Text
Di Sudut Ruang
Malam, Rabu (16/12/2015) seorang pemuda duduk menepi di sudut ruang yang sepi sambil menikmati segelas green tea, tanpa suara dan kata, dia hanya menatap kosong atap-atap ruang itu. Sekitar beberapa menit menatap keatas, dia lalu menunduk untuk sadar atas apa yang membuatnya telah berpikir jauh tentang angan-angan yang tak kunjung datang, namun tetap menjadi harapan. Sesekali sambil menyeduh green tea yang tidak ditambah perasa, hayalannya tetap terbang mengikuti kemauan hatinya yang enggam menepi dan mengikuti alur realita. Perlahan-lahan tatapannya mulai kosong, kali ini bukan atap melainkan searah dengan tatapan terduduk iya terus melongok kedepan dengan tatapan kosong. Tiba-tiba saja seorang pengendara sepedamotor datang dengan bungkusan di belakang, dan menegur "Hai Mas, ini pesanannya, maaf sudah lama menunggu". Sang pemuda menjawab, "Lama kali bang, udah lapar kali aku, entah kemana-mana pikiranku, inilah gara-gara lapar". Cerita di atas hanya hayalan belaka, jangan terlalu serius, hehehehehehhe......
0 notes
Photo

Helooo, Welcome to Hotel Transylvania #toysphotography #mainan #hoteltransylvania #stilllifephotography #hoteltransylvania2 (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Yoi, Hotel Transylvania uhuk-uhuk.... #stilllifephotography #hoteltransylvania #hoteltransylvania2 #mainan #toysphotography (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Di lokasi penangkaran yang luasnya hampir 2 hektar dan dihuni oleh sekitar 2000 ekor buaya itu, mantan Kabareskrim tersebut sempat menyaksikan seorang petugas melemparkan satu ekor bebek ke dalam kolam. "Lihat itu, beringas kali buaya ini kan, bayangkan kalau buaya-buaya ini diletakkan disekeliling penjara, mana bisa macam-macam mereka yang terlibat hukuman narkoba, pasti jera mereka," ujar Komjen Buwas. (Analisadaily.com) #analisadaily #hariananalisa #komjenpolbudiwaseso#kepalabnn #komjenbuwas #asamkumbangmedan #penangkaranbuaya #kotamedan (di Medan, Indonesia)
#penangkaranbuaya#komjenbuwas#asamkumbangmedan#hariananalisa#analisadaily#komjenpolbudiwaseso#kotamedan#kepalabnn
0 notes
Photo

“Kebutuhan untuk penyediaan sumber daya bagi dinamika informasi dan komunikasi modern. Maka kini, tugas dan tanggungjawab civitas akademika STIK-P dan para alumni untuk meneruskan cita-cita Almarhumah Bunda Hajjah Ani Idrus sebagai pendiri STIK-P,” kata Ketua STIK-P Medan, Hj Ida Tumengkol BComm MHum, pada wisuda sarjana angkatan XXIV di Garuda Plaza Hotel, Jalan SM Raja Medan, Sabtu (7/11) kemarin. (Foto: Dok STIK-P) #wisuda #stikp #ilmujurnalisme #jurnalisme #jurnalistik #publikrelation #mahasiswa (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Kuda Puncak: Seekor kuda dengan ditunggangi "joki" melintas di kawasan pasar Berastagi. Disebut kuda puncak, karena kuda itu hidup di daerah puncak dan digunakan sebagai transportasi bagi wisatawan lokal maupun luar negeri yang berkunjung ke Berastagi. Tapi jangan serius kali, penyebutan kuda punca hanya pande-pandean Renggo saja, itu adalah kuda puncak rasa karo, hehheheee. Berastagi, (5/11/2015). (di Pasar Buah Brastagi)
0 notes
Photo

"Happy" #instadaily (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Awan Mendung: Sebelum rintihan hujan membasahi Kota Medan, Senin (2/11/2015) sore. #mendung #mendungtakberertihujan #mendungkelabu #kotamedan #sjcam #instadaily (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Hujan, siramilah.... Minggu (1/11). #hujan #medan #instadaily (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Pagi berjuang: Setelah dilanda kabut asap beberapa waktu lalu hingga memberikan "warna" berbeda untuk Kota Medan. Kali ini kepakan sayap burung-burung yang berpadu dengan indahnya warna lazuardi menjadi penyuntik semangat manusia-manusia pejuang pagi ini, Minggu (1/11/2015). #instadaily #burung #semangatpagi #lazuardi (di Lap Merdeka Medan)
0 notes
Text
Oh Sahabat…. Kenapa Pergi (egois)
Setelah ditinggalkan oleh Gembong dan Wiwit yang memilih jalan hidup masing-masing, kali ini Renggo ditinggalkan oleh sahabatnya, Iyem. Bukan tanpa alasan serta persoalan pribadi yang begitu pelik, namun pilihan hiduplah yang memupuskan interaksi tatap muka harus pudar. Mari kita bahas satu-satu antara Gembong, Wiwit dan Iyem serta Renggo. Gembong adalah teman setia Renggo dilingkungan rumahnya, meskipun berbeda keyakinan, keduanya tetap menghargai satu sama lain dalam kehidupan. Mereka selalu bersama-sama dalam pergaulan lingkungan rumah, walaupun terkadang melibat Wiwit yang merupakan teman setia Renggo di lingkungan sekolah. Ketiganya kerap bergaul mengikuti perkembangan kehidupan anak muda yang kala itu tidak mengenal gdget seperti saat ini. Senang? Iya, ketiganya senang bisa saling berbagi dan bercerita akan apa yang mereka rasakan bersama. Tanpa mengabaikan persoalan asmara, ketiga lelaki remaja itu juga sering terlibat persoalan wanita. Tapi itu nanti sajalah dibahas… Gembong dan Wiwit pergi dari interaksi tatap muka Renggo saat mereka tamat dari SMA, Gembong memutuskan kuliah di Bandung, dan Wiwit memutuskan untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi seorang Pak Polisi. Delapan tahun kehilangan sosok sahabat, kali ini Renggo kembali menemukannya dari Iyem yang merupakan rekan kerjanya di salah satu media. Tetapi tidak berlangsung lama, dan hanya bebrapa bula, sebab Iyem juga menentukan pilihan hidupnya ke luar kota. Meski demikian, Renggo enggan menyalahkan takdir dalam hidup, namun iya hanya bingung ketika menemukan sahabat, ternyata harus ditinggal. Tetapi, sahabat sejati yang sesungguhnya saat ini, Hayati, yang telah setia bersamanya menjadi kekasih selama 6 tahun adalah anugerah dalam hidupnya. Catatan kecil Renggo sebagai ilustrasi tentang sahabat, Rabu (28/10/2015)
0 notes
Text
Malam Itu!
Malam Itu! Sejak pertama kali bertemu, Renggo tidak pernah menyangka akan begitu dekat dengannya malam itu, tak ada firasat atau gelagat aneh yang ia tunjukan, hanya sebatas perbincangan abang dan adik. Namun, berbeda dengan perbincangan lainnya yang hanya berbicara tentang gaya hidup maupun persoalan masa muda seperti kebanyakan anak-anak puber lainnya, kali ini Ia berbicara tentang problematika yang menurutnya sudah klise. Iya malam itu! Tepat beberapa bulan lalu Renggo dan Dia membahas habis pertaannya, semoga lepas dari perasaan, Renggo berharap perbincangan itu akan membuatnya semakin dewasa dan bijak kedepannya. Renggo dan dia pun berhenti sejenak ketika mereka sudah saling jenuh untuk membahasnya, dan memutuskan untuk tidur, namun Dia tidak, Dia kembali mengajak mengobrol hingga jam di hp menunjukkan pukul 03.30 Wib dini hari. Tidak ada kata menyudahi pembicaraan, katup mata yang lelah tanpa isyarat memaksa mereka memejamkan mata bersama hingga pukul 09.00 Wib pagi. Demi mengerjakan kegiatan sebagai tukang tulis menulis, hari itu pun hari terakhir Renggo bercengkrama dengan-nya. Ternyata tuhan punya cerita berbeda diantara Renggo dan Dia, ternyata tuhan lebih sayang dengan-nya. Bukan kesedihan yang pertama menghampiri Renggo, namun rasa sayang sebagai abang di luar keluarga yang membuatnya hancur, banyak cerita dan kisah yang ingin Renggo bagi, tapi Dia telah lebih dulu pergi. Catatan kecil Renggo mengenang adik, keluarga sekaligus teman tidur, Selasa (27/10/2015)
0 notes
Photo

Baru sadar: Ya! Baru sadar ternyata belakangan ini matahari "bersembunyi" malu-malu akibat tertutupi kesombongan asap (terbakar atau dibakar) kiriman dari daerah luar Kota Medan. Awalnya sempat tidak terlalu menghiraukan matahari yang tertutup itu, sampai saat pagi tadi ketika hadir dalam suatu acara, salah satu narasumber berujar jika dia senang diutus ke Jakarta kemarin, satu hal yang ia katakan bahwa saat di Jakarta, dia puas bisa melihat matahari, tidak seperti di Medan, karena ditutupi oleh asap dari kesombongan serta kerakusan alias keserakahan "mereka". Tapi sore ini, teringat cakap narasumber tadi, aku ingin mengabadikan sang matahari indah ciptaan Ilahi. Setelah menjepret dengan "smartphone" ala kadarnya yang hasilnya seperti itu, teringat lagi kata-kata ayah @pidibaiq "jika tuhan menampakkan dirinya, maka Dia tidak adil, karena orang buta tak bisa melihatNya" kira-kira begitu. Medan, (24/10/2015) #tragediasap2015 #kabutasap #matahari #sesaknapas #thepanasdalam #pidibaiq #kotamedan (di Medan, Indonesia)
0 notes
Photo

Tragedi Asap: Kota Medan kembali dilanda asap pada hari Kamis (22/10/2015). Meskipun tidak terlalu jelas dari gambar yang tidak terlalu detail, namun berdasarkan informasi dari LKBN Antara, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyebutkan sudah 10 orang meninggal dunia. Tragedi asap ini juga menyebabkan 272.001 orang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). #asap #tragediasap2015 #menterikesehatanri #bencanaasap2015 #kabutasap #kotamedan #saveudaraindonesia #udarakotor (di Medan, Indonesia)
#tragediasap2015#saveudaraindonesia#asap#kotamedan#bencanaasap2015#menterikesehatanri#udarakotor#kabutasap
0 notes
Photo

Melintasi Genangan Air: Hujan deras yang melanda Kota Medan dan sekitarnya, Minggu (18/10) membuat sejumlah kawasan baik di inti kota maupun pinggiran digenangi air. Seorang pengendara motor sedang berusaha melintasi genangan air di kawasan Jalan Medan-Binjai Km 16,5, Senin (19/10) pagi. Pada saat bersamaan, awak ini dibelakangnya woy..... #hujan #banjir #genanganair
0 notes
Photo

Oh no!!!, ketika Larva diganggu oleh dua figur jahat #larva #hulk #clanofclash #stillifephotography #toys #new
0 notes