cahyasyafa
cahyasyafa
Lightshine
83 posts
Bagiku, kau cukup sebagai kau yang secukupnya
Don't wanna be here? Send us removal request.
cahyasyafa · 8 years ago
Text
Ubah, Terubah, Berubah, Perubahan
beberapa kali, sering mendengar kalimat “Lingkungan akan banyak berpengaruh bagi kepribadian seseorang” atau sering juga mendengar teriakan ibu-ibu pada anaknya “jangan main sama si A, anaknya nakal nanti kamu ikut-ikutan nakal”… atau sering juga menyadari bahwa ada beberapa teman, sahabat, sodara atau kenalan berubah yang tadinya gini jadi gitu, yang tadinya gitu jadi gini, yang tadinya putih jadi abu, yang tadinya abu jadi hitam…pun luar biasanya ada juga loh yang tadinya hitam berubah jadi putih. di bangku sekolah dasar dulu, waktu rambut masih pirang karena sinar matahari dan masih sering jajan gulali yang kata Ibu pakai pewarna baju, nggak pernah tuh mikirin resiko temenan sama si A atau si B. Dulu yang terpenting kita punya temen main engklek di lapangan sekolah atau main bola bekel dikelas. Se-simpel itu… dan sampai pada saat dimana waktu berjalan cepat tanpa kompromi, memaksa kita berganti warna seragam dari satu warna menjadi  berwarna-warni maka beriringan dengan itu ada hal dan pola pikir pula yang  harus berganti warna bahkan corak, model, dan bahannya. tapi, ada banyak sekali warna yang kita bisa pilih, ada banyak pula corak yang harus kita telaah satu persatu, betapa kita harus memilih model yang pas dan kita sukai, betapa kita harus berperang memikirkan warna, corak dan model tanpa mengesampingkan kenyamanan pada bahannya. betapa perubahan sudah mempengaruhi kita tanpa kita sadari, dari yang dulu hanya akan pakai baju yang disiapkan oleh Ibu sampai pada akhirnya harus memilih sendiri, memilah sendiri, dan menerima konsekuensinya sendiri. Sayangnya,  saat kita harus kembali lagi memakai seragam, setelah bertahun-tahun lamanya memakai baju yang berwarna-warni, entah apa namanya ada hal yang membuat kita harus meyakini kalimat ini “Lingkungan akan banyak berpengaruh bagi kepribadian seseorang” atau mensrepublicid bilang “kondisi kita hari ini sama persis dengan kondisi 10 orang teman akrab kita, kita adalah cerminan dari orang-orang disekitar kita”…. bagaimana kiranya kalimat itu bisa disangkal? mungkin bisa… akan ada banyak sekali alasan yang bisa menggoyahkan itu.. tapi kalau pengalaman yang berbicara? atau kenyataan yang membuktikan? Tentu masing-masing orang akan berbeda ceritanya, karena yang tak terlupakan bahwa kita punya kepribadian yang mungkin orang lain nggak punya, atau kepribadian yang orang lain punya belum tentu kita miliki.  Sementara, ada kenyataan yang telah mengubah kepribadian seseorang, mulai dari gaya berpakaian, cara makan, gaya berbicara, cara berkomunikasi, cara bekerjasama, cara berteman dan bersikap bijak sampai cara menghormati orang lain. Bahayanya, diranah mengulang masa berseragam ini, ada hal-hal berbahaya yang mengganggu kepribadian siapa saja yang terbawa oleh arusnya. alih-alih mengikuti idealis sendiri eh tau-tau sudah ada diatas pemikiran orang lain, ketika mau lari tau-tau alas kaki hilang satu akibatnya kaki jadi luka sendiri, kalau sudah luka memang orang lain mau ikut merasakan sakitnya? dimasa ini, sangat sulit melawan diri untuk tidak berubah, dalam kata lain terpengaruh oleh lingkungan (yang tadi sempat dilontarkan kata-kata bijaknya). mau tidak mau berubah menjadi suatu pilihan (suatu ya bukan satu-satunya pilihan). Celakanya ada saja resikonya, parahnya kearah mana kita berubah, kenyataannya tidak semua lingkungan membawa kita kearah yang lebih baik. Pada akhirnya, apakah kita ikhlas terbawa arus lingkungan yang jauh dari idealisme kepribadian kita? Yang disebut kurang baik itu? Jawabannya, sepintar apa kita bisa memilih warna, corak, model, dan bahan yang nyaman untuk dipakai tanpa melukai idealisme kepribadian diri sendiri. Balik lagi ke kata bijak mensrepublicid, memangnya kita mau menjadi cermin yang menduplikat pribadi buruk lingkungan? (Jelas nggak) jadi berubahlah sepintar mungkin supaya nggak melukai diri sendiri dan orang disekitar. Soalnya sudut pandang kita akan berubah menjadi aku. tapi jangan disangkutpautkan dengan curhatan. ini hanya pemikiran. -chy 25 Maret 2017
3 notes · View notes
cahyasyafa · 8 years ago
Text
Rahasia
Kau takkan bisa memilih, tepat dirahim mana kau akan berada selama 9 bulan singkatnya, Kau pun takkan bisa memilih, dari mana asal muasal darahmu disiapkan untuk mengalir hingga akhir hayat. Sama halnya seperti kau takkan bisa juga mengira-ngira, kepada siapa tepatnya kau ditakdirkan, ditempat mana kiranya hatimu menjatuhkan pilihan, digenggaman mana niscaya jari jemarimu dieratkan. Pun kau takkan bisa memilih terlebih dahulu, lantunan adzan siapa yang terdengar kali pertama saat kau membuka mata didunia. Semua tersembunyi, sampai pada akhirnya kenyataan menjadi hal yang tak bisa diperumpamakan lagi bahkan jika kau hanya berandai-andai sekalipun.
Kamis, 02 maret 2018 -chy
4 notes · View notes
cahyasyafa · 8 years ago
Quote
Mereka yang koarkan genderang perang, jadi biar mereka puas cari pembenaran, sampai akhirnya mereka sadar bahwa mereka terlalu kekanak-kanakan.
chy
0 notes
cahyasyafa · 8 years ago
Text
Mengapa harus Jakarta?
Pada pertanyaan yang belum sempat terjawab. Kadang kala sebagian dari idealisme yang perlahan luntur oleh keadaan sepertinya lebih pantas menjawab apa-apa yang sebelumnya pernah menjadi pertanyaan. Realitas yang terus menyerobot masuk ke sela-sela penghidupan, nyatanya tajam menerjang kata "rencana" dan seketika mengubahnya menjadi hal-hal yang spontan dan tak perlu lagi pertimbangan. Sulit memang, mematok cara hidup dengan keadaan yang nyata-nyatanya sudah ditakdirkan bahkan mungkin 1000 tahun sebelum embrio sempat dihidupkan. Rumit memang, yang seharusnya menjadi keyakinan malah terhempas begitu saja oleh kata "butuh" lalu ditranformasikan ke kata yang lebih unggul yaitu "kebutuhan". Tak disangka, kata itu lebih ajaib ketimbang barisan kalimat yang sudah disusun sebagai buah dari kata "rencana". Hanya bisa bilang, namanya juga rencana suka labil dan tak tahan banting. Dihempas sedikit langsung ngacir. Tapi, jangan buru-buru percaya sama kebutuhan, kadang "dibuat-buat" bisa jadi cara yang jitu agar menjadi nomor satu. Sedikit saja lengah, tau-tau di tanggal tengah sudah harus susun rencana lagi supaya kebutuhan tetap mau berkompromi dengan waktu. Susah juga ya. Bicara soal kebutuhan, tiba-tiba saja alasan "mengapa harus Jakarta" jadi terlewatkan. Sebenarnya masih menyoal kebutuhan, jika direncana, Jakarta tidak masuk dalam urutan maka bukan semata-mata karena cuaca atau bisingnya kereta kencana, hal itu lebih kepada ketenangan yang tidak bisa dicurangi. Kalau sudah bicara ketenangan rasa-rasanya diri jadi tidak terkendali, inginnya segera berdiri lalu lekas berlari, tapi kemana? Bagaimana caranya? Apa untungnya? Seperti apa seharusnya? Nanti bagaimana? Menyesal tidak? Yakin? ......... Dilematis bukan? Maka sepertinya tak akan ada lagi pertanyaan "mengapa harus Jakarta" sedang sepertinya pertanyaan-pertanyaan diatas akan lebih sulit dan rumit dijabarkan dikarenakan kuatnya makna "kebutuhan". -chya 08 Feb '17
0 notes
cahyasyafa · 8 years ago
Text
PALSU
Berpura-pura pada sedemikian ramainya garis foto di media sosial, Hingga sedemikian kelirunya orang-orang hanya karena kata-kata asal, Padahal, Masih banyak yang semestinya bisa dikenal, Atau jangan-jangan, Karena sedemikian populernya rekayasa, maka... Mereka ikhlas berpura-pura tak punya akal akibat kekesalan. 07 Feb '17 -Chy
1 note · View note
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Hujan tadi memberi isyarat, betapa kita akan tumbuh walau dalam kesederhanaan sekalipun.
Chya
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Tempat ini memaksa manusia mencari banyak uang untuk mendapatkan kebahagiaan, sial! Kota macam apa.
~ chya
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Waktu yang layu, memaksa aku memberi tahu, kamu buatku rindu melulu
cahya
1 note · View note
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Jangan salah, aku ini kadang-kadang suka parah, dalam hal amarah tapi kalah kalau kau sudah memanah, MasyaAllah.
~ Chya
2 notes · View notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Menyesal memang selalu belakangan, maka sebelum menyesal aku memilih untuk sadar.
~ chya
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Pada dasarnya lelaki tau bahwa wanitanya akan mereda dengan sendirinya.
- Chya
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Text
Di Instagram
Di instagram, yang memasang bukan hanya kau, ada juga kekalutan perasaan. mata-mata ada ribuan, berpasang-pasangan saling menanamkan. beberapa hanya cukup memata-matai tapi bukan maksud menjadi penyendiri. hanya saja ditengarai ada arti-arti tersembunyi, maka hati-hati, karena ini bukan tanpa arti. alih-alih tak sengaja menyimpan dengki pada kaki-kaki yang baru tadi diteliti. bahwa itu hanya iri yang tak penting diberi arti. disisi mati, ada yang sekali-kali menanti. mungkin hati.
Jakarta, Februari ‘16. -Cahya
2 notes · View notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Tell me something i can hold on forever and never let go~ Let Go...
The age of Adeline
Tumblr media
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
The foundation of everything is a good family
Tumblr media
0 notes
cahyasyafa · 9 years ago
Quote
Hal-hal kecil yang kau abaikan , kelak akan menjadi suatu hal yang paling kau rindukan
Cahya
2 notes · View notes
cahyasyafa · 9 years ago
Text
Tenang, coba pelan-pelan!
Siapa bilang kenangan itu mengekang?
kenangan itu mengangkang, minta untuk dilewatkan.
Coba langkahi pelan-pelan, siapa tau kau tenang. 
lalu selamat sampai tujuan.
Tumblr media
Jkt, 01 Nov ‘16
-Cahya
1 note · View note
cahyasyafa · 9 years ago
Photo
Tumblr media
proud to be yours. 
0 notes