Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Ya, nyatanya emang ga semua yang kita mau itu bakal jadi milik kita. Terlalu jauh apa yang ingin diraih padahal... . "Udahlah, Ren. Mau sampai kapan sih lu gini terus?" Ck, udah tau kaya gini. Gue masih aja ngelamunin Andre. . "Ren? Rena?!" Seru Faldi ngagetin gue. . "Ck. Apa sih, Fal.." . "Ren, coba deh lu liat dari sudut pandang yang beda." . "Hm." Respon gue. Gue masih galau sama hati gue sendiri. . "Renaa. Dengerin gua, donk." . "Iya, iya. Apa, Faldi si Penasihat Hati?" . "Nah, gitu donk!" . "Yaudah, terus?" . "Gini, Ren. Sebenernya ada baiknya juga kok di balik cinta bertepuk sebelah tangan lu itu." . "Maksud lo, Fal?" Ya, gue sama Faldi emang biasa ngobrol di rooftop kosan malam begini dan Faldi udah tau semua cerita gue. Dia selalu jadi tempat cerita-cerita sampah gue. Dari sampah itu dia daur ulang jadi kata-kata yang bisa bikin lo sadar. . "Ren, semua hal itu tergantung dari sudut pandang." Respon gue dengan muka jutek mrengut. . "Yaa lu bisa evaluasi diri apa yang kurang dari diri lu 'kan?" Iya sih, ini sekarang gue lagi mikir kenapa Andre lebih milih Sinta. Bukan gue. Kenapa, Ndre? . "Terus, lu bisa lebih bersyukur lagi. Belum tau juga 'kan kalo lu nanti sama Andre bakal gimana." Faldi sengaja bikin kalimatnya berhenti. Ya, gue masih nunggu kelanjutannya. . "Belum tentu yang baik menurut lu itu baik, Ren." Lanjut Faldi ga lama. Oke, si Faldi ini emang. Tukang nyadarin orang. . "Dan.. lu bisa berubah jadi versi terbaik lu, Ren. Dengan penuh sadar kalo kemungkinan Andre itu bukan yang terbaik buat lu." Lanjut Faldi lagi tanpa ragu. . "Abis itu, lu juga bisa nemuin orang yang tepat buat lu." Denger kalimat itu, gue langsung natap Faldi. . "Orang yang lebih peduli dan tulus cintanya sama lu, Ren." Lanjut Faldi yang juga natap gue sekarang. . "Terus, orang itu siapa, Fal kalo bukan Andre?" Tanya gue. . "Gua, Ren. Gua sayang sama lu." Jawab Faldi dengan tenang tapi tegas dan tatapannya yang lembut juga teduh. Seketika itu gue langsung ngalihin pandangan ke depan. Salah tingkah. Bego banget sih lo, Ren! Kenapa lo ga sadar? Jauh-jauh lo cari bahagia ke Andre padahal yang depan mata lo ini udah lebih siap nge-bahagiain lo. Ck! #doondoond
3 notes
·
View notes
Photo

Kayaknya udah masuk zaman dimana manusia di muka bumi ini lebih memilih mencoba untuk.. pura-pura bahagia? Pura-pura bahagia padahal banyak masalah hidup yang dijalani. Pura-pura bahagia padahal hatinya galau resah sana sini. Pura-pura bahagia padahal pikirannya rumit kesana kemari. Beruntung, kalau pilihan menjadi gila masih dihindari. Atau malah ada yang mencoba untuk jadi gila? Yah, semoga masih ada sekrucil akal sehat yang menyelamatkan jiwa. Banyaknya tips n trik biar jadi bahagia yang secara liar mencemari pemikiran diri. Bahagia itu begitu dan begini. Sampai menjadi stigma seluruh umat manusia di dunia ini. Sampai lupa kalau.. . . . . . . Kalau bahagia itu yaa asalnya dari diri sendiri. Kenapa masih harus dicari? Iyaa, ini lagi ngomong aja sama diri gua sendiri. Wk #explore #explorer #exploremore #trip #tripmore #adventure #adventurer #travel #traveler #traveling #travelmore #travelgram #travelingram #instatravel #indonesia #exploreindonesia #wonderfulindonesia #labuanbajo
#travel#explorer#travelmore#tripmore#instatravel#adventure#adventurer#traveler#explore#travelgram#travelingram#indonesia#traveling#exploremore#exploreindonesia#labuanbajo#trip#wonderfulindonesia
2 notes
·
View notes
Photo

"Ri, kok kita belum sampe-sampe sih? Lo tau jalan 'kan?" Tanya Dila. . "Selo, bentar lagi kok ini." Jawab gua. . "Keknya dari sejaman lalu lo bilang bentar lagi bentar lagi deh. Ga nyasar 'kan ini?" Keluh Dila. . "Tenang aja Dilaa. Gua tau jalannya, gua pernah juga kok ke situ." Diem juga akhirnya si Dila bawel ini. Iya, kita lagi terlibat dalam satu proyek web series yang bakal tampil abis lebaran tahun ini. Kita emang penyuka film dan seneng aja buat ikut andil di balik layar. Ya, kaya gini. Cari-cari lokasi syuting terbaik buat take adegan. Senengnya, gua satu tim sama Dila. Ga tau deh, Dila ngerasa gitu juga ga ya. Haha. . "Loh, Ri? Kok kita berhenti di sini sih? Tuh 'kan lo emang ga tau jalan. Arii! Ih awas lo ya macem-macemin gue!" Cerocos Dila panjang lebar. Et dah ni anak emang. Tapi, gemesin sih kalo lagi bawel lucu gini. . "Yee, tempatnya udah deket kali. Kudu jalan kaki nih kita. Ayo!" Motor yang bawa gua sama Dila, gua parkirin gitu aja. . "Yakin lo, Ri?" Tanya Dila sambil liat motor dan sekeliling. . "Udah, ayo. Gua tinggal juga nih lu." Gua langsung mlengos masuk ke jalan setapak naik bukit. . "Eeh tunggu, Ri!" . Yes, tempat ini sebenernya emang rahasia. Cuman, daripada gua doank akhirnya yang nikmatin. Gua mau tempat ini jadi lokasi syuting dan bakal bisa dinikmatin banyak orang. . "Ari?! Ya ampun, ini bagus banget, sumpah! Gue sukaaa. Ga sia-sia ya jalan lama tadi, Ri. Baguuus!" Seru Dila setelah liat hamparan hutan hijau yang bias sama cahaya matahari sore hari ini. Ga lama saling diem nikmatin pemandangan sama sunset.. . "Oiya, Ri. Lo pernah ke sini sama siapa?" . "Sama pacar gua, waktu itu." Gua liat wajah Dila sedikit berubah. . "Tapi, dia udah meninggal." Lanjut gua. . "Eh? So-sorry, Ri." . "Gapapa." Sempet diem beberapa detik. . "Dil, lu tau ga?" . "Apa?" Tengok Dila ke gua. . "Katanya kalo ada dua orang lawan jenis yang bisa dateng ke sini. Berarti.." . "Berarti?" . "Orang itu adalah cinta sejatinya, Dil." Gua tengok ke Dila dan dia masih natap gua. . "Dan.. beruntung, gua ngerasain hal itu lagi, sekarang. Karena ada lu, Dila." Abis kalimat itu, Dila langsung belokin pandangannya ke pemandangan di depan. Canggung. #doondoond
1 note
·
View note
Photo

Musik? Ya, siapa yang ga suka sama musik. Entahlah, kalo gue musik itu salah satu medianya buat jiwa yang udah ga bisa lagi berkata-kata. Atau mungkin semacam medianya buat rasa yang ingin berkata dengan bebas sebebas-bebasnya. Salah satunya lirik dalam alunan musik itu yang biasa kita sebut dengan lagu. Udah sejak SMA sampai sekarang, gue sama Geri jadi pembuat lirik lagu. Siapa sangka bukan. Nyatanya gue sama Geri dapet proyek di salah satu movie web series. Iya, pastinya bikin lirik soundtrack movie itu. . "Bel, sorry ya.." kata Geri di rooftop apartment gue sore ini. Iya, ini udah jadi tempat kita buat ngide lirik lagu. . "Sorry kenapa, Ger?" . "Soal Tania.. yang tadi.." . "Oh, elah santai aja kali Ger." Hm, Tania itu yang jadi penyanyi buat lirik lagu yang gue sama Geri buat. Dia jadi penyanyi band akustik indie juga dan.. dia pacarnya Geri. . "Gatau kenapa Bel. Gatau salah dimana. Suara Tania itu oke sebenernya. Tapi, gua masih ngerasa belum dapet feel-nya ke lirik yang kita buat." Yup, Tania sempet marah juga ke Geri dan jutek ke gue. Udah sampai tiga kali take record soalnya, Geri masih aja belum sreg sama nyanyian Tania buat lirik lagu itu. . "Yaudah, gapapa nanti kita coba lagi aja.." kata gue. . "Apa kita kurang greget ya buat si liriknya, Bel?" dan respon gue cuman ngangkat bahu. . "Gua pengen lagi rasanya, Bel buat lirik lagu yang kita racik bareng-bareng waktu pertama kali itu. Bahkan lagunya udah sampe terkenal banget sekarang. Hm.." . "Haha, Ger.. mungkin sekarang kita buatnya udah ga sesuai hati. Jadi lebih mikirin bakal disuka banyak orang apa engga. Bakal ngejual apa engga. Kali ya.." . "Maksudnya?" Tanya Geri. . "Ya.. mungkin sekarang kita buat liriknya udah ga lepas gitu, Ger. Udah semacam ga sesuai sama suasana hati yang dirasa aja.." Aduh, salah ngomong ga ya gue. Geri masih diem natap gue. . "..Maksudnya ya, udah kaya ga pake hati gitu, Ger kita buat liriknya. Paham 'kan maksud gue?" Lanjut gue sedetik kemudian. Semoga Geri ga nangkep yang gue bilang tadi. . "Mm... iya kali ya, Bel. Kita kalo buat lirik itu dulu lepas banget dan ga beban rasanya." Iya, Ger. Makanya lepasin aja hati lo dari Tania. Biar lo ga beban. Ups. #doondoond
0 notes
Photo

Eh? . . . . . #travel #traveler #traveling #travelmore #travelgram #travelingram #instatravel #trip #tripmore #adventure #adventurer #explore #exploremore #singapore
#traveler#traveling#adventurer#travelmore#travel#instatravel#tripmore#travelgram#trip#explore#travelingram#adventure#singapore#exploremore
0 notes
Photo

Katanya jodoh itu bukannya ditunggu. Tapi ya dicari. So,.gua mau coba berusaha memulai. Karena pada dasarnya, yang memulai harusnya laki-laki, kan? Tapi, apa lu pernah udah coba usaha proses pendekatan yang kemudian gagal dan berakhir ke yang lain? Bahkan ternyata akhir deketnya juga sama yang di sekitaran ga jauh-jauh. Ya, lingkungan kantor gua ini. Beruntung, peraturan menikah sesama rekan kantor sekarang udah boleh. Bagus, kan? Perasaan ga ada yang bisa dipaksa cuy. Cuman ya tetep harus berani ngadepin konsekuensinya sih. . "Nan.. makan siang yuk, aku laper nih." Tanya Ayu via chat. Yes, this is the woman. Wanita yang akhirnya bisa jadi deket sama gua. Sayang, belum ada peresmian status. Padahal udah sering jalan dan makan bareng begini. But hey, masih aja kayak anak zaman. Kayaknya sih, dengan cara 'begini' itu udah termasuk menggambarkan. Mungkin. . "Ayo, di kantin kantor aja ya. Aku ada meeting abis jam maksi nih, Yu. Kamu gapapa?" Bales gua. . "Gapapa ko, Nan. Aku tunggu di lobby ya." . Bergegaslah gua siap-siap dan langsung ke lobby. Kalau jam istirahat begini udah jadi kebiasaan gua sama Ayu sejak 3 bulan lalu. Saling bagi cerita juga apapun yang dilakuin. Layaknya orang pacaran. Even we haven't make sure what this relationship about. We are totally enjoy it. Kayaknya, semesta lagi coba nguji gua hari ini. Pas banget lagi maksi sama Ayu. . "Ayu?" . "Vani? Hey!" Ha? Vani? Damn! Ini 'kan Vani yang pernah gua coba deketin juga waktu itu sebelum Ayu. Aduh, gawat. Semoga Vani udah lupa sama gua. Semoga Vani udah lupa sama gua. . "Eh, Vani. Kenalin, ini Nanta." . Ga lama gua sama Vani saling tatap diem terpaku. . "Weey! Kok malah pada diem? Kenalan, donk!" Seru Ayu. . "Eh? Nanta?" Shit! Dia masih inget sama gua lagi. . "Eh-hm. Hai, Vani." . "Looh, kalian saling kenal? Kok ga bilang sih, Nan? Ini Vani temen kuliah aku." . "He-eh iya. Kita..." . "Lo yang waktu itu nge-chat gue kan, Nan?" Ah, gila! Kenapa juga harus pertanyaan itu yang keluar dari Vani sih. Sial. . "Ha? Chat apa? Maksudnya?" Tanya Ayu. Situasi makin genting gua rasa. Ayu orangnya cemburuan lagi. Sementara Vani, masih nunggu jawaban dari gua. Sial, harus jawab apa gua. #doondoond
0 notes
Photo

Ladies and Gentlement. Proudly present. This is it. Bajo's Rainbow! . . WK . . . #adventure #adventurer #explore #explorer #exploremore #trip #tripmore #travel #traveler #travelmore #traveling #travelgram #travelingram #instatravel #indonesia #exploreindonesia #wonderfulindonesia #labuanbajo
#trip#indonesia#traveling#exploreindonesia#exploremore#travel#travelmore#explore#travelgram#travelingram#labuanbajo#explorer#adventurer#instatravel#adventure#wonderfulindonesia#tripmore#traveler
1 note
·
View note
Photo

"Lus, lu lagi sibuk ga?" Aduh, aduh. Arfan nge-chat gue. Tumben. Hihi. . "Engga, kok. Ada apa ya, Fan?" Bales gue akhirnya. . "Mm sorry ganggu ya, lu nge-kos dimana sekarang Lus?" Bales dia lagi. Ya, Arfan itu temen satu angkatan masuk kantor gue. Pernah waktu itu satu kelompok sama dia pas pembinaan dan pelatihan. Pokoknya, tipe idaman sih kalo kata gue. Ternyata sekarang dia udah dipindahin daerah kerjanya yang awal di Bandung dan jadi sekarang di Jakarta. Kasian, dia udah nyari-nyari dan nanya ke yang lain juga belum dapet. Hm, kayaknya waktu itu ada satu kamar yang masih kosong sih. . "Hey, Lusi!" Sapa Ahmad temen satu angkatan dan satu kosan juga. Ahmad baru aja pulang. Iya, gue ambil kosan campur. . "Ahmaad. Eh, Mad, kamar kosong kosan kita yang waktu itu masih ada ga ya?" Tanya gue akhirnya. . "Kayaknya masih. Kenapa emang, Lus?" . "Mm Arfan nge-chat gue. Di..." . "Arfan? Arfan yang lu suka itu? Ciyeee Lusi akhirnya di chat Arfan." Potong Ahmad. . "Apasih Mad, ah. Dia lagi cari kosan nih. Kasian belum dapet. Sekarang dia dipindahin kerjanya di Jakarta." Kata gue . "Eh? Serius? Ihiiy bisa makin deket nih sama Arfaan." . "Ahmad, Ih." Gue ga bisa nutupin muka merah ini pasti. Iya, Ahmad udah tau semua ceritanya. . "Haha udah mending telpon aja Mba Rita yang punya kos deh, Lus." Seneng banget! Abis nelpon Mba Rita, kamar kosongnya masih ada. Hihi. Gue langsung chat Arfan deh. . "Arfaan! Ada kamar kosong nih di kosan gue. Tadi gue udah telpon yang punya juga." . "Wiih, thanks a lot, Lusi. Tapi, gua udah dapet juga nih. Alhamdulillah." . "Eh? Udah dapet ya, Fan?" Seketika gue jadi lesu. . "Hehe, sorry ya, Lus. Iya nih, gua udah dapet kos duluan. Satu kos bareng jadinya sama Nadia." Bales Arfan. . "Ko gitu sih? Di kosan gue aja deh. Gue suka sama lo tau. Gue mau deket sama lo, Arfan." Maunya sih bales gitu. Eh?! Anjrit! Bego banget sih lo, Lusi! Aduh, aduh. Malah kepencet send lagi. Aaak, ga bisa di delete chat gue tadi. Ga lama abis ketololan gue itu. Muncul di layar, Arfan is typing... . "Gua telpon ya, Lus." Ha? Maksudnya? . Belum sempet gue cerna, Arfan is calling. Aduh, aduh. Panik gue. Ragu-ragu gue angkat. . "Gua juga, Lusi." . Deg! #doondoond
0 notes
Photo

Ga biasanya, ga tau kenapa gua udah suntuk banget sama kerjaan. Tiap hari meeting dari pagi sampe malem. Meeting lagi. Lagi dan lagi. Udah mana kaga ada upah lembur. Kantor macam apa ini. Eh. Kok gua malah jadi ngeluh gini sih. Hey, Wa. Inget apa tujuan ambil kerjaan di kantor yang katanya bonafit ini. Ya, gua rela pagi ampe malem bahkan ampe pagi lagi ni kerja begini. Cuma buat Lisa tujuan gua. Cewe yang mau gua nikahin setelah dia lulus kuliah S2 nanti. LDR kaya gini emang susah susah gampang sih. Mungkin, karena dia lagi sibuk tugas akhir kuliah. Gua juga sibuk meeting dan meeting. Ditambah lagi ketemu sama dia juga cuma via Video Call atau ketemu langsung satu-dua bulan sekali. Singapur sih, tapi jebol juga nanti tabungan nikah gua kalo tiap minggu bolak-balik demi ketemu dia. Kangen gua sama Lisa, jadi pengen Video Call. Udah hampir seminggu belum liat wajah sama denger suara Lisa gua itu lagi. Pas gua mau nyari kontak Lisa, tiba-tiba.. . "Hey, Dewa! Apa kabar? Masih inget aku, kan? Ketemu, yuk!" Ada chat yang masuk dan namanya Adinda Kartika Pratiwi. Lama gua mikir. Ternyata ini kenalan lama gua yang sempet deket juga waktu itu. Gua langsung bales chat-nya dan meng-iyakan ajakannya buat ketemu di kafe kopi. Kebetulan deket kantor gua. Gapapa lah, sekalian refresh lagi otak gua ini. Ketemu kenalan lama. Ternyata dia juga kerja di daerah deket kantor gua. Udah lama ga ketemu, jadi banyak banget yang diobrolin. Sampai hampir 2 minggu gua jadi sering ketemu dan jalan sama Dinda. Dinda? Cantik. Ya, siapa yang ga bisa malingin pandangannya dari cewe satu ini. Apalagi suara sama tawanya yang renyah. Ga menye manja tapi menyenangkan buat didenger. Ga sadar. Pagi jelang siangnya gua kebangun dengan Dinda disamping yang meluk gua dan kita udah ga berbusana. Oh, shit! Gua berakhir di apartemennya Dinda. Ini pasti gegara abis mabok semalem. Handphone gua bunyi terus tanda banyak notifikasi. Gua cek dan ada hampir 50 miscall, chat and text dari Lisa. 21 April?! Damn! Gua lupa ada Lisa yang dateng ke Indonesia buat ngerayain anniversary kita tiap Hari Kartini. Oh, God. What are you just doing, Dewa? Ck! Lisa....... . Argh! #doondoond
0 notes
Photo

Endorse be like. WK. . . . . . #explore #explorer #exploremore #adventure #adventurer #trip #travel #traveler #travelmore #traveling #travelgram #travelingram #instatravel #exploreindonesia #museum #indonesia #belitung #wonderfulindonesia
#explore#travelmore#trip#indonesia#adventurer#adventure#travel#travelgram#exploremore#traveling#museum#explorer#instatravel#exploreindonesia#traveler#belitung#wonderfulindonesia#travelingram
0 notes
Photo

Senja di sini memang sangat indah untuk dinikmati suasananya. Anginnya yang menerpa. Hiruk pikuk ringan orang yang bersantai, jalan kaki, bercanda, bermain atau malah berpacaran. Seperti aku dan dia hari ini. Hanya saja, ada hiruk pikuk yang berat dalam hati dan pikiranku sekarang. "Tapi Yo, aku ga yakin kita bakal bisa." . "Vi.. jangan gitu. Kita pasti bisa." Katanya mencoba menyemangati.8 . "..." Aku hanya bisa diam pesimis. Menunduk menatap rumput hijau yang diterpa matahari sore saat ini. . "Hey, liat aku." Dia memegang kedua pundakku. Membuat pandangan lku beralih ke matanya sekarang. . "Aku yakin, kita pasti bisa ngelewatin ini semua, Via. Kita pasti bisa sama-sama." Katanya dengan suara dan sorot mata yang begitu yakin. . "Kamu yakin?" Akhirnya tanyaku. . "Iya, Sayang. Aku janji. Aku bakalan yakinin sebisa mungkin orangtuaku juga orangtua kamu kalau kita memang saling mencintai dan ingin menikah." Ya, orangtua kita tidak merestui hubungan ini. Tapi, jelas kita memang begitu "saling" satu sama lain. . "Aku juga janji. Kalau kita udah menikah nanti. Aku bakalan buktiin ke orangtuaku juga orangtua kamu kalau aku bisa bahagiain kamu. Kalau kita bisa ngelewatin semuanya." Lanjut dia. Rasa optimisku perlahan mulai tumbuh. . "Kamu janji, Rio?" Aku hanya bisa bertanya. . "Iya, Via. Janji." Katanya yang lalu mencium keningku lembut dan memelukku erat. Pelukan panjang sampai tenggelamnya matahari sore. Benar, sialnya percakapan itu masih jelas melekat dalam ingatanku. Sungguh, aku sebenarnya sudah amat sangat pesimis. Pesimis akan hubunganku dengan Rio yang memang tidak akan sampai pada pelaminan. Pada akhirnya yang membuat optimisku jadi semakin bertumbuh adalah karena janji-janji Rio. Janji yang akan terus mengusahakan hubungan ini. Keyakinannya yang terus terpancar dari suara dan sorot matanya. Tapi, nyatanya yang menjanjikan malah tiba-tiba pergi meninggalkan. Bahkan tanpa adanya alasan. Kesal? Entah. Rasa "saling" itu masih kuat sampai membuatku bodoh. Bodohnya aku yang ingin terus menunggu jawaban. Jawaban atas janji yang ditinggalkan. Hey, aku ga bisa dicurangi kayak gini. Aku butuh kejelasan. Rio, kamu dimana? Request by @selvinds #doondoond
0 notes
Photo

Thank you bro @ibrahimalhanif for taking this picture so naturally. Udah kek bisa jadi model iklan sinyal seluler atau banner promo smartphone terbaru ye, kan? . "Sinyal kuat dan internet tanpa batas buat kamu yang suka explore kemana aja!" . Atau . "Kamera terbaik dengan baterai tahan lama. Cocok buat kamu yang suka traveling!" . Atau malah . "Bingung cari foto/videografer? Skill bro Hanip di balik foto ini yang kamu butuh!" . Njir, kesambet apa gua tiba-tiba ngiklan gini. Jangan lupa bagian gua ya, Nip kalo tiba-tiba lu dapet job dari postingan ini! Pamrih gitu anaknya. Wkwkwk. #explore #explorer #exploremore #travel #traveler #traveling #travelmore #travelgram #travelingram #instatravel #adventure #trip #indonesia #exploreindonesia #wonderfulindonesia #jogja #yogyakarta
#travel#travelmore#adventure#exploreindonesia#explorer#travelgram#indonesia#instatravel#yogyakarta#travelingram#traveler#wonderfulindonesia#explore#exploremore#jogja#trip#traveling
1 note
·
View note
Photo

"Sampe kapan emangnya, Key.. KOAS di sana?" Yes, gua lagi baca DM terakhir gua ke Keya di Instagram waktu itu. Ga ada balesan. Fine. Ga sengaja kenal Keya beberapa bulan lalu se-gerbong kereta dan duduk bersebelahan pas gua mau ke Bandung. Sayang, ga sempet minta nomornya waktu itu. Tau akun Instagramnya juga gua sengaja kepo. Haha, gua ga mau ngelewatin cewe yang cantiknya kaya Keya gitu aja. . "Fan, jangan lupa besok jam 7 pagi berangkat kita ke Jogja." DM Seno temen kantor gua tiba-tiba lewat Instagram. . "Iye, tenang aja No." . "Sip, nanti dijemput sama Kakak gue ya." Aha, gua ada undangan pernikahan Denis, temen kantor juga di Jogja nanti. Sebenernya, gua bukan orang yang demen ngikut beginian. Tapi, ini semua gua jabanin demi ketemu sama si Keya. Iya, Keya ini ternyata temen kecilnya Denis dan dia jadi among tamu. Jujur, abis dari kenalan di gerbong kereta itu, gua sama Keya belum ketemu lagi. Acara pernikahan Denis ini cukup gede, jadinya among tamu juga dibagi-bagi penempatannya. Gua putusin buat nyalamin si Denis dulu sebelum pencarian Keya dimulai. . "Eh, nak Irfan, udah ketemu Keya belum?" Tanya Nyokap Denis. . "He? Hehe Tante tau aja, belum nih." Sampe lupa pasti nyokap Denis sama nyokap Keya juga udah kenal. Mungkin, Denis juga cerita soal Keya yang kenal sama gua atau kebalikannya? Ga tau deh. . Udah keliling dibantu sama Seno juga tetep aja, Keya masih ga bisa gua temuin. Sampe akhirnya gua liat Stories Instagram Keya. Foto among tamu sama pengantin. . "Key, dimana? Ga keliatan lah tadi, hehe." Reply gua di Stories-nya Keya. . "Iya nih, langsung balik cepet soalnya harus jaga lagi, Fan. Hehe." Bales dia akhirnya. . "Oo pantesan. Yaudah, lancar ya jaganya hari ini." . "Sampe jam berapa jaganya, Key?" Lanjut tanya gua. . Tapi, sampe gua udah di Jakarta lagi. DM gua ke Keya lagi-lagi ga ada balesan. Mungkin KOAS dia emang se-sibuk itu kali ya. Atau, emang dia sebenernya ga mau deket sama gua, ya? Apa ini balesan buat gua? Karena pernah nolak ngindar dari cewe-cewe yang pernah coba deketin gua? Damn! Ternyata se-ga-tau-harus-bilang-apa gitu ya pas lu coba ngedeketin orang tapi orang itu malah kaya terus-terusan ngindar dari lu. #doondoond
0 notes
Photo

Dewi! (?) . . . . . #explore #adventure #trip #indonesia #exploreindonesia #travel #traveler #traveling #travelgram #travelingram #instatravel #wonderfulindonesia #belitung
#wonderfulindonesia#travel#belitung#adventure#explore#indonesia#exploreindonesia#instatravel#traveler#traveling#travelingram#trip#travelgram
0 notes
Photo

"Gengs, besok jadi pada dateng ke nikahannya Rima, ga?" Chat Tania di grup yang sengaja dibuat baru. Khusus buat pernikahannya Rima. Ya, kita se-grup kok sama Rima sebenernya. Cuman, biar ga repot gitu komunikasinya rundingin hadiah pernikahan Rima dari kita-kita. Eh, bukan soal hadiah pernikahan apa yang bakal kita kasih ke Rima yang mau gue ceritain deh ya kayaknya. . "Gue belum tau nih, Ni." Bales gue dan read by 3. Di grup itu ada 6 orang. Gue, Tania dan 4 lainnya. . "Dateng donk gua, Ni. Hadiahnya kan juga ada di gua. Eh, Sel, dateng lah lu." Bales Gala. . "Tau nih, Sela. Masa lo ga dateng sih. Ini pecah telor pertama di grup kita lho. Gue dateng kok, Ni." Bales Lena. . "Aduh, sorry banget. Gua ga bisa kayaknya gengs. Nyokap masih sakit euy." Bales Doni. Yah, Doni malah ga dateng. Hmm apa gue alasan sakit aja ya. Mikir gue mau ngetik apa, sambil chat-chat muncul buat doain nyokapnya Doni. Chat gue yang tadi udah read by 5. Artinya semua udah pada read chat. Gue males gitu lho dateng cuma sendirian, soalnya yang lain pasti sama pacarnya. Di grup ini yang masih single cuma gue, Doni sama.. . "Don, semoga cepet sehat lagi ya nyokap lu. Gua Inshaa Allah dateng, Ni." Bales Arif. Kalo udah gitu biasanya Arif beneran dateng nih. Gue dateng juga aja kali ya. . . . . . Ada yang pernah 'excited' banget buat dateng ke kondangan akhirnya? Sampe make-up dandan yang se-perfect mungkin? Itu gue habisin dua jam kali ya. Bukan excited karena pengantinnya. Tapi, lebih tepatnya.. . "Sela? Eh, pangling lho gue. Ya ampun, cantik banget. Dateng juga lo ke sini. Sama siapa nih?" Ledek Tania, pas banget ketemu di gate terima tamu. Iya, Tania sama pacarnya. . "Ya elah, Ni. Gue sendirian aja kok. Udah, masuk yuk." Kata gue sekenanya. . Di dalem juga ketemu Gala sama Lena. Iya, mereka juga sama pacarnya masing-masing. . "Eh, langsung ngantri naik aja. Biar makannya enak nanti." Ajak gue. . Sebenernya males aja sih kejebak di conversation of couples. Ga lama sambil ngantri, ada notif di grup chat. . "Guys, tiba-tiba ada urusan mendadak ini. Sorry ya. Salam buat Rima." Rif, gue udah cantik lho hari ini dan itu buat lo. Tapi, lo ga dateng? Shit! What am I doing here? #doondoond
0 notes
Photo

Lihat~ pantaiku~ Penuh dengan perahu~ Berwarna-warni~ Semuanya suka~ . Hayo siapa yang bacanya sambil nyanyi? Siapa juga yang ngulang lagi bacanya terus sambil nyanyi? #explore #indonesia #adventure #trip #travel #traveler #traveling #travelgram #travelingram #instatravel #exploreindonesia #wonderfulindonesia #banyuwangi
#travelgram#traveling#banyuwangi#wonderfulindonesia#travel#exploreindonesia#explore#instatravel#traveler#indonesia#travelingram#trip#adventure
0 notes
Photo

Apa lu termasuk tipe orang yang baik ke semua orang? Kalo iya, High Five! Tapi, apa lu pernah ditegur soal.. . "Bro, lu kayaknya perlu tau ini deh." Kata Romi kawan baik kantor gua. Kita lagi nyante di warung kopi biasa sepulang kerja. . "Apa an, cuy?" Tanya gua. . "Gini, Din. Gua tau lu itu orangnya baik. Baik yang baik bangetnya tuh jarang banget ditemuin di kerasnya dunia Jakarta. Cuman.." Kata Romi, coba mencari kata-kata. . "Cuman?" Gua tanya balik. Hal-hal yang kaya gini pasti pernah lu dapet, kan? . "Cuman yaa, jangan terlalu baik banget lah, Bro. So..." . "Rom, lu kan udah tau. Gua cuma emang seneng aja baik sama orang." Potong gua. . "Bukan gitu, Din. Oke, lu emang supel orangnya. Lu bisa bikin semua orang itu nyaman ada di deket lu. Lu bisa cairin suasana. Lu bisa diandelin dan lain-lain lu nya itu. Ck, Men. Apa lu ga sadar kalo kebaikan lu udah nyentuh perasaan. Masalahnya..." . "Maksud lu gimana, cuy?" Ini Romi ngarah kemana sih. . "Nah, ini yang mau gua kasih tau, Bro. Lu kenal Santi, kan?" . "Iya, kenal. Dia yang ngantor se-lantai sama kita, kan? Kenapa dah?" . "Anjaay, lu emang ye. Gua udah denger kabar, kalo Santi ini ada rasa sama lu, Din." . "Lah? Karena.. gua baik sama dia?" . "Beuh, masih nanya. Ya iyalah! Tambah lagi lu ga pernah sekalipun ada ngomong ke dia kalo lu udah punya si Tami, pacar lu." . "Ya ngapain juga, cuy. Orang gua juga baik ga ada maksud apa-apa. Baik doank, Rom." . "Bro. Orang mana yang ga baper kalo baru kenal lu dan lu baiknya kebangetan. Ditambah dia jomblo. Apalagi isi sosmed lu ga ada foto pacar sama sekali." . "Rom, kan lu tau juga. Gua emang ga mau posting-posting mesra gitu. Ngapain juga. Cukup gua, Tami sama Yang Kuasa aja yang tahu gimananya." . "Yaudah, gua percaya sama lu. Gua udah bilangin yanh penting. Hati-hati sama kebaikan lu atau kalo perlu lu kasih kode aja kalo lu udah punya pacar, Din. Biar ga ada salah paham." . "Iye, tenang. Gua tau beda dan batasnya perlakuan gua antara ke Tami sama ke cewe lainnya." Romi cuma senyum. Tapi gimana, gua emang begini adanya. Gua cuma mau baik doank. Ga ada maksud atau perasaan khusus. Bisa sampe segitu bapernya ya ternyata. Request by @fathmaah #doondoond
0 notes