efishery-blog
efishery-blog
Catatan Si Anak Ikan
30 posts
Our daily life as eFisherian
Don't wanna be here? Send us removal request.
efishery-blog · 8 years ago
Text
Meet The Founders: Chrisna Aditya
Tumblr media
Sesuai nama jabatannya, Chrisna adalah Bapak Teknologi eFishery. Lulusan Teknik Elektro ITB ini berperan untuk memimpin Divisi Inovasi—salah satu divisi di eFishery yang memiliki anggota tim terbanyak. Artinya, Chrisna bertanggung jawab atas pengembangan teknologi, baik dari sisi hardware maupun software, juga termasuk pengembangan riset akuakultur. Sehari-harinya, Chrisna berada di depan laptopnya (pada spot yang tidak tetap), berdiskusi dengan tim, atau mengutak-atik peralatan feeder. Di jam istirahat, Chrisna bisa ditemukan sedang menikmati sepiring nasi padang yang dimakan tanpa menggunakan sendok.
Awal kisah Chrisna mengenal eFishery sama dengan kisah-kisah founders lainnya. Chrisna bertemu teman lamanya, Gibran, di suatu acara. Kemudian setelah mengobrol panjang lebar mengenai ide pemberi pakan ikan otomatis yang pertama digagas Gibran, Chrisna langsung merasa cocok dan memutuskan bergabung. Apa yang menjadi istimewa adalah konsistensi dan dedikasi Chrisna untuk tetap berjalan bersama eFishery sampai saat ini.
Tentu saja, mendirikan startup tidaklah mudah di awal. Dulu, basecamp eFishery berupa rumah kecil dimana Chrisna dan rekan kerjanya bekerja sekaligus menetap. Ketika keuangannya tidak bisa ditopang oleh “kantornya” pun, Chrisna tidak menyerah untuk terus ikut melakukan pitching dan brainstorm pengembangan teknologi, meski harus puas dengan makan mie setiap harinya. Friksi yang terjadi antar rekan-rekannya pun tidak kemudian membuatnya angkat kaki. Selain karena pembawaannya sabar, Chrisna selalu ingat cita-cita eFishery.
“Saya percaya bahwa eFishery ini punya niatan baik. Tidak hanya ingin mensejahterakan petani ikan, kami juga ingin membantu kelangsungan lingkungan, serta mendukung kebutuhan pangan di masa depan,” ujar Chrisna. Memegang visi tersebut, kini Chrisna dapat melihat eFishery (dan dirinya sendiri) melaju semakin baik. Laki-laki asal Banyuwangi ini tidak lagi menganut prinsip “kantorku, rumahku” sejak menikah tahun lalu. Chrisna juga dibantu dengan banyak engineer dan aquaculture scientist di timnya yang memiliki dedikasi serupa.
Tumblr media
Jalan terjal masih membentang. Chrisna dan tim juga paham bahwa penerapan IoT di bidang akuakultur adalah tantangan yang besar. Mereka harus mencari tahu bagaimana teknologi diterima serta dipercaya oleh petani dan semua pihak lain di ranah perikanan. Pengembangan automatic feeder sendiri sampai saat ini telah melalui trial and error tidak kurang dari sembilan kali. Akuakultur adalah bidang yang potensial—bagi Indonesia yang memilki sumber daya melimpah dan bagi dunia yang membutuhkan pangan. Namun sayangnya, masih dianaktirikan dan belum banyak terjamah teknologi.
Chrisna berharap, ekosistem dan teknologi akuakultur yang ditawarkan eFishery bisa banyak diterapkan dan terus tumbuh. “Semoga tidak hanya perusahaannya saja, tapi juga orang-orang di dalamnya bisa sama-sama berkembang untuk memberi kontribusi bagi sekitarnya,” tutupnya.
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
Kabur Ke Batu Karas
Enaknya liburan kantor selain dibayarin adalah karena bisa dilaksanakan ketika weekday. Karena liburan adalah kebutuhan karyawan untuk refreshing demi produktivitas perusahaan. XD
Tumblr media
So we went to Batu Karas, Pangandaran, last Wednesday for a getaway, no office-related stuff were allowed to be discussed and we had only one objective: having fun together!
Kapan lagi kan hari Rabu malam kita semua ngumpul dan main chicken fight...
Tumblr media
...face the cookie...
Tumblr media
...dan nonton drama Mamak Malin Kundang.
Tumblr media
Paginya, setelah sarapan dan senam, the whole cottage sudah disiapkan untuk main game Benteng Takeshi dimana kita dibagi beberapa kelompok untuk main mini games di 10 pos. Seru!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kang Sandi berusaha konsen meski mukanya penuh tepung XD
Tumblr media
Pos “Granat”
Tumblr media
Pos “Spider Web”
Tumblr media
Walaupun cuma sebentar tapi semoga acara kemarin mempererat tali kekeluargaan kita dan jadi bahan bakar energi untuk menyambut tantangan bersama-sama ke depan. Semangat, eFisherians!
2 notes · View notes
efishery-blog · 8 years ago
Text
Quick Update
Ada update apa di eFishery sebulan kemarin?
Yang pasti, tim internal setiap harinya kasak-kusuk di basecamp dan sibuk diskusi dengan para petani di beberapa daerah. Tapi sebulan kemarin, ada segelintir acara selain internal yang menjadi highlight, yaitu kegiatan eFishery yang bergerilya baik ke luar kota maupun ke luar negeri.
eFishery at Lampung
Di Kota Metro, Lampung, kami mengadakan media gathering yang dihadiri tidak hanya oleh awak media tapi juga oleh petani setempat yang penasaran dengan teknologi eFishery. Acaranya berlangsung santai, ngobrol-ngobrol sekaligus demo alat pada audiens yang hadir.
Tumblr media
(foto atas) Sylvi (tengah, berkaos eFishery) si Marcom Officer cantik kebanggaan eFishery senyum sumringah selesai acara media gathering. (foto bawah) Ivan, VP of Marketing, bersama Pak Petrus, dan si mini feeder.
Pak Petrus Rumambi, salah satu petani Lampung yang menggunakan eFishery juga mendadak jadi artis saat itu. Para wartawan mengerubungi beliau, ingin tahu kisah suksesnya. Kebetulan, saat itu juga Pak Petrus baru saja panen lele--yang beberapa minggu lebih cepat karena pakai automatic feeder eFishery! Baca cerita Pak Petrus selengkapnya di sini.
eFishery at Thailand
Bekerjasama dengan Kasetsart University, eFishery melakukan riset untuk menguji performance automatic feeder. Riset ini sebagai bentuk expanded and advanced research dari yang selama ini tim lakukan di kolam riset di Ujung Berung, Bandung. Para profesor di Thailand pun sangat antusias dan supportive terhadap riset ini karena diperkirakan bahwa automatic feeder ini akan menjadi teknologi yang high demand bagi perikanan Thailand sendiri.
Tumblr media
Tim eFishery dan para profesor Kasetsart University
Riset dilakukan di kolam milik universitas dan berlangsung selama satu siklus ikan nila (sekitar 4 bulanan). Good luck for the research, team!
eFishery at Ireland
Tumblr media
Kegiatan ini adalah rangkaian dari acara Alltech Accelerator Program yang sebelumnya sempat di-share. Seperti sesi sebelumnya, kegiatan kali ini masih berlangsung di Dublin dan diisi dengan diskusi antar startup agrikultur juga pemain-pemain lama agribisnis dunia.
Tumblr media
The agribusiness startups are enthusiastically looking ahead (literally!) to the future.
Kali ini Bapak COO didampingi oleh Bapak VP of Marketing untuk mewakili eFishery, mewakili Indonesia, mewakili Asia!
Upcoming event: eFishery at Bogor
Bulan ini juga eFishery akan bertandang ke Bogor untuk kopi darat dengan para petani setempat di Toko Pakan Galuga, Libung Bulang, Bogor. Teman-teman, petani ikan jagoan Bogor, dan fisheries enthusiasts yang ingin kenal dengan Sylvi eFishery bisa langsung sung ketemu disana ya.
Anyway, kita semua sudah dipeluk bulan April, artinya Q2 sudah dimulai. Semangat semuanyaaaa!
0 notes
efishery-blog · 8 years ago
Text
Berkembang Bersama di Alltech’s Pearse Lyons Accelerator
eFishery is one of the startups that are invited to Pearse Lyons’s Accelerator Program. We’re so excited with this opportunity. Check out the full story here, specially brought to you by our intern, Riri:
eFishery kembali meraih prestasi. Setelah bersaing dengan 183 start-up lainnya yang berasal dari 38 negara berbeda, eFishery berhasil terpilih menjadi satu dari 10 peserta program Pearse Lyons’s Accelerator Program di Dublin, Irlandia.
Tumblr media
Selain eFishery, startup lainnya adalah MagGrow, Moocall (Irlandia), SkySquirrell (Kanada), AgriWebb (Australia), Agrilyst (Amerika Serikat), Greengage (Inggris), Alesca Life (Tiongkok), Hargol FoodTech dan Tevatronic (Israel). Sebagai satu-satunya startup dari Indonesia, tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami.
Tumblr media
Pearse Lyons, CEO Alltech.
Pearse Lyons’s Accelerator merupakan program mentorship yang diselenggarakan oleh Alltech, sebuah perusahaan inovasi bioteknologi asal Irlandia yang berdiri sejak 1980. Berdurasi 4 bulan, program ini sejalan dengan visi Alltech untuk memajukan dunia agrikultur. Dengan program ini, diharapkan para pemain baru di bidang agrikultur terpacu pertumbuhan bisnisnya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Looking good, there, Mr. COO!
Selain sesi mentoring dari berbagai pakar agrikultur, teknologi, dan bisnis dunia, melalui program ini para peserta akan diberikan working space selama program berlangsung oleh Dogpatch Labs yang sekaligus merupakan partner Alltech dalam program accelerator. Peserta juga mendapatkan sejumlah funding dari Google, Amazon, dan Softplayer.
Tidak hanya itu, peserta juga mendapat kesempatan pitching di depan 3000 lebih pelanggan, investor, jurnalis, dan juga pakar agribisnis pada konferensi ONE: The Alltech Ideas yang akan diselenggarakan pada 21-24 Mei 2017 di Amerika Serikat. Konferensi yang merupakan salah satu konferensi agribisnis terbesar di dunia ini juga sekaligus menjadi acara puncak dari Alltech’s Pearse Lyons Accelerator.
Tumblr media
Selama tanggal 20 - 24 Februari kemarin, sesi pertama dari program accelerator ini telah diselenggarakan. Sesi pertama ini berisi pengenalan mengenai Alltech dan Dogpatch Labs, 1-on-1 goal setting dengan Alltech dan Dogpatch Labs. Dua sesi selanjutnya, masing-masing di bulan Maret dan April, masih akan diselenggarakan di Dublin, Irlandia. Sedangkan untuk sesi terakhir (sesi konferensi) akan diselenggarakan pada bulan Mei di Kentucky, Amerika Serikat.
Semangat terus eFishery team! This shows that we run on a right track!
Semangat juga untuk COO kami, Rully Setya Purnama, yang akan menjadi perwakilan eFishery untuk program accelerator ini selama empat bulan kedepan. Bolak-balik luar negeri terus nih, Pak! Oleh-oleh buat kami yang di Indonesia jangan lupa ya, Pak.
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
Feeder Goes To East Java
Tumblr media
Last week we visited Banyuwangi, Surabaya and Lamongan. Perwakilan yang berangkat kesana ada Mas Rully (Chief Operating Officer) dan Mbak Cahaya (Strategic Account Manager). Selama 3 hari, mereka berdua (setia bersama si feeder mini) berkunjung ke Dinas Perikanan Banyuwangi, Dinas Perikanan Lamongan, dan Dinas Perikanan Provinsi.
Di Dinas Perikanan Lamongan, selain dari staf dinas, ada pula perwakilan UPT, penyuluh, dan perwakilan pembudidaya yang datang di acara audiensi ini.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Si feeder mini unjuk gigi
Tumblr media
Foto bareng Kepala Seksi Produksi--Ibu Panca--dan rekan-rekan penyuluh serta pembudidaya.
Di Dinas Perikanan Banyuwangi dan Provinsi, kami juga ngobrol-ngobrol serius tapi santai dengan para pembudidaya dan Kepala Bidang Dinas Perikanan.
Tumblr media
Si feeder mini ada yang ngintipin tuh dari belakang!
Tumblr media
Senyum sumringah Mbak Nce, Pak Suryono (Kabid Perikanan), pembudidaya udang yang juga anggota forum teknologi Banyuwangi, dan Mas Rully setelah acara audiensi.
Apakah ada kenalanmu yang bergerak di bidang budidaya juga di daerah Jawa Timur? Let us know and let’s bring the future together!
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
We’re On KompasTV
No, not all of us, actually. It was Gibran and the strikingly sexy feeder who were on TV.
Berbincang-bincang asik dengan Andy F. Noya di acara Big Bang Show. Topiknya “Cerita Laut Indonesia” dan selain eFishery, ada 2 inovator lain yang diundang, yaitu Raja Gubang (yang mengubah teripang jadi keripik) dan Pasar Laut (marketplace ikan laut). It was last night and if you missed it, here’s the eFishery part;
youtube
Percayalah, kawan, ada makna mendalam di balik kenapa eFishery warnanya tosca. Bapak CEO mah cuma jawab “lucu” akibat durasi aja. :)))
Tumblr media
It’s a wraaap.
Thank you for having us, Big Bang Show!
And, like Gibran always states, since that we are 24/7 eFisherian but we are 24/7 human too, here’s what he did after the taping:
Tumblr media
Your face, Mr. CEO! :))))
This snapshot was taken from the Instagram story of Gibran’s wifey. We’ve got her permission to post it in Tumblr. :ok_hand:
You may be the CEO, but your little girl is forever your boss. xD
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
Hey, We Are Hiring!
eFishery needs you to build the team of giants who are passionately bring the future of aquaculture. Job positions are available in all divisions; one of which may be destined for you!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Do you ever wonder what it feels like to work in a startup that merges technology and aquaculture, where young minds from diverse background and profesions team up to genuinely make an impact?
Yeah? So this is the time.
Also, Gibran the CEO states that high-quality talents are crucial for the growth of the company itself:
youtube
Find all availables positions at our Kalibrr and career page then send your awesome CV right away. See you!
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
Treat Your Career Like It’s Your Own Business
This JUBIR review is brought to you by our digital marketing intern, Riri:
Hari Jumat lalu sekitar pukul empat sore, seluruh penghuni kantor eFishery berbondong masuk ke ruangan meeting internal. Di sana sudah tersedia proyektor yang memancarkan tampilan slide pada tembok. Ada apakah gerangan?
Tumblr media
Sore itu ternyata program JUBIR alias Jumat Berbagi Ilmu Rame-Rame kembali digelar. Kali ini, Dimas selaku Head of Special Project eFishery kebagian giliran untuk berbagi ilmu. Namun sebelum itu, Dimas meminta seluruh peserta Jubir kali ini untuk membentuk beberapa kelompok. “Kali ini, saya ingin memulai dengan memainkan sebuah game.” ujar Dimas.
Tumblr media
(Bukan, ini bukan lagi les bimbel.)
Tak lama terbentuklah empat kelompok dan permainan pun dimulai. Permainan ini mengharuskan setiap kelompok untuk membayangkan dirinya sebagai divisi-divisi dalam sebuah perusahaan. Masing-masing divisi harus bisa memberi keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.
Aturan mainnya cukup mudah. Setiap kelompok memegang kertas yang bertuliskan huruf X di satu sisi dan Y di sisi lainnya. Lalu, di setiap ronde, masing-masing kelompok harus mengeluarkan salah satu huruf saja. Poin yang diperoleh tiap kelompok didasarkan oleh kombinasi huruf yang muncul. Kira-kira begini gambarannya:
Tumblr media
Permainan berlangsung cukup seru karena beberapa kelompok berusaha untuk mengelabui kelompok yang lain. Beberapa kali ekspresi terkejut muncul ketika semua kelompok mengeluarkan huruf yang sama. Atau ketika satu kelompok tidak sengaja mengeluarkan satu huruf berbeda (yang berarti plus 500 poin!).
Tapi, ketika permainan berakhir dan kelompok pemenang sudah ancang-ancang pasang pose jumawa, Dimas lalu menceritakan analogi dibalik permainan tersebut yang lalu diikuti dengan penyesalan semua kelompok... termasuk kelompok pemenang.(Uh-oh!)
Tumblr media
(Papan skor yang menjadi saksi bisu permainan yang cukup panas.)
Setelah dihitung, total poin semua kelompok—yang dianalogikan sebagai keuntungan perusahaan total—berjumlah 5200. Poin tersebut didapat dengan kondisi tidak ada komunikasi atau kerja sama antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Dimas lalu membuat skenario bagaimana jika seluruh kelompok bekerja sama yang berarti kombinasi yang terjadi akan didominasi kombinasi XXYY. Ternyata, poin total keseluruhan yang dihasilkan lebih besar dari 5200.
Selisih dari poin hasil skenario dengan poin asli bisa dianalogikan sebagai opportunity lost yaitu keuntungan perusahaan yang hilang. Ternyata, ketika tiap kelompok bekerja sendiri-sendiri apalagi dengan ambisi berusaha menjatuhkan kelompok lain, keuntungan total yang diraih tidak sebanyak keuntungan ketika tiap kelompok bekerja sama. Opportunity lost-nya pun menjadi lebih kecil.
“Game ini sebenarnya menunjukan apa yang akan terjadi ketika goal pribadi gak sesuai dengan goal perusahaan.” begitu kata Dimas. “Jadinya, sekeras apa pun kita bekerja ternyata malah gak berkontribusi banyak bagi keuntungan keseluruhan perusahaan.”
Tidak berhenti disitu, Dimas lalu menjelaskan mengenai suguhan utama dalam JUBIR kali ini yaitu Personal Business Model. Apa itu Personal Business Model?
Tumblr media
Sebelum masuk ke materi, Dimas membawa kita merefleksi diri terlebih dahulu.
Mungkin beberapa dari kita pernah merasakan hambatan dalam menjalani karir. Ada yang merasa jenuh. Ada yang masih berusaha beradaptasi dengan karir yang dijalani sekarang (karena mungkin tidak sesuai dengan passion). Ada juga yang merasa bahwa setelah sekian lama bekerja, nampaknya belum ada suatu hal besar pun yang dihasilkan.
“Gimana? Teman-teman pernah gak ngerasa kayak gitu?” mayoritas yang hadir pun lalu manggut-manggut mengiyakan pertanyaan Dimas (tentunya sembari mengunyah batagor yang datang sepiring demi sepiring).
Ternyata, Personal Business Model ini bisa menjawabnya. Kegalauan seperti yang disebutkan tadi bisa saja dikarenakan kesalahan seseorang dalam memaknai tiga hal: work (karir), value, dan money. Memberi makna lebih pada tiga hal tersebut ternyata bisa membantu menghilangan rasa galau.
Dalam hal karir, kita bisa mengubah mindset kita. Dari yang hanya menganggap pekerjaan sebagai rutinitas, menjadi sebuah misi untuk membantu orang lain.
Lalu dalam hal value (nilai),  seringkali kita hidup tanpa memegang suatu nilai. Ada baiknya mulai sekarang tanamkan dalam diri bahwa kita punya value yang ingin kita sebarkan melalui pekerjaan kita.
Terakhir adalah money atau uang. Kita sering menganggap uang adalah segalanya. Namun seringkali, uang hanya bisa menghidupi kita tanpa memberikan kita suatu kepuasan. Kita bisa saja hidup berlimpah harta, memiliki gaji yang besar, tapi kita tidak bahagia. Untuk itu, anggapan bahwa uang adalah tujuan dan satu-satunya benefit yang karir kita berikan perlu diubah.
Lalu, bagaimana supaya kita tahu cara untuk merubah mindset kita terhadap karir kita sehingga kita lebih bisa menjalani karir dengan nyaman dan juga selaras dengan tujuan dari perusahaan kita? Caranya adalah dengan melakukan self-mapping menggunakan Personal Business Model canvas.
Tumblr media
(Ini dia Personal Business Model canvasnya. Mau coba isi? Klik disini untuk detail bagannya!)
Merasa familiar dengan kanvas ini? Well, itu mungkin karena kanvas ini memodifikasi Business Model Canvas yang sudah lebih umum kita lihat. Yang berbeda adalah sudut pandang dalam mengisi setiap bagan-bagannya.  Jika pada Business Model Canvas kita mengisi bagan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan, pada model ini bagan diisi dengan hal-hal yang lebih personal. Dengan melakukan self-mapping seperti ini, kita belajar untuk treat ourselves and our career like it’s a business.
Setelah mapping menggunakan kanvas ini, harapannya kita tahu lebih dalam makna mengapa kita berada pada karir kita yang sekarang sehingga kegalauan dalam karir pun hilang.
Di akhir, Dimas meminta setiap orang untuk share pembelajaran apa yang didapat dari sesi JUBIR ini. Kira-kira beginilah hasil sharing dari beberapa teman:
“Hari ini saya belajar untuk lebih aware apakah saya sudah membantu atau malah menghambat teman-teman kerja saya.” – Ihsan, CFO eFishery
“Hari ini saya belajar bahwa sebenarnya apa yang ada pada Personal Business Model ini adalah hal yang sehari-hari sering kita pikirkan atau rasakan tapi tidak terkuantifikasi. Mungkin kalau dikuantifikasikan seperti ini, kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan untuk solve masalah galau itu.” –Hawa, Content Manager eFishery
“Hari ini saya paham apa kira-kira alasan yang bikin saya ngerasa betah gak betah sama kerjaan yang sekarang.” –Zarah, Aquaculture Scientist eFishery
Melakukan refleksi diri ternyata memang penting untuk bisa me-refresh kejenuhan yang seringkali kita alami dalam hidup. Terima kasih, Dimas, untuk sesi JUBIR kali ini yang inspiring sekaligus refreshing!
Sampai jumpa di liputan JUBIR selanjutnya!
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
When things are going south, hang in there. Nothing worth comes easy.
1 note · View note
efishery-blog · 8 years ago
Text
Filosofi Odol Bersama Ibu Esther
Hampir di setiap minggunya, kami punya sesi sharing internal yang diberi nama Jubir (Jumat Berbagi Ilmu Rame-rame). Satu orang ditunjuk secara suka rela berbagi ilmu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tapi, “Jubir” minggu kemarin berbeda. It’s not even Friday. Pengisi materinya pun khusus didatangkan dari luar kantor, yaitu Ibu Esther Satyono, CEO PT Indonesia Mariculture Industries (Indomarind). Yang kebetulan adalah mentornya Bapak COO kami saat masih bekerja di Indomarind.
Tumblr media
Ibu Esther yang pengalaman karirnya sudah lebih dari 30 tahun ini kemudian ngobrol santai dengan kami yang duduk khidmat mendengarkan. Dari mulai cerita pekerjaannya di dunia marketing, pandangannya soal perikanan, dan cara mendidik anak-anaknya untuk disiplin. Tak pelak, kami juga jadi banyak bertanya.
Tumblr media
“Kenapa dari Computer Science karirnya ke marketing, Bu?”
Tahun 1976, Bu Esther yang merupakan lulusan computer science dari University of San Fransisco memulai karirnya sebagai Regional Marketing Director & Sales Training Director kosmetik Venus di Malaysia. Alasannya? “Karena saya tidak punya pilihan,” jawabnya simpel. 
Jawaban yang sama juga dilemparkan ketika beliau cerita pindah tempat kerja ke PT Great Giant Pineapple Coy, produsen nanas kaleng terbesar ketiga di dunia yang berlokasi di Lampung. Sampai beliau menjadi President Director dan CEO Indomarind, prinsipnya tetap sama: karena tidak punya pilihan.
“Saya hidup tidak pernah pilih-pilih. Apa yang saya kerjakan di depan mata, saya cintai. Kalau tidak bisa, cari cara agar bisa. I have to make it work,” ujarnya dengan suara lembut namun tegas.
Tumblr media
“Ikan tangkap atau ikan budidaya?”
Pengalamannya di perikanan tangkap membuat beliau melihat bahwa perikanan tangkap Indonesia sangat potensial. Pertama, karena laut Indonesia jarang sekali terkena bencana, seperti taifun di laut Taiwan misalnya. Nelayan Indonesia bisa menangkap ikan hampir sepanjang tahun. Namun sayangnya, dengan area laut yang luas, kapal kita amat kurang.
Kedua, perikanan tangkap tidak harus bersaing air tawar dengan manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, bukan berarti budidaya (khususnya air tawar) itu lebih buruk karena secara produksi tiap tahun, budidaya air tawar terus meningkat.
Pun, menurut Bu Esther, keberadaan automatic feeder pada sistem budidaya saat ini adalah suatu kebutuhan. “Proses bisa ditinggal asal ada sistem yang terkontrol. Kalau kolamnya banyak kan pastinya lebih efisien pakai automatic feeder. Ikan-ikannya cepat besar, dapat untung lebih cepat.”
“Lalu, gimana ya mendekati petani agar yakin dengan teknologi ini?”
“Be honest. Jujur sama apa yang mau diberi,” kata Bu Esther. “Dulu saya sewaktu ngasih tahu pekerja di kebun nanas, mereka cuma melongo aja. Tapi begitu saya datangkan manajer yang saudara sedaerahnya, mereka jadi sangat nyaman dan paham nanas yang dihasilkan harus kayak gimana. Karena mereka sudah disentuh hatinya, itu saja.”
Tumblr media
“Dari pengalaman Ibu, kira-kira apa yang membuat orang Indonesia inferior?”
“Karena hidupnya terlalu enak. Pikirnya ‘bisa nanti, bisa besok’. Anak saya dulu dididik ketika jamnya makan, harus makan di meja makan dan harus habis dalam 20 menit. Mau tidak mau, anak saya--walaupun namanya anak kecil pasti sesekali nangis minta lebih--jadi disiplin. Karena mereka tidak punya pilihan, mindset mereka kalau tidak makan di waktu 20 menit itu, mereka tidak dapat makan lagi.”
Menurut beliau, orang itu juga sama seperti odol. “Harus dipencet dulu baru keluar”. Jadi maksudnya orang harus ditekan baru keluar potensinya. Gitu.
Bu Esther juga bercerita soal tidak seragamnya warna nanas yang diproduksi saat beliau masih di PT. Great Giant. 
“Saat itu saya minta bawahan-bawahan saya membuka kaleng nanas dan mencoba nanas yang warnanya putih dan kuning itu. Biar mereka tahu rasanya enak atau tidak, dan biar mereka tahu bahwa standar ekspor itu harus berwarna kuning semua. Bahwa standar itu bukan pilihan, tapi sesuatu yang harus begitu,” jelas Bu Esther yang membuat kami berpikir jangan-jangan nanti Gibran suruh teknisi workshop untuk makanin baut biar pada ngerti standar. :(
Tumblr media
Tidak terasa, ngobrol sama Bu Esther menghabiskan waktu 2 jam. Kalau bisa disarikan, pesan beliau untuk kami adalah:
Jangan memilih kalau mau membuat sesuatu jadi besar.
Fokus. 
Have plan.
Konsisten.
Sukai apa yang dikerjakan.
Jujur dan rendah hati.
Ini mengingatkan kami untuk terus berusaha menjadi solusi yang menguntungkan petani, yang lebih dari bentuk inovasi canggih dan keren saja jika dilihat sekilas. That we can really make it really work.
Tumblr media Tumblr media
Terimakasih sudah mengisi Kabir (Kamis Berbagi Ilmu Rame-rame) di kantor eFishery, Bu Esther!
0 notes
efishery-blog · 8 years ago
Text
Feeder Goes To Bali
Sekitar seminggu yang lalu, si gentong berkelana ke Bali. Bersama si ganteng Bapak CEO, feeder eFishery diperkenalkan kepada staf Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, baik dari fungsi dan cara kerjanya.
Tumblr media
Di antara udara panas (dan keringat) yang melingkupi, senyum harus selalu ditebar ya, Mr. CEO?
Tumblr media
Demo alat ke staf dinas dan penyuluh
Tumblr media
Selain kunjungan ke dinas, agenda Bali kemarin juga termasuk visit ke beberapa petani ikan disana. Kami berharap dengan semakin luas jangkauan feeder, semakin banyak juga bentuk kerjasama dalam memajukan perikanan budidaya Indonesia. Go Fishery!
0 notes
efishery-blog · 8 years ago
Text
Panen Raya
Tumblr media
Hai, selamat tahun baru 2017 semuanya!
It’s been weeks since our last post. There were many things to do to close the year of 2016. The beginning of 2017 is where we plan to start fresh and better to achieve bigger. *insert muscle emoji*
Seolah berkaitan dengan tulisan pada banner di atas, tahun ini dibuka dengan kegiatan yang menggembirakan: ikan nila di kolam riset kami di Ujungberung sudah bisa dipanen! Woohoo!
Tumblr media
                                  Kolam riset di di Ujungberung
Proses di kolam-kolam riset yang menguji performa budidaya menggunakan feeder dan tanpa feeder ini telah berjalan dari sekitar 5 bulan yang lalu. Dan ternyata hasilnya cukup memuaskan! Ukuran ikan nila di kolam yang diberi pakan menggunakan feeder terbukti lebih besar daripada ikan di kolam yang diberi pakan dengan cara manual (hand-feeding). Angka FCR (Feed Conversion Ratio) yang dicapai pun lebih kecil, yang artinya penggunaan pakan lebih efisien.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Selesai jam kantor, hampir semua tim datang ke Ujungberung. Bareng-bareng memanen ikan dari kolamnya dan gotong-royong membersihkan ikan. Proses bakar-bakaran pun dilakukan secara profesional oleh Bapak CEO sendiri yang emang punya bakat bakar ikan yang presisi.
Tumblr media
                                   Bapak Ikan lagi bakar ikan
Makan-makannya? Wah jangan ditanya. Nikmat banget!
Tumblr media Tumblr media
Semangat terus ya tim inovasi yang menjalankan riset ini, semoga hasil risetnya di tahun semakin oke dan bermanfaat.
Yuk, panen kesuksesan lebih besar di tahun ini!
0 notes
efishery-blog · 9 years ago
Text
Si Unyil feat Si Anak Ikan
Tepat seminggu kemarin, kantor eFishery kedatangan teman-teman dari acara Laptop Si Unyil. Serombongan kru lengkap dengan aktor-aktornya termasuk Pak Ogah, Usro, dan Mpok Ipeh menggerebek office kami di Cikutra, workshop di Cisaranten, dan kolam riset di Ujung Berung, Bandung. Seru banget, cuma satu sih kurangnya: Unyilnya ga dateng! Mungkin dia sibuk syuting di acara lain. :(
Tumblr media
Pak Ogah Rully, the COO, menjelaskan cara kerja software eFishery pada kru dan talent “Laptop Si Unyil”.
Tumblr media
“Mas Hans, nanti mukanya jangan serem-serem di kamera, ya.”
Tumblr media
“Siap, rolling, action!”
Tumblr media
Kegian syuting di workshop.
Tumblr media
Cieee, Arief masuk TV!
Tumblr media
Aji, aquaculture scientist kami, sampai merem melek jelasin kegiatannya yang dilakukan di kolam riset.
Ada yang belum tahu acara “Laptop Si Unyil”? Ini adalah tayangan edukasi untuk anak-anak yang seringnya meliput suatu produk, manfaatnya, dan bagaimana produk tersebut dibuat (kadang juga meliput tempat wisata dan kuliner). Biasanya, yang jadi liputan acara ini adalah produk pabrik besar atau produk homemade unik, belum pernah--sepengetahuan kami--mereka meliput sebuah startup. So, thank you for having us, Unyil! Semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat untuk para penontonnya.
Tumblr media
Terimakasih sudah berkunjung!
Nantikan tayangannya ya di Trans7 pukul 12.35 minggu depan!
0 notes
efishery-blog · 9 years ago
Text
5 Hidangan Ikan Paling Unik di Dunia
Tidak diragukan lagi kalau ikan adalah sumber protein yang sehat. Selain mudah diolah, daging ikan juga rasanya enak--plus guilt-free dibanding mengkonsumsi daging ternak. Tapi bagaimana ya rasanya kalau yang dikonsumsi adalah kantung sperma ikan yang mentah? Berikut adalah 5 hidangan ikan paling unik di dunia versi Si Anak Ikan.
1. SHIRAKO (Fish Milt)
Tumblr media
Bila kamu adalah pecinta caviar maka kamu wajib mencoba hidangan yang satu ini. Shirako adalah makanan yang berasal dari jepang dan merupakan “versi jantan” dari caviar. Bila caviar merupakan hidangan yang berasal dari telur ikan, shirako adalah panganan yang berasal dari sperma ikan. Yes, you read that right: fish semen!
Secara teknis shirako merupakan kantung sperma yang berasal dari berbagai jenis ikan. Kantung sperma ini kemudian digoreng di atas wajan serta diberi berbagai bumbu dan disajikan selagi hangat. Rasanya? Tak perlu diragukan lagi, perpaduan rasa “creamy” dan gurih langsung meleleh dimulut begitu kamu memakannya. Jadi, berminat mencoba shirako?
2. IKIZUKURI
Tumblr media
Masih dari jepang, bila kamu ingin merasakan sensasi berbeda dalam memakan sashimi, ikizukuri mungkin adalah pilihan yang tepat. Ikizukuri adalah jenis hidangan sashimi dari ikan, udang, serta lobster, yang uniknya harus dimakan hidup-hidup! Para koki di Jepang percaya cara ini memungkinkan pelanggan untuk menikmati sashimi dengan tingkat kesegaran yang tinggi. Meski menimbulkan banyak kontroversi, namun peminat dari hidangan ini tidak sedikit loh! Bagaimana, kamu berani mencoba?
3. STINKHEADS
Tumblr media
Hidangan unik selanjutnya berasal dari masyarakat Yupik di barat daya Alaska. Stinkheads adalah makanan tradisional masyarakat Yupik yang merupakan hasil fermentasi kepala ikan king salmon.
Dahulu kala bagian kepala dan perut ikan dimasukkan kedalam gentong untuk selanjutnya dikubur dan dibiarkan terfermentasi secara alami. Pada era modern, mulai digunakan kantung plastik untuk membungkus kepala ikan sebelum dikubur di dalam tanah. Namun, sehubungan dengan makin meningkatnya infeksi akibat bakteri clostridium botulinum yang terdapat dalam pembungkus ikan, kini kepala ikan langsung dikubur di area khusus di dalam tanah tanpa dikemas terlebih dahulu. Beberapa minggu kemudian, ketika seluruh kepala salmon telah membusuk, stinkheads siap untuk dikonsumsi.
4. SURSTRÖMMING
Tumblr media
Surströmming adalah makanan khas Swedia yang terdiri dari ikan herring yang difermentasi. Makanan ini disajikan di dalam kaleng yang biasanya akan sedikit menggembung akibat proses fermentasi. Selama kaleng berisi Surströmming berada dalam kondisi tertutup, tidak akan ada masalah. Namun bila kaleng telah terbuka, kamu harus dengan segera mengenakan masker yang tebal.
Bau Surströmming yang tak tertahankan bahkan menyebabkan para penggemarnya biasa menyantap makanan ini di ruangan terbuka. Pada tahun 2006, beberapa penerbangan dunia sempat melarang pembawaan Surströmming dalam bagasi pesawat. Hal ini dilakukan akibat potensi kaleng Surströmming untuk meledak dalam pesawat sangatlah tinggi ( alasan yang sama mengapa kaleng Surströmming sampai menggembung). Walau begitu pemerintah Swedia mengatakan hal itu hanyalah mitos belaka.
Kamu sendiri, tertarik untuk mencicipi Surströmming dan membawanya ke Indonesia sebagai oleh-oleh?
5. BEKASAM
Tumblr media
Bila keempat hidangan sebelumnya berasal dari berbagai negara lain, hidangan unik satu ini justru datang dari tanah air. Bekasam merupakan makanan tradisional dari Sumatra Selatan yang dalam sekali pandang, mungkin akan membuat kamu jijik!
Bekasam terbuat dari ikan air tawar yang ditambahkan dengan garam dan nasi yang kemudian difermentasi dalam guci selama beberapa hari. Bekasam merupakan makanan tradisional masyarakat suku Ogan dan Komering yang konon katanya merupakan adaptasi dari jenis makanan Tiongkok yang dibawa pada masa lalu ketika para pedangang Tiongkok datang ke Sriwijaya.
Hal tersebut pula yang nampaknya menjadi alasan hampir setiap rumah di dusun-dusun  Meskipun bentuknya yang tak mengundang selera, namun nutrisi dari makanan ini sangat banyak loh. Selain itu, asam laktat yang dihasilkan dari proses fermentasi ikan diyakini dapat menyehatkan tubuh. Wow, menarik untuk dicoba nih!
This article is specially brought to you by our intern, Elfina.
Tumblr media
0 notes
efishery-blog · 9 years ago
Text
Pekan Ikan!
Tumblr media
Tahukah kalian kalau tanggal 21 November lalu adalah Hari Ikan Nasional? Yes, there is a National Fish Day!
Hari Ikan Nasional ini digagas pada tahun 2014 untuk mengingatkan masyarakat bahwa ikan mengandung banyak gizi bermanfaat dan bahwa potensi perikanan di Indonesia sangat besar. Sebagai si anak ikan, kami pun bersemangat menyambut Hari Ikan ini dan memperpanjangnya jadi Pekan Ikan.
Kami memutuskan untuk mengangkat beberapa fakta tentang kandungan gizi ikan. Here are some of the facts:
Tumblr media
Fish is the new beef!
Tumblr media
Dilute the excessive sodium within your blood with potassium in fish.
Tumblr media
Enrich the flavour of your fish with a fresh milk!
Tumblr media
Lower the risk of heart attack, the vicious and deadly illness known to humankind, with the consumption of fatty fish.
Tumblr media
Let the future children be the next Einstein by eating fish during pregnancy. But careful, moms should not consume fresh sea fish more than twice a week due to high mercury in its meat.
-------
Kampanye makan ikan ini juga kami share di beberapa media sosial kami. Cek twitter kami juga untuk lihat kultwitnya. Plus, the next post will be about some unique fish dishes around the world. Don’t miss it.
Happy National Fish Day! #YukMakanIkan
0 notes
efishery-blog · 9 years ago
Text
Menciptakan Pertanian Mandiri (part 3)
Sedangkan menurut Yourizal Nur Ahmadi (24), permasalahan lain yang dihadapi akuakultur Indonesia adalah tingginya harga pakan. “Kebanyakan pakan diimpor dari luar negeri. Kalau bahannya dibuat dari negeri kita sendiri, maka harga pakan bisa ditekan sehingga untungnya pun lebih besar. Pada akhirnya, bisa menarik minat masyarakat untuk beternak ikan karena sangat menguntungkan,” papar pemuda Kediri ini.
Sama seperti Angga dan Reza, Ical—nama panggilan Yourizal—juga memulai berbudidaya sejak usia muda, sekitar 18 tahun. Selesai berkuliah di jurusan Peternakan, Ical melanjutkan usahanya hingga saat ini ia mengelola 20 kolam pembesaran lele serta 7 kolam pembibitan gurame dan lele. Untuk menyiasati soal harga pakan, Ical berinisiatif untuk menggunakan pakan tambahan yang dibuatnya sendiri dari limbah telur puyuh yang digiling dan dicampur pelet. Hasilnya cukup bagus, yaitu dengan 30 kg pakan bisa memproduksi 33 – 34 kg daging ikan.
Tumblr media
(Ical di depan kolam budidaya ikannya)
Terkait pandangan pertanian adalah “dunia kolot” karena banyaknya petani berusia tua, Ical menyangkal bahwa bagi anak muda sepertinya, perikanan adalah dunia yang menyenangkan. Berelasi dengan orang-orang dan berkesempatan belajar dari mereka, melihat ikan yang bergerak lincah pada saat diberi makan, dan pada masa panen adalah saat-saat yang menyenangkan sebagai petani ikan. Ia berharap dunia perikanan ke depannya semakin diminati kalangan anak muda.
Dari sudut pandang Angga, permasalahannya terletak pada para pelaku yang ada saat ini juga.
Praktek budidaya yang dilakukan petani kebanyakan bukan berdasarkan riset dan teknologi, melainkan dari pengalaman turun temurun sehingga tidak terlihat sisi keilmuan dan prestis profesinya. Pun karena acuannya kurang akurat maka kegagalan yang terjadi berpotensi terulang terus dalam beberapa siklus tanpa bisa dianalisa. Budaya tradisional ini juga salah satu yang menjadikan para pemuda enggan untuk menerapkan ilmunya di dunia agrikultur.
Reza sendiri sempat menjalani pekerjaan yang tidak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya di Teknologi Pangan, tapi kemudian panggilan hatinya menunjukkan jalan untuk fokus di agribisnis. Satu suara dengan Angga dan Ical, Reza pun berharap mampu untuk menjaring minat pemuda untuk mengembangkan potensi agribisnis dan meningkatkan daya dukung bagi masyarakat agribisnis. Infrastruktur seperti warehousing dan logistik, serta financing yang pro growth untuk petani adalah dua hal penting menurut Reza untuk kemajuan pertanian.
Tumblr media
Ketiga petani muda di atas menggariskan bahwa demi mencapai kedaulatan pangan, petani dan masyarakat agrikultur butuh dukungan dari berbagai sisi. Di antaranya adalah sistem pemodalan, sarana, keilmuan teknologi, dan kebijakan mengenai harga yang berputar di siklus pertanian. Dengan sistem yang kondusif, maka ke depannya baik generasi tua dan muda dapat saling bahu-membahu membawa kesejahteraan bagi dunia pertanian yang mandiri.
(end)
0 notes
efishery-blog · 9 years ago
Text
Menciptakan Pertanian Mandiri (part 2)
Petani Muda. Semangat Baru.
Selain yang sebelumnya disebutkan, faktor yang juga cukup mengkhawatirkan dari pertanian adalah semakin berkurangnya lahan yang dapat dikembangkan. Urbanisasi menggerus lahan pertanian tapi di saat yang sama juga menuntut produksi tinggi demi memenuhi kebutuhan pangan warga yang jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun. Lahan seperti sawah dan ladang berpotensi overused, dimana nutrisi haranya secara pasti menurun karena dipakai terus menerus. Akuakultur adalah lini pertanian yang meninimalkan potensi tersebut karena dalam hal lahan, lingkungan budidaya akuakultur cenderung lebih stabil. Dalam area yang lebih sedikit juga, produksi dari budidaya akuakultur lebih banyak sehingga mampu mengatasi kekhawatiran produksi domestik untuk ketersediaan pangan.
Hal ini pula lah yang dilihat oleh para pembudidaya ikan seperti Angga Kurniawan, Reza Pahlevi, dan Yourizal Nur Ahmadi. Ketiganya adalah generasi muda di bawah 30 tahun yang menghabiskan tenaga dan pikirannya di agribisnis karena yakin dengan prospek sektor ini ke depannya.
Tumblr media
(Angga Kurniawan)
Sebelum mengenyam pendidikan sarjana jurusan Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya di IPB, Angga Kurniawan (29) sudah berkecimpung di banyak kegiatan akuakultur, seperti praktek kerja di industri pembenihan udang, mendirikan pemeliharaan larva ikan patin dan ikan hias, sampai melakukan riset pakan ikan nila. Setahun setelah lulus, Angga bersama rekan-rekannya mendirikan PT. Laju Banyu Semesta yang berlokasi di Bogor.
Selain budidaya ikan sidat (eel), perusahaan yang dirintis tahun 2013 ini juga membuat pakan dan mengolah ikan sidatnya untuk pasokan ekspor dan pasar lokal. Keputusannya terjun di dunia perikanan ini berawal saat memilih jurusan di SMA. Saat itu Angga memastikan bahwa selain passion, bidang pekerjaannya di masa depan haruslah memiliki prospek.
Tumblr media
(pembenihan ikan sidat si PT. Laju Banyu Semesta)
Prinsipnya, semua orang—tidak melihat usia, golongan, dan strata jabatan—butuh makan. Sehingga bidang pertanian akan sangat dibutuhkan selama manusia masih perlu makan. Terlebih perikanan, yang menjadi sumber protein sehat dibandingkan daging hewan ternak.
“Ikan kaya akan omega 3, memiliki 6 sumber protein menyehatkan, kaya mineral, dan masih banyak lagi, terutama sidat. Tren ke depan akan bergeser, perikanan akan menjadi andalan penyedia protein sehat. Contoh konkritnya sekarang negara-negara maju punya nilai konsumsi makan ikan lebih tinggi dibandingkan negara berkembang,” jelas Angga.
Tumblr media
(ikan sidat)
Semangat yang sama juga bisa ditemukan pada Reza Pahlevi (28), yang memulai usahanya di bidang agribisnis dengan pemikiran mendalam mengenai kebutuhan bangsa akan pangan sehat. Setelah memulai budidaya lele, Reza kemudian mewujudkan ide yang lebih besar dengan menggagas sebuah manajemen usaha agribisnis dengan prinsip kerjasama syariah—yang kemudian dinamainya INAGROW. Reza melihat ada banyak potensi agribisnis di Indonesia yang terhambat akibat pemodalan yang tidak memadai. Menurutnya, pembiayaan untuk dunia perikanan yang ada saat ini kurang bersahabat.
Tumblr media
(raut bahagia Reza Pahlevi saat panen lele)
Tumblr media
(selain budidaya lele, INAGROW yang dijalankan oleh Reza juga mengelola peternakan kambing)
Contohnya dalam proses kredit UKM, pelaku usaha budidaya tidak bisa mendapatkan jangka waktu pengembalian selama 5 tahun karena sumber pendapatannya dianggap sangat berisiko. Akibatnya petani yang tidak memiliki modal tidak sempat mengembangkan usahanya dengan baik. Belum lagi adanya pungli dan premanisme ketika hasil budidaya hendak didistribusikan. Oleh karenanya, INAGROW dijalankan Reza sebagai suatu pola kemitraan yang adil dan sesuai syariat Islam. Saat ini, selain melakukan agribisnisnya sendiri di budidaya lele, Reza dan kawan-kawannya juga berperan partner bisnis bagi pelaku usaha agrikultur di pasar tradisional di Bogor.
(bersambung ke bagian 3)
0 notes