Tumgik
Photo
Tumblr media
Thought in the morning after the uprising.
0 notes
Text
Penasaran x Curiosity
“ Curiosity has its own reason for existing “
“ Too much curiosity will kill you “
“ The future belong to the curious “
dan lain-lain ,
Sangat banyak pepatah-pepatah yang membahas tentang rasa penasaran , walaupun enggak tau apakah pepatah tersebut memiliki kredibilitas yang cukup untuk dipegang atau enggak. Bahkan seorang Albert Einstein pernah bilang “i have no special talent , i’m only passionately curious”
bersumber dari google images, Einstein pernah menyebutkan seperti itu. walaupun bisa aja dibuat-buat oleh seseorang dengan mengedit di photoshop foto Einstein yang kemudian ditambahkan dengan tulisan quotes di sebelahnya. Jenis gambar yang sangat banyak berseberan di dunia maya.
Namun gak dapat dipungkiri banyaknya orang-orang yang ngepost quotes dan tulisan tentang rasa penasaran di Internet ( termasuk saya ) , menunjukkan bahwa rasa penasaran adalah hal yang akrab dengan kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang.
Zaman yunani kuno , para filsuf banyak memikirkan hal-hal yang menjadi fondasi ilmu pengetahuan zaman sekarang pun didasari oleh rasa penasaran akan ketidaktahuan manusia terhadap banyak hal. Adam , manusia pertama pun memakan buah terlarang karena salah satu sebab dia memakan buah itu karena faktor rasa penasaran akan buah itu , sehingga terkena hukuman dari tuhan.
lalu apakah rasa penasaran itu buruk ?
jika itu rasa penasaran itu buruk , maka hal yang dilakukan oleh para filsuf yunani itu buruk juga. namun faktanya tidak , karena hasil penasaran mereka menjadi fondasi science & technology di masa sekarang ini.
berarti , apakah buruk ? saya rasa tidak juga.
tergantung dari action yang terjadi setelah rasa penasaran tersebut muncul.
contohnya kalo lo penasaran rasanya narkoba jenis sabu itu gimana terus lo nyoba dan ketagihan dengan sabu tersebut dan lo jadi sampah masyarakat gara-gara itu , itu baru buruk gara-gara tindakan lo goblok.
namun yang terjadi di masyarakat (khususnya di Indonesia ) adalah mempermasalahkan rasa penasarannya dibandingkan tindakan yang dilakukan , kemudian mematikan rasa penasaran tersebut dengan berbagai ancaman , bukan dengan penjelasan logis masuk akal.
gak usah narkoba, sebut saja masalah rokok.
yang sudah pasti banyak orang tua yang melarang anaknya merokok di usia dini. *dan banyak diantara mereka yang sebagai orang tua juga perokok*
Perokok melarang anaknya merokok. okay , fair enough.
suatu hari seorang anak bernama a yang masih sd penasaran dengan rokok karena orang-orang di sekitarnya , di jalanan, merokok semua. ceritanya dia anak yang dekat dengan orang tuanya , lalu ia bertanya ke pada ayah ibunya “gimana sih rasanya rokok ?”
respon dari orang tua Indonesia yang keluar, kurang lebih adalah seperti ini :
a. langsung bilang “jangan merokok , soalnya blablabla”
b. gak enak dan gak berguna , soalnya “bakar duit”
c. nantinya bakal bikin penyakit
d. haram…..
e. random response (?) mungkin orang tua anti-mainstream.
bahkan dulu waktu jaman sekolah gua pernah dibilang bapak-bapak tetangga “jangan merokok dulu , itu nanti bisa jadi pintu gerbang narkoba”
waktu itu , respon dalam kepala gua adalah :
what ? are you fu*king kidding me ? do you think im an idiot easily to believe that’?? you’re not logic at all !
karena sebelum merokok , gua udah browsing dulu kandungan dalam rokok itu apa , dalam narkoba itu apa , sehingga gua tau itu gak bisa disama-samain segampang itu.
mentang-mentang rokok dan narkoba sama-sama mengandung zat kimia dan berpotensi menjadi adiktif jika mengkonsumsi itu , lo bisa bilang begitu ? i bet you’re not understand what you’ve been said at all.
balik ke rasa penasaran anak soal rokok tadi.  gua rasa kalo orang nanya pertanyaan yang selevel itu harus dijawab dengan logis dan berdasarkan fakta. apalagi anak-anak yang rasa penasarannya sedang kuat-kuatnya. kalo anak itu intelegensinya bego atau intelegensinya di rata-rata orang pada umumnya mungkin dia bakal percaya dan gak nanya lagi. Tapi kalo anak itu tingkat intelegensinya diatas rata-rata ( seperti Saya ) dia bakal skeptis dan di kepalanya langsung bilang “oh gitu , beneran tuh emang begitu ? ” , karena orang seperti itu butuh penjelasan logis yang kuat untuk memuaskan ketajaman logikanya. sehingga akhirnya nyoba sendiri rasa rokok itu gimana. Dan itulah yang gua rasa terjadi di Indonesia.
karena menurut gua orang indonesia emang banyak yang sebenernya intelegensinya lumayan , cuma pola pikirnya aja yang goblok dan terjebak oleh dogma.
dan lebih gobloknya , di negara ini rasa penasaran memang berusaha dimatikan sedini mungkin oleh masyarakat, sadar tidak sadar.
mempertanyakan kinerja pemerintah terlalu kritis , dihukum.
mempertanyakan kinerja atasan , kena pinalti.
mempertanyakan agama terlalu kritis , dianggap calon kafir atau sesat.
penasaran ingin bereksperimen hal baru dan mencoba sesuatu yang baru , gak dihargai atau dianggap aneh.
banyak bertanya sesat dijalan , kebanyakan bertanya memalukan.
quotes bodoh apa itu ? walaupun bernuansa guyonan , tetep aja bisa jadi mindset masyarakat.
sering orang yg banyak nanya dianggap annoying. *kecuali nanya pertanyaan yang sama berulang-ulang , atau nanya pertanyaan yang jawabannya udah obvious atau banyak nanya buat caper , itu baru annoying. lo ngertilah bedanya*
akhirnya masyarakat indonesia tumbuh dewasa dengan rasa penasaran yang dimatikan.
akhirnya ada berita langsung percaya dengan apa yang dikatakan berita tersebut , tanpa mempertanyakan “bener gak nih berita?” “kalo dari sumber lain beritanya gimana?” “kalo misalnya beritanya gini yang dirugiin sama diuntungin siapa aja? ” ini berita nyambung ke peristiwa lain gak ya?” “ini berita sumber datanya valid gak ? kredibilitasnya bisa dipegang gak?” “misalnya berita ini salah , kemungkinan yang bakal terjadi gimana ya?” “misalnya berita ini bener , kemungkinan yang bakal terjadi gimana ya?”
akhirnya terjadi konflik dimana-mana. *you know lah media-media banyak mengeluarkan berita dengan kepentingan politik untuk menggerakkan massa ke arah tertentu*
cara untuk cerdas di zaman sekarang simple , jadi orang yang penasaran aja. udah itu aja cukup.
sejatinya tiap orang pas masih kecil memiliki rasa penasaran yang tinggi. beranjak dewasa , rasa penasaran lo dimatikan oleh sistem yang ada. dari guru , orang tua , buku pelajaran , dogma tradisi adat yang berlaku , dan lain-lain.
cara untuk cerdas di zaman sekarang simple , jadi orang yang penasaran aja.
0 notes