vielvi

[vielvi]

Aku ingin perhatian bukan pengabaian

[vielvi]

Sudah lama aku meminta agar kita tidak pernah dipertemukan lagi di kesengajaan manapun

[vielvi]

Menikmati rasa pahit lebih baik daripada berhayal rasa manis yang tak kunjung terwujud

[vielvi]

Harusnya dari awal aku sadar bahwa kau hanya ingin bermain bukan benar-benar ingin

[vielvi]

Bisakah kau keluar dari kepalaku sebentar saja?

Aku ingin tidur

Kau memenuhi isi kepala

[vielvi]

Sudahlah, pada akhirnya asing juga kan

Kau yang terlalu banyak berharap

[vielvi]

Kau memang tidak menghadirkan orang ketiga tapi sifatmu yang berkali-kali membuatku luka

[vielvi]

Kumohon jangan sakiti aku

Aku sudah berekspektasi

Sekali lagi

Kumohon jangan sakiti

[vielvi]

Sederhana, senyum tipis merona

Bolehkah kukagumi?

Sebentar saja

Lama pun tak jenuh kumelihatnya

[vielvi]

Malam ini, ingin kumerayu tapi untuk apa jika senyummu bukan hanya untukku

Kutahan saja sampai waktunya

Jika memang ada

[vielvi]

Biarkan mengalir sebagaimana adanya

Tak perlu dipaksa

Tak perlu menaruh rasa

[vielvi]

Kau bahkan tak layak untuk kujadikan pasangan

Kau tega

Kau tak peduli betapa sakitnya aku

Bahkan tak peduli seberapa tersiksanya aku karnamu

[vielvi]

Tak berharap orang lain melakukan hal baik juga kepada kita cukup lakukan segala hal dengan tulus

[vielvi]

Terlihat baik-baik saja namun rapuh di dalamnya

Sekedar ingin bertanya apakah kita benar-benar bisa bersama atau hanya menunda luka

[vielvi]

Ternyata memang lebih baik berpasrah, menyerahkan segala urusan kepada Maha Kuasa

Boleh berharap tapi tak berlebihan

Harapan yang terlalu dalam kau buat akan makin sakit rasanya ketika tidak menjadi kenyataan

[vielvi]

Tanpa kusadari, rasa ini mulai pudar layaknya embun di pagi hari menjelang siang. Segar pada awalnya pudar kemudiannya

[vielvi]

Pada sajakku yang pahit, masih saja ada namamu dalam bait

Pada sajakku yang pahit, kuceritakan kisah yang membuat hati menjerit

Pada sajakku yang pahit, kutulis semua meski nafasku tercekit