salsabilabil
salsabilabil
bilabercerita
29 posts
Student || Berbagi Cerita || Mengumpulkan Hikmah || Lifelong Learner.
Don't wanna be here? Send us removal request.
salsabilabil · 2 months ago
Text
Ibnu Mas'ud berkata, "Yakin itu tidak mencari keridhaan manusia dengan murka Allah."
0 notes
salsabilabil · 2 months ago
Text
Tumblr media
Mengilhami Keikhlasan dan Mengamini setiap Takdir
“Allah akan iya, ketika engkau sudah ikhlas pada semua yang tidak” - Cak Nun
Ketika engkau tidak lagi menggenggam dengan cemas, melainkan melepaskan dengan ridha. Saat itulah, langit mendekat dan bumi menjadi teduh.
Cak Nun mengingatkan kita bahwa kadang “iya”-Nya Allah tak muncul saat kita sedang ngotot, tapi saat kita tunduk dan berkata: “Jika bukan ini yang terbaik, aku pun siap dituntun ke yang lebih hakiki.”
Dalam penolakan, dalam kehilangan, dalam kegagalan—di situlah Allah sedang mengasah ruh kita untuk mengenal makna cinta yang sejati: cinta tanpa syarat, pasrah yang tidak pasif, tapi penuh iman.
Barangkali yang sekarang tertutup bukanlah pintu, melainkan mata hati kita. Dan ikhlas itu bukan menyerah, melainkan mempercayakan kendali pada Dia yang lebih tahu arah. Sebab jalan Tuhan seringkali terlihat sunyi, tapi justru di sanalah damai abadi bersembunyi.
Ketika ikhlas sudah sepenuhnya hadir pada semua yang “tidak”, di situlah semesta mulai mengamini doamu yang diam-diam dipeluk langit. Satu per satu, "iya" akan datang—bukan karena kau memaksa, tapi karena ikhlasmu mengetuk pintu-pintu arasy-Nya.
Sebab Allah tak pernah menjauh, hanya menunggu kau benar-benar pulang. Dan dalam pulang itu, tak ada yang lebih suci dari hati yang mengilhami keikhlasan dan mengamini setiap takdir,
Maka sekali lagi, biarlah nasehat Cak Nun ini meneduhkan langkahmu: “Allah akan iya, ketika engkau sudah ikhlas pada semua yang tidak.” Dan itu cukup, lebih dari cukup, untuk terus berjalan.
-Kaderiyen || Yogyakarta, April 2025
520 notes · View notes
salsabilabil · 2 months ago
Text
Memakai Kacamata Islam
Melihat Dunia dengan Pandangan yang Tertuntun
Kacamata Islam - Cara Pandang Hidup berdasarkan syariat, nilai dan ajaran islam.
In this zaman yang makin morat marit, rasanya perlu sekali bagi kita untuk perlahan bergeser dan mengubah cara pandang, menuju pada bagaimana islam memandang dan melihat segala aspek dalam hidup.
Cara pandang manusia dalam melihat kehidupan, dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : Agama, budaya, dan nilai sosial.
Namun, dari beberapa faktor tersebut, kita sebagai muslim sudah semestinya menyetting Agama menjadi faktor dominan yang akan kita gunakan sebagai landasan dalam melakukan, menilai, dan melihat segala aspek dalam hidup.
Memakai kacamata islam dalam seluruh aktivitas hidup tentu bukan suatu yang dapat di aplikasikan secara instan, apalagi di zaman krisis arah, dimana batas benar dan salah semakin tipis terlihat, bahkan menjadi nilai yang relatif.
Untuk sampai pada kebiasaan melihat sesuatu berdasarkan kacamata islam, kita bisa memulai dengan mempraktikkan pengetahuan keislaman yang kita ketahui lalu kita aplikasikan dalam memandang dan beraktivitas sehari-hari.
Misalnya, ketika kita kerja, kita tidak hanya berkerja untuk gaji, melainkan juga ingin memberikan manfaat dan menafkahi keluarga secara halal. Atau, diumur umur seperti aku sekarang yang tengah menghadapi fase life quarter crisis, dimana kebanyakan orang menilai kesusksesan itu terbatas pada soal harta dan jabatan, kita bergeser memandang dan menilai bahwa sukses itu, justru ketika Allah ridha terhadap peran yang sedang kita jalankan.
Dengan mulai dari yang terkecil, pelan-pelan cara pandang kita akan terbentuk dan terbiasa tertuntun oleh nilai nilai islam. Karena kalau yang kecil aja udah kita latih pakai cara pandang yang benar, insyaAllah ketika menghadapi hal hal yang besar kita pun akan lebih tenang karena tertuntun untuk menyikapi persoalan tersebut berdasarkan pada bagaimana islam mengajarkan untuk memandang hal tersebut.
-sb
0 notes
salsabilabil · 2 months ago
Text
Assalamualaikum teman teman! Aku mau izin share beberapa insights lagi soal "pernikahan" yang aku dapetin dari keluarga dan teman sholih yang sudah menikah. Menimang insights nya fundamental buat kita yang mungkin sebentar lagi akan dihadapkan dengan fase "memilih pasangan" dan akan "menikah". So, here we goo ~
Selektif.
Kenapa harus selektif?
Berkaca pada ibunda khadijah, ia memutuskan untuk melamar dan menikahi Rasulullah bukan tanpa sebab remeh.
Ibunda Khadijah, seorang perempuan terpandang dengan keshalihannya, status sosialnya, amanahnya, memutuskan menikahi Rasulullah yang lebih muda darinya, yang bahkan saat itu Rasulullah belum Allah angkat menjadi seorang Rasul. Lalu, kenapa khadijah memutuskan melamar dan menikahinya? tersebab karena ia tahu bahwa, Rasulullah "khuluquhul Quran" (Akhlaknya Al-Quran).
Kenapa harus selektif dalam memilih pasangan hidup?
1. Menikah bukanlah perkara mudah, ia merupakan ibadah terpanjang yang Allah sukai.
2. Kita butuh seorang yang memiliki "value" yang sama atau "sekufu" dengan kita. Dalam islam, Agama/keshalihan calon pasangan menjadi parameter utama yang perlu kita pertimbangkan. Namun, apakah satu parameter itu saja cukup? Tidak.
3. "Sekufu" tidak terbatas hanya pada satu frekuensi saja. Banyak indikator yang termksud di dalamnya. Seperti: memiliki kesatuan visi misi pernikahan, kesamaan pola pikir, status sosial yang sama, dan masih banyak indikator detail lainnya yang 'harusnya' sama dengan pasangan kita.
4. Nasab, Harta/Status sosial, Pendidikan, juga menjadi parameter yang perlu kita pertimbangkan saat akan memilih. Meskipun saat ini kita dapati bahwa status sosial dan pendidikan tidak semenjamin itu, namun setidaknya ketika nanti mengarungi bahtera rumah tangga, tidak banyak terjadi "kejomplangan". Dengan demikian, maka kita juga 'meminimalisir' adanya 'kekecewaan' yang nantinya akan terjadi.
5. Kamu seorang yamg memiliki hafalan alquran? cari yang sama sepertimu. Supaya ketika kamu memintanya untuk menyimak hafalanmu, ia tidak berkata 'kan kamu tauu aku ga bisa ngaji..' kan nightmare banget bukan? Oke, lets say kita mikir 'ah nanti kan bisa aku ajarin ngaji..' oke, mau diajarin berapa lama?
6. Kamu punya mimpi? Pasanganmu berjanji akan mendukung mimpimu? Tidak cukup. Cari ia yang tahu juga gimana langkah konkret untuk sampai ke mimpi itu.
Selektif bukan berarti kita jual mahal/merasa tinggi. Melainkan, itulah upaya yang dapat kita lakukan di awal untuk meminimalisir munculnya perasaan "menyesal" ketika sudah menikah.
1 note · View note
salsabilabil · 3 months ago
Text
Beberapa Insight baru yang aku dapetin belakangan ini dari hasil gobrol, diskusi, dan mengamati orang orang terdekatku yang sudah menikah, yang akhirnya membuka perspektif baru soal pernikahan (khususnya menjadi istri), dan akan menjadi bekal buat aku nantinya :
1. Perempuan itu fitrahnya selalu pengen "dibimbing/diarahkan". Mau segimanapun dulunya ia mandiri, tetap naluriah nya ingin ada yang mengarahkan.
2. Tidak ada calon pasangan yang sempurna, begitupun dengan kita. Maka, carilah pasangan yang sama sama bisa menerima/menolerir kekurangan yang ada pada diri kita.
3. Terus perbaiki diri, namun jangan spesifik karena sedang ingin mencapai sesuatu, seperti contoh : memperbaiki diri karena 'ingin menikah'.
4. Perempuan tetap bisa berdaya, meski telah berganti peran menjadi "istri/ibu". Tidak sedikit, perempuan/muslimah setelah menikah mereka tetap masih bisa berdaya. Bisa mendapatkan penghasilan dengan tanpa mengesampingkan perannya menjadi "istri/ibu" bahkan dengan tetap dirumah aja . Selain itu, mereka bisa melanjutkan pendidikan dari hasil kemampuan baiknya dalam manajemenisasi waktu dan memanfaatkan fleksibilitas sistem belajar yang saat ini mudah di dapatkan, daan masih banyak aktivitas lainnya yang tetap dilakukan perempuan/muslimah meski mereka telah menyandang status "istri/ibu" tanpa mengabaikan serentenan peran nya "di rumah".
5. Perempuan yang pintar/berpendidikan tinggi, hingga kini masih dianggap "bahaya" untuk dijadikan istri, karena di khawatirkan akan "susah diatur". Tidak benar! "susah diatur" adalah watak/karakter dan tidak ada korelasinya. Justru perempuan/muslimah yang betul betul pintar dan cerdas, dia akan bisa menempatkan posisi dan perannya ketika menjadi "istri/ibu".
2 notes · View notes
salsabilabil · 3 months ago
Text
Nutrisi yang Menghidupkan Hati
Salafush shalih menuturkan, kebutuhan hati terhadap berbagai bentuk ibadah dan ketaatan sama hal nya seperti kebutuhan tubuh kepada makanan dan minuman. Adapun kedudukan segala jenis kemaksiatan seperti makanan beracun, yang akan merusak hati.
Kebutuhan ibadah seorang hamba kepada RabbNya, diibaratkan seperti butuhnya ia untuk selalu mengkonsumsi nutrisi untuk menjaga kesehatan dirinya.
Memperhatikan kehidupan hati, ternyata sangat penting untuk selalu kita lakukan. Karena, jika hidupnya badan kita membuat lancar aktivitas yang kita jalani sehari hari, maka hidupnya hati seharusnya dapat membuat pemiliknya bahagia di dunia dan akhirat.
Mari kita bahas, satu dari beberapa aktivitas yang dapat menjadi nutrisi bagi hidupnya hati :
1. Dzikir dan Membaca Al-Quran
Ibn Taimiyah mengatakan, "Dzikir bagi hati, ibarat air bagi ikan. Apa jadinya bila ikan dikeluarkan dari air?"
Ibn Qayyim juga turut menjelaskan, Dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh. Sehingga apabila seorang hamba kehilangannya, maka ia seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok.
Rasulullah mejelaskan, melalui riwayat Abu Musa Al-Asy'ari : "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati"
Nutrisi selanjutnya, membaca Al-Quran. Al-Quran mengandung keterangan dan penjelasan yang tegas tentang kebenaran dan kebathilan. Rasulullah bersabda, barang siapa yang mempelajari Al-Quran dan hatinya turut menyertainya, maka ia pasti mampu membedakan kebenaran dan kebathilan, seperti halnya mampu membedakan siang dan malam.
Mengapa demikian? karena sesungguhnya penyakit hati itu pada dasarnya bersumber dari dua hal: Syubhat (ketidak jelasan akan kebenaran) dan Syahwat (hawa nafsu). Oleh karena itu, Al-Quran adalah obat kedua penyakit ini, karena mengandung keterangan dan penjelasan yang tegas tentang yang benar dan bathil. Dengan Al-Quran, hilanglah ketidak jelasan, yang digantikan oleh ilmu yang bersumber darinya.
source : tazkiyatun nafs.
1 note · View note
salsabilabil · 4 months ago
Text
TIDAK SEBURUK ITU
Jika mengulas balik 7 tahun ke belakang, mungkin salah satu dari sekian banyak aktivitas yang tidak aku suka dan selalu kuhindari yaitu berbincang - bincang a.k.a mengobrol dengan orang.
Dahulu aku benci sekali setiap kali ada orang yang mengajak ngobrol. Pasalnya, aku yang sangat sangat tegas dengan waktu, selalu merasa bahwa mengobrol adalah aktivitas boring yang membuang buang waktu.
Tidak jarang juga, aku merasa terheran - heran setiap kali mendapati orang disekitarku mengobrol berjam jam lamanya.
Namun kini, aku sudah menemukan jawaban dari rasa heran tersebut.
Ternyata, mengobrol bisa menjadi sarana therapy bagi sebagian orang yang sedang pusing, Juga, bisa menjadi sarana ikhtiar seseorang untuk menemukan dan mendapatkan informasi, solusi, wawasan atau bahkan ilmu baru yang kadang belum tentu bisa di dapat di ruang ruang kelas.
Umumnya, ilmu ilmu serta wawasan yang di dapat ketika mengobrol, kebanyakan adalah ilmu hasil dari pengalaman hidup seseorang, yang pastinya tidak dapat tersampaikan secara tepat, kecuali yang berpengalaman yang menyampaikannya secara langsung.
Selain dari sarana yang kusebutkan diatas, ternyata mengobrol juga bisa menjadi sarana untuk melatih dan mengasah skill of analysis thinking seseorang.
Seseorang yang sedang bercerita masalahnya, tentu perlu merangkai alur cerita dari permasalahan yang dimilikinya, juga yang memberi solusi, tentu perlu berfikir dan menganalisa kiranya solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Sudut pandangku terhadap aktivitas boring yang membuang buang waktu itu, kini telah bergeser.
Karena ternyata, seiring berjalannya waktu, ada banyak masalah yang kutemukan dan seringkali tidak bisa kupecahkan sendiri. Dan tidak jarang, jawabannya selalu aku peroleh dari hasil mengobrol dengan seseorang yang berpengalaman, atau bahkan seseorang yang kita rasa bijak dan memiliki pandangan luas akan suatu masalah tertentu.
Lebih dari itu semua, ternyata seiring bertambahnya usia, aku merasa bahwa Allah condongkan setiap jiwa kepada jiwa lain yang satu frekuensi dengannya, Allah tempatkan seseorang dengan kondisi iman yang lemah dengan yang kuat supaya dapat saling mengingatkan dan menasihati, Allah satukan seseorang dengan iman yang sama sama kuat, untuk saling mengenggam dan meneguhkan.
Kini, mengobrol menjadi aktivitas yang paling kusenangi, dan menjadi bagian dari therapy jiwa ketika sedang pusing. Sehingga, tak jarang aku bisa menghabiskan waktu berjam jam untuk mengobrol, dan kadang rela mengeluarkan materi untuk mendatangi teman sholih dan bijak untuk sekedar kuajak ngobrol.
Karena, lagi lagi darinya aku kemudian mendapat nasihat berarti, serta bonus wawasan dan ilmu ilmu kehidupan yang tidak sebanding dengan effort materi nyamperinnya.
-s.b
0 notes
salsabilabil · 5 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Daur Hidup
Ga berasa ya, dari 13 taun sampai mau 24 tahun. Dari kalo ngobrol nyeritain hal receh, sampai ke hal serius yang sebelumnya ga pernah terbayang kita akan membahasnya.
Senang sekali, Allah buatkan skenario hidup aku bertemu dengan teman-teman yg menyenangkan, yg sebenarnya dari kesemuanya banyak yang tidak nampak di poto ini.
Main kemarin begitu mengesankan, karena ada banyak hal yang akhirnya aku merasa bahwa aku "ga sendiri".
Kita, yg mungkin tidak lama lagi akan memasuki usia seperempat abad, ternyata telah tumbuh melewati berbagai proses hidup yang tidak mudah dan rumit.
Kita yang mungkin kini telah mahir mempraktekkan mantra "kalo kemaren bisa terlewati, yang ini juga pasti bisa"
Kita yang pada akhirnya juga sadar bahwa sekolah kehidupan ternyata bagian dari proses yg Allah izinkan untuk menjadi washilah pengembangan diri.
Teruntuk semua, ternyata tidak apa jika hari ini kita cemas, khawatir, dan tida percaya diri, karena melihat bahwa di depan banyak orang melangkah lebih cepat, padahal kitapun sama berusaha keras seperti mereka.
Kalau kata Mas Donne dalam lagunya, jika kita kini mungkin telah mati berkali-kali namun tetap selamat terus, yaa konon kita akan makin hebat.
Teman teman, daur hidup akan terus berputar. tugas kita cukup bertahan dan terus jalan 🌻
2 notes · View notes
salsabilabil · 5 months ago
Text
On Anxiety
Kenapa khawatir? bukankah segalanya selalu kamu langitkan kepadaNya? bukankah kamu tahu bahwa semuanya sudah Allah atur melalui garis takdirnya yang tidak pernah keliru itu?
Kehidupan pasca kampus selalu menjadi salah satu fase yang lumayan berat buat aku.
Seperti kebanyakan orang yang baru saja lulus pada umumnya, tentu ada banyak ambisi dan harapan yang lebih baik yang bisa diraih kedepannya. Namun, mewujudkan harapan tidaklah mudah. Bahkan, untuk mengambil action kecil sajapun, kadang membuat berpikir kembali.
Pasalnya, setiap kali akan melangkah, diri ini seringkali perlu untuk menyakinkan kembali hati yang mulai tidak sinkron dengan akal yang kerap terus mengatakan "emangnya bisa?" "ambil yang sekiranya mudah aja lah" "ambil yang pasti aja kan lebih enak?"
Berbagai pertanyaan dan perasaan tidak nyaman mulai berkecamuk dalam jiwa. Terlebih, belakangan ini aku seringkali mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang langkah selanjutnya yang akan ku ambil.
Aku mulai khawatir, jika rencana-rencana yang kususun tidak akan ada yang terealisasi satupun. Aku khawatir jika mimpi mimpi besar yang aku dambakan ujungnya hanyalah sebatas angan yang tidak akan pernah terwujud.
Maha baik Allah, aku masih diingatkan bahwa saat ini aku dalam kondisi perasaan khawatir yang berlebihan.
Segera setelah diingatkan, sinyal otak bergegas memerintahkan lisan untuk beristighfar, menggerakan jari untuk menghubungi teman dan meminta nasihat darinya.
Lantas aku muhasabah dan melakukan refleksi diri, Mengapa aku begitu khawatir dengan masa depan? bukankah Allah maha lembut atas rencanaNya?
Jika saat ini bahkan prosesnya belum sesuai yang kamu rencanakan, percayalah bahwa Allah telah mengatur semuanya menjadi lebih baik. Karena nyatanya, beberapa tahun terakhir, semua nya juga tidak berjalan sesuai yang kamu rencanakan bukan? Melainkan, berjalan sesuai yang Allah ridhai. Dan Hasilnya? Jauuh lebih baik dari yang kamu rencanakan.
Bil.. jikapun nanti pada akhirnya terealisasikan atau tidak, dan kamu telah berikhtiar dengan baik untuk mencapainya, percayalah.. tiada yang lebih baik daripada kamu ridha dan hidup sesuai yang Allah inginkan. Bukankah sempurnanya iman seorang mukmin adalah ketika ia percaya terhadap qadha dan qadr nya Allah?
Semoga kamu dapat melihat hikmah dari setiap proses-proses yang ada, dan mampu menjadikannya pelajaran hidup yang berharga yaa!
Fokuslah pada ikhtiar terbaikmu.
-s.b.
2 notes · View notes
salsabilabil · 5 months ago
Text
Indikasi Sakitnya Hati
Hati seseorang itu bisa sakit dan sakitnya bisa semakin parah bahkan hampir mati, tanpa pemiliknya menyadari.
Pertanda hati seseorang sakit atau telah mati, ialah ia tidak lagi dapat merasakan sakitnya bermaksiat dan menderitanya dalam sebuah kebodohan.
Seseorang yang memiliki hati yang sakit, kadang kala menyadari dan dapat merasakan penyakitnya. Namun, ia tidak tahan untuk mengecap pahitnya obat penawar dan memilih menderita penyakitnya untuk selamanya.
1 note · View note
salsabilabil · 5 months ago
Text
Kita perlu membangkitkan diri kita setelah terkapar, karena itulah yang menjadikan hidup sebagaimana adanya.
Menyenangkan, menarik, dan menantang.
2 notes · View notes
salsabilabil · 6 months ago
Text
Setiap ilmu baru yg kita peroleh/pelajari secara teoritis baik dalam kelas, maupun yang kita dapatkan dari hasil pengalaman hidup, pasti akan mengantarkan kita pada cara pandang yang baru.
Sebagaimana kita ketahui, ada banyak sekali ilmu yang sifatnya belum netral. Karena, setiap teori yang terumuskan pasti dilatar belakangi oleh cara pandang perumus/teoriwan itu sendiri.
Sebagai seorang muslim, semoga kita senantiasa dapat melihat segala sesuatu berdasarkan cara pandang muslim yang beriman yaa!.
- sb
1 note · View note
salsabilabil · 6 months ago
Text
SHABR
Syaikh Salim Ibn 'Id al-Hilali dalam kitabnya, pada bab Ash-Shabr al-Jamil mendefinisikan sabar dalam tiga perkara. Pertama, sabar adalah memelihara (menetapkan) jiwa dalam ketaatan kepada Allah dengan keikhlasan serta memperbaikinya dengan ilmu. Kedua, sabar adalah menahan jiwa dari maksiat, teguh dalam menghadapi syahwat, dan melawan hawa nafsu. Ketiga, sabar adalah keridhaan terhadap qadha dan qadar yang telah di tetapkan Allah tanpa mengeluh dan putus asa.
1. Sabar dalam Ketaatan kepada Allah
Sabar dalam ketaatan kepada Allah secara garis besar digolongkan menjadi tiga. Pertama, sabar dalam menuntut ilmu. Kedua, sabar dalam menjalankan semua syariat-Nya. Ketiga, sabar dalam berdakwah di jalan-Nya.
2. Sabar dalam Menahan Jiwa dari Maksiat dan Syahwat
Sabar dalam menahan jiwa dari maksiat ialah bagaimana kita dapat menguasai diri, menundukkan syahwat, dan upaya jiwa untuk senantiasa meniti pada jalan ketakwaan.
3. Sabar terhadap Qadha dan Qadr Allah
Sabar terhadap qadha dan qadr Allah berarti jiwa berupaya untuk senantiasa Ridha dalam ketetapan yang Allah gariskan, berdamai dengan segala bentuk yang menjadi kehendak-Nya karena ia sadar bahwa dibalik ketetapan Allah, selalu ada cinta dan kebijaksanaan-Nya.
1 note · View note
salsabilabil · 8 months ago
Text
Tumblr media
By. Pinterest
Sebagaimana yang sudah-sudah dijalani;
Jatuh-bangun dengan rahasia takdir yang terkunci.
Dan, segalanya pun selalu terbuka tepat waktu.
Tepat waktu, yang kadang diliputi prasangka buruk dalam menunggu.
Tepat waktu, yang kadang penuh ketakutan dan ragu untuk terus memperjuangkan dan melangkah maju.
Sebagaimana yang sudah-sudah berhasil dilalui;
Hancur dan kembali utuh semata-mata karena pertolongan Allah.
Dan, segalanya pun selalu terjadi tepat waktu.
Tepat waktu, yang tak pernah mampu di tebak-tebak perihal 'kapan' oleh akal ataupun hati.
Tepat waktu, yang diliputi pertarungan keyakinan dan keputusasaan dalam menjalani setapak demi setapak masa depan yang berkabut.
Tepat waktu, yang di sepanjang jalannya diliputi sejuta hikmah yang terus menaungi dan selalu menuju pada muara akhir atas semua tanya bahwa; Allah Maha tahu yang terbaik. Berserahlah tapi jangan menyerah.
Rabu, 27 November 2024 17.35
270 notes · View notes
salsabilabil · 9 months ago
Text
HATI YANG SEHAT
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Ibnu Rajab Al-Hanbali, dan Imam A-Ghazali dalam kitab "Tazkiyatun Nufus" yang ditulisnya, menerangkan bahwa Hati dinyatakan sehat, bila :
1. Kerinduannya kepada khidmah seperti kerinduan seorang yang lapar kepada makanan dan minuman. Yahya bin Mu'adz berkata, "Barangsiapa senang untuk ber-khidmah kepada Allah, maka segala sesuatu pun akan senang berkhidmah kepadanya. Barang siapa tentram dan sejuk hatinya lantaran (taat kepada) Allah, tentram pulalah semua yang memandangnya"
2. Hanya memiliki satu keinginan yakni taat kepada Allah
3. Sangat bakhil terhadap waktu. Menyesal, jika terbuang sia-sia. Kebakhilannya terhadap waktu, melebihi kebakhilan manusia terkikir kepada hartanya
4. Jika telah masuk waktu shalat maka lenyaplah segala harapan dan kesedihannya terhadap dunia, karena ia tahu dalam shalatnya itu akan ia temui kelapangan, kenikmatan, penyejuk mata, dan penyejuk jiwa.
5. Tidak pernah letih untuk berdzikir kepada Allah, tidak pernah bosan untuk ber-khidmah kepadaNya dan tidak bersikap manis kecuali kepada orang-orang yang menunjukkan jalan kebenaran atau mengingatkan akan Rabbnya.
6. Perhatiannya untuk mengoreksi amalan, melebihi perhatiannya untuk beramal. Sehingga ia akan berusaha untuk ikhlas, loyal, ittiba, dan ihsan di dalamnya, yang kemudian darinya ia akan menyaksikan betapa banyak anugerah yang Allah berikan kepadanya, dan menyadari betapa banyak ia telah melalaikan hak-hak Nya.
2 notes · View notes
salsabilabil · 10 months ago
Text
"Seseorang itu bersama dengan siapa yang dicintainya" [H.R. Bukhari : 3688]
Sore itu aku termenung, mengasihani dan mempermalukan diri yang seringkali berteriak mengaku cinta, dan mendambakan syafaatnya, namun faqir pengetahuan tentangnya.
Sungguh aku malu, sebab bagaimana mungkin aku berharap cintanya, dan begitu mendamba syafaatnya, sedang aku sendiri belum benar-benar mengenal kisa hidupnya, perjuangannya, kelembutannya, bahkan kasih sayangnya kepada umatnya?
Bagaimana bisa kecintaan yang kuat itu betul akan tertanam di hati, jika aku belum mengetahui secara dalam tentang pribadinya yang agung itu?
Padahal jelas ia mengatakan :
"Tiga perkara jika terdapat pada diri seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; (diantaranya) yaitu jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai selain keduanya...." [H.R. Bukhari dan Muslim]
Membaca kisah dari manusia terbaik, suri tauladan hidup, dan kekasih Rabb kita, Ibarat sedang menyusuri jalan yang penuh berkah. Sebab, setiap langkah yang diceritakan perlahan membimbing kita kearah kehidupan yang lebih bermakna.
-s.b
2 notes · View notes
salsabilabil · 10 months ago
Text
Bergesernya Rasa Kagum
Sekarang, di dunia yang penuh dengan beragam pemikiran. Harus makin hati-hati sama ragam pemikiran yang diterima melalui media sosial, yang akhirnya kita konsumsi, dan menelusup ke dalam alam pikiran kita. Mungkin beberapa kali kita pernah mendapati pemikiran yang sesuai dan langsung menyetujuinya tanpa cross-check dasar pemikirannya.
Dan hari ini, kekagumanku yang dulu kuberikan kepada orang-orang yang menurutku keren pemikirannya kini bergeser menjadi lebih waspada. Mulai ngecek latar belakang orang yang menyampaikan pemikiran tersebut. Terus kalau hanya satu pemahaman yang kuterima, aku akan ngecek pemahaman2 lainnya yang dia miliki sehingga memiliki data komprehensif. Penilaianku menjadi makin kompleks, tapi aku suka.
Mungkin terkesan ribet. Tapi bagiku, ini sangat menyelamatkan. Aku tidak mengagumi orang yang salah. Ibarat ia memiliki 100 pemahaman, mungkin aku hanya melihat dan mendengar yang 1 aja dan aku sangat setuju, 99 lainnya harus diriset. Eh ternyata yang lainnya itu PRO LGBT, pernikahan beda agama, dan lain-lain. Pendapat-pendapat dari orang yang seperti ini yang berbeda value denganku, pasti tidak akan langsung menjadi pendapat utama yang akan kupertimbangkan apalagi kukagumi. Kekagumanku telah bergeser kepada para ahli ilmu dan ahli agama. Yang dasar pemikirannya selalu berdasarkan Al Quran dan Hadist. Ada alasan-alasan yang kuat mengapa sebuah pemikiran itu benar dan sesat. Bukan semata pada perasaan dan logika manusia. Tapi pemikiran yang langsung bersumber pada Maha Pencipta. Dan kita manusia, benar-benar seperti setitik debu dibandingkan dengan luasnya alam raya ini. Kita hanyalah tanah yang diberi nyawa.
Aku tahu ini mungkin sangat keras dan kaku. Tapi aku tidak peduli dengan apa kata orang atas prinsip hidup ini. Segala pemikiran yang akan kuadaptasi adalah pemikiran-pemikiran yang telat melewati filter-filter value khususnya keyakinan yang aku yakini dan imani. Dan itu menyeluruh.
Sebagaimana kita di sini, jika punya keyakinan yang sama. Tidak bisa memilih aturan mana yang mau kita pakai dan tidak dalam keyakinan ini, harus satu paket. Tidak boleh memilih-milih hukum berdasarkan perasaan dan pertimbangan akal kita sebagai manusia.
Di tumblr ini pun demikian, ada banyak sekali value yang bertebaran. Ada yang berseberangan, ada yang mirip, ada yang bertentangan, segala rupa. Kemampuan kritis kita dimasa perang pemikiran saat ini dibutuhkan. Terlebih kita mungkin akan mengalami bias antara mencari kebenaran dan mencari pembenaran.
Sebagai penutup. Mudah-mudahan, di zaman yang benar-benar sangat menantang ini. Pikiran kita terjaga, kita diberikan kemampuan untuk menganalisa dan kritis terhadap apa yang kita konsumsi, dan diberikan keteguhan atas iman yang saat ini benar apa kata hadist : Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api..
227 notes · View notes