#typediabetic | Explore Tumblr Posts and Blogs

artikelkesehatandangayahidup · 6 years

Text

Pengenalan Diabetes, Apa sih Diabetes Itu?

Kata “Diabetes” biasanya mengacu pada diabetes mellitus atau, kadang kadang walaupun jarang, ke diabetes insipidus. Diabetes mellitus dan diabetes insipidus mengarah ke nama “diabetes” karena keduanya merupakan kondisi yang ditandai dengan buang air kecil berlebihan (poliuria).

Kata “diabetes” berasal dari kata Yunani yang berarti “siphon” karena orang dengan diabetes “melewati air seperti siphon.”

Ketika kata “diabetes” digunakan sendiri, itu mengacu pada diabetes mellitus. Dua jenis utama diabetes mellitus – diabetes tipe 1 yang memerlukan insulin dan diabetes tipe 2 dewasa – adalah penyakit yang berbeda dan berbeda pula gejala dan penanganannya.

Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa darah Anda, juga disebut gula darah, terlalu tinggi. Glukosa darah adalah sumber energi utama Anda dan berasal dari makanan yang Anda makan.

Insulin, hormon yang dibuat oleh pankreas, membantu glukosa dari makanan masuk ke sel Anda untuk digunakan menjadi energi. Kadang-kadang tubuh Anda tidak cukup — atau kurang — insulin atau tidak memproduksi insulin dengan baik. Glukosa akan tetap berada di darah Anda dan tidak mencapai sel Anda.

Seiring waktu, terlalu banyak glukosa dalam darah Anda dapat menyebabkan masalah kesehatan. Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah diabetes dan tetap sehat.

Kadang-kadang orang menyebut diabetes sebagai “sentuhan gula” atau “diabetes batas”. Istilah-istilah ini menunjukkan bahwa seseorang tidak benar-benar menderita diabetes atau memiliki kasus yang tidak cukup serius, tetapi setiap kasus diabetes pasti serius.

Baca Juga Beberap Jenis Kencing Manis

☆ Jenis dan Typediabetes. Jenis diabetes yang paling umum adalah tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional.

* Diabetes tipe 1

Jika Anda memiliki diabetes tipe 1, tubuh Anda tidak memproduksi insulin. Sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas Anda yang membuat insulin. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda, meskipun dapat muncul pada usia berapa pun. Penderita diabetes tipe 1 perlu mendapatkan injeksi insulin setiap hari untuk dapat tetap hidup.

* Diabetes tipe 2

Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, tubuh Anda tidak memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Anda dapat beresiko terkena diabetes tipe 2 pada usia berapa pun, bahkan pada masa kanak-kanak. Namun, jenis diabetes ini paling sering terjadi pada orang setengah baya dan yang lebih tua. Tipe 2 adalah tipe diabetes yang paling umum.

* Gestational diabetes

Gestational diabetes berkembang pada beberapa wanita ketika mereka hamil. Namun seiring waktu, biasanua diabetes jenis ini hilang setelah bayi lahir. Namun, jika Anda memiliki diabetes gestasional, Anda memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Kadang-kadang diabetes yang didiagnosis selama kehamilan sebenarnya adalah diabetes tipe 2.

* Jenis diabetes lainnya

Jenis yang kurang umum termasuk diabetes monogenik, yang merupakan bentuk warisan diabetes, dan diabetes yang berhubungan dengan kistik fibrosis.

Di Artikel berikutnya kita akan membahas lebih dalam mengenai masing masing jenis diabetes dan apa yang menyebabkan hal tersebut. Mengenal jenis Diabetes.

☆ Jenis Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus (atau diabetes) adalah kondisi kronis seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menggunakan energi yang ditemukan dalam makanan. Ada tiga jenis utama diabetes: diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Semua jenis diabetes mellitus memiliki kesamaan. Biasanya, tubuh Anda memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Glukosa mengisi sel-sel dalam tubuh Anda. Tetapi sel membutuhkan insulin, hormon, dalam aliran darah Anda untuk mengambil glukosa dan menggunakannya untuk energi. Dengan diabetes mellitus, tubuh Anda tidak membuat cukup insulin, tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkannya, atau kombinasi keduanya.

Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, sel-sel itu menumpuk di dalam darah Anda. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, atau sistem saraf Anda. Itulah mengapa diabetes – terutama jika tidak ditangani – pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf pada saraf di kaki.

☆ Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 juga disebut diabetes tergantung insulin. Dulu disebut diabetes juvenil-onset, karena sering dimulai pada masa kanak-kanak.

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Ini disebabkan oleh tubuh yang menyerang pankreasnya sendiri dengan antibodi. Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas yang rusak tidak mampu membuat insulin. Jenis diabetes ini mungkin disebabkan oleh predisposisi genetik. Ini juga bisa menjadi hasil dari sel-sel beta yang salah di pankreas yang biasanya memproduksi insulin.

Perawatan untuk diabetes tipe 1 melibatkan injeksi insulin, yang perlu disuntikkan melalui kulit ke dalam jaringan lemak di bawah. Metode menyuntikkan insulin meliputi: – Jarum suntik – Pas suntik yang menggunakan kartrid yang diisi sebelumnya dan jarum suntik – Jet halus yang menggunakan udara bertekanan tinggi untuk mengirim semprotan insulin melalui kulit – Pompa insulin yang mengeluarkan insulin melalui selang fleksibel ke kateter di bawah kulit perut.

Penderita diabetes tipe 1 memang membutuhkan perubahan gaya hidup yang signifikan yang meliputi: – Tes kadar gula darah Anda secara teratur, perencanaan makan yang sehat, olahraga harian, dan konsumsi insulin dan obat lain sesuai kebutuhan.

☆ Diabetes tipe 2

Sejauh ini, bentuk diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 2, terhitung 95% kasus diabetes pada orang dewasa. Sekitar 26 juta orang dewasa Amerika telah didiagnosis mengidap penyakit ini.

Diabetes tipe 2 dulu disebut diabetes onset dewasa, tetapi dengan epidemi obesitas dan anak-anak yang lebih berat, lebih banyak remaja sekarang menderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 juga disebut diabetes yang tidak tergantung insulin.

Diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang lebih ringan daripada tipe 1.

Namun demikian, diabetes tipe 2 masih dapat menyebabkan komplikasi kesehatan utama, terutama di pembuluh darah terkecil di tubuh yang menyehatkan ginjal, saraf, dan mata. Diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Pada diabetes tipe 2, pankreas biasanya memproduksi insulin. Tetapi jumlah yang dihasilkan tidak cukup untuk kebutuhan tubuh, atau sel-sel tubuh kebal terhadapnya.

Resistensi insulin, atau kurangnya kepekaan terhadap insulin, terjadi terutama di lemak, hati, dan sel-sel otot.

Orang yang mengalami obesitas – lebih dari 20% dari berat badan ideal mereka untuk tinggi badan mereka – sangat berisiko terkena diabetes tipe 2 dan masalah medis terkait.

Orang gemuk memiliki resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, pankreas harus bekerja terlalu keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Tetapi bahkan kemudian, tidak ada cukup insulin untuk menjaga gula tetap normal.

Tidak ada obat untuk diabetes. Diabetes tipe 2 dapat, bagaimanapun, dikontrol dengan manajemen berat badan, nutrisi, dan olahraga.

Sayangnya, diabetes tipe 2 cenderung berkembang, dan obat diabetes sering dibutuhkan.

☆ Gestational Diabetes

Diabetes yang dipicu oleh kehamilan disebut diabetes gestasional (kehamilan, sampai taraf tertentu, mengarah ke resistensi insulin).

Ini sering didiagnosis pada periode kehamilan tengah atau akhir. Karena kadar gula darah yang tinggi pada ibu disirkulasikan melalui plasenta ke bayi, diabetes gestasional harus dikontrol untuk melindungi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Menurut National Institutes of Health, tingkat diabetes gestasional yang dilaporkan adalah antara 2% hingga 10% kehamilan.

Gestational diabetes biasanya sembuh sendiri setelah kehamilan.

Memiliki diabetes gestasional memang, bagaimanapun, menempatkan ibu pada risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Hingga 10% wanita dengan diabetes gestasional mengalami diabetes tipe 2.

Pada diabetes gestasional, risiko pada bayi yang belum lahir bahkan lebih besar daripada risiko pada ibu. Risiko pada bayi termasuk kenaikan berat badan abnormal sebelum kelahiran, masalah pernapasan saat lahir, dan obesitas yang lebih tinggi dan risiko diabetes di kemudian hari.

Risiko untuk ibu termasuk membutuhkan operasi caesar karena bayi terlalu besar, serta kerusakan pada jantung, ginjal, saraf, dan mata.

Perawatan selama kehamilan termasuk bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan Anda yang meliputi :

– Perencanaan makanan yang hati-hati untuk memastikan nutrisi kehamilan yang cukup tanpa lemak dan kalori berlebih – Latihan harian – Mengontrol berat badan kehamilan – injeksi insulin diabetes untuk mengontrol kadar gula darah jika diperlukan.

Mengenali Gejala Spesifik Diabetes. Di artikel sebelumnya, kita sudah mengenal jenis jenis diabetes. Namun, tak kalah penting juga untuk mengenal tanda tanda dan gejala Diabetes sedini mungkin. Manfaatnya? Menghindari Konsekuensi Diabetes yang lebih parah pastinya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala dan tanda tanda umum dari penyakit Diabetes.

☆ Gejala Umum Diabetes, (Tipe 1 dan Tipe 2)

Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, Diabetes adalah kondisi kronis yang terkait dengan kadar gula (glukosa) tinggi yang abnormal dalam darah.

Insulin yang diproduksi oleh pankreas menurunkan glukosa darah. Ketiadaan atau ketidakcukupan produksi insulin, atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara tepat menyebabkan diabetes. Dua jenis diabetes disebut sebagai tipe 1 dan tipe 2.

Mantan nama untuk kondisi ini tergantung pada insulin dan tidak bergantung pada insulin.

Gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 termasuk : peningkatan output urin, rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan, kelaparan, kelelahan, masalah kulit luka penyembuhan lambat, infeksi, dan mati rasa di kaki atau jari kaki.

Beberapa faktor risiko diabetes meliputi : kelebihan berat badan atau obesitas, menjalani gaya hidup yang tidak aktif, riwayat keluarga diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan tingkat rendah kolesterol “baik” (HDL) dan peningkatan kadar trigliserida di darah.

☆ 9 tanda dan gejala awal diabetes.

1. Gejala awal diabetes yang tidak diobati berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah, dan hilangnya glukosa dalam urin.

2. Jumlah glukosa dalam urin yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan output urin (sering buang air kecil) dan menyebabkan dehidrasi.

3. Dehidrasi juga menyebabkan peningkatan haus dan konsumsi air.

4.Defisiensi insulin relatif atau absolut pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan. Kehilangan berat diabetes terjadi meskipun nafsu makan meningkat.

5. Beberapa pasien diabetes yang tidak diobati juga mengeluh kelelahan.

6. Mual dan muntah juga dapat terjadi pada pasien dengan diabetes yang tidak diobati.

7. Infeksi yang sering terjadi (seperti infeksi pada kandung kemih, kulit, dan daerah vagina) lebih mungkin terjadi pada orang yang tidak diobati atau kurang terkontrol.

8. Fungsi dalam kadar glukosa darah dapat menyebabkan penglihatan kabur.

9. Tingkat glukosa yang tinggi dapat menyebabkan kelesuan dan koma.

Jika anda mengalami satu atau beberapa dari gejala diatas, anda harus waspada, mengingat bahwa penyakit diabetes saat ini belum ada obatnya, dan belum bisa disembuhkan dengan obat obatan modern. Sekali anda terkena diabetes, itu berarti anda akan seumur hidup bergantung pada hormon insulin buatan.

Artikel berikutnya akan menjelaskan bagaimana diabetes dapat dicegah, dan bagaimana penanganannya.

Mencegah Diabetes dan Penanganannya.

Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kasus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung dan kondisi serius lainnya.

Sebelum diabetes didiagnosis, ada periode di mana kadar gula darah tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ini dikenal sebagai prediabetes.

Diperkirakan bahwa hingga 70% orang dengan pradiabetes akan berlanjut untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Untungnya, perkembangan dari pradiabetes menjadi dapat dihindari dan dicegah.

Meskipun ada faktor-faktor tertentu yang tidak dapat Anda ubah – seperti gen Anda, usia atau perilaku masa lalu – ada banyak tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko diabetes.

1. Hindari Gula dan Karbohidrat dari Diet Anda.

Makan makanan manis dan karbohidrat olahan dapat mempercepat resiko untuk mengembangkan diabetes. Tubuh Anda dengan cepat memecah makanan ini menjadi molekul gula kecil, yang diserap ke dalam aliran darah Anda.

Kenaikan gula darah menstimulasi pankreas Anda untuk memproduksi insulin, hormon yang membantu gula keluar dari aliran darah dan masuk ke sel-sel tubuh Anda.

Pada orang dengan prediabetes, sel-sel tubuh resisten terhadap insulin, sehingga gula tetap tinggi dalam darah. Untuk mengimbangi, pankreas menghasilkan lebih banyak insulin, mencoba untuk menurunkan gula darah ke tingkat yang sehat.

Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kadar gula darah dan insulin yang semakin tinggi, sampai kondisi akhirnya berubah menjadi diabetes tipe 2.

2. Berolahraga Secara Teratur

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah diabetes.

Latihan meningkatkan sensitivitas insulin sel Anda. Jadi ketika Anda berolahraga, dibutuhkan sedikit insulin untuk menjaga kadar gula darah Anda tetap terkendali.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan sekresi insulin dan sensitivitas, yang dapat membantu mencegah perkembangan dari prediabetes menjadi diabetes.

3. Minumlah Air sebagai Minuman Primer Anda

Air adalah minuman paling alami yang bisa Anda minum.

Terlebih lagi, minum air membantu Anda menghindari minuman yang tinggi gula, pengawet dan bahan-bahan yang berbahaya lainnya.

Minuman manis seperti soda dan punch telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan diabetes orang dewasa autoimun laten (LADA).

LADA adalah bentuk diabetes tipe 1 yang terjadi pada orang di atas 18 tahun. Tidak seperti gejala akut yang terlihat dengan diabetes tipe 1 pada masa kanak-kanak, LADA berkembang perlahan, membutuhkan lebih banyak perawatan seiring berkembangnya penyakit.

Minum air putih daripada minuman lain dapat membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin, sehingga mengurangi risiko diabetes.

4. Menurunkan Berat Badan Jika Anda Kegemukan atau Obesitas

Meskipun tidak semua orang yang mengembangkan diabetes tipe 2 kelebihan berat badan atau obesitas, mayoritas mereka adalah penyandang obesitas.

Terlebih lagi, mereka dengan pradiabetes cenderung membawa kelebihan berat di bagian tengah tubuh mereka dan sekitar organ perut seperti hati. Ini dikenal sebagai lemak visceral.

Lemak visceral yang berlebihan meningkatkan peradangan dan resistensi insulin, yang secara signifikan meningkatkan risiko diabetes.

Meskipun turun bahkan sedikit berat badan dapat membantu mengurangi risiko ini, penelitian menunjukkan bahwa semakin Anda kehilangan berat badan, semakin banyak manfaat yang akan Anda alami.

5. Berhenti Merokok

Merokok telah terbukti menyebabkan atau berkontribusi pada banyak kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, emfisema dan kanker paru-paru, payudara, prostat, dan saluran pencernaan.

Merokok sangat terkait dengan risiko diabetes, terutama pada perokok berat. Berhenti merokok telah terbukti mengurangi risiko ini seiring waktu.

Jadi pada intinya, untuk mencegah diabetes sangat tergantung dari pola hidup anda. Namun tak dapat dipungkiri, resiko diabetes tetap ada. Artikel berikut akan membahas bagaimana cara menangani jika terkena diabetes.

Bagaimana menangani Diabetes Secara Psikologis.

Katakanlah Anda sudah melakukan yang terbaik untuk merawat diabetes Anda. Tetapi terkadang itu tidak cukup untuk mencegah komplikasi terkait diabetes.

Anda mungkin menghadapi kerusakan pada hati, mata, saraf, atau ginjal Anda.

Didiagnosis menderita diabetes dapat terasa seperti seorang rocker dunia — komplikasi bisa tampak seperti akhir dunia Anda, meskipun itu dapat diobati.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk bergerak maju secara emosional setelah menerima berita bahwa Anda mengalami komplikasi.

1. Identifikasi perasaan Anda, dan rasakan.

Ketika seseorang mendapat diagnosis yang serius, mereka dapat melewati tahap kesedihan – syok, penolakan, kemarahan, dan kesedihan – sebelum mereka dapat menerimanya, kata Judith Margerum, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi di Southfield, Mich. “

Itu [diagnosis] benar-benar menciptakan rasa bahwa dunia bukanlah tempat yang seaman yang Anda pikir, ”katanya.

Ini akan memakan waktu lama sebelum Anda benar-benar dapat menerima langkah apa yang berikutnya dalam merawat komplikasi Anda. Tidak apa-apa.

Cobalah mengenali apa yang Anda rasakan saat itu, rasakan, dan kemudian lepaskan.

2. Ajukan pertanyaan.

Terkadang ketika seorang dokter memberi Anda kabar buruk, itu bagaikan menyelimuti Anda dalam kabut, dan Anda mungkin tidak mendengarkan atau berpikir jernih tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Itu biasa, kata Shelley Diamond, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi di San Francisco.

Anda baru saja mendapat kejutan besar. “Anda akan membutuhkan waktu untuk mencari tahu apa artinya ini sebagai perubahan besar dalam hidup Anda,” katanya.

Jadi setelah Anda sedikit dihapus dari diagnosis awal, jangan ragu untuk mengajukan banyak pertanyaan.

Anda mungkin ingin menuliskan pertanyaan Anda sehingga Anda tidak lupa untuk menanyakannya pada kunjungan Anda berikutnya.

3. Kaji kebutuhan Anda, dan tindak lanjuti.

“Orang-orang perlu menyadari apa yang membantu mereka ketika mereka kewalahan,” kata Diamond. Itu mungkin berarti mengambil waktu cuti untuk melakukan dekompresi.

Bagi yang lain, itu mungkin berarti terjun langsung ke tempat kerja untuk mengalihkan perhatian mereka.

Beberapa orang ingin memberi tahu semua orang yang mereka kenal dengan segera; yang lain hanya akan mengatakan sedikit.

Tidak ada yang salah. Ini adalah waktu yang baik untuk menjadi sedikit egois dan melakukan apa yang tepat untuk Anda.

Tetapi tetap aktif dalam bekerja melalui perasaan Anda adalah penting, kata Nicoletta Skoufalos, PhD, seorang psikolog klinis di New York.

Bahkan mengambil waktu untuk bermeditasi saja dapat membawa Anda ke masa kini — dan membantu Anda merasa lebih baik tentang tubuh dan diri Anda sendiri.

4. Bersandarlah pada sistem dukungan sosial Anda.

Anda mungkin memiliki anggota keluarga yang memahami diabetes dengan baik dan dapat memberi Anda bimbingan dan dukungan saat Anda mengatasinya.

Atau, Anda mungkin ingin mencari kelompok pendukung orang lain yang hidup dengan komplikasi yang sama.

Bahkan menemukan dukungan online dapat membantu, kata Skoufalos. Dia mulai ngeblog tentang pengalamannya sendiri hidup dengan lupus di psychologyofchronicillness.blogspot.com.

“Salah satu penyangga terbesar dalam membantu orang untuk tidak jatuh ke dalam depresi adalah dukungan sosial,” katanya.

“Temukan kelompok yang akan mengerti karena mereka memiliki pengalaman yang sama, atau ahli kesehatan mental.”

Siklus kesedihan bisa bertahan hingga enam bulan, jadi jika Anda tidak merasa lebih baik saat itu, mungkin waktunya untuk mencari konselor atau psikolog yang dapat membantu Anda.

Di artikel berikutnya, kita akan membahas pengobatan konkrit diabetes dengan terapi Herbal Alami.

Herbal berkhasiat luar biasa untuk mengatasi diabetes.

Kita hidup di dunia di mana obat kimia semakin mahal dan kontroversial. Pengobatan alternatif menjadi momentum dengan alasan yang bagus! Hal yang sama berlaku untuk perawatan untuk diabetes tipe 2. Anda bisa mendapat terapi yang dapat mengatasi diabetes melalui perubahan gaya hidup dan pola makan, suplemen alami yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, dan juga herbal yang menurunkan gula darah. Tidak hanya terapi alternatif ini lebih aman, tetapi juga lebih mudah, bahkan untuk saku, tubuh dan pikiran Anda.

Mempertahankan kadar gula darah normal diperlukan untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kadar gula darah yang tidak menentu dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk berfungsi secara normal dan bahkan mengarah pada komplikasi jika dibiarkan. Beberapa jenis herbal yang ditemukan di alam memiliki manfaat luar biasa yang secara alami menurunkan kadar gula darah, membuat mereka menjadi anugerah bagi penderita diabetes dan pra-diabetes. Terlebih lagi, menjadi multi-tasker alam, herbal dan rempah-rempah juga menghasilkan manfaat kesehatan secara keseluruhan, selain hanya membantu menyeimbangkan gula darah.

Penting untuk anda mengerti – tidak semua ramuan yang ada dapat diklasifikasikan sebagai ‘herbal’. Namun, mereka semua berasal dari sumber alami.

Herbal berasal dari bagian daun dan hijau tanaman.

Rempah-rempah adalah bagian dari tanaman selain dari bagian yang berdaun, seperti akar, batang, umbi, kulit kayu atau biji-bijian.

1. Gymnema Sylvestre

Ramuan kuat ini mempromosikan pemanfaatan glukosa dalam sel sehingga menurunkan glukosa darah. Ini juga mencegah hati melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah, menurunkan kolesterol dan trigliserida.

Beberapa orang merasa Gymnema Sylvestre adalah salah satu herbal yang paling kuat untuk mengobati glukosa darah tinggi – baik penderita diabetes tipe 1 dan 2. Juga Gymnema Sylvestre dapat membantu meremajakan sel beta di pankreas sehingga membantu menyembuhkan diabetes.

Gymnema Sylvestre adalah tanaman asli di Central & South India.

Digunakan dalam pengobatan tradisional India sejak abad ke-6 SM, daun tanaman ini mengandung ‘asam gymnemic’ yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memperlambat pengangkutan glukosa dari usus ke aliran darah. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa ekstrak Gymnema Sylvestre dapat membantu memperbaiki dan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin!

2. Kayu Manis

Menurut penelitian, kayu manis mungkin memiliki efek positif pada kontrol glikemik dan profil lipid pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.

Hal ini karena mengandung kandungan polifenol 18% dalam berat kering. Rempah India yang populer ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kendali glukosa darah.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of The American Board of Family Medicine, “kayu manis menurunkan HbA1C sebesar 0,83% dibandingkan dengan obat standar saja yang menurunkan HbA1C 0,37%. Mengkonsumsi kayu manis bisa berguna untuk menurunkan serum HbA1C pada penderita diabetes tipe 2 dengan HbA1C> 7.0 selain perawatan biasa. ”

3. CENGKEH

Cengkeh melindungi jantung, hati dan lensa mata diabetes, menurut penelitian. Rempah ini mengandung 30% fenol antioksidan dalam berat kering, bersama antioksidan anthocyanin dan quercetin. Akibatnya, cengkeh memiliki sifat antiseptik dan kuman. Ini juga menawarkan manfaat kesehatan anti-inflamasi, analgesik dan pencernaan bagi penderita diabetes.

Studi lain dilakukan dengan 36 peserta dengan T2D dibagi menjadi empat kelompok di mana mereka diberi 0, 1, 2 atau 3 g cengkeh / hari selama 30 hari diikuti dengan periode pencucian 10 hari memiliki hasil sebagai berikut.

– Glukosa serum menurun dari 225 ± 67 menjadi 150 ± 46 mg / dL – Trigliserida menurun dari 235 ± 63 mg / dL menjadi 203 ± 86 mg / dL – Serum kolesterol total menurun dari 273 ± 78 mg / dL menjadi 239 ± 47 mg / dL – LDL menurun dari 175 ± 73 mg / dL hingga 145 ± 44 mg / dL.

4. JAHE.

rempah-rempah yang populer untuk menyamankan perut Anda dan membantu pencernaan, Jahe juga memiliki kemampuan untuk menormalkan kadar gula darah. Beberapa penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat memiliki efek anti-hiperglikemik yang signifikan.

Ini menurunkan kolesterol total serum, trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Diabetes adalah gangguan pencernaan. Penderita diabetes sering menghadapi masalah dengan refluks asam. Jahe merevitalisasi seluruh saluran pencernaan, memberi penderita diabetes alasan lain untuk menambahkan jahe ke dalam suplemen mereka.

5. BAWANG PUTIH.

sebuah studi tahun 2005 tentang efek anti-diabetes bawang putih pada tikus diabetes normal dan diinduksi laboratorium, yang diterbitkan dalam jurnal Phytomedicine, menemukan bahwa pemberian oral secara signifikan menurunkan glukosa serum, kolesterol total, trigliserida, urea, asam urat, kreatinin, AST dan ALT tingkat. Sementara itu meningkatkan insulin serum pada tikus diabetes, ini tidak begitu dalam kasus tikus normal.

Disimpulkan bahwa bawang putih harus dianggap sebagai kandidat yang sangat baik untuk studi manusia di masa depan pada diabetes mellitus. Yang juga lebih baik, bawang putih juga membantu mengurangi kadar kolesterol tinggi, suatu komplikasi yang sering dihadapi oleh penderita diabetes. Ini membuatnya menjadi bumbu yang sangat baik untuk digunakan dalam semua resep!

6. Fenugreek

Beberapa studi menunjukkan bahwa biji Fenugreek membantu menurunkan gula darah dengan memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat di usus kecil. Tindakan ini mirip dengan obat resep Acarbose.

Cara penggunaan :

Rendam biji semalaman dan gunakan dalam resep atau langsung kunyah biji yang direndam atau gunakan bubuk biji fenugreek untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

7. Ginseng

Penelitian tahun 2012 ginseng pada hewan dan manusia menemukan bahwa ginseng tidak hanya mengurangi resistensi insulin, tetapi juga menurunkan kadar HbA1C.

Telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad sebagai salah satu herbal yang paling kuat untuk mengontrol gula darah. Ginseng India, juga disebut Ashwagandha, menawarkan manfaat serba guna yang fantastis. Para ilmuwan juga meneliti hubungan antara diabetes dan Alzhiemer. Panax Ginseng adalah sejenis ginseng yang mampu membantu diabetes dan Alzheimer.

Itulah beberapa jenis herbal yang dapat membantu mengatasi diabetes. Namun, sekedar mengkonsumsi herbal saja belum cukup, jika tanpa disertai pola hidup yang sehat. Artikel berikutnya akan membahas bagaimana pola hidup yang harus dilakukan dan dihindari oleh pengidap diabetes.

from Artikel Kesehatan dan Gaya Hidup http://www.gardeningctr.com/pengenalan-diabetes-apa-sih-diabetes-itu/

0 notes