aksaraayu

[aksaraayu]

Sepertinya diam lebih baik, membuat dirimu tidak terbebani. Harapan ku, aku masih ingin hidup untuk mewujudkan hal2 yang membuat aku senang..

[aksaraayu]

"Maaf, Ibu...

Aku belum sekuat dirimu,

belum mampu setegar itu menghadapi ragamnya hati manusia.

Jika dulu aku pernah melukai,

kini aku mengerti—perihnya perlahan mengajarku.

Ajari aku, Bu...

Tentang ikhlas yang tak banyak bicara,

tentang caranya hati tetap tenang meski retak.

Ajari aku merapikan luka,

tanpa harus menunjukkan bahwa aku pernah disakiti."

[aksaraayu]

[aksaraayu]

ironisnya, orang yang paling bijak memberi nasihat, ia sendiri juga tak tahan dengan kerasnya dunia

[aksaraayu]

Di sini, aku bisa menjadi diriku sendiri.

Tak perlu tersenyum saat hati lelah,

tak harus menahan amarah agar terlihat baik-baik saja.

Karena tak ada yang mengenal—dan justru itu membebaskan

[aksaraayu]

diamnya bukan berarti tak bersuara, kadang suara paling nyaring adalah pikirannya. merangkai logika, dengan rasa. dalam senyapnya ia tak pernah benar-benar sunyi

[aksaraayu]

aku menjatuhkan hati paling dalam pada dirimu, sama dalamnya saat rasa sakit karna goresan yang kau buat entah sengaja atau tidak

[aksaraayu]

Kalau emang lo takut kehilangan, jangan cuma bilang—tapi tunjukin. Jangan bikin gue ngerasa berjuang sendirian. Perasaan itu bukan cuma soal kata-kata, tapi soal effort dan konsistensi. Karena hubungan yang sehat tuh bukan soal siapa yang paling kuat nahan, tapi dua orang yang sama-sama mau jaga, biar nggak saling nyerah.

[aksaraayu]

Haruskah perempuan selalu menurunkan egonya, sementara lukanya tak pernah dianggap nyata Wajibkah ia menjadi teduh, di saat hatinya justru sedang ingin di rengkuh?

[aksaraayu]

memang berat sih buat melangkah untuk cari jalan. tapi tiap orang punya waktunya sendiri—untuk maju, diam, atau memang memilih untuk tak kemana-mana

[aksaraayu]

Setiap orang punya cara sendiri untuk sembuh. Setiap cara punya jalannya sendiri untuk di tempuh—baik atau buruk. Kita tak pernah tahu apa yang mereka cari, atau luka apa yang memaksa mereka pergi.

[aksaraayu]

Tetesnya jatuh perlahan

menahan langkah yang hendak beranjak

terlalu tenang dibuatnya - hingga hati pun diam

[aksaraayu]

[aksaraayu]

Sebenarnya, dalam keadaan apapun, semua pasti baik-baik saja. Asal satu kuncinya: Bersyukur.

Bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun, bersyukur. Bersabar itu masih level paling bawah. Bersyukur adalah puncaknya.

Ketika kamu masih tetap merasakan nikmatnya cinta meski dalam keadaan paling sakit sekalipun. Kamu tidak memilih pergi, karena tau bahwa bersama-Nya kamu akan selalu baik-baik saja.