Tumgik
#Doa Untuk Suami Tercinta
Text
SALE, WA 0812-8927-8201, Jual Bacaan Terbaik Suami Coach Hafidin Di Bekasi
Tumblr media
Anda bisa melihat Siapa anda sebagai suami dan apa yang harus dilakukan, agar menajdi suami idaman Istri.
Anda wajib baca, agar Anda menemukan suami yang sesungguhnya. Anda poligami atau tidak tetap bahagia, tanpa tapi.
Atau Anda melihat saudara atau teman dekat yang membutuhkan, maka silahkan belikan mereka sebagai hadiah terbaik persaudaraan atau pertemanan.
Pengarang buku, Coach Hafidin | 0812-8927-8201.
Pesan Sekarang, 081289278201 / 0821-2237-8089
https://www.instagram.com/coach.hafidin/
0 notes
kilasjejak · 3 months
Text
Baik Sangka
3 hari sebelum masuk bulan puasa, aku bertemu dengan dosen waktu kuliah dulu. Dosen yang sudah ku anggap seperti ibuku sendiri. Beliau sangat baik maa syaa Allah. Semoga Allah merahmati dan memberikan keberkahan untuk beliau.
Long story short, aku di panggil, "Nak, apakah kamu sudah memiliki pacar atau calon suami ? " Tanya beliau. Tentu saja aku kaget sekali. Seketika ku jawab "Belum ibu".
Beliau ingin mengenalkanku dengan keponakannya. Dari cerita beliau, terdengar 'si dia' adalah lelaki yang baik, punya agama yang baik dan akhlak yang baik in syaa Allah. Aku mengiyakan, mau mencoba untuk kenal. Dan rencana kalau aku iya, si dia akan mengambil cuti dan menemuiku di kemudian hari. Begitu cerita beliau padaku.
Bodohnya, aku tidak menanyakan siapa namanya. Tapi bagiku tidak terlalu penting, kali ini aku menyerahkan semuanya pada Allah. Benar-benar berpasrah. Bagaimanapun akhirnya, Allah mengetahui yang paling terbaik.
Selepas pulang dari pertemuan itu, ku bawa "wacana" Perkenalan itu dalam setiap sujud. Dalam setiap istikhorohku.
Ya Allah.. Aku beristikhoroh dengan ilmu-Mu, aku memohon petunjuk dengan kekuasaan-Mu. Engkau Maha mengetahui sedang aku tidak. Engkau mengetahui segala hal yang ghoib yang tidak ku ketahui. Ya Allah, jika laki-laki yang akan di kenalkan bu A padaku adalah lelaki baik, yaitu baik untuk urusan agama, dunia dan akhiratku. Maka mudahkanlah prosesnya, berkahilah setiap langkah prosesnya, dan takdirkanlah kebaikan pada kami. Persatukan kami dengan ridho-Mu. Namun jika sebaliknya, hal tersebut buruk untuk agama, dunia dan akhiratku nantinya maka palingkanlah dia dariku dan palingkan aku darinya. Berikanlah ganti terbaik. Buatlah aku ridho dengan segala keputusan-Mu.
Kira-kira seperti itu doa yang selalu ku lafadzkan selama 3 minggu terakhir.
Akhirnya Allah jawab doaku dengan "tidak".
Sore itu beliau menghubungiku kembali, seraya meminta maaf karena 'si dia' tiba-tiba ragu, beliau kecewa dengan keponakannya itu. Pun beliau sangat merasa tidak enak denganku.
Sungguh, aku tidak ada prasangka apapun kepada beliau kecuali kebaikan. Beliau adalah ibuku semasa di kampus dulu. Beliau adalah guru yang akan selalu ku hormati.
"Tidak mengapa ibu, doakan kami segera menemukan jodoh kami nggih ibu.. Entah kami berjodoh atau tidak, semuanya sudah Allah atur in syaa Allah. Saya sangat sayang dengan ibu, dan tidak akan ada yang berubah selepas ini. Ibu jangan bosan kalau mau mengenalkan saya loh bu, hehe" Kita kira begitu balasan saya pada chat yang panjang dengan ibu dosen tercinta.
Perihal pasangan hidup, Allah telah mengaturnya. Jangan menuhankan ikhtiar kita, apalagi perihal pasangan hidup. Urusan ini tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Maka mintalah petunjuk Allah.
Tulisan ini untuk menasihati diriku sendiri, bahwa bila suatu saat berproses kembali, tetaplah berpegang pada Allah. Minta di pilihkan-Nya. Minta di temani Allah dalam setiap proses ikhtiarnya. Agar tidak salah pilih, agar tidak ada kata "kecewa" Atau patah hati bila proses itu gagal.
Allahku.. Sepenuhnya aku menyerahkan urusan ini pada-Mu.
Blora, 31 Maret 2024
10 notes · View notes
coklatjingga · 8 months
Text
Sebelum tidur, izinkan ku titip sesuatu padamu malam ini.
Dalam baris-baris panjang pinta dan rayumu padaNya, tolong selipkan doa untuk saudara-saudara kita di tanah anbiya bumi syam tercinta, juga untuk kita umat yang mengaku beragama dan berjuang menaklukkan kehendak hatinya. Doakan agar tak ada lagi darah yang tumpah, tak ada lagi orang tua kehilangan anaknya, saudara kehilangan saudaranya, istri/suami kehilangan pasangannya. Agar tak ada lagi anak kehilangan orang tuanya. Juga doakan agar hati kita tetap teguh membela kemerdekannya.
8 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
NASIHAT INDAH UNTUK WANITA SHALIHAH
Al-'Allamah Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullahu ta’ala berkata,
هل تعلمين أن عائشة -رضي الله عنها- لم تنجب ولم يكن لها ذرية، ومع ذلك لم يوجد أثر في كتب السنة النبوية أن عائشة قالت: يا رسول الله إدع الله لي بالذرية!!
“Apakah engkau mengetahui bahwa Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha adalah wanita yang tidak memiliki keturunan? Namun tidak satu pun ada riwayat di dalam kitab-kitab para ulama yang menyebutkan bahwa beliau pernah meminta doa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allaah agar aku mendapatkan keturunan.”
وهل تعلمين أن النبي -صلى الله عليه وسلم- مات عنها وعمرها ١٨ سنة، وكان شديد الحب لها، وكانت شديدة الغيرة، أي عاشت بعده ٤٧ سنة، ومع ذلك لم تتحسر على الزواج!!
Apakah engkau mengetahui bahwa Rasulullah wafat saat Aisyah berumur 18 tahun? Dan Rasulullah sangat mencintainya. Ummul mukminin adalah seorang wanita yang memiliki rasa cemburu yang besar dan hidup selama 47 tahun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Walaupun demikian, beliau tidak pernah berlarut-larut dalam kesedihan atas kepergian suaminya.
لكنها إشتغلت بالعلم والعبادة وكانت معلمة ومثقفة ومفتيه لكبار الصحابة.
لن تتوقف الحياة على الإنجاب. ولا على الزواج. ولا على البيت. ولا على الضرة -الزوجة الثانية-، ولا على المال، ولا على موت الوالدين، أو فقد الأبناء.
Akan tetapi beliau selalu disibukkan dengan ilmu dan ibadah. Beliau juga merupakan sahabat wanita yang menjadi pengajar, pendidik, dan ahli fatwa bagi para sahabat nabi lainnya radhiyallahu ‘anhum.
Hidup tidak boleh berhenti karena tidak memiliki keturunan, karena kematian suami, karena sederhananya tempat tinggal, karena adanya istri kedua, karena kehilangan harta, karena kematian orang tua, dan karena kehilangan anak tercinta.
ما أخذ الله شيئًا إلا وعوض خيرًا منه، والدنيا دار ابتلاء لم تكمل لأحد أبدًا
Tidaklah Allaah mengambil suatu pemberian, melainkan Allaah mengganti dengan yang lebih baik.
Dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan, selamanya tidak akan pernah sempurna bagi siapa pun.
إملئي قلبك بالإيمان والرضا وحسن الظن بالله، ووقتك بطلب العلم والعمل في كل ما ينفع نفسك ومجتمعك.
Penuhilah hatimu dengan iman, keridhaan dan prasangka baik kepada Allaah. Penuhilah waktumu untuk belajar ilmu dan mengamalkan segala yang bermanfaat bagi dirimu dan masyarakat.
اجعلي الصبر زادك، والقرآن صاحبك: ﴿مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى﴾.
Jadikanlah sabar sebagai bekalmu. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai kitab yang selalu menyertaimu.
'Tidaklah Kami menurunkan Al-Qur'an kepadamu agar engkau merasa berat'
لاينبغي للإنسان أن يكون فارغًا؛ لأن الشيطان يتسلط عليه بخواطر السوء، فخير له أن يشغل نفسه بما ينفعه كي لاتشغله نفسه بما يضره.
Seseorang tidak sepantasnya memiliki waktu kosong. Sebab, setan akan menguasai dirinya dengan membisikkan pikiran-pikiran jelek.
Yang lebih baik adalah menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang bermanfaat agar jiwanya tidak sibuk dengan hal-hal yang memudaratkannya.
ختامًا
أنصح المرأة الصالحة أن تحرص على مجالسة النساء الصالحات فإنها بهذا تزداد إيمانًا وتزداد علمًا وتزداد بصيرة.
Terakhir, aku menasihatkan kepada wanita shalihah agar bersemangat untuk bermajelis dengan wanita-wanita shalihah. Sebab dengan ini, mudah-mudahan akan bertambah iman dan ilmunya.
Sumber : Gharatul Asyrithah No.474
13 notes · View notes
hbelric · 10 months
Text
Hari pernikahan ku menjadi hari yang sama untuk kematianku. Karna hari itu, sebelum menjadi seorang suami aku harus membunuh seorang lajang didalam diriku.
Sebelum menjadi bertanggung jawab dan setia pada satu hati, harus dimatikan penyebab terjadi ketidak bertanggungjawab dan dirobohkan beberapa pintu hati selain satu yang tercinta diinginkan hati.
Dan kata guruku, "Menikah itu seperti memasukkan satu dunia ke dalam rumah."
Jadi, aku berharap, semoga rumahku cukup luas untuk memberi ruang pada dunia itu, dengan duka serta senang bergantian seiring musimnya, dengan aneka flora fauna liar dan ramah mengiringi langkahnya, dengan segala harapan dan doa yang mengangkasa.
Hingga tiba. Sang Ibu, tanah, mendekap erat. Menuju kekesejatian kelahiran dan kematian.
"Dan usia cinta lebih panjang dari percintaan."
Seperti dengan usia hidup jauh lebih panjang dari kehidupan.
Indonesia, Agustus 2023.
4 notes · View notes
azurazie · 1 year
Text
Tumblr media
Ya Rabb,
Pada bait-bait doa yang kususun sedemikian rupa, selalu kuutamakan doa itu untuk kedua orangtua. Bukan karena aku terlalu percaya diri doa-doaku akan segera dikabulkan. Sebab, kadar derajat doaku pasti jauh sekali dengan kadar derajat makbulnya doa orangtua untuk anaknya. Tetapi, aku berharap dengan mengikutsertakan nama kedua orangtua pada bait-bait doa itu, Engkau, ya Rabb jadi lebih mempertimbangkan doa-doa itu. Pada akhirnya ada kebaikan-kebaikan untuk orangtua itu pun memantul kembali untuk kebaikan-kebaikanku. Untuk kemudahan tiap-tiap urusanku.
Ya Rabb,
Pada bait-bait doa, yang kususun sedemikian rupa. Selalu kuselipkan nama istri terkasih dan anakku tercinta. Bagaimana tidak, bila keduanya itu yang selalu membersamaiku setiap harinya. Yang menumbuhkan kembali semangat ketika terasa lelah. Yang menambahkan kembali rasa sabar dan syukur untuk tiap-tiap sesuatunya. Maka, ku berharap pada selipan doaku yang sederhana itu. Engkau, ya Rabb membalas segala perhatian, pengorbanan, perasaan, kebaikan, yang istri dan anakku beri setiap harinya. Dengan balasan yang paling baik berdasarkan harapan, kebutuhan, keinginan mereka. Yang aku sebagai suami dan ayahnya tak mampu selalu mewujudkannya.
Karena Engkau, ya Rabb yang selalu kuyakini adalah sebaik-baiknya pemberi balasan-balasan tanpa batasan-batasan. Karena Engkau, ya Rabb Maha Kuasa, Maha Mewarisi dan sebaik-baiknya Sang pemelihara.
@azurazie
17 notes · View notes
l-edelweis · 1 year
Text
Sehidup, Semati, Sesurga
Membuka hape di pagi Hari Ahad diawali dengan kabar duka di grup angkatan. Ternyata suami ustadzah Tutik, Pak Taufiq, wafat. Beberapa waktu sebelumnya di grup memang sudah ada kabar kalau beliau sedang sakit dan mohon didoakan. Ternyata Ahad kemarin, beliau dijemput Izrail. Tepat selepas sholat subuh.
Siang harinya sekitar jam 1, grup kembali ramai dengan kabar duka. Ternyata ustadzah Tutik pun menyusul suaminya. Selang beberapa jam saja, mereka wafat di hari yang sama. Masyaallah.
Belakangan, memang kesehatan ustadzah sangat drop. Sudah lama beliau sakit-sejak suaminya juga sakit. Awalnya suaminya yang sakit dan saat itu sempat didiagnosa stroke. Demi bentuk bakti istri kepada suami, ustadzah merawat Pak Taufiq dengan penuh sabar dan tanggung jawab. Karena Pak Taufiq juga harus cuci darah rutin sebab ginjalnya yang sudah mulai berkurang fungsinya, ustadzah setia selalu menemaninya. Sampai suatu hari, ustadzah pun jatuh sakit. Dugaan awal karena beliau kecapekan merawat suaminya. Namun ternyata beliau selama ini menderita kanker paru-paru dan saat dicek, sudah di stadium atas.
Sejak saat itu ustadzah Tutik sering banget keluar masuk rumah sakit. Beberapa kali kabar dikirim ke grup angkatan, meminta doa untuk kesembuhan ustadzah. Juga suaminya. Dan hari Ahad kemarin kabar terakhir tentang mereka berdua, yang meninggal di waktu yang berdekatan.
Masyaallah ustadzah. Masih ingat betuulll, ketulusan, kesabaran, kebaikan-kebaikan lainnya yang selalu terpancar dari diri ustadzah. Sejak aku masuk di Muallimaat dan beliau menjabat sebagai direktur, setiap sambutan di berbagai acara selalu memberikan pesan-pesan kebaikan untuk kami. Menyampaikan dengan tutur yang lembut dan bijaksana. Entah kami, murid-muridnya ini, memperhatikan atau tidak.
Berkesempatan untuk diajar di kelas oleh ustadzah Tutik waktu Aliyah bikin aku makin kenal dengan kepribadiannya. Waktu jadi direktur, yah namanya direktur, dan waktu itu aku masih MTs masih iyikk banget, jadi rasanya segan setiap berpapasan atau berkomunikasi dengan beliau. Waktu mengajar Kemuhammadiyahan di Aliyah, jadi kesempatan buat aku dan teman-teman bisa lebih mengenal ustadzah Tutik. Nggak beda jauh dengan saat beliau menyampaikan sambutan. Waktu ngajar tapi jadi lebih kelihatan sabaarr banget menghadapi murid-muridnya yang banyak bebalnya ini:"" 
Rasanya terharu dan terenyuh kalau mengingat-ingat hari duka cita itu. Kematian beliau yang bersamaan dengan suaminya, seakan-akan membawa pesan dari Allah. Kalau pasangan yang memang menjalankan kehidupan dengan selalu menyertakan Allah, menuju tujuan yang sama untuk mengejar ridha Allah, seakan-akan mereka 'berjanji' juga untuk menghadap Allah bersama-sama. Baik Ustadzah Tutik maupun Pak Taufiq, tidak perlu merasakan yang namanya 'kehilangan'. Sebab mereka betul-betul bersama untuk 'pulang' kembali ke Penciptanya. 
Di tengah kabar carut-marutnya dunia pernikahan, berita perceraian public figure yang sangat tidak disangka-sangka, kematian beliau berdua menjadi semacam 'angin segar' untuk kehidupan rumah tangga. Ini sih yang dibilang salah satu temanku. Tidak perlu ada yang ditakutkan, dikhawatirkan, dirisaukan. Selama rumah tangga dijalankan atas nama Allah, bertujuan untuk meraih ridha Allah, apa lagi yang perlu dikhawatirkan?
Ustadzah Tutik dan Pak Taufiq dimakamkan di satu liang lahat yang sama. Romantis sekali kayanya, ketemu Munkar dan Nakir bersama. Menjawab pertanyaan mereka bersama (setidaknya, nggak sendirian). Di alam kubur bersama. Inshaallah bersama di surga juga ya, ustadzah bersama suami tercinta :")
3 notes · View notes
penahana · 1 year
Text
Tumblr media
Kabar terkini tentang Palestina membuat hati teriris. Berniat menghidupkan malam-malam mulia menjelang akhir ramadan, yang terjadi hanyalah penyerangan kembali. Seakan tak ada belas kasih dalam hati mereka, tega melukai padahal sedang ibadah.
Geram! Ketidakadilan terjadi lagi. Diri ini malu, tak mampu berbuat apa-apa untuk saudara di Palestina. Hanya untaian doa yang tercurah agar Allah menguatkan dan menjaga mereka. Semoga doa ini sampai ke langit.
Nasihat untuk diri, juga untuk kalian sahabatku...
Wahai para lelaki (muslim), bangunlah! Lihatlah saudaramu di Palestina, mereka tengah berjuang mempertahankan Al-Aqsa. Tidakkah kalian malu, jika hanya berdiam diri dan urus perut sendiri? Pantaskan dirimu untuk jadi pemimpin dan pembela agama juga umat. Bangunlah, umat membutuhkan para kestria yang merindukan syahid dan surga juga mencintai kematian!
Wahai para perempuan (muslimah), bangunlah! Perdalam imanmu, perluas ilmumu, agar kelak dari rahimmu terlahir para mujahid dan mujahidah yang rela berkorban untuk umat. Siapkan dirimu untuk meneladani sohabiyah seperti Atikah dan Ummu Imarah dalam ketegarannya. Rela melepas suami dan anak tercinta untuk umat.
Katakan pada diri, Birruh... Biddam... Nafdika Ya Aqsa!
Dengan Nyawa, Dengan Darah, Kami Tebus Kau Wahai Aqsa. Ulang kalimat itu berkali-kali sampai ada getaran dalam diri, agar bisa meresap ke dalam hati. Inilah yang akan menjadi pemicu semangat untuk kita berubah jadi pribadi lebih baik lagi.
#RutinMenulis30Hari
#rm30hari09
3 notes · View notes
yabapir · 4 months
Text
Doa Istri Memohon Segala Kebaikan untuk Suami
loading… Kekuatan doa seorang istri memiliki manfaat luar biasa untuk kebaikan suami dan anak-anaknya. Foto ilustrasi/ist Doa memohon segala kebaikan untuk suami tercinta ini, wajib diamalkan oleh para istri. Karena kekuatan doa seorang istri memiliki manfaat luar biasa untuk kebaikan suami dan anak-anaknya. Apalagi istri tersebut seorang istri salihah, maka doanya akan mudah dikabulkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
zulfazzakiyah · 4 months
Text
Tabung Kehidupan
Sang surya telah memulai tugasnya. Alat penerang satu persatu tak lagi menyala. Hiruk-pikuk keseharian mulai terasa. Suara keramaian terdengar membahana. Mengisi hari setelah datangnya gulita. Menyambut awal pekan yang tiada jeda.
Jam di dinding masih menunjukkan pukul enam lebih lima. Tanpa diduga terdengar riuh ramai dari muka. Satu keluarga tiba dengan lelaki tua. Nampak pucat dan layu raut mukanya. Dengan napas yang terengah-engah dan tangan berada di dada. Tak perlu waktu lama kini aku telah bersama lelaki tua pada ruang yang tak biasa.
Pada ruang di sudut tikungan. Terlihat ibu baru dengan posisi yang tak mengalami perubahan. Sedangkan ia telah seminggu berada di pembaringan. Bersama denganku juga kawanan sekeadaan. Tak lupa berteman dengan suami tercinta. Seraya berharap agar keajaiban itu segera tiba.
Menuju ruang yang selalu sunyi. Tempat di mana harap dan doa melangit tanpa henti. Tak pernah kudengar obrolan, bahkan tawa berganti. Masing-masing raga menggunakanku agar seluruh organ tetap berfungsi. Meski selalu tenang dan sepi. Namun, aku tak pernah suka pada ruang ini.
Selalu berada pada gedung pelayanan kesehatan. Berbadan besar dengan puluhan kilo beban. Bertugas sebagai perantara kehidupan. Sebab padaku tersimpan oksigen untuk pernapasan. Aku adalah tabung oksigen, si tabung kehidupan. Berfungsi untuk menyalurkan oksigen agar raga tetap bernapas dengan nyaman.
1 note · View note
mamapapasworld · 10 months
Text
Tumblr media
Cesar yang ke 3x rasanya udah biasa aja gitu. Karena udah pengalaman operasi sebelumnya.
Makasih banyak suami tercinta meskipun keliatan cuek, tapi papa yang terbaik selalu memberikan yang terbaik. Dipesankan kamar terbaik, operasi terbaik, obat-obatan terbaik, terbaik dalam segala-galanya.
Sebelum operasi saya minta makan Shabu and Grill sama bebek peking, kita makan berdua di mall Pakuwon Jogja. Pegangan tangan jalan di mall, kita beliin anak-anak mainan di Toys Kingdom, beli sandal sepatu Crocs buat papa karena emang nggak pernah mau beli nunggu jebol. Tapi kalau beliin anak-anak mainan habis jetongan dia nggak keberatan.
Dari awal nikah bisa dihitung pegangan tangan kalau lagi jalan paling 3 kali. Selebihnya kita nggak pernah romantis. Meskipun nggak romantis tapi papa selalu nurutin apa kata mama, pengen ini oke pengen itu oke. Dan setiap lahiran dikasih hadiah, lahiran anak pertama dibeliin aipon, lahiran anak kedua dibeliin aipon, lahiran anak ketiga mau dibeliin aipon tapi mama pengen yang lain. It’s oke
Btw, alhamdulillah telah launching putra ke 3 kami yang bernama E-Z. Melalui proses SC Eracs di RS Panti Rapih Yogyakarta, tanggal 8-8. Dengan bb 3,45kg-tinggi 50cm. Terima kasih atas doa baiknya keluarga serta saudara sebangsa dan setanah air 🤲🏻😇
Disclaimer tulisan ini hanya untuk saya pribadi sebagai bentuk apresiasi untuk diri saya sendiri. Mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Mohon jangan dibaca, lebih baik diblokir. Terima kasih 🙏🏻
1 note · View note
dapur-asik · 1 year
Text
Mempersiapkan Mental Anak Dalam Menghadapi Perpisahan Orang Tua
Tumblr media
Mempersiapkan Mental Anak Dalam Menghadapi Perpisahan Orang Tua - Ketika menempuh kehidupan baru atau menikah, setiap orang pasti menginginkan rumah tangga yang dibangun dengan pasangannya akan berjalan dengan lancar, langgeng, dan abadi selamanya. Tidak ada seorang pun yang suka dengan perpisahan atau perceraian karena semua itu menyakitkan bukan saja bagi istri dan suami, tetapi juga orang-orang yang dekat dengan mereka. Semua pasti berharap akan menemukan kebahagiaan yang sejati bersama suami atau istri tercinta sesuai dengan doa yang dipanjatkan ketika mengucap janji untuk saling setia dan sehidup semati dalam acara ijab kabul atau akad nikah. Namun sebagaimana hukum alam yang lain, kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan atau keinginan yang dicita-citakan. Adalakalanya setelah menjalani kehidupan bersama dalam jangka waktu yang tidak pendek bahkan puluhan tahun, setiap pasangan akan menemukan suatu masalah yang cukup serius dan tidak bisa diselesaikan berdua (antarsuami istri).. Baik suami atau istri memiliki konsep dan pandangan yang berbeda bahkan bisa saling berlawanan. Hal seperti ini sering menjadikan terjadinya percecokan dan perseteruan dalam rumah tanggga, yang pada ujungnya adalah mereka bersepakat untuk berpisah atau bercerai.
Korban Pertama Peceraian Orang Tua
Tumblr media
Perceraian tersebut bukan saja memberi dampak pada kedua belah pihak baik suami maupun istri, namun juga termasuk orang yang paling dekat dengan mereka. Siapa lagi kalau orang terdekat tersebut kalau bukan anak-anak mereka sendiri. Bahkan bisa dikatakan, jika anak adalah korban pertama yang merasakan dampak maupun efek dari perpisahan atau perceraian yang terjadi pada kedua orang tuanya. Jika anak tersebut sudah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri atau sudah berumah tangga, dampak yang paling dirasakan adalah merasa malu dan tidak enak hati baik kepada keluarga istri atau suaminya terutama pada mertua sendiri. Bukan hanya itu saja, mereka juga akan merasa rendah diri jika ada teman, tetangga, atau rekan kerja yang mengetahui perceraian yang dialami oleh kedua orang tuanya. Namun, sudah merasa cukup umur dan mampu mengatur kestabilan emosi, biasanya mereka akan mampu menghadapi masalah ini walaupun dengan cara yang tidak mudah. Bagaimana jika pasangan yang bercerai tersebut memiliki anak yang masih anak-anak? Memiliki anak yang usianya masih belasan tahun atau remaja di mana tingkat kestabilan emosinya masih mudah berubah dan gampang terombang-ambing oleh keadaan dan situasi atau kondisi yang sangat tidak diharapkannya tersebut. Hal ini tentu akan memunculkan permasalahan tersendiri yang tidak kalah seriusnya. Anak tersebut pasti akan merasa kesepian karena orang tuanya tidak bisa dijadikan sebagai tempat untuk berkeluh kesah atau berdiskusi maupun bertukar pendapat. Sementara itu, untuk anak yang masih kecil, perceraian kedua orang tuanya juga akan membuat mereka merasa kaget (shock). Sebelumnya setiap hari anak tersebut bisa bermanja-manja dan bersendau gurau dengan riang gembira bersama orang tuanya baik di rumah atau di tempat bermain yang lain. Namun, setelah kedua orang tuanya bercerai maka hal ini tidak akan pernah bisa melakukan hal itu lagi. Dalam hal ini, anak akan merasa kehilangan tempat untuk berlindung dan bernaung. Tidak seperti remaja atau yang sudah dewasa, anak yang masih kecil apalagi yang balita tentu belum bisa membuat keputusan sendiri terhadap apa yang sedang mereka hadapi.
Dampak Negatif Perpisahan Orang Tua
Tumblr media
Setelah mengalami hal-hal yang sangat tidak diinginkan, yaitu perceraian kedua orang tuanya, anak-anak tentu akan menghadapi masa-masa yang sangat sulit bagi mereka. Jika kondisi emosinya bisa menguasai keadaan tersebut, tentu masalah yang timbul tidak akan memunculkan suatu dampak yang begitu besar. Namun jika mereka dalam kondisi emosi, kondisi kejiwaan yang labil, dan tidak menentu, pasti akan memunculkan dampak dan efek yang tidak baik. Untuk orang yang usianya sudah dewasa, mereka akan merasa ada sesuatu yang tidak berkenan. Jika tidak kuat menahan malu pada keluarga mertua, teman kerja, atau tetangga, dia pasti tidak mau menemui kedua orang tuanya kembali. Jika hal ini terjadi tentu akan memunculkan rasa sakit hati yang kedua kalinya, yaitu sakit hati karena harus menghadapi perceraian dan sakit hati karena tidak bisa berhubungan kembali dengan anak-anaknya sendiri. Lain halnya dengan anak yang usianya masih remaja, bahaya yang sering ditimbulkan karena perceraian kedua orang tuanya adalah dia merasa kehilangan identitas diri dan tidak memiliki tempat untuk mencurahkan segala isi hatinya. Akibat yang timbul adalah anak tersebut akan mencari tempat pelarian lain. Jika dia memilih tempat pelarian yang baik, seperti menjadi semakin rajin berdoa kepada Tuhan, tentu hal ini merupakan hal yang sama sekali tidak mengkhawatirkan. Namun bagaimana jika dia mencari tempat pelarian pada hal-hal yang tidak baik? Hal ini mungkin saja terjadi. Misalnya, anak tersebut menjadi lebih suka bergaul dengan orang-orang yang suka keluyuran tanpa ada tujuan yang jelas. Bahkan yang lebih parah dan mencemaskan, anak tersebut menjadi pemabuk, suka mengonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), seks bebas, atau kegiatan lain yang berbau kriminal, seperti suka mengambil barang orang lain yang bukan haknya atau mencuri dan hal-hal lain yang merugikan orang banyak. Hal tersebut akan membuat masa depan anak akan hancur dan tidak memiliki harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik pada masa mendatang. Berbeda dengan kondisi pada anak yang masih kecil. Selain mereka harus kehilangan tempat untuk berlindung, mereka juga akan merasa hidup sendirian tanpa ada orang lain yang mau menemaninya. Akibatnya anak tersebut akan hidup terlunta-lunta. Jika tidak ada yang mengawasi dan kedua orang tuanya sibuk mengurusi perceraian mereka, bisa saja anak tersebut akan dipungut dan diasuh oleh orang lain. Hal ini akan menjadi suatu keberuntungan sendiri jika orang yang mengasuh tersebut memiliki niat yang baik dan tulus untuk membantu atau memeliharanya. Namun bagaimana jika dia diasuh oleh orang yang tidak bertanggung jawab serta memiliki niat yang tidak baik. Akibatnya akan menjadi sangat fatal dan berbahaya.
Mengurangi dan Menghilangkan Dampak Perceraian
Tumblr media
Menilik dari fenomena tersebut, sebaiknya orang tua menyadari terhadap efek yang sangat merugikan dari perceraian yang mereka lakukan. Jalan terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah menggagalkan perceraian tersebut. Namun jika perpisahan tersebut memang sudah tidak bisa dihindari lagi, sebaiknya ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kedua orang tua tersebut, antara lain sebagai berikut. - Meski sedang sibuk mengurus perceraian, kedua orang tua tetap harus bisa menyediakan waktunya untuk mendampingi anak mereka terutama yang masih usia remaja dan anak-anak dalam menghadapi masa-masa yang sangat tidak menyenangkan tersebut. - Berilah pengertian dan keyakinan kepada mereka jika perceraian kedua orang tuanya bukan merupakan akhir dari segalanya. Hidup mereka tetap bisa berjalan normal jika mau terus belajar dan memiliki mental yang kuat. Selain itu, orang tua juga harus bisa memberi jaminan jika anak tetap bisa melanjutkan cita-cita dan mimpi masa depan sesuai dengan keinginan dan angan-angan. - Orang tua sebaiknya juga melakukan diskusi dengan baik tentang siapa yang akan mengasuh anak sehari-hari paska perceraian. Jangan sampai terjadi kedua orang tua melepas tanggung jawabnya, atau justru anak menjadi rebutan yang mengakibatkan mereka makin merasa sedih dan frustasi. - Jika anak sudah dewasa, cara terbaik yang mesti dilakukan adalah tetap menjalin hubungan dan silahturahmi meski mereka telah punya jalan kehidupan sendiri. Bahkan jika perlu, orang tua bisa bertemu dengan keluarga mertua anak agar jalinan kekeluargaan yang selama ini telah terjalin tidak akan putus begitu saja. - Setelah sah bercerai dan berpisah, orang tua harus tetap menjalin komunikasi yang baik meski sudah bukan merupakan pasangan suami istri lagi. Tunjukan kepada anak, meski sudah bercerai tetap bisa menjadi orang tua yang baik dan penuh perhatian. Hal ini akan menjadikan anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta mampu menghadapi masalah yang sedang menderanya. Read the full article
0 notes
nidabasyariyyah · 1 year
Photo
Tumblr media
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu 'anha. Usia di dunia sudah Allah tulis di Lauhul Mahfudz, termasuk Enin, nenek dari Mama. Enin adalah sosok hebat dan kuat. Seorang wanita perkasa, tetapi penuh dengan kelembutan hati. Seorang yang senantiasa gemar silaturrahim dan bersedekah. Seorang yang selalu membagikan ilmunya pada siapapun. Terakhir Enin dirawat di RSUI akibat penurunan daya tahan tubuh. Qodarullah, di hari yang sama saat kejadian Apa terserang stroke. Kami keluarga Kalideres baru bisa menyempatkan diri menjenguk Enin di hari Ahad lalu, karena kondisi Apa yang Alhamdulillah mulai stabil. Kini Enin sudah tidak merasakan sakit lagi. Sosok kuat nan bersahaja itu kini kembali ke pangkuan Rabb-nya dengan penuh keikhlasan. Insya Allah Enin husnul khotimah dan ditempatkan yang terindah serta terbaik di sisi Allah. Enin akhirnya bisa berkumpul kembali bersama suami tercinta yang telah mendahului sekian tahun silam. Enin pun akan bertemu kembali bersama Uwak Haji Aceng, Mama, Paci, dan Uwak Enung (menantunya). Selamat jalan, Enin. Setiap nasihat dan doa yang selama ini terpanjatkan pada kami, anak-cucumu, akan terus membayangi langkah perjalanan hidup. Semoga kelak Allah kumpulkan kami bersama di akhirat nanti. Semoga Allah mengampuni segala kekhilafan dan dosa Enin. Semoga Allah menerima semua amal ibadah Enin yang sangat banyak dan tak terhitung. Semoga diri ini, sebagai cucu mampu menjalani setiap nasihat dari Enin. Semoga Ete, Mang Toto, Bunda, Mih Ev, dan Mih Is senantiasa bersabar serta kuat dalam menghadapi takdir Allah. Aamiin yaa Allah. Insya Allah Apa sebagai menantu yang sudah seperti anak bagi Enin pun kuat dan tegar. Mohon doa dari teman-teman untuk Enin. 🙏 Semoga kita semua kelak berpulang ke pangkuan Allah dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin yaa Allah. https://www.instagram.com/p/CmrUAXBy3J4/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
bittersweetchoices · 2 years
Text
IMAM
Kisah hari ini.. 😭sangat menyentuh perasaan saya. Seorang ahli kariah, wanita berumur 76 tahun meninggal dunia..
Sepatutnya saya bertugas untuk mengimami solat jenazah Al-Marhumah. Tiba-tiba suami beliau...seorang pakcik yang saya anggarkan umurnya sekitar 80 an minta izin untuk mengimami jenazah isteri beliau yang tercinta...
Wajah suami amat tenang... namun disebalik matanya jelas kelihatan kesedihan yang amat mendalam..
Ketika menjadi imam, beliau berusaha sedaya mungkin untuk menahan tangisannya... dan menyembunyikan kesedihannya... namun akhirnya tumpah juga air mata seorang suami.. suara beliau tersekat-sekat kerana sebak ketika mengucapkan "Allahu Akbar"...
Beliau ingin menjadi IMAM untuk isteri tercinta buat kali terakhir...
Saya dengar berulang kali beliau menyebut "Allahummaghfir laha "
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya..)
Setelah solat, beliau memeluk keranda isteri tercinta... ternyata kepingan papan kayu itu tidak dapat memisahkan kasih sayang mereka..
Dalam perjalanan ke tempat perehatan terakhir... suami enggan menaiki kereta anak-anaknya... sebaliknya memilih untuk menemani isteri tercinta di dalam van jenazah...
Menemani teman hidupnya dalam perjalanannya yang terakhir..
Di tanah perkuburan... suami yang uzur ini berusaha utk mendekati liang lahad untuk mendekati liang lahad isteri tercinta... sehingga orang kelilingnya memegang beliau kerana bimbang beliau terjatuh ke dalam liang kubur..
Saya yakin, sekiranya kudrat pakcik ini masih kuat, nescaya beliau sendiri akan masuk ke dalam liang itu utk menyambut tubuh teman hidupnya...
Ketika saya membaca talkin di sebelahnya... saya dapat merasakan kehangatan kasih sayangnya yang amat mendalam terhadap isteri tercinta...
Ternyata tanah itu tidak dapat memisahkan cinta mereka...
Dengan linangan air mata, sambil tertunduk ke tanah, mulutnya terkumat kamit mengirimkan doa untuk cinta hatinya di bawah sana...
Saya berasa amat cemburu.. apakah rahsia kisah cinta mereka? Cinta yang sejati sehingga saat terakhir...
Mereka tidak seperti pasangan2 muda hari ini...
Mereka tidak pandai untuk post gambar-gambar romantik mereka di media sosial...
Mereka tidak pandai untuk upload caption2 yg romantik di media sosial...
Mereka tidak pandai berlakon di hadapan kamera...
Tetapi cinta mereka utuh sehingga akhir usia...
Hargailah pasangan anda... mereka adalah pnjaman Tuhan kepada kita... sampai masanya mereka akan pergi...
#AlFatihah
0 notes
bannanmufida · 2 years
Text
 Tahun 2021: Recapt!
Nggak Usah Dipikir, Dilakoni Ae!
Sebuah frasa singkat dalam bahasa jawa yang artinya; tidak perlu dipikir, dijalani saja. Tahun 2021 adalah tahun dimana aku berulang kali mengatakan frasa ini dalam hati dan menanamkan dalam pikiran. Bagiku tahun ini adalah tahun perjuangan yang lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya. 
Di akhir tahun 2020, Allah berikan amanah padaku kehamilan anak kedua. Sebulan setelah aku mengetahui bahwa aku sedang hamil, tepatnya pada awal bulan November, kami mendapatkan berita sekaligus tawaran pekerjaan untuk suamiku. Sebuah perusahaan tepung di Nigeria, Afrika. Kami hanya punya waktu satu minggu untuk memutuskan. Menerima atau menolak tawaran itu. Aku jelas galau, sedih dan senang menjadi satu tak terpisahkan. 
Setelah sekian lama, suamiku mencari pekerjaan yang baik dan sesuai bidangnya, akhirnya Allah jawab dan berikan sebuah kesempatan. Namun, membayangkan bagaimana harus kembali LDM (Long Distance Marriage)  dalam kondisi hamil, belum lagi aku harus menyelesaikan studi magister di UI, jadi pasti belum bisa ikut membersamainya. Setelah diskusi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya tawaran itu kami terima dengan segala konsekuensi yang ada.
Kami bersiap. Suamiku mempersiapkan dokumen untuk keberangkatan serta melaksanakan beberapa training sebagai bekal bekerja di sana. Aku, menyiapkan mental. Aku harus memikirkan bagaimana menyelesaikan studiku tepat waktu, melahirkan dengan aman, dan mencari orang yang akan menemaniku dan anak pertamaku di Depok. Saat itu aku juga terancam harus berpisah dengan anak sulungku, jika tak ada yang bisa menjaganya ketika aku pergi ke kampus. 
Semua persiapan keberangkatan telah selesai. Sore itu 29 Desember 2020, di Bandara Soekarno Hatta kami melepasnya pergi dengan segudang doa dan harapan. Semoga  keputusan ini tepat, membuat kami memaknai perjuangan yang dapat menjadikan kami pribadi dan keluarga yang lebih baik. Kami tahu ini akan berat, namun keputusan sudah ditetapkan, tak ada yang bisa dilakukan selain menjalankannya.
Singkatnya, aku menemukan orang yang bisa menemaniku dan anakku di Depok, saudara dari teman kantor lamaku. Hal yang paling aku syukuri saat itu. Aku juga memutuskan untuk mengambil cuti 1 semester, untuk mempersiapkan kelahiran. Karena tak mungkin memaksakan untuk melahirkan di Depok tanpa suamiku. 
Perjuangan berat itu pun dimulai, entah seberapa banyak air mata yang telah tumpah sepanjang kami menjalani tahun ini. Suamiku yang harus berjuang sembuh dari covid kemudian malaria sendiri, adaptasi yang harus dilakukan dengan cepat, serta beban kerja yang berat karena ia memulai sebuah sistem di pabrik baru. Aku di sini ditemani si kecil Maryam yang terus bertumbuh dengan amat luar biasa, berusaha menyelesaikan pekerjaan di laboratorium sebelum pulang untuk melahirkan, menjalani proses melahirkan tanpa didampingi suami tercinta, dan melanjutkan penelitian agar bisa selesai tepat waktu. Semua itu nyatanya bisa kami lalui, Alhamdulillah.
Meskipun demikian tetap banyak hal yang patut kami syukuri. Alhamdulillah Allah berikan kembali kesehatan pada suamiku. Allah berikan kelancaran pada segala urusannya di sana.  Allah berikan berbagai kemudahan untuk proses penelitianku. Aku dapat melahirkan dengan normal, dan anakku sehat. Kami dikelilingi orang-orang baik, yang memberikan support penuh, terutama keluarga besar, yang selalu siap untuk direpotin. Aku juga bersyukur dengan adanya teknologi, yang membuat kami bisa berusaha tetap dekat, meski perbedaan waktu dan jarak membentang.
Saat diingat kembali, perjalanan tahun 2021 menjadi sekelumit kisah perjuangan kami. Sebuah masa yang mendewasakan dan memberikan banyak pembelajaran. Terutama, bagaimana aku belajar untuk mengurangi kekhawatiran yang tak perlu, sehingga bisa mengurangi beban pikiran. Menjalani kehidupan dengan ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Menikmati setiap masa-masanya. 
Untuk semua yang sedang berjuang saat ini, Jalani saja, dan percaya pada-Nya.
3 notes · View notes
kosa-kita · 3 years
Text
WANITA YANG BERJIWA BESAR
Ketika Umu Sulaim -radhiyallahu anha- menjanda dari Malik ayahnya Anas bin Malik -radhiyallahu anhu- yang mana dia mati dalam keadaan Kafir, tidak lama kemudian Abu Thalhah yang saat itu masih kafir datang melamar Ummu Sulaim.
Ummu Sulaim -radhiyallahu anha- menjawab: "Wahai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak pantas ditolak. Akan tetapi, engkau kafir dan aku seorang muslimah. Aku tidak mungkin menikah denganmu."
Abu Thalhah menjawab: "Bukan itu maksudmu 'kan?" Ummu Sulaim berkata: "Lalu apa maksudku?" Abu Thalhah menjawab: "Emas dan perak."
Ummu Sulaim berkata: "Aku tidak mengharap emas dan perak. Aku ingin Islam darimu. Jika kamu masuk Islam, maka itulah maharku. Aku tidak minta yang lain."
Abu Thalhah menjawab: "Siapa yang menunjukkan itu padaku?" Ummu Sulaim menjawab: "Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-."
Maka berangkatlah Abu Thalhah -radhiyallahu anhu- menemui Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- yang saat itu sedang duduk bersama para sahabat.
Manakala beliau melihatnya beliau berkata: "Abu Thalhah datang. Terlihat cahaya Islam di kedua matanya." Abu Thalhah menyampaikan apa yang diucapkan oleh Ummu Sulaim. Maka, Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan maskawin keislamannya.
Tsabit Al-Bunani rawi kisah ini dari Anas berkata: "Kami tidak mengetahui mahar yang lebih agung darinya. Dia rela Islam sebagai maharnya." Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim, seorang wanita yang bermata indah lagi sipit.
Dari pernikahan ini Ummu Sulaim melahirkan seorang anak yang begitu dicintai oleh Abu Thalhah. Suatu saat anak itu sakit. Abu Thalhah begitu cemas dan sedih.
Abu Thalhah shalat Subuh bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam. Dia terus bersama beliau sampai menjelang siang. Setelah itu dia pulang untuk makan dan beristirahat. Selesai shalat Dzuhur Abu Thalhah berangkat menunaikan urusannya, dan baru pulang pada waktu Isya'.
Malam itu Abu Thalhah pergi kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam – dalam riwayat: ke masjid dan saat itulah putranya wafat.
Ummu Sulaim berkata:
لَا تُحَدِّثُوا أَبَا طَلْحَةَ بِابْنِهِ حَتَّى أَكُونَ أَنَا أُحَدِّثُهُ قَالَ فَجَاءَ فَقَرَّبَتْ إِلَيْهِ عَشَاءً فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَقَالَ ثُمَّ تَصَنَّعَتْ لَهُ أَحْسَنَ مَا كَانَ تَصَنَّعُ قَبْلَ ذَلِكَ فَوَقَعَ بِهَا
'Janganlah kalian memberitahukan musibah ini kepada Abu Thalhah sehingga saya sendiri yang akan memberitahukannya." Anas berkata, "Tak lama kemudian Abu Thalhah tiba di rumah. Seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuk suaminya. Lalu Abu Thalhah makan dan minum dengan senangnya. Kemudian Ummu Sulaim mulai berhias lebih cantik daripada hari biasanya hingga Abu Thalhah menggaulinya.
فَلَمَّا رَأَتْ أَنَّهُ قَدْ شَبِعَ وَأَصَابَ مِنْهَا قَالَتْ يَا أَبَا طَلْحَةَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ قَوْمًا أَعَارُوا عَارِيَتَهُمْ أَهْلَ بَيْتٍ فَطَلَبُوا عَارِيَتَهُمْ أَلَهُمْ أَنْ يَمْنَعُوهُمْ قَالَ لَا
Setelah mengetahui bahwasanya Abu Thalhah telah merasa puas dan lega, maka Ummu Sulaim berkata, 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana menurut pendapat engkau apabila ada sekelompok orang memberikan pinjaman kepada suatu keluarga. Kemudian, ternyata, pinjaman tersebut mereka minta kembali. Apakah boleh keluarga itu menolak permintaannya?' Dengan mantap Abu Thalhah menjawab, "Tentu saja keluarga itu tidak boleh menolak permintaan kelompok itu."
قَالَتْ فَاحْتَسِبْ ابْنَكَ قَالَ فَغَضِبَ وَقَالَ تَرَكْتِنِي حَتَّى تَلَطَّخْتُ ثُمَّ أَخْبَرْتِنِي بِابْنِي فَانْطَلَقَ حَتَّى أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِمَا كَانَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارَكَ اللَّهُ لَكُمَا فِي غَابِرِ لَيْلَتِكُمَا.
Lalu Ummu Sulaim berkata, "Maka demikian dengan anak kita, (ketahuilah bahwasanya anak kita yang tercinta telah diminta oleh Dzat yang telah mencipta dan memilikinya. Oleh karena itu, relakanlah kematian putera kita tersebut"). Betapa terkejut dan marahnya Abu Thalhah mendengar informasi yang disampaikan istrinya itu. Lalu ia pun berkata kepada istrinya, "Mengapa kamu tidak memberitahukanku terlebih dahulu berita ini? Tetapi kamu malah memberitahukannya kepadaku setelah aku menggaulimu." Keesokan harinya Abu Thalhah pergi menemui Rasulullah shalallahu alaihi wasallam untuk menceritakan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi pada keluarganya. Mendengar cerita sedih tersebut, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berkata, "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam menjalani malam kalian." (HR Muslim)
PELAJARAN DARI KISAH DIATAS :
1. Tanggung jawab seorang wanita muslimah dalam amar ma'ruf nahi munkar.
Hal ini terlihat dari pengingkaran Ummu Sulaim kepada suaminya yang pertama dan dakwah Ummu Sulaim kepada Abu Thalhah agar masuk Islam.
2. Hendaknya seorang muslimah tidak mementingkan harta benda dengan mengorbankan agamanya.
Demi agamanya Ummu Sulaim menolak emas dan perak. tapi yang terlihat pada zaman ini adalah kecenderungan para wanita bahkan juga orangtuanya kepada suami yang kaya harta walaupun dia sama sekali tidak memiliki perhatian kepada agamanya. Dan ini menjadi satu pemicu problem suami istri di kemudian hari.
3. Meringankan mahar atas suami, sehingga pernikahannya membawa berkah. Ini merupakan faktor penting dalam mengatasi problem jomblo (perawan tua).
4. Menyambut suami dengan ucapan yang lembut dan mesra, memperhatikan urusan-urusannya, tidak mengejutkannya dengan perkara di rumah yang bisa memicu kemarahannya.
Suami pulang ke rumah untuk mengambil hak istirahat. Jika istri menyambutnya dengan problem rumah, semen-tara dia dalam keadaan lelah, tidaklah menutup kemungkinan dia akan bertindak salah akibat kelelahannya itu.
Maka istri harus menjaga suami, sehingga dia bisa beristirahat terlebih dahulu. Setelah itu dia mulai menyampaikan problem rumah dengan cara yang diterima oleh kedua belah pihak.
Hal ini terlihat jelas dari sikap Ummu Sulaim setelah putranya meninggal. Dia menyambut suaminya dengan sangat baik dan meyakinkannya dengan cara yang diterima oleh kedua belah pihak.
5. Hendaknya seorang wanita mengharapkan PAHALA dalam bermuamalah dengan suami dan berharap KERIDHAAN dari-Nya
.
6. Sabar atas musibah dan menerima dengan lapang dada adalah bukti nyata kekuatan iman. Hal ini dibarengi dengan istirja', yaitu ucapan innalillahi wa inna ilahi raji'un. Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku dalam musibahku dan berikan kepadaku ganti yang lebih baik darinya.
Dari Ummul Mukminin, Ummu Salamah radhiyallahu’anha berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَاإِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ أَىُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ مِنْ أَبِى سَلَمَةَ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ إِنِّى قُلْتُهَا فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ أَرْسَلَ إِلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَاطِبَ بْنَ أَبِى بَلْتَعَةَ يَخْطُبُنِى لَهُ فَقُلْتُ إِنَّ لِى بِنْتًا وَأَنَا غَيُورٌ فَقَالَ أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللَّهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا وَأَدْعُو اللَّهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ
“Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan seperti apa yang telah Allah perintahkan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, Allahumma’jurniy fii mushibati wa Akhlif liy khoiron minha
“Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepadaNya, ya Allah berikan aku pahala dalam musibahku ini dan gantikan dengan yang lebih baik darinya.”
Kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya.
Berkata Ummu Salamah: Ketika meninggal suamiku Abu Salamah, maka aku berkata, tidak mungkin ada seorang muslim yang lebih baik dari Abu Salamah, keluarga pertama yang berhijrah kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam?! Kemudian aku membaca doa tersebut, maka Allah menggantikan untukku Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Ummu Salamah berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengutus Hatib bin Abi Balta’ah radhiyallahu’anhu untuk meminangku menjadi istri Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, maku aku berkata, sesungguhnya aku memiliki seorang putri dan aku seorang pencemburu. Beliau berkata: Tentang putrinya maka kita berdoa kepada Allah untuk mencukupkan putrinya darinya, dan aku berdoa kepada Allah agar menghilangkan kecemburuannya.” [HR. Muslim].
Demikian, semoga bisa mengambil pelajaran, wallahu waliyyut Taufiiq
✍️ Abu Ghozie As Sundawie
3 notes · View notes