temaramku
temaramku
Sajak Kenangan
8 posts
Aku tak pandai berucap tentang perasaanku untukmu, jadi biarkanlah jari-jariku menari untuk menulis tentangmu.
Don't wanna be here? Send us removal request.
temaramku · 6 years ago
Text
Rindu
Merindukanmu masih menjadi rutinitasku.
Memandang fotomu masih kerap aku lakukan.
Diam-diam menstalk sosmedmu masih menjadi kegiatanku sehari-hari.
Temaramku, aku merindukanmu. 
Biarlah ini menjadi urusanku.
Berbahagialah disana. 
1 note · View note
temaramku · 6 years ago
Text
Sebuah Hinaan
Taukah kamu temaramku? Mereka bilang aku bodoh. 
Taukah kamu temaramku? Mereka bilang aku tolol.
Taukah kamu temaramku? Mereka bilang aku membuang-buang waktuku. 
Taukuh kamu temaramku? Mereka menghina perasaanku untukmu.
“Berhenti”
“Kamu buang-buang waktu doang”
“Sudah, dia artinya lagi ngga pengen kamu ganggu”
Setiap aku mengunjungi kofisyop itu, selalu kata-kata itu yang aku dengar. Kala cinta ini semakin hari malah semakin dalam. Aku terus terjebak dalam samudera perasaanku dan menghilang dalam jiwamu. 
Aku tau ini semua berat untukmu, makanya aku memilih bungkam. Membiarkan kamu melewati hari-harimu yang berat. Melepasmu dari belenggu rasa yang kumiliki. Tapi maafkan aku karena aku tak bisa menghilangkan perasaanku untukmu. Aku tak bisa berenang dalam samudera itu dan tak bisa ditemukan dalam jiwamu. 
Aku hanya seonggok daging yang berusaha bertapak pada bumi yang menjadikan aku kuat. Namun ketika ini tentang kamu, kakiku melayang, aku lemah.
Sampai kapan kau mau mengabaikanku, temaramku? 
0 notes
temaramku · 6 years ago
Text
Rindu yang Biadab
Baru beberapa hari kau mengabaikanku, tapi rinduku sudah menggebu-gebu. Kerjaanku berantakan dan melambat. Mabok, make, mabok, make jadi sebuah kegiatan baru untukku.
Aku hancur hanya karena tau kau bertemu dengan seorang wanita yang menghancurkan hidupku kemarin. Aku menangis hanya karena aku ketakutan hal yang lalu terjadi.
Harusnya aku sadar aku bukan siapa2mu. Ini semua bukan tanggung jawabmu. Harusnya aku sadar itu.
Tapi kenapa harus dia? Kenapa harus wanita itu?
Pertanyaan terus muncul di kepalaku. Padahal kamu tak tau bahwa dia adalah wanita yang kuceritakan selama ini. Tapi mengapa aku sehancur ini?
Kenapa semua terasa sangat sulit sekarang?
Kenapa semua terasa sangat menyesakkan?
Mendengarkan lagu tentangmu sembari menangis juga menjadi hobiku.
Kenapa aku sehancur itu?
Rindu ini biadab. Perasaan ini tolol.
0 notes
temaramku · 6 years ago
Text
Tarik Ulur
Aku tak pernah membayangkan sebelumnya kalau kamu akan memiliki perasaan yang sama denganku.
Aku tak pernah membayangkan sebelumnya pertanyaan "do you have same feeling with me?" Kamu jawab "i do"
Namun harusnya aku sadar dari awal, setelah kata "i do" masih ada kata "maybe idk". Keraguan masih menguasaimu.
Tetapi terima kasih karena sudah berusaha untuk bangkit dari masa lalu. Terima kasih selalu menjadi angsaku yang baik hati, membuatku tersenyum hanya dengan melihat senyumanmu. Terima kasih.
Haruskah aku mengatakan seberapa dalam kebahagiaanku saat itu? Aku terlalu bahagia sampai aku lupa ada luka yang menanti.
Aku sadar bagaimana sulitnya menjadi kamu. Aku ingin mengatakan, tetaplah berjuang sayang. Karena seberapapun luka yang kau gores karena hobimu yang tarik ulur, aku akan selalu menantimu. Menanti sampai pertanyaan "would you be my girlfriend?" Kamu jawab "i would".
Tujuanku sekarang hanya membahagiakanmu, biarlah air mataku kamu abaikan saja. Asal aku masih bisa melihat senyumanmu yang menenangkan. Tawamu yang melegakan. Manjamu yang menyenangkan.
Aku selalu menutup telingaku kala semua orang mengatakan aku harus berhenti dan aku bodoh. Mereka mengatakan aku membuang-buang waktuku. Saat perkara cinta bukanlah hal yang mudah untukku. Dan melupakan serta melepaskan menjadi siksaan bagiku.
Biarlah aku tetap bodoh di mata mereka. Walau pada akhirnya mereka yang ada saat aku menangis, teriak dan terluka. Setidaknya, aku ingin membuktikan kesetiaanku.
Empat bulan masih waktu yang singkat. Aku pernah merasakan bertahun-tahun. Harusnya aku sadar itu, cinta ejaannya bukan memiliki.
Sebentar, sekali ini. Izinkan aku mengatakan,
Aku mencintaimu, Al.
0 notes
temaramku · 6 years ago
Text
Berhenti, Haruskah Aku?
Alam semesta seakan tak mendukung perasaanku. Menghancurkan harapanku kala seorang peramal tarot mengatakan, 
“Dia nyaman dengan kamu tapi dia sadar dia tidak bisa memberikan lebih”
Alam semesta seakan tak mendukung perasaanku. Memporak-porandakan istana khayalanku denganmu kala seorang cenayang mengatakan, 
“Ini sebuah hal yang baik untuk pertemanan”
Ia berkata aku terlalu percaya diri. Aku terlalu menginginkanmu untuk menjadi milikku. Ia bilang aku harus memakai logikaku. 
Temaramku, bolehkah aku mengatakan hal ini?
Yang kutau hanyalah bagaimana cara mencintaimu. Logikaku tak bisa berjalan beriringan dengan perasaanku padamu. 
Namun, aku terus berfikir. 
Haruskah aku berhenti?
Kala psikiaterku berkata semakin aku menggenggammu, semakin kau terlepas lewat sela-sela jariku. 
Haruskah aku menghentikan ini?
Empat bulan aku terus mengejarmu seperti orang bodoh. Pasti itu yang ada di kepalamu, aku yang bodoh. Mengejar sesuatu yang tak mungkin aku dapatkan. Orang-orang berkata aku membuang-buang waktuku. Tapi bukan itu yang kurasakan. 
Ketika bersamamu, bukan atas dasar kesepian yang kurasakan. Tapi atas dasar kamu memenuhi hatiku dan aku hilang dalam jiwamu.
Temaramku. Katakan padaku, haruskah aku berhenti? Atau beristirahat sejenak?
Seperti biasa. Maumu akan selalu kuturuti.
1 note · View note
temaramku · 6 years ago
Text
Harapan
Aku masih belum bisa melupakan malam itu. Kala memelukmu bukan lagi khayalan, menghirup harum tubuhmu bukan sekedar angan dan mencium keningmu menjadi kenyataan. 
Aku masih belum bisa melupakan malam itu saat manjamu membuatku kecanduan. 
Aku belum bisa melupakan malam itu, saat kepalamu yang kecil tertidur di pahaku. 
Aku belum bisa melupakan malam itu, kala melihatmu tertawa bersama teman-temanku menjadi sebuah hal yang tak pernah kusangka. Kamu. Tawamu. Tingkahmu. Semuanya selalu tak tertebak untukku.
Aku belum bisa melupakan malam itu, bolehkah aku berharap?
2 notes · View notes
temaramku · 6 years ago
Text
Terjebak
“Aku sadar siapa diriku yang tak mungkin menggapaimu, kau terlalu indah untuk jadi kenyataan”
Aku selalu terjebak dalam khayalanku tentang kamu. Seorang wanita yang dengan lancangnya mendobrak pintu hati yang kututup rapat-rapat. Membuatku tidak henti-hentinya mengumpat karena sulit mengeluarkanmu dari sana.
Aku selalu terjebak dalam anganku tentang kamu. Memeluk dan mencium keningmu selalu menjadi impian yang aku tau akan pupus kelak karena kamu akan memeluk dan menciup orang lain.
Aku selalu terjebak dalam bayang-bayangmu. Membayangkan bagaimana indahnya pahatan Tuhan dan karikatur yang sempurna itu berjalan di depanku. Tersenyum dengan mata yang menyipit dan mengatakan “aku juga mencintaimu”.
Sekali lagi, aku hanya terjebak dalam pikiraku sendiri.
0 notes
temaramku · 6 years ago
Text
Rindu
Aku memejamkan mataku. Membiarkan sendi-sendi hatiku dibaluri oleh kerinduan. Menikmati tulang rusukku yang nyeri akan luka karena aku sadar aku bukan siapa-siapa untukmu.
Rindu. 
Satu kata dengan berjuta makna untukku. Aku terus bertanya-tanya dibalik kata itu,
Bagaimana kabarmu?
Apakah kamu sehat?
Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?
Andai aku bisa mengucapkan langsung kata itu padamu dan mendekapmu erat. Menyalurkan energi positifmu pada tubuhku yang lemah. Aku lemah tanpa senyum dan tawamu.
Untuk bulan yang sedang bersinar terang malam ini,
Aku dan dia berada di langit yang sama. Tolong sampaikan padanya ada orang yang merindukannya sampai hampir gila. Ada orang yang mencintainya sampai sesak nafas karena terlalu penuh namanya dalam hati orang itu.
Orang itu, Aku.
1 note · View note