Tumgik
#restoran halal di incheon
harisatiman-blog · 2 months
Text
Ini 5 Restoran Halal di Incheon Korea
INI 5 restoran halal yang wajib kamu coba di Incheon, Korea. Restoran bersertifikat halal memiliki sertifikat halal resmi dari Korean Muslim Federation (KMF). 1. Bihanee Halal Restaurant Bihanee Halal Restaurant merupakan restoran makanan India dan Nepal bersertifikasi halal. Menu andalan restoran ini adalah Butter Chicken Makhani dengan harga mulai dari KRW 8.000. Kamu tidak perlu khawatir…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
safar-to-jannah · 5 years
Text
ITINERARY ANTI-MAINSTREAM TRIP JEPANG-KOREA 2019
Alhamdulillah...selesai juga rangkaian trip Jepang-Korea selama hampir dua minggu tepatnya di tanggal 11-23 Maret 2019. Sebelum posting foto dan video dokumentasi pengalaman saya selama di sana, terlebih dulu saya akan posting itinerary perjalanannya.
Tumblr media
I had been dreaming & praying to come to Japan since I was 13. That's 20 years ago. My prayer is now answered. Alhamdulillah. (picture taken at Mitaka)
ITINERARY TOKYO (7 HARI)
✅ Senin, 11 Maret 2019
Tiba di bandara Narita pukul 21:00 malam
Naik kereta subway menuju apato adik di Minami-gyotoku, Chiba
✅ Selasa, 12 Maret
Explore Shinjuku area
Observatory deck at Tokyo Government building
Restoran Halal “Ramen Ouka”
Tokyo Station
Tokyo International Forum
✅ Rabu, 13 Maret
Explore Odaiba area
Miraikan (National Museum of Technology and Emerging Science)
Gundam DiverCity
Rainbow Bridge
✅ Kamis, 14 Maret
Studio Ghibli di Mitaka
Shinjuku gyoen (Shinjuku National Park)
✅ Jumat, 15 Maret
Sensoji Temple di Asakusa
Traditional Market Ameyayokocho
Ueno Toshogu Shrine
Ueno Park
Akihabara
Tokyo Sky Tree
✅ Sabtu, 16 Maret 
Meiji-jingu, Shrine
Shibuya crossing
Tokyo camii
Takeshita Street di Harajuku 
Nihonbashi 
✅ Ahad, 17 Maret
 Istirahat & packing buat ke Kyoto>Osaka>Seoul
ITINERARY KYOTO & OSAKA (3 HARI)
✅ Senin, 18 Maret
Arashiyama Bamboo
Togetsyuko Bridge
Fushimi Inari Taisha
Imadegawa, check in hotel
✅ Selasa, 19 Maret
Nijo Castle
Kitano Tenmangu Shrine
Restoran Halal “Okonomiyaki Sansei” di Kitano
Kiyomizudera Temple
Gion shijo
Kamogawa river (Pontocho Alley)
✅ Rabu, 20 Maret
Osaka Castle park
Plum groove garden
Kansai airport
ITINERARY SEOUL (3 HARI)
✅ Kamis, 21 Maret
Explore Itaewon
Restoran Halal “Makan” 
Seoul Central Masjid
✅ Jum’at, 22 Maret
Gwanghwamun Square
Gyeongbokgung Palace
Restoran “Halal Food Dosirak” di Hongdae
Explore Gangnam Area
✅ Sabtu, 23 Maret
Packing dan checkout guesthouse
Menuju Incheon International Airport
2 notes · View notes
pixelhappymint · 5 years
Text
Catatan Perjalanan Jepang-Korea | Musim Semi 2019
Tumblr media
Foto diambil di sebuah taman di Mitaka, tepat di seberang Museum Ghibli.
Alhamdulillah, Allah kasih kesempatan lagi menginjakkan kaki ke tempat baru. Kali ini perjalanan saya dimulai di Tokyo (7 hari) berlanjut ke Kyoto dan Osaka (3 hari), lalu berakhir di Seoul, Korea Selatan (3 hari). 
ITINERARY TOKYO (7 HARI)
✅ Senin, 11 Maret 2019
● Tiba di bandara Narita pukul 21:00 malam
● Naik kereta subway menuju apato adik di Minami-gyotoku, Chiba
✅ Selasa, 12 Maret
● Explore Shinjuku area
● Observatory deck at Tokyo Government building
● Restoran Halal “Ramen Ouka”
● Tokyo Station
● Tokyo International Forum
✅ Rabu, 13 Maret
● Explore Odaiba area
● Miraikan (National Museum of Technology and Emerging Science)
● Gundam DiverCity
● Rainbow Bridge
✅ Kamis, 14 Maret
● Studio Ghibli di Mitaka
● Shinjuku Gyoen National Park
✅ Jumat, 15 Maret
● Sensoji Temple di Asakusa
● Traditional Market dan halal food street di Ameyayokocho
● Ueno Toshogu Shrine
● Ueno Park
● Akihabara
● Tokyo Sky Tree
✅ Sabtu, 16 Maret
● Sushi experience
● Meiji-jingu, Shrine
● Shibuya crossing
● Masjid Tokyo camii
● Takeshita Street di Harajuku
● Nihonbashi
✅ Ahad, 17 Maret
● Istirahat & packing buat ke Kyoto>Osaka>Seoul
ITINERARY KYOTO & OSAKA (3 HARI)
✅ Senin, 18 Maret
● Arashiyama Bamboo
● Togetsyuko Bridge
● Fushimi Inari Taisha
● Imadegawa, check in hotel
✅ Selasa, 19 Maret
● Nijo Castle
● Kitano Tenmangu Shrine
● Restoran Halal “Okonomiyaki Sansei” di Kitano
● Kiyomizudera Temple
● Gion shijo
● Kamogawa river (Pontocho Alley) at night
✅ Rabu, 20 Maret
● Osaka Castle
● Plum Groove Garden
● Kansai Airport
ITINERARY SEOUL (3 HARI)
✅ Kamis, 21 Maret
● Explore Itaewon
● Restoran Halal “Makan”
● Seoul Central Masjid
✅ Jum’at, 22 Maret
● Gwanghwamun Square
● Gyeongbokgung Palace
● Restoran “Halal Food Dosirak” di Hongdae
● Explore Gangnam Area
✅ Sabtu, 23 Maret
● Packing dan checkout guesthouse
● Menuju Incheon International Airport
DAY 1
Tumblr media
Tiba di Narita Airport sekitar pukul 21:30 waktu setempat. Dijemput adek di terminal 2 arrival, langsung diajak ke tempat mesin tiket kereta, diajarin cara top-up kartu Pasmo, lalu melanjutkan perjalanan ke apato adek di Ichikawa, Chiba dengan menggunakan kereta subway.
DAY 2
Tumblr media
Foto di depan apato adek di Ichikawa, Chiba. Keluar apato ba’da zuhur, lalu naik subway menuju Tokyo untuk mulai jalan-jalan hari pertama.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sampai stasiun Shinjuku, foto dulu sama maskot penguin-nya Suica card. Lalu melanjutkan perjalanan ke Tokyo Government Building dengan jalan kaki sekitar 20 menit. Dari Observatory Deck di Tokyo Government Building ini kita bisa menikmati pemandangan kota Tokyo 360°. Dan lagi masuknya gratis, walaupun harus ngantri. Jadi ga perlu lagi ke Tokyo Sky Tree yang berbayar mahal itu untuk menikmati Tokyo dari atas.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dari Tokyo Government Building, kembali jalan kaki lagi ke Shinjuku downtown, muter-muter nyari money changer, karena si adek mau nuker yen ke won. Setelah dari situ, kami langsung jalan ke Shinjuku-gyoen Ramen Ouka, sebuah restoran ramen halal yang juga kebetulan adalah tempat si adek kerja baito (kerja part-time).
Tumblr media Tumblr media
Selesai makan, Megumi-san, bosnya si adek alias owner resto Ramen Ouka, minta foto bareng sama saya. Menurut si adek, bosnya dia ini juga sengaja dateng ke resto hari itu supaya bisa nyambut saya. Bosnya emang super baik... Akhirnya kami foto bertiga: adek saya (kiri), bosnya (tengah), dan saya (kanan).
Tumblr media
Setelah perut terisi, langsung melanjutkan perjalanan menggunakan subway dan turun di The Grand Tokyo Station. Stasiun Tokyo dibangun dengan arsitektur European Renaissance di tahun 1914, dan sampai saat ini menjadi simbol arsitektur nasional dan simbol modernisasi Jepang. Selain berfungsi sebagai stasiun kereta, di dalam bangunan Tokyo Station juga terdapat fasilitas hotel dan galeri nasional.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dari Tokyo Station, lanjut jalan kaki lagi menuju Tokyo International Forum. Kebetulan si adek saya ini mahasiswi arsitektur, jadi tau tempat2 yang punya arsitektur luar biasa di Jepang. Bangunan Tokyo International Forum ini menjadi penutup jalan-jalan hari ke-2 kami. 
DAY 3
Tumblr media Tumblr media
Hari ke-3 ba’da zuhur, kami berangkat ke daerah Odaiba. Lumayan jauh juga dari Tokyo. Di sana kami mengunjungi tempat yang paling mengesankan selama saya berada di Jepang: MIRAIKAN a.k.a National Museum of Technology and Emerging Science. Menghabiskan waktu 2 jam di sana, benar-benar ga terasa, bahkan kurang. In sya Allah saya akan kembali ke sini bersama suami dan anak-anak masa depan saya. Aamiin.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Dari Miraikan, kami berjalan kaki lagi berkeliling Odaiba dan berfoto di depan landmark-landmark terkenal di Odaiba, seperti Venus Fort, Gundam Diver City, dan pastinya Rainbow Bridge.
DAY 4
Tumblr media Tumblr media
Di hari ke-4 ini, pagi-pagi sekali kami berangkat ke selatan Tokyo, tepatnya ke daerah Mitaka dengan destinasi utama Museum Ghibli. Akhirnya kesampaian juga foto bareng Totoro si penjaga tiket. Karena di dalam museum dilarang mengambil foto, maka kami cuma bisa foto-foto di luar bangunan.
Tumblr media
Tepat di seberang pintu keluar Museum Ghibli ada sebuah taman yang sedang bermekaran pohon sakuranya. Ada banyak keluarga dan grup yang sedang melakukan hanami juga. Akhirnya kami ikut foto-foto di situ.
Tumblr media
Dari Mitaka, kami kembali ke Tokyo dengan menggunakan subway. Destinasi selanjutnya adalah National park Shinjuku-gyoen, dan seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, karena di Tokyo masih 1-2 minggu lagi sebelum masuk musim semi, pohon sakura di Shinjuku-gyoen belum mekar. Kalaupun ada, paling cuma 1-2 pohon, dan selalu ramai dikerubungi turis. Akhirnya kami cuma sempat foto-foto bunga pohon magnolia.
DAY 5
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ba’da zuhur di hari ke-5 ini, kami kembali marathon mengunjungi tempat-tempat wisata di sekitar Asakusa dan Ueno, di antaranya: Sensoji Temple, Traditional Market Ameyayokocho untuk beli makan siang berupa kebab dan chicken karage halal, lanjut jalan kaki ke Ueno Toshogu Shrine, Ueno Park, kemudian malamnya kami mengunjungi pusat pertokoan elektronik di Akihabara dan foto-foto di depan Tokyo Sky Tree.
DAY 6
Tumblr media Tumblr media
Hari ke-6, ba’da zuhur, kami pergi ke Shibuya dan saya diajak adik merasakan sushi experience makan di resto sushi digital. Jadi pesannya lewat monitor, nanti makanannya datang melalui rel dan berhenti otomatis di depan di depan meja kita.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah makan lanjut ke Meiji-jingu, Shrine, Shibuya crossing (melewati patung Hachiko, males foto-foto karena rame banget banyak turis), shalat Asar di Masjid Tokyo Camii, lanjut ke pusat muda-mudi Takeshita Street di Harajuku.
Tumblr media Tumblr media
Dan sebagai penutup, kami pergi ka daerah Nihonbashi untuk berburu foto early-bloom sakura yaitu pohon Okame zakura. Ternyata mengabadikan pohon sakura di malam hari itu sangat menyenangkan. Beda aja suasananya..
DAY 7
Hari ke-7 alias hari terakhir saya di Tokyo, kami ga kemana-mana. Kami hanya tinggal seharian di apato, beberes, nyuci dan nyetrika baju, serta packing bebawaan di koper, karena malam harinya (pukul 20:00) kami akan berangkat ke terminal bus antar kota untuk melakukan 7 jam over-night trip menuju Kyoto. 
DAY 8
Bus jurusan Tokyo-Kyoto yang kami tumpangi berangkat dari Tokyo pukul 23:00 malam sebelumnya dan tiba di depan stasiun Kyoto pukul 07:00 keesokan paginya. Kami lalu menuju loker koin yang tersedia di sepanjang selasar Kyoto Station untuk menyimpan koper-koper kami. Setelah itu baru kami melanjutkan trip kami dengan kereta untuk mengunjungi destinasi-destinasi wisata di Kyoto.
Tumblr media
Arashiyama Bamboo Groove
Tumblr media Tumblr media
Togetsyuko Bridge
Tumblr media
Rilakkuma store and cafe
Setelah itu kami langsung kembali ke Stasiun Kyoto dengan kereta, shalat zuhur di mushola Kyoto Tower, jalan kembali ke Stasiun Kyoto lalu naik kereta menuju ke Stasiun Inari untuk mengunjungi  Fushimi Inari Taisha.
Tumblr media Tumblr media
Fushimi inari taisha
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 15:00, kami kemudian kembali naik kereta ke Stasiun Kyoto, mengambil koper di loker koin, kemudian naik kereta kembali menuju Stasiun Imadegawa untuk check-in hotel yang sudah di-book sebulan sebelumnya. Sesampainya di hotel, kami tidak kemana-mana lagi dan hanya beristirahat, men-charge energi untuk jalan-jalan di Kyoto keesokan paginya.
DAY 9
Tumblr media Tumblr media
Nijo castle, Kyoto
Tumblr media Tumblr media
Kitano Tenmangu Shrine
Tumblr media Tumblr media
Resto halal Okonomiyaki Sansei Kyoto
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gion shijo-dori dan Kiyomizudera Temple
Tumblr media Tumblr media
Pontocho Alley dan Kamogawa river at night
DAY 10
Jam 7 pagi kami check-out hotel lalu berangkat ke Stasiun Kyoto dan naik kereta menuju Stasiun Shin-Osaka. Memanfaatkan waktu setengah hari yang tersisa (karena malamnya sudah harus terbang ke Korea), si adek kembali jalan-jalan ke Osaka Castle. Karena kaki saya sudah lumayan sakit (gara-gara kebanyakan jalan kaki selama 10 hari terakhir, hahaha), saya menolak ikutan dan hanya memilih menunggu di Stasiun Shin-Osaka. Tapi saya tetep nitip foto-foto dan video di dalam Osaka castle sama si adek.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Osaka Castle. Di dalamnya kayak museum modern, keren banget.
Tumblr media
Pukul 14:00 adik saya kembali ke Stasiun Shin-Osaka lalu kami naik kereta cepat menyebrangi pulau menuju Kansai KIX Airport.
DAY 11
Pesawat yang kami tumpangi take-off dari Kansai KIX pukul 20:00 malam sebelumnya, dan mendarat di Seoul ICN pukul 23:00 hari yang sama. Kami lalu tidur satu malam di bandara Incheon bersama turis-turis lainnya. Keesokan paginya (pukul 7 pagi) kami lalu membeli tiket bus ke arah kota Seoul untuk menuju Kimchee Downtown Guesthouse di daerah Soedaemun-gu.
Sesampainya di guesthouse pukul 9 pagi, kami menitipkan koper di frontdesk. Lalu dengan menggunakan kereta subway, kami menuju Itaewon untuk berburu makanan halal dan shalat di Masjid terbesar di kota Seoul.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
DAY 12
Tumblr media
Gwanghwamun square
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gyeongbokgung Palace yang luaassss... kami benar-benar keliling seluruh area istananya dari depan, ke samping kiri, sampai belakang, ke samping kanan, sampai ke depan lagi.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah kehabisan tenaga berkeliling Gyeonbokgung palace, kami lalu naik kereta subway menuju daerah Hongdae untuk makan ayam versi mukbang di resto “Halal Food Dosirak”. Kami beruntung masih bisa merasakan enaknya makanan di situ, karena sejak April 2019, resto itu resmi ditutup (mungkin gedung tokonya mau difungsikan untuk usaha lain). Padahal enak banget, huhu. Setelah makan kami menyempatkan untuk shalat Zuhur jamak qasar dengan Asar di BoA guesthouse yang letaknya tepat di atas restoran tersebut.
Dari Hongdae, kami lanjut naik Subway ke arah downtown Gangnam. Ga banyak yang bisa dilihat kecuali idol-related things, sangat tidak menarik, apalagi saya sudah lama berhenti jadi penggemar K-Pop (bahkan saya sudah berhenti mendengarkan segala macam musik selama 4 tahun terakhir). Jadi saya ga ngambil foto apapun selama di Gangnam. Sebelum maghrib, kami sudah naik subway lagi menuju guesthouse kami di Soedaemun.
DAY 13
Saatnya pulaaang!! Kami check-out dari guesthouse pukul 10:00 pagi, lalu berjalan kaki 20 m ke halte bus untuk menunggu bus ke arah bandara. Tiket bus bisa dibeli cash saat sudah di atas bus. Uniknya bus di Korea ga ada kernetnya, jadi yang ngangkat koper ke bagasi ya si sopirnya, bayar uang busnya ke si sopirnya juga. Untungnya saya bayar pakai uang pas. Ga kebayang kalo supirnya ga punya kembalian dan harus nuker dulu, tar busnya ga jalan-jalan.
Sampai bandara Incheon kami leha-leha dulu, jalan-jalan dulu liat-liat toko di dalam bandara, si adek malah sempet shopping-shopping face/body care organik. Paling sedih pas harus berpisah sama si adek. Saya naik pesawat ke Jakarta, dia harus balik ke Tokyo.
Mudah-mudahan bisa jalan-jalan lagi sama si adek di tahun-tahun mendatang, dan saya pengen banget pergi ngajak si adek menjelajah ke southern New Zealand, mengunjungi mount Aoraki  dan lake Tekapo. Semoga suatu saat bisa terkabul, aamiin.
1 note · View note
talsmara · 7 years
Text
Spring in Korea (Part 2)
Bagian ini mungkin akan jauh lebih panjang dari Part 1 :’)
Tanggal 7 April 2017 adalah hari kedua saya dan keluarga saya berada di Korea. Karena jadwal hari itu cukup padat, kami di morning call pada jam 6 pagi waktu setempat. Saya pasang alarm kebetulan dari jam 5, karena takut kebablasan. Akhirnya jam 6 lah saya benar-benar baru bangun, segera mandi dan bersiap-siap untuk sarapan jam 7 pagi. Karena disini cuma semalam, barang-barang dan koper semua sudah harus siap untuk dibawa. Setelah mandi, pagi itu saya mencoba keluar teras balkon. Pemandangan diluar sangat bagus :’) Pemandangan dari balkon kamar saya adalah pegunungan dan bagian depan hotel (tempat parkir), dimana saya juga melihat ada pohon yang menyerupai sakura dan sudah mulai mekar! Akhirnya keliatanlah ada sakura-sakura, hari pertama sama sekali gak lihat satupun :’) Karena ini hotelnya semacam di daerah terpencil/pedesaan, jauh dari keramaian jadinya benar-benar tenang dan sunyi. Dan yang paling teringat adalah ketika buka pintu keluar balkon, anginnya-udaranya luar biasa dingin. Walaupun tidak sedingin ketika sampai keluar dari Incheon. Hotel Solbeach ini sangat recommended. Tapi harganya entahlah menghabiskan berapa won. Yang jelas fasilitas, suasana, pemandangan akan sebanding dengan harganya :’)
Tumblr media
Setelah semua siap, jam 7 saya dan keluarga langsung menuju ke bawah untuk sarapan. Karena hotelnya bintang 5, berbagai jenis makanan ada disini, dari mulai makanan khas korea sampai makanan ala barat (sandwich, pancake, waffle dan sebagainya). Fasilitasnya cukup serupa dengan hotel Officers Club di Abu Dhabi, walaupun Officer Club jauh lebih besar (hotelnya lebih luas dan lebih bagus). Setelah sampai, saya bingung mau ambil makanan apa, karena tidak tahu mana yang halal. Jadi akhirnya ambil makan sambil Bismillah, yang kira-kira aman saja. Ditengah-tengah prosesi pengambilan makanan, pas banget lihat ada dumpling alias mandu (korea), dan menggiurkan. Akhirnya saya ambil beberapa buah mandu ke piring. Tidak lama setelah itu, fotografer kami, Lui, memberi tahu saya makanan mana saja yang tidak halal (pork). Dan ternyata mandunya tidak bisa saya makan :’) Akhirnya saya disuruh taruh di piring ibu-ibu lain yang boleh makan mandu tersebut. Lui baik sekali. Dan pas lihat-lihat lagi nama makanannya, ternyata emang ada yang ada tulisan dwaeji gogi-nya. Tapi di mandu gaada tulisannya, untung Lui kasih tau :’) Alhasil makan roti-telur-salad-hashbrown + waffle aja. Gak berani sih untuk ambil yang ada daging-dagingnya :’) Dan yang gemesin, buat anak-anak ada alat makan khusus yang lucu, gelasnya gambar tokoh-tokoh di Pororo.
Tumblr media
Kalau lihat keluar jendela dari tempat makan, pemandangannya laut! Sayangnya saya sendiri gasempat kesana. Cuma tante, abang dan adik saya yang keluar karena si abang ngerengek minta kesitu. Jadi sedihnya saya gak ambil foto-foto disana, tapi ada beberapa foto pemandangan di luar sana hasil jepretan adik saya. Saya nyesel sih sebenarnya :’)
Tumblr media Tumblr media
Dua foto diatas ini hasil jepretan Annisa Kusuma Wardani.
Setelah makan, kami semua siap-siap dan menurunkan koper ke lobby untuk check out. Setelah check out, kami langsung naik bus lagi menuju ke Seorak San (Mount Seorak) National Park. Sebelum sampai ke Seorak, di perjalanan kami berhenti di spot bagus untuk berfoto, dimana hari ini Sakura sudah mulai banyak bermekaran :’) Kami berfoto disana sebentar, karena kebaikan dari supir bus yang memutuskan untuk berhenti agar kami bisa berfoto. Akhirnya bisa lihat langsung sakura :’) Selama ini cuma lihat di film/drama.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah berfoto, kami langsung menuju ke Mount Seorak. Dari gerbang, sebelum naik ke gunung, didalamnya ada patung Buddha yang besar, kami juga sempat berfoto disana sebentar. Disini ramai pengunjung, jadi fotonya juga agak susah.
Tumblr media Tumblr media
Lalu kami berjalan-jalan sebentar, sambil menunggu giliran untuk naik kereta gantung. Berfoto-foto juga bersama seluruh anggota tour di depan patung beruang. Sayangnya saya lupa buat foto patung beruangnya dan belum dapat fotonya :’) Pemandangan disini benar-benar cantik, pegunungan batu, sungai dan pohon-pohon kering seperti hutan mati di Gunung Papandayan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Di sedikit waktu kosong ini, akhirnya kami menunggu bersama-sama, duduk-duduk di luar ‘halte’ untuk naik kereta gantung. Kami sempat ngobrol-ngobrol disana dengan para anggota tour lainnya, juga dengan tour guide/tour leader alias mas Bowo dan Matthew Oppa. Cukup banyak orang hari itu, dimana juga ada group lainnya dari Indonesia yang membawa (jauh) lebih banyak orang dibandingkan dengan group kami. Pengunjung lokal juga ramai, sepertinya juga ada kunjungan para ibu-ibu korea (kalo di running man bilangnya ahjumma-ahjumma). Saat waktunya rombongan kami antri diatas untuk naik, ada juga kelompok/group yang isinya laki-laki semua. Saat itu kami semua disuruh berbaris rapih. Ada 1 tour guide wanita (eonni-eonni) yang ngobrol dengan Matthew, dia bilang, “Wah berbaris seperti anak bebek yaa..” ternyata bisa bahasa Indonesia juga, tapi lucu karena aksennya ya aksen Korea. Alhamdulillah kami selalu dapat cukup kesan baik dari orang lokal maupun group lainnya. Akhirnya setelah mengantri, kami naik. Kelihatannya ukuran kereta gantungnya kecil, tapi ternyata bisa menampung kurang lebih hingga 50 orang. Di perjalanan menuju keatas, ada musik klasik dan penjelasan mengenai Mount Seorak ini, tapi penjelasannya semua dengan bahasa korea, jadi tetap gak paham. Pemandangan dari atas bagus banget. Sebenernya ngeri juga karena kereta gantungnya gerak semakin tinggi keatas (tidak horizontal kaya naik kereta gantung di ancol atau TMII) dan gunungnya cukup curam. Tapi rasa takutnya kalah sama pemandangan yang bagus banget itu.
Tumblr media Tumblr media
Setelah sampai diatas, ada semacam cafe kecil, ada ice cream juga, yang cone maupun mini melts yang enak :’) Harganya sekitar 3000-5000 Won. Tapi sesampainya diatas, kami harus tetap hiking untuk sampai ke puncak, yang kira-kira memakan waktu kurang lebih 10-15 menit kalau jalan cepat. Naiknya melalui tangga yang anak tangganya dilapisi karet agar tidak licin. Sesekali bonus datar bebatuan, lalu tangga lagi. Semakin keatas jelas udara semakin dingin. Di perjalanan, terlihat pemandangan di bawah, dan lagi-lagi cuma bisa bilang bagus banget :’) Rasanya semua emang bagus jadi mau gimana lagi :’)
Tumblr media
Pemandangan dari jalur naik ke puncak (dari tangga)
Tumblr media
Yang kaya di Hutan Mati Papandayan
Tumblr media
Tangga naik ke puncak
Dan akhirnya sampailah di puncak! Sebenarnya tidak tahu mana puncak aslinya :’) Dari atas sini, terlihat ada jurang diantara bukit/gunung satu dengan yang lainnya. Ada juga diatas yang lebih tinggi ketinggiannya, bentuknya seperti batu-batu yang ada di Sukabumi (Entah kenapa ingatnya mirip dengan lokasi KL-1 Pasirbongkok kalau tidak salah). Diatas juga ramai, banyak yang ambil foto karena memang ini merupakan spot foto yang cukup bagus. Dan lagi-lagi, menurut Oppa rombongan kami sangat beruntung, karena cuaca hangat, sakura sudah mekar dan tidak hujan. Ohya, Seoraksan ini ketinggiannya kurang lebih sekitar 1700 mdpl. Mungkin jika diberi kesempatan lagi kembali kesini, saya mau lihat gunung ini ketika musim dingin dan dalam keadaan bersalju (Amin). 
Tumblr media Tumblr media
Setelah berfoto-foto, kami kembali turun ke shelter kereta gantung tadi dengan tangga. Kembali antri lagi dan kemudian saat turun kebawah bersama sekelompok ibu-ibu/ahjumma-ahjumma(?) Mereka juga cukup amazed kalau denger-denger sedikit percakapannya, paham-paham sedikit mereka bicara apa (padahal pahamnya paling cuma 1 kata 1 kata aja hehe). Sampai dibawah, diberi waktu bebas sebentar untuk foto-foto, istirahat dan ke toilet. Kemudian langsung kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan.
Pemberhentian selanjutnya adalah makan siang di sebuah restoran, kali ini hidangannya ikan. Ikannya disediakan seperti menu fish and chip, ikannya digoreng dengan tepung (kali ini makanannya gak ada fotonya :( gak ke save). Disediakan sama nasi dan mustard. Daaan tetap sama, menurut saya porsinya terlalu banyak untuk satu orang. Suasana restorannya nyaman banget, di tempat ini interiornya cukup bagus, lebih banyak material kayu disini. Banyak hiasan-hiasan, bunga-bunga. Dibelakang restoran ini sepertinya ada kebun, dan ada anjing yang lucu+rumahnya, saya hanya sempat melihat dari kaca. Untuk pemandangan sekitar restoran, di depan langsung menghadap gunung/bukit dan jalan raya yang banyak sakuranya :’)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah makan siang, kami menuju ke Namsan Tower, dimana banyak gembok-gembok cinta. Di perjalanan, oppa kasih tau kita kalo beli gembok lebih baik yang ada kuncinya daripada yang pakai tombol. Karena yang tombol mudah sekali dibukanya (ternyata ada cara bukanya dan oppa ngerti). Sampai disana, karena towernya diatas, bus tidak bisa naik, kami jalan kaki. Jalan kaki memang cuma sebentar dan jaraknya dekat, tapi nanjaknya lumayan berat, apalagi yang gak biasa jalan kaki. Sampai diatas, cukup ramai karena ada pertunjukkan, dengan tarian, yang sayapun tidak nonton karena langsung mau lihat ke tempat gembok cinta. Padahal juga gabakal naro gembok disitu sih :’)
Untuk sampai ke tempat gembok-gembok cinta, naik tangga sedikit. Sebelum naik, ada toko souvenir yang juga jual gembok, harganya lumayan mahal sekitar 12-15 ribu won. Diatas akhirnya foto-foto aja di depan gembok-gembok. Disini juga kami tidak masuk ke dalam tower dan naik keatas, hanya berkeliling disekitarnya saja. Setelah itu saya dan keluarga mampir ke toko souvenir di bawah Namsan Tower, dan souvenirnya lucu-lucu banget :’) Isinya kaya toko Scoop yang jual barang-barang lucu gitu. Karena saya orangnya gak terlalu suka belanja, jadi beli yang khas aja, magnet Namsan Tower yang lucu, dan kayanya gak bakal ada yang sama di pasar atau toko-toko luar.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sekitar jam 15.30, kami turun kebawah dan menunggu bus. Saat menunggu bus, saya sempat foto pemandangan kota dari shelter bus. Foto panorama, hasilnya emang gak rapih sih, kira-kira beginilah pemandangan dari shelter bus Namsan Tower.
Tumblr media
Setelah dari Namsan, kami melanjutkan perjalanan dengan agenda shopping di Dongdaemun. Disana, banyak baju-baju lucu, sepatu, poster artis korea dan lain-lain. Pertama-tama kami dibawa ke toko souvenir yang orangnya bisa bahasa Indonesia. Di toko ini, semua mata uang bisa digunakan termasuk rupiah. Dan disinilah kamera saya baterenya habis :( sehingga gak banyak foto-foto di Dongdaemun. Fyi, souvenir di Korea yang saya temui semuanya made in Korea. Beda dengan negara lain yang pernah dikunjungi, yang dimana-mana souvenirnya made in c* dan bahkan made in Indonesia. Disini hampir seluruhnya Made in Korea. Bahkan kaus kaki lucu-lucu juga made in Korea, entah itu ada di dalam pusat perbelanjaan maupun di kaki lima. Setelah bosan dan kurang tertarik belanja, akhirnya saya dan keluarga memutuskan jalan-jalan diluar mall, melihat banyak jajanan yang menggoda. Tapi ternyata susah cari yang halal :( Dan akhirnya ke 7 eleven beli susu pisang yang botolnya kayak yakult dan kimbap yang ayam dan tuna. Terus nemu jajanan Crepes diarah timur laut pintu mall tadi, harganya sekitar 3000 sampai 5000 won. Nutella Crepes loh :’) Yang jual bapak-bapak, ramah sekali dan bisa bahasa inggris. Di menunya juga ada menu bahasa korea dan bahasa inggris, sehingga mudah untuk memesan dan bertanya. Dan setelah liat buatnya, ngasih nutellanya juga gak pelit :’) kebetulan saya cukup menyesal karena gak beli sendiri. Waktu itu cuma beli dua buat rame-rame, Banana Nutella sama Strawberry Nutella. Sayangnya lupa foto :(
Persis di depan mall, ada “Dongdaemun Design Plaza” atau DDP. Disana sedang tidak ada pameran apapun, jadi cuma ke toko souvenir yang lagi-lagi serba lucu :” Di bawah luar DDP juga ada taman dan tempat duduk-duduk cantik. Ada juga toko souvenir Kakao Talk. Akhirnya karena sudah capek dan kedinginan (jaketnya ditinggal di bus, gaktau kalo bakal dingin banget), balik lagi nyebrang dan nunggu di meeting point. Karena waktunya masih sisa, saya beserta mama dan adik saya mampir ke Tony Moly dan beli masker 1 pak, 10+10 dengan harga 10.000 won, dan adik saya beli liptint. Setelah berkumpul, langsung kami menuju tempat peristirahatan di Itaewon, yaitu Capital Hotel (hotel bintang tiga), yang cukup nyaman, walaupun memang tidak bisa menandingin nyamannya Sol Beach di Gangwon Do. Karena hari ini tidak dapat makan malam, kami makan lagi di hotel, tapi makan superbubur saja di kamar~
To be Continued untuk hari selanjutnya!
2 notes · View notes
dewiros · 4 years
Text
#verylatepost
#thelast (4th)
Dimulai dari hujan-hujanan (dan sebenarnya hampir sepanjang hari kami hujan-hujanan), kami masuk ke stasiun untuk menggunakan Seoul Metro Subway menuju beberapa lokasi di dua hari terakhir. Kali ini dengan rekan ngebolang yang berbeda dari sebelumnya, lebih spesial.
Keputusan awal menuju Gyongbokgung Palace (mohon maaf kalau ada salah ejaan pada nama-nama tempat berbahasa Korea, maklum bukan ahlinya), tempat yang begitu luas dan kental sekali dengan nuansa tradisional Korea yang terletak diantara gedung pencakar langit, masih asri, di sana kami juga mampir ke musium rakyat.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Myeongdong (meski ga jajan apa-apa karena serem, banyak olahan non halal). Terlintas membeli buah yang aman, tapi freezer nya kami lihat disatukan dengan daging, yang entah daging apa, jadi ya sudahlah, niat jajan kami urungkan, hanya window shopping. Eh shopping beneran di Nature Republic nya, aku sih engga hanya beli masker.
Terakhir menuju Itaewon. Salah satu distrik yang paling banyak muslimnya, katanya. Di stasiun Itaewon, kali pertama kami menemukan aksi misionaris sepertinya, yang promosi keyakinan mereka melalui sapaan hangat dan sebuah flyer menarik, iyah, karena melihat kami berjilbab sepertinya, dan Beliau dapat berbahasa Inggris dengan fasih (selama hampir seminggu di sana, dan berkali keluar masuk berganti-ganti stasiun di banyak distrik lain, hanya di Itaewon kami temukan yang seperti ini, tepat sasaran nampaknya). Kamipun sampai di tujuan, untuk menunaikan shalat di tempat yang lebih semestinya. Sebelum-sebelumnya, selain di kos-kosan Korea, di kamar hotel, di samping lemari pendingin, dan kali ini di sajadah sebuah mesjid. Iyah, Seoul Central Mosque.
Setelah selesai shalat, kami bergegas pulang, masih dengan rintik hujan, kami memutuskan makan nasi goreng dan sop di restoran Siti Sarah. Mengobrol dengan kokinya yang bertugas saat itu, Beliau adalah seorang mahasiswa S2 yang bekerja sampingan.
Setelah semua usai, keesokan harinya, adalah saatnya kembali ke tanah air, menggunakan bus jarak jauh, lebih tepatnya bus airport, kami meninggalkan Seoul menuju Incheon.
0 notes
aquafortia · 6 years
Text
Pengalaman Jalan-Jalan Abidin Ke Korea Selatan (daerah Seoul)
originally posted here
Warning long post ahead
Saya mau share pengalaman saya jalan-jalan ke Korea Selatan, abidin (atas biaya dinas ).Saya berangkat Sabtu 2 Desember 2017 dan pulang Minggu 10 Desember 2017. Sebenarnya seharusnya pulang Jumat tetapi saya extend sendiri dan kebetulan penyelenggara mengakomodasi saya untuk pulang Minggu. Tiket pesawat dan akomodasi saya dari Minggu hingga checkout Jumat ditanggung penyelenggara.
2 Desember 2017 (Sabtu)
Saya dan teman saya berangkat dari Jakarta naik Korean Air. Kalau saya lihat di e-ticket sih harganya Rp7 juta. Saya sebelumnya sudah pesan makanan halal. Waktu berangkat dapatnya lontong dan opor ayam, roti dan mentega, salad, bolu. Oia makanan disajikan sekitar jam 11 malam, mungkin karena sampai di Incheon dijadwalkan jam 7.40 pagi jadi dianggap belum pada bangun ya. Tapi saya lihat sekitar jam 5 pagi ada yang dihidangkan makanan, mungkin dia request diberi makannya pagi-pagi saja.
3 Desember 2017 (Minggu)
Sampai di Incheon International Airport pada jam 7.40 pagi hari Minggu tanggal 3 Desember 2017, kami masuk imigrasi dan menunggu bagasi. Setelah itu ketemu panitia dan kami diberi tiket airport limousine PP. Harga one way 15.000 won. Airport limousine ini sangat saya rekomendasikan untuk yang bawa koper besar dan tinggal di salah satu hotel yang dekat dengan halte airport limousine. Bisa cek di Google yah.
Kemudian kami sampai di Lotte City Hotel Myeongdong sekitar pukul 10.20, diberi fasilitas oleh panitia early check-in lumayan bisa istirahat. Kemudian saya dan teman saya jalan-jalan keliling Myeongdong. Teman saya beli KFC sementara saya beli makan di Potala (posted here).
Pada hari Minggu itu, selain jalan-jalan di Myeongdong, kami pergi ke Gyeongbokgung Palace, Dongdaemun Shoes Market dan Doota Mall di Dongdaemun. Setelah membeli TMoney di 7-11 seharga 4.000 Won dan mengisinya, kami naik subway. Untuk ke Gyeongbokgung silakan turun di Stasiun Gyeongbokgung. Saya lupa exitnya nomor berapa. Saya teracuni teman saya untuk sewa hanbok, lupa nama tokonya tapi lumayan dekat dari istana. Sewa hanbok 15.000 won untuk 3/4 jam ya lupa. Bisa bayar pakai cash atau cc. kami sewa mulai jam 2 an. Dengan hanbok masuk Gyeongbokgung gratis, biasanya bayar 3.000 won. Selain ke Gyeongbokgung, kami juga ke National Palace Museum yg di depan Gyeongbokgung. Gratis masuknya. Kalau ditanya apakah dingin, ketika kami ke sana suhu sekitar 7 derajat C, sudah mulai dingin. Sekitar jam 16.30 kami kembalikan hanboknya.
Setelah itu kami menuju Dongdaemun Shoes Market. Turun di stasiun Dongdaemun kalau ga salah exit 6. Saya beli winter boots seharga 23.000 Won dan teman saya beli boots kulit sintetis saya lupa harganya berapa.Lalu kami pergi Doota Mall untuk membeli oleh2 di toko Arirang. Sepertinya sudah banyak yg post Arirang ini. Untuk ke Doota Mall kami jalan dari Shoes Market. Kalau naik subway turun di Dongdaemun History and Culture Park lupa juga exit berapa.Saya beli magnet 10 buah 5.000 Won beli banyak, susu pisang 6 buah 8.000 Won, teh ginseng sekotak 8.000 Won, dan saya juga beli tumbler Starbucks untuk oleh2 bos (bukan di Doota sih).
4 Desember 2017 (Senin)
Kami hanya berjalan di sekitar Myeongdong dan belanja kosmetik karena acara sudah dimulai dan selesai sore. Saya beli di Aritaum 20.000 Won dapat 40 buah. Oia kalau berbelanja di Korea Selatan, bisa mendapat pengembalian pajak kalau belanja di atas 30.000 Won. Tapi kalau bisa cari yang immeditae tax refund biar langsung gampang. Di Aritaum yg saya kunjungi tidak immediate, akhirnya saya juga tidak mengklaim tax refund-nya.
5 Desember 2017 (Selasa)
Jalan2 keliling Myeongdong saja pada siang hari karena malam hari dapat dinner dan ada acara budaya. Kami dibawa menonton Bibap Show. Ini ceritanya seperti Master Chef tapi komedi gitu. Show mulai dari jam 8 malam hingga 22.10.
6 Desember 2017 (Rabu)
Hari ini kami jalan-jalan ke Gangnam, lihat2 saja dan teman saya ada yg belanja kosmetik. Makan di The Halal Guys (posted here).
7 Desember 2017 (Kamis)
Kami makan siang di  Busanjib (posted here), lalu sorenya teman2 saya jalan2 ke Insadong sementara saya istirahat dan cuci baju, besok rencana ke Nami Island dan Petite France.
8 Desember 2017 (Jumat)
Teman2 saya pulang hari ini, sementara saya masih lanjut. Saya sudah booking hostel Eid Muslim Friendly Guesthouse di Itaewon via booking.com dengan harga 20.000 Won per malam. Saya pilih Eid karena dibahas di HHWT dan katanya di daerah tersebut banyak makanan halal.Setelah selesai breakfast jam 7 pagi, saya langsung menuju subway untuk ke Nami Island.
Cara ke Nami Island sudah banyak yang post. Saya pakai kereta biasa semua bukan ITX biar murah. Kayaknya 2x transit. Intinya saya sampai di Nami Island sekitar jam 10 pagi lewat dikit. Sebelum ke Nami saya titip ransel di Nami Wharf seharga 1.500 Won karena ransel saya lumayan besar.Terus saya keliling di Nami Island dan foto-foto sampai waktu makan siang, baru makan siang di Dongmoon (posted here).
Setelah itu shalat dan bertolak ke Petite France. Cara ke Petite France pun sudah banyak yg post. Saya naik shuttle bus Gapyeong bayar 6.000 Won sudah bisa bolak2 sepuasnya ke seluruh tempat wisata seperti Nami Island, Petite France, Garden of Morning Calm, dll. Sampai Petite France sekitar jam 2 siang, lalu saya keliling hanya sampai jam 3 sore karena buat saya tidak terlalu menarik.
Kemudian saya pulang ke Itaewon. Begitu keluar stasiun memang cukup banyak makanan halal, seperti Mr Kebab, Kervan, dll. Saya tidak beli karena ingin coba makanan khas Korea. Kalau tidak salah kebab paling murah 5.500 Won.Saya jalan ke arah Eid Halal Restaurant lalu makan di sana (posted here). Setelahnya saya mencari hostel saya, pertama agak bingung tapi ternyata dia melewati gang kecil dan turunan. Akhirnya saya check in dan membayar 40.000 Won cash untuk 2 malam. Eid guesthouse juga menerima kartu kredit untuk pembayarannya.
9 Desember 2017 (Sabtu)
Hari ini saya ke Changdeokgung Palace, Secret Garden (Huwon), Bukchon Hanok Village, Insadong, dan Dongdaemun lagi.Saya berangkat sekitar 8.30 setelah sarapan karena waktu sarapan di hostel mulai pukul 8.00. Untuk ke Changdeokgung Palace turun di stasiun Anguk saya lupa exit nomor berapa. Kemudian saya bayar tiket masuk 3.000 Won dan untuk Secret Garden 5.000 Won. Oia untuk memasuki Secret Garden di Changdeokgung ini hanya bisa memakai guided tour dari istananya, harganya sudah termasuk harga tiket Secret Garden. Bisa booking dulu saya lupa situsnya apa, tapi bisa juga beli di sana. Kuotanya 50 ambil di tempat dan 50 booking online). Bisa pilih bahasa Korea, English, Chinese, Japanese. Waktunya berbeda-beda. Saya sampai di Changdeokgung pukul 9.30, lalu saya keliling2 sampai waktu guided tour English pukul 10.30. Kalau saya baca di web tour Secret Garden biasanya 90 menit, tetapi karena ini musim dingin dipersingkat menjadi 70 menit. Menurut saya yang paling bagus dari kunjungan saya kali ini adalah Secret Garden ini.
Kemudian saya jalan kaki sekitar 2 km ke Bukchon untuk makan siang di Halal Kitchen (sudah di post). Setelahnya saya jalan ke Bukchon Hanok Village. Ternyata biasa saja tapi saya lihat di dekatnya banyak sewa hanbok 10.000 Won.
Di Bukchon saya menemukan minimart GS25 yang sedang promo Lotte Binch (biskuit dengan coklat) buy 2 get 1 free. Saya nyesal sekali ga beli banyak, cuma beli 2+1. Pas mau ke jalan ke Insadong, saya nemu Baek in Je house museum. Karena gratis, saya masuki. Bagus rumahnya. Kemudian saya jalan kaki ke Insadong karena ayah saya minta beliin deodoran. Mencari deodoran di Korea Selatan itu gampang2 susah, karena katanya orang Korea jarang berkeringat akibat mutasi gen. Kalaupun ada merek internasional seperti Nivea atau Rexona, tapi itu mah di Indonesia ada. Akhirnya saya beli di Nature Republic seharga 6.160 Won. Kemudian saya jalan kaki lagi sampai ke Doota Mall. Lumayan capek sih tapi seru haha. Sekitar 2 km dari Insadong. Ke Doota Mall karena tante saya ada titipan beli magnet dan gantungan kunci.Kemudian saya balik ke Itaewon dan makan malam di Eid (posted here).
10 Desember 2017 (Minggu)
Sebelumnya saya meletakkan koper saya di Lotte City Hotel Myeongdong, so sweet dah petugasnya padahal saya udah check out haha. Kata roommate saya semalam turun salju. Paginya turun salju lagi dong saya sempat panik karena hostel saya di area turunan dan saya pakai sepatu kets biasa. Luar biasa perjuangannya karena jalanan licin dan banyak tanjakan atau turunan. Terus karena saya tahu Jakarta bakal panas, saya ga pakai kaus kaki thermal tapi kaos kaki biasa. OMG dinginnya. Untung saya tetap pakai longjohn legging (yang akhirnya saya lepas di bandara karena panas haha).Tadinya di bandara saya mau makan halal di Nimat Restaurant, tetapi ternyata itu jauh sekali dari gate saya yaitu gate 118 di Concourse. Saya dengan polosnya bilang mau ke sana tapi oleh petugasnya saya dilarang karena gate saya bukan di sekitar situ huhu. Akhirnya saya putuskan makan di restoran Korea dekat gate saya. Lupa nama restonya apa. Saya pesan soft tofu and seafood stew. Ga tau sih halal apa ga karena meski namanya seafood mungkin tetap pakai mirin/alkohol. Tapi saya lapar huhu. Di food court bisa dapat air putih gratis.
Setelah itu saya naik pesawat pukul 15.35. Kali ini makannya dapat nasi kuning, rendang daging, acar sawi, roti dan mentega. Lalu sore2 dpt dessert es krim lupa merek apa. Lalu dapat sandwich isi ayam dan acar timun. Sampai Jakarta sekitar pukul 20.40 dan nunggu bagasi sampai 21.30.
Overall menurut saya Korea Selatan okay, ga bagus bgt karena saya bukan penggemar drama Korea atau budaya Korea.
Asal ada internet di sana bisa banget jalan2 sendiri. Saya kurang suka dengan aplikasi subway-nya dan petunjuk di stasiun subway karena perlu effort untuk membacanya, jika dibandingkan dengan Jepang. Misalnya saya mau ke stasiun B dari stasiun A. Menurut aplikasi subway Korea saya ke arah stasiun C. Di papan penunjuk arah di stasiun adanya nama stasiun D, yang merupakan nama stasiun transit antar line dan stasiun Z, yg merupakan ujung line. Jadi saya harus cari dulu nama ujung line kalau mau ke stasiun B. Pas mau naik keretanya bgt baru ada nama stasiun C. Yg lain bisa bilang itu gampang, ok itu gampang, tapi saya ga suka effort-nya.
Selain itu Google Maps dikunci hanya menampilkan transportasi umum. Masa jarak 350 m disuruh jalan ke halte dulu naik bus lalu jalan lagi yang total memakan waktu 15 menit. Tapi bisa diakali dengan mengikuti aja arah jalan kakinya. Atau pakai aplikasi Kakao Maps, tapi biasanya harus tahu nama tempatnya dengan hangul. Bisa diakali dengan search Google atau pakai Google Translate.
Tapi pengalaman saya jangan dijadikan penghalang utk jalan2 di sana ya. Bisa banget kok jalan sendiri, cuma buat saya butuh effort lebih aja. Orang Korea baik2 kalau ditanyain. Cuma jarang yg bisa bahasa Inggris ya. Saya sih seringnya nanya orang muda saja.
Untuk internet, saya pakai kartu sim beli di JavaSim seharga Rp225.000 selama 7 hari. Jadi hari terakhir saya di Korea Selatan udah mati bener internet saya  saya langsung ss Google Maps jalan ke stasiun dll. Untung selamat sampai bandara.
Suhu di sana kisaran - 7 sampai 7 derajat C, jadi bawa pakaian yang sesuai kalau pergi saat musim dingin seperti saya. Saya ga bawa baju banyak, cuma 1 celana bahan, 3 baju kerja (yg akhirnya cuma kepakai 1...), 1 baju main, 1 cardigan, 1 stel baju tidur, 1 celana jeans, 1 legging, 1 stel longjohn uniqlo + 2 atasan longjohn uniqlo (sbnrnya bisa 1 stel aja atau atasan 2 dan bawahan 1 ya), 1 coat ULD uniqlo, 3 kaos kaki thermal, 2 kaos kaki biasa, 1 syal, dan 2 sarung tangan (tadinya mau tes 2 sarung tangan tembus dingin apa ga, eh ternyata tembus ). Sepatu bawa Skechers dan sepatu pantofel satu. Saya bawa 1 ransel 28 L, koper 20 inch, dan bbrp tas lipat. Ternyata koper 20 inch kurang ya  bajunya sih muat tapi saya ga memperhitungkan boots winter yg saya beli bakal makan tempat bgt.
0 notes