anggarawati-blog-blog
anggarawati-blog-blog
World is bigger than we thought
124 posts
@Amelia_aap
Don't wanna be here? Send us removal request.
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Magang TROTOAR. Week 1
Haii, Selamat Malam semuaaaa :). Saya mau cerita nih tentang kegiatan saya di minggu pertama magang di TROTOAR ini. Cekidot!
Kamis, 9 Oktober 2014
Hari Kamis, 9 oktober 2014 adalah penentuan untuk kita para calon magangers. Yesss, it was plotting day. Agak dagdigdugserr juga waktu mau diumumin. Then, saya masuk ke Teater Trotoar :). Alhamdulillah, sesuai dengan prioritas magang saya (Dalam skala prioritas magang, saya meletakkan Trotoar pada pilihan pertama).
Setelah plotting, kita para magangers Trotoar langsung ke Matoa. Kita langsung kenalan gitu sama beberapa kakak dari Trotoar. Dalam perkenalan itu juga, ada mini quiz gitu seputar Trotoar, yang menang dapat es krim. But eventually, kita semua dapat es krimnya, hehehehe :) .
Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Jumat ini, sebenarnya ada pertemuan sama Kak Nissa, tapi saya tidak bisa datang.
Senin, 13 Oktober 2014
Hari Senin, 13 Oktober 2014 ini hari pertama kita rapat dan ketemu PJ magang Trotoar, Kak Nissa a.k.a bundadari. Kita kenalan, dan diceritain tentang Trotoar. Nah, hari ini juga, kita langsung bahas tentang tugas yang harus kita lakukan selama magang. Kita juga diberitahu tentang S W O T dari Trotoar. Nah, berikut ini adalah pembagian tugas kami para magangers :
PPT LK oleh Wachyu dan Saya sendiri (Amel "Omma"). Buku diary magang oleh Sascha, Rezi, Amel, litha, hana dan dibantu oleh anggota magang yang lain. Yel-yel oleh seluruh anggota magang. Ketua magang Trotoar-nya adalah Akbar Nugroho.
Ini foto kita hari senin :
Tumblr media
Rabu, 15 Oktober 2014
Di hari Rabu ini , kita ada wawancara bersama Kak Yessy (S1 Reg PKIP 2011), former Trotoar's leader. Sebelumnya kita juga diajak "ngintip" trotoar latihan. 
Waktu wawancara, Kak Yesy ini cerita banyak tentang Trotoar, mulai dari awal terbentuknya, masa-masa jatuh bangunnya, masa kejayaannya sampai arti Trotoar itu sendiri. Ternyata kata Trotoar itu muncul karena jaman dulu, teater FKM itu kalo latihan di Trotoar. Kita juga diceritain Kak Yesy tentang prestasi apa aja yang udah Trotoar raih dari awal hingga sekarang. Dan ternyata perjuangan untuk mencapai gelar juara dan epic performance itu gak mudah, bahkan sering menemukan krikil-krikil. But, Trotoar managed it!. Kak Yessy juga cerita tentang dirinya, gimana awalnya dia bisa masuk Trotoar, dan kenapa dia tertarik dengan dunia teater itu sendiri. Setelah mewawancarai Kak Yessy, saya jadi semakin bangga jadi magangers Trotoar a.k.a Little Trots. Ohiya, berikut ini ada biodata singkat Kak Yessy :
Nama : Yessy Wijayanti
TTL   : Jakarta 26 Juli 1993
Varian: S1 Reg PKIP 2011
Hobi   : Nonton, main teater, nyanyi, dan baca buku
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kamis, 16 Oktober 2014
Hari kamis ini, kita dikenalin ke pengurus trotoar yang lain. Diantaranya ada Kak Eca (Ketua Trotoar), Kak Imam (Wakil Ketua Trotoar), Kak uwi, Kak Aulia, Kak Ghina. Kita dijelasin tentang struktur organisasi yang ada di Trotoar, dan tugas0tugas mereka. Kita juga dikasih materi sama kak Imam tentang teater, yaitu Unsur-unsur Teater. Berikut ini adalah unsur-unsur teater :
-Blocking, cara menempatkan diri dalam panggung
-Vokal, berlaku dibeberapa genre teater
-Artikulasi, dalam vokal dan berbicara. A I U E O harus jelas
-Gesture, bahasa tubuh
-Mimik, ekspresi wajah
Setelah diberi materi, kita juga dikasih masukkan sama kak imam tentang tugas kita. Kita juga dijelasin tentang kabaret sama multi monolog secara singkat. Berikut ini foto pertemuan kita
Tumblr media
Jumat, 17 Oktober 2014
Hari Jumat ini, kita mengerjakan tugas. Kita mengerjakan buku magang, dan kita juga menyelesaikan PPT magang trotoar. Pokoknya, hasilnya Insya Allah akan membuat kalian terpesona..
Tumblr media
Setelah seminggu menjalani aktivitas magang ini, saya merasa menjadi lebih nyaman dan akrab dengan teman-teman magang saya. Saya juga mendapatkan banyak pengetahuan baru dari kakak-kakak trotoar lainnya. Semoga ini semua dapat bermanfaat untuk saya.
Sekian dulu ya cerita dari saya, mau tahu cerita lebih lanjut ?. kita tunggu cerita-cerita dari magangers trotoar selanjutnya hanya di Tumblr!.
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Resume Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
Nama dan cita-cita R.A Kartini dihormati dan disegani orang. Merupakan cucu dari Pangeran Ario Tjondronegoro, Bupati Demak yang mengirimkan anak-anaknya baik laki-laki atauapun perempuan untuk mengikuti pendidikan barat. Banyak orang yang mencela hal itu, namun Pangeran Ario Tjondronegoro hanya ingin anak-anaknya maju.
R.A Kartini lahir tanggal 21 April 1879 di Jepara. Kemudian ia bersekolah Belanda di Jepara. Ketika berumur dua belas tahun, Kartini dipingit. Selama empat tahun tidak diperbolehkan keluar rumah. Tahun 1898 diberi kemerdekaan untuk diizinkan pergi keluar dari tempat tinggalnya. Ia ingin menjadi wanita mandiri, tidak ingin hanya menunggu menikah saja dengan pemuda yang tak ia kenal. Suatu  hari ketika ia sedang belajar dengan temannya yang hendak pergi ke Belanda, temannya bertanya, hendak kemana ia setelah lulus nanti. Pertanyaan itu tak bisa Kartini lupakan. Kartini merupakan seorang yang suka belajar. Sehingga ketika dipingit, ia merasa sangat sepi sekali.
Dalam sanubari Kartini, berkobar semangat utnuk melawan keadaan sekitar yang menghalangi dirinya dan teman-teman perempuannya. Kartini sangat bersahabat dengan buku. Di zaman kartini, masyarakat disekelilingnya mulai tergoyahkan dari akarnya. Perempuan di zaman itu tidak boleh bekerja diluar rumah. Menikah menjadi cita-cita seorang perempuan di masa itu. Menikah dengan pria pilihan orang tuanya.
Saat Raden Ajeng Kartini menginjak dewasa, beliau menilai kaum wanita penuh dengan kehampaan, kegelapan, ketiadaan dalam perjuangan yang tidak lebih sebagai perabot kaum laki-laki yang bekerja secara alamiah hanya mengurus dan mengatur rumah-tangga saja. RA Kartini tidak bisa menerima keadaan itu, walaupun dirinya berasal dari kaum bangsawan, namun tidak mau ada perbedaan tingkatan derajat, Kartini sering turun berbaur dengan masyarakat bawah yang bercita-cita merombak perbedaan status sosial pada waktu itu, dengan semboyan, “Kita Harus Membuat Sejarah, Kita Mesti Menentukan Masa Depan Kita yang Sesuai Keperluan Kita Sebagai Kaum Wanita dan Harus Mendapat Pendidikan Yang Cukup Seperti Halnya Kaum Laki-Laki.”
Pada Awalnya Kartini mencaci adat dan agamanya, karena selalu memandang ke barat. Namun lama kelamaan berubah, dipandanglah adat istiadat dan agama yang ada dalam bangsanya, dirasa ada baiknya. Jiwa Kartini yang awalnya mulai berontak, lambat laun menjadi penyabar. Dalam memperjuangkan cita-citanya, Kartini lambat laun mulai berubah rohaninya, dalam artian menjadi lebih matang.
Kartini berjuang seorang diri dalam memperjuangkan hak-hak perempuan agar setingkat lebih maju dari pada keadaan yang sekarang, banyak pertentangan yang di hadapi oleh kartini dari orang – orang disekitarnya dikarenakan adat dan budaya yang melekat begitu kental sehingga sangat sulit untuk menerima perubahan yang ada. Setiap suka duka yang dirasakan kartini selalu beliau ceritakan kepada sahabat – sahabatnya yang berada di Belanda. Hanya dengan tulisan dan goresan tangan nya lah kartini dapat mencurahkan isi hati nya, Surat demi surat kartini kirimkan kepada para sahabatnya. Kartini dinikahkan dengan seorang bupati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat. Kartini merasa beruntung bisa memiliki seorang suami yang memiliki sikap ramah dan lemah lembut serta mendukung keinginan kartini. Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Perjuangan Kartini tidak bisa bertahan lama karena Takdir Ilahi berkata lain , Kartini Meninggal di usia muda yaitu pada usia 25 tahun setelah melahirkan anak pertamanya dan sekaligus terakhirnya yang bernama R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun. Jenazah Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Apa yang dilakukan oleh Kartini dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang pada tahun 1912, kemudian berlanjut di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
ESENSI : Tugas ini membuat saya lebih sadar akan arti dari perjuangan. Pentingnya keberadaan wanita. Tugas ini pula membangkitkan semangat membaca saya
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Kritisi Artikel Pemilihan Rektor UI 2014
Pemilihan rektor UI sudah semakin dekat. Sebagai salah seorang civitas academica UI, momen ini tentu merupakan momen yang telah ditunggu-tunggu. Momen ini merupakan momen perubahan yang menentukan masa depan UI. Momen ini adalah momen, dimana UI dapat melakukan suatu hal yang dapat merubah tatanan UI menjadi jauh lebih baik daripada apa yang telah kita rasakan sekarang ini. Sebagai mahasiswa UI, hasil dari pemilihan rektor ini akan membawa impact yang sangat besar kedepannya. Namun sayangnya, dalam hal pemilihan rektor ini, mahasiswa hanya mendapat porsi suara sedikit.
  Banyak hal di kampus kita tercinta ini yang kita rasakan belum 'memuaskan' dan belum adil. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Dalam melakukan perbaikan tersebut, tentu saja diperlukan seseorang yang tepat, cakap, dan sesuai. Seperti yang kita rasakan sekarang ini misalnya, masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Seperti proyek-proyek UI yang masih banyak terbengkalai, jalannya proyek tersebut tersendat. Padahal seperti yang kita ketahui, anggaran UI setiap tahunnya 'sangat' besar. Bahkan hampir sebesar anggaran kota Depok. Bayangkan, dengan anggaran sebesar itu, mengapa proyek-proyek di UI masih terbengkalai ?. Kemana larinya uang-uang itu ?. Siapapun yang akan menjadi rektor UI wajib melakukan peninjauan dan perbaikan akan hal itu. Pemeliharaan gedung-gedung juga menjadi suatu masalah. Banyak gedung-gedung megah di lingkungan UI yang kurang terurus. Padahal pembangunannya memakan waktu yang lama, memakan biaya yang besar. Namun sayang, gedung-gedung tersebut tidak terawat dengan baik.
  Belum lagi mengenai biaya perkuliahan. Biaya perkuliahan diisukan akan meningkat. Padahal biaya yang sekarang saja sudah cukup besar. Setiap mahasiswa pada dasarnya berhak mendapatkan BOPB berkeadilan. Namun dalam prakteknya, untuk mendapatkan BOPB berkeadilan saja sudah susah. Harus melalui proses yang panjang dan cukup lama untuk mendapatkan BOPB. Bahkan, yang telah melalui proses yang panjang itu pun tetap tidak mendapatkan BOPB berkeadilan. Seharusnya BOPB berkeadilan merupakan hak setiap mahasiswa. Tetapi apa pada kenyatannya ?
  UI merupakan sebuah universitas. Tempat para mahasiswa belajar, tempat para mahasiswa melakukan kegiatan. Namun, dalam proses pemilihan rektor ini mahasiswa hanya mendapatkan porsi suara sedikit. Padahal yang mendapat manfaat langsung dari pemilihan rektor tersebut adalah mahasiswa. Maka siapapun rektor yang akan terpilih nanti, harus lebih memerhatikan mahasiswa dan kesejahteraan mahasiswa. Pemilihan rektor kali ini harus dilaksanakan dengan benar. Mengapa ?. Karena pemilihan rektor kali ini dapat menjadi sebuah momentum besar yang dapat mengubah UI. Maka dari itu, kita harus memilih rektor yang sekiranya dapat memperbaiki UI. Karena sejatinya, seorang rektor UI yang baik harus bisa menjadi seorang rektor yang dapat menerima masukan, tidak hanya dari kalangan atas, namun dari mahasiswanya itu sendiri
  ESENSI :
Tugas kritisi artikel pilrek ini membuat saya lebih sadar akan pentingnya pemilihan rektor UI ini. Karena pemilihan rektor UI ini merupakan sebuah momentum besar yang dapat menentukan masa depan UI.
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Video Potret Kecil Indonesia
http://youtu.be/nkRu_8ER-SE
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Analisis Video Potret Kecil Indonesia
Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Itu adalah salah satu kalimat yang mungkin paling tepat menggambarkan Indonesia. Perbedaan yang ada di Indonesia terasa indah. Kita memiliki beragam budaya, kuliner, pariwisata, dan aspek lainnya. Terbentang juga pemandangan alam yang bermacam dari Sabang hingga Merauke. Masyarakatnya pun heterogen. Tetapi ironisnya, dibalik semua keindahan itu, masih tersimpan beberapa keburukan. Dan keburukan itu membuat keindahan di Indonesia tercoreng.
Pertama, sampah. Ini merupakan salah satu permasalahan yang tak akan kunjung usai, jika tidak ada yang sadar. Masalah ini sebenarnya berakar dari kesalahan individu. Pemakaian barang yang disposable, ketidakteraturan tps, membuang sampah tidak pada tempatnya. Itu semua hanya beberapa masalah yang saat ini sedang kita hadapi. Setiap hari kita membuang sampah. Setiap hari, setiap orang di muka bumi ini membuang sampah. Coba bayangkan berapa banyak sampah yang menutupi negeri ini setiap harinya. Kurang tersedianya tempat pembuangan sampah dan tempat sampah juga menjadi penyebab orang membuang sampah semnbarangan. Pada video ini kita bisa melihat sampah-sampah yang ‘dengan sengaja’ dibuang orang ditempat yang tidak semestinya. Kita pun mungkin begitu, tanpa kita sadari. Harus ada agen perubahan, yang mau mengajak yang lain untuk merubah perilaku membuang sampah tidak pada tempatnya tersebut.
Kemudian, kepadatan penduduk. Merupakan salah satu masalah  yang tidak bisa kita hindari. Mengapa demikian ?, ini menyangkut kelangsungan hidup manusia. Setiap harinya berapa banyak rumah sakit di Jakarta yang melakukan persalinan bayi yang baru lahir. Angka harapan hidup juga tinggi. Sedangkan persebaran manusianya tidak merata. Hal itu menyebabkan terjadinya penumpukan manusia di kota besar. Mengapa demikian, karena lapangan pekerjaan banyak tersedia dikota besar, tetapi tidak dikota-kota kecil. Dan orang-orang berbondong-bondong ke kota besar untuk mencari nafkah. Padahal belum tentu mereka punya keterampilan. Hal itulah yang menyebabkan masalah selanjutnya, yaitu pengangguran. Ya, pengangguran. Hal ini terjadi karena kepadatan penduduk tadi. Semakin banyak manusia yang menganggur, semakin tingginya angka kemiskinan.
Belum lagi kemacetan, makin banyak penduduk, makin padat suatu kota, merupakan faktor utama pemicu kemacetan ini. Persebaran penduduk yang tidak merata membuat penduduk menumpuk di kota besar. Penduduk di kota besar ini biasanya mobilitasnya ingin cepat, karena tuntutan pekerjaan dan waktu. Sehingga semuanya ingin cepat sampai dan akhirnya mengendarai mobil atau motor. Jika setiap orang memiliki fikiran yang sama, maka akan terjadi penumpukan kendaraan, yang akhirnya mrni,bulkan kemacetan.
Rokok. Merupakan masalah yang tidak kalah penting. Rokok menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Masyarakat Indonesia seperti terdoktrinasi oleh rokok. Terutama oleh promosi rokok. Dari warung-warung kecil, hingga billboard yang besar, semuanya tentang rokok. Dan yang lebih ironisnya lagi, masyarakat yang memiliki pendapatan yang hanya cukup untuk kehidupan pokok sehari-harinya justru malah banyak menghabiskan uangnya untuk rokok. Selain itu, merokok ditempat umum menjadi hal yang lazim bagi masyarakat Indonesia.
Readers, itu hanya beberapa gambaran kecil mengenai keadaan bangsa kita saat ini. Masih banyak lagi hal-hal yang mungkin belum kita llihat. Sebagai mahasiswa, sudah merupakan tugas kita untuk melakukan perubahan, demi bangsa ini. Kita dipersiapkan untuk Indonesia yang lebih baik.
ESENSI : Analisis video ini membuat saya sadar bahwa bangsa Indonesia ini tidak seindah yang kita kira. Masih banyak hal yang perlu kita perbaiki. Sebagai mahasiswa, kita harusnya sadar akan hal itu. Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk melakukan perubahan demi Indonesia.
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Mahasiswa : Berprestasi dan Organisatoris
Peranan mahasiswa di Indonesia ini sangatlah penting. Mahasiswa merupakan calon penerus bangsa, yang akan memberikan kontribusi untuk bangsanya. Maka dari itu, para mahasiswa harus dipersiapkan dengan baik, agar menghasilkan SDM yang berkualitas dimasa yang akan datang. Mahasiswa harus bersikap proaktif, baik dalam lingkungan kampus, dan masyarakat. Mahasiswa tidak hanya duduk didalam kelas, lalu mendengarkan dosen yang menjelaskan materi, tetapi mahasiswa juga harus mampu mencerna materi tersebut dengan baik dan mampu menerapkannya dalam langkah yang konkret.
Sebagai mahasiswa kita mempunyai tanggung jawab, yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan orang lain. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri ?. Tanggung jawab terhadap diri sendiri berarti mahasiswa harus sadar betul bahwa dirinya mengikuti kegiatan perkuliahan ini untuk kebaikan dirinya di masa yang akan datang. Mahasiswa merupakan suatu agent of change di masyarakat. Tetapi bagaimana mahasiswa bisa menjadi agent of change jika terhadap dirinya saja tidak bisa bertanggung jawab. Lalu, apa yang dimaksud dengan tanggung jawab terhadap orang lain ?. Tanggung jawab terhadap orang lain berarti mahasiswa harus tahu, bahwa ilmu yang dirinya dapatkan di perkuliahan tidak hanya untuk dirinya, melainkan untuk diterapkan dan disebarluaskan kepada orang lain. Maka dari itu, kita harus mempersiapkan secara matang diri kita.
Agar kita bisa menjadi agent of change yang mampu secara matang, kita harus belajar dengan giat dan rajin. Belajar disini tidak hanya berarti duduk diam mendengarkan dosen, tetapi kita juga harus bersikap proaktif dan kritis terhadap materi yang disampaikan. Kita harus menjadi mahasiswa yang giat, rajin, dan aktif dalam belajar, tidak hanya belajar dikelas, melainkan kita juga dapat belajar melalui teman, atau tutor. Tujuan dari ini semua adalah agar kita dapat membangun dan mempertahankan prestasi kita dalam perkuliahan untuk masa depan kita kelak. Namun harus kalian sadari, bahwa berprestasi tidak hanya berarti memiliki indeks prestasi cum laude pada bidang akademik. Dalam bidang non akademik misalnya, ada banyak kegiatan bermanfaat yang dapat diikuti. Selain untuk menyalurkan bakat dan mengembangkan diri, kegiatan non akademik ini juga dapat menjadi wadah untuk meraih prestasi.
Banyak mahasiswa yang masih berpikir bahwa pencapaian kesuksesan dalam dunia perkuliahan diukur dengan pencapaian kredit, indeks prestasi tinggi, ataupun menjuarai lomba. Mahasiswa yang seperti ini biasanya hanya memikirkan hal-hal yang baik untuk dirinya saja dan akan mengalami kelemahan sosialisasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Mahasiswa sepeeti ini biasanya ketika memasuki dunia kerja, ia akan merasa kesulitan dalam berinteraksi. Untuk menghindari hal-hal demikian, ada baiknya setiap mahasiswa memiliki pengalaman berorganisasi. Pengalaman berorganisasi ini penting bagi mahasiswa, agar setiap mahasiswa memiliki sifat organisatoris. Yang terpenting adalah agar mahasiswa terbiasa mengorganisasi sesuatu, sehingga ketika terjun ke dunia kerja, mahasiswa tidak kaget. Banyak mahasiswa yang berpikir bahwa mengikuti suatu organisasi itu bisa menyita waktu, sehingga prestasi akademik menjadi menurun. Namun semua itu tergantung masing-masing diri kita. Kita sendiri yang tahu kapasitas diri kita, kita sendirilah yang bisa melakukan time management untuk diri kita.
Mengikuti suatu organisasi akan memberikan banyak manfaat untuk kita, untuk jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, kita menjadi mempunyai lebih banyak teman dan mendapatkan pengalaman baru mengenai organisasi. Untuk jangka panjang, pengalaman tersebut dapat kita jadikan pembelajaran, agar ketika kita memasuki ‘dunia kerja yang sesungguhnya’ kita tidak begitu sulit menyesuaikan diri.
Menurut saya, mahasiswa itu harus berprestasi dan organisatoris. Tidak bisa hanya salah satunya saja. Karena jika mahasiswa tersebut berprestasi tetapi tidak organisatoris, mahasiswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam kehidupan kerja nanti. Begitu pula sebaliknya, jika mahasiswa hanya organisatoris dan tidak berprestasi, bagaimana mahasiswa tersebut bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik ?. Maka dari itu, kedua hal ini sangat berkaitan erat dan amat penting untuk kita para mahasiswa.
ESENSI :
Menurut saya esensi tugas ini adalah untuk memberikan kita para mahasiswa baru kesadaran, bahwa kita harus menjadi mahasiswa yang berprestasi, dan memiliki kemampuan berorganisasi. Karena jika kita hanya menjadi mahasiswa yang berprestasi saja, atau hanya menjadi mahasiswa yang organisatoris saja, akan menimbulkan ketidakseimbangan yang akan mempengaruhi kita dikehidupan yang akan datang nanti.
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Review Journal
Public Health Challenges for Universal Health Coverage
Dr. Radha Madhib Tripathy
Professor and Head Department of Community Medicine, MKCG Medical College, Berhampur, Odisha, India
Keefektifan fungsi dari segala sistem kesehatan membutuhkan pelayanan kesehatan masyarakat yang efisien. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan standar kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai standar kesehatan yang tinggi ini bisa dilakukan dengan memenuhi hak dan tuntutan bagi semua orang tentang sistem kesehatan yang terjangkau. Perubahan kesehatan yang kompleks telah membuat situasi di India semakin rumit. Permasalahan penting dalam kesehatan termasuk pemahaman mengenai beban dari suatu penyakit dan apa yang menyebabkan penyakit tersebut ada, ketersediaan dan kegunaan teknologi yang sesuai dalam manajemen penyakit, penyakit dan sistem kesehatan membawa dampak yang besar. Universal Health Coverage (UHC) memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memajukan kesempatan pendidikan, mengurangi kemiskinan dan perbedaan sosial.
Kesehatan masyarakat merupakan sains dan seni untuk mencegah penyakit, memanjangkan usia hidup, dan mempromosikan keseharan melalui usaha-usaha yang terorganisir. Keefektifan fungsi dari suatu sistem kesehatan membutuhkan pelayanan yang efisien dari kesehatan masyarakat.
Di India, perubahan kesehatan yang kompleks membuat situasi semakin rumit. India merupakan salah satu penyumbang kematian, masalah kehamilan, kematian bayi, kerentanan terserang penyakit, dan kekurangan nutrisi yang cukup besar. Pelayanan kesehatan yang seharusnya terjangkau ternyata tidak, hal ini merupakan salah satu penyebab kemiskinan di India. Penyakit menular semakin melebar karena urbanisasi dan migrasi. Beberapa infeksi-infeksi penyakit juga terus bermunculan, bahkan ada beberapa yang kembali muncul. Lagi-lagi semua ini karena urbanisasi, industrialisasi, pertambahan populasi, dan kurangnya fasilitas kesehatan.
Kurangnya sanitasi dan sistem pembuangan limbah ‘bertanggung jawab’ atas penyakit tifus, leptospirosis, malaria dan beberapa penyakit menular lainnya. Hampir 50 % orang di India tidak punya toilet, sehingga mereka terpaksa ‘buang air besar’ di tempat terbuka. Sedangkan untuk penyakit tidak menular, diperkirakan ada 10 kasus kanker baru yang ditemukan di India setiap tahunnya. Penyakit yang sulit disembuhkan ini bertanggung jawab atas 53% dari total kematian. Selain itu, kecelakaan ditempat kerja juga ikut menyumbang kematian.
Perubahan iklim karena terjadinya perubahan ekosistem merupakan ancaman utama di abad ini. Efek dari cuaca ekstrim, banjit, kemarau dan gelombang panas semakin terasa. Kekurangan infrastruktur dan sumber daya dalam penyediaan jasa kesehatan merupakan masalah yang sekarang dihadapi. Ketidakmerataan pendistribusian sumber daya antara desa dan kota membuat situasi semakin buruk. Selain itu, menjamurnya sekolah-sekolah medis di daerah pinggiran juga meupakan problem baru yang harus dihadapi.
Orang-orang sangat mendambakan kesehatan, jadi perbaikan pada sistem kesehatan berkontribusi secara langsung terhadap perkembangan manusia. Perbaikan kesehatan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Terdapat kelangkaan personel kesehatan masyarakat. Pengawasan yang dilakukan oleh kesehatan masyarakat juga tidak cukup. Masalah terpenting yang harus dihadapi adalah pemahaman mengenai beban dari suatu penyakit dan apa yang menyebabkan penyakit tersebut ada, ketersediaan dan kegunaan teknologi yang sesuai dalam manajemen penyakit, penyakit dan sistem kesehatan membawa dampak yang besar. Kesehatan masyarakat juga mengahadapi masalah mengenai transisi demografi, transisi epidemiologi, dan sebagainya. Termasuk permasalahan rendahnya GDP.
Yang terpenting dari seluruhnya adalah prioritas untuk memperkuat, dan menyeimbangkan fokus pada setiap individu, dan populasi. Tantangan kesehatan yang harus dihadapi selanjutnya adalah pengawasan dan evaluasi program kesehatan masyarakat, riset dan analisis kesehatan, dan akuntabilitas untuk setiap generasi dalam membuat keputusan.
Tujuan Universal Health Coverage dalam mengurangi kesenjangan antara kebutuhan dan ‘yang memang dibutuhkan’ dan perbaikan perlindungan keuangan telah mengalami kemajuan. Melihat dari semua High Level Action Group yang merekomendasikan untuk memperkenalkan sebuah sistem UHC di India pada dasarnya memiliki 10 prinsip. Yaitu universal, persamaan, tidak ada diskriminasi, luas dan menyeluruh, perlindungan keuangan, proteksi hak-hak pasien, konsolidasi kesehatan masyarakat, akuntabilitas dan transparasi, partisipasi dari seluruhnya, menyerahkan kesehatan ditangan setiap orang.
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa WHO menegaskan bahwa salah satu hak dasar bagi setiap manusia adalah memperoleh kesehatan yang sebaik-baiknya, dimana hal itu dpaat dicapai dengan cara menyediakan sistem kesehatan yang terjangkau dan sama bagi semua orang. Tanggung jawabnya terletak pada setiap individu, komunitas, dan yang terakhir pada negara. India bisa mencapai yang lebih baik dengan menjembatani kesenjangan tersebut dengan UHC.
Esensi :
Penugasan ini memiliki esensi untuk menyadarkan mahasiswa baru mengenai betapa berartinya prodi yang ia ambil untuk kehidupan bermasyarakat nantinya. Selain itu, tugas ini juga melatih kami para mahasiswa baru dalam memahami jurnal, yang mungkin baru kami temui sekarang ini dan melatih kami agar terbiasa membaca jurnal atau bahan bacaan apapun dalam bahasa Inggris.
Referensi :
Tripathy, Radha Madhab. 2014. Indian Journal of Public Health Volume 58, Issue 3. India
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
Analisis Video Keilmuan
Analisis Video Keilmuan “Indonesian’s Infant Smoking Epidemic”
Link Video : http://www.youtube.com/watch?v=nlKx6VopiEI
Video yang berjudul “Indonesian’s Infant Smoking Epidemic” merupakan suatu tamparan untuk wajah bangsa Indonesia. Kita harusnya malu, wajah Indonesoa menjadi tercoret akibat dari perilaku tersebut. Kalau begitu, siapa yang bisa disalahkan ?. Pemerintah ?, sang bayi ?, orang tua bayi ?, bukan, tetapi kita semua. Bangsa Indonesia harusnya malu, ketika negara-negara lain didunia ini sudah membuat berbagai kebijakan mengenai pelarangan rokok dan pengontrolan tembakau, di Indonesia seorang bayi justru terlihat bebas merokok. Anak-anak kecil di Indonesia terlihat bebas merokok, padahal seharusnya mereka dilarang keras untuk merokok. Lalu apa yang membuat hal ini terjadi ?, menurut saya, hal ini terjadi karena maraknya iklan dan promosi rokok di Indonesia. Iklan-iklan rokok ini secara bebas tersebar di media massa. Bahkan perusahaan rokok tersebut mempromosikan rokok dengan mengadakan event-event tertentu. Seharusnya pemerintah membuat regulasi mengenai iklan-iklan promosional rokok ini. Seperti misalnya, iklan rokok di televisi seharusnya hanya boleh ditayangkan diatas jam 10 atau 11 malam, dengan asumsi bahwa sebagian besar anak dibawah umur sudah tidur, sehingga tidak mungkin mereka melihat iklan rokok ini. Iklan rokok di televisi, billboard-billboard rokok di sepanjang jalan raya, dan event-event konser yang disponsori oleh perusahaan rokok ini merupakan suatu pertanda, bahwa perekonomian di Indonesia hampir seluruhnya, walaupun tidak seluruhnya, didominasi oleh perusahaan rokok.
Yang lebih ironis lagi, Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara di dunia yang belum meratifikasi FCTC yang dibuat oleh WHO. Alasan mengapa pemerintah belum meratifikasinya belum jelas. Pemerintah masih beranggapan bahwa tembakau merupakan suatu komoditi yang paling menguntungkan. Di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa masih banyak berdiri pabrik-pabrik rokok. Para pemilik pabrik rokok itu menyadari bahwa rokok itu memang berbahaya. Namun mereka selalu beranggapan, bahwa rokok itu menyumbang devisa negara yang cukup besar, dan pabrik rokok yang mereka kelola itu merupakan tempat mencari sumber nafkah yang utama bagi ribuan pekerja. Pemerintah seharusnya sadar dan malu akan hal ini. Indoensia merupakan sebuah negara yang besar dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah, tidak hanya tembakau saja. Jadi sudah menjadi kewajiban pemerintah, dan kita semua untuk lebih meningkatkan sumber daya manusianya dalam pemanfaatan sumber daya alam. Lalu bagaimana dengan tembakau dan para buruh tembakau tersebut jika FCTC berhasil diratifikasi ?. Indonesia perlu menggali lebih dalam lagi mengenai manfaat tembakau untuk manusia. Atau pemerintah bisa mengganti tanaman tembakau dengan tanaman komoditi lain. Sehingga para pekerja tersebut tidak kehilangan pekerjaannya dan mendapatkan pekerjaain baru.
Ini merupakan kewajiban kita sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat untuk membantu negara kita ini dalam menemukan jalan keluar dari permasalahan yang tak kunjung usai ini. Kita harus mempersiapkan sumber daya manusia kita lebih matang lagi, agar kita tidak termakan oleh janji-janji perusahaan rokok tersebut dalam sektor ekonomi.
ESENSI :
Menurut saya, tugas ini memiliki esensi untuk kami para mahasiswa baru kesehatan masyarakat, yaitu kami merupakan masa depan bangsa yang harus sadar akan permasalahan rokok ini. Dan kami dididik dan dipersiapkan untuk membantu negara ini menyelesaikan permasalahan ini.
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
#iniMimpiku
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
OKKFKM-Peranan Agama dalam Dunia Perkuliahan
Kampus merupakan tempat dimana para mahasiswa dapat berinteraksi. Kampus diisi oleh mahasiswa yang terdiri dari berbagai penjuru nusantara. Para mahasiswa tersebut tentu menjadi representasi masing-masing daerah mereka. Selain daerah, mereka juga menjadi representasi bagi agama dan kepercayaan yang mereka yakini. Keanekaragaman inilah yang mengharuskan kita memiliki sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Negara kita merupakan negara yang tidak luput dari kemajemukan agama yang sudah menjadi bagian dari negara. Sehingga, toleransi antar umat beragama merupakan suatu hal pokok yang harus dipahami dan dilaksanakan. Seperti halnya pada sebuah  negara, dalam suatu kampus sangat diperlukan sikap toleransi antar umat beragama. Sikap toleransi ini dapat dilakukan dengan melaksanakan suatu kegiatan, misalnya ketika bulan ramadhan pihak kampus mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan ramadhan seperti buka puasa bersama, tausyiah, dan tarawih bersama. Contoh yang lain untuk umat nasrani, pihak kampus dapat menyelanggarakan retret. Kedua contoh yang saya berikan diatas merupakan beberapa contoh dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang dapat dilaksanakan di kampus. Agar pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, tentu antar umat tersebut tidak boleh saling menghalang-halangi. Antar umat beragama harus saling menghargai dan menghormati. Perbedaan yang ada itu merupakan suatu kekuatan, seperti yang tertera pada surat Al-Hujurat ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌالحجرات
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Ketika kita sudah memasuki dunia perkuliahan, kegiatan kita menjadi semakin padat. Walaupun kegiatan perkuliahan kita padat, kita tidak boleh lupa menjalankan kewajiban kita sebagai umat beragama, yaitu beribadah. Esensi kita sebagai umat beragama adalah beribadah, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Banyak orang yang terkadang lupa akan hal itu, dan tenggelam dalam hal-hal duniawi. Hali ini penting untuk kita hindari. Untuk menghindari terjadinya hal ini, diperlukan adanya pemupukan keagamaan dan pendidikan keagamaan di dunia perkuliahan. Maka dari itu, penting sekali adanya pendidikan kegamaan di perguruan tinggi.
Karena pentingnya arti dan fungsi pendidikan agama di pendidikan tinggi, pemerintah mengambil langkah strategis dalam merumuskan dan memasukkan pendidikan agama pada kebijakan negara di bidang pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat pada amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yaitu “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” Malla, Hamlan Andi Baso, “Posisi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi”, Punya Silvi. 2009, http://silviagustini.blogspot.com/2009/05/posisi-pendidikan-agama-islam-di.html, (28 Mei 2009).
Kebijakan negara dalam pendidikan nasional tersebut dilatari oleh kondisi masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat religius, masyarakat berbudaya, dan masyarakat beradab, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, sosial-masyarakat maupun politik dari zaman kesultanan, masa penjajahan hingga kini. Hal ini dapat dijadikan sebagai dalil tak terbantahkan bahwa posisi agama sangat kuat dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia.
Peran iklim kampus yang kondusif bagi kelangsungan pendidikan agama juga sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Kampus beserta komunitasnya merupakan suatu masyarakat kecil. Intensitas interaksi sesama warga dan sivitas akademik akan memperngaruhi proses pendidikan nilai melalui mekanisme pembiasaan, penghayatan, peneladanan dan pelembagaan. Untuk menciptakan iklim kondusif tersebut, kegiatan intra (kurikuler & ko-kurikuler) dan ekstra kurikuler juga merupakan wahana yang intensif untuk menciptakan proses alih nilai pendidikan agama. (Mastuhu: 1999)
Maka dari itu agama dalam kehidupan kampus itu sangat penting, dalam proses pembelajaran, dan dalam proses interaksi antar mahaiswa. Walaupun dalam kurikulum perkuliahan pendidikan agama hanya terdapat pada tahun pertama, pendidikan agama itu harus teteap ada. Pendidikan agama itu harus tetap ada baik untuk memupuk keimanan dan ketaqwaan para mahasiswa. Dan untuk mengajarkan mahasiswa agar selalu menjaga sikap toleransi antar umat beragama.
ESENSI :
Essay yang bertemakan “Pentingnya Agama Dalam Kehidupan Kampus” ini memiliki esensi yaitu untuk menyadarkan seluruh mahasiswa agar dalam dunia perkuliahan peran agama sangatlah penting. Baik dilaksanakan dalam bentuk pendidikan agama, maupun penerapannya secara konkret dalam interaksi antar mahasiswa.
REFERENSI :
- Al-Quran. Surat Al-Hujurat ayat 13
- http://silviaagustini.blogspot.com/2009/05/posisi-pendidikan-agama- islam-di.html
- http://uraianayatalquran.blogspot.com/2013_02_01_archive.html
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
OKKFKM-Dari Mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk Indonesia
Permasalahan semakin banyak terjadi belakangan ini pada tubuh pemerintah dan berimbas pada kehidupan masyarakat. Era demokrasi semakin menuntut kebebasan dari masyarakat untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Sayangnya, aspirasi masyarakat kadangkala hanya dianggap sebagai angin lalu oleh pemerintah. Hanya segelintir golongan yang bisa menembus benteng pemerintah dan mengawali perubahan. Kelompok itu kita sebut golongan intelektual muda atau mahasiswa.
Peranan mahasiswa di Indonesia ini sangatlah penting. Mahasiswa merupakan calon penerus bangsa, yang akan memberikan kontribusi untuk bangsanya. Maka dari itu, para mahasiswa harus dipersiapkan dengan baik, agar menghasilkan SDM yang berkualitas dimasa yang akan datang. Mahasiswa kesehatan masyarakat memiliki kontribusi yang signifikan untuk Indonesia. Kontribusi ini bersifat konkret dalam bentuk tindakan dan bantuan kepada masyarakat.
Menurut World Health Organization (WHO) pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan jasmani, rohani, dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Setelah mengkaji beberapa pengertian kesehatan diatas, kesehatan tidak hanya menyangkut masalah fisik dan mental saja, akan tetapi, kesehatan juga meliputi lingkup rohani, sosial, dan ekonomi. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat, kita harus mewujudkan definisi sehat itu dalam dunia nyata.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam persoalan mengenai kesehatan. Persoalan-persoalan tersebut merupakan suatu masalah yang muncul untuk dipecahkan. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat, itu merupakan tugas kita untuk menemukan pemecahannya. Seperti masalah penyebaran penyakit, terjadinya kelaparan disuatu wilayah, tidak tersedianya mata air yang bersih dan sebagainya. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat, kita harus mencari masalah tersebut, lalu mendefinisikan masalah tersebut. Setelah mendapatkan definisi masalah, kita harus menganalisisnya, mengapa hal itu dapat terjadi. Setelah kita analisis, kita susun hipotesa kita tentang masalah tersebut. Kemudian, kita lakukan kajian materi dan penelitian tentang masalah tersebut. Itu merupakan beberapa langkah yang dapat kita gunakan dalam menyelesaikan persoalan kesehatan yang ada di Indonesia. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu, virus flu burung tersebar luas di Indonesia. Padahal, banyak masyarakat Indonesia yang memelihara unggas. Maka dari itu, orang-orang yang memiliki andil dalam bidang kesehatan berkewajiban untuk memberikan solusi. Salah satu yang memiliki andil tersebut adalah mahasiswa kesehatan masyarakat. Sebagai mahasiswa yang mampu berpikir secara kritis, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk menyadari masalah flu burung tersebut. Kita coba mencari tahu mengapa masalah tersebut muncul, dan bagaimana bisa masalah tersebut tersebar luas. Dari kesadaran kita akan suatu masalah tersebut, kita mempelajarinya, dan menemukan solusinya.
Mahasiswa kesehatan masyarakat diyakini sebagai benang merah yang akan menyambungkan tali kesehatan masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, mahasiswa kesehatan masyarakat sangat perlu berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Potensi akan peran yang besar ini dapat menjadi semacam cambuk agar dapat berperan sejak masih kuliah. Mdgs dapat menjadi pemicu sehingga seorang mahasiswa kesehatan bisa memberikan kontribusi positif bagi percepatan pencapaian target mdgs. Ada 3 peran kontributif yang bisa dimainkan seorang mahasiswa kesehatan demi tercapainya MDGs yaitu agent of health, agent of change, dan agent of development. Sebagai agent of health, kita berada pada barisan paling depan dalam membina hubungan dengan masyarakat. Sebagai agent of change, kita tentu berharap adanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan dapat mencapai MDGs. Sebagai agent of development, usaha yang dilakukan demi menuju perubahan yang lebih baik, utamanya menuju MDGs, bisa terus dipertahankan dan dikembangkan pada masa yang akan datang.
Mahasiswa merupakan calon penerus bangsa, yang akan memberikan kontribusi untuk bangsanya. Mahasiswa kesehatan masyarakat memiliki kontribusi yang signifikan untuk Indonesia. Ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk masyarakat.
  ESENSI :
Tugas essay “Peranan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat untuk Indonesia” tidak hanya menjadi tugas bagi mahaiswa baru semata. Namun, tugas ini merupakan trigger bagi kami para maba, agar kami sadar akan peranan penting kami dalam kehidupan bermasyarakat.
REFERENSI :
http://muphmuffin.blogspot.com/2012/05/revitalisasi-peran-mahasiswa-kesehatan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/15/peran-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-di-indonesia-583997.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/25/bagaimanakah-peran-mahasiswa-di-dalam-kampus--562810.html
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Text
OKKFKM-Antara Indonesia, Tembakau, dan FCTC
Indonesia merupakan salah satu negara produsen tembakau. Bahkan, konsumsi rokok di Indonesia masuk kedalam tiga besar negara dengan konsumsi rokok terbesar di dunia. Konsumsi rokok di Indonesia sudah mencapai 305 miliar batang pada Tahun 2012. Para perokok tersebut juga termasuk kalangan remaja/anak-anak. Penyakit yang disebabkan oleh rokok akan terus meningkat apabila tidak ada pencegahan. Ini tentu merupakan suatu masalah yang perlu diatasi.
Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat, kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai hal ini. Jika tidak dicegah, konsumsi rokok akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai cara telah dilakukan untuk menangani hal ini. Salah satunya adalahFramework Convention on Tobacco Control (FCTC). FCTC merupakan suatu perjanjian yang diambil dari 56th World Health Assembly pada 21 May 2003. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 27 Februari 2005. Perjanjian ini telah ditandatangani oleh 168 negara, dan  secara hukum mengikat di 179 negara yang telah melakukan ratifikasi. Ada 17 negara anggota PBB yang belum masuk ke perjanjian ini. Sebanyak sepuluh negara belum menandatanganinya, dan ada tujuh negara yang telah menandatanganinya, tetapi belum meratifikasinya. FCTC merupakan salah satu perjanjian yang paling cepat diratifikasi dalam sejarah PBB. Tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah untuk melindungi generasi sekarang dan di masa yang akan datang dari kerusakan kesehatan, sosial, lingkungan, dan konsekuensi secara ekonomi dari konsumsi tembakau dan penggunaan tembakau untuk rokok.
Indonesia merupakan salah satu diantara delapan negara yang belum meratifikasi FCTC. Hal ini dikarenakan DPR meminta Indonesia untuk menunda akses FCTC. Penundaan ini disebabkan karena Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan masih dalam pembahasan. Delapan negara anggota WHO yang tidak menandatangani dan belum mengaksesi FCTC, diantaranya Andorra, Liechtenstein, Monaco, Zimbabwe, Malawi, Somalia, Eritrea, dan Indonesia. Jika dilihat dari roadmap yang telah dibuat pemerintah mengenai Industri Hasil Tembakau pemerintah sudah siap memasuki urutan prioritas aspek kesehatan, bukan lagi penyerapan tenaga kerja dan penerimaan Negara. Sebenarnya, itu sudah sejalan dengan FCTC.
Memang, industri tembakau di Indonesia memberikan pemasukan yang besar terhadap devisa negara. Perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia juga menyerap tenaga kerja yang sangat banyak. Hal-hal tersebut merupakan faktor-faktor yang menghambat proses ratifikasi FCTC. Menurut saya, pemerintah harusnya memikirkan bahwa pemasukan devisa negara tidak hanya berasal dari perusahaan rokok saja. Pemerintah seharusnya bertindak tegas akan hal itu. Sulit memang merealisasikan hal itu, hampir mustahil rasanya, karena perusahaan-perusahaan rokok tersebut telah berdiri selama puluhan tahun. Dalam kerangka FCTC tercantum beberapa ketentuan yang secara jelas melarang petani untuk menanam tanaman tembakau, salah satunya aturan tentang standarisasi produk tembakau untuk mengikuti standar internasional. Meskipun di FCTC merekomendasikan diversifikasi tanaman pengganti tembakau, diversifikasi ini hingga kini menjadi momok atau barang yang tak jelas bagi petani tembakau.
Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat kita mungkin hanya bisa menanggapinya dan melakukan suatu dorongan kepada pemerintah. Namun, kita juga perlu melakukan suatu aksi. Aksi tersebut bisa dimulai dari suatu yang kecil. Seperti mulai mengingatkan orang-orang disekitar kita untuk berhenti merokok, dan mengingatkan mereka akan bahaya merokok. Instansi-instansi yang sering bekerja sama dengan perusahaan rokok juga seharusnya mulai mengurangi kerja sama dengan perusahaan rokok. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Universitas Indonesia misalnya, menolak kerjasama penawaran beasiswa dari perusahaan rokok. Itu merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar Indonesia dan FCTC dapat sejalan. Semoga saja disuatu hari nanti, Indonesia dapat meratifikasi FCTC.
ESENSI:  
Pembuatan essay ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi tugas OKK FKM 2014. Essay ini dibuat dengan harapan kita dapat memahami lebih lanjut tentang FCTC, dan mengapa Indonesia belum melakukan meratifikasinya.
REFERENSI :
http://en.wikipedia.org/wiki/WHO_Framework_Convention_on_Tobacco_Control
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/05/04/perlukah-indonesia-meratifikasi-fctc-framework-convention-on-tobacco-control-653496.html
http://news.okezone.com/read/2014/02/27/62/947381/ratifikasi-fctc-untuk-kepentingan-siapa
http://health.liputan6.com/read/669126/indonesia-satu-satunya-negara-di-asia-yang-belum-ratifikasi-fctc
0 notes
anggarawati-blog-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
26 notes · View notes
anggarawati-blog-blog · 12 years ago
Photo
Strawberry Splash
Tumblr media
(via ohsopictures)
214 notes · View notes
anggarawati-blog-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Two perfectly awesome characters
4 notes · View notes
anggarawati-blog-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media
(via ohsopictures)
1K notes · View notes
anggarawati-blog-blog · 12 years ago
Photo
Cupcakes !
Tumblr media
via 19-ninefeethigh
444 notes · View notes