Photo
Progress 2 buat fanposter Rogue One !
#star wars#starwars#rogue one#star wars rogue one#star wars prequel#fanposter#star wars fanposter#progress
1 note
·
View note
Photo


Hai ! Latepost sebenernya tapi gapapalah ya serah gua :v bhak Kemarin 27 Juni gua baru aja datengin event 8th Anniversary SMOPHYC. Wah SMOPHYC apaan ya ? SMOPHYC adalah singkatan dari Smantie Movie and Photography Club. Merupakan sebuah ekskul sinematografi dan fotografi di SMAN 3 Sukabumi. Ekskul ini merupakan salah satu ekskul ternama lho di kota Sukabumi, karena namanya udah dikenal dari Sabang sampai Merauke :D waaaaaw ! Hal itu karena prestasinya di festival-festival nasional, terutama juga karena event buatan SMOPHYC sendiri "Festival Film Pelajar Sukabumi 2016" yang akhirnya jadi puncak usaha dan jerih payahnya selama 8 tahun. Huhuy ! :D Smophyc sendiri ultah setiap tanggal 18 Juni. (Ekskul ini dibikinnya iseng lho ngomong-ngomong :v). Nah kemaren dirayain dua kali. Satu secara sederhana di sekolah ama pengurus doang, satu lagi yang kemaren tanggal 27 ama alumni di ballroom hotel. Seneng banget ketemu ama alumni yang ketemuannya ampir setaun sekali. Bisa nanya kabar, flashback, dll. Pokoknya seneng banget. Anak-anak juga bikin karya-karya yang keren. Sayang taun sekaranh vacujm dulu, tapi tetep bikin poster design hehehe. Dan yang si gue paling mantep dari kemaren itu kata-kata dari Aio (founder Smophyc yang juga pembina) : "Kita bukanlah merayakan hasil, tapi merayakan proses". Karena perjalanan hidup, pengalaman, kisah, itu tak pernah ada ujungnya. Semua akan selalu menjadi awal untuk kisah yang baru :D Selamat merayakan proses, SMOPHYC ! Let's Cele8rate Together !
#smophyc#smophyc8thanniversary#sukabumi#film#pelajar#sman 3 sukabumi#ekskul#smantie#smantie sukabumi#indonesia
0 notes
Quote
Hari ini di php-in banyak orang. Biasa rencana yang harkos dan sekedar wacana. Gpp.
0 notes
Photo

Progress 1 : potret jyn erso untuk fanposter film Rogue One buatan saya :D
#progress#fanposter#portrait#gambar#popart#art#poster#film#movie#starwars#star wars#rogue one#felicity jones#jyn erso#photoshop#indonesia#sukabumi#bandung
0 notes
Photo

Masih jaman kan ya ? Hehehe Poster buatan saya untuk film "The Conjuring 2".
#conjuring#the conjuring 2#conjuring 2#conjuring2#conjuringmovie#movie#film#horror#horror movies#horror film#ghost#valak#warrens#ed warren#lorraine warren#annabelle#poster#fanposter#indonesia#bandung#sukabumi
0 notes
Text
Ketika lu harus saur tapi lu baru tidur sejam.
0 notes
Photo

“The trouble is, you think you have time”
Dalam sebuah perjalanan di commuterline, saya berhenti sejenak setelah berlari-lari karena hampir ketinggalan kereta. Sambil menarik napas, saya membuka smartphone, dan otomatis mengecek jadwal di Google Calendar dan to-do-list di Google Keep.
Saat itu sore hari, dan saya masih memiliki dua jadwal di dua tempat yang berbeda. Lalu saya mulai mengecek inbox, whatsapp, dan line, untuk berkomunikasi dengan teman-teman lama, lalu membuat janji untuk ketemuan. Saya juga mulai melakukan scrolling untuk melihat teman-teman baru, dan mencari kesempatan untuk bertemu dengan lebih banyak orang.
Tak berhenti di sana, saya membuka twitter dan melihat informasi di timeline; ada event-event yang menarik dan menginspirasi, ada buku-buku yang merengek dibeli, ada tujuan traveling yang minta dikunjungi, dan film-film di bioskop yang minta didatangi.
Hingga saya menyadari satu hal: terlalu banyak hal yang ingin dilakukan, tapi terlalu sedikit waktu yang bisa kita manfaatkan.
Saya rasa semua orang merasakan hal yang sama. Kita seringkali berandai-andai. Andai kita punya waktu lebih banyak dari sekarang. Andai satu hari bisa lebih dari 24 jam.
“We think we have time..”
Kita seringkali berpikir bahwa kita punya waktu, padahal tidak. Waktu adalah sumber daya yang sangat terbatas, dan dia terus berkurang tanpa pernah bisa ditawar.
Tak mengherankan ketika Tuhan pun bersumpah atas nama waktu.
Sekarang setiap saya bermalas-malasan, saya tahu saya sedang berkejar-kejaran dengan waktu. Garis akhir sudah ditentukan. Umur saya sudah digariskan. Maka sisa waktu yang tidak pernah kita tahu adalah batas pasti yang harus segera diselesaikan.
Saatnya kita berhenti berpikir bahwa kita punya banyak waktu.
Selesaikan. Sekarang.
167 notes
·
View notes
Text
Buta Sejarah
Harus diakui, saya termasuk orang yang buta sejarah.

Pagi ini tiba-tiba di salah satu grup whatsapp saya ramai pembahasan soal peristiwa Komunis dan G30S PKI. Lalu diskusi berlanjut ke pembahasan yang lebih kompleks, peristiwa kecil yang berada dalam satu rantai, penyebutan tokoh-tokoh yang terlibat, sampai ke ragam paham -isme.
Sejujurnya, saya cuma bisa mingkem. Kalo kata orang Bekasi, cengap.
Cengap karena sebenarnya saya tidak tahu apa-apa. Salah satu hal yang sangat saya sesali dalam kehidupan sekolah menengah saya, ketika saya tidak belajar sejarah dengan benar.
Ketika sekarang ingin mengejar ketertinggalan, sebenarnya belum terlambat. Tapi otak saya sudah dipenuhi oleh curiosity di hal lain, terutama industri kreatif dan bisnis digital. Jadi rasanya sulit sekali untuk memaksa diri mencari tahu lebih dalam soal sejarah.
Sumber belajarnya sih ada banyak. Tapi sejarah, kata Winston Churcill, ditulis oleh para pemenang. History is a His Story. Tergantung siapa yang menulis, sejarah selalu punya berbagai versi. Tidak ada sejarah tunggal.
Jadi mencari kebenaran dalam sejarah, adalah masalah berikutnya.
Mesti rajin membaca banyak referensi dan memperluas khazanah melalui diskusi. Kalo sudah begini, masalah berikutnya seperti tulisan saya sebelumnya: the problem is, we think we have time.
Sekarang pertanyaannya, apakah saya dan Anda sama? Sebagian besar anak muda yang (sok) berani menatap masa depan, tapi buta sejarah?
Jika iya, maka ada dua hal yang menurut saya bisa dilakukan.
Pertama, tetaplah membaca sejarah, sesedikit apapun yang kita mampu. Setidaknya, kita membuka sedikit keran agar kepedulian dan pengetahuan tentang sejarah mulai mengalir.
Kedua, biasakan menulis dengan tujuan merekam sejarah. Sejarah ada karena ada yang menuliskannya. Semakin banyak yang menuliskan, semakin banyak pula yang bisa dijadikan referensi untuk membandingkan. Budaya menulis harus terus ditumbuhkan, untuk menjadi dokumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan di masa depan.
Ah, minggu pagi yang terlalu serius sudah saya jalani.
Saatnya mandi dan lanjut menyeruput segelas kopi.
Untuk referensi ringan soal sejarah G30S PKI, saya merekomendasikan newsletter singkat berjudul Kotak Pandora 1965 yang ditulis Pamflet Generasi.
41 notes
·
View notes
Photo
Baru tau :v

Indonesian who died fighting the Nazis honored as a war hero in the Netherlands There are unfortunately a few people in Indonesia who have a distorted view of history and actually admire the genocidal Nazi party. But there were also many Indonesians who fought against the Axis power in World War II. One Dutch-Indonesian student, Irawan Soejono, was recently honored as a war hero for the part heplayed, and the sacrifice he made, battling the Nazis in the Netherlands. At an event in the Dutch city of Leiden, Irawan was officially recognized as a hero of the city at a ceremony attended by Leiden’s mayor Henri Lenferink and Indonesian Ambassador to the Netherlands I Gusti Agung Wesaka Puja. “The Government of Leiden, the Netherlands, confers the title “Hero of Freedom” to Irawan Soejono (1920-1945). The title was awarded by the mayor of Leiden Pieterskerk on Wednesday, May 4, the 71st anniversary of his death,” read a press statement released by the Indonesian Student Association of Leiden. Irawan was an Indonesian student studying at the University of Leiden during World War II as well as a member of Perhimpunan Indonesia (PI), the main Indonesian student association in the Netherlands at the time. Many members of PI were instrumental in Indonesia’s independence movement, such as the country’s first vice president, Mohammad Hatta. Irawan was a member of PI’s armed unit, which was a part of the Dutch resistance that fought the Nazi occupiers during the 1940s. He took on the dangerous task of printing the resistance movement’s newsletter, “De Bevrijding,” three times a week. He often had to dodge police raids to fulfill his duty but was finally shot by Nazi officers while carrying a printing machine in Leiden on January 13, 1945. He might not be well known in Indonesia, but Irawan’s bravery has often been recognized in the Netherlands. There is a street named after him in Amsterdam, Irawan Soejonostraat,as well as a memorial to him in Groene Steen Park in Leiden.
[ Dutch Docu Channel on Facebook ]
162 notes
·
View notes
Text
Apa yang gue rasain sekarang :|
0 notes
Text
Hai ! Post pertama ane di blog tumblr ke-tiga ini hehehe 😁 Inisiatif sih mau nulis yang bener sekarang mah. Kalo dulu punya tumblr kerjaannya nge-reblog gambar-gambar, kalo sekarang pengennya lebih banyak sering sharing ama cerita-cerita. Mungkin situasi kondisi mendorong ane untuk punya tempat curhat sendiri, tempat buat ngeluarin ide juga, dan saling berbagi minat juga. Pokoknya mah gitu we ya hahaha. Oiya jadi lupa. Nama gueh Diki. Kuliah di Bandung, jurusan komunikasi. Tapi lebih aktif di Sukabumi, aktif di ekskul SMOPHYC, ekskul yang bekerja dalam bidang sinematografi dan fotografi. Sangat tertarik ama perfilman (terutama film adaptasi komik), lagi dalam proses belajar perfilman indie, film pendek, dan berusaha menelan film-film berkualitas. Saya juga konsen di dunia design tapi masih newbie sih hehehe. Kalo misalnya reader ada yang punya minat yang sama bisa kali ya sharing hehehe 😄 Ya itu dari ane sih ya. Ya, giti aja. ._. *maafkan jika ga pinter nulis hahaha* Nih welcome aja dari si gueh.
#indonesia#welcome#first#firstpost#post#postpertama#sukabumi#bandung#sharing#film#filmindonesia#film pendek#film indie#design#graphic design#geek#film pelajar
0 notes