Mengindahkan seni dengan menyampaikan kebaikan untuk menyejukkan jiwa yang riuh dengan kehidupan
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Ingat, apapun yang datang akan lebih baik dari pada yang telah pergi.
Bersabarlah. Kembalilah kepada Allah yang tak pernah mengecewakanmu.
وَ لَلۡاٰخِرَۃُ خَیۡرٌ لَّکَ مِنَ الۡاُوۡلٰی ؕ dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. [QS. 93:4]
4 notes
·
View notes
Text







Dia hanya penasaran, setelah rasa penasarannya hilang, dia pergi begitu saja. Manis, tapi hanya diawal, pahit, bila sudah diakhir.
Jika yang baik menurutmu pergi, maka yang baik menurut Allah akan datang, diwaktu yang tepat dan keadaan yang lebih pantas.
Bersabarlah :)
10 notes
·
View notes
Text


Don't freak out! Just wash your hands!!
Hand-sanitizer tidak membantu melawan coronavirus?
nope. Apapun bentuknya, CDC menyatakan bahwa hand sanitizer dengan basis alkohol 60-70% dapat digunakan utk mencegah penularan virus. Ingat! syaratnya harus 60-70%, tidak lebih atau kurang Knp kok gaboleh lbh dari 70%? bukannya semakin tinggi semakin kuat? semakin tinggi kandungan alkohol, semakin sedikit pula airnya. Artinya, alkohol akan mudah menguap dan bertahan singkat di permukaan kulit kita. Selain itu, daya iritannya lebih kuat sehingga memicu iritasi. Alkohol lebih baik daripada sabun? Kurang tepat. Faktanya, CDC lebih merekomendasikan utk menggunakan sabun dan air mengalir dulu daripada alkohol/sanitizer. Gunakan sanitizer jika dan hanya jika tidak ada sabun dan air mengalir.
Sumber : afrkml
1 note
·
View note
Text




Sedikit tips untuk mengatasi amarah: 1. Membaca ta'awudz Karena marah bisa datang dari setan, maka kita meminta tolong kepada Allah agar dilindungi dari setan. 2. Diam Sudah jelas ketika kita marah, segala kata kata yang kita keluarkan pastilah buruk. Baik itu, mencaci maki, menggunakan kalimat laknat, dan kata kata kufur lainnya. Tetapi, sadarkah kalian? Ketika kita bisa mengontrol mulut agar diam dan tidak berbuat demikian, pastilah kita hal2 seperti itu tak akan terjadi 3. Berganti posisi atau mengambil air wudhu Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud). Dari Athiyyah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud). 4. Ingat wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud). Semoga bermanfaat
14 notes
·
View notes
Text









Teruntuk sahabatku yang katanya, hidupnya tak berwarna jika tidak ada orang yang dikagumi, tidak ada yang buat deg degan, tidak ada yang buat senyum-senyum sendiri, tidak ada penyemangat hidup, tidak ada moodbooster, namun ia sudah paham dosa yang ia dapatkan kalau pacaran, jadi ia takkan mau melakukan itu. Namun, suatu waktu orang yang dia anggap sebagai penyemangat itu meruntuhkan perasaannya karena ia telah memiliki dambaan hati. Maaf sahabat, ilmuku masih sedikit. Pengalaman soal cinta cintaanku juga minim. Bukan bermaksud menggurui, hanya ingin berbagi opiniku tentang permasalahanmu. Semoga bisa sedikit membuka pikiranmu, kalau masih banyak hal yang lebih penting daripada soal cinta cintaan. Dan juga sedikit tips bagaimana cara mengekspresikan rasa suka terhadap lawan jenis. Semoga bermanfaat
#quotes#kartun#moodbooster#motivasi#berubah#sudutpandang#opini#crush#muslim#remaja#selfreminder#nasehat#cinta
4 notes
·
View notes
Text







Hayoo 86.400 detiknya digunakan untuk apa? Setiap orang pasti punya keahlian masing-masing, tinggal manusianya mau mengembangkan atau bodo amat. Semuanya tergantung habits kok, yuk sama2 memperbaiki diri dimulai dari menata kebiasaan yang sehari hari kita lakukan. Membuang kebiasaan buruk dan menambah kebisaan yang bermanfaat. Ohiya perbanyak kebiasaan untuk bekal di akhirat yaa. Selamat mencoba.. Ayo ajak teman kalian, jangan cuma mau baik sendiri yaa, heheh.. Semoga bermanfaat
#reminder#habits#cartoon#hijrah#islamquotes#motivasi#manajemen waktu#pentingnyawaktu#kebiasaan#waktu
4 notes
·
View notes
Text

Ghibah, menceritakan keburukan yang terdapat pada diri orang lain. Lumrahnya, manusia melakukan hal ini dikarenakan oleh apa? Entahlah, seperti ada kebanggaan saja ketika menjelekkan orang lain di depan orang banyak, sungguh nikmat rasanya, seakan kita berada di posisi atas setelah melakukannya. Lalu, pernahkah kamu berpikir berada diposisi orang yang kau ghibahi itu? Aib mu diumbar didepan banyak orang tanpa sepengetahuanmu. Aku yakin jika kamu mengetahui orang itu, pasti kamu teramat sedih, jengkel, marah, dan ingin segera membalas perkataannya. Bagaikan gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat. Coba bercerminlah sejenak! Renungkan baik-baik, apakah betul kau sudah lebih baik daripada orang yang kau ghibahi itu? Lantas bagaimana jika kamu berada di posisi orang yang mendengarkan ghibah?
Imam Nawawi berkata di dalam Al-Adzkar, ”Ketahuilah bahwasanya ghibah itu sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga bagi orang yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka wajib bagi siapa saja yang mendengar seseorang mulai menggibahi (saudaranya yang lain) untuk melarang orang itu, kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika hal itu memungkinkan.”
Setelah membacanya, hati kecil mu mengatakan "Astaghfirullah! Aku harus berhenti ghibah dan mengingatkan kepada temanku yang lain!"
Lalu kenyataanya, kamu harus siap dengan perkataan "ahh sok alim lu!!" Dan jika kamu tak tahan dengan perkataan itu maka, bacalah surah Al-Hujurat ayat 12, yang artinya: “Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, sudah saatnya kita bertaubat. Semoga kita bisa saling mengingatkan dalam ketaatan :)
6 notes
·
View notes
Text

Dear Kpopers, Apakah kalian tahu perbuatan yang kalian lakukan? Bertindak seperti hanya dia yang sempurna, memuja seseorang yang tak akan memberikan manfaat buat kalian pula. Menganggap semua tingkahnya sewajarnya, menganggap terbukanya aurat seorang idola sebagai hal yang biasa saja, melihat seorang idola bersentuhan sesama jenisnya sudah dianggap biasa saja. Ketika diingatkan, kalian berdalih bahwa kami tetap sholat, kami tetap mengaji, agama yah agama, kpopers ya kpopers ndk usah disamain. Sungguh syaitan telah membutakan mata kalian melihat sesuatu yang haram tampak manis seolah haram, pergaulan yang telah melingkar dalam pemikiran kalian, pemikiran sekuler dan liberal menutup mata kalian jauh dari-Nya. Apakah idola kalian yang menuntun jalannya kalian ke syurga-Nya? apakah dapat memberikan syafa'at bagi kalian di hari kiamat kelak? jawabannya tidak.
Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 74)
Bersyukurlah masih ada orang yang menyayangi kalian untuk mengingatkan kembali ke jalan yang benar. Aku pernah berada di titik hitam di sana dan tidak ingin kalian merasakannya.
1 note
·
View note
Text

Pacaran? Sadar cuk!! Itu nggak ada gunanya Percayalah!! Bagi kalian yang masih melakukan pembelaan, apa gunanya? Mau itu motivasi kek, isi waktu kosong kek, sebagai pengingat kek, apapun itu Yang ada cuma dosa, dosa, dan dosa. Trus kalau ada yang bilang, kami tidak pacaran kok, kami cuma saling kasi kabar, dekat dan saling sayang tanpa ada ikatan pacaran. Sama aja bambank!!. Lu lakuin hal2 yang dilakukan orang pacaran tanpa status, bedanya cuma distatus doang!!!. "Tapi kan gw sayang dia" Halahh basii.. Klo lu sayang, gak gitu caranya bro.. Cukup doain aja dan perjuangin dia.. datangin bapaknya!! Itu baru pembuktian. Klo ngomong doang mah gampang "Tapi kan gw belum siap.." Lu dah baca gak nih ayat? Al-Isra ayat 32: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." Gw rasa ayat itu dah populer banget ya kan?
Allah tuh udah larang kita buat jangan di deketin!! Deketin aja gak boleh apa lagi ngelakuinnya. Zina tuh macam2, dan pacaran salah satu cara untuk nge buka pintu2 zina. Memang awalnya gak gitu, tapi ingat setan kan?? Tugasnya kan gangguin kita sampai berhasil masuk sama mereka ke neraka??. Ya udah klo lu belum siap ya lu persiapin diri dong!!!. Mantepin baca Qur'an nya, sholat sunnahnya perbanyak, rajin2 jangan suka mageran biar bisa ngumpulin duit dan berbakti jg sama orang tua. "Tapi kan kita gak ngapa-ngapain, nggak sentuhan, kita sholat, ngaji jg iya, cuma chattingan doang, itu jg gak boleh?" Udalah, apapun bentuknya, kalian tetap sepasang remaja yang saling panen dosa dan mengatas namakan cinta.
Kalian nggak mau dosa? Yang tersisa hanyalah dua opsi: Halalkan atau tinggalkan!!!
2 notes
·
View notes
Text

Mari ku ceritakan sebuah potongan cerita. tenanglah sedikit, membacanya tidak selama durasi tontonan film favoritmu. oleh karenanya, luangkanlah sejenak. seseorang pernah bilang padaku, kalau hidup itu selalu adil. tapi aku yang beda pendapat menolaknya mentah-mentah. aku yakin hidup itu tidak adil. namun, beberapa orang pasti tidak setuju.
lantas, “pernahkah kalian merasa jatuh dengan keyakinan yang runtuh dan rasa tak lagi utuh?” “pernahkah kalian merasa sudah melakukan yang terbaik tapi hasilnya tidak mendekati kata baik sekalipun?” “pernahkah kalian merasa ujian ini sudah melampaui batas, membuat setiap mimpi kandas dan segala harap tandas?” beberapa dari kalian akan menjawab "ya" dengan sangat lantang dari dalam hati. tapi, apakah kalian lupa bahwa Allah telah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 286 bahwasanya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”. dengan sangat jelas, kau barusan membacanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan. lidahmu sudah kelu karena terus-terusan mengeluh. keadaan tidak memperbaiki dirinya sendiri. kapan kau akan sadar kalau apapun yang telah,sedang, dan akan terjadi adalah ketetapan terbaik dari-Nya?
Oleh karenanya, berpegang teguhlah kepadaNya, karena sungguh Dia adalah Dzat yang tidak akan pernah mengecewakan hamba-hambaNya.
hidup itu tidak pernah adil.
tapi perlu kau ingat kalau ada Allah yang Maha Adil, yang telah menentukan seluruh kehidupan, baik di langit, maupun di bumi, dengan sebaik-baiknya.
2 notes
·
View notes
Text

Mengambil Instagram sebagai contoh, yang bisa merekrut berbagai pengikut dan mengikuti berbagai orang, dapat menyebar foto dan konten, memperoleh ‘like’ dan komentar dari orang yang melihat, bahkan sebaliknya. Ditambah fitur ‘snapgram’ yang dapat memasang konten 24jam bahkan kita bisa mengetahui siapa saja yang telah melihatnya. Masya Allah.
Saudaraku, tidakkah kita sadar bahwa ini bisa menjadi ladang pahala bagi kita, bila dijadikan media dalam berdakwah (amar ma’ruf / nahi munkar), dengan modal yang sangat mudah, bila orang yang melihatnya melakukan apa yang kita sebarkan, mendapatkan hidayah, mengetahui perbuatan dosa nya, akibat dari konten yang kita sebarkan, bukankah kita telah berpengaruh dalam hal kebaikan?
.وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah” (Q.S. Fussilat : 33)
Dan bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam telah menjamin pahala bagi kita karena itu? Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.“ Dan saudaraku, tahukah kita bahwa media sosial ini lebih berpeluang sebagai ladang Riya untuk kita?
Menyebar setiap kegiatan yang kita lakukan, menyebar setiap makanan yang kita makan, memberitahukan tempat dimana kita berada, bahkan menyebar foto dengan memperlihatkan ketampanan dan kecantikan kita, Wal’iyadzubillah! Sadarlah wahai saudaraku, pertanyakan kepada diri kita sendiri, apa faedah nya jika pengikut kita telah mengetahui itu semua? Apakah ketenaran dan perhatian publik yang kita inginkan dari semua itu? Sungguh Allah Azza wa Jalla maha mengetahui segala isi hati kita, dan sungguh semua itu akan kita pertanggungjawabkan.
"Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
[QS. Al-Isra [17] : 36]
3 notes
·
View notes
Text

Gelisah menambah keresahan Hidup terasa semakin susah Beraktivitas jadi serba salah Menjadi harga yang harus dibayar mahal Setiap detik terasa lambat Setiap langkah terasa berat Ah.. terlalu panjang dan melelahkan Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi kepala, hingga terasa memuakkan. Kadangkala mempertanyakan tentang keadilan Menyalahkan segala yang tak terjawab Padahal ragu yang menyelimuti hati, ialah wujud keyakinan akan takdir yang tidak sempurna Ya, itulah tanda lemahnya iman Dengan entengnya kita menyalahkan dunia Padahal akar tumbuhnya dari diri ini Dosa yang mana telah dilakukan Kewajiban yang mana tidak tertunaikan Muhasabah diri saja tidak mau! Tiap kesempatan dijadikan waktu, tuk mengolok sang nasib Dasar diri ini... Seharusnya jadilah kita gunung yang tegar, sekalipun disekeliling goncang, angin topan menerjang, tetapi ia tetap tegar tidak bergeming, kokoh tidak tergoyahkan. Kencangkan sabuk keimanan-mu, Wahai manusia akhir zaman.
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada"
[QS. Al-Fath [48]: 4 ]
1 note
·
View note
Text

"Dan tak peduli seberapa banyak yang kau miliki di dunia. Ingatlah... yang akan kau kenakan hanya beberapa lembar kain putih" —Fdz
Salam untukmu, pencinta dunia. Dengan harta kau kejar-kejaran, sholat kau kesampingkan. Segala cara dihalalkan untuk mendapat penghasilan, seolah malaikat tak memperhatikan. Harta bertumpuk bagai bukit tetapi zakat tak pernah diungkit. Kau mendekati penguasa, rupanya kau ingin mendapat tahta. Tahta pun kau dapatkan. Kau rajin membaca buku politik di waktu senggang. Namun, Al-Qur'an tak pernah dipegang. Ketika jabatan tak lagi didapatkan, hartamu menurun signifikan. Bermodal shalat wajib terlambat, shalat sunnah tak ada, Al-Qur'an tak pernah disentuh, zakat tak bayar, kau menyalahkan-Nya. Kau bilang Allah tak adil. Tak percaya adanya kehidupan setelah kematian, kau tetap melanjutkan kehidupan. Mencari peruntukan lain untuk mencari penghidupan. Namun apa yang terjadi? Kematian datang tanpa izin. Kau meninggal tanpa persiapan. Padahal kematian merupakan kepastian.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati... Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran[3]:185)
16 notes
·
View notes
Text

"Allah merahasiakan kapan terkabulnya doa untuk menguji sejauh apa kita bersabar dan berbaik sangka kepada-Nya" —Ummu Fatih
Tidak lulus di sekolah yang diinginkan, tidak lulus di perguruan tinggi favorit, belum bisa membanggakan orangtua dengan prestasi, belum dapat pekerjaan padahal sudah keliling sana sini, belum dapat jodoh, belum dikaruniai anak, bahkan tak mampu membiayai sekolah anak. Itulah segelintir masalah yang dialami oleh banyak orang.
Banyak orang? YA.
Seketika diskusi ini memicu perdebatan panjang.
Orang pertama mengatakan, "Memang banyak orang yang merasakan ujian itu. Tapi coba lihat aku. Masalah yang kualami lebih berat dari yang lain. Ujian yang kuhadapi bertubi-tubi. Gagal sana sini. Aku tak pernah dapatkan yang kuinginkan dan kuperjuangkan selama ini." Orang kedua lalu berkata, "Hei! kau kira kau yang paling berat ujiannya? Kalau dibandingkan dengan masalah kalian semua, pasti aku yang paling berat dan sulit dihadapi. Selain sering gagal, aku juga selalu kehilangan orang-orang yang kusayangi di waktu yang bersamaan. Coba bayangkan sesedih apa hidupku." Teman-teman yang lain pun setuju dengan argumen orang kedua. Mereka pun memikirkan kondisi ketika berada di posisi orang kedua. Tak ada yang dapat membayangkan apabila ada orang lebih sedih daripada orang kedua dalam menjalani kehidupan ini.
Melihat ekspresi mereka, aku pun menerangkan tentang dua ayat di dalam surah Al-Ankabut:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. Al-Ankabut [29]: 2-3).
Setelah mendapat penjelasan ayat itu, orang kedua bertanya, "Mengapa ujian yang kuhadapi lebih berat dari yang lain?"
Karena Allah ingin kau lebih dekat kepada-Nya. Allah merindukanmu. Allah rindu ketika kau menangis dan menyampaikan keluhanmu di hadapan-Nya, bukan di hadapan manusia. Kenapa ujian datang bertubi-tubi? Allah menguji kesabaranmu agar menjadi tak tertandingi, Allah ingin meghapus dosa-dosa terdahulu mu, bahkan Allah ingin menaikkan derajat ketakwaanmu. Berprasangka baiklah dengan ujian yang sedang kau hadapi. Tahu tidak? Selalu ada orang yang masalahnya lebih sulit daripada masalahmu sendiri.
Tapi apa? Mereka tak pernah membandingkan masalah mereka dengan orang lain. Karena mereka mempunyai satu resep, yaitu "Sabar"
Dari Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)
Diskusi kala itu selesai dengan memaknai ujian yang kami hadapi masing-masing. Mulai bersabar dengan ujian yang ada dan terus mendekatkan diri pada Allah.
#green#pengingatdiri#nasehat#doa#ujianhidup#sabar#islam#husnudzon#note to all#kehidupan#syukur#muslim
3 notes
·
View notes
Text

"Sungguh rasa ini membahagiakanku sekaligus menyiksaku" —Aldilla Dharma
Awalnya kita sering ketemuan, mengerjakan tugas kuliah bersama-sama. Seiring berjalannya waktu, ada rasa tak terjelaskan. Aku mulai menyimpan rasa padamu. Ingin terus melihatmu, ingin menyapamu, bahkan ingin menarik perhatianmu. Namun, semua itu hanya angan-anganku. Tak berani kulakukan semua itu. Tugas akhir semester semakin bertambah. Mau tak mau setiap hari kita harus bertemu. Rasa inipun semakin tak goyah. Perasaan ini mendorongku untuk mendekatimu. Aku galau. Tugas kuliah banyak dan rasa ini semakin tak karuan. Apa ini yang dinamakan cinta? Apa yang harus kulakukan yaa Allah? Kenapa sulit sekali menghadapi ini. Seketika Aku teringat dengan hadits yang pernah kubaca.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)
Aku merenung sejenak.
Ini bukan cinta, ini zina. Setan menghasutku untuk terperdaya olehnya. Setan ingin menjerumuskanku ke dalam dosa ini. Akhirnya, aku memperbanyak istighfar. Cinta ini adalah salah satu ujian untukku. Ujian agar tidak terjerumus pada hal-hal tak wajar. Aku harus fokus pada masa depanku. Mempersiapkan diri menjadi generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan dunia yang semu ini.
13 notes
·
View notes
Text

Tugas muslimah menjadi shalihah bukan terlihat shalihah 😊 Keep istiqomah yaa ukhti
2 notes
·
View notes
Text

"Find something that makes you happy and use it to make others happy" —Dallas Clayton
1 note
·
View note