zulhidayat-ay - Tumblr blog

[zulhidayat-ay]

Usai pencarianku; saat hati mengerti, tak ada cinta di atas cinta-Mu. Cahaya di atas cahaya, alamat bagi Pulang ku. - Saqha1808

[zulhidayat-ay]

Tidak semua yang bersandar, berlabuh. Tidak semua yang singgah, betah

Fiersa Besari

[zulhidayat-ay]

Akulah pohon di tanahmu, yang ingin tumbuh abadi dalam ingatanmu. dan kau, puisi yang gugur dari daun mataku.

Dienmatina

[zulhidayat-ay]

Kau padang rerumput, aku daun dari sebuah pohon bambu. Betapa tidak mungkin tersentuh lapang tanahmu.

Ariskorin

[zulhidayat-ay]

Angin telah mengabarkan bahagiamu. Menggugurkan daun penantianku. Mengering sudah pohon cintaku.

Talentagendis

[zulhidayat-ay]

Di jarak ribuan cahaya, aku tak perlu mencariMu. Sebab Kau telah kutemukan; dekat di nadi, lekat pada inti hati

Matakata

[zulhidayat-ay]

Jelang tidur adalah detik-detik terbaik bagi dua hati yang sudah tak bisa lagi saling sapa, namun masih ingin saling memikirkan

Penagenic

[zulhidayat-ay]

anganku, kau inginkan aku. jika belum bisa, tetap aku tunggu. jangan khawatir. tak ada yang mencintaimu. sebaik aku kepadamu

Aksaratua

[zulhidayat-ay]

Dua napas mencari jalan lengang yang tak ditempuh percakapan. Saling menafsir yang tak terkatakan

Adismanuel

[zulhidayat-ay]

Hidup hanya penuh kesia-sian, menghitung setiap detik sisa usia, sedang dosa seperti debu dan kematian tak menunggu hari tua

Ebie Gobel

[zulhidayat-ay]

Pada awalnya adalah gunung yang memendam rindu kepada langit. Ia habiskan waktunya untuk menunggu. Agar langit mendekat

Aksaratua

[zulhidayat-ay]

Kelak ia sadar, bahwa perasaan takut terhadap maut, berarti berani terhadap hidup

Remy Sylado

[zulhidayat-ay]

Sebab bumi tak lagi ramah dirumahi, maka aku bersujud bersipatut, menunggu rengkuh sang maut, merenggut

Hana2sy

[zulhidayat-ay]

Orang yang datang kepadamu disaat mereka butuh, bahagia saja. Setidaknya, kamu serupa cahaya disaat gelap

Taufiq Wicahyono

[zulhidayat-ay]

Jika rinduku adalah hujan, maka tenggelamlah semesta

Dwian Asep

[zulhidayat-ay]

Berjuang pulang dari kekalahan akan menawarkan bakat untuk hidup sendiri dan sendirian. Jika kau tersesat sekali lagi, pendamlah

Ibe

[zulhidayat-ay]

Mari kita pergi, ke sebuah kota dimana nujum tak dibaca. Dimana anak-anak tak tumbuh. Dimana masa lalu adalah masa kini. Dimana "aku" hanya kata sebelum amnesia.

Goenawan Muhamad