Text
“Gaib”
—
Tiap ngobrol soal rumah, bapak saya bilang:
“Rumah itu kayak jodoh, Dek. Kamu minta aja sama Allah biar dikasih lingkungan yang baik. Jangan mikir duit dulu. Yang penting kamu kerja“
Yang penting kamu kerja.
Kalimat ini familiar banget dari kecil. Makanya saya nggak pernah nanya “kapan suksesnya?” karena di otak saya selalu terpaku bahwa masa depan itu sangat ghaib. Kemampuan kita untuk memprediksi masa depan hanyalah berdasarkan apa yang kita lihat hari ini dan masa lalu. Makanya seburuk apapun prediksi, tetep aja kita perlu kerja sebisa kita. Berpegang pada hadis (lupa matan-nya, tapi isinya kurang lebih seperti ini):
Bahkan seandainya besok kiamat dan di genggaman kita ada biji tanaman, maka kita harus tetap menanamnya.
Prinsip ini yang pelan-pelan membantu untuk tidak overthink. Dijalani aja sesuai kemampuan. Ntar juga nyampe. Yang penting itu kita menumbuhkan kemampuan dasar:
1. Berpikir jernih di saat genting
2. Berkomunikasi dengan menghormati orang lain.
3. Tetap tenang saat kita punya banyak duit atau nggak punya duit sama sekali.
4. Tidak buru-buru mengambil tindakan dan bersabar menunggu emosi mereda.
Hidup itu nggak rumit sebenernya. Isi kepala kita aja yang memusingkan.
279 notes
·
View notes
Text
Yeah I’m okay but like in a “if someone hugged me for too long I would start crying” kind of way
26K notes
·
View notes
Text

Freedom is an option, and I choose it.
4 notes
·
View notes
Text
Suatu malam ada saat di mana aku melihat ke masa lalu. Tersadar bahwa dulu aku terlalu egois untuk melepas. Menahan yang menyakitiku, semata karena terlalu takut sendiri. Belum tahu cara untuk menghargai diri sendiri.
Maaf. Aku minta maaf. Aku menyakitimu tanpa kusadari. Dan aku pun tak sadar bahwa dulu bukan cinta yang menyatukan kita, melainkan rasa takut. Kasihan. Prihatin.
Maaf. Aku minta maaf.
Suatu hari ada saat di mana kita bertemu di masa depan. Tersadar bahwa sekarang saatnya untuk berjalan maju. Melepas yang menyakiti, berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kuharap yang terucap nantinya bukan lagi kata maaf, melainkan terima kasih.
#Dandedillion#personal#toxic love#unrequited thoughts#unreuquited love#unrequited quotes#toxic relationship
2 notes
·
View notes
Text
Ketakutan No. 1
Apakah wajar untuk merasa takut sendiri?
Hal yang kutakutkan adalah dibenci. Mungkin ini bentuk trauma masa kecilku yang dirundung oleh teman-temanku. Mereka berjalan di lorong sekolah sambil tertawa-tawa, sesekali memanggilku hanya untuk dijadikan candaan. Atau dua temanku yang duduk di bangku depan sambil memandangku jijik dan kesal. Aku bingung salahku apa. Jadi aku cuma bisa memendam perasaan dan diam.
Kebiasaan diam itu kubawa sampai dewasa. Lucunya ketika aku berusaha menjelaskan apa yang kurasakan kepada orang lain untuk meghindari perasaan ditinggalkan itu dia rasakan, mereka malah merasa risih. Atau aku menganggap mereka merasa risih. Karena setelahnya, mereka meninggalkan aku. Atau parahnya tanpa sempat kujelaskan apa-apa, mereka pergi.
Yang sekarang aku syukuri adalah aku sudah bisa menerima bahwa tidak semua orang bisa diberikan penjelasan, atau memberikan penjelasan. Ada orang pengecut. Ada orang bodoh. Ada orang tidak tahu diri. Ada orang yang tidak tahu etika. Ada orang yang tidak tahu terima kasih. Ada orang yang tidak tahu cara berterima kasih. Ada orang yang takut menghadapi kebenaran. Ada. Tidak semua orang memiliki pola pikir yang sama sepertiku.
Tapi yang belum bisa kusyukuri adalah aku belum bisa menerima rasa takut untuk ditinggalkan. Sesekali kualihkan pikiranku dengan bekerja sampai lelah, atau bergadang sampai pagi, di mana itu adalah waktu yang tepat rasa bersalah menggerogoti kepalaku sampai mau bolong rasanya. Ketika matahari muncul, barulah aku mengantuk. Aku benci menyiksa diri tapi entah mengapa tubuhku tidak mau bekerja sama. Dia senang tersiksa.
Sama seperti sekarang ketika aku mengetik tulisan ini. Aku baru saja menyampaikan rasa tidak sukaku kepada seseorang, dan orang tersebut marah. Aku tidak ambil pusing. Buktinya setelah menulis aku merasa lebih lega. Emosiku aku yang kontrol. Emosinya, urusan dia.
0 notes
Photo
It’s your life. If you are unhappy, please make a change.
53K notes
·
View notes
Text
Selama ini aku menganggap diriku sedang healing. Aku sadar sekarang, aku masih hancur. Diriku di dalam sangat rapuh, di mana air mata tiba-tiba bisa mengalir tanpa aku perlu terisak. Pikiranku mengatakan semua orang akan pergi karena aku tidak layak. Aku memandang diriku sangat rendah.
Mengherankannya aku masih bisa makan dengan lahap, humorku bisa digelitik dengan mudah sampai aku tertawa kencang sekali kapan pun. Lalu menit berikutnya aku menangis. Aku merasa ditinggalkan. Aku merasa tidak layak.
Aku tahu aku butuh mencari pertolongan secepatnya. Yang aku takutkan adalah: ketika aku membahas lukaku dengan orang itu aku akan jatuh lebih dalam ke lembah kesedihan. Akhirnya aku harus mengorek luka yang sudah mau kering. Padahal ini harus diobati. Its an unfinished busines.
Intinya, aku takut berobat karena pasti rasanya sakit sekali.
Pilihan ke dua: pergi ke tempat jauh dari rumahku di mana tidak ada orang yang kukenal dekat. Ini obat yang cukup manjur, tapi butuh waktu dan dana yang lumayan. Dan orang-orang yang kutinggalkan… jika aku pergi, aku egois. Bagaimana dengan perasaan mereka? Mereka pasti merasa tidak berhasil menjadi teman dan keluarga hingga aku pergi dari mereka.
Sumpah, satu bulan saja. Atau dua bulan. Aku harus pergi jauh. Biar aku bisa menangis dan berteriak sepuasnya. Aku mau lari. Mau lompat. Mau jumpalalitan. Mau jalan jauh tanpa ponsel. Mau tidur yang lama. Mau sunyi. Mau tidak perlu tersenyum. Mau tidak perlu memberi kabar. Mau tidak mencari kabar dari orang. Aku mau sendiri!
69 notes
·
View notes
Text
Perkara jatuh cinta urusan mudah. Perkara memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkanmu ketika hal tidak berhasil, itu yang sulit.
#Tulis#menulis#unrequited thoughts#unrequited affection#unrequited feelings#unrequited romance#unrequitted love#broken quotes#dandedillion
3 notes
·
View notes
Text
Semoga kelak ada seseorang yang mengetuk pintumu, menghampirimu dan mengulurkan tangannya seraya berkata, "Ayo lari bersamaku, sejauh yang kamu mampu, menuju tempat yang kamu mau. Tempat dimana kamu bisa menangis sekeras yang kamu bisa, tertawa senyaring dan seberisik yang kamu ingini, meluruhkan seluruh pedih yang telah lama kamu timbun hingga membatu. Tempat dimana kamu bisa menjadi lemah tanpa rasa malu. Tempat dimana kamu diperbolehkan menjadi egois untuk sekali ini saja. Tempat dimana kamu menemukan dirimu."
7:38pm. Tue, 17 Aug 2021.
102 notes
·
View notes
Text
Ini ppkm bener-bener menguji kesabaran dalam nahan kangen dah.
0 notes
Text
Halo, apa kabar?
Cuma mau memberi kabar bahwa aku sedang jatuh cinta.
Takut? Iya, tapi lebih banyak senangnya. Banyak rindunya, apa lagi sedang ppkm begini.
Terdengar klise; tapi kali ini rasanya berbeda. Bukan rindu yang menyakitkan—melainkan rindu yang manis.
Aku tidak tahu apakah cintaku bersambut atau bertepuk sebelah tangan. Yang aku tahu aku sedang jatuh cinta.
7 notes
·
View notes
Text
There’s a moment when I realized; it’s not my job to heal everybody
Because they just took things for granted
The ones who love you won’t make you cry through their actions and words
Don’t be guilty when you cut them from your life
Remember, you need to heal yourself first
1 note
·
View note
Text
Jika suatu hari nanti aku bisa bertemu denganmu dengan hati tenang, itu karena aku sudah mencintai orang yang baru. Untuk sekarang kumohon sediakan jarak di antara kita. Menghilang, itu lebih baik. Sebenci apa pun aku kepadamu, sedalam apa pun luka yang kamu titipkan, aku ini orang yang pemaaf. Jangan pura-pura baik kepadaku.
1 note
·
View note
Text
Kelak, saat mendengar namamu aku tidak lagi runtuh, itu berarti dua kemungkinan: aku telah pindah hati, atau hatimu telah kutempati.
Mengingat semua yang terjadi, nomor satu akan yang paling mungkin. Sebab dari semua orang, hanya aku yang paling tidak mungkin kaupilih.
Sumbawa, 24 Februari 2021
81 notes
·
View notes
Text

Repost @mediakita "Merawat Ingatan" segera terbit. Siapa nih yang nunggu-nunggu? 😊
74 notes
·
View notes
Note
I love your writing so much! Our blogs are so alike! ♡
hi sweet heart, thank u! but you're deactivated looool why tho <3
0 notes