Blog ini punya niu_niu. Gadis kecil yang sedang mengejar mimpi :">:">
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Bismillah...kembali lagi di blog tak berguna. Ya, kan?
Setelah sekian lama berkutat dengan urusan-urusan duniawi lainnya, pengen balik lagi ke dunia maya... Yess...jangan berharap banyak dengan blog ini!!
0 notes
Text
30W5D
Maksudnya 30 minggu lebih 5 hari.
Apa itu? Itu adalah usia kandunganku. Hehehehe ^_^. Setelah sekian lama tidak mengunjungi tumblr ini, tiba-tiba sudah 30w5d aja.Itulah keajaiban--apa banget--ajaib banget lah saya masih bisa nulis tumblr #halahalibi. Tapi memang benar (anggap saja benar ya, guys) sama seperti kehamilan yang menurutku sebuah keajaiban dunia.
Ajaib banget tanpa disangka-sangka, tiba-tiba ada janin yang sedang tumbuh. Sekarang sih sudah gede ^^)/. Kayaknya kegendutan lagi. Gapapa nak, asal gak obesitas aja ya. Tapi takutnya nanti baju yang dibeli muatnya cuma bentar nak, atau malah gak muat #dhuar. Eits...inilah yang kugalaukan dari kemarin. Usia dah 30 minggu masih belum nyicil beli perlengkapan bayi.
Calon emak yang hemat ya gini nih, searching sana, searching sini buat tahu mana toko online yang murah, mana yang sebaliknya. Aduh kebanyakan milih.
And finally, the more I read, the more confused I get #rasakan
Masih bingung pilih clodi mana yang bagus untuk calon jagoan dan untuk kantong ibu dan ayahnya. Hahaha. Masih bingung pilih pompa asi. Belum lagi nama calon jagoan belum nemu yang pas.. Hayolo...
Yaudahlah skip dulu kegalauannya :(. Sejauh ini kondisi calon debay sehat-sehat saja (yakin banget, terakhir periksa juga sehat kok). Alhamdulillah, semoga sampai lahir sehat wal afiat tanpa kurang satu pun. Kehamilan sampai saat ini juga alhamdulillah tanpa keluhan. Ini salah satu keajaiban yang kurasakan. Sementara ada beberapa ibu di luar sana yang punya banyak keluhan, saya sama sekali tidak. :D :D :D
Alhamdulillah ya nak, kita baik-baik saja. :) Calon ayah juga tidak perlu khawatir.
0 notes
Text
Flash Fiction - Kepolosan Anak-anak
Anak kecil itu tersipu malu melihatku. Segaris senyum kuberikan padanya sebagai tanda aku memperhatikannya. Kira-kira hampir tiga puluh menit aku telah duduk memandangnya penuh penasaran dan simpati. Tapi tak juga aku menghentikan membacaku sementara anak itu terus membuat burung-burungan kertas.
“Ck...”
Tebakku ada ratusan di atas mejanya. Sementara teman-temannya yang lain malah ribut mempermasalahkan ini pesawat terbang milik siapa, itu pesawat milik siapa.
Jam bebas kuberikan pada mereka.
Lima menit kemudian. “Pak guru, ini burung yang keseribu buat bapak. Aku meminta Keisha bisa bermain denganku lagi.”
Sialnya, dia anak laki-laki yang selalu diceritakan putriku dan telah kularang bermain lagi dengannya.
0 notes
Text
Berbagi Info - Jumlah kata tidak mempengaruhi kualitas penulisan fiksi
“ Cerita fiksi itu cuma 6 kata. Selebihnya imajinasi - Ernest Hemingway “
Baru-baru ini saya mendengar istilah yang namanya flash fiction 100 kata dalam dunia penulisan fiksi (Hmm...iya iya saya ini bukan penulis yang sudah mempunyai karya segudang. Saya hanya penulis pemula yang menulis di forum yang beristilah RPG. Jadi anggap saja saya newbie, makanya baru tahu adanya flash fiction. #okesip #pembelaandiri).
Flash fiction adalah cerita pendek utuh yang lebih pendek dari cerpen. Jumlah katanya belum ada patokan khusus--masih ada perdebatan ceritanya. Tapi saya ikut yang 100 kata.
Membaca tentang flash fiction sebenarnya mengelitik saya pada satu cerita yang pernah mampir di kepala saya. Cerita tentang seseorang yang menganggap 100 kata adalah jumlah kata yang masih dirasa kurang untuk satu penulisan yang berkualitas di salah satu forum RPG. (Silahkan bayangkan sendiri bagaimana ceritanya). he he he he...
Kalau mau jujur sih, dulu sekali pertama kali bergabung di forum, saya juga pernah kok dapat tegur karena jumlah kata saya kurang dari persyaratan forum. Berhubung saya newbie banget, saya dimaklumi. Dan saya merasa bersalah karena jumlah kata yang kurang. #duhnewbiekamuni Tapi alhamdulillah waktu itu bukan teguran berupa tulisan kamu kurang jumlah kata jadinya jelek, tidak berkualitas, tapi karena persyaratan forum yang mengharuskan jumlah kata sekian.
Tapi jika persyaratan jumlah kata sebenarnya sudah memenuhi syarat tapi masih ditegur dan mendapat kencaman 'tulisan kamu sampah' #berlebihannisampaibilangsampah, betapa sakitnya. Mendengarnya saja saya sakit. #sokahkamuni.
Terlepas dari 100 kata yang tidak berkualitas, saya juga membaca tentang seorang penulis, cerpenis dan jurnalis Amerika; Ernest Miller Hemingway; peraih nobel sastra pada tahun 1954 yang membuat karya fiksi hanya dengan 6 kata.
Enam kata.
Enam. Kata.
Enam.
Tidak mungkin. Begitu mungkin dibenak kalian, tepatnya dibenakku sih--awal-awal.
Membaca quote di atas pun semakin membuat saya (sendiri--hanya saya sendiri mungkin) semakin bertanya-tanya. Fiksi 6 kata itu pun lahir di tahun 1920.
For sale: baby shoes, never worn.
Hei pertanyaan sekarang, bagaimana bisa enam kata tersebut merupakan karya fiksi? Wai oh wai...
Ternyata sebelum Hemingway, ada yang lebih dulu menulis fiksi dalam 6 kata juga.
Daripada bertanya-tanya terus, dan sekarang makin penasaran.
Simak artikel ini.
Judulnya saja udah berbagi info, jangan harapkan saya menulis panjang-panjang menjelaskan--yang ujung-ujungnya nanti malah hasil copas saja. Lagipula saya lebih baik tidak 'copas' artikel orang lain. #tsahh Kunjungi saja blog milik Pak Rusdianto ini. Menarik kok.
Hal yang saya garis bawahi dalam artikel itu:
"Lagipula, Anda tidak akan pernah menemukan referensi yang menyebutkan jumlah kata pada tulisan sebagai syarat penulisan fiksi.
Panjang pendeknya cerita hanyalah kategorisasi produk dalam industri penerbitan. Misalnya naskah 1.000 – 7.500 kata disebut cerpen. naskah 7.500 – 20.000 kata disebut novelette… Dan naskah 50.000 – 110.000 kata disebut novel." (c) Rusdianto, indonovel.com
Kesimpulan saya, jelas banget sesuai judul, jumlah kata tidak mempengaruhi kualitas penulisan fiksi. Meskipun itu dalam sebuah forum RPG sekalipun.
Ada yang mau belajar buat cerpen dari Ernest Hemingway, boleh klik ini.
Ya udahlah ya, aku mau belajar buat flash fiction lagi. See soon, writers!
0 notes
Text
Flash Fiction - Prasangka
Dua pemuda itu mencurigakan, pikir salah satu pelayan cafe setelah mengantarkan pesanannya.
“Ada apa?”
“Mereka homo. Kita harus mengusirnya, sebelum pelanggan lain terganggu!”
“Kenapa?”
“Mereka berbicara mesra sekali dan men-cu-ri-ga-kan. Lihat, satunya sangat cantik.”
“Apa yang mereka bicarakan?”
“Hmm...” Sang pelayan berpikir keras. “Aku mau kau yang memijit, seperti kau memijitku. Kau cantik. Pelanggannya pasti banyak. Apa kau juga berpikir, mereka akan membuat tempat prostitusi?”
“...”
Lima belas menit kemudian.
“Berapa?” Pemuda cantik mengeluarkan dompetnya. Berikut selebaran kertas promosi tempat pijat refleksi pada pelayan tersebut. Sang pelayan terpana sambil celingak-celinguk mencari keberadaan teman sesama pelayannya.
“Buat Anda, saya sudah membayarnya, Jeng!” Tangan pelayan laki-laki tersebut menjawil dagu pemuda cantik. Pemuda itu meringis pada temannya. “Dia pelanggan pertama, homo,” kekeh teman pemuda tersebut merasa menang.
Niat hati membuat flash fiction 100 kata, tahunya malah lewat dari 100 kata menjadi 123 kata. Huhuhu. Daripada mubazir, mending diposting saja.
0 notes
Photo
Good idea ^^/

355 notes
·
View notes
Photo
Komiknya lucu loh. Meski tidak paham siapa itu exo, isinya menghibur banget. Pas buat freshing otak, apalagi penggemar Exo, dah tidak usah tanya gimana isinya, beli aja!
Good luck, Sis. :D

For order (with free chibi bookmark/sticker of your bias), leave message on Ask.
Order and delivery are only for within Indonesia.
33 notes
·
View notes
Text
Doa jelek karyawan di pagi ini
"Semoga pak bos lupa kalau mau diskusi gambar hari ini."
Kenapa harus lupa?| Karena gambarnya belum siap|
Kenapa belum siap? Main aja? Gak lembur?| Udah lembur dong, hanya saja gambarnya belum dirender. 3Dnya udah selesai kok|
Kenapa belum dirender?| Ya maklumlah coy. Komputer rumah dah rusak. Laptopku yg kupakai kerja dah tak mampu pakai render. Laptop dah tujuh tahun ini. Dipakai render langsung overheat. Dan blam... Laptopnya mati sendiri ditengah perjalanan render. Syukur2 g kebakar karena dipaksain. What should I do, coy?|
Ganti laptop dong!| Kalau gtu aku mau ganti komputer. Tp apalah artinya kerja klo g bisa render. Ogah juga komputernya nanti ditaruh di kantor. Hahaha.
Minta komputer dari kantor?!| Mehehehe dah cerita lama itu. Ya udah sih. Udah pasrah. Begitulah.
0 notes
Text
Resolusi 2014, simple aja, lebih baik dari 2013
Mehehehe. Judulnya tidak muluk-muluk. Tapi isinya bakal muluk-muluk sih. Begitulah..#apanyabegituni
Aku punya segudang keinginan sebenarnya. Tapi karena kemageran yang merasuki diri, prokras yang sudah sampai ke sum-sum tulang belakangku, naudzubillah, 2013 kayaknya tahun terkacau yang pernah kupunya. Kalau diingat-ingat, hal keren yang kulakukan di tahun 2013 ini…
…
…nihil.
*sembunyi dalam selimut*
Hadeh.
Tahun 2013 pun ditutup dengan gagalnya aku masuk PNS. #belumrejeki
Ya udahlah, sebagai pengingat diri aja entri ini kubuat.
Tahun ini yang harus kumiliki adalah : - Punya komputer baru. :| Dari tahun lalu belum kesampaian, emang dasar mager. - Punya pen tablet. Pengen belajar coloring kayak anak-anak itu tuh. - Punya kerjaan baru :| (Rencana awal mandiri, sampingannya ikut orang, kebalik apa ya).
Tahun ini yang harus kulakukan: - Ikut Reading Challange Goodreads lagi, maksudnya ikutin dengan benar. Halah, tahun kemarin kacau banget. Yes, minimal 40 buku novel. NOVEL NI NOVEL. Iya novel bukan komik lagi -,- - Belajar sebanyak-banyaknya lagi tentang interior. - Buat tutorial gambar buat itu tuh maba arsitek itu tuh. - Review buku yang habis dibaca. Akhir tahun dah harus ikut BBI (tapi belum tahu caranya).
Apa lagi ya? Apa lagi?
Well..nanti kapan-kapan diedit lagi deh entrinya. Kalau dah nemu mau ngapain aja #ni
Semoga kemageran dan prokras ini segera menjauhlah.
0 notes
Photo
Snapenya kok cakep di sini <3 <3 <3

Snape by Akonit-Nord
54 notes
·
View notes
Text
Awal 2014 diawal dengan 'Dimana semua temanku?'
1 Januari 2014
Pagi-pagi bangun, yang pertama aku lakukan adalah makan pie Malang rasa keju. Huum...mau ini tahun 2013 atau 2014 rasanya sama saja sih. Gak ada yang berbeda, gak aneh.
Ya mau bagaimana lagi, selama ini aku selalu berpikir 'halah mereka jarang-jarang ketemu aja loh, tak perlulah tahu dimana mereka semua, ada FB, twiter dunia serasa dekat'. #makinsedihajaternyataakupunyapikiranbegitu #iniciyusbangetlah #gakbohong.
Mungkin sebagian orang pikir ini wajar aja. Aku pikir juga ini wajar aja sih. Tapi pagi-pagi aku juga tertohok karena ini. Pasalnya aku perlu tahu dimana semua teman-temanku berada sekarang ini buat ngirim undangan. (yes, hanya dengan bilang ngirim undangan pasti semua bisa nebak undangan apa yang harus kukirim, berhubung diumurku sekarang ngirim undangan ulang tahun itu bukan lagi sesuatu yang dinanti). Aku tertohok pas ditanyai, "kamu mau kirim undangan dah ada alamat?" "hah? belum." "Lah terus cara kirimnya gimana? dilempar-lempar di jalan gitu aja?" "ya gak lah, nanti ditanya." "kok baru sekarang ditanyai?"
Ola la la, iya juga ya. Dalam hatiku, ya mana aku tahu teman-temanku dimana semua sekarang? Mentok-mentok, ada FB kenapa mesti pusing.
Tapi agak sedikit belajar dari pengalaman yang pernah kualami. Bukan aku merasa FB ini sesuatu yang tidak bermanfaat. Perkembangan zaman cepat sekali, kesibukan orang banyak, media sosial ini pasti sangat, sangat, sangat berguna lah. Tapi permasalahannya bagaimana kalau ada orang yang seperti saya tidak selalu membuka FB, jarang. Pasti sedih banget ternyata undangan penting yang disebarkan lewat FB (bahkan dari seorang sahabat yang lama tak pernah berjumpa pula) harus terlewatkan karena tidak buka FB. Bisa jadikan orang yang diundang pas lagi tidak ada pulsa buat internetan. Atau terlalu sibuk bahkan tidak bisa untuk buka FB sekali pun. Atau kasus lain, mungkin ada yang merasa 'eh ini benaran kita diundang gak? Kan si ini yang invite, bukan si punya acara yang mengundang langsung? Nah loh, repotkan jadinya. Men, pilihan FB jadi media menyebarin undangan jadi nomer sekian. Ini bukan karena aku masih sakit hati nikahan sahabatku terlewatkan untuk kuketahui sehari setelah hari H-nya. Bukan!
Memang bukan!
Setelah tadi aku mencari alamat teman-teman satu per satu, ada yang kusesali dari jawaban teman-temanku. Mereka bilang, "buat apa ni?" paling sebel kalau dah lanjut lagi, "titip aja sama si ini." Plis lah emang rumahmu bakal kumaling apa ya dengan tidak memberitahu langsung alamat rumahmu. Aku wajar kalau yang mengatakan itu teman NW (Net World), buat apa, tidak begitu kenal nanya-nanya alamat rumah? Tapi ini teman RW (real world). Menurutku ini bukan masalah repot tidaknya mengirim undangan satu-satu lagi. Aku malah senang kalau ada yang repot-repot mengirimkan undangan untukku, rasanya tuh kita benar-benar ditunggu kehadirannya. Tapi ini masalahnya malah aku berpikir, apa salahnya kita punya alamat rumah teman masing-masing?
Coba pikirkan, kali aja saya perlu ke suatu tempat di salah satu kota tempat teman berada. Atau kalian yang seperti itu. Apa tidak enak tuh punya teman yang bisa ditebengin tidur? Kita ingat ada teman kita di sana, oh, si ini kan rumah dekat tempat yang mau kukunjungi, coba hubungi ah. Soal diizinin atau tidak ya itu urusan belakangan. Atau pas kebetulan ada di daerah yang sama, mau singgah, bolehkan?
Atau mungkin, kita pernah punya hutang, terus tiba-tiba ingat mau bayar, kebetulan ada di kota yang sama dengan yang dihutangi, apa tidak enak tuh kalau langsung datang ke rumahnya kalau punya alamatnya langsung. Tak perlu nanya-nanya dulu pakai FB, yang belum tentu orangnya lagi buka FB. Atau?? kita yang dihutangi, enak kan punya alamat rumahnya, jadi bisa disamperin kapan-kapan, tidak khawatir lost contact di FB.
Menurutku, media sosial itu baik, tapi bukan berarti kita tidak perlu alamat orang. Kali aja ada yang mau mengirimkan paket, kan tidak semua paket bisa dikirim melalui media sosial. Kali-kali ada yang buat kejutan, kalau baru nanya alamat aja dah ditanyain gitu, bagaimana mau buat kejutannya. Ya begitulah.
Cuma alamat aja loh. Halah, pejabat juga gak pelit-pelit amat bagi alamatnya! #santaiNisantai
Aku malu sekali sama mamaku yang tahu alamat teman-temannya dari jaman kapan suka pindah-pindah kota dan punya catatan tersendiri di bukunya.
Ah sudahlah, aku gak marah-marah kok ini. Anggap aja iseng nulis beginian.
0 notes
Photo

Huweeenggg... ;__; #halahberlebihan Well, aku terharu nih, terharu, sejak kapan mereka buat ini.. Setelah dikick dari room party chat, aku dikasih ini, gimana mau marah coba.
TAPI KENAPA GAMBARNYA HARUS ITU =))=))=)) Kenapa gak sekalian aja videonya Andrej Pejic yang sedang joget #hoi
Thankyou ya semuanya, untuk inisial yang nampang di sana. >< ><
MANA TIRAMISUNYA! #heh #pengentiramisudarikemarin
0 notes