23yo. Menulis untuk diri sendiri dan orang lain. Semoga bermanfaat :)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kamu, Kuat.
Segala sesuatu yang terjadi,
terjadi karena kamu siap,
Siap bertahan dalam keadaan apapun
Siap untuk menjadi lebih dewasa
Siap mengambil hikmah dari apa yang terjadi dalam hidupmu
─ Bandung, 25 April 2020
3 notes
·
View notes
Text
H I D U P
Dalam kehidupan,
manusia punya batasan.
Tak boleh ditentang atau
akan dapatkan ganjaran.
Mau atau tidak,
setuju atau tidak,
harus dijalani tanpa bantahan.
Inilah aku,
seseorang yang sedang mengikuti arah hidup.
Menjalaninya dengan sepenuh hati,
walaupun kurasa sendu.
Berusaha membuat semua
menjadi baik dan satu.
— ZN
2 notes
·
View notes
Text
[Pemikiran] Seorang Introvert

Introvert (noun)
“a person that turns their thoughts inward; a person that recharges with introspection.”
Aku merupakan seseorang yang [lebih] senang kesendirian. Seseorang yang selalu mendambakan ketenangan yang terkadang terlalu asik berselancar di dalam pikiranku sendiri.
Aku mungkin bukan pembicara yang baik di depan banyak orang. Aku pun bukan orang yang selalu ingin memulai suatu pembicaraan dan membicarakan suatu hal dengan seseorang yang belum mengenalku lama. Tapi aku yakin aku adalah pendengar yang baik.
Ada beberapa hal yang aku ingin sampaikan namun tidak melalui perkataan, tapi melalui tulisan-tulisan. Beberapa hal yang seharusnya sudah dimengerti dan dipahami oleh banyak orang.
Kata orang kebanyakan, introvert itu pendiam. Tapi faktanya aku hanya perlu ‘alasan’ untuk berinteraksi karena aku memang tidak terlalu suka basa-basi.
Kata orang, introvert itu kurang kepeduliannya. Tapi faktanya aku adalah seseorang yang sering asik mengamati sekitar. Mengamati hal-hal kecil yang banyak orang jarang menyadarinya.
Yah kata orang sih gitu. Nyatanya apa yang aku rasa tidak seperti apa yang orang-orang kira. Ah, apa peduli kata orang? Ini kan hidupku. Aku yang menjalaninya bukan mereka.
So, buat kalian yang introvert jangan pernah membuat diri kalian seperti ‘berbeda’. Tapi buatlah diri kalian ‘unik’ dengan segala kreativitas kalian! :)
0 notes
Text
Menulis [Setelah Sekian Lama Menghilang]
Ada banyak hal yang terjadi sebenarnya beberapa tahun ini, baik senang maupun sedih. Dua hal itu membaur jadi satu dan membuat warna dalam hidup. Menyenangkan sebenarnya menikmati momen itu sampai akhirnya aku lupa terhadap satu hal yang selalu menyelamatkan aku dari kesepian, yaitu menulis.
Sudah lama sekali [mungkin] aku benar-benar menikmati waktuku untuk menulis tentang berbagai macam kejadian dalam hidup ini. Seakan aku ini telah melupakan semuanya saat bahagia. Menyedihkan ya rasanya? *edisi tumblr yang terbengkalai*
Hehe sedih kalau mengingat kembali proses panjang yang tiba-tiba terbengkalai seperti ini. Padahal dulu waktu SD salah satu mimpi aku adalah menjadi seorang penulis terkenal yang bisa mengeluarkan banyak buku. Ya ada pepapatah berkata seperti ini “sebuah senjata yang tak pernah diasah lama kelamaan akan menjadi tumpul”. Menulis pun seperti itu yang aku rasakan, lama-lama jadi tidak memiliki kedalaman dan rasa. Padahal tulisan yag dibuat tak melulu harus panjang, tulisan sederhana namun memiliki kedalaman dan rasa akan sama dengan tulisan yang panjang dan detail.
Balik lagi ke perkara perspektif yang membaca sih ya! :p
-
Dan setelah sekian lama sensasi untuk menulis itu kembali lagi, malah beberapa hobiku yang “terbengkalai” lainnya mulai muncul lagi. Aku menemukan lagi alasan untuk tidak berhenti berkarya hingga............... entah hingga kapan.
Menjelang pertambahan usia menuju angka dua puluh satu rasanya akan sangat sayang sekali kalau melewatkan berbagai macam hal tanpa menulis. Benar atau tidak?
-
{Tertanda: Zahra Nurul Fitri Ramdhan, Mahasiswa Semester 5 yang akan memasuki kehidupan tingkat akhir perkuliahan}
10.48 pm
0 notes
Photo

look deep into nature, and then you will understand everything better//
0 notes
Quote
Tanda-tanda kalau kita sadar atas kesalahan yang pernah kita buat adalah dengan belajar memperbaiki perlahan-lahan, bukan dengan diam saja dan menganggap itu adalah hal biasa terjadi.
semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mau memperbaiki kesalahan, bukan menganggapnya sebagai hal yang lumrah. aamiin.
01 Januari 2017
(via halamanbercerita)
102 notes
·
View notes
Photo

“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.” — Filosofi Kopi, Dewi Lestari ‘Dee’
0 notes
Photo

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” — Q.S. Al-Baqarah [2] :29
0 notes
Text
Sepertinya ada yang salah. Saat kita mengejar, tetapi tidak tahu apa yang dikejar.
Cita-cita? Harapan? Kisah cinta? Kebahagiaan?
Haruskah hal-hal itu membuat kita jadi hilang? Lupa sama sekali dengan bentuk peduli paling kecil; berbagi.
Mungkin sederhana, tetapi tidak banyak orang punya waktu. Untuk tidak mementingkan diri sendiri. Untuk mencoba memberi arti. Untuk menyadari.
Sesederhana, tidak semua keluarga baik-baik saja. Sesederhana, tidak semua pernikahan indah-indah saja. Sesederhana, tidak semua pilihan dan keinginan hidup dapat diraih dengan mudah-mudah saja.
Terkadang, saya lelah. Mendengar. Menyimak. Memahami. Menemani. Selalu ada-ada saja masalah pelik tak terkira. Tak kunjung ada selesainya.
Hanya saja, bukankah itu yang dapat saat ini saya beri? Atas kesadaran bahwa setiap kita pernah merasa lega meski hanya didengar tanpa ada perasaan tidak aman karena pernah dikoyak rasa percaya? Sebagai sebentuk rasa syukur karena hidup masih baik-baik saja dengan waktu yang berkelimpahan.
Lagipula, hidup memang tidak sesederhana itu. Hidup memang begitu. Ada banyak luka dan duka. Ada banyak rasa tidak bahagia. Dan, sebagai manusia, selayaknya saling mengingatkan untuk kembali pada hal-hal sederhana. Rasa cukup. Rasa syukur. Rasa sabar.
101 notes
·
View notes
Quote
Sekali dua kali engkau akan dikecewakan oleh orang-orang yang kau percayai. Tapi janganlah berhenti menjadi penyayang. Janganlah juga heran jika orang yang kau sayangi memanfaatkan kepercayaanmu untuk mengambil keuntungan yang tidak jujur. Jika engkau bersedih, bersedihlah atas kegagalan mereka untuk tetap menjadi orang baik. Tetap syukurilah kebaikan hatimu. Sesungguhnya engkau yang penyayang tidak akan pernah rugi karena kebaikanmu, walau pun engkau mungkin sempat salah mempercayai orang. Ingatlah … Ditipu karena menyayangi, lebih baik daripada untung dalam kebencian. Maka maafkanlah mereka yang menyalahimu, tapi pastikanlah pada kesempatan berikutnya engkau lebih mendahulukan kepentingan mereka yang benar-benar setia sebagai sahabatmu, daripada mereka yang tercampur niat persahabatannya dengan ketidak-amanahan.
Mario Teguh – Loving you all as always (via marioteguh)
41 notes
·
View notes
Quote
Ujian ini hanya sebagian kecil dari kerikil yang sesekali membuatmu tersandung
Melodi dalam Puisi
0 notes
Text
Terkadang, kita memang harus menulis untuk mencurahkan apa yang ada di dalam hati kita karena tak bisa terucap oleh bibir ini..
0 notes
Quote
Dear mr president, I am disappointed with the actions of your minister #savetumblr #itshorrible #keepwriting #bloggermelawan
(via secangkirkopikita)
134 notes
·
View notes
Quote
Cinta orang tua pada anak-anaknya itu luar biasa, ya? Sayangnya, kita tidak akan pernah benar-benar tahu rasanya sampai kita yang menjalani peran itu.
S. Mutiara E. (via ourmetime)
163 notes
·
View notes
Quote
Akan ada hal-hal yang berlalu seiring berjalannya waktu; dan bersamaan dengan itu, aku tau aku tidak perlu merasa sesakit dulu.
Salah satunya; kepergianmu. (via kunamaibintangitunamamu)
72 notes
·
View notes
Link
Aku begitu paham, semua laki-laki pasti mencintai Ibunya. Ia menaruh Ibu, dideretan nomor satu. Entah dalam hal mencintai, menghormati, membahagiakan, dan apa pun itu.
Dan kau, laki-laki yang begitu berhati-hati menjaga hati. Aku tahu benar bagaimana kau menjaga hati untuk tak…
134 notes
·
View notes
Text
Kunci Hati [1 9 9 8]
Dalam raga ada hati, dan dalam hati, ada satu ruang tak bernama. Di tanganmu tergenggam pintunya. Ruang itu mungil, isanya lebih halus dari serat sutra. Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani. Karya: Dewi Lestari 'Dee' , dari Kumpulan cerita dan prosa satu dekade.
1 note
·
View note