Tumgik
perjalananyani-blog · 5 years
Text
Angin, aku merindunya...
Pukul 00.08 dini hari disalah satu tanggal dibulan september. Aku teringat akan ucapanmu, mungkin sebulan yang lalu. Tentang janji mu akan menyusulku ke kota ini. Katamu, kau akan tetap bersamaku. Karena itu pergilah. Aku akan datang ke kota itu untukmu. Kau juga ucapkan janji yang membuat hatiku sungguh menanti-nanti. Katamu, jika kau pergi ke kota itu, setiap bulannya akan ku datangi kau meski hanya sekali.
Ah...
Angin, aku tak menyesali janjinya. Banyak hal yang membuatku bisa memaklumi meski hatiku berat sekali untuk menerima ingkarnya. Namun, aku menyesal melangkah ke kota ini. Sebab jika tak pergi, takkan sedalam itu rindu dan harapanku ketika bertemu. Jika tak sebesar itu, takkan pecah emosi kala itu.
Nasi sudah menjadi bubur, kata pepatah.
Angin, sampaikanlah padanya. Aku merindukannya. Aku ingin sekali mendengar suaranya. Melihatnya tersenyum ketika menyapaku. Tidak dengan guratan-guratan kesal didahinya ketika menerima teleponkh.
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Text
Lagi, malam ini temanku adalah sepi. Menghitung detik jarum jam beriringan dengan dentangnya.
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Text
Sedih sekali kisah cintaku
3 tahun lebih aku bersamanya. Lebih dari 1000 malam kata Glenn Fredly dalam lagunya. Tapi aku akhirnya harus melangkahkan kaki, pergi. Aku kalah. Dan boleh saja aku bisa disebut sebagai pecundang.
Bersamanya, sudah banyak hal yang ku alami, jelas saja. Tiga tahun bukan waktu yang singkat. Kami pernah tertawa bersama, bahagia bersama, berkelahi tanpa henti, kemudian saling menggantungkan harapan kembali bersama.
Dulu, pernah dikatanya, jangan tinggalkan aku. Akan ada berapa pasang mulut yang tertawa jika kita berpisah. Tapi belakangan, ia yang selalu mengusirku pergi dari hidupnya. Katanya, aku tak seperti yang di maunya. Katanya juga, aku tak akan buatnya bahagia. Ia ingin bahagia.
Beberapa kali sudah diusirnya aku dari hidupnya. Dihempasnya tanganku ketika mencoba menggenggam lengannya seperti biasanya. Dengan berat hati ku selalu ikuti maunya yang katakan ingin pergi dari hidupku. Tapi ia selalu datang, mencari rumahnya. Ia kembali meminta pelukku untuk hilangkan gundah hatinya.
Namun angin, susah sekali kaki ku berdiri menegakkan tubuhku ketika ia mengatakan ingin pergi. Ungkapan petir di siang bolong itu, benar terjadi di hatiku. Susah sekali aku menutup tangisku lewat senyumku. Aku memaksakan diri untuk menertawakan apa saja. Bahkan untuk sebagian orang sangat tak lucu. Namun aku tertawa. Aku harus tertawa agar semua tak tahu hancurnya hatiku.
Angin, kini ia katakan ingin pergi lagi. Katanya, ia akan bahagia jika tak bersamaku. Katanya, aku harus temukan bahagia ku sendiri tanpanya. Alahmak... Harus bagaimana aku mencari cara kali ini untuk bangkit?
Angin, mengapa harus ku cintai dia yang tak cintai aku?
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
https://youtu.be/i2c1da5-Z2s
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
...Guess we're not breaking even You tell me that you're leavin' I gave my all to you Tell me now what I'm gon' do? You threw me in the deep end Without a fucking reason You say you're sorry now But somehow, you're all I believe in Forgive me this evening Just say you're not leaving I'll pick up my heart This game is so uneven It's only you that's cheating I gave you all of me Yeah, I gave you all ... Christopher - My Heart
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Video
youtube
Let’s to subscribe my youtube channel😍 #beach #acehbeach #pantai #bandaaceh #lhokseudu #liburankepantai #visitaceh #tourism
0 notes
perjalananyani-blog · 5 years
Text
Perjalan Pulang Kampung Medan -Banda Aceh x Putra Pelangi
Hai, Assalammualaikum everyone!
Postingan kali ini, aku bakal cerita tentang perjalanan aku pulang kampung ke Banda Aceh. Banda Aceh itu Provinsi paling ujung sebelah Utara di Pulau Sumatera dan juga ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Perjalanan kali ini, aku milih menggunakan jalur darat dengan armada bus Putra Pelangi. FYI, ini pertama kalinya aku naik bus Putra Pelangi jadi sekaligus jadi first impression juga buat aku gimana rasanya menjajal jalur lintas aceh menggunakan armada bus ini.
Dimulai dari waktu beli tiket, aku udah excited banget waktu dikasih tau sama mbak-mbaknya kalo bus yang bakal aku naikin nanti adalah bus yang paling bagus dari kualifikasinya mereka. Harga tiketnya dibandrol Rp 280.000 dengan kategori bus Super High Deck Double Glass, Panoramic View dan Non Stop.Waktu itu, alhamdulillah banget aku bisa dapet seat 1C yang artinya aku bakal duduk sejajaran dibalakang supir. Dari informasi mbak-mbak penjual tiketnya juga Bus yang bakal aku gunakan adalah armada terbaiknya mereka.
Di hari keberangkatan, aku udah nggak sabar pengen tau armada busnya kayak apa karena iming-iming mbak penjual tiket kalo bus yang bakal aku naikin adalah yang terbagus. Jam keberangkatan yang tertera di tiket adalah 20.30 WIB, tapi jam 19.00 aku udah sampe di terminal bus Putra Pelangi. Aku ngeliatin setiap bus yang baru diparkir sampe bus tersebut berangkat dan emang armadanya bagus-bagus. Jadi, makin nggak sabar dan penasaran banget ngeliat bus ku. Tapi ternyata, bus ku itu udah prkir dari tadi. Bus yang menurutku lebih jelek dari beberapa bus lainnya. Maka, kecewalah daku...
Tapi guys, ternyata setelah masuk ke dalam, fikiranku berubah. Kenapa? Karena aku suka sama type kursinya yang ga terlalu tebal bantalannya jadi nggak bakal buat leher sakit. Menurutku kursi yang tebel itu enak buat didudukin, tapi buat perjalanan jauh aku ngga terlalu suka. Trus, ada Port USB yang buat aku makin girang karena otomatis sepanjang perjalanan nggak ada cerita takut Hp bakalan Low. Selebihnya sama kayak armada bus lainnya, dapet selimut dan bantal. Minusnya, antara supir dan kursi penumpang cuma ada sekat dengan panjang sekitar setengah meter doang, berbeda dengan armada bus seperti Sempati Star, Kurnia AW Series yang udah ada pintu pembatas antara supir dan penumpangnya. Jadi, kalo pak supir atau pak kenet mau ngerokok asapnya nggak bakal ke hirup sama penumpang yang ada didepan. Atau, hanya bus yang aku naikin yang kayak gitu tapi type bus Putra Pelangi yang lain udah make pintu, sorry if i was wrong please correct me.
Tumblr media
Ini foto penampakan sebelum aku berangkat dan didepan bus yang aku pake buat berangkat ke Banda Aceh.
Hal yang lebih mengejutkan dan buat aku makin jatuh cinta sama bus ini adalah, pak supirnya yang jago banget nyetirnya. Kelihatan banget berpengalamannya meskipun umurnya udah tua dengan rambut dan jenggot yang udah putih, tapi beliau pinter banget memanuver bus yang dia kendarai. Dan aku nggak tau sebenarnya di Putra Pelangi ada atau tidak tentang penggantian supir, tapi beliau - yang sayang ga aku tanya namanya ini - non stop nyetir dari Medan - Banda Aceh. Pemberhentian cuma untuk shalat Subuh kemudian lanjut lagi.
Dan total perjalanan dengan start dari Medan pukul 20.45 - 06.50 WIB di Banda Aceh adalah 9 jam 55 menit. Tanpa ada rasa ketakutan selama diperjalanan saat pak supir motong atau menyalip bus, truck dan kendaraan lainnya (saya tidak tidur sepanjang perjalanan karena itu saya dapat melaporkan hal ini). Luar biasa👏🏻👏🏻👏🏻
Terima kasih buat pak supir.
Terima kasih untuk Putra Pelangi.
Note: selama diperjalanan hanya ada satu kecelakaan yang terjadi antara mobil SUV dan pengendara sepeda motor di daerah Binjai.
2 notes · View notes