individu-bebas-blog

[individu-bebas-blog]

Flower (2017)

[individu-bebas-blog]

Waktu itu, kala barudak indie lagi party. Jurnalis di pinggir aja, malu. #nambahsebel #sungulembu #gataueundakalianmah

[individu-bebas-blog]

I'm a commie and always.

[individu-bebas-blog]

Untuk Deviana Aulira

Sayangku, cintaku. Bagaimana perasaanmu akhir-akhir ini? Ah tidak!, maksudku, apa kabarmu? Aku harap senyumanmu masih tetap bersemayam. Mungkin kau tak mengenali aku, mungkin kau sudah lupa. Aku, hanya seorang pria gombal yang mengaggumimu dengan sangat. Lira, manisku. Kamu harus tau bagaimana perasaanku waktu itu. Saat mata kita saling menatap, mata indahmu itu, memantulkan kilau cahaya yang membuatku malu sendiri. Aku tersipu waktu itu, seluruh wajahku memerah, kau tahu itu. Akibat tatapan matamu pula sayang, aku berkeringat. Aku tak tahu, mungkin kau tak menyadari betapa hebatnya tatapan mata itu, atau betapa menenangkannya tatapan biru laut itu. Sayangku, potongan rambutmu sungguh-sungguh menyiksa seluruh hati ini. Kau tak bisa terus terusan membuat aku jatuh cinta. Lira, ketahuilah aku hanya mengaggumimu. Aku sangat senang mendengar suaramu, suara tawamu yang renyah masih berada dalam ponselku. Tiap aku merindukanmu, aku selalu memutarnya. Aku selalu melihat foto-fotomu yang mengaggumkan itu. Dari situ pula aku tahu, aku tak pantas buatmu. Jadi yang kulakukan hanyalah menulis dan mengaggumimu. Sayangku, aku hancur ketika tahu kau memiliki kekasih. Kau tak akan pernah mengerti bagi seorang pria gombal sepertiku, mengetahui bidadari penuntunku sudah memiliki taman sorganya sendiri. Manisku Lira, aku harap kamu selalu sehat dan berbahagia, aku juga benar-benar berharap kau mengingat aku. Mengingat wajah pria yang pernah mengajakmu berbicara. Sayang aku tahu ini egois, tapi. Terimakasih atas 10 menit yang kau sisihkan untuk menatap mataku yang sayu ini. Sayang, aku juga berterimakasih karena kamu masih hidup dan bernafas. Manisku, cintaku, Deviana Aulira, aku ingin mencintaimu dengan sederhana, namun ternyata kau begitu rumitnya.

[individu-bebas-blog]

[individu-bebas-blog]

Terjadi

Begini, jika kamu adalah tipe orang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman yang menghargai atau tak menyukaimu, jangan puas sampai disitu. Ehem, ilusi pertemanan mungkin terletak pada intensitas pertemuan, yakni ketika kita didorong untuk terus menerus bertemu dan membicarakan hal yang sama berulang-ulang. Katanya, dengan kita melakukan hal itu, pertemanan akan awet hingga ajal menjemput. Namun seperti aku katakan tadi, itu hanya ilusi.

Sebutlah ada seorang yang memiliki banyak teman, berkepribadian baik dan murah senyum. Ia kemudian terilusi dan selalu bergaul dengan temannya tanpa mengasah kemampuan dan menghasilkan sesuatu di masa mudanya. Lalu, dia meninggal dunia. Semua temannya bersedih, kita semua tahu. Tapi itu bertahan hanya sampai 1 bulan, atau paling tidak bertahan sampai 3 bulan. Kehidupan terus berputar, kau yg mati akan diinjak oleh yg hidup. Apalagi jika kamu tak memiliki sedikitpun karya untuk dikenang. Itulah ilusi kehidupan. Percayalah, ketika kita mati, kita tak bisa menulis, tak bisa menggambar, tak bisa melakukan hal-hal yang kamu sesali semasa hidup

[individu-bebas-blog]

Aksara

Hari ini aku tak melakukan apapun, hanya tidur di atas kasur nyaman, merokok, makan dan mabuk. Entah kenapa aku hanya ingin istirahat. Banyak yang menyuruhku kesini, ada yang mengajaku kesana. Aku tolak semua. Aku ingin istirahat, bahkan untuk melihat aksara

[individu-bebas-blog]

Aku Bosan

Hari ini, mengenal sesuatu adalah bagian dari kebanggan. Dibelahan dunia manapun seperti itu. Terbaginya masyarakat akan kegandrunganya, akan gairahnya dan pergaulannya, maka terciptalah genre-genre baru, corak baru dan warna baru dari setiap unsur kehidupan manusia.

Tapi, bukan itu yang akan aku bahas hari ini.

Selera dan pengetahuan yang telah aku jabarkan sebelumnya, memiliki keterikatan dengan kebanggan seseorang. Maka tak heran jika makna mainstream dan anti mainstream semakin keras di gaungkan. Kebanyakan yang melegitimasi yang mainstream atau bukan itu ada di pihak yang mengaku "anti-mainstream".

Oke, seperti ini contohnya, ketika seseorang hidup di Indonesia, orang-orang yang mengaku dirinya anti-mainstream, kita ambil contoh mereka yang mendewakan seorang musisi indie yang tidak terlalu terkenal, mendakwa seseorang yang menyukai musik elektronik. Dengan mulut yang berbusa dan hati yang mulai membusuk ia berteriak," dasar selera rendahan, musik mainstream".

Biasanya, orang yg berpikiran dan menyekat antara mainstream dan anti mainstream tidak dapat berpikir jauh kedepan. Agar lebih mudah, kita akan ambil kasus band Stars and Rabbit.

Dulu, mereka yang mendengar stars and rabbit mungkin bangga karena mreka mendengar musik yang "anti-mainstream" sehingga mereka menghakimi seseorang yang mendengar lagu dari band noah. Lantas, hari ini apa yang terjadi dengan stars and rabbit? Jika menggunakan konsep mainstream-anti mainstream yang tolol ini, maka fans stars and rabbit sangatlah hipokrit.

Maka dengan berat hati, saya memberitahukan bahwa tak ada konsep mainstream dan anti mainstream.

Fenomena ini terjadi diseluruh belahan dunia, indonesia dengan musik indie vs musik majorlabel sedangkan di amerika dengan hip-hop dan lo-fi hip-hop.

[individu-bebas-blog]

Berhenti Disana

Minggu ini adalah minggu terberat. Kontestasi politik yang bikin deg-degan, Sejarah yang sedang dicatat, penentuan siapa yang menjadi pelaku dan penonton, pembusukan nama oleh seseorang yang tidak dikenal, arus kuat birokrasi yang ntah berkepentingan apa, pusing mencari objek KKPT, dan keselamatan psikis yang terancam. Aku jadi kurus, makan tak nafsu. Apa yang kulakukan sebetulnya? Inikah jalan yang aku inginkan? Jalan sunyi yang penuh monster? Aku tak kuat menanggung sendiri. Munafik memang, namun aku hanya butuh teman. Hey! Berhenti disana, rangkul kembali raga ini. Sayangi lagi aku sebagaimana dulu. Aku manusia biasa yang sedikit berbeda. Hey! Berhenti disana, berhenti merecoki hidup seseorang yang ingin berkata jujur. Hey! Berhenti disana, jangan terlalu menganggap kritik itu bagian dari penghinaan. Aku disini mencoba tak munafik, dan inilah hasilnya. Kemunafikan memang manis, kawan. Tapi aku tak tertatik sama sekali.

[individu-bebas-blog]

[individu-bebas-blog]

Waktu memburuku penuh nafsu

Sebelum peluh mengering

Dalam tatap matamu

Waktu menggerus diluar kendaliku

Waktu memeras seluruh tenagaku

Aku, aku, aku takut

Waktu membunuh tatap matamu

[individu-bebas-blog]

Jengah, Sakral.

Tangisan langit mengguyur kota tua sampai ke sudut-sudutnya, ia tak mau berhenti. Ia tidak mengenal waktu; Pagi, siang, sore, malam hujan tak juga bosan membasahi setiap yang diam dan bergerak di bumi. Batu, pohon, burung-burung kecil, manusia-manusia.

Aku berjalan menyusuri gang-gang kecil hendak menemui salah satu kawan yang berulang tahun hari ini. Bagi kami yang sama-sama menyenangi sastra, hadiah ulang tahun itu mesti berupa buku, tak bisa ditawar-tawar lagi. Maka di bawah guyuran hujan saat siang, aku memaksakan kehendak untuk pergi ke toko buku dan membeli satu eksemplar buku bertitel best seller. Aku berjalan santai dibawah perlindungan payung sambil sesekali mengisap rokok yang selalu diapit oleh jari jemariku, sampai akhirnya aku menangkap sosok pria bertubuh gempal berdiri sambil membawa satu buket bunga yang kurasa harganya sangat mahal. Pria itu basah kuyup, sama halnya dengan bunga-bunga indah dalam genggamanya.

Sebenarnya aku tak ingin memperdulikan apa yang sedang pria itu lakukan, namun aku begitu merasa penasaran. Dia berdiri sambil menatap pintu gerbang sebuah rumah, agaknya ia menantikan sesuatu. Akhirnya aku mengambil tindakan yang seharusnya benar, menghampiri pria itu perlahan-lahan. Namun seperti yang sudah aku perkirakan, ia tidak menoleh sedikitpun padaku, matanya tetap menatap gerbang pintu.

Suara gemiricik hujan begitu nyaring menghantam atap rumah, suara gemericik itu juga dihasilkan dari payung yang aku genggam. Butiran-butiran air itu juga menghantam kepala dan wajah pria itu sebelum ia menyentuh tanah dan membuatnya basah. Keadaan ini, berlangsung agak lama, hingga akhirnya aku jengah dan memutuskan untuk bertanya sesuatu pada pria ini.

“Apa yang sedang kau lakukan kawan?” Kataku mencoba beramah tamah.

“Aku menunggu.” Katanya dingin

“Selarut ini?”

“Aku ingin buktikan”

“Cintamu, eh ?”

“Darimana kau tahu?” Ia akhirnya menatapku. Dari tatapanya akhirnya aku mengetahui air mukanya, ia menggunakan kacamata kotak yang sudah usang, wajahnya penuh dengan air hujan.

“Simbol itu semua orang mengetahuinya, kawan.”

“Ah, bunga!”

“Kelihatannya mahal”

“Ini sepadan.” Ia tersenyum

“Sampai kapan kau menunggunya?”

“Hingga ia tiba disini., ini hari ulang tahunnya.” Katanya bersemangat.

“Pakaianmu kawan, basah kuyup, kau bisa dikoyak-koyak penyakit.” Kataku melucu

“Chairil anwar ya? itu penyair favoritnya.”

Entah kenapa aku tertawa mendengar perkataanya barusan, tak kusangka ia mengetahui Chairil Anwar.

“Sepertinya kau butuh teman bercerita. Dengar kawan, aku tak tahu ini kebetulan atau bukan, wanita yang kau tunggu berulang tahun sama seperti kawanku, pun aku hendak memberinya sebuah buku.”

“Apakah kau kebetulan juga menunggunya?”

“Dia ada di rumahnya, aku tak perlu menunggunya, lagipula menunggu itu jengah.”

Pria itu menatapku tajam, air hujan masih deras. Dua detik kemudian ia berjalan mendekatiku dan memberi bogem mentah tepat di bagian tulang hidungku. Aku sontak kaget. Sebelum aku berkata-kata ia mendahuluiku

“Menunggu adalah hal yang sakral bagiku.”

Gemericik air semakin terdengar jelas ditelingaku.  Buku yang aku genggam jatuh. Bunga-bunga indah yang basah tetap dalam genggaman pria itu.

[individu-bebas-blog]

Perhelatan Djakarta Warehouse Project alias DWP yakni perhelatan Electronic Dance Music terbesar di Asia Tenggara kedatangan bintang tamu yang tidak terduga. Dia adalah Joji. Lantas siapa itu Joji dan jenis musik apa yang dia bawakan sehingga dapat tampil sebagai bintang tamu di perhelatan sebesar DWP?

Joji dikenal dengan musik yang disebut Lo-Fi Hip-Hop. Pertanyaan mendasar yang ada dibenak setiap orang, apa itu musik Lo-Fi Hip-Hop? seberapa berpengaruhnya musik Lo-Fi Hip-Hop ?

Setelah Joji melejit dengan lagu-lagunya , musik Lo-Fi serasa diberi angin segar. Kanal Youtube kemudian dengan cepat di jamuri oleh Live Streaming musik Lo-Fi dengan judul yang semakin mengherankan sebagaian orang. Embel-embel seperti Chill Music, Gaming beat dan Study beat menjadi hasil pencarian teratas di kanal Youtube. Sebagai penikmat musik, penulis kemudian mencoba mencari literatur-literatur berbahasa indonesia yang berkaitan dengan musik Lo-Fi di mesin pencarian Google. Namun hasilnya begitu mengecewakan, walaupun terdapat sedikit informasi di forum Kaskus. Atas dasar itu, penulis memberanikan diri sedikit menuliskan apa yang penulis ketahui perihal musik Lo-Fi untuk memberi informasi tentang musik yang sedang di gandrungi kaum Urban hari ini.

  Musik Hip-hop adalah genre musik yang tercipta dan berkembang pesat di Amerika Serikat pada tahun 1970an yang melibatkan teknik Rap pada awalnya. Teknik Rap adalah cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis, yang disertai oleh musik latar yang ritmis pula. Awalnya pertumbuhan musik Hip-Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia.

Pendapat Etimologi yang mengatakan Hip-Hop sebenarnya berasal dari kosakata Afro-America yakni Hip yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “memberitahu” atau “sekarang” dan akhiran Hep. Ada pendapat lain yang mengatakan “Hip-Hop” merupakan sebutan lain dari Bebop. Menurut Wikipedia, Genre musik Hip-Hop diperkenalkan dan dipopulerkan oleh seorang Afro-America, Grandmaster Flash dan The Furious Five.

Terdapat banyak genre turunan ( subgenre) dalam Hip-Hop, apalagi dengan perkembangan teknik sampling yang semakin pesat, subgenre Hip-Hop memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Subgenre Hip-Hop antara lain Rapcore, Electro, Miami bass, Hardcore Hip-hop, Trip Hip-Hop termasuk Lo-Fi Hip-Hop dan masih banyak subgenre lain yang tidak dapat di sebutkan satu-persatu karena terlalu banyak. Lantas apa sebenarnya itu musik Lo-Fi, ciri khas serta sejarah dan perkembangannya?

Lo-Fi berasal dari kata low-fidelity yakni jenis rekaman suara yang memiliki kekurangan teknis dan membuat rekaman terdengar berbeda dibandingkan dengan rekaman live. Biasanya terdapat distorsi seperti suara hujan atau suara kantong kresek yang diremas-remas, terkadang di beberapa musik Lo-Fi terdapat latar belakang seperti suara orang yang sedang mengobrol lambat-lambat. Respon frekuensi yang terbatas membuat musik Lo-Fi terdengar lebih simple dibanding subgenre lain yang kemudian dipercaya membuat kita yang mendengarkan akan merasa santai. Istilah low-fidelity berbeda dengan istilah high-fidelity atau yang kenal dengan istilah “Hi-Fi”. Hi-Fi mengacu pada peralatan yang lebih mantap dan dapat memproduksi musik tanpa distorsi atau gangguan latar belakang ataupun penekanan frekuensi dan resonansi yang tidak diinginkan.

Beberapa rekaman “Low Budget” dari tahun 1970an dan 1980an memiliki suara Lo-Fi yang tidak disengaja karena keterbatasan teknik perekaman dan pemrosesan analog pada saat itu, terutama karena tidak ada cara pengolahan audio seperti sekarang. Masalah distrorsi kemudian sulit dikendalikan karena pemotongan background audio tidak semudah seperti sekarang. Namun dalam beberapa rekaman, background audio sengaja tidak diolah ulang untuk rekaman piringan hitam atau kaset. Hal ini sengaja dilakukan untuk alasan Aesthetic karena memiliki sejarah tersendiri yang menjadi cikal bakal terciptanya subgenre Lo-Fi Hip-Hop.

Bagi penggemar musik Sigur-Ros, musik Lo-Fi akan cocok untuk telinga karena mirip dalam pengambilan nada yang minimalis namun begitu indah. Perbedaan terletak di nada-nada yang jarang sekali menggunakan nada-nada klasik yang banyak digunakan Sigur-Ros. Musik Lo-Fi lebih identik dengan piano Jazz, suara Saxophone dan tentunya Kick khas Hip-Hop.

Hari ini, produser musik Lo-Fi semakin menjamur karena musik Lo-Fi dianggap menjadi nada kaum urban di seluruh dunia. Fans-fans musik Lo-Fi berujar bahwa musik ini sangat kalem sehingga membuat jiwa dan raga rileks. Atas dasar itu musik Lo-Fi cocok didengarkan saat membaca buku, bermain video games, menunggu hujan reda dan sebagai teman perjalanan tengah malam.

Produser musik Lo-Fi Hip-Hop yang saya ikuti diantara lain Joji, Flamingosis, Jinsang, Nujabes, Vanilla dan Saib.

Percaya tidak percaya, siklus tren dunia tidak berubah sama sekali, pergerakan dalam tren gaya berpakaian, lifestyle, maupun musik memiliki roda pergerakan yang sama yaitu sesuatu yang kompleks mengalahkan sesuatu yang sederhana. Lalu, sesuatu yang sederhana menggulingkan  sesuatu yang kompleks. Sekarang, waktunya Hip-Hop yang sederhana dengan sedikit lirik dengan nada minor disana-sini merajai telinga kaum Urban di seluruh dunia.

Jadi, sudahkah kalian mendengar musik Lo-Fi Hip-Hop yang memanjakan telinga dengan latar video-video Anime yang memanjakan mata?

[individu-bebas-blog]

Jauh dalam lebatnya hutan terdapat aliran sungai yang selalu terdengar mengalir tenang membasahi setiap jengkal isinya. Pohon-pohon mahoni terlihat menjulang tinggi bak gerbang selamat datang bagi siapa saja yang ingin memasuki hutan. Setelah melewati pohon-pohon mahoni itu, sungai kecil yang mengalir akan terlihat ditengah-tengah hutan membelah tanah seperti retakan sehabis gempa ringan berskala 6sr. Jika terus mengikuti alirannya tepat lurus ke arah utara, disana tumbuh pohon jati yang tinggi-tinggi, juga berumur tua. Pohon jati adalah pohin yang kuat, konon harga dipasaran bisa mencekik sebagian populasi manusia. Pohon jati memiliki sejarah panjang, dia menyelamatkan kehidupan seluruh makhluk hidup semasa zaman nabi Nuh. Di badan pohon-pohon jati itu, masing masing menempel bunga khas dari satu negara, mereka menyebutnya Anggrek. Bermacam-macam warna dan bersinar dipandang mata. Pohon jati buruk rupa dimanfaatkan si anggrek yang anggun demi memikat mata manusia. Terkadang, manusia tak pernah adil dalam menilai.

[individu-bebas-blog]

Fuckin true love

[individu-bebas-blog]

Rencana

Hari berganti hari, jam berputar cepat, cuaca berubah drastis, alam murka. Sosok perempuan di kamar kosan masih sibuk dengan riasan wajahnya. Peristiwa politik internasional memanas, begitu yang terdengar dari salah satu stasiun televisi. Ia menoleh sebentar, lalu kembali menyulam alisnya. Terlihat wajahnya mulai berubah, menjadi lebih manis. Kemudian ia berkata pada pria di belakangnya, "Berdandan itu kepuasan batin buat perempuan". Mengerti?

Pria itu mengangguk dan menghisap Tembakaunya. Ia sudah menunggu terlalu lama, ia gusar, perasaanya tak karuan dan kepalanya berdenyut-denyut karena efek pil koplo murahan. Sebentar-sebentar dia menyeruput kopi hitam abal-abalnya.

"Untuk kontaksi". pernah dia berceramah pada perempuan itu.

Perempuan itu gusar. Perasaanya tak karuan dan kepalanya berdenyut-denyut. Terasa badanya lemas, kemudian ia muntah. Dua sosok pria menemaninya. Pria yang dicintainya, dan pria yang mencintainya.

Perempuan itu gusar, Perasaanya tak karuan dan kepalanya berdenyut-denyut. Disulutnya batang rokok, lalu mengirim pesan singkat. Pria di sampingnya asyik meniup-niup kopi murahan yang masih panas itu.

Perempuan itu melihat sekitar, dan berkata dalam hatinya

"Apa dia sungguh mencintaiku? "