Tumgik
#ujian
sepertibumi · 3 days
Text
Karena ga semua yang indah harus kamu miliki.
Selayaknya sepatu, seindah apapun kalau bukan ukuranmu ya ga akan nyaman jalannya.
Ini juga berarti bahwa indah ga melulu tentang apa yang kamu lihat. Ia hidup dalam hal-hal kecil yang kamu miliki sekarang. Sejauh ini, apa sudah kamu syukuri?
Betul, indah ternyata hanya tentang rasa syukur. Tentang penerimaan tanpa tapi.
Tentang jiwa yang lapang, yang sesekali menunduk dan melihat ke dalam. Karena terus mendongak membuatmu lupa bahwa ternyata kamu telah miliki segalanya.
Semoga, hatimu yang kecil itu subur bestari dengan balutan syukur.
— @sepertibumi
34 notes · View notes
yasirmukhtar · 4 months
Text
Kalau dapet ujian, resapi benar-benar perasaan beratnya, sakitnya, ga enaknya. Supaya saat ujiannya selesai, kita sadar betapa mahalnya nikmat yang Allah berikan, yang mungkin selama ini kita take for granted.
398 notes · View notes
andromedanisa · 4 months
Text
Menepikan Rasa Takut .
Wahai diri, sekalipun sedih dan begitu takut. Bukankah hidup harus terus berjalan, sayang? Sekalipun kamu hidup dengan semua ketakutan dan kekhawatiran dunia akan tetap berjalan sebagaimana mestinya? Ada atau tidak adanya dirimu, dunia ini akan tetap berjalan dan terus bergerak. Maka, mengapa kamu membatasi dirimu sendiri dengan banyak kekhawatiran yang sebetulnya itupun belum tentu terjadi?
Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu tidak akan dibiarkan Allaah berjalan sendiri tanpa petunjuk dan pertolonganNya? Lalu, mengapa kamu menepikan rasa takut dan khawatir mu dengan begitu tepi jurang? Bukankah orang yang mengaku bertauhid kepada Allaah memahami hakikat bentuk kepasrahan dan tawakal mutlak hanya kepada Allaah saja?
Mari lanjutkan kembali perjalananmu, percayalah didunia ini tidak hanya kamu saja yang diuji, tidak hanya kamu saja yang mengalami kesulitan, kehimpitan dan kesedihan yang rasanya seperti tak ada ujungnya. Diluar sana ada yang ujiannya lebih berat, namun keyakinan kepada Tuhannya mengalahkan segalanya.
Mari kembali memupuk asa, memupuk harap, mempersiapkan diri untuk kebahagiaan yang akan datang. Untuk rasa sembuh yang telah Allaah siapkan. Di dunia ini sebuah warna tidak hanya ada hitam dan putih saja, ada banyak warna yang begitu indah dan kamu harus tahu akan hal itu. Demikianlah kehidupan ini berjalan sebagaimana mestinya. Dan kamu harus tabah.
208 notes · View notes
liyanshand · 4 months
Text
Ujian (?)
Allah menguji kita lewat apa yang paling-paling-paling melekat dan yang paling kita cintai. Seolah Dia memang sedang menguji rasa cinta kita padaNya.
Tidak ada yang melarang manusia untuk mencintai dan saling mencinta,
Tapi hati-hatilah dalam mencintai dan meletakkan cinta.
Ketika ujian hidup terasa begitu berat, tinggal kita tengok, apa yang akhir-akhir ini paling kita cintai?. Apa yang sangat melekat dengan diri sehingga kita amat sangat takut kehilangan?.
Uang?
Jabatan?
Kekasih?
Keluarga?
Istri?
Suami?
Harga diri?
Reputasi?
Menjadi masuk akal ketika kita membandingkan, suatu hal atau sesuatu, yang kita tidak melekat padanya, menjadikannya seapa adanya tanpa ada lekat kepemilikan, lekat kontrol, ketika itu semua pergi, tidak akan terasa terlalu berat melaluinya. Bukan jadi sebuah ujian. Just, let it be.
Bayangkan kita tidak melekat pada apapun, sehingga, ketika masalah datang, itu tidak akan terasa berat, tidak berlarut.
Tak ada ujian.
Tapi apakah itu mungkin?
Terlalu melekat pada ketidakmelekatan pun bisa saja menyelinap.
Yah, lagipula, kita hanyalah manusia.
Mencintai menjadi fitrah manusia, apalagi, mencintai dunia.
Tapi, Allah juga ingin mengajarkan bagaimana melepas dunia dan ingin mengajarkan makna cinta yang lebih besar. Mengingatkan kita lewat apa yg paling melekat dan paling kita cintai, karena disitulah letak seluruh perhatian kita.
Ini hanya persinggahan, mampir saja, mendapat kesempatan nikmat dunia. Karena setelah ini kita semua akan kembali padaNya. Buat hidup sebermakna dan sebermanfaat mungkin untuk sekitar.
Seperti judul lagu,
'Jalan yang jauh, Jangan lupa pulang'
72 notes · View notes
mudabercerita · 8 months
Text
“Perempuan bisa meraih apapun yang dia inginkan asalkan di waktu muda, ia menjauhi dua hal ini : Tidak memikirkan laki-laki dan tidak risau dengan usia.”
Adakalanya seseorang itu datang hanya sebagai ujian, lalu pergi meninggalkan kita. Maka pastikan hatimu tidak mudah untuk menjatuhkan hati.
-Alfiana U
Surabaya, 3 September 2023 pukul 19.48 WIB.
109 notes · View notes
diksifaa · 3 months
Text
Tidak Selamanya...
Pernah patah bukan berarti selamanya patah. Meski perlahan, seseorang berhak meregulasi jalan hidupnya untuk bangkit dan melaju hingga puncak mimpi.
Pernah jatuh bukan berarti selamanya jatuh. Bangun adalah satu-satunya pilihan bagi ia yang tak mau menelan pahitnya kehidupan seumur hidup. Ia akan bangun memulai kembali asa baru menapaki setiap langkah yang telah tertunda.
Pernah sakit bukan berarti selamanya sakit. Usia yang masih dimiliki adalah kesempatan berharga dari Tuhan sebagai mandat manusia meneruskan hidup. Sembuh adalah hal yang pasti bagi ia yang yakin pada takdirNya.
Pernah tersesat bukan berarti selamanya sesat. Pintu hidayah selalu terbuka pada hati-hati yang terbuka pula. Juga jalan lurus selalu menerima setiap kandidat baru yang lama tersesat. Kembali ke jalan benar adalah sesuatu yang sangat mahal bagi orang-orang pilihan Tuhan.
Setiap manusia pernah mengalaminya, dan bangkit ialah hal yang diharapkan Sang Khaliq terhadap hambanya. Ini semua ujian, para hamba hanya sedang ujian kenaikan kelas. Mampu kah ? Atau tidak ?
~Faa
31 notes · View notes
viviaramie · 8 months
Text
Tumblr media
74 notes · View notes
duniapetualangkata · 5 months
Text
Berjuanglah seberat apapun itu ujian
Hadapilah sesulit apapun itu cobaan
Bertahanlah meskipun kamu itu sendirian
Karena sederas apa pun itu akan indah, jika waktunya tiba.
35 notes · View notes
kafabillahisyahida · 11 months
Text
Orang yang mau naik kelas itu harus ujian dulu.Tapi pada setiap ujian itu sudah sepaket dengan jawaban yang telah disediakan, setelah kesulitan yang Allah pikulkan itu sudah sepasang dengan kemudahan yang akan Allah berikan. Fokus mempersiapkan diri, ikhtiar dan mencari ilmu agar lulus ujian, agar tidak perlu mengulang ujian.
Agar tidak merasa berat jangan hanya ingat pada sempitnya ujian dan melupakan kelapangan yang akan datang setelahnya. Jangan hanya berpikir sulitnya ujian dan melupakan kemudahan yang akan hadir selepasnya. Ingat secara utuh agar dapat terus berbaik sangka bahkan ketika sedang menghadapi ujian.
Karena seringnya kita hanya dapat payahnya ujian, lalu prasangka buruk kita kepada Allah menghilangkan hadiahnya. Karena seringnya kita hanya dapat pedihnya ujian, dan prasangka buruk kita kepada Allah menghanguskan kebahagiaan sebagai balasannya.
"Sesungguhnya Allah itu sesuai prasangka hambanya"
65 notes · View notes
surya-uya · 6 months
Text
Tumblr media
Ada banyak sekali alasan untukmu mundur dan tidak bertahan denganku. Mungkin karena mulutku yang berbisa. Mungkin aku yang tidak sebaik itu. Mungkin karena keluargaku yang sangat problematik. Atau rupaku yang tidak semenarik itu. Latar belakangku yang sungguh tak mengesankan. Kau punya alasan-alasan itu. Menolakku dan memilih jalan takdirmu yang lain.
Tetapi kau memilih jalan kesukaran bersamaku. Kau memilih kisah hidup denganku yang berliku. Kau menerimaku dengan segala yang ada pada diriku. Kemiskinanku, keburukanku, ketidaktampananku dan hal-hal lain yang bisa saja kau pilih untuk dijadikan jawaban.
Aku yang terbiasa dicampakkan sungguh kepalang beruntung memilikimu. Aku yang berkekurangan, sungguh tak habis fikir, semesta mengirimkanmu di hidupku.
Jalan hidup yang akan kita lewati masih panjang dan melintang banyak ujian. Semoga kita mampu melaluinya hingga akhir. Terimakasih telah melalui masa demi masa yang berlalu. Aku bersyukur kepada Allah atas keadaan kita sekarang. Apapun bagaimanapun.
Menerima takdir terbaik dariNya dan menjalaninya dengan sukacita. Sungguh kita berdua perlu merayakannya.
Kuharapkan hal-hal baik untukmu selalu.
19 notes · View notes
esbatubulet · 4 months
Text
Mari kita tumbuh bersama-sama, nona. Sebesar apapun badai yg datang dan serumit apapun ujian yg akan kita hadapi di kemudian hari, mari hadapi bersama-sama..
Aku masih disini menunggumu, nona..
8 notes · View notes
sepertibumi · 7 months
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
297 notes · View notes
yasirmukhtar · 6 months
Text
Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang Maha Mengurusi Semua Makhluk, dengan kasih sayang-Mu aku memohon pertolongan.
Perbaikilah semua urusanku, janganlah tinggalkan aku untuk mengurusi urusanku sendirian walau sekejap mata, selama-lamanya.
473 notes · View notes
andromedanisa · 7 days
Text
tak sama..
"rumah tanggaku tahun ini sudah 10 tahun, Bu." aku mengatakan itu dalam telpon beberapa waktu lalu kepada Ibu.
"mangkanya kamu itu seharusnya mikirin buat punya anak. kalau kamu nggak punya anak siapa yang akan doain kamu, siapa yang akan ngurus kamu nanti waktu tua, siapa yang akan nerusin aset-aset berharga kamu. anak itu yang bikin rumah tangga reket antar suami dan istri. kalau kamu nggak punya anak gini, kamu gampang dilepasin suamimu kan." dan hal lainnya yang keluar dari lisan ibu ku yang tidak ingin ku dengar.
beberapa waktu lalu aku ada konflik dengan suamiku, dek. selama 10 tahun kami tak pernah ada konflik besar, baru pertama kalinya selama pernikahanku dengan suamiku kami bertengkar hebat. sampai di titik kalau aku gak mikir panjang dan tenang saat itu mungkin saat ini kami sedang menghadapi mediasi di ruang persidangan.
sesaat aku dan suami bertengkar hebat, aku menangis dan menelpon ibuku yang kebetulan saat itu sedang ada di desa. dalam telpon aku menangis seperti anak kecil yang butuh untuk ditenangkan. aku pikir dengan menelpon ibuku, aku dapat pembelaan. aku dibela sebagaimana aku ingin ada satu orang yang setidaknya berdiri untuk memihakku meski saat itu suamiku pun tak berada di pihakku.
alih-alih mendapat dukungan, ibuku justru mengatakan sesuatu yang membuatku semakin sedih, menangis dan kecewa. saat itu aku merasa tidak ada lagi tempat untukku pulang. tidak ada lagi tempat yang setidaknya mau mendengarkan kronologi yang sebenarnya mengapa aku melakukan demikian. tidak ada yang membelaku. jangankan membelaku, mendengar kebenarannya seperti apa saja tak ada yang mau.
aku nggak tahu saat itu harus seperti apa, karena aku tak pernah sekacau itu. 10 tahun lamanya aku merasa berjalan sendiri, aku bekerja hanya untuk menyenangkan orang lain. orang-orang selalu menanyakan kapan punya anak, kapan hamil, dan pertanyaan yang menurutku tak seharusnya ditanyakan. nggak ada yang mau dalam keadaan seperti ini. 10 tahun menunggu itu bukanlah waktu yang sebentar.
10 tahun aku tinggal bersama mertuaku, setiap ada ucapan atau tindakan yang tidak menyenangkan hatiku, aku mencoba untuk tetap berlapang dada tidak memasukkannya ke dalam hatiku agar aku tidak merasakan sakit. sebab aku pernah mengadu kepada suamiku namun malah aku yang disalahkan, sejak saat itu aku tak pernah lagi menjadikannya tempat pulang untuk bercerita.
diawal pernikahan kami sampai di tahun ke 5. aku dan suami mencoba program hamil, namun belum ada tanda-tanda berhasil. lalu aku memutuskan untuk berhenti program sebab aku merasakan lelah secara fisik dan mental. aku fokus bekerja, menabung, dan membeli beberapa properti seperti emas, sawah, dan tanah. agar nanti meski tidak punya anak setidaknya aku sudah mempersiapkan hari tuaku nanti dengan beberapa aset. opsiku adalah jaga-jaga kalau memang nantinya di panti jompo.
ketika aku fokus bekerja, mengumpulkan aset. orang-orang melihatku bahagia tidak punya beban sebab belum punya anak. dan mereka selalu berpikir bahwa aku tidak ingin punya anak hanya karena aku berhenti untuk program hamil. mereka selalu mengasihaniku dengan mengatakan percuma banyak harta tapi kalau nggak punya anak. kan kasihan. omongan seperti itu sudah menjadi vitamin yang selalu aku konsumsi setiap harinya.
aku mencoba menutup telinga dan melapangkan hatiku dengan selapang-lapangnya. sampai aku menyadari dan berdoa hingga mataku sembab kepada Allaah. "ya Allaah, aku pikir tidak ada seorangpun yang ingin hidup seperti ini. menanti itu tidak mudah ya Allaah. mengapa rasanya aku seperti berjalan sendiri di muka bumi ini."
aku menangis sambil makan es krim, semua mata pengunjung menatapku. aku sudah tidak peduli akan hal itu. makan es krim yang paling mahal membuatku sadar kemana saja aku selama ini, mengapa aku begitu abai dengan diriku sendiri sampai di menangis seperti ini.
aku bekerja, suamiku bekerja. aku bekerja dan gajiku sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan keluargaku sendiri. mencukupi semua kebutuhan ayah dan ibuku. yang bikin aku sedih rasanya jerih payahku selama ini tak pernah terlihat dimata ibuku. padahal kalau aku punya anak itu artinya aku tidak bisa memenuhi kebutuhan keluargaku dengan utuh. itu yang selalu aku pikirkan.
banyak orang mengatakan kalau aku terlalu lelah dalam bekerja. aku juga pengen resign, aku juga pengen jadi ibu rumah tangga. tapi itu nggak mungkin. bagaimana dengan keluargaku, bapak ibuku? ibuku selalu menuntut ini dan itu. selalu bilang untuk program hamil inseminasi dan lainnya. iya, aku paham, aku jangan ingin. tapi uang darimana? program hamil itu gak murah.
rasanya semua bertarung dalam kepalaku. dan itu membuatku lelah. rasanya aku ingin sekali ke psikiater atau psikolog. tapi aku tahu untuk menemui mereka saja itu juga butuh uang yang tidak sedikit. lalu bagaimana jika aku melakukannya dan meminum obat yang diresepkan? karena katanya obat anti depresan membuat sebagian kenangan kita juga ikut memudar. aku takut itu terjadi. bagaimana jika aku mudah lupa dan hal itu menyangkut dengan pekerjaanku? apakah aku masih bisa bekerja? dan banyak hal ketakutan serta pertanyaan dalam diriku.
aku menonton film, dan terlihat mager tidak melakukan apapun kala sedang libur. selalu dikira aku sedang bermalas-malasan. padahal aku melakukan demikian sebab aku sudah terlalu lelah dengan pekerjaan. kini aku merasa ya Allaah sampai kapan ini akan berakhir? rasanya lelah sekali..
dia mengatakan itu kepadaku dengan menangis dan tatapan yang kosong. kepedihan dalam hatinya rasanya sampai ke hatiku. ya Allaah, tolonglah dia. tolonglah siapapun orang-orang yang sedang mengalami kelelahan dalam hidupnya.
36 notes · View notes
asqinajah · 1 year
Text
Semua Manusia punya Ujiannya Masing-masing :)
Kau kira kau yang paling berat ujian hidupnya? Tidak kawan, kau saja yang terlalu fokus hanya pada dirimu sendiri. Sebab tiap orang pun memiliki ujian hidupnya masing-masing, dengan bentuk yang berbeda-beda. Sebab kata Allah dalam surat Al Mulk ayat 1-2:
"Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun".
Fokus lah untuk melakukan hal yang jadi misi dan tugas hidupmu, doakan yang lain, dan tidak perlu merasa paling susah. Allah ada sebagai Penolong hamba-hamba-Nya, maka minta tolong dan mintalah petunjuk pada-Nya atas hal-hal yang Ia gariskan dalam hidupmu, supaya Ia mudahkan kita untuk mengupayakan amal terbaik dalam hidup ini. :)
(15/11/22)
82 notes · View notes
mudabercerita · 10 months
Text
Kamu mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku.
Jika kau mencintaiku, aku akan selalu ada dihatimu.
Jika kau membenciku, aku akan selalu ada dalam pikiranmu.
-Adzkia N
Banjarmasin, 13 Juli 2023 pukul 11.47 WITA.
60 notes · View notes