Tumgik
dewantintanp · 1 year
Text
Jika nanti kalaupun aku kalah, aku tetap ingin kalah dijalanMu. Entah bagaimanapun nantinya, aku tak ingin keluar dari apa-apa yang telah Engkau tetapkan. Ada banyak hal yang memang harus aku lakuin, ada banyak pilihan yang nantinya bakal aku pilih. Tapi apapun itu, pintaku hingga akhir. Jangan tinggalkan aku sendiri, dan jangan biarkan aku keluar dan semakin jauh dari menujuMu. Dunia ini sudah begitu melelahkan untukku, dan akan sangat melelahkan jika apa yang aku lalui dan aku pilih. Tak mentelamatkanku di hari akhir nanti.
137 notes · View notes
dewantintanp · 1 year
Text
Bisa jadi Allah sangat menyanyangimu hingga Allah cemburu bila ada seseorang di hatimu selain Allah, sebeb kasih sayang Allah lebih besar kepadamu sehingga saat ini belum ada yang datang, dan bisa jadi sebelum seseorang itu datang, Allah sudah memanggilmu terlebih dahulu
Jadi jangan lupa siapkan semuanya untuk akhirat dan bertemu Allah. Karena kematian itu pasti
4 notes · View notes
dewantintanp · 1 year
Text
Tumblr media
0 notes
dewantintanp · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
dewantintanp · 1 year
Text
Tumblr media
0 notes
dewantintanp · 1 year
Text
Perjalanan yang begitu panjang.
Hal yang diperlukan saat ujian menerpa diri adalah iman. Iman yang membuat kita yakin bahwasanya Allaah tidak akan memberikan suatu ujian diluar batas kemampuan hambanya. Maka seberat apapun hentakan ujian yang kamu rasa saat ini, maka katakanlah bahwasanya kamu tidak akan Allaah biarkan uji dirimu diluar batas kemampuanmu. Iman juga yang membuat keyakinan kita semakin bertambah-tambah untuk meminta pertolongan agar selalu ditolong setiap saat, setiap waktu.
Iman pula yang membuat kita paham bahwa meminta kebaikan merupakan hal yang perlu kita pinta setiap waktu. Memohon untuk diberi pengetahuan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang sedang terjadi. Agar tetap tenang, agar tetap melangitkan syukur bagaimanapun ujiannya. Sepahit apapun rasa yang mendera, dan sepedih apapun kesakitan yang sedang dirasakan. Iman itu menguatkan.
Ketika kamu sedang diuji, kamu tidak diminta untuk selalu baik-baik saja, tidak demikian. Kamu boleh menangis, mengutarakan segala kesedihan itu kepada Allaah, namun jangan terlalu berlama-lama. Terima ujian itu dan katakan kepada dirimu, bahwa kamu akan terus melangkah sebagaimana hidupmu akan terus berlanjut sekalipun pedih.
Tidak apa-apa untuk sesekali berhenti, barangkali meminta kekuatan untuk ditolong adalah hal yang harus diupayakan selalu.
Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, sebab keadaan manusia memang akan sellau berada dalam kekurangan, selalu dalam keadaan untuk terus meminta pertolongan kepada Allaah. Kala meragukan apakah bisa melalui ini semua, barangkali kamu telah pula meragukan janji Allaah bahwasanya kamu tidak akan diuji diluar batas kemampuanmu.
Kala ujian datang, maka kamu pasti akan bisa melampauinya. Sebab kamu tidak akan diuji diluar batas kemampuanmu. Kasih sayang Allaah begitu luar biasa bukan? Dalam hal ketidakmampuan itu, Allaah sellau menolongmu kala harapmu penuh dengan pengharapan meminta pertolonganNya.
Tak mengapa ya, bila dalam perjalananmu kamu harus jatuh berkali-kali. Sebab memang demikian, jalan menuju Allaah tidak pernah mudah. Oleh karenanya komitmen dirimu jangan pernah berubah. Jangan lupa untuk meminta agar terus meminta Istiqomah dijalan menujuNya.
Mari bangkit, ya. Usai kesedihanmu, usai sudahi pula tangismu. Nanti kalau kamu sudah berjalan jauh, kelak kamu akan dapati betapa bersyukurnya dirimu telah Allaah selamatkan dari perjalanan yang salah.
112 notes · View notes
dewantintanp · 2 years
Text
Hujan dan sepucuk perasaaanmu.
Hujan turun belum jua berhenti. Membawa kembali pada kenangan yang membuatmu berpikir, apakah hidupmu ini akan seperti ini setiap harinya. Seperti labirin yang setiap kali kamu telusuri akan kembali kepada dimana awal kamu melangkahkan kaki.
Berkali-kali kamu meyakinkan dirimu sendiri, bahwasanya kamu sedang tidak berlomba dengan siapapun. Nyatanya seringkali dirimu merasa bahwa langkah dan keputusan yang kamu ambil semakin membuatmu tertinggal dengan orang-orang disekitarmu.
Setiap kali kamu menyadari bahwa hanya kamu sendirilah yang tertinggal, kamu menangis. Kamu selalu merasa dirimu selalu saja terlambat. Padahal jauh-jauh sebelumnya akupun tahu bahwa kamu telah berusaha dengan keras agar kamu tak tertinggal. Rasanya melelahkan sekali hidup dengan ketertinggalan, begitu katamu.
Tapi anehnya, orang-orang mengatakan bahwa langkahmu terlalu cepat. Namun kamu tak memahami itu. Sebab kamu merasa masih saja berjalan ditempat, dilabirin yang tak pernah kamu temukan jalan keluarnya.
Setiap kali kamu tersesat, kaupun kembali menangis. Mengatakan kepada Allaah bahwasanya kau terluka Dan kau sedang tersesat jauh. Kau mengatakan semua keluh dan peluhmu kepada Allaah. Dengan cara apapun yang kau bisa dan mampu melakukannya. Setiap kali melakukannya, hatimu kembali damai, kau tersenyum meski sedikit. Kembali seperti tak terjadi apa-apa. Padahal sebelum itu hatimu terasa begitu sakit dan menyesakkan.
Dan momen demikian, kau lakukan berunglang dan berulang. Namun sekali lagi kamu tetap merasa ditempatmu saja, tidak beranjak, yang ada kau merasa semakin tersesat dalam rasa keputus asaan.
Teman-teman seusiamu melakukan langkah yang begitu jauh, mendapat pekerjaan dengan mudah, lingkungan pekerjaan yang mendukung, menikah, mempunyai anak, lanjut sekolah dan banyak hal pencapaian yang kamu merasa sudah terlalu jauh rupanya. Padahal sejatinya kau dan mereka tak pernah bersepakat untuk berlomba, Dan tak pernah ada pemenang diantara kalian.
Lihatkan? Sekali lagi kamu menangis, menceritakannya hanya berisikan keluhan saja. Lupa menakar bahwasanya kebaikan Allaah sudah terlalu dan amat banyak untuk dirimu. Namun sekali lagi kau merasa gagal juga dalam urusan bersyukur.
Kamu hanya ingin keajaiban, sesuatu yang tidak mungkin untuk ukuranmu. Iya, kau menakar dengan ukuranmu saja. Bukan ukuran orang lain. Kamu hanya butuh keajaiban, agar hatimu tidak merasa begitu lelah dengan sesuatu yang samar.
Katamu, "jangan memberiku nasihat untuk berdoa, aku sudah melakukannya. Jangan tanya sekeras apa, aku melakukannya dengan semua keajaiban yang ku tunaikan dan sunnah-sunnah didalamnya. Aku hanya ingin ditolong, keadaanku membuatku memilih untuk berputus asa. Namun hatiku memberontak agar tetap berbaik sangka terus dan terus kepadaNya." Lalu kamu menangis sekali lagi.
Bersabarlah, sayang. Sesungguhnya pertolongan Allaah itu nyata. Sesungguhnya pertolongan Allaah itu sungguh dekat. Raihlah kemenangan dan keajaibanmu dengan sabar dan sholat. Allaah tak pernah ingkar dengan janjiNya, sebab janjiNya pasti. Namun butuh waktu, sebentar saja, sabarlah.
Semakin kesini kamu sedikit mulai mengerti, bahwasanya sabar itu tidak hanya pada tindakan lahir saja. Melainkan juga batin. Batin yang harus terus dilatih agar menerima segala ketetapan Allaah dengan kelapangan hati yang luas.
Saat ini, perasaanmu sudah kembali lapang. Entah sudah sebanyak apa kau menangis, kau selalu menangis kala berdoa kepada Allaah. Matamu selalu sembab diseperti malam dalam doamu. Teruslah bangkit, Dan jangan pernah menyerah. Jangan pernah menyerah dan kalah pada apapun itu. Allaah ada lebih dari apapun, dan tidak ada kedzaliman dalam sebuah takdir bila engkau beriman.
Insya Allaah, ada jalan. Insya Allaah, ada jalan. Bersabarlah kamu dengan sabar yang baik, bersabarlah sampai akhir..
156 notes · View notes
dewantintanp · 2 years
Text
Tumblr media
Rentang
Allaah, aku sedang tidak berlari. Tapi entah mengapa aku merasa orang-orang sedang berlari jauuh mengejar mimpinya. aku tak sedang kehilangan mimpiku, aku hanya sedang memastikan apakah aku berlari atau hanya cukup dengan berjalan saja.
aku sedang tidak berlari namun entah dibagian mana aku merasa begitu kelelahan dengan apa yang sedang ku rasakan saat ini. aku ingin tahu mengapa demikian, namun aku tak pernah mengetahui.
aku berjalan dan terus berjalan pada sebuah kekosongan diriku. ku temukan diriku kuyup penuh dengan air mata. Menangis tersebab banyak hal yang tidak bisa ku selesaikan dengan baik. Menangis tersebab banyak hal yang tak bisa ku capai. Dan menangis tersebab banyak hal yang terlewat.
Hal yang seperti diriku, apakah ada yang demikian? aku pun tak tahu. aku hanya sedang menikmati masa lelah dan ingin memahami mengapa aku begitu lelah. aku ingin lebih dalam memahami diriku, namun selalu saja air mata yang ku temukan.
Semakin aku mencari tahu, aku semakin merasa tertinggal. Entah tertinggal tentang apa, aku hanya merasa demikian. Orang-orang di sekitarku mengira aku sedang mempersiapkan sesuatu yang besar dan hebat. Padahal, tidak. aku hanya berdiam diri, mencoba memahami perihal inginku yang tak jua ku temukan jawabannya.
Allaah, Engkau pun tahu aku dulu pernah sangat berambisi untuk mencapai mimpiku. Namun sesaat aku menyadari bahwa mimpiku terlalu mustahil untuk ku lakukan. aku menyadari itu dan mencoba hal-hal yang bisa ku upayakan sekalipun dengan upaya sederhana, sebisaku, semampuku.
Namun kali ini berbeda, Allaah. ku ceritakan segala hal detailnya tentang apa yang ku rasakan dan apa yang ingin aku capai. Semakin ku ceritakan kepada Engkau, tangisku semakin menjadi-jadi. Sesak,dan terasa sempit sekali. Namun setelahnya, aku merasa lega. aku tetap menjaga harapku, dan akan terus berdoa, meminta kepadaMu perihal apa yang ku inginkan saat ini. Dengan upaya yang maksimal diluar dari apa yang biasa ku upayakan. Engkau melihatnya. Setiap detik, setiap menit, selalu ku bawa dalam aktivitasku.
aku tidak sedang mendikte Engkau, Allaah. Tidak. Tidak berani aku. aku hanya mengungkapkan, menceritakan perihal apa yang sedang ku rasakan, perihal apa yang sedang ku inginkan. Impian yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Izinkan aku bermimpi sekali lagi, Allaah. Izinkan aku mencapai mimpiku. Sebab sungguh, ini tidak hanya tentang diriku. Tapi tentang banyak hal yang nantinya akan mendapat banyak kebermanfaatan.
Tidak akan kembali dengan tangan kosong, seorang hamba yang meminta dengan sungguh-sungguh kepada Tuhannya. Tidak akan. Itulah keyakinan ku yang ku bawa selalu. Engkau, tidak akan menyia-nyiakan doaku. Sebab Engkau Maha Pengasih, Maha mengabulkan doa.
ثم يأتيك الله بسعادة ،ينسيك كل مرٍّ مررت به.
kemudian Allah memberikanmu kebahagiaan yg membuatmu lupa atas kepahitan yg kamu alami.
334 notes · View notes
dewantintanp · 2 years
Text
Tumblr media
Us
0 notes
dewantintanp · 6 years
Photo
Tumblr media
Ia hampir saja memilih menyerah, merasa tidak pantas, lelah atas langkahnya yang pernah terseok-seok jauh dari Rabb-nya.
Ia hampir saja mengaku kalah, Ia hampir saja ingin berhenti, ingin tak lagi percaya.
Sampai pada di titik dimana dengan lembut Allaah menyapa hatinya, menenangkannya, meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja. Sampai pada di titik dimana ia tahu ia tak pantas berputus asa atas Rahmat Allaah yang Maha Kuasa. Sampai ia memilih kembali, dengan seutuhnya dirinya, dengan yakin sepenuhnya bahwa Allaah akan menerimanya dengan luasnya ampunan-Nya.
Ia hanya ingin berjanji pada-Nya, ingin memperbaiki apa-apa yang pernah ia hancurkan sendiri, mengaku bahwa ia telah melampaui batas atas dirinya dan hanya pada Allaah ia mengutarakan segalanya.
Kini ia hanya ingin menjalani semuanya dengan tenang, meski sesekali ketakutan akan kesalahannya di masa lampau hadir menyapa, ia hanya ingin menguatkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja bila ia selalu memilih kembali kepada Allaah.
Menyerah pada takdir Allaah, mengiba pada ampunan Allaah, memohon kekuatan dan pertolongan Allaah.
Hari ini, barangkali ia masih terlihat sayu, terlihat lemah, matanya seringkali terlihat sembab. Tapi jauh dari kelelahan yang nampak, ada hatinya yang semakin tenang. Bahwa ia telah memilih kembali, dan memilih ridha pada apapun yang Allaah tetapkan untuknya. - Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih]. - 25 Ramadhan 1439, @menyapamentari 🌻
236 notes · View notes
dewantintanp · 6 years
Text
Banyak orang lupa bahwa, seharusnya apa yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Mereka lupa bahwa dunia ini hanyalah tempat singgah sementara, mereka lupa untuk apa mereka diciptakan dan di tempatkan di dunia yang tak kan lama lagi akan hancur. Mereka lebih banyak malakukan apa yang mereka kerjakan itu hanya untuk dunia, bukannya apa yang mereka kerjakan di dunia ini karena Allah ta'alla
1 note · View note
dewantintanp · 6 years
Text
Ya Rasulullah, sungguh umatmu juga merindukanmu, umatmu yang nantianya akan ditolong olehmu saat di padang mashyar nanti sangat merindukanmu.
Terbayang lamanya kita akan bertemu Ya Rasulullah, kita umatmu harus melewati beberapa fase hingga akhirnya bertemu denganmu, dan amallah yang menentukannya, entah kita akan bertemu di surga atau engkau sedang menolong kami di neraka.
Ya Rasul, terbayang dibenak kami saat engkau merindukan kami sebelum kami lahir, dan kini kami juga merindukanmu sungguh teramat sangat.
Kami rindu, namun jika engkau saat ini duduk bersila bersama kami umatmu, dan engkau menanyakan bagaimana umat islam zaman ini? Sungguh kami tak kuasa untuk menceritakannya. Kami malu memberitahumu, kami rakut engkau sedih, kami takut engkau kecewa. Di akhir zaman ini kami umat yang terakhir masih berjuang dalam agama Allah, berjuang meluruskan yang salah, masih terus berjuang dalam berdakwah, meskipun cacian tak hentinya kami rasakan, justru itulah yang membuat iman kami semakin kuat.
Air mata tak terasa menetes melihat umat islam saat ini, kuatkan kami Ya Rab. Kuatkan kami agar cahaya keislaman dan iman masih terus bersinar, jangan redupkan cahaya ini.
Bantulah mereka gara mudah menerima hidayah Ya Rab. Agar apa yang telah kekasihMu (Rasulullah) sampaikan dapat memyemtuh hati mereka.
Ya Allah dan RasulNya kami rimdu padamu.
0 notes
dewantintanp · 7 years
Text
Terima kasih untuk wanita-wanita muslimah yang diberikan kelebihan, namun memilih untuk tetap tersembunyi.
Entah siapapun dirimu, saya percaya.. apa yang kamu lakukan adalah tidak mudah. Namun dirimu lebih memilih untuk tetap tersembunyi, semata karena tahu makna Allah memintamu memakai hijab adalah agar dirimu tidak terlihat sembarang mata. Sebagai jalan ikhtiar ketaatanmu kepada-Nya.
Juga menyadari bahwa menjaga iman lelaki juga bagian dari rasa pedulimu yang begitu besar.
Tentu saja dirimu nyata, saya percaya, dan saya tidak butuh pembuktian bahwa dirimu ada.. cukup orang-orang yang mengenali dirimu saja yang tahu.
Sekali lagi, terima kasih tak terhingga untuk wanita-wanita muslimah yang memilih untuk tetap tersembunyi. Yang hanya menuliskan kebermanfaatan untuk siapapun yang membaca tulisanmu.
Semoga hatimu pun tetap senantiasa terjaga. Berat memang, saya sangat mengerti. Bukankah surga untuk orang-orang pilihan?
Rasa lelah karena menaati Allah dan Rasul-Nya akan hilang menyisakan kenikmatan abadi di surga-Nya. Sedangkan nikmatnya mengikuti hawa nafsu akan lenyap menyisakan sesal dan azab.
Ada banyak do'a kebaikan untukmu, begitulah caraku berpikir sederhana tentangmu.
Semoga kamipun demikian, karena gadhul bashar bukan kewajibanmu saja.
613 notes · View notes
dewantintanp · 7 years
Text
Tinta Putih
Tinta yang di tuliskan diatas kertas putih, yang bagaimana pun caranya tak kan pernah bisa terbaca karena warnya yang seputih kertas sebagai alas untuk menumpahkan tinta putih itu. Kecuali jika dia adalah orang yang sama sepertiku, sama2 menulis di kertas putih dengan tinta putih, hal itu terjadi karena mereka berperasaan sama sepertiku.
Menulis di kertas putih dengan tinta putih serasa menulis diatas air, akan sama jadinya yaitu tak kan terbaca. Namun entah mengapa aku selalu lega dengan apa yang aku tulis dengan tinta putih itu. Entah itu bisa terbaca atau tidak, atau mingkin ada sebagian orang yang bisa membacanya selain Allah, tak masalah bagiku.
Memang tulisan itu tak dilarang untuk dibaca. Semua tulisan itu adalah semua perasaan ku. Yaa tentunya tak perlu aku jelaskan perasaan yang bagaimana, karena kalian harus bisa membacanya sebelum mengerti diriku ini seperti apa.
Bukan berarti tulisan yang putih ini suci karena warnanya yang putih, ini hanyalah tulisan yang mewakili semua perasaan campur adukku ini. Hmm bahkan bukan hanya mewakili, memang inilah perasaan yang aku rasakan semasa aku hidup. Aku tak peduli jika orang tak membacanya. Sebagai seorang yang introvert, aku lebih nyaman menulis daripada harus berbicara.
Mungkin memang tidak ada yang menarik dari tulisanku. Aku juga tidak pandai merangkai kara2 indah, karena aku bukan seorang penyair. Semua yang kutulis berdasarkan apa yang aku rasakan, jadi sulit bagiku untuk memperindah kata2 dalam tulisan ini.
Sendiri dengan menulis itu sudah sangat membuatku nyaman, dan dengan menulis di kertas putih dengan tinta putih ini aku tak perlu repot2 menyimpan buku2 tulisanku jika aku menulisnya di buku biasa dengan tinta hitam. Cukup disini tulisanku bisa tersimpan sampai kapanpun, bahkan mungkin sampai aku tidak lagi menulisnya karena tanganku tak mampu lagi menulis.
1 note · View note
dewantintanp · 7 years
Text
Hajar dan Khadijah adalah dua wanita yang menghadirkan laut di tengah gurun panas. Adalah besi yang terbuat dari madu. Yang melahirkan dan menjaga kota suci Mekah. Sungguh amat berat tugas yang diberikan Allah untuk mereka. Wanita-wanita shalihah yang jasanya akan selalu diingat umat islam dan terluliskan di surga Allah.
0 notes
dewantintanp · 7 years
Text
Khadijah adalah pakaian para dermawan
Mengingat kembali kisah khadijah disaat salah salah satu pengorbannya untuk islam
.
Saat kaum Bani Hasyim diboikot oleh Abu Jahal, diaman mereka diasingkan dari tempat tinggalnya dan mendapat boikot ekonomi. Apa yang mereka perdagangkan tidak akan dibeli dan apa yang mereka kehendaki untuk dibeli tidak akan diberikn. Salam akan dihapus dan perjanjian perkawinan pun dibatalkan. Boikot ini hanya akan berakhir hingga Rasulullah berhenti berdakwah.
.
Kelaparan telah mencapai tingkat tertinggi yang tidak bisa ditoleransi. Untuk bisa bertahan hidup, mereka terpaksa menakan apa pun yang ditemukan di tanah, seperti butiran gandum, akar-akar tanaman, dedaunan, atau biji kurma. Suara tangis bayi yang kelaparan membahana di langit Mekah.
.
Ibunda kaum muslim, Khadijah, selama hari-hari yang sulit ini berusaha membagikan apa pun yang ia miliki untuk kaum muslimin. Ia memberi makan dan merentangkan tangannya untuk mereka. Kekayaan perternakan terkuras habia dalam waktu tiga tahun karena boikot tersebut.
.
Hari-hari pertama pemboikotan, Rasulullah mengerahkan semua berlian, emas, permata, perak tang menumpuk menggunung di depannya untuk kaum muslimin. Namun, di akhir tahun ketiga, harta yang dimiliki Khadijah al-Kubra, yang katanya "mampu membeli seluruh Mekah", pun habis tak bersisa. Meskipun begitu, ia tetap tidak mau menerima makanan yang dibawakan kemenakannya, Hakim bin Hizam, secara diam-diam untuknya.
.
Kulit seorang wanita kaya dan bermartabat seperti Khadijah, di hari-hari terakhir pemboikotan itu, memucat. Pakaian yang menutupi tubuhnya sudah lusuh dan terlihat rusak disan-sini. Dan ketika menemui Rasulullah dengan keadaan seperti itu, suaminya pun tak kuasa menahan tangis.
.
Khadijah tahu bahwa Rasulullah menangisi keadaannya. Namun, sang istri justru menjawabnya dengan senyuman lebar. Dalam keadaan yang lemah dan kurus seperti itu pun, sosoknya tetap saja bak lentera kasih. Saat tertawa, matanya ikut tertawa dan Rasulullah selalu menemukan cinta dan kebahagiaan di sana. Mata itu bagaikan surga bagi Rasulullah, ketika tak ada manusia yang menghiraukannya. Diusapnya mata sang suaminya dan juga jenggotnya.
Khadijah makin terpesona pada suaminya, tambatan hatinya. Khadijah duduk di samping sang suami. Mereka duduk berdampingan di depan sebuah tembok. Tak berbicara. Dalamasa-masa seperti ini, saat mereka berkomunikasi dengan bahasa Gua Hira, dunia seolah mengosongkan isinya, seakan tak tersisa lagi manusia yang duduk berdampingan seperti mereka berdua. Selam 25 tahun dia menikah dengan lelaki yang duduk di sampingnya itu, tak sedikit pun ia menyesal atas semua yang terjadi selama itu.
.
Rasulullah mengamati gamis istrinya yang warnanya telah pudar. Tak ada lagi pakaian tersisa di penginapan itu. Semuanya telah hanis dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sprei, selimut, sampai gorden telah diinfakkan untuk mereka yang membutuhkan dan yang sakit.
.
Dialah Khadijah, Sang Sultan para Wanita. Dirinyalah yang membuka kebar tangan menyanbut karavan-karavan terpilih dari Syam yang datang membawa barang-barang bernilai tinggi. Bahkan, ia pula yang menjadi pelanggan pertama mereka. Dialah Khadijah, pemilik penginapan yang dulunya kerap dijadikan trmpat singgah kereta-kereta yang membawa beludru dan sutra yang sangat berharga di dunia pada masanya. Dialah Khadijah, pemilik unta yang jumlahnya sedemikian banyak hingga Lembah Ajyad tak kuasa lagi menampungnya. Dan semua harta yang luar buasa banyaknya itu habis diinfakkan untuk kaun mukminin selama haru-hari pemboikotan.
.
Rasulullah kembali mengamati gamis istrinya yang warnanya telah pudar. Gamis yang mengungatkannya pada sebuah selendang atau muka bumi, yang seolah-olah membungkus semua umat muslim.
.
Khadijah adalah pakaian para dermawan. Saat tak seorang pun memprrcayai Rasulullah, ia percaya. Saat tak satu pun manusia mendukungnya, ua mendermakan seluruh harta yang ia miliki. Saat semua orang menutup pintunya, wanita suci itu menjadi rumah bagi Rasulullah, juga bagi seluruh kaum muslimin.
(Khadijah. Sibel Eraslan)
Tentunya itu hanya sepenggal dari seluruh pengorbanan Khadijah untuk suami dan umat muslim.
Dia adalah wanita yang aku idolakan, wanita yang ingin rasanya aku seperti dia saat ini, di akhir zaman ini.
Wahai muslimah, jika engaku diberi harta yang melinpah baik sekarang ataupun nanti, siapkah kamu seperti Ibunda Khadijah yang merelakan semua hartanya untuk islam?
Selalu ambil pelajaran yang dicontohkan wanita semulia Khadijah yang sungguh Ia telah dijamin masuk surga
Mashaa Allah
0 notes
dewantintanp · 7 years
Text
Manusia Tersibuk di Akhirat
Hari kiamat merupakan peristiwa kehancuran alam semesta dan menjadi awal bagi kehidupan yang kekal. Sebelum menuju surga atau neraka, umat manusia akan dibangkitkan lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menjalani pengadilan dari Allah ﷻ.
Pada hari itu, semua manusia hanya akan memikirkan dirinya sendiri. Bahkan, ketika orang tua, suami, dan anak disebelahnya diseret oleh malaikat, mereka tidak akan saling menolong karena lebih mementingkan nasibnya sendiri.
Namun, ada manusia yang tidak henti-hentinya kesana kemari memohon kepada Allah untuk keselamatan manusia lainnya. Pada saat matahari begitu teriknya, Beliau memanggil manusia untuk diberi minum. Siapa dia sebenarnya?
Beliau adalah Baginda Rasulullah ﷺ. Sang Nabi terakhir ini menjadi satu-satunya manusia yang paling sibuk luar biasa pada saat itu. Disebutkan dalam sebuah hadist, dari Abbas R.a, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang pertama kali dibangkitkan dari kubur di hari kiamat nanti adalah Muhammad ﷺ".
Nantinya, Malaikat Jibril A.s datang kepada Nabi dengan membawa buraq, lalu malaikat Israfil membawa bendera dan mahkota, sedangkan Malaikay Izrail datang dengan membawa pakaian-pakaian syurga.
Israfil A.s bersuara “Wahai Roh yang baik, kembalilah ke tubuh yang baik", maka kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, kubur mulai terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullahﷺ berdiri. Sang nabi membersihkan tanah dari atas kepala dan janggutnya. Kemudia dilihatnya kondisi disekitar yang sudah rata dengan tanah. Nabi Muhammad kemudian menangis sehingga mengalir air matanya ke pipi.
Beliauﷺ bersabda “Kekasihku Jibril, gembirakanlah aku”. Jibril berkata “Lihatlah apa yang ada di hadapanmu”. Rasulullah bersabda “Bukan seperti itu pertanyaanku”. Jibril kembali berkata “Adakah kau tidak melihat bendera kepujian yang terpasang di atasnya”.
Rasulullahﷺ bersabda “Bukan itu maksud pertanyaanku, aku bertanya kepadamu akan umatku. Dimana perjanjian mereka? Niscaya akan kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafa'atkan umatku”.
Jibril A.s menyeru; “Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ketempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah Ta’ala”. Umat-umat datang dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Nabi Muhammad ﷺ berjumpa satu umat, Beliau ﷺ akan bertanya; “Di mana umatku?”. Jibril berkata; "Wahai Muhammad, umatmu adalah umat yang terakhir"
Sampailah saat umat Nabi Muhammad yang muncul dengan menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru “Wahai Muhammad”. Nabi Muhammad ﷺ bersabda “Wahai Umatku”, mereka berkumpul di sisinya sambil menangis.
Kemudian Nabi bersujud kepada Allah dengan sujud yang sangat lama. Sampai Allah ﷻ mengatakan, Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu.
“Ya Allah saya tidak akan bangkit dari sujud sebelum saya mendapatkan apa yang engkau janjikan”
“Ya Allah berikan saya kesempatan untuk memberi minum kepada Umat-umat saya, mereka kehausan ya Allah di bawah terik matahari”
Akhirnya Allah mengatakan “Ya Muhammad. Ini telaga Al Kausar, beri minum pada umatmu.”
Lalu di panggillah, ‘umatku, umatku, umatku ’
Rasulullah ﷺ padahal dijamin masuk surga, ditampakkan padanya surga Firdaus tempatnya akan tinggal, namun Ia tidak tersenyum sedikitpun dan hanya mengatakan ‘Umatku, umatku, umatku’
Nabi terus memberikan minum satu per satu, bahagia sekali ketika bertemu umatnya seperti bertemu kekasih lama dan memberikan minum. Setelah minum satu teguk, maka manusia tidak akan haus selama-lamanya.
Setelah memberi minum umatnya, Rasulullah ﷺ sujud lagi. “Ya Muhammad kenapa negkau sujud lagi” sujudnya lama sekali sambil menangis di hadapan Allah ﷻ.
“Bangun Ya Muhammad, akan Aku berikan apapun yang engkau minta”
“Ya Allah, selamatkanlah umatku dari Sirat”
Kata Allah “Maka tunggulah mereka di ujung Sirat”
Nabi kemudian menunggu kita di ujung sirat sambil mengatakan “Ya Allah selamatkan, Ya Allah Selamatkan”
Maka yang amalnya banyak dia lewat namun ada juga yang jatuh ke dalam neraka.
Ketika tahu umatnya masih banyak yang ada di dalam neraka, Nabi Muhammad ﷺ langsung sujud lagi.
“Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu, apa yang engkau inginkan”
“Ya Allah, selamatkan lah seseorang yang di dalam hatinya ada iman walaupun sebesar biji kurma”
Lalu Allah menyetujui
Nabi langsung ke neraka dan mencari umatnya yang memiliki iman sebesar biji kurma
Ketika bertemu dengan Rasulullah umat ini habis disiksa dan tubuhnya luka parah. Kemudian Rasulullah memeluk mereka dan mempersilakan masuk ke surga.
Setelah tidak ada lagi, Nabi Muhammad ﷺ kembali sujud di hadapan Allah dengan sujud yang sangat lama. Dalam sujud lama itu kemudian Nabi menangis. Lalu Allah berkata
“Ya Muhammad kenapa engkau menangis”
Ya Allah, selamatkanlah umat saya dari api neraka yang mereka di dalam hatinya ada iman sekecil biji jagung.
Kata Allah “Aku Izinkan”
Akhirnya Nabi Muhammad lari lagi ke neraka
“Wahai malaikat keluarkan umatku yang di hatinya ada iman sebesar biji jagung, ”
Keluar lagi, sekian ribu dan sekian juta umat Nabi Muhammad
Apakah sudah selesai? Ternyata tidak
Nabi Muhammad kembali lagi menghadap Allah lalu bersujud dengan sujud yang sangat lama
Sampai Allah berkata, “Ya Muhammad, bangkit, apa yang membuat engkau inginkan”
Ya Allah, keluarkanlah umatku dari api neraka, yang dihatinya ada iman sebesar biji sawi (zarrah)
"Aku izinkan.."
Nabi Muhammad ﷺ kembali berlari ke neraka untuk menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam hatinya. Setelah itu, kembali lagi ke arash Allah ﷻ. Nabi Muhammad ﷺ kembali sujud, "Ya Allah..."
"Ya Muhammad, apalagi ya Muhammad? Bukankah Aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"
"Ya Allah, demi kasih sayang yang Engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan :
La Illaha Illallah...."
"Aku izinkan.."
Nabi Muhammad ﷺ kemudian berlari kembali ke neraka, menyelematkan kita atas izin dari Allah ﷻ Sang Pencipta.
Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?
Tidak. Hanya Rasulullah ﷺ
0 notes