Photo

Kami tak seperti kalian Punya fasilitas belajar yang mewah Gedung dan kelas yang megah Tenaga pengajar yang berkompeten Kami ini anak bangsa Menuntut hak yang sama Biar bisa membaca dan menulis Bukan jadi budak para kapitalis Pendidikan itu milik siapa? Katanya pendidikan harus merata Nyatanya hanya petaka Dan tak pernah tersentuh olehnya Apa kami harus kaya? Berdandan ala kekinian Ke sekolah bawa kendaraan Biar kami bisa diterima Mustahil bagi kami Yang hidup dari hasil bertani Jangankan bawa kendaraan Buat makan saja masih kepikiran Buka mata hati kalian Mereka butuh pendidikan Mereka punya masa depan Yang ingin mereka ciptakan
#tamanbaca#bebasbaca#marimembaca#gerakanliterasi#literasi#maridiskusi#tamanbacasidoarjo#tamanbacanomaden#membacaadalahmelawan
0 notes
Photo

Jalan mendaki kian belukar Kukira menujumu nan sukar Rindu dahaga dengan beribu jangkar Suatu malam Ku ikuti mata kompas Bekuan aksara jatuh di kepala Bukan lagi sebagai kata Tepatnya panggilan jiwa Jalan itu kawan Ingat gunung penuh makna Berpesan pada anak adam hawa Berkasihsayanglah pada sesama Untuk alam raya yang maha pesona
0 notes
Photo

Ku kelabu di mata yang indah itu Di dalam pekatnya hitam aku syahdu Jelas ku bukan cerminan kamu Lihatlah dekat bahkan tak nampak semu Sayatan Guratan Biarlah kau sadar Akan perihnya Atau dalam lukanya Cepat bangun sebelum aku busuk Pastikan bawa serta tawa manismu Karena rasa ini menjelang klimaks Jangan buat layu apalagi gugur Salamku dari jarak tak hingga ruang di antara aku dan bodohnya aku
0 notes
Photo

Semasa masih duduk di sekolah dasar, aku bercita-cita menjadi pembawa acara berita. Aku ingin memberitakan semua hal.
Sewaktu jalan di sekolah menengah pertama, aku ingin menjadi polisi. Aku suka karena ditugaskan menjaga keamanan dan melindungi masyarakat dari kejahatan.
Duduk sekolah menengah atas, aku memasuki salah satu ekskul pecinta alam dan diajarkan beragam hal. Aku belajar tidak hanya memandang gunung sebagai gunung, laut sebagai laut, atau nama-nama lain yang selama ini dianggap sudah disepakati demikian. Aku belajar memberi kehidupan pada benda mati, sesekali menukar kondisiku dengannya. Aku berjalan di bawah terik matahari agar bisa ikut merasakan bagaimana orang-orang bekerja pada waktu-waktu seperti itu atau bagaimana mudahnya kesedihan menemukanku.
Sejak saat itu, waktu seperti baru dimulai di ruang prosesku. Di semester pertengahan perkuliahanku kini, mulailah memikirkan cita-cita baruku:
Kuingin membaca semua buku yang ada di perpustakaan. Aku ingin menjadi perpustakaan bagi diriku sendiri.
1 note
·
View note
Photo

Rinjani Tetaplah bersih di bumi Dewi Anjani Kubuat secangkir kopi Untuk kuresapi Pagi dan dingin hari Sembari menunggu sinar alami
Rinjani Tanah tertinggi di pulau timur Bali Lawas digemari Sebagai surga para pendaki
Rinjani Dapat salam dari pribumi Terkhusus petani Berharap tetap alami Meski masalah mulai menghampiri Tanpa harus dicemari Karena rinjani bukan sekedar dinikmati Tetapi harus tetap lestari
0 notes
Photo

Kau begitu megah Banyak sumber kehidupan, untuk parasit-parasit yang bergantung hidup padamu
Mungkin mereka tak ingin mengetahui apa masalahmu Yang jelas bagi kami bisa selalu menikmati keindahanmu
September 2014, Kau menunjukan pertanda bagi kami, untuk mengucilkanmu Apalah daya kami hanya melihat dan mendengarkanmu Saat sinyalmu engkau keluarkan menggebu-gebu
Tetapi kami serentak berdo’a, agar kami selalu bisa mengunjungi semua keindahan mu
Wahai Gunung Slamet, engkau adalah kebanggaan Jawa Tengah Tetaplah tenang dengan Keindahanmu Tetaplah perkasa denga Kegagahanmu
Kami tidak mau menjauhimu karna kemurkaanmu Tolong jangan biarkan itu terjadi
ISTIRAHATLAH DENGAN TENANG, SLAMETKU!
0 notes
Photo

Di tepian surya pagi-Mu Kuawali langkahku hari itu Walau tahu hati dan kaki bakal lesu Tapi kerinduanku luas melihat langit kebesaran-Mu
Ingin kugambar indah pahatan tebing-Mu Namun sayang, jemariku terlanjur layu Maka bolehkan aku mengabadikannya dengan caraku Dengan potret kenangan di lubuk pikiran
Sengatan didih mentari-Mu Menantang tumpuanku yang memberat Kasih aku seteguk air sejuk-Mu Agar jiwaku selalu di titik normal
Aku merajut takjub di puncak-Mu Hingga tak sanggup tuk berbuat lebih jauh Selain menghembus nafas syukur Dalam teduh edelweiss cinta-Mu
0 notes
Photo

Aku ingin mengajakmu mendaki merbabu Berjalan mengumpulkan rindu-rindu setebal kabut Membuang pilu yang pernah kita patahkan berdua Dan biarkan cintaku bersemi di puncaknya Karena, duniaku telah tersenyum di bibirmu.
0 notes
Photo

Sejukmu Heningmu Kesahajaanmu Selalu menyita rinduku
Tiada jumawa Walau perkasa Hangat menyambut Para perindu kedamaian
Murkamu Membawa pilu Ada air mata di sana Ada pula duka di sini
Kembalilah sejukmu Kembalilah heningmu Kembalilah sahajamu Jangan murka lagi
Merapi!
0 notes
Photo

Semangat itu masih berasa hingga kini Kadang membangunkanku sejenak ketika tertidur dalam kesendirian Peihal itu juga masih nampak jelas Kombinasi warna pelangi yang Kau lukiskan pada Langit Arjuna
Masih terbayang jelas di hati Ketika kaki ini berada di atas awan Ketika mata ini melihat alam yang terbentang Ketika kulit ini merasakan bekunya angin malam Ketika hati ini tak henti berucap kekaguman pada Mu Ketika hangatnya cinta merangkai harmoni dengan badai di malam itu
Kini telah sekian puncak yang ku kunjungi Melihat alam dari sudut indonesia yang berbeda Tapi yang terkesan adalah saat itu Saat menggendong keril pertamaku Bersalaman dengan dinginnya puncak Ogal Agil Menyulam perjalanan cinta pertama yang indah Kenangan yang menjadi memoriam di ujung langit
0 notes
Photo

Anganku denganmu di batas dermaga Di tepian Danau Taman Hidup yang megah Berbagi sinar jingga berdua Menikmati siluet matahari bersama Merendam kaki-kaki letih kita Setelah berhari-hari menjelajahi Argopuro yang sunyi
Hanya kita Raga-raga melintasi belantara Menelusuri tak henti sabana Jalan tanah Kadang berbatu Terjal tapi tak pernah kita menyerah Bangkit berjalan walau lelah
Hingga bersujud di puncak tertinggi Meresapi sensasi magis Dewi Rengganis
Taman Hidup Seindah Ranu Kumbolo Sesepi Mandalawangi Sebeku Arcopodo
0 notes
Photo

Di pinggiran melingkar Pesona alam deras terpancar
Tibalah Daun pinus merebah Pohonan tua tumbang berpasrah
Lihatlah Linangan luas danau yang mengiring sinar matahari Menyentuhi ujung lembah.
Sementara itu Di perantara waktu
Langit menghampar kabut-kabut Burung merdu saling bersahut Dingin kalut ikut berselimut
Berkata kita Inilah serpihan surga yang tak terkata
Hinggaplah di tarian rumput ilalang Di tanah yang berkembang edelweiss.
Sering burung dan elang jawa terbang mengicau cerita Tentang semua betapa indah telah menjadi sejarah
Aku mencintai ini semua, Rumputan liar di Sabana Pangonan Alit dan Padang Ombo Kegighan Tanjakan Cinta, Waturejeng, dan bukit Kumbolo
Kuberdoa akan ini semua Ketakjuban atas jiwa-jiwa yang lepas Terbang bersama angin dan matahari Kala mencoba memahami diri sendiri
Pinggiran danau Kumbolo, Serpihan surga di atas bumi Mahameru
1 note
·
View note