Tumgik
#remaja saling bacok
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Dua Pelajar di Lebak Saling Bacok Menggunakan Celurit
LEBAK – Viral sebuah video yang memperlihatkan dua kelompok pelajar SMP di Lebak terlibat tawuran di Jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Dalam video yang berdurasi sekitar 36 detik tersebut terlihat dua orang remaja saling bacok menggunakan celurit. Aksi keduanya sempat menyita perhatian warga yan gmelintas di lokasi. Kanit PPA Satreskrim…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
infozseputarzkrianz · 4 years
Link
0 notes
iroel · 2 years
Text
Doa
sering kali terlintas, tapi sering kali terlupakan.
sering kali Allah mengingatkan diri ini melalui orang lain.
beberapa kejadian yg terus berulang tapi selalu saja menampar.
"doa dari orang lain yg tak dikenal"
suatu hari aku ikut perkumpulan kajian remaja di suatu komunitas, disitu kita ngobrol2 saling menanyakan kabar, tiba2 ditanyain
"kamu semester brapa? kesibukanya apa?",
"semester akhir mbk, sibuk skripsi"
"ya ampun, emang skripsi itu tiap orang beda2 dalam pelaksanaannya ada yg dilancarkan biar selalu bersyukur, dan ada yg sebaliknya biar selalu bersabar. gpp, semoga cepat selesai ya skripsinya"
cuma gara2 itu, mbk2nya yg aku kenal cuma gara2 mbknya ketua kelompok, tiba2 bilang kek gitu dan menyuruh anggota kelompok yg lain buat ikut doain aku. terharu bgt.
terus hari ini, tiba2 ada mbk2 yg ngechat aku,
"mbk, ini bener irul, aku temennya si a, aku mau tanya ttg ini,,itu,,bla,,bla,."
biasa sih, orang penelitian tuh harus saling sharing, karena tau penelitian tuh sulit. tapi juga harus hati2 jangan sampai hasil penelitiannya bocor, terus dicuri orang/temen, ide, dkknya. hemm..
dunia penelitian serem gaes.
terus tiba2 mbknya bilang, "okkay makasih, semoga sukses nyusun naskahnya,,semoga lancar".
deg..langsung aku merasa hemmm..
iya ya,,akhir2 ini aku selalu bingung sendiri, marah sendiri, mood-an bgt, selalu mode senggol bacok. tiba2 Allah ngasih tau lewat perantara orang lain, seakan-akan ngomong
"knp bingung? knp sedih? kan tinggal berdoa aja, kan ada Allah buat kamu, kan Allah yg maha pengabul doa, berdoa aja, pasti nanti Allah kabulkan kok"
kadang2 orang lain tak dikenal justru mendoakan dengan tulus, dan sering kali ngasih nasehat yg tak terduga.
makanya rul, tiap ketemu orang, jangan lupa suruh doain kamu, suruh doain karena kita gak tau doa siapa yg terkabulkan, bisa saja doa orang lain lbh terkabul.
sayang bgt sama Allah, suka bgt ngasih sentilan2 kek gini ke aku biar lebih peka ttg keberadaannya yg maha Agung.
rule-21/7/22-09:18
0 notes
rameramebaca · 3 years
Text
like an echo in the forest
Dewasa ini (di umur yang segini) topik mengenai pernikahan dan pertanyaan tentang hal-hal disekitarnya--buat saya pribadi (topik yang demikian) bukanlah sesuatu yang membuat perasaan menjadi senggol bacok dan terpikirkan terus menerus. Saya bukanlah orang yang sensitif dan terlalu menganggap dalam pertanyaan yang demikian, yang mungkin ada diantara beberapa orang pertanyaan tersebut malah menjadi bebannya.
Jika membicarakan topik tentang pernikahan, sejak remaja saya selalu bermimpi dan ingin sekali punya anak, yang bisa saya ajak bermain dan menjelajahi apa saja hehehehe. Untuk mencapai tujuan ini, maka langkah legal dan hala yang harus ditempuh adalah melalui pernikahan. Beberapa orang berpendapat dan menyatakan dengan lugas bahwa tujuan menikah itu yaaa aktivitas biologis (utamanya, yang lain tambahan. gitu katanya sih. lebih ke definisi kawin (/mating) yang biasa dipakai untuk kingdom animalia sih kalau saya lihat hahaha).
Di awal (banget) 20-an, rasanya lagi suka (ya saya nyatakan dengan diksi suka, instead of jatuh cinta wkwk) dengan seseorang, melihat sosok lagi-laki seperti ingin memiliki, yang diikat dalam sebuah hubungan pernikahan. sederhananya ingin merasakan pacaran tapi halal. Ada yang memperhatikan, ada tempat berkeluh kesah, ada yang bisa diperkenalkan kepada teman sepermainan/se-geng dan lain-lain. Masih kekanakan sekali, tapi sok (ingin) mengambil langkah besar hahaha
Di awal 20-an juga, saya merasakan pergi jauh yang tidak dinegara sendiri. Ada dalam suatu perjalanan saya pergi ke suatu tempat dan harus berjalan kurang lebih 20-30 menit dari stasiun ke tempat tersebut dan saya hanya berjalan seorang diri di malam hari. Saya bukanlah orang yang mudah takut(an) dengan hal-hal yang demikian, akan tetapi saya merasa butuh didampingi. (pada) Fase ini saya melihat sebuah (fungsi) pernikahan adalah untuk saling melindungi, memberi kenyamanan satu sama lain.
Setelah lulus kuliah, saya dihadapkan pada 2 pilihan besar, apakah saya harus bekerja atau melanjutkan studi. Kemudian, seperti janji saya pada diri sendiri diawal bahwa saya harus merasakan 'the real world', saya memilih untuk bekerja. Perjalanan untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah mulus, lamar sana-sini, ada panggilan interview, ditolak, serasa sudah menjadi asupan dasar. A half and a year, mengalami kondisi yang demikian, tuntutan untuk menjadi pribadi yang mandiri, memiliki financial secure, begitu besar membebani pikiran saya. Di fase ini saya berada pada kesimpulan pemikiran "apa gue nikah aja ya?", "capek ngelamar terus, kapan dilamar", "tapi sama siapa?" wkwkw. Childish? WANJEON! fase ini adalah fase dimana memiliki status (either become employee, graduate student, or married) adalah sebuah ketenangan batin (berdasarkan pengalaman saya pribadi sih).
Tetapi kemudian pemikiran saya berubah
Ketika saya (akhirnya) mendapatkan pekerjaan
Dude, work(life) is hard! setelah merasakan the real menjadi pegawai, ada hal yang benar-benar mengubah pemikiran saya mengenai uang, waktu dan profesi (dan sangat-sangat menghargai ketiga hal tersebut. (karena kepanjangan kalau jelasin) singkatnya, akan menyenangkan mengisi waktu pernikahan (diantara rutinitas pekerjaan) dengan obrolan-obrolan yang seru, menyegarkan, nyambung satu sama lain dan saling memotivasi.
Setelah resign, dan memutuskan untuk mengambil risiko dan tantangan lain dalam hidup, pemikiran tentang menikah, pasangan, kehidupan dimasa depan menjadi lebih kaya dan spesifik. Sampai saat ini, saya berada pada kesimpulan:
Menikah itu ibadah (yang saya imani dari kepercayaan saya) yang paling panjang durasinya
Memutuskan untuk menikah itu berarti siap untuk membuka hati dan melatih diri untuk selalu mengupgrade toleransi (kepada satu sama lain)
Pernikahan itu sebuah kendaraan yang dengan pasangan menuju suatu tujuan/visi yang sama (baik perihal dunia atau akhirat)
Dengan menikah, berarti kebahagiaan yang sudah dimiliki akan bertambah dengan hadirnya pasangan
Selesai dengan diri sendiri, menjadi pribadi yang responsible (tidak play victim), dan bisa bahagia dengan dirinya sendiri adalah hal penting yang perlu dipersiapkan dan dilatih jauh-jauh hari sebelum menikah. "Yaelah klise", "kenyataannya kalau udah nikah beda keles, lo bisa ngomong gitu karena belom tau aja sih", karenanya kudu persiapan dan latihan, timbang ngga dilatih sama sekali. Bahagia dulu baru bahagiain orang lain itu penting, karena orang tidak bertanggung jawab dengan kebahagiaan kita, jika pasangan kemudian menjadi pemantik/penambah kebahagiaan itu sih harus hahaha (yang saya yakini sampai sekarang)
I am not perfect (indeed), karenanya berteman seluas-luasnya, menaikan batas toleransi atas ketidak sempurnaan orang lain dan memperbaiki kekurangan diri sendiri itu harus dilatih.
kalau kata Sal, kita ini payah dalam segala hal pada awalnya, tapi latihan akan membuat progress. we can learn anything! :)
catatan tidak penting: 1. teman satu bimbingan akhirnya lepas kuliahnya untuk kembali kerumah diawal pandemi tahun lalu (karena satu dan lain hal) dan hari ini melangsungkan hari bahagia pernikahannya.Ikut senengggg! 2. karena tidak tahu mau memberi judul apa, jadilah saya gunakan sepenggal lirik dari bagian refrain yang ada di lagunya BTS wkwk
1 note · View note
jktinformasi · 4 years
Video
instagram
Jelang Subuh pada Minggu (5/7/2020), Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ramai oleh gerombolan remaja. Dua kubu yang terlibat tawuran mempersanjatai diri menggunakan berbagai jenis senjata tajam, untuk saling serang. Tawuran yang melibatkan Geng Romusha vs Geng Pesing Koneng ini merenggut satu orang korban yang mengalami luka bacok. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit. Kini, enam orang telah ditangkap. Empat di antaranya berstatus pelajar. Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes pol Audie Latuheru, menjabarkan tawuran dua geng remaja ini sudah pecah sejak pukul 02.00 WIB. Diawali saat Geng Romusha tawuran di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Tawuran itu disiarkan melalui live Instagrammilik Geng Romusha yang dikomentari dan ditantangi oleh Geng Pesing. Hal itu membuat Geng Romusha terpancing dan mendatangi Geng Pesing. Sekira pukul 04.00 WIB, rombongan Geng Romusha yang menaiki sekitar 25 motor menggeber knalpotnya di depan markas Geng Pesing di Jalan Daan Mogot. Mereka mengacungkan senjata tajamnya, menandakan siap memulai tawuran. "Kemudian terlibat tawuran menggunakan senjata tajam berupa celurit dan golok yang didesain khusus untuk tawuran atau melakukan penganiayaan," kata Audie saat menjelaskan kronologi tawuran itu melalui telekonpers dari Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (6/7/2020). Audie mengatakan, dalam tawuran itu, seorang anggota Geng Romusha, Reza (19), mengalami luka bacok. Reza terluka di kepala dan tangan oleh anggota Geng Pesing yang membalas dendam, lantaran sebelumnya korban membacok anggota kelompok itu. "Awalnya anak dari kelompok Pesing itu terkena bacokan di pinggang sebelah kanannya," ungkap Audie. . Video selengkapnya bisa cek di akun YouTube Polres Jakbar . Source @polres_jakbar . . #jktinformasi #jktinfo https://www.instagram.com/p/CCTiPrVnbN9/?igshid=5m4b9l2qgbpw
0 notes