk digunakan sebagai cara alami untuk mengusir tikus di sawah. Namun, pastikan untuk tidak menggunakannya secara berlebihan atau menghirup debu kapur barus yang terbang saat digunakan. Berapa banyak kapur barus yang dibutuhkan untuk satu sawah? Jumlah kapur barus yang dibutuhkan tergantung pada ukuran sawah dan tingkat serangan tikus. Secara umum, satu kilogram kapur barus cukup untuk digunakan di sekitar sawah seluas satu hektar. Apakah kapur barus efektif untuk mengusir tikus di sawah? Ya, kapur barus terbukti efektif untuk mengusir tikus dari sawah. Aroma kuat dan tajam dari kapur barus mengganggu penciuman tikus, membuat mereka tidak nyaman dan menghindari daerah yang telah diberi kapur barus. Berapa lama efek kapur barus bertahan di sawah? Efek kapur barus dapat bertahan selama beberapa minggu, tergantung pada kondisi lingkungan dan cuaca. Namun, disarankan untuk mengulanginya setiap beberapa minggu sekali untuk memastikan efektivitasnya tetap terjaga. Apakah ada alternatif alami lainnya untuk mengusir tikus di sawah? Ya, ada banyak alternatif alami yang dapat digunakan untuk mengusir tikus di sawah, seperti menggunakan tanaman pengusir tikus atau membuat jebakan tikus sederhana Simak Juga : Cara Mengusir Tikus di Kamar Cara mengusir tikus dengan kapur barus di sawah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan kapur barus. Kapur barus memiliki aroma yang tajam dan khas sehingga efektif dalam mengusir tikus. Selain itu, penggunaan kapur barus sebagai pengusir tikus juga memiliki keuntungan, seperti alami, mudah didapat, tidak menimbulkan residu, dan bisa digunakan sebagai pembasmi serangga. Namun, penggunaan kapur barus sebagai pengusir tikus juga memiliki beberapa kelemahan, seperti aroma yang sangat tajam dan dapat mengganggu manusia, serta penggunaan yang tidak efektif jika tidak ditempatkan dengan tepat. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan untuk menghindari serangan tikus, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengontrol populasi tikus, dan menggunakan sistem pertanian yang ramah lingkungan. Jika sudah terjadi serangan tikus, maka penggunaan kapur barus dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengusir tikus, tetapi sebaiknya Cara Mengusir Tikus di Sawah dengan Kapur Barus digunakan dengan hati-hati dan sesuai aturan yang ada. Read the full article
6 notes · View notes
ismahaha · 2 years
Text
Prinsip Kok Dibilang "Sok"
Semakin ke sini semakin menyadari, gak semua pekerjaan bisa menegakkan dan mempertahankan prinsip beragama yang udah dibangun sejak awal mencoba mempelajarinya.
"Sok banget"
"Realistis dong"
"Sok kaya boleh, sok alim jangan"
"Lebay deh, kalau gitu bisnis aja. Biar aman"
"Kalau mau fokus karena Allah, gak usah kerja. Jadi ustadzah aja sono"
"Kerja ya kerja, ibadah ya ibadah"
Emang ada yang bilang gitu?
Ingin jawab ga ada, tapi sayangnya ya ada.
Sarkas bener.
Iya bener, bahkan itu uda diperhalus.
Lu yang dapet?
Beberapa kalimat iya, beberapa lagi, kuambil dari komentar neti di media sosial.
Terus beberapa lagi?
Cerita temen, yang ketika aku mendengarnya, cuma menanggapi dengan wajah sedih. Menahan ingin beradu nasib. Ternyata, sama.
Ternyata hidup memang harus punya kehati-hatian. Persoal tergiur, kondisi, tertarik, penasaran, memang akan selesai saat tujuan itu tercapai, tapi.. Gimana soal prinsip yang uda di bangun?
Pelan, dan pelan..
Kita makin menyadari, kalau kita kebanyakan memaklumi banyak hal, terlalu banyak bilang tumben untuk ibadah yang lagi dipertahankan, terlalu semangat meyakini semua hal itu baik jika sesuai kebutuhan.
Kebanyakan bilang kita, padahal ini soal aku. Haha.
Pada akhirnya, selamat datang di dunia yang kehidupannya bakal stag di satu titik di dalam lingkaran, yang tidak ada sudutnya, lubang persembunyian dan tempat untuk kabur.
3 notes · View notes
hirdakarnia02 · 2 years
Text
Beberapa kali kmu hadir dalam alam bawah sadar. Seolah terpaut dgn penyampaian isi yg jdi pengingat, perubahan sekaligus kesadaran. Kita memang tidak pernah dipertemukan Tuhan utk saling bersahutan di kehidupan. Tapi ketika Tuhan menjadikan kmu perantara, bnyak hal jdi pertanyaan namun bertumpu pada suratan. Kaitan perasaan yg berantakan kemudian tersusun seperti ornamen berhiaskan konstelasi bintang dan cahaya rembulan. Seperti pengakuan dan batasan yg hanya diketahui Tuhan atau seperti perbincangan yg selalu mengedepankan ketidak mampuan menampung segala bentuk perasaan yg dititipkan. Bahkan berharap seperti pembuktian yang melebur bukan sebagai kenyataan ataupun impian. Tapi lebih ke penataan yang membangun pendirian. Rangkaian peran masing-masing memiliki perbedaan. Aku tidak mau mengklaim apa-apa. Walaupun kau sudah jadi subjek utama mengapa ini ada. Nyata nya pendaman luapan nya lah yg menuntun makna dibalik persembunyian. Layak ny penantian yg berakhir pada pemakaman diiringi bnyak tangisan namun wafat dgn melegakan tanpa rasa penasaran
5 notes · View notes
nzasfyr · 2 years
Text
Tumblr media
Berada kosong hati
Hitam putih hitam tak putih lagi
Menarik hujan disudut kornea
Basudewa terbang atau mungkin tiada
Komat kamit didendangkan
Berdendang laju tak tertahankan
Menahan amarah lalu kapan Basudewa datang?
Tuhan
Engkau maha tau persembunyian Basudewa
Sendi menyapa, menata lalu mencinta
sofia_
4 notes · View notes
langitawaan · 2 years
Text
108.
Aku pikir jika aku terus bersembunyi di balik benteng tinggi nan kokoh yang telah aku bangun cukup lama maka siapa pun tidak akan ada yang bisa menemukan.
Aku pikir jika bangunannya sengaja dibuat agar terlihat dingin dan sedikit seram maka tidak akan ada satu manusia pun yang akan mengetuk dan tertarik untuk singgah.
Aku pikir, jika nanti pun aku sempat terlihat, ia pasti memilih mundur sebelum semakin dekat dan aku akan tetap aman di dalam persembunyian.
Tetapi aku lupa mau bagaimana pun mengelak, Tuhan selalu punya cerita terbaik untuk makhluk yang diciptakan-Nya. Skenario yang mungkin di luar nalar namun berhasil membuat airmata menetes dengan deras.
Allah, sungguh Engkau Maha Baik.
Rebah, 23.12 | 06 Januari 2023.
121 notes · View notes
cerukasih · 2 years
Text
LIANG_MERAWI : Luluh Lantak.
Tumblr media
ANCAI! Kobaran api angkara murka t’lah gelojoh sekotah memoar ahwal keluarga harmonis setakat runtuh-ripuh. Muasal dari percik-percik sumbu selingkuh. Kau, kembali jadi saksi bisu, adakah mampu kau laku?
️️ ️️
Ancai tak bersisa sudah. Tiada segenggam harap lagi untuk bahagia. Ada pitawat disini! Seperti : keluarga tak utuh, kekerasan, tutur kasar dan lainnya. Bisa bertambah seiring cerita. Tolong bijaklah!
️️ ️️
SABAN MALAM acapkali ia tangkap bahana segala benda jatuh serta-merta tutur kasar nyaris buat telinga pecah. Tiada lagi hari-hari berlayar ke pulau kapuk¹ dengan jenjam. Bawah mata t’lah menghitam jangkap kausa kurang tidur disertai sesak petak pikirnya.
Pagi harinya selayak normal keluarga nan harmonis. Mardawa kecil kerap tipis bibir² sekonyong-konyong menjadi berat bibir³ dan dingin hati⁴. Ia tidak pernah lagi unjuk tabassam kala kumpul bersama.
Kemelut nan repetisi rupanya t’lah berlanjur satu tahun. Kapan semua ini usai? Ia masih taruh harap bahagia pada keluarga kendati barang setitik saja.
Sebagaimana malam nan sudah-sudah, ia kembali muskil terlelap. Segala cara t’lah dicoba namun tiada unjuk hasil boleh lelap lebih cepat. Mardawa kecil penat, Mardawa kecil ingin semua hanya mimpi.
Derit pintu sayup-sayup ia tangkap seiring dengan bunyi saklar ditekan. Ruang tengah nampak lebih bayan. Ini sudah pukul satu dini hari. Dawa kecil jeraus turun dari ranjang dan buka pintu perlahan-lahan.
Ia mengamati dari pintu yang terbuka sedikit. Disanalah ada Maina khas baru terbangun sedang Moewardi pijak tak tegak bahkan jalan pun tak lurus laik orang mabuk.
“Habis darimana kamu Mas? Jam satu baru pulang. Mana bukti mau berubah hah? Pulang saja masih mabuk. Gila kali kamu.”
Moewardi belum agih respon. Kentara betul kalau Moewardi bukan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Maina maju untuk mencium aroma suaminya. Bau alkohol berpadu dengan parfum seorang hawa lagi.
Ini kesekian kali Moewardi begini. Maina merasa leher terasa panjang⁵, helaan napas panjang. “Mas, jawab aku! Kamu main sama perempuan mana lagi? Jalang mana lagi yang kamu sewa? Hah?!”
Moewardi mendekati Maina lalu dorong setakat Ibu dua anak itu rebah jimpa. Dawa kecil memirsa timbul keluar tanduknya⁶. Bahkan mengepal yad kuat-kuat sampai buku-buku jemari memutih.
“Sudah gua bilang berapa kali sama lu? Gua itu kerja! Lu udah janji ngga mengusik. Tapi kenapa USIK GUA TERUS? Bangsat! Kenapa lu susah banget nurut? Dasar istri durhaka.”
Baluwarti Maina masih kokoh. Ia masih sanggup mengatasi suaminya yang mabuk. “MAS! CUKUP YA! AKU UDAH SABAR HADAPIN KAMU TIAP MALAM. Aku mohon, mohon kembali seperti dulu. Kamu lihat Dawa? Dawa korban Mas! Dawa pasti lihat kita tengkar terus.”
Maina mulai terisak betapa menyakitkan akan perubahan Mardawa kecil nan ekstrem. Raut wajah nihil unjuk keceriaan. Dawa kini selalu tampak kuyu, tidak bersemangat dan melankolis.
Mulai kembali lagi Moewardi melekatkan tangan kepada Maina bahkan hingga menendang. Ia berulat mata melihat⁷ pula darahnya didih⁸. Cerca demi cercaan dari Moewardi dilayangkan untuk Maina.
Satu yad terkepal, bukan untuk menghantam kepala keluarga, melainkan dalam kepalan ini ialah harap untuk kembalinya keluarga bahagia kendati hanya sebesar genggam kecil.
Keluarlah ia dari persembunyian dan lekas hampiri Maina yang senantiasa terisak sembari meringis kesakitan. Ia rabit muncung⁹ di bibir mata¹⁰ Moewardi, “PAPA STOP!”
“Anjing!” Moewardi acak rambut sembarang; frustasi. Bukan tenang, kepala keluarga ini justru semakin menjadi. Mungkin pengaruh alkohol yang tidak dapat berpikir jernih. Kuasa ia masih terkepal, semoga hadirnya buahkan hasil baik.
“Papa cukup nyakitin Mama! Awa mohon Pa. Papa juga jangan begini,” Ia memohon sembari memeluk tungkai kepala keluarga. Sungguh ironis! Tidak disangka-sangka bahwa respon Moewardi malah menendang darah daging sendiri. Dasar berjantung pisang!¹¹
Ibu dan anak tersedu-sedu melihat gajak sergut Moewardi. Sedang yang korenah demikian justru kian darahnya didih. “STRESS LAMA-LAMA GUA! NGGAK IBUNYA, ANAKNYA JUGA MENYUSAHKAN. SIALAN LU BERDUA. MAINA, LU GUA TALAK. CERAI!”
Moewardi meninggalkan dua insan yang masih mencerna tutur menusuk relung. Kepalan tangan mulai melemah dan ia terban bumi tempat berpijak¹². Ia lidah tergalang¹³, bisu seketika.
Harapan t’lah pupus dan menguap bersamanya udara hunian ini. Isak tangis keduanya lah mengisi senyap yang ada. Sudah benar-benar cerai-berai. Tiap kepingnya t’lah selirak dimana-mana. Tidak dapat disatukan kembali.
Mimpi buruk yang tidak ia damba, t’lah menjadi nyata. Benar-benar nyata. Mardawa kecil terguncang, Mardawa kecil tidak tahu harus buat apa. Kemelut berakhir, benar-benar berakhir tragis.
️️ ️️
DINYATAKAN USAI!
️️ ️️
CATATAN :
Berlayar ke pulau kapuk = tidur.
Tipis bibir = banyak bicara; cerewet.
Berat bibir = pendiam.
Dingin hati = tidak bergairah dan tidak bersemangat.
Leher terasa panjang = sudah lelah.
Keluar tanduknya = marah.
Berulat mata melihat = timbul rasa benci kalau melihat.
Darahnya didih = marah sekali.
Rabit muncung = berteriak keras-keras.
Di bibir mata = di depan mata; dekat sekali.
Berjantung pisang = tidak berperasaan; tidak memedulikan.
Terban bumi tempat berpijak = hilang harapan.
Lidah tergalang = tidak dapat berkata-kata lagi.
0 notes