#proklamator
Explore tagged Tumblr posts
ajidedim · 6 months ago
Text
Blitar Awal Pertemuan Dua Tokoh Bangsa: Cokroaminoto & Soekarno
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
flammentanz · 8 months ago
Text
Der 09. November - Der Tag der Deutschen
Kaum ein anderer Tag vereint so viele, für unser Land historisch bedeutsame Ereignisse wie dieser
09.11.1848 - standrechtliche Hinrichtung von Robert Blum
Der republikanische Abgeordnete der Frankfurter Nationalversammlung wird, obgleich er unter parlamentarischer Immunität steht, bei Wien erschossen. Seine Hinrichtung gilt als Symbol für die Niederschlagung der Deutsche Revolution 1848/1849 durch die reaktionären herrschenden Kreise.
Tumblr media
09.11.1918 - die Proklamation der Republik in Berlin
Während der Novemberrevolution 1918 ruft von einem Fenster des Reichstagsgebäudes aus der sozialdemokratische Abgeordnete Philipp Scheidemann die “deutsche Republik” aus. Drei Stunden später proklamiert der Sozialist Karl Liebknecht vor dem Berliner Stadtschloss die “Freie Sozialistische Republik Deutschland”.
Tumblr media
09.11.1923 - Hitler-Ludendorff-Putsch in München
In München putscht ein bis dahin unbekannter rechtsradikaler Demagoge namens Adolf Hitler im Verein mit dem reaktionären General Erich Ludendorff gegen die Weimarer Republik. Sein Versuch, die rechtsstaatliche Ordnung analog zu Benito Mussolini in Italien durch einen “Marsch auf Berlin” zu beseitigen, scheitert vor der Feldherrenhalle am Odeonsplatz durch den bewaffneten Einsatz der bayrischen Landespolizei. Vier Polizisten, ein unbeteiligter Passant und fünfzehn Putschisten sterben. Erstmalig werden die Nationalsozialisten einer breiteren Öffentlichkeit bekannt.
Tumblr media
09.11.1938 - Reichspogromnacht
Die Novemberpogrome mit etwa 400 Todesopfern, 1.406 zerstörten Synagogen und jüdischen Gebetsstuben markieren den endgültigen Übergang von der gesellschaftlichen Diskriminierung der jüdischen Bürger im nationalsozialistischen Deutschland zur offenen Gewaltanwendung, die schließlich im Holocaust endete.
Tumblr media
09.11.1989 Der Fall der Berliner Mauer
Auf einer bis dahin eher langweilig verlaufenen Pressekonferenz verliest das SED-Politbüromitglied Günter Schabowski gegen 7 Uhr abends auf Nachfrage des italienischen Journalisten Riccardo Ehrmann einen neuen Entwurf über Reisemöglichkeiten für DDR-Bürger.
Der etwas umständliche Wortlaut ist folgender: “Privatreisen nach dem Ausland können ohne Vorliegen von Voraussetzungen (Reiseanlässe und Verwandtschaftsverhältnisse) beantragt werden. Die Genehmigungen werden kurzfristig erteilt. Die zuständigen Abteilungen Pass- und Meldewesen der der Volkspolizeikreisämter in der DDR sind angewiesen, Visa zur ständigen Ausreise unverzüglich zu erteilen, ohne dass dafür noch geltende Voraussetzungen für eine ständige Ausreise vorliegen müssen. Ständige Ausreisen können über alle Grenzübergangsstellen der DDR zur BRD erfolgen.”
Der Reporter der “Bild”-Zeitung Peter Brinkmann fragt nach, ab wann dies in Kraft trete. Schabowski, der über den genauen Inhalt der neuen Regelung, die eine Sperrfrist beinhaltet, nicht informiert ist, da er bei deren Beschlussfassung nicht anwesend war, antwortet daher: „Das tritt nach meiner Kenntnis – ist das sofort, unverzüglich.“
Während das Fernsehen der DDR in nüchternen Worten über den Fakt der neuen Reisemöglichkeiten informiert, ist für Hanns Joachim Friedrichs während seiner Moderation der “Tagesthemen” die historische Bedeutsamkeit sofort ersichtlich: “Die DDR hat mitgeteilt, dass ihre Grenzen ab sofort für jedermann geöffnet sind. Die Tore in der Mauer stehen weit offen.“
Im Laufe des Abends versammeln sich immer mehr Menschen vor den Berliner Grenzübergängen und verlangen friedlich aber lautstark das ihnen neu zustehende Recht.
Eine halbe Stunde vor Mitternacht befiehlt Oberstleutnant Harald Jäger, der zuständige Leiter der Grenzübergangsstelle Bornholmer Straße, von seinen Vorgesetzten mit einer Entscheidung allein gelassen und mit den Menschenmassen vor der Grenzübergangsstelle konfrontiert, eigenmächtig, sofort alle Kontrollen einzustellen und die Schlagbäume zu öffnen. Bis Mitternacht folgen alle weiteren Berliner Grenzübergangsstellen seinem Vorbild.
Kein einziger Schuss ist gefallen, niemand wurde verletzt. Tausende einander völlig fremde Menschen fallen sich weinend vor Glück in die Arme.
Tumblr media
13 notes · View notes
coretanthuf · 1 year ago
Text
Tentang memimpin
beberapa waktu lalu, ramai media sosial membahas perhelatan pemilu untuk memilih pemimpin baru untuk negeri ini. namun barangkali kita perlu diingatkan kembali makna memimpin, karena sejauh ingatanku, usai gelaran perhelatan tanda kemenangan, belum pernah kudengar cerita tentang mudah dan membahagiakannya menjadi pemimpin. Sesekali ada, namun sedikit sekali jumlahnya.
Dalam benakku, memimpin bukan perkara kursi dan tampuk kekuasaan, atau angan-angan mengawasi kerja keringat orang banyak. Lebih dari itu, memimpin adalah meluaskan hatinya untuk banyak urusan, menanggung banyak tanggungan, memikul banyak tanpa rasa terpukul.
tentu kita tak akan pernah lupa akan pepatah kuno Belanda, “Leiden is lijden!”. Memimpin adalah Menderita. Begitulah bunyi pepatah yang digunakan Mohammad Roem untuk menggambarkan kehidupan Haji Agus Salim.
The Grand Old Man, julukannya, adalah seorang diplomat ulung yang berulangkali menjadi delegasi Indonesia dalam berbagai perjanjian dengan Belanda dan juga seorang menteri. Meski begitu Beliau tinggal di gang kecil dan becek di pelosok Jakarta.
Lalu siapa yang tak kenal Mohammad Hatta? Proklamator dan Wakil Presiden Indonesia pertama. Hidup sederhana di masa pengabdiannya. Hingga wafat, Hatta tidak pernah kesampaian membeli sepatu bermerek yang di-idamkannya bahkan tagihan listrik rumahnya tak juga terbayar. Hatta rela ditangkap dan dibuang Belanda padahal ia bisa saja menikmati hidup nyaman dengan kekayaan yang keluarganya miliki.
Apakah pepatah memimpin adalah menderita masih relevan untuk Indonesia sekarang? Indonesia kini lebih maju dan dapat menjalankan roda perekonomian. Pejabat dapat menikmati kekayaan yang cukup bahkan melebihi pendapatan rata-rata rakyat. Bahkan kerap kita melihat pejabat kita hidup dengan kemewahan dan bisnis serta lahan yang begitu melimpah.
Tentu kita tak ingin punya pemimpin yang menderita ekonominya karena seharusnya sudah difasilitasi oleh negara dengan baik. Justru karena mereka mendapatkan fasilitas yang sangat baik itu kita layak menuntut mereka mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
Kita akan selalu merindukan Pemimpin yang rela mengorbankan urusan pribadi demi kepentingan rakyat. Pemimpin yang menghayati Leiden is Lijden.
Kita rindu pada sosok Pemimpin hebat yang terlahir dari rahim kegelisahan dan karena itulah mereka harus siap untuk menderita.
2 notes · View notes
suraudotco · 1 hour ago
Text
Hari Lahir Pancasila: Membaca Ulang Pidato Sakral Bung Karno
Judul: Pidato Sukarno 1 Juni 1945 Lahirnya Pancasila Editor: Tim Direktorat Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila Penerbit: BPIP Jakarta Cetakan: Kedua, 2024 Tebal: x + 60 halaman Hari lahir Pancasila,  tidak terlepas dari sosok seorang Bung Karno, sang Proklamator kita. Ia adalah sosok yang semua orang tidak meragukan kehebatannya. Ia berhasil membawa Indonesia menuju kemerdekaan.…
0 notes
kabartangsel · 6 hours ago
Text
Haul Bung Karno, Menag Nasaruddin Umar: Jadi Energi Spiritual Bangsa
Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri ziarah kebangsaan dalam rangka Haul ke-55 Bung Karno di kompleks makam Sang Proklamator, Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (21/6/2025). Dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh bangsa, Menag Nasaruddin memberikan tausiah kebangsaan. Menag mengenang Bung Karno sebagai tokoh yang memiliki sikap percaya diri. Ini adalah kunci yang membuat Bung Karno disegani…
0 notes
korrektheiten · 2 months ago
Text
Der kontraproduktive Handelskrieg gegen China
Ansage: »Immer mehr Bürger – mit Zeitverzögerung auch Politiker – haben begriffen, dass unser westliches System einer gründlichen Reform bedarf. Das betrifft unter anderem eine überfällige Weiterentwicklung der demokratischen Mechanismen und eine zukünftig größere Ausgewogenheit der medialen Berichterstattung – und damit endlich die Voraussetzung für eine Umsetzung der UNO-Proklamation von 1945, Kriege durch friedliche Formen der […] The post Der kontraproduktive Handelskrieg gegen China first appeared on ANSAGE. http://dlvr.it/TKQRxx «
0 notes
haertederwehrmacht · 2 months ago
Text
proklamation des deutschen fuehrers an die britischen soldaten | der deutsche fuehrer spricht zu euch zu den soldaten des englischen weltreichs | mit dem heutigen tag ist mit der freundlichen zustimmung eures generalstabs vom premierminister der uebergang zur infanterie beschlossen worden | der deutsche fuehrer bewaffnet euch | er ermahnt euch aber auch | folgt dem koenig charles und niemandem sonst | euer kampf ist wie es charles sagt der kampf fuer das brot und den zusammenhalt | der deutsche fuehrer sagt euch dann | gebt das letzte fuer die heimat | johnson, cameron, mayr, montgomery
0 notes
giliragil · 3 months ago
Text
[Bung Hatta: Sang Mutiara di antara Deretan Bapak Bangsa]
Tumblr media
Sering kali kita mengenal Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi. Memang benar, Bung adalah Bapak Koperasi, karena koperasi merupakan salah satu pilar Hattanomics atau pemikiran ekonomi Bung Hatta. Ia meyakini bahwa cara untuk melepaskan diri dari jerat atau ketergantungan pada kapital (modal) adalah dengan mendirikan koperasi. Gagasan ini dicetuskan oleh Bung Hatta sebagai motor perekonomian untuk menumbuhkan perekonomian rakyat yang mandiri. Terlebih, ide ini juga muncul karena keyakinan Bung Hatta mengenai akar budaya Indonesia yang gemar tolong-menolong.
Namun, terlalu dangkal jika kita hanya mengenal Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi. Ketika menyelami profil dan jejak hidupnya, maka kita akan menyadari bahwa ia adalah Bapak Bangsa yang patut dijadikan teladan. Lebih dari itu, berbagai prasyarat pemimpin yang ideal ada dalam sosoknya. Rekam jejaknya sebagai proklamator, wakil presiden, hingga perdana menteri adalah deretan bukti bahwa ia memiliki kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan yang mumpuni. Lebih jauh lagi, bagaimana ia bersikap dan bertindak adalah bukti konkret mengapa ia layak dijadikan teladan.
1. Pemegang Teguh Integritas
Satu kata yang langsung terlintas ketika berbicara tentang Bung Hatta adalah integritas, tiada yang lain. Bagaimana tidak(?) Seseorang yang pernah menduduki berbagai jabatan mentereng di negeri ini pada faktanya merasakan pahit-getir kehidupan sebagai orang biasa. Sekalipun Bung adalah orang penting di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, nyatanya ia keteteran membayar tagihan listrik, gas, dan air minum, bahkan tidak mampu melunasi pajak mobil yang ia beli dengan subsidi pemerintah. Memang, ini semua ia alami pasca mundur dari pemerintahan di tahun 1957. Namun, Bung Hatta bukannya tidak memiliki kesempatan untuk memperkaya pundi-pundi hartanya. Berulang kali ia ditawari beberapa perusahaan untuk menjadi komisaris, termasuk perusahaan asing, namun semua tawaran tersebut ia tolak. Integritas lah yang menjadi alasan utama dari penolakan tersebut. Bung khawatir, bahwa perjuangannya dalam membela rakyat akan dianggap tidak murni dan ia akan dituduh meninggalkan rakyat.
2. Sosok yang Taat Beragama/Religius
Dibandingkan tokoh Minang lain seperti Buya Hamka atau M. Natsir, barangkali Bung Hatta memang tidak terlalu menonjol dari sisi kehidupan beragamanya. Tentu hal ini bukan tanpa alasan, karena ia memang tidak membela Islam secara keras. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa cara ia bersikap dan berperilaku sangat ia selaraskan dengan tuntunan Islam. Bung pernah tinggal cukup lama di Belanda, sekitar sepuluh tahun, namun ia tetap tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas yang menjadi kebudayaan di sana. Bung Hatta tidak minum minuman keras, ia juga tidak mau berdansa, karena ia paham bahwa Islam adalah tuntunan yang memimpin bagaimana ia bertingkah laku. Secara lebih lanjut, perjuangannya untuk membela tanah air, bangsa, dan masyarakat adalah sesuatu yang ia landaskan dari nilai-nilai agama. Baginya, ini berkaitan dengan tugas hidup sebagai manusia yang taat beragama.
3. Kedisiplinan dan Kegigihan yang Begitu Hebat
Bagi Bung, waktu adalah sesuatu yang sangat bernilai. Dan salah satu kedisiplinan yang paling menonjol dari Bung Hatta adalah mengenai penghargaannya terhadap waktu. Bung Hatta juga selalu mengisi waktu luangnya dengan hal yang bermanfaat. Perihal ini, dapat kita pahami dari apa yang ia kerjakan selama diasingkan oleh Belanda ke berbagai tempat. Ketika ia diasingkan di Banda ataupun Bangka, aktivitas utama yang ia lakukan adalah membaca, belajar, dan mengajar. Bahkan, dalam pengasingannya di Bangka, dikatakan bahwa ia membawa bekal berupa 16 peti yang berisikan buku. Ia juga menulis, dan tulisan-tulisannya adalah tulisan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Pengasingan yang dialami tidak lantas membuat ia surut dalam melawan penjajahan Belanda. Bung Hatta tidak pernah berhenti berjuang, dan ia selalu melakukan semua yang ia bisa, sekalipun itu hanya bisa dilakukan dalam bentuk menulis.
4. Pemimpin yang Sarat Moral
Bung Hatta tahu persis, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang mesti dilakukan dan apa yang mesti ditinggalkan. Ia tahu persis apa makna dari moral, dan lebih dari itu ia juga menerapkannya dengan begitu baik. Bung Hatta merupakan sosok yang sangat bersih dan tak pernah berupaya memperkaya diri dan keluarganya. Bung Hatta juga bersih dalam menyikapi kekuasaan yang sebenarnya dapat ia gunakan untuk kepentingannya. Bahkan, dalam hubungannya dengan wanita, ia selalu menghargainya dan di saat yang bersamaan juga tetap menjaga jarak sesuai tuntunan agama. Moral semacam inilah yang wajib dijadikan percontohan bagi siapapun, terkhusus para pemimpin di negeri ini.
Dengan demikian, rasa-rasanya tidak keliru bahwa sosok Bung Hatta bukan hanya sekadar Bapak Koperasi. Bung Hatta adalah teladan, panutan, Bapak Bangsa, dan oleh sebab itu beliau merupakan sosok yang begitu langka karena integritas dan kesederhanaan hidupnya. Terlebih, ia juga negarawan yang menulis, di mana ia meninggalkan hingga 30 ribu judul buku dalam perpustakaan pribadinya, sebagai warisannya yang termahal. Sosok seperti Bung Hatta inilah yang seharusnya patut dan perlu dicontoh oleh kita semua, baik sebagai pribadi ataupun pejabat. Ia sangat jujur, ikhlas, dan santun. Di tengah keterpurukan dan krisis keteladanan di negeri kita saat ini, sosok Bung Hatta menjadi salah satu dari sedikit sosok yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia saat ini. Bangsa ini hampir kehabisan tauladan baik yang patut ditiru, dan di titik inilah barangkali kita perlu menilik kembali sosok Bung Hatta. Tidak hanya pemikiran dan sikap politiknya, namun moral serta juga akhlaknya akan menjadi mercusuar yang menjadi penunjuk arah bagi perbaikan bangsa ini.
Cr: Buku Seri Tempo - Hatta: Jejak Yang Melampaui Zaman (2022)
0 notes
catatanjejak29 · 3 months ago
Text
Ketulusan Tanpa Tanda Like
Pagi baru saja merekah, seorang pejabat sibuk merapikan dasi sambil melirik layar ponsel. Bukan untuk membaca berita penting, melainkan menunggu konfirmasi dari tim media sosialnya: "Konten pagi ini sudah siap, Pak." Setiap gerak-geriknya telah dijadwalkan untuk diabadikan. Saat ia menanam pohon di halaman kantor, fotografer pribadi mengatur sudut terbaik; ketika ia menjenguk warga, kamera video sudah menyala. Di era ini, hampir setiap pejabat memiliki tim media sosial sendiri. Senyum tulus pun terkadang harus menunggu arahan, menanti aba-aba, "Satu, dua, tiga... senyum, Pak!"
Dalam ruang-ruang rapat pemerintahan, pengaruh media sosial menyelinap halus tapi pasti. Bagaimana reaksi netizen nanti? menjadi pertimbangan tak resmi di balik tiap kebijakan. Di Kementerian Kebudayaan, misalnya, program pelestarian budaya kini dikemas agar "menarik di Instagram". Anggaran untuk sebuah festival seni tradisional lebih mudah turun jika dianggap bisa viral dan menaikkan citra kementerian. Kebijakan publik yang dulu lahir dari pemikiran panjang dan dialog budaya, sekarang seolah perlu dicicipi dulu di linimasa Twitter. Apakah disukai? Berapa share dan like? Suara rakyat di dunia maya bisa menggoyang kursi kebijakan dalam dunia nyata. Terkadang, keputusan ditunda hanya karena menunggu suasana trending mereda. Media sosial telah menjadi semacam kompas baru: arah kebijakan bisa berbelok tajam mengikuti arah angin opini di jagat maya.
Pejabat masa kini berdiri di dua dunia: satu di podium nyata, satu lagi di etalase maya. Tentu, tak adil menafikan manfaatnya – media sosial bisa mendekatkan pemimpin dengan rakyat, membuka dialog langsung. Namun, batas antara akuntabilitas dan pencitraan kian tipis. Seorang menteri mungkin tulus ingin berbagi kinerja, tapi tekanan demi konten membuat segalanya tampak seperti pertunjukan. Ada kalanya kita bertanya dalam hati: di manakah ketulusan bersembunyi di tengah kilau blitz ini?
Mari menengok sejenak ke masa lalu, ketika sorot lensa belum menjadi penguasa. Konon, Umar bin Khattab, seorang khalifah besar dalam sejarah Islam, pernah memanggul sendiri sekarung gandum di punggungnya. Tengah malam buta, ia menyelinap ke pinggiran kota untuk mengantar makanan bagi rakyatnya yang kelaparan. Tak ada wartawan, tak ada unggahan foto dengan tagar #PeduliSesama. Hanya bulan dan bintang sebagai saksi cintanya kepada rakyat, cinta yang dirahasiakan dalam gelap malam. Demikian pula, di India, Mahatma Gandhi berjuang dengan damai berbalut kesahajaan. Ia memintal benang sendiri, berkeliling kampung dengan kaki telanjang, tanpa perlu siaran langsung apa pun untuk membuktikan baktinya. Kita juga mengenal cerita Bung Hatta, proklamator negeri ini, yang hidup sederhana tanpa banyak gembar-gembor. Di sela kesibukannya, Bung Hatta menulis buku harian tentang mimpinya untuk bangsa – sebuah curahan cinta pada tanah air yang ia simpan rapi bak surat cinta rahasia. Begitu pula R.A. Kartini menulis surat-surat perjuangan emansipasinya dalam sunyi, tak pernah ia sangka kelak dibaca jutaan orang. Para pemimpin dulu bekerja dengan ikhlas, seolah memiliki cinta besar yang disembunyikan layaknya cinta rahasia – tulus, hangat, tapi tak diobral kata apalagi gambar.
Kini, cinta semacam itu terasa langka. Di era media sosial, ungkapan kasih dan kepedulian hampir selalu diumumkan. Cinta kepada rakyat sering ditampilkan bak sepasang kekasih yang sengaja berpelukan di depan kamera agar seluruh dunia tahu mereka mesra. Padahal ada jenis cinta lain: cinta yang diam-diam, yang tak butuh tanda 'like' untuk merasa berarti. Ibarat sepasang kekasih yang memilih menyimpan kemesraan dalam tatap redup dan doa, bukan di panggung pesta. Ketulusan adalah cinta dalam sunyi – bak puisi yang ditulis untuk satu hati saja, bukan pamflet yang ditempel di alun-alun kota.
Tulisan ini bukan hendak menyalahkan kemajuan zaman. Media sosial ibarat pisau bermata dua: bisa menjadi sarana pengabdian, bisa pula menjelma arena pencitraan. Harapan kita, para pejabat dapat menemukan keseimbangan itu. Agar di tengah riuh rendah linimasa, masih ada ruang bagi sunyi yang penuh makna. Ruang di mana seorang pemimpin melakukan kebaikan tanpa perlu riuh tepuk tangan virtual. Ruang di mana kebijakan lahir dari nurani dan akal sehat, bukan sekadar dari hasil jajak pendapat dunia maya. Dan ruang di mana cinta pada negeri tetap jadi cinta rahasia yang indah – tak terucap penuh gembar-gembor, namun terasa getarannya sampai jauh di relung hati rakyat.
1 note · View note
topoin · 4 months ago
Text
Mengenal Bapak Koperasi Indonesia dan Warisannya
Dalam sejarah ekonomi Indonesia, koperasi memiliki peran penting dalam membangun kesejahteraan rakyat. Salah satu tokoh yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau tidak hanya dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan, tetapi juga sebagai pelopor sistem koperasi di Indonesia. Gagasan dan perjuangannya dalam mengembangkan koperasi menjadi tonggak penting bagi…
0 notes
pugur · 4 months ago
Text
Mengenal Bapak Koperasi Indonesia dan Warisannya
Dalam sejarah ekonomi Indonesia, koperasi memiliki peran penting dalam membangun kesejahteraan rakyat. Salah satu tokoh yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau tidak hanya dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan, tetapi juga sebagai pelopor sistem koperasi di Indonesia. Gagasan dan perjuangannya dalam mengembangkan koperasi menjadi tonggak penting bagi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wholnewworldandall · 4 months ago
Text
1916
Die Schlacht um Verdun und die Schlacht an der Somme finden an der Westfront des Ersten Weltkrieges statt. Die Schlachten markiert einen Höhepunkt der großen Materialschlachten des Ersten Weltkrieges. Die monatelangen Kämpfe werden zum Symbol für die tragische Ergebnislosigkeit des Stellungskriegs.
Tumblr media
Vor dem Hauptpostamt in Dublin verliest Patrick Pearse im Namen einer Provisorischen Irischen Regierung die Oster-Proklamation und setzt damit den Auftakt zum Osteraufstand in Irland. Bis zum 29. April wird der Aufstand blutig niedergeschlagen.
+++
US-Präsident Woodrow Wilson und der britische Außenminister Edward Grey schließen eine geheime Vereinbarung über einen möglichen Eintritt der Vereinigten Staaten in den Ersten Weltkrieg
+++
Die Vereinigten Staaten entsenden eine Expeditionsarmee von 12.000 Mann nach Mexiko, um den Rebellenführer Pancho Villa zu fangen. Die Präsenz US-amerikanischer Soldaten auf mexikanischem Territorium sorgt für einen Dauerkonflikt. Bewaffnete Zusammenstöße mexikanischer und US-amerikanischer Heeresverbände mit Toten und Verwundeten auf beiden Seiten bringen die beiden Staaten schließlich an den Rand eines Krieges.
Tumblr media
+++
In einer recht knappen Entscheidung siegt der demokratische Amtsinhaber Woodrow Wilson bei der US-Präsidentschaftswahl über seinen republikanischen Herausforderer Charles Evans Hughes und wird damit für eine zweite Amtszeit bestätigt. Das alles bestimmende Thema ist die Gefahr in einen krieg in Europa oder Mexiko hineingezogen zu werden, Wilsons Slogan lautet dementsprechend. "He kept us out of War".
Tumblr media
+++
BASEBALL SEASON 1915
+++
Tumblr media
Wilson am Opening Day der MLB
+++
WESTERN LEAGUE 1915
+++
Die Western League formiert sich 1916 aus den 6 Klubs der Pacific Coast League sowie 6 neuen Mitgliedern die sich zwischen Salt Lake City und dem Lauf des Missouri ansiedeln. Zusammen werden sie die Western Series ausspielen.
Die Städte der Western League weisen deutlich weniger Einwohner auf als die Ballungsräume welche MLB-Klubs stellen. So stösst die Western League auf grosse Begeisterung vor Ort, kommt aber nicht an die Zahlen der MLB heran.
Was der MLB sauer aufstösst, ist dass die WeL keine "Color Barrier" kennt und ähnlich wie in der Carribbean Conference schwarze Spieler auflaufen dürfen.
+++
MLB 1915
+++
Die beiden Problemklubs aus St. Louis starten ordentlich in die Saison, vor allem die Browns zeigen mit einer Reihe von jungen Stars ("Georgeous George" Sisler, Rookie-Pitcher Urban Shock) Potential für künftigen Erfolg.
+++
Die Boston Red Sox dominieren den Osten von Beginn weg, Babe Ruth als herausragender Pitcher und sensationeller Batter ist die Sensation des Teams. Ende August weisen die Red Sox bereits einen Vorsprung von 11 Siegen auf, sind also fast nicht mehr einholbar.
Best of the Rest sind nach Ihnen die New York Giants(Silent George Burns, Art Fletcher; Rube Marquard, Slim Sallee), die ein starkes Team von Pitchern aufweisen.
Die Athletics aus Philadelphia können Ihre Chancen bereits im Juli aufgeben, so gross ist der angesammelte Rückstand. "Frank Bakers Powder is dry" titelt es auf den Zeitungen. Ist die dominierende Dynastie aus Philadelphia vorbei?
+++
Die White Sox starten schlecht in die Saison, Ihre Stadtrivalen die Cubs (Powerhitter Vic Sayer & Heinie Zimmermann; Pitcher Carl Mays & Rookie Lee "Specs" Meadows) haben sie überholt und sichern sich den Ligasieg bereits Mitte September . Gefolgt von dem jungen Team der St. Louis Browns und den Teams aus Detroit(mit Ty Cobb) und Cleveland (Joe Jackson)
+++
1915 WORLD SERIES
+++
Boston Red Sox: Babe Ruths Team
nach einem Jahr Absenz sind die Boston Red Sox wieder im Finale vertreten, es dreht sich bei Ihnen alles um das Wunderkind Babe Ruth, alleine trägt er das Team natürlich nicht, und erspart sich somit das Schicksal Rogers Hornsby von den Yankees. Die Bescheidenen Leistungsträger Tris Speaker und der Kalifornier Harry Hooper sorgen für Offensive Gefahr und Smoky Joe Bullet ist der zweite wichtige Pitcher des Teams nach Ruth.
Chicago Cubs: Power & Verletzte Pitcher
Die Gegner kommen wieder aus Chicago, doch diesmal schaffen es die Northerners, der Klub der gemässigten Mittelschicht, die Cubs. Heinie Zimmerman und Vic Saier, die beiden "simpleminded" Powerhitter sind der grösste Trumpf des Teams. Ihr junger Pitcher Lee "Specs" Meadows, der ab seiner Brille dem Spott ausgesetzt ist ist immer für einen Sieg gut. Die grosse Hypothek der Cubs ist, dass Carl Mays, ihr zweiter starker Pitcher verletzt ausfällt und die Qualität in der Pitching Rotation nach Specs deshalb stark abfällt.
+++
Tumblr media
Chicago 1916, die zweitgrösste Stadt der USA, Boomtown und Umschlagplatz für alles was aus dem mittleren Westen kommt.
+++
Erstes Spiel, West Side Park, Chicago 3 - Chicago Cubs 2 - Boston Red Sox
Chicago Cubs Lead 1-0
The Chicago Cubs powered past the visiting Boston Red Sox, 3-2, in the opener of the World Series at West Side Grounds. Chicago starting pitcher Lee "Specs"Meadows threw 9.0 innings of 4-hit ball, to lead the charge. The Cubs now lead the series 1-0.
In his 134-pitch effort, Meadows allowed 2 runs on 4 hits over 9 innings. He walked 2 and struck out 1. Hes consistently performing Well this season, despite his bookish appearance.
Opposing Pitcher, Boston Darling Babe Ruth was not as successful today as he got hits and runs from Vic Saier and Heinie Zimmerman right at the beginning for Chicago to go into the lead. He was somewhat solid the rest of the game, but the Red Sox Batting was not able today to up the pace in this always thight game.
A narrow Victory for the Cubs in Chicago and everything can happen in the next game.
Tumblr media Tumblr media
+++
Tumblr media
Zweites Spiel, West Side Park, Chicago 4 - Chicago Cubs 8 - Boston Red Sox
Series Tied
Who knows how it might've ended, had it not been for Harry Hooper? The Boston right fielder had a 2-run double in the top of the sixth inning to put the Red Sox on top, 7-4.
For the game, Hooper had 1 double and 1 single in 5 at-bats.Catcher Les Nunamaker should also be mentioned with his 2 Doubles. And it is an unlucky day for Cub Frank Schulte, the Cubs Veteran hit two consecutive Homeruns, an extremely rare feat. Yet Chicago Pitching, dearly missing Carl Mays, was to frail to capitalize on this.
The Game started entertaing with a 5-2 1st Inning and Chicago delivering its Homers and some runs in the next two to make it 5-4.
Pitchers Smoky Joe and Tom Hughes both didnt look invincible and there was something in the air, even the many republican Politicians who used the opportunity to show themselves to the public in front of the upcoming elections paid attention to the game and caused no great disturbance.
Yet the next scoring would only come in Inning 6 and all by the Red Sox. It was RF Harry Hooper, the engineer from California, who batted in the runs against Bunny Hearn, who was in as a relief for Hughes at that time. Hearn was the day before, to the fear of Cub-Fans, still announced as starting pitcher, that inning showed why Chicago management changed theiur minde overnight.
The Series will now go for the next 3 Games to Boston, where the public is eagerly waiting the return of their favourite son Babe Ruth.
Tumblr media Tumblr media
+++
Tumblr media
Drittes Spiel, Fenway Park, Boston 6 - Chicago Cubs 4 - Boston Red Sox
Chicago Cubs lead 2-1
Tumblr media Tumblr media
+++
Viertes Spiel, Fenway Park, Boston 2 - Chicago Cubs 5 - Boston Red Sox
Series Tied
The Boston Red Sox took down the Chicago Cubs by the score of 5-2 and moved into a 2-2 tie in the World Series. The largest share of the credit belongs to Boston starter Babe Ruth, as Pitcher he threw 9.0 innings of 5-hit ball and had 10 strikeouts, he shut down Chicago in the most critical Phases. The next moment he stood at the Home Plate, delivered 3 Hits, two of them beautiful, stole a base and scored 2 runs. Boston probably will remember this game for quite some time, its the first great deed of the still 21-year old Ruth.
"Babe was better than good. He was sensational," said Boston manager Bill Carrigan.
Tumblr media Tumblr media
+++
Fünftes Spiel, Fenway Park, Boston 4 - Chicago Cubs 10 - Boston Red Sox
Boston Red Sox lead 3-2
Smokey Joe Wins like Babe Ruth - Boston Red Sox Pitcher Smoky Joe Wood was the difference-maker at Fenway Park, as he led his club to victory in a pivotal Game 5 of the World Series. The Red Sox took the 10-4 win over the Chicago Cubs to seize a 3-2 lead in the best-of-7 series.
A key moment came with one out in the bottom of the second. That's when Wood hit a changeup from Bunny Hearn for a 2-run home run, with bases loaded. putting Boston up, 4-2. His Pitching was also in solid in stark contrast to the Cubs, who had to use Hearn and Zinn equally, combined they earned 10 Hits and as many Runs. The Red Sox scored in practically every Inning yet had not many more Hits than the Cubs, but Smokey Joe kept cool in difficulty whereas the Cubs obviously did not. Zimmermann and Schulte did Hit the Ball but itwas either too late or without help from any teammates.
Boston could now win 2 Games in Front of its Home crowd. The city seems to be really in expectation of the Championship. Everywhere there were Babe Ruth Cards or other Merchandise sold on the streets. Chatter about the Team and its youthful star permeated the city.
Tumblr media Tumblr media
+++
Sechstes Spiel, West Side Park, Chicago 7 - Chicago Cubs 8 - Boston Red Sox
Series Tied
Ruth Bats to 6-2 but Zimmerman strikes back
It looked like the most logical thing. Babe Ruth Batting 2 in top of the 9th to a 6-2 lead. But it was not yet the end. The Cubs would deliver 6 Runs the next two innings. The Stadium almost already accepted defea the crowning of King Ruth, but things started happening for Chicago when Zimmerman hit an all base-clearing triple, demonstrating Ruth is not the only All-Star present. Sox Pitcher Lomonossov was falling apart and the Cubs could equalise to the sound of the now ecstatic masses and force Overtime.
Everyone rubbed their eyes as in the 10th, suddenly Specs stood on the mound, yes why not bring your Best Pitcher for this important game. The Momentum was on Chicagos side. Specs had to give up a Run, but then came Happy Felsch and delivered a 2-Run Double.
With the win, Chicago equalised the best-of-7 World Series. Leonard pitched well, allowing 2 runs over 7.2 innings.
The decisive blow was delivered by Happy Felsch in the bottom of the tenth when he hit a 2-run double off 39-year old right-handed pitcher George McConnell to win the game for Chicago. The home crowd went nuts.
"Every team in baseball loses," Red Sox manager Bill Carrigan said. "We're in the playoffs and we still have the same guys that got us here. We'll bounce back."
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
+++
Siebtes Spiel, West Side Park, Chicago 6 - Chicago Cubs 0 - Boston Red Sox
*** CHICAGO CUBS WIN THEIR 3RD CHAMPIONSHIP ***
Das entscheidende Spiel liefert wieder das Match Specs gegen Ruth, Ein Fielding Error und ein Base-on Ball, kleine Fehler bringen die erbarmungslosen Cubs 2-0 in Führung, währenddesen Specs Fehlerlos blieb. und dann passiert es.
Babe Ruth renkt sich den Arm beim Pitchen Aus und unter ungläubigen Blicken seiner Teamkameraden muss ervom Feld. Es folgen direkt 3 Runs gegen RP Lomonossov, ein Schlag in die Magengrube für die Red Sox 0-6. Das grosse Spiel wird es nicht mehr. Specs pitcht das Ganze routiniert runter und das Chicagoer Publikum beginnt schon lang vor dem Ende so halb zu feiern.
Tumblr media
Die Cubs gewinnen die World Series. Ihre Offensive ist erstklassig und konnte das Problem am Mound überdecken. Die Red Sox konnten 7 Spiele bezwingen, aber der Abgang Ruths hat schlussendlich symbolisiert, für dieses Team ist es noch nicht soweit.
Tumblr media
Tumblr media Tumblr media
0 notes
einmaliganders · 4 months ago
Text
Präsidialsekret
Donald Trump: Aus Blau wird Rot und aus Rot wird Blau In einem Präsidialsekret erklärte Präsident Donald Trump, dass per Executive Order ab sofort Rot in Blau und Blau in Rot umdeklariert werden. In seiner Proklamation gab er weiter bekannt, dass wer auch immer das falsche Blau als Blau und nicht als Rot bezeichnet, Fake-News verbreitet und deshalb zukünftig von allem ausgeschlossen wird. Mit…
0 notes
infoberita45 · 4 months ago
Text
Mengingat, Sang PROKLAMATOR
youtube
0 notes
suraudotco · 8 days ago
Text
Bung Hatta dan Manusia Buku
Bung Hatta dan Manusia Buku. Bung Hatta adalah Bapak Proklamator RI yang dikenal sebagai sosok figur yang sangat gemar membaca. Ia  bisa disebut sebagai Manusia Buku.Artinya,  rasa kecintaannya kepada buku ditunjukkan tatkala ia kembali ke tanah air dari negeri Belanda, ia membawa tak kurang dari enam belas peti berisi buku-buku. Sungguh jumlah koleksi yang luar biasa, apalagi di zaman…
0 notes
madurapost · 5 months ago
Text
Kata-Kata Bijak Soekarno yang Menghidupkan Jiwa Perjuangan 
PAMEKASAN, MaduraPost – Soekarno, tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai pemimpin besar bangsa, tetapi juga sebagai sosok yang penuh dengan pemikiran dan kebijaksanaan. Kata-kata yang beliau ucapkan kerap menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahkan hingga generasi saat ini. Dalam setiap pidato dan tulisannya, Soekarno selalu menyampaikan semangat perjuangan, cinta…
0 notes