Tumgik
#maret2024
jurnalweli · 3 months
Text
Pesan dariku bagi para perempuan singlelillah,
Menikahlah dengannya karena surga terasa lebih dekat.
Menikah adalah ibadah terpanjang di sisa usia sebab setelah akad berlangsung setelahnya akan dihitung sebagai ibadah. Maka sudah selayaknya bahwa dengan menikah dengannya, surga akan terasa lebih dekat. Suami dan istri akan nyaman dan tenang karena bisa beribadah bersama-sama untuk meraih ridhoNya. Suami dan istri akan memotivasi satu sama lain agar lebih dekat hubungan padaNya. Suami dan istri akan bertambah taat padaNya. Jika dalam hal sederhana yang tidak bisa didapat oleh mereka yang belum menikah saja bisa bernilai ibadah apalagi dalam hal yang betul-betul ibadah. Maka carilah ia seorang lelaki yang mampu menuntun, mengajak, dan bergandengan tangan meraih ridho Allah.
Memang tidak ada laki-laki yang sempurna, maka carilah ia yang kekurangan atau keburukannya bisa kamu toleransi.
Tidak ada laki-laki yang sempurna, hanyalah ekspektasi kita yang ingin kesempurnaan. Maka susunlah kriteria laki-laki yang kamu inginkan sehingga memudahkan. Carilah ia yang kekurangan dan keburukannya bisa kamu terima dan toleransi. Sebab kehidupan rumah tangga ke depannya sangat berharga dan sangat disayangkan apabila hanya dihabiskan oleh perkara-perkara yang mudah membuat marah. Misalnya, kamu tidak ingin menikah dengan laki-laki perokok maka teguhlah terhadap keyakinanmu. Jika dirasa kamu akan bisa mengubahnya maka bersiaplah untuk proses yang mungkin tidak sesuai dengan yang kamu bayangkan. Tidak ada laki-laki yang sempurna, maka tentukan poin prinsipil yang tak bisa diganggu gugat. Teguhlah terhadapnya dan hindari bermain cinta di awal. Terlebih jika dirasa kita bukanlah sosok Asiah istri Firaun, salah satu perempuan yang dijamin surga olehNya.
Menikahlah karena iman dan akhlak lebih utama daripada teperdaya oleh cinta.
Perkara cinta, ia akan tumbuh seiring berjalannya waktu jika terus dipupuk dan disirami. Bukanlah cinta yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Maka pandai-pandailah mengelola perasaan sebelum akad dilaksanakan dan kata 'sah' didengarkan. Ialah perasaan 'klik' satu sama lain bisa menjadi salah satu modal tambahan keyakinanmu padanya.
Menikahlah karena bagaimana visi misinya dan bukan hanya terbuai oleh siapa orangnya.
Tentu ingin usia pernikahan yang panjang, demikian sama halnya dengan visi misi. Ia akan terus diupayakan di sisa usia kita. Namun jika hanya melihat siapa orangnya, mungkin ia akan cepat berubah dan purna. Maka jika kamu menolak dan tertolak, bukan karena siapa kamu tapi karena visi misi yang tidak sejalan. Janganlah berkecil hati. Akan ada hati yang siap mengisi. Percayalah pada Sang Ilahi.
13 notes · View notes
amelianurhabibah · 3 months
Text
Tadi waktu belajar Filsafat Pendidikan Islam dan Tafsir Tarbawi, aku ngerasa hal ini seperti menjadi Syifa, Seolah olah Allah sedang menghibur dengan kembali mengingatkan tujuan awal dipilihkan-Nya jurusan ini untukku.
Belajar tentang manusia, belajar segala hal yang terkait dengan manusia adalah kesukaanku. Makanya dulu biologi jadi mata pelajaran kesukaan. Jika dulu aku hanya mengenal manusia secara zahirnya saja, kini aku belajar tentang manusia secara bathinnya juga.
Selama ini aku hanya fokus pada fisiknya, belajarnya juga tentang fisiknya saja, Namun saat ini, aku belajar bahwa dalam diri manusia, konsep fisik tidak selamanya menjadi hal yang utama. Karena masih ada konsep Bathinnya.
Ada banyak sekali ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang manusia. Tentang hidupnya, tentang sakit dan sehatnya, tentang tuli dan bisunya manusia. Dimana saat kita mengkajinya lebih dalam, kita akan terpesona dan takjub dengan kebesaran-Nya.
Diakhir pembelajaran aku sempat bertanya kepada ustadz. Jika konsep hidup manusia dibagi menjadi dua yaitu secara fisik dan bathin (hati), maka dokter fisik telah banyak kita jumpai dan belajarnya pun membutuhkan waktu yang lama. Lalu bagaimana dengan dokter hati?
Jawaban ustadz itu..
Adalah jawaban yang selama ini ditanamkan kepadaku dari nasehat bapak. Jawaban yang mengantarkan aku untuk memilih jurusan ini. Jawaban yang membuka cara pandangku, untuk menjadi dokter hati bagi manusia.
Alhamdulillah alaa kulli haal
5 notes · View notes
iffah-aathirah · 3 months
Text
Doa yang pernah kau rapalkan 10 tahun lalu atau mungkin lebih lama dari itu, masih ingatkah? Bahkan kau lupa per kalimatnya bagaimana.
Tapi Dia tak lupa, buktinya kini kau rasakan sendiri. Sekian puluh tahun berlalu doamu diijabah oleh-Nya.
Berprasangka baiklah, mungkin tak segera dikabulkan namun Allah Maha Tau kapan waktu yang tepat untuk mewujudkan harapan dan impianmu. Sabar yaa 😊
Namlea, 3 Maret 2024
6.10 a.m on Sunday
1 note · View note
rumahzakat-cilegon · 1 month
Text
Tumblr media
Cigeulis, 12 April 2024
"MAJLIS TA'LIM SEBAGAI SARANA IBADAH DALAM MENUNTUT ILMU AGAMA UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN"
kegiatan majlis talim rutin pekanan jemaah mushola darussalam selalu diikuti dengan antusias dalam melaksanakannya. Apalagi pengajian diisi dengan kajian kajian islam yang menarik, sehingga jemaah pun senang mengikuti pengajiannya. Selain mendapat ilmu dari isi talimnya, juga sebagai ajang silaturahmi untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah antar warga dan sebagai dasar hablumminannas. Lokasi majlis talim ini berada di kp cigeulis sabrang lor desa cigeulis tepatnya di mushola darussalam Rt 02 Rw 06.
Kegiatan ini adalah inisiasi sekaligus suport yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali tepatnya setiap malam sabtu dan dimulai setelah solat magrib berjamaah. Dalam pelaksanaan kali ini jemaah yang hadir kini ada 35 orang. Talim ini diisi dengan kajian islami oleh bapak Ustad Darsan Panji. Materi kali ini melanjutkan materi yang kemarin yaitu : Pekerjaan Utama di muka bumi ada 3 :
Tolabul Ilmi
Memerangi Hawa Nafsu
Pekerjaan yang Halal Alhamdulillah kegiatan pengajian ini masih bisa dilaksanakan dengan antusias. Dan masyarakat bisa terbantu dalam setiap kegiatannya terutama dalam kegiatan pembinaan pekanan atau Pengajian rutin ini.
DBF
RumahZakat
CapacityBuilding
DesaBerdaya
Cilegon
Maret2024
0 notes
jurnalweli · 3 months
Text
Perluas syukurmu, bahwa rezeki tak hanya tentang materi. Hadirkanlah perasaan cukup atas segala nikmat yang telah diberi. Semoga keberkahan selalu menyertai.
Katanya, banyak anak banyak rezeki. Nyatanya, bertambahnya anggota keluarga bertambah pula pengeluaran setiap bulannya. Eits, apakah benar begitu? Apakah keadaanmu juga begitu?
Banyak anak banyak rezeki jika didefinisikan dengan benar sesuai kalimat tersebut adalah
Pertama, setiap manusia yang hidup di muka bumi pasti memiliki jatah rezekinya masing-masing sehingga sebenarnya tidak perlu khawatir jika Allah amanahkan seseorang tumbuh dalam keluarga kita baik anak biologis kita ataupun ideologis.
Kedua, perluas definisi tentang rezeki sebab rezeki tak hanya berupa materi. Setuju, kan? Dalam KBBI rezeki memiliki arti segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan.
Diberikan kesehatan, teman yang baik, keluarga yang hangat, dimudahkan segala urusan, makan yang cukup, pekerjaan yang mudah adalah bagian dari rezeki. Sama halnya dengan memandang kalimat banyak anak banyak rezeki. Kita perlu memperluas definisi rezeki sehingga tidak hanya berbatas materi. Dikaruniai anak yang sehat, penuh semangat, selalu ceria merupakan rezeki yang tak terkira. Jadi jangan hanya terpaku bahwa jika Allah amanahkan buah hati maka akan berbanding lurus dengan pendapatan yang bertambah. Tidak ada hukum seperti itu.
Aku jadi teringat suatu peristiwa ketika melahirkan anak pertama kala itu di usia pernikahan kami yang baru akan menginjak genap 1 tahun. Kondisi ekonomi keluarga kami memang belum stabil bahkan suami belum memiliki pekerjaan tetap. Selanjutnya, diterimanya suami saat melamar pekerjaan dan beberapa bulan kemudian resign berada di waktu yang pas menurutku. Tentu ada campur tangan Allah di dalamya. Suami juga seorang mahasiswa S2 di salah satu universitas negeri di Jogja sehingga ketika mencari pekerjaan ia lebih memilih yang mampu dan sanggup untuk multiperan. Ternyata, ada.
Sejak aku hamil, kami mulai menabung dan menyisihkannya untuk biaya persalinan. Qadarullah, hasil tabungan kami seketika habis untuk keperluan lain yang lebih penting untuk saat itu. Kami masih merasa tenang jika akhirnya ada tagihan pembayaran maka bisa menggunakan pos tabungan yang lain jika benar-benar harus dilakukan. MaasyaaAllah alhamdulillah siapa sangka biaya persalinanku adalah 0 rupiah. Aku hanya mengeluarkan Rp50.000,00 untuk membayar kendil yang digunakan sebagai penyimpanan plasenta atau ari-ari.
Bukankah hal itu bagian dari rezeki yang nyata?
Kita mungkin tak memiliki uang yang banyak tapi kita selalu berusaha untuk memiliki rasa yang cukup atas segala nikmat yang Allah beri. Itu sudah lebih dari cukup.
Kita dimampukan untuk menggali hikmah dari setiap keadaan. Itu juga lebih dari cukup.
Semua itu adalah tinggal bagaimana kita bersyukur. Allah akan menambah nikmat kepada kita apabila bersyukur seperti yang disebutkan dalam ayat berikut ini yang memiliki arti berikut ini
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
[QS Ibrahim : 7]
4 notes · View notes
jurnalweli · 2 months
Text
Day 17 #Ramadhan1445H
[Bermakna atau sia-sia]
Ramadhan adalah bulan mulia sehingga ia sangat berharga. Bukankah termasuk orang yang merugi jika tak bisa memanfaatkannya?
Ramadhan adalah bulan mulia karena ia bertabur pahala. Bukankah merugi jika kita melewatkannya?
Ramadhan adalah bulan mulia karena setan sedang dibelenggu. Bukankah menjadi mudah untuk memaksimalkan ibadah?
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia dan penuh keberkahan. Setengah bulan telah berlalu, masih ada setengah bulan sisanya. Maka, di pertengahan Ramadhan ini, bagaimanakah Ramadhanmu yang lalu? Bagaimanakah kamu mengupayakan sisanya?
Begitu banyak keistimewaan yang Allah berikan pada bulan Ramadhan, namun apakah kita termasuk yang mengambil kesempatan ini atau mengabaikan dan menganggap bulan Ramadhan biasa saja ataukah hanya puasa dan sholat taraweh yang membedakannya dengan 11 bulan lainnya?
... احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ ...
"Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah."
(HR Muslim)
Hadist di atas mengingatkan kepada kita untuk bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ketika merasa lemah di tengah perjalanan maka hendaknya meminta pertolongan pada Allah karena barangkali kita akan menemukan ujian dan tantangan dalam perjalanan sehingga terkadang membuat goyah. Secara tidak langsung, dalam hadist tersebut Allah meminta kita untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan dalam melakukannya diminta untuk bersemangat. MaasyaAllah.
Penguat lainnya ialah
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.”
(HR. Tirmidzi)
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al-Fawaid berkata,
اِضَاعَةُ الوَقْتِ اَشَدُّ مِنَ الموْتِ لِاَنَّ اِضَاعَةَ الوَقْتِ تَقْطَعُكَ عَنِ اللهِ وَالدَّارِ الآخِرَةِ وَالموْتِ يَقْطَعُكَ عَنِ الدُّنْيَا وَاَهْلِهَا
“Menyia-nyiakan waktu itu lebih parah dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari (mengingat) Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Dari 2 hadist dan perkataan Ibnul Qayyim di atas bahwa sebagai orang islam yang beriman kepada Allah dan Rasul dianjurkan untuk menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan sangat tidak dianjurkan untuk menyia-nyiakan waktu.
Seharusnya begitu pula kita memaksimalkan Ramadhan tahun ini. Jika waktu kita tidak dihabiskan dalam hal yang bermanfaat maka akan habis dalam hal hal yang sia-sia. Apakah teman-teman setuju?
Aku sering merasa demikian.
"Yah, kaan aku ngga ngaji malah nonton youtube."
Perasaan itu yang membuatku semakin merasa bahwa benar ya jika kita tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat maka akan dihabiskan oleh sesuatu yang percuma. Astaghfirullah, semoga Allah ampuni kami dan Ia ijinkan memaksimalkan kembali Ramadhan. Aamiin.
2 notes · View notes
jurnalweli · 2 months
Text
Day 12 #Ramadhan1445H
[Beradab terhadap Al Quran]
Al Quran adalah kitab suci umat islam. Ia dimuliakan dan barang siapa yang bersamanya ia juga akan mulia. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran maka ia merupakan bulan mulia. Begitu pula, Al Quran akan memberi kemuliaan bagi orang-orang yang mempelajarinya. Selain itu, Mekkah dan Madinah merupakan tempat diturunkannya Al Quran dan menjadi tempat mulia bahkan hingga sekarang menjadi tempat yang dicita-citakan banyak umat islam dunia untuk dikunjungi. Ya Allah mudah-mudahan suatu saat Engkau panggil kami ke Mekkah dan Madinah dari arah yang tidak disangka-sangka, aamiin. Adakah yang ingat dimana pertama kali Al Quran diturunkan? Iya, benar. Di Goa Hira yang berada di Mekkah.
Ibnu Katsir rahimahullah memaparkan bahwa,
“Diturunkan Kitab yang paling mulia (Al-Qur`an) dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan kepada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang paling mulia sepanjang tahun, yaitu bulan Ramadhan. Dengan demikian sempurnalah Kitab suci Al-Qur`an dari berbagai sisi.”
(Tafsir Ibnu Katsir)
Karena ia mulia maka kita sebagai pembaca, penghafal, pembelajar Al Quran juga harus memuliakannya. Salah satu cara kita memuliakan adalah dengan beradab terhadapnya. Mungkin di depan mata kita ia hanya terlihat lembaran-lembaran saja namun di dalamnya terdapat ayat demi ayat yang tersusun dengan sempurna dan suci. Jika kita bersikap dan berperilaku baik kepada orang yang lebih tua, orang baru, pejabat, presiden dengan baik dan sopan maka demikian pula seharusnya kita bersikap terhadap Al Quran. Jika hendak bertemu guru di sekolah saja kita malu jika berpakaian tidak rapi, begitu pula Al Quran. Jika berbicara dengan guru harus sopan dan santun, demikian pula terhadap Al Quran.
Maka, adab seperti apa yang bisa kita lakukan terhadap Al Quran?
1. Jika hendak berinteraksi dengan Al Quran, maka tutup auratmu dan gunakanlah pakaian yang sopan.
Yaitu dengan memakai pakaian tertutup. Jika perempuan dianjurkan menggunakan kerudung atau penutup kepala. Laki-laki pun demikian, jika ia menggunakan celana pendek maka bisa ia tutup dengan sarung. Standar kerapian dan kesopanan masing-masing orang mungkin berbeda tapi insyaaAllah tidak jauh berbeda, bukan?
2. Membaca Al Quran dalam keadaan suci dari hadast kecil atau dalam keadaan berwudhu.
Hendaknya dalam keadaan suci atau berwudhu jika ingin membaca Al Quran.
3. Bacalah Al Quran dengan tenang dan tidak terburu-buru.
Meskipun bulan Ramadhan adalah bulan mulia karena Al Quran turun pada bulan ini dan banyak orang ingin mengkhatamkan Al Quran sekian kali tetap perlu diperhatikan cara membaca Al Quran. Bacalah dengan tenang dan pelan, perhatikan hak-hak setiap hurufnya, serta hukum tajwid tidak boleh lupa.
Sekiranya 3 poin di atas bisa kita praktekan terlebih dahulu. Mungkin terlihat mudah, tapi bagi sebagian orang akan terasa sulit meski sederhana. Mari kita upayakan beradab dalam berinteraksi terhadap Al Quran.
Ia mulia dan memberi kemuliaan, maka kita pun perlu memuliakannya.
Semoga Allah mampukan untuk mewujudkan niat baik kita. Aamiin
2 notes · View notes
jurnalweli · 2 months
Text
Pasca Sleep Training
Sleep training yang kami lakukan masih terus berlangsung entah sampa kapan. Hingga saat ini terhitung hampir 4 bulan menerapkannya dari usia 9 bulan dan sekarang mendekati genap 1 tahun. Wacana sleep training sebenarnya sudah ada sejak anakku berusia 2 bulan karena saat itu aku selalu mengayun anakku jika ingin tidur. Merasa repot padahal masih sederhana itu membuatku khawatir dan lelah hingga berpikiran sleep training. Ilmuku masih sangat dangkal ketika itu sehingga aku belum cukup kuat jika ingin menerapkan. Aku juga tidak ingin memaksa anakku dan akhirnya memilih berdamai bahwa keadaan ini karena bagiku masih terbilang wajar.
Aku lupa di usia berapa anakku sudah mulai terlihat tidur panjang ketika malam. Mungkin, kurang lebih sekitar umur 4 bulan ia mulai bangun malam lagi di atas pukul 00.00 wib padahal ketika newborn ia akan terbangun satu atau dua kali dan sulit tertidur kembali kecuali dengan menyusu. Aku melakukan sleep training ketika anakku sudah tidur malam cukup panjang. Yang membedakan adalah kemampuannya menenangkan diri ketika terbangun untuk sendiri.
Sleep training yang kami lakukan masih jauh dari ideal namun jika dilihat berdasarkan tujuan yang kami inginkan sudah cukup terlihat dan baik perubahannya. Aku pernah membahas tujuanku menerapkan sleep training di postingan yang lain. Hingga saat ini perubahan yang kurasakan setelah melakukan sleep training adalah
1. Cukup mampu melakukan self soothing
Meskipun sudah tidur cukup panjang namun beberapa kali terkadang anakku terbangun dari tidurnya. Ketika sleep training, ia jadi belajar menenangkan diri untuk tertidur kembali tanpa dbf. Jikapun benar-benar ingin dbf, biasanya terjadi pada jam-jam mendekati waktu shubuh.
2. Tidur malam tanpa menyusu
Salah satu tujuan awalku menerapkan sleep training adalah tidur tanpa menyusu meski hal ini baru bisa dilakukan untuk tidur malam. Selain itu, tidak menyusu ketika tidur merupakan salah satu cara untuk mencegah gigi karies. Bagiku, hal ini juga bisa membantu ketika nanti anak akan disapih.
Ketika anakku terbangun dari tidur juga tidak lagi perlu disusui untuk membantunya tidur. Ia akan menenangkan diri dengan caranya tanpa harus menyusu kecuali jika mendekati adzan shubuh sekitar pukul 03.30 wib ia bangun dan aku akan menyusuinya.
0 notes
jurnalweli · 2 months
Text
Bagiku, sleep training tidak untuk melatih kemandirian sejak dini
Dalam menerapkan sleep training, diperlukan persiapan-persiapan yang cukup sama halnya ketika kita mengusahakan keinginan-keinginan kita yang lain. Sebab dengan adanya persiapan bisa menjadi penguat niat dan modal ketika akan melakukannya. Meskipun belum sempurna tapi sebuah langkah awal bahwa kita ingin mengupayakannya. Kemarin, aku telah membahas beberapa persiapan sleep training berdasarkan pengalamanku. Kali ini, aku ingin melanjutkan pembahasan tentang sleep training itu sendiri.
Tujuan sleep training ada banyak namun bagi aku dan suami hal utama yang perlu digaris bawahi adalah sleep training bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi karena tidur bagi bayi penting untuk tumbuh kembangnya. Oleh karenanya, kita akan menemukan berapa durasi bayi tidur dalam setiap bulannya. Apakah mencukupi ataukah tidak. Bagiku, sleep training bukanlah latihan anak tidur sendiri karena momen kebersamaan bersama si kecil tidak akan lama sehingga sleep training yang kami lakukan tidak dengan meninggalkannya tertidur sendiri. Aku juga masih ingin menguatkan bonding antara orang tua dan anak. Maka, tujuan menerapkan sleep training penting diketahui agar memiliki batasan dan membantu dalam menentukan metode yang digunakan.
Beberapa tips versiku ketika sleep training dilakukan antara lain
1. Pillow talk dan atau hypnoparenting
Teman-teman pernah mendengar hypnoparenting? Iya, menanamkan sugesti positif pada anak ini dilakukan dalam keadaan rileks dan tenang salah satunya menjelang tidur. Atau pillow talk yaitu seolah mengobrol santai dengan bayi. Hal ini bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum sleep training dilakukan dan ketika sleep training sedang dilakukan tetap lakukan hal ini. Cara ini tentu tidak bisa diandalkan secara mandiri sehingga membutuhkan cara yang lain.
2. Gunakan beberapa metode
Ada beberapa metode sleep training. Ketika menerapkannya jangan hanya berfokus pada 1 metode. Gunakan beberapa opsi metode yang lain ketika dirasa metode awal belum cukup berprogres. Misalnya, ingin menggunakan metode cry it out. Ternyata tangisannya cukup lama dan kencang maka kita bisa memodifikasi dengan metode lain misalnya digendong dan diayun sejenak.
3. Jangan plin-plan
Meski metode yang digunakan tidak hanya 1 tapi tetap tetaplah berpegang pada prinsip-prinsip utama sehingga tidak khawatir akan membuat anak plin-plan. Misalnya, salah satu yang menjadi tujuanku sleep training adalah anak tetap bisa tidur tanpa diawali dengan menyusu. Maka itu yang kuupayakan meskipun di awal terasa berat. Aku juga ingin ketika anak terbangun, ia bisa self soothing atau menenangkan dirinya sendiri dan tidur kembali.
4. Konsistenkan jam dan rutinitas sebelum tidur
Ini bisa menjadi gambaran kepada anak bahwa ketika sudah melakukan rutinitas demikian berarti sudah memasuki waktu tidur malam.
Terhitung 3 bulan aku menerapkan sleep training pada anakku. Aku tidak melatih kemandiriannya sejak dini tapi aku ingin ia mendapatkan kualitas tidur yang baik. Masih banyak kekurangan yang kami lakukan, bahkan masih jauh dari ideal. Namun alhamdulillah kami merasakan dampak yang lebih baik. Sleep training ini kami lakukan juga karena kami tinggal sendiri (tidak serumah dengan mertua atau orang tua) sehingga kami ingin memanfaatkan kesempatan ini, hehe.
0 notes
jurnalweli · 2 months
Text
Pra Sleep Training
Tepat pada awal tahun baru 2024 yaitu pada tanggal 1 Januari 2024 akhirnya aku benar-benar merasa siap untuk menerapkan sleep training dengan ilmu yang masih terasa belum cukup. Pada saat itu usia anakku hampir menuju 9 bulan dan sekarang usianya menuju 1 tahun. Sebenarnya aku sudah memiliki keinginan untuk menerapkan sleep training di usia anakku yang ke-2 bulan. Namun ternyata aku belum sesiap itu untuk membiarkannya menangis lebih lama dan karena anakku masih sangat membutuhkan ASI. Dalam menerapkan sleep training aku merasa masih jauh dari ideal karena jika ingin benar-benar dilakukan maka perlu persiapan barang-barang sebagai penunjang latihan tidur. Dari beberapa hasil tontonan dan bertanya kepada beberapa teman mereka menggunakan seperti baby bedrail sebagai pemisah tidur anak-orangtua jika dalam 1 ranjang dan CCTV untuk memudahkan memantau.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menerapkan sleep training menurutku adalah
1. Persiapan ilmu
Ilmu disini adalah ilmu tentang sleep training agar lebih yakin dan tenang dalam menerapkannya karena ada landasannya. Sleep training sendiri masih menuai pro dan kontra maka ilmu akan menjadi penting. Ilmu juga penting untuk menambah strong why mengapa perlu melakukan sleep training pada bayi.
2. Persiapan mental
Dalam melakukan sleep training pasti akan terdengan tangisan anak karena yang semula ia dibersamai tidur oleh ayah atau ibunya kemudian ia sendiri. Mulanya ia tidur sambil menyusu, tiba ia hanya digeletakkan di kasur tanpa menyusu. Tentu bayi akan menangis kencang. Ibu harus kuat mental di sini tapi tetap gunakan nalurimu sebagai ibu dan ilmu yang jadi bekalmu karena pada dasarnya ia masih bayi yang masih membutuhkan orang tua dan ASI.
3. Komunikasikan keinginan kita kepada suami
Tentang pendidikan dan pengasuhan anak alangkah baiknya selalu komunikasikan pada suami agar sejalan dan sefrekuensi. Jika dalam sleep training ada kondisi dimana anak perlu dibiarkan oleh ibu maka ayah harus mengambil alih untuk membantu menenangkan.
4. Kumpulkan strong why dan atau tujuan menerapkan sleep training
Strong why adalah kunci. Ilmu juga kunci. Kunci-kunci tersebut yang bisa menguatkan kita jika di tengah perjalanan dirasa goyah.
5. Jika mampu, siapkan pula barang-barang penunjang sleep training
Barang-barang penunjang seperti yang telah disebutkan di atas seperti baby bedrail dan CCTV jika dirasa perlu dan mampu mengadakan.
Sekian beberapa tips persiapan sleep training menurutku dan ini penting dilakukan karena jika tidak sleep training ini mungkin tidak akan berjalan dengan baik.
Ilmui terlebih dahulu lalu terapkan agar lebih yakin dan tenang.
Semoga Allah ridhoi ikhtiar pengasuhan dan pendidikan yang kita lakukan untuk anak kita, ya. Aamiin.
0 notes
jurnalweli · 2 months
Text
Day 15 #Ramadhan1445H
[Setelah 2 pekan puasa media sosial]
Tulisan ini sebenarnya sudah mulai dibuat kemarin tepat di hari ke-15 aku puasa namun di tengah perjalanan menulis aku ketiduran sampai lewat hari. Jadi, bacalah tulisan ini seolah hari kemarin ya, karena kalau bagiku hari ini adalah hari ke-16 puasa. Namun, karena perhitungan menurut pemerintah hari ini adalah puasa ke-15 maka judul di atas tidak aku ganti. Baik, mari kita lanjutkan.
__________
Hari ini adalah hari lahirnya anak laki-laki pertamaku berdasarkan kalender hijriyah tepatnya di tahun lalu, 1444 H.
Hari ini juga aku dan teman-teman semasa sekolah menengah dulu yang sekarang satu daerah domisili mengadakan buka bersama, senang sekali. Alhamdulillah.
Hari ini juga hampir 2 pekan aku mulai terbiasa membatasi penggunaan media sosial yaitu instagram.
Yang lebih penting dari itu, tak terasa sudah memasuki pertengahan Ramadhan dan sepuluh kedua Ramadhan. Lalu apa yang telah kamu persembahkan pada Ramadhan yang katanya kamu nanti dan harap kehadirannya padamu? Setengah telah berlalu, setengahnya lagi masih adakah ghirah dalam dirimu?
Ada 1 hal yang menjadi perhatianku dan pernah kubahas sebelumnya yaitu puasa media sosial. Setelah 2 pekan berlalu, aku ingin mengabadikan aliran rasa terhadap target tersebut. Singkat cerita, aku melakukan puasa media sosial yaitu instagram dan media sosial yang lain beberapa kali masih kubuka. Puasa berarti tidak membuka aplikasinya sampai Ramadhan berakhir, harapan awalnya begitu. Namun seiring berjalannya waktu aku melanggarnya. Pelanggaran pertama tentu dengan alasan. Yaitu mencari kontak dan survey tipis untuk agenda buka bersama. Rasanya belum cukup jika hanya mencari lewat google maka perlu informasi tambahan lewat instagram. Awalnya aku kekeh hanya mencari tahu lewat google sampai pada akhirnya meminta bantuan suami untuk mencari kontak di instagram barangkali ada. Setelahnya baru aku survey lanjutan di tempat lain yang membuatku membuka instagram. Alasan kedua, repost snapgram teman yang tag aku. Karena pada agenda buka bersama yang lain ada teman yang membuat status dan tag aku maka aku ingin repost. Yang ketiga, karena beberapa hari sebelumnya dengan alasan jelas aku ingin membuka instagram maka selanjutnya kadang kala aku membuka instagram hanya ingin saja dan tidak ada keinginan untuk scrolling berlebihan. Mungkin dampak ini kurasakan setelah menahan diri tidak membuka instagram selama kurang lebih 2 pekan dan ternyata aku bisa melaluinya.
Harapannya, semoga ini menjadi awal yang baik untuk tidak berlebihan dalam menggunakan berbagai aplikasi yang sangat mudah digunakan di handphone kita. Karena jika diperhatikan, penggunaanku terhadap handphone banyak digunakan untuk membuka media sosial dan seringkali untuk scrolling yang menurutku pribadi tidak banyak manfaat yang kuambil.
Sedikit kesimpulan atas perubahan apa yang kurasakan setelah puasa instagram (selama 2 pekan ini dan masih ingin tetap kulanjutkan) adalah
menggunakan instagram jika diperlukan dan fokus pada tujuan sehingga tidak berlama-lama dan untuk berlama-lama saja menjadi tidak nyaman.
Kadang, kita perlu memaksa diri kita dengan latihan-latihan yang merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Misalnya, seperti ini.
Semoga kita semua bisa mensyukuri nikmat waktu yang Allah berikan dengan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal yang lebih bermakna. Semoga istiqomah dalam kebaikan. Aamiin.
1 note · View note
jurnalweli · 2 months
Text
Akhirnya, Bajigur!
Hampir sejak awal pernikahan, suami yang dipanggil oleh istrinya dengan sebutan Aa hampir selalu menawarkan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga kepada istrinya yang dipanggil dengan sebutan Neng, bahkan untuk kebutuhan membeli sayuran yang rutin dilakukannya kurang lebih setiap pekan sekali. Dari sanalah Aa yang belum akrab dengan bahan-bahan masakan menjadi lebih tahu. Jika ingin berbelanja Neng tinggal menyerahkan daftar belanjaan. Sehingga secara tidak sengaja terbentuk sebagai job description. Neng yang membuat meal plan dan daftar belanja sedangkan Aa yang membelanjakannya. Mudah saja baginya, ketika tidak tahu daripada ragu maka bertanya saja tanpa malu. Seringnya Aa yang ke warung atau pasar, jika Neng ditanya tentang harga bahan pokok ia tidak cukup mengerti karena sudah sangat jarang ke warung. Harga saja ia tak tahu menahu apalagi tentang kenaikan bahan pangan. Mungkin ia hanya tahu dari mulut ke mulut atau berita yang ia tonton.
Hingga suatu hari di bulan Ramadhan, Aa pulang dengan memberi kabar, "Tadi Aa beli kayu manis sama jahe."
"Memangnya mau buat apa?", timpal Neng.
"Ada deh", jawabnya lagi.
Saat itu Neng tidak berpikir macam-macam. Neng juga tidak penasaran meskipun ini kali pertama membeli kayu manis. Iya, Neng tidak pernah mengolah apapun dengan bahan kayu manis. Pagi pun berlalu hingga sore menjelang waktu berbuka.
Setelah sholat maghrib berjama'ah di mushola dan berbuka dengan makanan berat, Aa pun melanjutkan untuk membuat takjil yang tertunda dengan memanfaatkan kayu manis dan jahe yang dibeli tadi pagi. Di antara bahan lainnya yaitu gula merah, kopi, bubuk santan dan daun pandan. Ternyata Aa ingin membuat bajigur. Neng baru tahu setelah Aa selesai membuatnya. Bajigur ini cukup familiar di telinga Aa karena ia berasal dari Sunda dan tinggal di salah satu kota besar di Jawa Barat. Sedangkan Neng bertanah kelahiran di Jawa Tengah sehingga bajigur masih asing di telinganya apalagi mulutnya. Sesekali Neng mendengar bajigur. Penasaran tapi belum pernah terwujud. Lalu diwujudkan oleh mamang-mamang (baca : sebutan panggilan penjual jalanan di Jawa Barat) suaminya.
Karena Neng sama sekali tidak tahu menahu tentang bajigur, jadi Neng tidak berekspektasi macam-macam. Warna minumannya saja Neng tidak tahu apalagi komposisi di dalamnya. Setelah mencicipi bikinan Aa sang suami ternyata enak sekali sampai menambah berkali-kali padahal ketika Aa menyampaikan ia telah membiat bajigur ia tidak cukup puas dengan hasilnya yang katanya kurang kerasa jahe dan manisnya. Tapi bagiku bajigur buatannya sangat mengobati keinginanku untuk mencicipi bajigur kala itu yang tak pernah diusahakan terwujud. Ternyata Allah wujudkan dengan bajigur ala Aa. Alhamdulillah.
Neng pun sangat bersyukur hingga tak terasa teko berisi bajigur hampir habis. Neng senang sekali karena akhirnya bisa minum bajigur dan spesialnya dibuat oleh suaminya. Lebih dari itu, bagi Neng itu adalah bahasa cinta suaminya yaitu act of service. Entah apapun niat Aa ketika membuat bajigur tapi bagi Neng ini adalah tanda cinta Aa padanya.
Semoga selalu tersemai cinta dalam rumah tangga mereka dan selalu bergandengan tangan meraih sakinah mawaddah wa rahmah hingga surgaNya. Aamiin.
0 notes
jurnalweli · 2 months
Text
Kamu ragu menikah?
Harus memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang berlimpah?
Maka, barangkali dengan ikhtiar maksimal yang telah dilakukan serta tak lupa tawakkal yang terus diupayakan dan kemampuanmu dalam mengambil hikmah setelah kejadian kamu akan merasakan betapa banyaknya rezeki yang hadir dari arah yang tidak disangka. Seperti dalam QS Ath Thalaq ayat 3 yang berbunyi
وَیَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَیۡثُ لَا یَحۡتَسِبُۚ وَمَن یَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَیۡءࣲ قَدۡرࣰا
Artinya : Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Sadarilah bahwa banyak sekali rezeki di sekitar kita yang tidak bisa disebutkan satu persatu bahkan sampai terkadang terlupa, ampuni kami Ya Allah. Tidak perlu menunggu rezeki yang besar nilainya atau besar perjuangannya atau besar wujudnya tapi lihatlah dari yang sederhana di sekitarmu. Buka mata dan hatimu agar mampu mensyukuri segala nikmat yang telah diberi sebab banyak sekali nikmat yang tidak kita pinta tapi Allah beri. Alhamdulillah.
Seperti yang baru saja kami alami. Tak biasa ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami setelah sholat maghrib. Ternyata ialah tetangga yang sedang mengantarkan 2 kotak nasi takjil dari mushola. Biasanya suami memang membawa kotak takjil dari mushola usai sholat berjamaah. Seringkali membawa 1 kotak tapi terkadang 2 kotak. Sore itu suami tidak hadir jamaah sholat maghrib karena belum pulang dari tempat kerjanya. Setiap Kamis, suami akan pulang lebih lama sekitar menjelang isya karena ada buka bersama mingguan di kantor.
Dengan kejadian tersebut apa yang aku rasakan?
Pertama, tentu bersyukur dan senang karena ada tambahan makanan yang bisa kami konsumsi ketika sahur nanti tanpa harus memasak lagi. Selain itu, makanan pokok di rumah jadi sedikit lebih awet dari biasanya.
Kedua, menyadari bahwa Allah yang menggerakkan hati pemberi takjil ke rumah kami sekedar untuk memberikannya pada kami. Ini bagian dari rezeki yang tidak disangka meskipun terlihat sederhana. Kami bahkan tidak pernah berandai atau berharap ada seseorang yang hadir mengantarkan takjil.
Ketiga, setelah menerimanya aku merasa selanjutnya diuji dengan niat. Saat itu aku tidak berharap apapun namun setelahnya aku mulai berpikir macam-macam terlebih berharap suatu saat akan menerimanya lagi dalam cara yang lain. Niat dan harapanku terasa tidak murni lagi. Mungkin saja aku menjadi berharap berlebihan yang bisa berujung kecewa.
Meski begitu, barangkali aku memang masih diuji dalam hal pengharapan yang penuh pada Allah sehingga sudah selayaknya untuk terus memperbaiki diri menjadi sebaik-baik hamba yang berserah diri hanya padaNya.
0 notes
jurnalweli · 2 months
Text
Day 10 #Ramadhan1445H
[Jangan berharap pada manusia]
Mushola dekat rumah kami cukup hidup dan menghidupkan. Banyak kegiatan yang diadakan seperti jalan santai menjelang Ramadhan, sedekah baju bekas layak pakai, menyediakan takjil, dan lainnya yang tidak kuketahui pasti. Program menyediakan takjil ini disediakan secara bergilir oleh jamaah dan atau warga sekitar mushola. Dalam sehari kurang lebih 3-4 kepala keluarga yang bertugas menyediakan takjil. Sebelumnya panitia Ramadhan akan datang dari rumah ke rumah untuk menawarkan apakah bersedia untuk turut menyediakan takjil sehingga penentuan penyedia ini ditentukan oleh penyedia sendiri dengan memilih hari sesukanya secara sadar dan tanpa paksaan.
Makanan takjil atau makanan buka puasa akan dibagikan setelah selesai sholat maghrib kepada jamaah. Sehingga jika mengikuti sholat maghrib berjamaah di mushola maka pulang sholat tidak dengan tangan kosong. Alhamdulillah, sepulang sholat maghrib berjamaah suami selalu membawa takjil. Menunya cukup beragam yaitu berupa makanan berat dan bukan sekedar snack ringan. Misalnya, nasi dengan berbagai lauk, mie ayam, bakso, siomay, dan lain-lain. Menu tersebut juga ditentukan oleh penyedia takjil hari tersebut.
Di hari kesekian Ramadhan, suami tiba-tiba datang dari mushola dengan membawa 2 kotak nasi takjil.
"Ah, maasyaAllah alhamdulillah", ujarku sangat senang.
"Iya, ini dikasih Bu RT katanya buat ibunya (baca : aku sebagai istri dari suami)", katanya.
Kejadian di atas bukanlah merupakan yang pertama di Ramadhan. Namun di Ramadhan tahun sebelumnya dimana Ramadhan pertama di daerah domisili sudah pernah terjadi bahkan hampir setiap malam suami membawa 2 kotak takjil. Jika tahun ini aku tidak ke mushola karena ada bayi 1 tahun dan aku belum siap untuk turut membawanya ke mushola tapi di tahun lalu aku sempat ke mushola dan baru dipertengahan tidak ke mushola karena melahirkan. Maka kemungkinan di tahun lalu panitia cukup menandai aku bahwa pernah hadir dan tahu jika Ramadhan adalah HPL namun di tahun ini aku memang tidak menyetorkan diri dengan sholat berjamaah di mushola.
Entah apapun dugaannya, Allah lah yang menggerakkan hati mereka (penyalur takjil) untuk memberi rezeki berupa takjil kepada kami.
Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihat.
Di hari itu ketika suami membawa 2 kotak aku sangat bersyukur karena tidak ada harapan sebelumnya bahwa suami akan membawa 2 kotak. Lalu setelahnya aku mulai membatin, "mungkin besok juga." Jujur, ada secercah harapan untuk mendapatkan 2 kotak lagi di hari selanjutnya. Nihil. Suami hanya membawa 1. Seketika aku sadar, "Giliran berharap, ngga dapet." Serasa nyata sekali teguran Allah. Maka setelah itu aku tidak berharap apa-apa lagi lagipula takjil ini benar-benar tambahan bukan menu utama di rumah. Aku juga tetap memasak untuk berbuka sehingga aku tidak benar-benar kecewa jika tak mendapatkannya. Alhamdulillah, Allah tunjukkan kontan. Suami membawa 2 kotak lagi. MaasyaAllah, kejadian ini terjadi berturut-turut berdasarkan pikiran dan harapanku terhadap manusia.
Jika aku berharap pada manusia, maka tidak Allah kabulkan. Jika aku berserah tak berharap apapun pada manusia, maka Allah tunjukkan.
Kejadian sederhana di atas menjadi pengingatku dan berharap aku mampu menerapkannya lagi dan lagi dalam keseharian. Memang, jangan pernah berharap kepada manusia karena ia tak memiliki kuasa.
Berharap dan bergantunglah hanya pada Allah.
1 note · View note
jurnalweli · 2 months
Text
[Pesan bagi muslimah singlelillah yang khawatir menikah]
Menikahlah dengan ia yang paham kewajiban dan bersungguh-sungguh menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami dalam mencari nafkah bukan sekedar gaji besar dan pekerjaan tetap apalagi sengaja ahli waris
Maka yang bisa kamu lakukan untuk dirimu sendiri
Mulailah dari belajar tentang finansial planning
Tak sedikit perempuan yang khawatir menikah karena bayang-bayang finansial yang tidak sedikit. Mereka berpikir bahwa pemasukan harus lebih banyak dari pengeluaran yang jika dihitung ternyata apa yang diupayakan sekarang masih jauh dari finansial yang sehat. Akhirnya kekhawatiran menyelimuti pikiran. Yang ia lakukan hanya berpikir tentang kekhawatiran tanpa berpikir bagaimana cara yang bisa kulakukan sejak dalam menanti jodoh. Kekhawatiranmu wajar dan valid. Maka, mulailah dari belajar tentang keuangan sebab dengan memiliki ilmu kamu akan lebih tenang dan nyaman menerapkan.
Tulis setiap pemasukan dan pengeluaran dalam bulan lalu lakukan evaluasi
Setelah memiliki ilmu tentang financial planning, maka coba aplikasikan dalam keseharianmu. Tulis setiap pemasukan dan pengeluaran setiap hari dalam sebulan lalu lakukan evaluasi. Dengan mencatat maka kamu akan tahu secara jelas pos pengeluaran mana yang sekiranya perlu ditekan, bagaimana tetap konsisten menabung, jika pemasukan minus darimana mendapatkan tambahan pemasukan dan lain sebagainya. Evaluasi yang dilakukan bisa menjadi bekal dalam mengatur keuangan ke depannya.
Jika dirasa perlu investasi, lakukanlah!
Dalam hidup, kita perlu memikirkan jangka panjang termasuk keuangan. Maka investasi bisa menjadi salah satu cara agar tetap memiliki tabungan di waktu yang akan datang. Meski masa depan sifatnya tak pasti namun ikhtiar tetap perlu dilakukan.
Mendengarkan pengalaman perjalanan kehidupan rumah tangga keluarga yang lain
Salah satu cara meminilisir kekhawatiranmu adalah dengan mendengarkan kisah perjalanan rumah tangga mereka. Mungkin luarnya terlihat baik-baik saja atau bahkan ketika mereka sedang bercerita terlihat datar saja tapi barangkali padahal dalam dirinya sedang babak belur. Dari saling berbagi dan mendengarkan akan ada hikmah yang bisa jadi pelajaran dan pengingat diri.
Percaya, yakin dan berserah pada Allah Ar Razzaq
Setelah ikhtiar yang dilakukan jangan lupa lanjutkan dengan berserah kepada Allah. Mintalah padanya agar kita memiliki perasaan cukup terhadap segala rezeki yang Allah beri.
1 note · View note
jurnalweli · 3 months
Text
Day 8 #Ramadhan1445H
[Mengganti tontonan sia-sia kepada yang lebih bermanfaat]
Salah satu target pada Ramadhan ini adalah meminimalisir hal-hal yang dirasa percuma kepada yang lebih bermanfaat salah satunya adalah tontonan youtube. Target ini sebenarnya beranak pinak. Mulanya, aku memulai dengan puasa media sosial. Karena media sosial ini banyak jenisnya maka aku memilih salah satunya yaitu instagram. Frekuensiku terhadap instagram cukup banyak. Sejak hari kedua puasa aku memutuskan untuk tidak membuka instagram sama sekali dan alhamdulillah terhitung sampai hari ini yakni hari kedelapan aku tidak membukanya. Puasa instagram ini dengan sadar aku lakukan tanpa uninstall aplikasinya sehingga apabila sewaktu-waktu aku membukanya akan sangat mudah. Dengan aku melakukan puasa instagram dengan tidak membukanya sama sekali membuatku akhirnya tertuju pada youtube. Sebelumnya, youtube juga masih kubuka namun frekuensi tidak sebanyak saat ini karena jika yang lalu aku memiliki banyak pilihan dengan membuka instagram, tutup, berganti membuka youtube, tutup, berganti membuka whatsapp, tutup, kembali lagi membuka instagram dan seterusnya. Seolah tak habis waktuku untuk scrolling media sosial. Maka sejak puasa instagram aku banyak menghabiskan dengan menonton video di youtube.
Youtube ini banyak kuhabiskan untuk menonton yang secara sadar menurutku bisa kuanggap bahwa ini tontonan sia-sia untuk bersenang-senang menghilangkan beban. Bukan tontonan kajian, ilmu, tutorial resep atau pembelajaran lainnya. Namun, dua hari belakangan ini aku mulai mengganti tema tontonanku. Frekuensinya mungkin tidak banyak, tapi durasi cukup panjang. Karena sudah lama aku ingin mempelajari tentang fitrah based education (FBE) maka tema ini kupilih sebagai tontonanku. Durasinya kurang lebih sekitar 1 jam lebih maka untuk mengurangi kebosanan aku menontonnya dengan menyambi pekerjaan domestik yang bisa dilakukan dengan multitasking atau aku cicil sedikit demi sedikit.
Ternyata dengan seperti ini jauh lebih menenangkan. Tenang dan tidak menyesal karena waktu di Ramadhan ini bisa kumaksimalkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Tenang karena ternyata aku bisa memulai mengubah kebiasaan sia-sia kepada yang bermanfaat. Tenang karena aku belajar banyak hal baru dari tema yang kupilih yang ternyata mengasyikkan untuk didengar. Maka, dengan dampak positif yang kurasakan harapannya aku mampu meneruskan kebiasaan ini lebih panjang lagi. Tidak hanyak sampai hari ini tapi sampai kedepannya yang tak berujung. Meskipun bukan dengan tema yang sama tapi dengan ilmu-ilmu yang lain sebagai bekal menjadi ibu lebih baik lagi.
Tinggalkan hal yang sia-sia. Carilah dalam diri hal positif lainnya. Ganti dan mulailah dengan hal yang kamu suka. Nikmati dan berbahagialah!
MaasyaAllah mudah-mudahan Allah berkahi Ramadhan kita, diterima segala amal dan puasa, Allah ijinkan hingga Ramadhan terakhir dan dipertemukan Ramadhan yang akan datang, Allah ridhoi dan ijinkan menjadi orang-orang yang bertaqwa. Aamiin
0 notes