Tumgik
langitmadiinah · 1 year
Text
"Wahai diri, kau bilang kau takut karena merasakan gempa bumi yang besar. Tapi apa kau lupa, bahwa yang menggerakkan bumi ini adalah Allah Yang Maha Besar?
Wahai diri, jika terhadap gempa saja kau setakut itu, sudah setakut apa dirimu terhadap Rabb-mu?
Allah... Allah... Allahu Akbar
Laa ilaaha illaa anta subhanaka innii kuntu minadzdzaalimiin 🤲"
Cianjur, 4 Desember 2022
Langit Madiinah
7 notes · View notes
langitmadiinah · 1 year
Text
"Hagailah keberadaan orangtua, suami/istri dan anak-anakmu saat ini bagaimana pun kelebihan dan kekurangan mereka. Sesungguhnya mereka adalah hadiah terbaik dari Allah yang memiliki batas waktu.
Ingatlah, berapapun banyaknya uang yang kau miliki takkan bisa membeli mereka untuk kembali jika mereka sudah tiada di dunia ini."
-Langit Madiinah -
1 note · View note
langitmadiinah · 2 years
Text
Catatan Gempa: Hijab
Saat gempa besar berkekuatan 5,6 SR pertama terjadi di Cianjur, aku sedang berada di rumah. Aku sedang makan di rumah setelah sebelumnya pergi keluar membeli beberapa jajanan di rumah ustadzah yang berada di samping rumahku. Ada seblak suki, cimol dan minuman dingin yang kubeli.
Saat itu sesampainya di rumah, aku masih menggendong de maryam, bayiku yang berusia 5 bulan. Aku pun segera mengajak suamiku untuk memakan makanan yang disediakan dapur pondok beserta jajanan yang telah kubeli.
Saat tengah makan, suamiku keluar rumah untuk suatu urusan. Ia menyelesaikan makan nya sedangkan aku tetap melanjutkan makan sambil memangku de maryam. Namun tak berapa lama, sebuah guncangan besar terjadi.
Tembok bergetar hebat, terdengar suara getaran dari dalam tanah yang merambat kedalam seisi rumah. Lantai tempat aku duduk pun berguncang. Serasa atap rumahku akan segera berjatuhan menimpaku saat itu juga.
Astaghfirullah. Suamiku berlari dari luar, mengajakku untuk segera meninggalkan rumah. Namun aku yang sudah bangkit dari duduk masih harus mengenakan kerudung yang baru kupegang. Maka kuputuskan untuk lebih dulu memberikan de maryam padanya, agar ia pergi lebih dulu menyelamatkan bayi kami.
Suasana saat itu sangat genting. Aku yang tergesa-gesa mengenakan kerudung yang entah bagaimana rupanya, yang penting menutup aurat saja dulu. Kami pun pergi meninggalkan rumah, dan seisi pondok terlihat sudah berpencar menyelamatkan diri masing-masing.
Saat itu di pondok sedang diadakan ujian. Dan ketika gempa itu terjadi, seluruh santri dan asatidz di ruangan kelas yang berbentuk seperti rumah panggung dan terbuat dari bambu itu pun segera meninggalkan kelas. Bahkan kata salah seorang santri banat (perempuan), "Banin (santri laki-laki) langsung loncat keluar, ustadzah." Saking kaget dan paniknya.
Suamiku berkumpul dengan para asatidz, aku berkumpul dengan para santri banat. Terlihat salah satu ustadzah pun menangis di depan rumahnya. Maka kami menghampirinya.
"Semalam juga ada gempa jam setengah satu"
"Ya Allah, ada ya?"
"Aku gak ngerasain gempa kalau malam, soalnya tidur."
Begitu sekilas perbincangan. Ternyata ini bukan gempa pertama. Hanya ini memang yang paling besar hingga saat tulisan ini ditulis. Dua hari sebelum gempa itu terjadi pun, malam-malam sekitar jam setengah dua malam, aku terbangun karena merasakan suatu getaran dari bawah hingga terdengar suara getaran logam-logam penyangga atap rumah.
Aku yang kaget segera membangunkan suami dan memintanya memindahkan kedua anak kami karena posisi tidurnya di bawah sumber suara getaran. Kupikir mungkin sedang ada perbaikan? Mengingat di samping rumah, tempat suara itu muncul, ada sebuah kolam ikan yang kadang diperbaiki mesin air nya dsb.
Ya, ternyata sebelumnya sebelum gempa besar itu, ada gempa kecilnya. Dan setelah gempa besar itu, ada lebih banyak gempa susulannya. Hingga aku sering bertanya-tanya, "Ini kakiku yang terasa bergetar karena trauma, sekedar halusinasi, atau memang ada gempa?" Allahu Akbar.
Sejak kejadian gempa ini, salah satu hal yang kudapat adalah tentang hijab. Mungkin jika tamu yang datang ke rumah, atau kurir paket, atau siapapun, kita bisa memintanya menunggu untuk kita menutuo aurat secara sempurna dulu. Tetapi gempa, tidak.
Bersyukur aku saat itu baru jajan dari luar hingga alhamdulillah pakaian sudah memakai jilbab (gamis) dan kaos kaki. Tinggal kerudungnya. Namun bagaimana jika gempa datang saat sedang tidur? Maka sejak saat itu, aku berusaha terus mengenakan pakaian lengkap: jilbab, kerudung, kaos kaki. Bahkan ketika tidur.
Suatu saat suami bertanya,
"Ama sekarang pakai kerudung terus ya di rumah?" Ucapnya sambil tersenyum.
"Iya, khawatir ada gempa, Aba."
"Jadi teringat di Palestina ya, di sana para muslimah itu selalu pakai kerudung bahkan ketika tidur. Ketika ditanya apa alasannya, katanya "Agar jika nanti ada bom, aku tidak meninggal dalam keadaan terbuka aurat." maa syaa Allah ya Ama..."
"Maa syaa Allah, Aba... :'("
Duhai muslimah Palestina, imanmu sungguh kuat, jiwamu sungguh suci. Kalian menutup aurat dengan niat agar meninggal dalam keadaan menjaga diri. Sedangkan aku mungkin hanya agar bisa bersegera lari. Yaa Rabbii.. betapa jauh iman ini...
Yaa Allah ternyata begini rasanya para muslimah di Palestina yang sebelumnya hanya kudengar ceritanya.
Yaa Allah ternyata begini rasanya mengalami sebuah bencana alam yang sebelumnya hanya kulihat di berita.
Yaa Allah ternyata aku bisa terus berhijab meski di ruma, meski saat tidur. Tak sesulit yang kubayangkan saat sebelum terjadi gempa.
Alhamdulillah, di daerahku tidak ada kerusakan parah. Hanya beberapa plavon rumah yang berjatuhan. Di pusat gempa, rumah-rumah roboh, jalanan retak bahkan terbelah, banyak korban luka dan korban jiwa. Innalilahi wa innailaihi rajiun 😭
Yaa Rabb... Sungguh Engkau Maha Kuasa... Ampunilah dosa-dosa kami. Terimalah amal mereka yang telah lebih dulu syahid mendahului kami. Berilah kesabaran dan kesembuhan bagi mereka yang terluka dan kehilangan. Serta kuatkan dan Istiqomahkanlah kami yang masih Engkau beri kesempatan menjalani kehidupan ini dalam ketaatan pada-Mu 😭
Aamiin yaa Rabbal'aalamiin.
Cianjur, 28 November 2022
Langit Madiinah
3 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
Teringat bahwa,
"Musibah yang mendekatkanmu pada Allah itu lebih baik daripada kenikmatan yang menjauhkanmu dari Allah."
Maa syaa Allah... Alhamdulillah... Terimakasih, Allah ✨🤲🏻
let the sorrow drive you to Allāh.
-her.written.thoughts
149 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
Untukmu yang (saat ini sedang) di sana
Tumblr media
Ingatkah ketika keputusan itu tiba-tiba dibuat? kau telah memutuskan untuk pergi menjadi relawan dalam waktu yang cukup lama disana.
Aku yang sejak gempa besar itu terjadi terus menahan diri agar tak tidur demi berjaga-jaga, ketakutan setiap kali masuk rumah, lapar namun tak selera makan, selalu merasa badan gemetaran sehingga bertanya-tanya "Ini memang gempa atau badanku yang masih ketakutan?"... Aku, kehilangan kata-kata.
Bagaimana bisa, saat aku sendiri merasa membutuhkan seseorang di saat-saat sulit seperti ini, aku bersama 3 balita yang juga masih sangat membutuhkan orangtuanya... Justru harus merelakanmu pergi. Tahukah kamu, betapa tidak mudahnya itu bagiku?
Namun aku teringat ibunda Hajar, aku teringat kewajibanku sebagai istri, aku teringat bahwa perasaan harus diletakkan dibawah ketaatan. Maka aku, dengan rsa sakit yang kurasa dalam hati, dengan air mata yang tak bisa dibendung tak berhenti, menguatkan diri untuk mengangguk dan menyalami tanganmu... Mengiringi kepergianmu dengan doa-doa.
"Aku tak ingin hanya bersamamu di dunia, aku ingin kita bersama-sama juga hingga akhirat. Cintaku akan kubawa hingga syurga-Nya."
Begitu katamu. Kalimat yang semakin meluruhkan air mataku.
Detik demi detik dilewati, lewat dirimu Allah memberiku pelajaran berharga yang menjawab setiap tanya. Perlahan aku mulai mengerti, andai semua anggota keluarga menahan keluarganya untuk membantu, niscaya tak akan ada satu relawan pun yang bisa datang.
Dan kau pun, keesokan hari setelah hari penuh air mata itu, bercerita tentang apa yang kau dapati di sana,
"Ketika datang lokasi bencana dan melihat sendiri kondisi di sana, yang terpikirkan adalah:
"Ya Allah, bagaimana aku menasihati mereka untuk sabar, sedangkan aku sendiri jika berada dalam kondisi ini belum tentu bisa sabar?" Ucapmu sambil tersenyum mengenang apa yang kau lihat.
Ya... Aku pun, andai dalam situasi itu, pasti membutuhkan banyak bantuan. Tempat tinggal yang roboh tak bersisa, jalanan yang rusak, listrik yang mati, air bersih yang sulit didapat, tempat yang sempit, belum lagi luka fisik karena reruntuhan maupun psikis karena trauma dan kehilangan. Ya Rabb..
Benar, aku pun jika berada di kondisi itu, belum tentu bisa kuat. Apa yang kualami belum ada apa-apanya dibandingkan mereka. Dan kau bersama yang lain, bergerak untuk membantu mereka, untuk menguatkan keimanan mereka... Bahwa pertolongan Allah akan selalu ada.
Maka, setidaknya jika aku tak bisa terjun langsung ke sana sebab harus menjaga anak-anak, membiarkan suami menjadi salah satu relawan di sana semoga menjadi salah satu jalan untuk berbuat kebaikan.
Semoga Allah selalu menjagamu dan semua yang berada disana... Tetaplah sehat dan selamat, aku menantikan cerita-ceritamu selanjutnya... Sayang. 💙
Yaa haafidz, ihfadz zaujii..🤲
Cianjur, 24 November 2022
Langit Madiinah
6 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
"Allah, kutitipkan dia dan mereka semua kepadamu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik penjaga."
Cianjur masih mendapat gempa hingga hari ini. Dan dia yang tersayang, memilih pergi menjadi salah satu relawan ke pusat bencana yang terdampak parah mengakibatkan kerusakan bangunan, rumah-rumah, korban luka dan korban jiwa.
Dia menitipkanku dan anak-anak pada Allah, maka kutitipkan dia dan mereka semua disana juga pada-Nya.
Semoga Allah segera mempertemukan kita kembali, dari aku yang merindukanmu di sini.
Cianjur, 23 November 2022.
Langit Madiinah
2 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
Tiba-Tiba
Akhir-akhir ini aku merasa mendapatkan banyak hal yang tiba-tiba,
Bertubi-tubi.
Gempa yang berguncang berkali-kali.
Kematian orang-orang yang dikenali.
Juga, baru saja, sebuah keputusan yang harus dipatuhi.
Ya Allah, tiba-tiba lagi?
Semuanya sungguh datang tiba-tiba tanpa bertanya apakah aku siap menghadapinya atau tidak.
Semuanya sungguh terjadi tiba-tiba tanpa menunggu pendapatku tentangnya.
Semua terjadi tiba-tiba... Dan aku berkali-kali bertanya pada diriku sendiri, "Kenapa?"
"Kenapa sekarang?"
"Kenapa terjadi pada mereka?"
"Kenapa terjadi padaku?"
Kenapa... :')
Berat sekali rasanya...
Tapi aku kini, telah lelah bertanya...
Aku hanya ingin meminta padaNya...
Ya Allah, baiklah, aku mencoba untuk tak lagi bertanya. Satu pintaku saat ini, meski air mata belum bisa terhenti... Kuatkanlah aku untuk terus melangkahkan kaki dan menenangkan hati atas semua yang Engkau kehendaki ini, Duhai Rabbii..
Cianjur, 23 November 2022
Langit Madiinah
2 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
🌼Wahai sebaik-baik perhiasan...
Bersabarlah untuk tetap menjadi mutiara di dasar lautan, untuk tak menjadi kecambah di bawah tanah yang tergesa muncul ke atas permukaan. 🌼
Langit Madiinah
1 note · View note
langitmadiinah · 2 years
Text
Diingatkan kembali oleh tulisan dulu
AGAR MIMPIMU MENJADI NYATA
"Aku punya keinginan, harapan, tapi, tujuanku itu sepertinya mustahil, sulit, ah.. tak mungkin.."
Benarkah?
Saya teringat satu kutipan yang begitu saya ingat saat dalam kesempitan dan merasa tak mungkin punya kesempatan:
"If Allah didn't want to answer your du'a, He would not have inspired you to supplicate to Him."
(Jika Allah tak berkeinginan mengabulkan doamu, Allah takkan memberikan ilham kepadamu untuk memohon padaNya.)
Ya, setelah mengetahui keinginan & menentukan tujuan, ada sarana langit yang tak boleh dilupakan: Doa.
Dan saat kita menerbangkan doa-doa ke angkasa, ketahuilah, tak mungkin ada doa yang kembali tanpa jawaban dariNya.
Jika Allah menghendaki kita untuk sampai ke tempat yang kita tuju, maka Allah juga yang akan menunjukkan kita jalan menuju tempat itu.
"If He guides you TO it, He will guide you THROUGH it."
Dan tahukah kamu? Habib Umar bin Hafidz pun berkata bahwa "Berprasangka baik pada Allah adalah bagian dari ibadah yang amat agung." OPTIMIS LAH!
Setelah kita optimis, bagaimana? BERGERAKLAH. Tunjukkan pada Allah kita layak untuk diberikan pertolongan olehNya.
Sebab "A goal without a plan is just a dream " -Dave Ramsey
Jika kita punya sebuah tujuan namun tanpa rencana, sebuah visi namun tanpa misi dan strategi, maka sesungguhnya semua itu hanyalah mimpi.
Kutipan ini pun mengandung makna yang dalam sekali.
Betapa banyak keinginan yang kemudian hanya tertimbun keinginan-keinginan lain tanpa pernah terealisasi.
Betapa banyak harapan yang kemudian menjadi usang tak terawat lagi sebab tersibukkan berbagai kegiatan duniawi.
Betapa banyak mata yang mengetahui tujuan namun tak pernah sampai sebab berkelok-kelok tanpa arah dalam berjalan.
Ya, begitu penting kita menyusun rencana setelah menentukan sebuah keinginan, harapan juga tujuan. Sebab menggapai buah di pohon pun tak mungkin bisa dilakukan dengan hanya berangan-angan.
So, make a goal, make du'a to The One Who will help you through it and make a way for it. 😊🤲🏻
Dan yakinlah, Allah senantiasa bersamamu selama kau libatkan Dia dalam setiap perjalananmu. 💫
Cianjur, 12 April 2021
Langit Madiinah
34 notes · View notes
langitmadiinah · 2 years
Text
Tumblr media
Mengejar Syurga
Ajaklah orang-orang yang engkau cintai mengejar syurga, maka cintamu padanya akan membuatmu semakin merindukan syurga. (Abu Umar Basyier)
Ketika Allah menjadi sumber utama kecintaan kita, maka kepadaNya pula pada akhirnya cinta itu akan bermuara. Jika tak bermuara padaNya, tak semakin mendekatkan kita pada aturanNya, mari periksa kembali cinta kita : Benarkah Dia menjadi yang utama?
Sebagaimana yang dikatakan Al-Baidhawi: "Cinta adalah keinginan untuk taat." Maka tak ada cinta tanpa ketaatan. Saat yang dicinta meminta ini kita menanyanggupi, saat yang dicinta meminta itu kita mengiyakan, begitu kan?
Al-Zujaj pun berkata : "Cintanya manusia kepada Allah dan RasulNya adalah menaati keduanya dan ridha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah SAW."
Mari tanya hati, siapakah yang saat ini paling kita taati? Itulah yang paling kita cintai. Jika masih selain Allah yang kita dahulukan, yuk perbaiki. Jika ridhaNya yang senantiasa diharapkan, mari rayu diri, agar menyeru yang dicinta juga untuk menuju surga Ilahi.
"Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman AMAT SANGAT CINTANYA KEPADA ALLAH." :') (QS. Al-Baqarah : 165)
Sahabatku, ajaklah aku ke syurga bersamamuu.
Saudarimu Fillah,
Langit Madiinah
Referensi : Bab Cinta kepada Allah & RasulNya dalam Pilar-pilar pengokoh Nafsiyah Islamiyah
1 note · View note
langitmadiinah · 2 years
Text
"Tak akan ada asap kalau tak ada api. Begitulah, seringkali munculnya rasa yang datang tanpa permisi adalah karena tidak terjaganya pandangan dan interaksi."
Tetaplah menjaga diri dan hati. Semoga Allah senantiasa membersamai 💙
-Langit Madiinah
0 notes
langitmadiinah · 3 years
Text
Terlalu khawatir terhadap apa yang mungkin terjadi nanti
Dan terlalu menyesali apa yang sudah terjadi sampai berandai-andai
Keduanya memang pencuri kebahagiaan di waktu sekarang
Create your own happines!s and don't let anything steal it away from you
Your happiness is in Allah's pleasure and it can be created from your obedience.
Allah,
Your are my happiness ❤️
11 April 2021
20 notes · View notes
langitmadiinah · 3 years
Text
Aku gasuka sama kamu.
Wah, sama dong.
Kamu juga gasuka sama aku? kenapa?
Bukan, aku juga sama, gak suka sama diri aku sendiri...
***
Ah, lalu kalau dirimu saja sudah tidak menyukai dirimu sendiri, lalu siapa lagi yang bisa menyukaimu?
Allah.
Allah tetap mau menerimamu, menyayangimu. Sadarkah kamu akan hal itu?
21 Mei 2021
Dialog imajiner
2 notes · View notes
langitmadiinah · 3 years
Text
AGAR MIMPIMU MENJADI NYATA
"Aku punya keinginan, harapan, tapi, tujuanku itu sepertinya mustahil, sulit, ah.. tak mungkin.."
Benarkah?
Saya teringat satu kutipan yang begitu saya ingat saat dalam kesempitan dan merasa tak mungkin punya kesempatan:
"If Allah didn't want to answer your du'a, He would not have inspired you to supplicate to Him."
(Jika Allah tak berkeinginan mengabulkan doamu, Allah takkan memberikan ilham kepadamu untuk memohon padaNya.)
Ya, setelah mengetahui keinginan & menentukan tujuan, ada sarana langit yang tak boleh dilupakan: Doa.
Dan saat kita menerbangkan doa-doa ke angkasa, ketahuilah, tak mungkin ada doa yang kembali tanpa jawaban dariNya.
Jika Allah menghendaki kita untuk sampai ke tempat yang kita tuju, maka Allah juga yang akan menunjukkan kita jalan menuju tempat itu.
"If He guides you TO it, He will guide you THROUGH it."
Dan tahukah kamu? Habib Umar bin Hafidz pun berkata bahwa "Berprasangka baik pada Allah adalah bagian dari ibadah yang amat agung." OPTIMIS LAH!
Setelah kita optimis, bagaimana? BERGERAKLAH. Tunjukkan pada Allah kita layak untuk diberikan pertolongan olehNya.
Sebab "A goal without a plan is just a dream " -Dave Ramsey
Jika kita punya sebuah tujuan namun tanpa rencana, sebuah visi namun tanpa misi dan strategi, maka sesungguhnya semua itu hanyalah mimpi.
Kutipan ini pun mengandung makna yang dalam sekali.
Betapa banyak keinginan yang kemudian hanya tertimbun keinginan-keinginan lain tanpa pernah terealisasi.
Betapa banyak harapan yang kemudian menjadi usang tak terawat lagi sebab tersibukkan berbagai kegiatan duniawi.
Betapa banyak mata yang mengetahui tujuan namun tak pernah sampai sebab berkelok-kelok tanpa arah dalam berjalan.
Ya, begitu penting kita menyusun rencana setelah menentukan sebuah keinginan, harapan juga tujuan. Sebab menggapai buah di pohon pun tak mungkin bisa dilakukan dengan hanya berangan-angan.
So, make a goal, make du'a to The One Who will help you through it and make a way for it. 😊🤲🏻
Dan yakinlah, Allah senantiasa bersamamu selama kau libatkan Dia dalam setiap perjalananmu. 💫
Cianjur, 12 April 2021
Langit Madiinah
34 notes · View notes
langitmadiinah · 3 years
Text
A Thread: Gitu Aja Baper
Langit Madiinah
"Halah, gitu aja baper."
"Lebay banget sih,"
"Biasa aja kali, yang lain juga biasa aja."
"Aku woles aja tuh, kamu nya aja yang baperan."
"Lagian itu kan boleh, gak dilarang dalam islam, ini juga cuma bercanda."
❄️❄️❄️
Pernah mendengar yang seperti itu? Mungkin sering.
Mudah memang untuk menghindari rasa bersalah dengan berkata seperti itu. Saat oranglain menahan rasa sakit hati dengan ucapan demi ucapan yang tak kunjung diperbaiki. Lalu ketika tak tahan lagi, tak bisa menerima dan memilih jujur bahwa hati terluka, justru ditambah lagi sakit hatinya dengan ucapan-ucapan di atas yang membuat luka kian menganga.
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Sudah tersayat, dibubuhi garam pula. Sudah menahan rasa sakit karena suatu perkataan, bercandaan ataupun perbuatan, eh ditambah lagi rasa sakitnya karena disalahkan.
Andai saja bisa menjadi robot yang tak punya perasaan, mungkin lebih baik jadi robot saja. Tak perlu merasa takut, tak perlu merasa sakit hati, tak perlu merasa senang, tak perlu merasa sedih, tak perlu merasakan marah, tak perlu merasakan apa-apa.
Tapi berandai-andai pun bukan solusi. Pada kenyataannya kita adalah manusia yang punya hati, lantas mau bagaimana lagi? Bukankah ini adalah takdir Allah yang harusnya kita sadari dan syukuri?
❄️❄️❄️
Ibarat A bisa kuat makan mie ayam dengan sambal 10 sendok, namun B hanya bisa tahan 1 sendok. Lalu keduanya sama-sama diberikan sambal 5 sendok. Setelah sama-sama makan, B bersegera mencari minum karena tak tahan ketika A masih santai menikmati makanannya. Lantas A berkata pada B, "Halah gitu aja kepedesan, biasa aja kali. Itu belum seberapa. Aku aja biasa aja nih."
Atau ibarat C adalah orang yang pernah mengalami kecelakaan hebat sehingga bagian tulang kakinya sempat patah. Sedangkan D adalah orang yang belum pernah kecelakaan. Lalu D ingin bercanda dengan menendang kaki C yang pernah patah itu dan "Awww!! Sakiiit!" C menjerit kesakitan. Lantas D berkata, "Dih lebay banget sih, pelan-pelan juga nendangnya. Lagian aku cuma mau nge-prank aja, bukan beneran mau nendang."
Atau juga ibarat E, dia masih bisa senyum-senyum dan berkata "gak apa-apa" ketika bukunya, lantai rumahnya, lemarinya dicoret-coret. Tapi ia tak bisa menerima jika tembok rumahnya yang dicoret-coret. Dia masih menoleransi yang lain, namun tembok itu pengecualian karena amat sulit baginya membersihkan nya lagi. Bayangkan jika kita coret-coret temboknya, terus bilang "gini doang marah, tinggal dihapus aja." Yakali kita mau ngehapusin, tapi biasanya ditinggal pergi gitu aja, kan?
Atau terakhir, F dapat makanan cireng, G juga. G dapat cireng gampang, karena tinggal ngeluarin uang 2000an. Setelah G cirengnya habis, dia masih lapar dan mengambil cireng F sambil cengengesan, "Buat aku aja ya." Lalu F marah dan G bilang "Yaampun cuma cireng, gitu aja marah. Tinggal beli aja lagi napa." Padahal dia gak tahu, F bisa dapat cireng itu perjuangannya luar biasa. Dia harus menempuh perjalanan jauh tanpa kendaraan, harus berjalan kaki, kepanasan, kehujanan dan uang yang dia pakai itu uang terakhir sehingga gak mungkin beli lagi.
See?
Kita gak pernah tahu, barangkali oranglain gak punya daya tahan dan daya banting yang sama dengan yang kita rasa.
Kita juga gak pernah tahu, barangkali oranglain pernah punya luka fisik ataupun trauma psikis di masa lalu yang gak pernah kita duga.
Kita gak pernah tahu, barangkali oranglain menoleransi banyak hal tapi punya satu hal yang dia jaga betul-betul, dan kita yang salah kenapa menyentuh hal yang justru paling tidak disukainya.
Kita juga gak pernah tahu, apa saja yang sudah dilalui, diperjuangkan dan dikorbankan oranglain demi sampai di posisi mereka sekarang ini. Sehingga mereka ingin benar-benar merasakan hasil jerih payahnya yang bagi kita mungkin mudah untuk didapatkan sehingga kita anggap sepele.
❄️❄️❄️
Dan tahukah? Indahnya Islam adalah dalam perang pun ada aturannya, tidak boleh bar-bar seenaknya. Meskipun perang, tidak boleh membunuh wanita, anak-anak, hewan, merusak tanaman dan fasilitas umum.
Begitupun dalam interaksi antar sesama manusia pun ada aturannya. Bercanda pun ada aturannya: Tidak boleh berdusta, tidak boleh menghina, tidak boleh menyakiti perasaan orang lain.
"Kan dalam Islam juga gak dilarang, lagian cuma bercanda." Gak dilarang apa berarti harus dilakukan? Gak dilarang apa berarti bisa bebas dijadikan bahan guyonan? Bercanda apa berarti boleh menyakiti perasaan orang lain? Emangnya gak ada bercandaan yang lain? Apa gak ada ucapan lain yang lebih berguna?
❄️❄️❄️
Ust. bendri pernah berkata dalam ceramahnya, suatu ketika seorang sahabat Nabi berkata "Andai kulihat istriku berduaan dengan lelaki lain, maka akan kutusuk lelaki itu dengan bagian pisau yang tidak tumpul." lalu Rasulullah Saw berkata "Apakah kalian takjud dengan kecemburuan nya? Sesungguhnya aku lebih cemburu darinya, dan Allah lebih cemburu dariku."
Maa syaa Allah, Rasul gak bilang "Hey kamu, dosa tau! gitu aja main pisau, lebay." Tapi Rasul memaklumi perasaan sang suami. Dan justru menjelaskan bahwa cemburu adalah bagian dari cinta dan itu perasaan yang biaa dipahami.
Saya pun baru mengerti, mengapa ketika Siti Aisyah R.A menjatuhkan piring di depan para tamu, yang diucapkan Rasul adalah "Ibumu sedang cemburu." artinya Rasul memahami dan meminta para tamu memaklumi perasaan istrinya. Bukan justru marah pada Siti Aisyah dengan berkata bahwa itu tidak sopan, memalukan, berlebihan, dsb.
Dalam hal lain, ketika memanggil nama, Islam menganjurkan untuk memanggil oranglain dengan nama yang baik dan jangan memanggil dengan panggilan yang tidam disukainya. Maka bukankah Islam begitu menjaga dan memanusiakan manusia?
Terakhir, ketika ada tiga orang, janganlah dua orang saling berbisik tanpa ikut mengajak orang ketiga berbicara sebab itu bisa membuat sedih orang ketiga tersebut. Maa syaa Allah, sebegitu detail, sebegitu lembut, sebegitu apik nya, kan ya?
❄️❄️❄️
Maka, dengan tangan bergetar dan hati berdebar-debar, saya menuliskan catatan yang semoga sedikit berfaedah ini. Agar berusaha lebih memahami lagi posisi oranglain. Agar berusaha tidak seenaknya dalam berbuat dan berkata. Agar tidak menyepelekan urusan orang lain. Dan agar lebih bisa menjaga perasaan sendiri juga orang lain.
Alhamdulillah.. Astaghfirullah.. Wallahua'lam bish shawwab.
Cianjur, 13 April 2021
#StatusBerfaedah #GituAjaBaper #NoteToMySelf
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
9 notes · View notes
langitmadiinah · 3 years
Photo
from the very beginning and until the very end, we belong to Allah and will be definitely returned to Him.
Tumblr media
ان الى ربك الرجعى https://www.instagram.com/p/CNKE6FCj450/?igshid=d7a4g9snkffv
4 notes · View notes
langitmadiinah · 3 years
Photo
Just coming back to tumblr after so much time wasted.
Wasted because I can think of nothing. So that I feel so meaningless.
Thankyou for this beautiful words.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Where you might see trash, others might see treasure… or compost for new tomatoes! 🍅 It can be hard to not feel like trash sometimes, so it can help to remember that even “trash” has value! 
Chibird store | Patreon | Webtoon
6K notes · View notes