Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Gegar otak?
3 tahun lalu. Suatu kejadian yang tidak akan pernah terlupa, akan selalu terkenang, selalu membekas, selalu disyukuri dan diambil hikmah dan pelajarannya.
Kejadian itu, aku hanya mengingat sedikit memori saat kejadian hari itu. Ya. Pada hari itu adalah hari rabu. Aku ingat sekali, sebelumnya diperintahkan untuk memakai baju yang seragam dengan panitia kampus. Saat mau ke kampus awalnya sudah ragu, apakah aku akan memakai baju yang seragam atau tidak karena aku merasa tidak nyaman memakainya.
Kuliah hari itu pun, ganjil, gugup, resah. Karena kuliah pada saat itu memakai full english, hehe. Dan aku takut ditanya sama dosen dan harus menjawab pakai bahasa inggris pula. Tapi akhirnya alhamdulillah nya aku beruntung tidak ditanya sama si dosen galak, huft.. Kuliah berakhir, waktunya 'rabuan' bagi para dosen dan waktunya 'liburan sejenak' bagi para mahasiswa, hehe.
Setelah kuliah berakhir, aku ingat masih bercanda tawa dengan teman-temanku menceritakan banyak hal mengenai dunia kpop.hehe tapi tiba-tiba teman-teman ku ini berkeinginan mau pulang ke rumah dulu karena menunggu sampai jam kuliah berikutnya masih agak lama. Dan seketika itu juga aku berkeinginan untuk ikut pulang juga ke kosan, ingin mengganti baju dengan baju yang kurasa nyaman.
Masih teringat detik-detik sebelum kejadian itu. Aku sibuk memegang hape androidku, tapi entah apa yang aku lihat, aku tidak ingat. Sampai akhirnya aku tidak mengingat apa-apa lagi waktu kejadian dan pasca kejadian itu. Yang aku ingat ketika aku sadar membuka mataku, dan (hanya ingin menyeringai saja, ternyata benar apa yang dirasakan ketika berada dirumah sakit dan membuka mata untuk pertama kali di sinetron-sinetron atau di drama-drama hehe) kulihat diatas ada sinar lampu putih yang terang dan beberapa kain-kain atau tirai-tirai putih mengelilingi ku.
Saat tersadar, hal aneh terjadi. Aku ingat bahwa pertama kali orang tua ku mendatangi ku, saat itu juga aku malah meminta ibu ku untuk membelikan jus melon.haha aneh, tapi itulah yang terjadi. Lalu beberapa lama kemudian banyaklah orang yang mengunjungi dan menanyakan kepadaku 'Wungu masih inget aku gak siapa?'. Aku bingung waktu itu, kenapa semua menanyakan hal itu? Aku merasa semua teman yang aku kenal pasti aku ingat, kenapa bisa tidak ingat?
Akhirnya aku baru tahu penyebabnya pada hari keempat setelah di HCU. Aku di ceritakanlah begini begitu. Dan baru sadar, ternyata pada saat aku 'kritis/koma' itu, iya bener juga apa yang dirasakan di sinetron-sinetron atau di drama-drama. Aku mendengar dan merasakan beberapa orang yang membisikan kata-kata padaku, menyemangatiku lewat doa di telinga ku, dan merasakan ada yang menyentuh tanganku mendekap dan menyemangati. Namun entah siapa.
Tangerang Selatan, 12 Maret 2019
08.10
4 notes
·
View notes
Text
Perempuan memang rumit. Apalagi molekul nya molekul tak jenuh yang punya ikatan rangkap dan sulit dipecah..
“Perempuan adalah makhluk yang tersusun dari molekul-molekul yang rumit. Maka harus ada yang menyederhanakannya. Siapa? ; Laki-laki yang sabar”
—
315 notes
·
View notes
Text
Sorry ya kak..
Awalnya bete, sebel, kesel, males dengerin kata-kata dan permintaan roommate gue yang minta dibikinin roti bakar pake keju. Soalnya dalam keadaan baru balik dari kerja terus dianya minta terus dibuatin roti bakar (padahal semalem ge udah dibikin roti bakar, itupun dengan penuh drama dan sindirian2 lewat nyanyian pas dia lagi nyuci). Hmm, tapi setelah kepergian doi dari kosan karena kuliah. Tetiba suasana hening, terus kaya hampa gitu. Terus gue nya sedih. Kalo nginget2 permintaan doi, dan dibalik alasannya. Katanya, doi begitu ketika sama orang2 yang di sayang aja, dan itu adalah salah satu bentuk sifat manja nya ke orang kalo yang dia sayang. :"( gue sedih dan kefikiran padahal pas doi minta gue merajuk 'yah kak, kan gue baru balek kerja capeeekk.. Masa langsung disuruh buatin roti bakar' terus gue diemin abis itu ketika doi minta lagi.
Tapi setelah nya malah doi yang masakin gue makanan, mana enak lagi kan masakannya. Enaknya karena dari seharian kerja cuman makan mie instan wkwkwk :p
Yah kak sorry ya kak.. Emang bener sih kata orang.. Kita akan benar-benar merasakan pentingnya seseorang ketika sudah kehilangan. Jadi pelajaran aja sih, baik itu bagi temen kita, sahabat, apalagi keluarga, manfaatkan baik-baik waktumu dan kehadiran mereka bagi kita. Jangan sia-siain, dan menyesal kemudian. :))
0 notes
Text
Arti sebuah keikhlasan
Entah kenapa. Sempat ada ragu. Senpat ada bisikan-bisikan yang datangnya entah dari setan atau apa wallahu'alam bis shawab.. Tapi saat ini aku memantapkan 'dialah' dirimu.
Walau dalam diri ku menyimpan rasa kecewa padamu jika diukur mungkin sekitar 75%. Tapi ukuran manusia mungkin tidak sebanding dengan kekuasaan yang Allah tetapkan. Maka dari itu, sepenuhnya ku menyerahkan persoalan ini hanya pada-Nya.
Aku hanya berharap kepada-Nya. Karena Dia lah tempat untuk bernaung yang sejati. Dia lah Maha Agung, Maha Kuasa.
Dalam hati, 'ruang itu' sudah kusiapkan berawalkan dari niat, ikhtiar, dan tawakkal untuk menjauh dari rasa yang belum semestinya.
Belum semestinya adalah, karena rasa yang pasti adalah ketika sudah adanya satu ikatan.
Maka akan ku pastikan, ku kubur dalam-dalam hal-hal yang memang belum semestinya.
Dan memang jika bukan dengamu, ku bisa cepat beranjak agar mencari Ridha yang telah direncanakan dari-Nya.
Bismillah. Tak ada kata lagi untuk berpangku-pangku dalam suatu pengharapan. Yang ada hanya tawakkal dengan segala ketetapan-Nya yang indah kelak.
5 notes
·
View notes
Text
Pernah gak ngerasain, lagi menetralisir 'hati' terus tiba-tiba tetep aja terhanyut?
Kalo udah mengadu sama Allah dan pasrah dengan keputusan-Nya. Terus ada aja cara setan untuk terus menggoda dan menggoyahkan?
Gimana?
Harus gimana?
-tanya sama diri sendiri sih, kenapa imannya mudah aja goyang kalo udah urusan sama hati- wkwk
0 notes
Text
NYAMAN
Pernah gak sih dari kalian, yang ngeliat sesuatu sebelum kalian masuk kedalam lingkup atau lingkungan dan bakal merasa nyaman nantinya ketika masuk didalamnya?
It's like a halu(?) No, tapi kurasa itu bisa disebut 'feeling' (?).hahaha
Jadi gini, aku mau ceritain sedikit tentang 'feeling' itu. Sewaktu aku masih berada ditingkat 3, aku diberi tawaran untuk bergabung dengan tim sukses dari salah satu calon ketua bem dikampus. Lalu, tanpa fikir panjang aku mengiyakan, karena pertimbangan kala itu adalah calon ketua bem itu menurutku sangat layak untuk menjadi pemimpin kampus dan memang aku men'jago'kan nya. Awal aku bergabung, hmm.. hangat suasana orang didalamnya. Dan, hari makin hari aku mulai nyaman dengan orang2 didalamnya dan mengerjakan jobdesk didalamnya jugapun aku sangat senang dan dibawa enjoy aja..hehe sampai akhirnya, terpilihlah kedua pasangan ini untuk memimpin kampus. Suatu hari, aku berkata pada salah satu temanku. "Sumpah mik, kalo gue gabung lagi ke organisasi bareng tim ini. Gue rasa gue kayaknya bakal nyaman banget deh.." dimana momen saat itu adalah perekrutan pimpinan dan staff dalam organisasi kampus.
Akhirnya, aku tergabung dengan organisasi dan tim itu lagi Alhamdulillah~. Dan benar dugaanku, 'feeling'ku. Ternyata, aku nyaman didalam organisasi dengan mereka-mereka. Dibandingkan dengan organisasi yang aku ikut tahun-tahun sebelumnya. Saking nyamannya, aku mengungkit lagi memori dulu yang pernah aku katakan pada temanku. Lalu aku, merasa. Apa benar 'feeling'ku ini, benar adanya? Atau respon2 lainnya dari tubuhku yang mungkin merasakan bahwa disitulah aku bisa merasakan kenyamanan(?) Wallahu'alam.
Dan, saat ini pula. Aku merasakan hal itu kembali. Aku melihat 'keluarga' seseorang. Aku merasakan, dan mungkin 'berandai-andai', 'jikaa aku masuk kedalam sebuah keluarga itu, mungkin aku akan sangat nyaman berada didalamnya' wallahu'alam bis shawab. Karena, hal ini tentu berbeda, bukan sebuah tim atau organisasi yang aksesnya bisa ditempuh. Karena ini adalah soal, 'masa depan'. Hanya Allah yang tahu jawabannya.
Jikapun memang bukan dengan 'keluarga' itu, semoga Allah memberikan yang terbaik untukku. Aamiin ya Rabb~
1 note
·
View note
Text
Jarak itu memberi waktu kita untuk berfikir..
Film india (yg ujung2nya nari-nari juga -_-" kata adek gua)
0 notes
Text
Kok sedih yaa.. :'))) hahahaha
Sebentar, kalo kamu ngerasa sendirian?
Lalu tuhanmu kau anggap apa?
Biarlah jika sendirian.
Tapi mungkin itu adalah teguran
Karena Allah tidak ingin melihat kita menjatuhkan hati hingga lalai dengan-Nya.
Sebentar, barangkali memang sedari awal aku hanya jatuh hati sendirian
125 notes
·
View notes
Text
DIJAUHKAN
Ada hal-hal yang memang sengaja Tuhan jauhkan dari kita. Bukan karena hal itu tidak pantas untuk kita, namun bisa jadi karena belum waktunya saja kita menerima hal tersebut.
Pernah melihat seorang anak kecil dijauhkan dari pisau? Begitu juga dengan kita. Jangan sedih ketika urusan jodoh, rezeki, kesehatan, jabatan, serta hal yang kita inginkan, tidak kita dapatkan sekarang. Mungkin belum saatnya, perlu waktu hingga kita cukup dewasa menerimanya.
DIJAUHKAN Bandung, 22 Februari 2018
582 notes
·
View notes
Text
Ridha-Nya
Beberapa hari yang lalu, jadi terjadi percakapan yang cukup serius. Yaitu membicarakan terkait persiapan keuangan sebelum pernikahan. Waduu dengernya aja udah ngeri berat gitu yaa.. Setelah kita perhitungkan, ternyata permasalahan ini cukup rumit, tidak mudah, dan sulit ternyata..haha Pusing banget. Parah. Kalo kita perhitungkan dimulai dari sekarang adalah, kita (yang masih berstatus mahasiswa tingkat lanjut) masih berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir belum bisa untuk menabung kearah sana. Maka kita ambil titik awal untuk menabung pada saat awal kita nanti bekerja. Kita harus membagi keuangan untuk kebutuhan pribadi, menabung, membayar kebutuhan hidup, dan yang pasti memberi untuk kedua orang tua/berbakti kepada kedua orang tua kita. Rumit sih. Apalagi kalo baru fresh graduate yang belom tau apa2 dan pas awal kerja gajinya baru dikit. Kebayang dong kita harus se-memanage banget terkait keuangan ini.
So, aku dan temanku ini pada akhirnya membuat sebuah acuan kapan kita memutuskan untuk tidak sendiri lagi. Dan pada saatnya tiba, kita harus membagi berapa uang yang harus terkumpul sampai mencapai target. Hmmm, menarik!
Aku sempat berfikir mungkin 2/3 tahun lagi adalah waktu yang tepat sesuai dengan umurku. Memperbanyak kapasitas diri sedikit demi sedikit. Dan yang pasti terkait dana yang bismillah insya Allah, semoga Allah mudahkan. Sangat menarik. Membuat kita tertantang untuk mempercepat proses kelulusan. Mempercepat untuk mendapatkan kerja.haha
Sampai akhirnya kemarin akupun menghubungi saudaraku yang ada di tangerang. Dulu dia pernah menawariku untuk bekerja ditempat saudaraku tempati. Awalnya ragu, karena akupun bingung setelah lulus aku harus kemana dan aku ambil mudahnya aku memutuskan untuk ber-wirausaha. Tapi tidak kata saudaraku ini, aku dinasehati bahwa semua itu butuh proses. Mulai dulu dari nol. Nol nya ya itu, kita bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan uang dan sampai duitnya sudah terkumpul baru kita mungkin bisa melaksanakan salah satu goals hidup kita. Dan pada akhirnya, aku berubah pikiran. Berubah haluan.haha aku memantapkan diri untuk mencari pengalaman terlebih dahulu di tempat kerja saudaraku di tangerang. Dan akhirnya akupun berani untuk menanyakan terkait nanti persyaratan dan prosedur untuk memasuki dunia kerja ditempat kerja itu.
Tiba-tiba sore tadi aku mendapatkan telefon dari kakak iparku, dia menanyakan terkait nilaiku. Dan mengira kalau aku sudah lulus dan siap untuk kerja.hahaha.. tapi dari obrolanku dengan kakak iparku ini, cukup membuatku introspeksi diri dan semakin memacu diriku untuk memperbaiki diri terkait akademik dan kapasitas.
Seru banget sih sebenernya kalau kita mulai dari dini banget merancang masa depan. Apalagi ingin mencapai semua goals-goals hidup kita. Semakin semangat dan terpacu untuk menjalani hari-hari dengan tidak menjadi orang-orang yang merugi. Dan pada titik akhirnya kita semua adalah mencari ridha-Nya. Karena semua atas izin Allah SWT.
Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik. Memperlancar dan mempermudah untuk kedepannya nanti. Aamiin Aamiin ya Rabbal'allamin..
1 note
·
View note
Text
Ya Allah hindari aku dari penyakit hati.
Iri. Dengki.
Tak bersyukur.
Semoga Engkau selalu menjagaku.
Dari godaan syaitan.
Dan kokohkanlah pakaian ketakwaan dalam diri hamba.
Aamiin ya Rabbal'allamin
1 note
·
View note
Quote
Kebaikan dunia dan akhirat ada pada lima hal yaitu kaya jiwa, menahan diri dari menyakiti, usaha yang halal, berpakaian ketakwaan, dan percaya kepada Allah dalam setiap keadaan.
Imam Syafi’i (via tantradiashari)
670 notes
·
View notes
Text
"Aku tidak ingin mengekang, biarkan ini menjadi urusan diriku dan tuhanku"
-TNW
3 notes
·
View notes
Text
RINDU
Kemarin malam aku hendak menangis, menangis setelah membaca lebih detail bahwa kisah Nabi Muhammad sewaktu kecil yang ditinggal oleh bapaknya Abdullah saat ketika dalam perjalanan ke syam untuk berdagang dan meninggal di madinah sebelum Rasulullah lahir. Dan pada saat Rasulullah yang dibawa untuk disusui oleh Halimah di daerah Bani Sa'd, lalu karena keluarga Halimah merasakan barakah yang melimpah ketika adanya Rasulullah maka Halimah meminta untuk mengasuhnya lebih lama lagi kepada ibunya, Aminah. Pada saat pengasuhan Rasulullah di Bani Sa'd terjadi suatu persitiwa yaitu ketika Jibril yang membelah dada Rasulullah dengan tujuan untuk mengambil beberapa bagian setan yang ada pada hati Rasulullah. Mendengar kabar itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Rasulullah ke pangkuan ibunya Aminah untuk tinggal di Makkah bersamanya. Namun ketika Rasulullah berada di Makkah, Aminah berniat untuk mengunjungi pemakaman Abdullah yang ada di Madinah. Dan, pada saat perjalanan pulang ke Mekkah Aminah jatuh sakit di jalan antara Mekkah dan Madinah dan meninggal di daerah tersebut. Kondisi Rasulullah yang yatim piatu dan belum beranjak dewasa, saat aku membacanya aku rasa benar-benar ingin meneteskan air mata. Rasulullah dididik dari orang-orang yang berbeda, dan tidak bisa merasakan benar-benar kasih sayang orang tua kandungnya. Aku merasa rendah sekali. Ketika aku mempunyai kedua orang tua yang Allah berikan kepadaku, aku masih benar-benar tidak mensyukuri kasih sayang kedua orangtuaku. Namun Allah selalu punya cara. Allah mempunyai cara terbaik untuk menskenario kehidupan hamba-Nya. Hal yang paling aku syukuri sepanjang kehidupanku selama ini adalah ketika Allah menurunkan hidayah kepadaku pada saat aku kecelakaan saat aku kuliah. Pada awalnya aku tidak bisa menyangka kenapa Allah membuatku seperti itu. Aku yang terkena penyakit gegar otak ringan. Aku yang terkena patah tulang. Dan aku yang akhirnya cuti kuliah satu semester. Namun, Allah selalu punya cara untuk hamba-Nya lebih dekat dengan-Nya. Aku merasakan bahwa kedua orangtuaku sangat amat sayang kepadaku. Aku sangat mensyukuri itu. Dan beberapa skenario yang pada akhirnya membuatku lebih dekat dengan Allah. Ya Allah~ Ya Rasulullah~ aku rindu. Rindu. Semoga hamba tetap dijalan-Mu. Lindungi hamba dengan mendekatkan hamba dengan orang-orang yang baik yang bisa menuntun hamba kejalan-Mu. Rindu. Semoga dengan rindu ini, hamba akan selalu mengingat-Mu dalam mecari keridhaan-Mu. Menuju surga-Mu. Aamiin Aamiin ya Rabbal'allamin.
0 notes
Text
Jadi beberapa hari yang lalu aku dan teman aku berbincang terkait keluarga. Awalnya adalah ketika aku akhirnya menceritakan mimpi yang semalam aku mimpikan. Aku bercerita bahwa aku memimpikan menikah dengan seseorang, namun ketika aku mempunyai keturunan. Keturunan yang aku dapat berwajah kurang memuaskan (dalam benak perkataan dalam mimpku). Lalu akupun berbenak bahwa jika aku tidak menikah dengannya mungkin aku akan mendapatkan keturunan yang lebih baik. Saat itu aku dan temanku tertawa, dan pada akhirnya temanku ini menjelaskan terkait keturunan ini. Bahwa kita tidak berhak untuk kecewa ataupun bersedih kepada keturunan yang telah Allah titipkan kepada kita. Tugas kita adalah mendidiknya, merawatnya dan semua itu adalah titipan. Pun jikalau keturunan yang telah Allah titipkan kepada kita ada beberapa kekurangan dalam diri anak tersebut maka itu semua adalah suatu ujian bagi hamba-Nya, ujian yang harus kita hadapi dalam mengemban titipan Allah SWT. Dan akhirnya akupun teringat dengan kisah nabi ayyub, yang diberi ujian penyakit kulitnya hingga dia miskin dan ujian kematian 12 keturunannya sekaligus. Namun nabi ayyub hanya berpasrah kepada-Nya, semua itu adalah ujian dan titipan Allah yang dititipkan kepada kita. Namun disaat nabi ayyub bermunajat kepada-Nya, dia mengadu bahwa hal apa yang membuat nabi ayyub diberi cobaan yang sangat berat seperti itu padahal nabi ayyub merasa dirinya selalu rajin beribadah dan hanya berfokus mencari ridha-Nya. Allah pun mendengar doa dari nabi ayyub. Hingga pada suatu ketika, penyakit nabi ayyub perlahan sembuh dan banyak sekali warga sekitar yang senang mendengar kabar baik tersebut sehingga berbondong-bondong warga ingin melihat kondisi nabi ayyub dan ke rumahnya. Pada saat itu pula, banyak orang yang berdatangan dengan membawa bingkisan dan sebagainya. Dari banyaknya bingkisan yang diberikan oleh orang-orang maka mengalirlah kekayaan nabi ayyub sehingga nabi ayyub tidak jatuu miskin lagi. Dan setelah itu kabar baiknya lagi adalah ketika istri nabi ayyub yang hamil, namun setiap kali hamil Allah memberikan keturuan kembar 2. Sampai istri nabi ayyub hamil 12 kali dan semuanya kembar sehingga menjadikan anak-anak nabi ayyub saat itu memiliki 24 anak.
Masya Allah~ maka nikmat Allah mana yang kamu dustakan?
Dari situlah kita bisa mengambil pelajaran, bahwa 'percayalah kepada Allah. Allah itu sudah menskenario kehidupan kita dengan amat sangat baik, Allah lebih tau mana yang terbaik untuk kita. Tugas kita adalah untuk mematuhi, menaati, dan berserah diri kepada Allah.'
2 notes
·
View notes
Quote
Hindari menggenggam perasaan saat sedang proses menghafal Al-Qur'an. Walaupun itu manusiawi, tapi menggenggam perasaan yang belum waktunya adalah cara terbaik untuk melalaikanmu dari sempurnanya proses menjaga hafalan. Al-Qur'an tidak akan mau disambi, walaupun hanya dengan secuil maksiat hati. Yakini saja, bahwa yang terjaga akan bertemu dengan yang terjaga. Kamu dan dia akan bertemu di satu getar yang sama, sama-sama menyatu untuk mencintai Al-Qur'an.
©Quraners Jaga hati, jaga interaksi dari apa-apa yang berlebihan. Jaga hati dari celah untuk memikirkan apa-apa yang tak perlu dipikirkan. Orang yang sedang menghafal Al-Qur’an itu banyak ujiannya, salah satunya hati dan perasaan. Jaga pandangan, jaga hati, jaga interaksi. Bukankah Allah hendak menjaga hatimu dengan Al-Qur’an? (via quraners)
572 notes
·
View notes
Text
Dan tulus itu adalah ketika mengikhlaskan sesuatu yang tak bisa digapai dan pada akhirnya menjadi milik orang lain.
Tulus
Ada cinta yang jauh lebih tulus pada mereka-mereka yang mencintai padahal tidak bisa memiliki. Ada hati yang begitu besar mau berbagi pada mereka-mereka yang diam-diam mencintai hati yang telah dimiliki oleh orang lain. Ada juga jiwa-jiwa yang begitu ikhlas tak kunjung mendapatkan meski sehari-harinya menemani kemana pun tubuh itu pergi. Cinta terkadang memang seperti itu. Yang jauh lebih tulus ada pada mereka-mereka yang justru tak bisa untuk saling memiliki.
2K notes
·
View notes