hilmirkna
hilmirkna
Hilmi Arkana
2 posts
Ketenangan tidak diperuntukkan baginya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
hilmirkna · 2 years ago
Text
Hilmi Arkana dan dunia barunya.
Tumblr media
Memasuki tahun pertama di SMA, ia menemukan banyak hal baru yang menyenangkan dan ia sangat tertarik untuk mencobanya. Satu dari sekian banyak hal yang ada, ia sangat minat untuk mengikuti seleksi Paskibra. Tanpa sepengetahuan orangtuanya, ia mendaftar dan dinyatakan lolos sebagai danton dan anggota. Masih dengan rasa nekatnya yang sangat tinggi, ia mencoba untuk mengikuti seleksi Paskibraka Nasional mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Hal ini menakjubkan karena ia mampu melakukan segala hal tersebut tanpa diketahui orangtuanya.
Hingga tiba hari ketika kali pertamanya menjadi Paskibraka pengiring dalam acara pengibaran bendera merah putih pada hari kemerdekaan Indonesia, ia sangat antusias dan merasa hidup. Ia tidak memikirkan apapun lagi meskipun ia tahu pasti orangtuanya akan mengetahui kegiatannya selama ini selain belajar. Atau mungkin, kebohongannya selama ini tentang ia yang selalu mengikuti tiap jam mata pelajaran tiap harinya dan menghabiskan waktu malamnya untuk belajar.
Sejak saat itu, orangtuanya mengetahui hal tersebut dan tidak menerimanya sama sekali. Justru ia semakin dikekang dengan kehadiran orangtuanya yang seringkali mendatangi asrama tempat ia beristirahat di BWBS, atau paksaan untuknya pulang setiap akhir pekan. Pikiran tentang dia yang melepaskan diri dari kedua orangtuanya telah sirna karena pada akhirnya ia tetap terkekang oleh mata kedua orangtuanya.
0 notes
hilmirkna · 2 years ago
Text
Tahun kelahirannya, 1997.
Lahir di keluarga yang berkecukupan tidak menjamin dirinya bahagia. Hilmi Arkana namanya, seorang anak laki-laki satu-satunya dari bapak Khairul Cahyadi dan ibu Renny Pramesti yang tumbuh dengan baik menjadi seseorang yang tampan dan lembut.
Senyuman hangat yang biasa ia berikan kepada seisi dunia berkebalikan dengan apa yang ada di baliknya, bagaikan mengenakan topeng yang begitu melekat di wajahnya. Nyatanya, ia menyimpan begitu banyak luka dan rasa pahit yang telah dipupuknya sedari kecil.
Kehidupan gilanya.
Sebagai seorang anak laki-laki pertama dan satu-satunya, ia mengetahui dengan betul bahwa ia adalah harapan dari kedua orangtuanya. Sedari kecil, ia selalu dituntut untuk belajar, belajar, dan belajar. Kedua orangtuanya seakan tidak pernah puas dan tidak mau memberikannya waktu istirahat sebelum Hilmi meraih apa yang mereka mau, ranking pertama di sekolah.
Orangtua Hilmi sangat terobsesi dengan nilai Hilmi, mereka menginginkannya untuk melakukan segala hal dengan sempurna. Terkadang, hatinya terasa sakit mengetahui fakta bahwa ia tidak diperbolehkan melakukan hal yang ia gemari hingga ia benar-benar memahami pelajarannya. Fisiknya tak kalah sakit ketika sang ayah tanpa ragu menyakitinya dengan berbagai cara sebagai bentuk ancaman agar Hilmi tidak menyerah untuk belajar. Dipukul, ditendang, dilempari barang, apapun itu. Terdengar gila, bukan?
Hilmi tumbuh degan trauma yang begitu mendalam, tetapi ia hanya bisa diam akan hal tersebut. Berusaha untuk memikirkan segala hal baik yang ada di dunia ini, ia mampu melatih raut wajahnya sehangat mungkin hingga tidak ada yang bisa membacanya. Hingga semua orang hanya mengenalnya sebagai Hilmi Arkana yang ramah, baik hati, ramah, ceria, dan terkadang sedikit konyol. Hilmi Arkana yang memiliki intonasi suara paling lembut yang ada di dunia ini, Hilmi Arkana yang suara tawanya selalu terdengar renyah.
2 notes · View notes