Tumgik
#Insyaallah amanah
Text
Paket Haji 2023
Tumblr media
0 notes
jndmmsyhd · 1 year
Text
Catatan: Mencintai Takdir
Semua orang hidup dalam alur dan jalan takdirnya masing-masing, ada yang dengan kelebihan yang ada pada hidupnya, ada pula yang hidup dalam kondisi apa adanya sehingga mewajibkan baginya untuk berjibaku untuk bertahan dan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun dari semua rangkaian takdir yang Tuhan gariskan dan tentukan untuk setiap manusia ini, sedikit sekali yang mencintai takdirnya, entah dalam kondisi apapun itu.
Mencintai Takdir dalam arti menerima apa yang sudah ditentukan dan mulai berjuang untuk kebaikannya, tanpa mencela Tuhan dan tanpa membanding-bandingkan hidupnya. Bukankah setiap kereta ada stasiun pemberhentiannya masing-masing? Sama halnya dengan takdir kita, pada akhirnya kita akan sampai pada ujung takdir kita masing-masing, tanpa perlu mengcopy-paste hidup orang lain yang barangkali tidak cocok dan tidak pas untuk kita.
Dan pahami saja, bahwa setiap kebaikan yang ingin kita dapatkan itu ada harga mahal yang harus kita bayar.
Ku ceritakan soal temanku yang barangkali aku baru mengenalnya 1 bulan, namun ia membawa sentuhan keyakinan soal takdir. Saat kemarin musim haji 2023 dari tanggal 19 Juni sampai 13 Juli di Makkah, Allah pertemukan aku dengan seorang laki-laki, keinginannya kuat, ilmunya menancap dalam, dan impian juga cita-citanya tinggi. Pada pertengahan takdir ia dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan S2 (sudah diterima di Madinah) atau pulang ke kampung halamannya karena ibunya membutuhkannya di rumah, untuk menemani di usia-usia tuanya dengan amanah yang begitu banyak.
Pada akhir pilihan ia memutuskan untuk kembali ke rumah dan meninggalkan apa yang ia inginkan dan kebanyakan orang lain juga impikan. Namun tidak apa-apa, saat ia mengatakan “sudahlah, apa artinya ilmu saya banyak-banyak tapi tidak bisa membantu ibu disaat beliau benar-benar membutuhkan, insyaallah Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari apa yang hari ini saya tinggalkan”, rasanya aku tertampar dengan kalimat itu, sebegitu yakinnya ia dengan kebaikan atas apa yang akan Allah takdirkan untuknya di masa depan.
Mencintai takdir itu berawal dari husnudzon yang membumi dan melangit, prasangka baiknya pada Tuhan mengalahkan kekhawatirannya soal masa depan. Barangkali kita kurang yakin dengan takdir Tuhan, sampai-sampai seringkali kita berprasangka buruk pada takdir yang akan diberikan di masa depan.
@jndmmsyhd 
607 notes · View notes
pinguinsukakopi · 2 months
Text
Rasanya perlu bersuara dan ngeluarin unek-unek juga tentang teteh @rumahati yg uda deactivated. Well, i'm one of her.... Apa ya nyebutnya yg proper? Hehe. Here we goo..
Tumblr media Tumblr media
Bole dibaca aja ya.
Tapi sebelum saya transfer, saya bacain tuh postingan dia. Sempet intuisi ini ngasi redflag pas baca kata2: "jadi ngirim?" Dan ak berpikir, ko nanya sedekah se slay itu? Kya nanya jadi nongkrong? Jadi pulang bareng? Karena posisinya kami itu stranger. Aneh aja.
Tapi, again, ak berpikir, awal taun mmg ak pny passive income, jd saat itu semacam: oh ini jalan buat aku sedekahkan dan rejeki mereka lewat aku. Udah. Gtu aja. Tapi pas bulan berikutnya dia nanya lagi, aku jadi ilfeel. Heuuu.
Udah sih klo crita pengalaman dan perasaan saat itu gitu aja.
Tapi, mau reflektif dikit.
Ternyata, banyak hal yang amat sangat di luar kontrol kita. Amat sangat. Apalagi klo uda urusan medsos. VUCA banget lah kayak fenomena skripsi aku wkkk. Volatility, unpredictable, complexity dan ambiguity. Jadi.. Harusnya ga kaget walopun masih shock nemu di tumblr. Pengalaman dan pelajaran hidup sih ini namanya.
Buat teteh uni, rumah ati,, aku kecewa dan sedih kali klopun mmg teteh ga amanah, tapi klo hal itu ga benar, mohon dimaafkan su'udzon ini. Emm apalagi ya. Aku malah mikir, kira2 apa ya yg telah teteh lewati hingga ada di titik ini. Masa kecil, hubungan dengan orang tua, hubungan dengan pasangan atau konflik-diri teteh.
Dan ternyata, manusia tuh gak bisa diliat hitam-putih, terlalu banyak variabel yg bikin abu-abu. Misal, yg ngerti agama, paham agama itu pasti perilakunya mencerminkan juga. Ga gitu. Harapannya gitu tapi kan kenyataannya ga bs selalu gitu. Dan Yap, masalah adalah Gap antara realita dan harapan. Ini dunia. Tempatnya masalah ga sih? Bole benci perilakunya, tapi insyaAllah belajar buat mencoba ga benci orangnya. Dimanapun teh uni berada, semoga Allah jaga dan beri ketenangan. Aamiin.
Gitu aja udah.
24 notes · View notes
kayyishwr · 5 months
Text
Al Kayyis
"Aziz" "Ayis" Aih susah bener nama itu haha. Begitulah ketika orang pertama kali bertemu, kemudian mendengar namaku. Oh iya, sebelum baca sampai bawah, ini tulisan yang boleh diskip, atau jika dirasa kok terkesan narsis, silakan diunfoll sajo.
Sudah lama sebenernya aku ingin bercerita soal nama ini; tapi karena belum ada 'teman' cerita, jadi kita tulis saja.
Sebenarnya, yang lebih susah dari namaku ini, bukan dipelafalannya. Justru di si empunya nama, dalam mengemban amanah memiliki nama ini
"Artinya apa emang?" begitu juga banyak orang tanya. Sepertinya kita sangat asing ya dengan nama ini. Ku jawab saja "kamu mau dijawab pake hadist atau kamus bahasa arab Al Munawwir?" fyi, dulu aku suka banget baca kamus, cari-cari arti kata – karena aku seawam dan sebodoh itu soal bahasa arab, jadi pas tau jadi lebih puas
"Dua-duanya boleh deh", Oke!
"Kalau di al Munawwir itu, kayyis punya arti, manis hehe" jelas bikin kaget yang denger, "kalau di hadist itu, artinya cerdas" tambah bikin kaget yak haha
"Dulu itu abimu, emang nge fans banget sama hadist itu, makanya kamu dinamain Kayyis", kata bulikku menambahkan. Oh iya bunyi hadistnya gini
“Al kayyisu man daana nafsahu wal amila limaa ba’dal mauut.”
"Orang yang cerdas adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal sebagai bekal setelah mati" begitulah kira-kira bunyi hadist sekaligus artinya. Berat? banget!
Mengemban amanah sebuah nama itu tidak mudah. Maka, sejatinya dalam perspektif islam, penamaan itu sangat penting bagi sebuah objek. Misal kasus warung mie terlaris abad ini; Gacoan. Mereka harus mengubah nama, supaya mendapat sertifikat halal.
Begitulah persoalan nama. Maka kadang aku berfikir dan sekaligus bersyukur. Berfikir, kok punya nama berat banget, bersyukur punya nama yang ada di hadist sekaligus di Quran – al hawariy.
Terakhir, mengenali nama kita masing-masing itu juga salah satu bentuk seni mengenal diri sendiri. Karena nama adalah identitas, maka semoga dengan menjaga arti dan makna dari nama kita, terjaga pula akhlak kita – insyaAllah
Oh ya, mari terus saling mendoakan ya, agar kita semua, umat akhir zaman terhindar dari fitnah-fitnah yang ada, diberikan kekuatan untuk konsisten dalam kebaikan dan kebenaran. Eh, jadi apa arti namamu? Gimana kalau namamu, namaku, jadi satu?
30 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah : Lemahnya Aspek Tarbiyah
Seorang kawan melempar statement di status kurang lebih begini :
“Mengikuti gerakan/organisasi yang kerjanya sporadis, seperti layaknya kita motoran gabut untuk habisin bensin saja. Maka, agar gerak tak seperti itu agaknya perlu sejenak membaca kembali ilmu, lalu menentukan kembali arah gerak mau kemana.”
Tumblr media
Mau tak mau, fenomena itu sedang menjangkiti gerakan dakwah kampus hari ini. Bukan berarti tak memiliki visi dan target, namun yang perlu ditinjau ulang adalah bagaimana dampak yang diberikan? perubahan apa yang dihasilkan? dan renstra seperti apa yang tergambar 5 tahun kedepan?
Mengambil bab dari buku "Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah" oleh Syaikh Fathi Yakan, fenomena tersebut ada karena lemahnya aspek Tarbiyah meliputi : Lemahnya Tarbiyah Dzatiyah dan Lemahnya Pengelolaan Harakah.
Tarbiyah Dzatiyah dan Pengelolaan Harakah adalah 2 yang tidak bisa dilepaskan. Kuatnya Tarbiyah Dzatiyah akan memicu munculnya ghirah dalam pengelolaan harakah. Tentu yang menjadi bensinya adalah amal yaumi yang baik, juga terkontrol secara komunal oleh gerakan agar memunculkan dakwah yang muntijah.
Syaikh Fathi Yakan setidaknya menyoroti 2 hal yang akhirnya mengurangi muntijahnya dakwah dari personal di dalam gerakan :
1. Merasa Sudah Selesai Dengan Tarbiyah
Munculnya perasaan selesai dengan Tarbiyah Dzatiyah biasanya karena sudah merasa mendapat amanah tinggi. Hal ini menjadi wajar terjadi ketika gerakan menjadi besar, fokus teralihakan kepada aspek administrasi, ekspansi, juga politik sampai aspek monitoring amal yaumi kadernya mulai terpinggirkan.
Mendapat amanah bukan berarti sudah selesai dengan 10 Muwashoffat, ada perangkat-perangkat tarbiyah yang perlu dikuatkan di setiap waktunya.
Dari satu qiyadah wasilah dakwah akhirnya berpengaruh ke jundi di bawahnya. Hubungan pertemuan-pertemuan menjadi kering, merasa selesai ketika memenangkan sebuah posisi tertentu namun tak menyadari akan kehampaan jiwa dan ruhaninya, kemunduran tarbiyah serta kerapuhan iman menghantui dalam kehidupanya. Hal ini kalau tidak segera disikapi dan memperbaiki diri, maka akan mudah terpental di jalan dakwah.
2. Disorientasi akan tujuan pribadi dan dakwah, mana yang harus didahulukan ?
Dalam sebuah dialog dengan seorang Al-Akh, Syaikh Fathi Yakan ditanya :
“Saya tidak memungkiri bahwa saya memiliki ambisi pribadi, dan apakah Islam melarang itu? Setiap Aktivis dakwah pasti memiliki ambisi, bukankah anda juga seperti itu?”
Syaikh menjawab, “Saya tidak memahami Islam seperti itu, tetapi yang saya pahami adalah bahwa Islam mengikis segala ambisi pribadi dan melebur egoisme untuk mencapai tujuan Islam yang tinggi dan mulia. Apabila saya memiliki ambisi, maka ambisi saya adalah ingin melihat bendera Islam tegak dan berkibar.”
“Apa salahnya kalau kita bisa mewujudkan 2 hal sekaligus, ambisi pribadi dan Islam?” Tanya Al-Akh lanjut,
Jawaban Syekh :
Telah diriwayatkan, “Ya Rasulullah, saya menempati suatu posisi untuk mengharap keridhaan Allah, dan aku suka kalau kedudukanku dilihat orang.”
lalu turunlah ayat yang berbunyi :
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Hemat saya, selain aspek fikriyah, amal yaumi diantara para dai juga hal penting yang harus diperhatikan, baik secara pribadi juga gerakan.
“Keberhasilan dakwah tidak boleh disandarkan kepada kebetulan demi kebetulan. Kalau sekadar yang penting gerak, Allah yang menilai, kira-kira apa yang bisa dibangun oleh gerakan tanpa pikiran, juga ketakwaan?”
Bersambung. insyaAllah.
Tulisan sebelumnya :
47 notes · View notes
anisahmahar · 5 days
Text
Tanya #1
Kemarin, aku dan suami sama-sama refleksi tentang apa saja yang menjadi harapannya setelah tiga bulan pernikahan. Kurang lebih, Mas menjawab begini. "Semoga selalu sakinah mawaddah warahmah, langgeng terus sampai surga." Tentunya, aku kebagian tugas untuk mengaminkannya dengan serius.
...
Aku masih tidak percaya bisa berada di titik ini. Menjadi seorang istri adalah amanah baru bagiku. Alhamdulillah, Allah telah mempertemukanku dengan belahan jiwa. Kami sama-sama tidak saling mengenal sebelumnya. Tidak pernah tahu namanya, apalagi berjumpa. Kami adalah orang asing yang tidak saling tahu wajah, tabiat, dan latar belakang masing-masing. Namun akhirnya, kami saling berusaha mengenal satu sama lain melalui perkenalan singkat. Ya, bisa dibilang, taaruf.
Sebelumnya, aku pernah mendengar cerita tentang Mas dari rekan kerjaku. Sekitar 2 tahun yang lalu, beliau pernah menceritakan perjalanan hidup seorang laki-laki. MasyaAllah, sabar sekali ia dan insyaAllah cerminan orang yang tegar. Saat itu aku hanya simpati, tidak ingin tahu lebih. Cukup sampai di situ.
Waktu berlalu. Di pertengahan Januari 2024, saat perjalanan tugas ke luar kota, rekan kerjaku bertanya padaku. Masih ingatkah tentang lelaki yang pernah diceritakannya dulu?
"Ya masih ingat." Setelah ku jawab demikian, beliau terdiam cukup lama. Seorang laki-laki yang diceritakan rekan kerjaku ini adalah sepupunya sendiri. Meski cerita itu sudah cukup lama, aku tetap mengingat garis besarnya. Karena memang banyak sekali pelajaran hidup yang bisa diambil.
"Memangnya kenapa, Pak? Mau ngajak saya jadi keluarga besar kah?" Spontan ku jawab demikian.
"Hehe." Beliau hanya tertawa kecil khas bapak-bapak paruh baya.
Alhasil, diskusi singkat itu berujung tawaran untuk taaruf. Singkat, padat, dan tentu aku bingung. Entah kenapa kali ini aku tidak menolak, mungkin karena aku sudah mengenal lama siapa yang menjadi perantaraku. Setelah memvalidasi dengan berbagai pertanyaan yang menurutku penting, hipotesaku mengatakan "Tidak ada salahnya untuk dicoba ya kan?" Dan aku menjadi lebih tenang karena yang menjadi jembatan adalah orang yang insyaAllah paham batasan dan tuntunan agama. (Bersambung)
21.09.24/AM
Di waktu menunggunya pulang
2 notes · View notes
itsjournalfi · 4 months
Text
Mencintai Seseorang Dalam Diam. Sanggupkah?
Pesan Ustadz Hanan Attaki, perjuangkan sampai halal (pov ikhwan)
Perasaan itu tidak berdosa karena itu adalah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan.
Yang bisa berdosa adalah sikap kita.
Perasaan yang tidak bisa dikendalikan itu bisa jadi anugerah, bisa jadi ujian. Kalau sudah halal perasaan itu merupkan anugerah. Tapi bisa jadi ujian kalau belum halal.
Konteks yang belum halal, maka semampunya untuk menahan diri. Perhatian boleh, namun sewajarnya, ~karena kalau tidak komunikasi sama sekali maka akan hilang pula, nanti lebih patah lagi.
Hal teknis yang bersifat life hacks, bukan nilai2 yang ideal dilakukan adalah, ~jaga komunikasi sewajarnya, perhatian sewajarnya, tahan sekuat mungkin yang dimampu.
InsyaAllah, semakin kuat menahan diri semakin indah, semakin berbunga2 nanti masa2 pacaran halalnya.
Kalau sebelum halal ngga kuat menahan diri maka masa pacarannya itu sudah terkuras dengan energi yang dikeluarkan sebelum halal. Pasti ada garing2nya nanti pacaran setelah halalnya.
Dan role model mencintai dalam diam adalah Ali dan Fatimah. Mereka sudah saling mencintai sejak masa kecil, tapi mereka menahan diri, baru bilang setelah menikah.
"Ya Allah jagalah saya dari hal-hal yang mencela kehormatan saya, jagalah saya dari perbuatan dosa. Yakin pasti Engkau jaga hamba, sebagaimana Nabi Yusuf a.s."
~UHA, Ayah Amanah~
5 notes · View notes
adoctobepullet · 4 months
Text
Dibawah langit asrama; RTH bersemi juga
Hari ini last exam as anak asrama, memori w terbawa ke pengumuman kelulusan mahasantri SahabatQu 2022/2023 dan ternyata nama w salah satunya. Seneng, insecure, cemas, dan takut jadi satu. Mixed feelings lah. Tibalah masa dimana w masuk asrama. Ternyata rushed in banget. Ngukuti arus asrama yang bangun tahajud-halaqoh-ngampus till sore-kelas malem-Diniyah-nugas-baru tidur. Cycled! Tiap hari sambat dan nangees pengen keluar, sampe Bapak nawari suru nyoba sebulan dulu, kalo ga kuat baru boleh walk out. Rasanya, kek itu tuh jauh dari kata comfy.
Nggak cukup sampe situ, w masuk asrama pas semester tujuh. Semester dimana kudu ambil penelitian skripsi, masih ada kelas, amanah ngasisteni, prepare lomba, dan join les IELTS. Harusnya fokus, Eh ngide banget malah masuk pondok :) Gimana rasanya, capek? Bangetlah. Jangan lupakan sirkel pertemanan w yang heterogen ((banget)), memggebu-gebulah jiwa pengen keluar asrama. Tapi Alhamdulillahnya Allah kuatkan, sampai detik ini - semoga selalu- Nggak jadi keluar tuh wkwk. Malah bisa manage waktu, atur prioritas, terbiasa terpressure, dan lain lain. Coba kalo jadi keluar? What will u get? Ternyata fase adaptasi dan belajar itu emang kudu dipaksa biar terbiasa, till become the good habit. Easier insyaAllah.
Days gone by, nggak nyangka hari ini udah di titik ujian terakhir. Ujian tajwid. I have never imagined before, genuinelly. Rasanya bisa bertahan aja udah bersyukur. Two years was not just a number. Kontemplasi sebelum sampai di titik ini adalah jalan yang panjang. Meredam ego diri sendiri, replanning hidup, menguatkan alasan bertahan, sampai mempertanyakan idealisme yang sempet redup. Bener nggak sih ini yang kamu mau? Longtime semua perihal persepsi dan proses, insyaAllah khoir.
24 bulan berinteraksi sama RTH XI. Dinamika naik turun. Satu yang telat disadari, menjadi bagian mereka adalah another level of God gifts. Representasi ibu peradaban. Menytukan banyak kepala lengkap dengan karakternya dan berbagai kampus dengan beragam disiplin ilmunya. Adu argumentasi menjadi makanan sehari hari haha. Fase mengenal yang nggak pernah berakhir.
Of course aku bersyukur dipertemukan dengan mereka. Kawan seperjuangan yang mencoba melawan arus dan menciptakan standar dunianya sendiri. Definisi meromantisasikan single era dengan tumbuh menjadi perempuan berdaya, berilmu, dan berambisi dunia akhirat katanya. Aamiin, mohon doanya :D
Terima kasih sudah efforts to bigger your comfort zone Qus! As usuall, you will be starting new chapters in soon. Apapun itu, semoga Allah ridho dan hamba lapang.
Bismillah belajar lagi😭🙏
Tumblr media
3 notes · View notes
akunkuini · 8 months
Text
14:02:2024
Bagaimana pesta demokrasi tahun ini?
Pilihanmu masih aman-kan? Jangan² kamu golput ya?
Jujur sih jangan sampai golput, kalau-pun nanti yang jadi bukan pilihanmu, setidaknya kamu sudah mengambil pilihan yg menurutmu benar.
Jangan kecewa ya,
Apalagi sampe marah sama Tuhan, dengan meragukan ketetapannya.
Jangan ya 🤗
Siapapun yang menjadi pemimpin nantinya untuk Indonesia, mari kita berdoa
Semoga amanah dan bertanggungjawab dalam tugasnya
Semuanya sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Apapun yang menjadi ketetapan dalam Takdir hari ini dan yang akan datang, Insyaallah itu ketetapan terbaik dari-Nya.
Indonesia semoga berubah lebih baik, lebih mengayomi rakyat dan jangan sampai pemerintahnya anti kritik, pemerintah dan politikus harus menerima masukan rakyatnya. Tanpa Rakyat, Pemerintahan bukanlah siapa-siapa.
3 notes · View notes
cafeinnn · 6 months
Text
Orientasinya sekarang gimana? Udah belok sejauh mana? Karena ia yang akan menentukan langkah kita kedepannya
Di jalan dakwah udah pasti ujung tombak dan ujung tombok. Siapa coba yang mau bertahan disitu? Tapi ternyata ada banyak dan mereka itu orang-orang yang ikhlas, InsyaAllah
Masing-masing punya kepentingan dan akan disibukkan dengan kepentingan tersebut. Maka, ayo jaga gerakan kita agar orientasinya pada risalah. InsyaAllah grafiknya akan selalu membaik.
Jangan terperdaya dengan orang-orang yang orientasinya duniawi. Fokus ke kerja² kita yang konkrit. Yang terlihat efektif belum tentu ia bisa mengefektifkan perjalanan kita dalam membentuk sdm yang baik. Karena apa? Karena perjalanan dakwah itu memang panjang dan perlu komitmen untuk tekun membersamai.
Jangan sampai Allah membuat kita menganggur (tanpa amanah). Karena kalau Allah biarkan kita nganggur artinya kita nggak berguna. Walaupun kita dikasih dengan hal-hal yang sifatnya sunyi (kerjanya tak terlihat, membina misalnya) gapapa, terima aja. Memang tugas-tugas seperti itu yang membuat kita tidak menganggur dan aman dari hal duniawi.
Rajulun itu bukan orang yang nganggur dan tanpa beban. Tapi ia dengan effort mau hadir dengan segala kerepotan yang ia miliki, demi kerja² dakwah. 
Hal dasar dari ghiroh adalah satsetnya. Bergegas untuk segera menunaikan kerja² dakwah.
Maka, kerja² dakwah itu yang penting ada di inisiatifnya. Inisiatif untuk mengunjungi, membantu, bertanya kabar itu hal² yang rill bisa membuat efektif kerja dakwah kita. Tak terlihat efektif bukan? Wkwk
*rangkuman dari suplemen daurah waktu itu, hehe.
4 notes · View notes
Text
Paket Haji dan Umrah
Tumblr media
0 notes
ceritapermata · 1 year
Text
Dalam remang cahaya malam, ada aku yang masih setia dalam perjuanganku. Berusaha menuntaskan amanah yang dipikul sejak beberapa waktu lalu.
Do'akan aku agar senantiasa melanjutkan perjuangan ini. Karena selelah apapun aku berjuang, masih ada ayah dan ibu yang lebih lelah.
Yah, Bu, sabar sedikit lagi ya. Insyaallah sebentar lagi perjuangan ini usai.
27 Juli 2023. 00:20
14 notes · View notes
xyynaa · 1 year
Text
Catatan Pertengahan Juli
Pertama, aku mau cerita tentang perjalanku,
Alhamdulillah akhirnya aku mendapatkan satu kesempatan baru, namun konsekuensinya aku harus merantau agak jauh dikit ke luar kota. Sejujurnya sedikit berat ketika mengambil tawaran itu, takut nggabisa mengemban amanah baru, karena sudah setahun tidak pernah megang alat-alat laboratorium lagi, ya benar karena pekerjaan ku saat ini sangat jauh dari background pendidikan ku sebelumnya. Namun setelah istikharah dan meminta saran dari banyak teman dan kerabat InsyaAllah memutuskan untuk mengambil tawaran di tempat baru tersebut dengan segala konsekuensinya, selain karena lebih relate dengan jurusan kuliahku sebelumnya aku juga merasa sudah saatnya keluar dari zona nyaman (ya gak nyaman-nyaman banget sih sebenernya).
Takut?? pasti, khawatir, resah, gundah gulana ceilahh.. tapi aku percaya Allah udah kasih jalan kesana pasti Allah juga bakal bantuin aku gimana caranya biar bisa survive disana. Bismillah ada Allah ada Allah.
Kedua...
Gatau yaa rasanya susah gitu menghilang rasa iri hati ini, ketika teman-teman lolos di tes TBI Pertamina jujur rasanya tuhh berattt buat legowo wkwk kayak yang "kok dia bisa sih, kok aku enggakk.. " tapi aku sadar Allah udah kasih porsi masing-masing, ya harus banyak-banyak sadar diri sih harusnya, mungkin memang usahaku yang kurang maksimal, gapapa Bismillah InsyaAllah suatu saat pasti ada jalan kesana, restu ibu menyertai ku wkwkwk..
Tiga..
sudah mulai khawatir tentang jodoh, awalnya biasa aja, cuman ketika kemarin dapat banyak undangan nikah dari temen-temen kantor langsung terbesit "aku kapann yaaa Ya Allah, kok tanda-tanda hilal jodoh tak kunjung nampak hihihi", tapii sadar sih ilmu ku belum cukup, aku belum benar-benar siap, baik dari lahir, batin, finansial juga hahaha dasar emang
udah ini dulu ceritanya, besok sambung lagii
17-07-2023
19 notes · View notes
adestraayubs · 9 months
Text
Terbukalah, Bahwa Engkau Bisa Sangat Mudah Untuk Salah
Alhamdulillah, masih bisa merasakan momen akhir tahun, sekaligus mengingat hari di mana saya dilahirkan. Terus terang saya masih belum cukup percaya diri untuk mengunggah sesuatu tentang diri di instagram, cukuplah tulisan ini sebagai wujud opini saya. Apalagi membuat video atau mini blog tentang rekap selama setahun, meski terus terang begitu ingin juga, sebagai galeri yang terabadikan saja.
Momen ini saya gunakan untuk menyampaikan terimakasih kepada orang tua, yang selalu memberikan ijin atas sesuatu pilihan yang saya ambil. Seperti Ibu yang semula tidak begitu yakin atas pilihan yang saya ambil, saya teringat persis, bagaimana respon Ibu saat saya sedang aktif-aktifnya aksi di jalan, menerima amanah yang cukup berpotensi memecah fokus belajar di kelas, yakni di BEM. Yang terbaru adalah cemasnya saat saya memilih belajar di Jepang. Namun, lambat laun sedikit keraguannya terhapuskan, dengan pupuk doa yang tak pernah dihentikan. Sedangkan bapak saya, tidak begitu banyak respon, hanya mendukung, namun tidak jarang meminta untuk tidak "neko-neko", alhamdulillah atas izin Allah, saya sedikit demi sedikit menjalaninya, pasang surut aktivitas tetap diizinkan oleh orang tua. Yang saya yakini bahwa ijin orang tua adalah separuh lebih isyarat kebaikan yang bisa tak lalui.
Berikutnya, saya sampaikan terimakasih kepada mbak-mbak saya yang terbilang cukup sering menasehati saya, "jangan lupa pakai hand body, potong rambut, motornya dicuci, jaga penampilan, jangan lupa pakai pembersih wajah" dan masih banyak lagi. Sebab mungkin benar, saya kurang memperhatikan penampilan diri. Kalau dipikir-pikir emang benar kata mbak saya, bahwa salah satu mensyukuri nikmat adalah merawat diri.
Yang lebih dari itu adalah bagi saya anak terakhir, saya menemukan peta jalan yang lebih terang, tanpa harus melewati jalan yang sama sebagaimana jalan mbak-mbak saya. Sebab, mbak-mbak saya yang membuka jalan pertama untuk kuliah begitu seterusnya. Mbak saya yang pertama memang tidak begitu banyak bicara, namun saya masih ingat ia memiliki kebiasaan yang cukup berpengaruh terhadap saya. Selama ia kuliah, ia sering membawa buku-buku dari bazaar buku yang ia temui di perpustakaan UIN Solo, Goro Assalam, dsb, ia kerap kali membawa buku-buku yang ia pinjam ke rumah, yang akhirnya sedikit-sedikit saya sentuh dan buka sampul hingga lembar demi lembar. Kegemarannya terhadap buku ternyata cukup mempengaruhi saya dalam memandang buku juga. Kegemarannya ini juga terlihat dari unggahan-unggahan di akun instagramnya. Sedangkan mbak saya yang kedua lebih banyak memberikan akses-akses informasi, konten, tulisan, media sosial, serta petualangan organisasi. Tidak aneh bahwa saya cukup kerap menulis di tumblr, sebab mbak saya yang menunjukkan cara mainnya. Sehingga, kedua potret dari mbak saya, coba saya rangkum di diri saya, saya berusaha banyak membaca dan menulis, tak lupa memaksimalkan peran yang saya anggap baik selama di kampus.
Berikutnya saya sampaikan terimakasih yang tulus kepada teman-teman sebagai lingkungan belajar saya. Ruang-ruang itu begitu banyak saya dapatkan, sebagaimana mimpi-mimpi saya sejak SMA untuk bisa mencicipi forum-forum di kampus, mulai dari kos, organisasi, komunitas, beasiswa, jurusan, dan seterusnya
Alhamdulillah, dengan hadirnya lingkungan pertemanan yang beragam latar belakang, tujuan, karakter membuat semakin sadar akan kekurangan yang saya miliki. Melalui hal ini insyaAllah membuat saya yakin, bahwa tidak selamanya bahwa kesalahan itu bisa kita sadarai secara utuh oleh diri sendiri, bahwa kita harus terbuka, keselahan itu sangat nyata untuk mungkin terjadi oleh diri sendiri, apa pun itu, kapan pun dan di mana pun.
Sikap terbuka, sepatutnya memang harus saya lestarikan, sebab membuat diri tidak kebal kritik, tidak tebal telinga, tidak keras hati. Semoga Allah bimbing dan ijinkan istiqamah aamiin.
Momentum akhir tahun ini menjadi peningkat rasa syukur akan segala kekuasaan Allah yang memberikan kesempatan bagi hambanya untuk beramal dan memungkinkan beramal kembali.
Rasa-rasanya begitu banyak, banyak, dan banyak yang ingin saya tulis, terimakasih-terimakasih dan mohon maaf atas kesalahan yang saya perbuat. Alhamdulillah, semoga Allah mengampuni hamba.
Tumblr media
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 10 months
Text
Arisan perdana momies A1
Akhirnya datang jg nih arisan perdana. Udah direncanain dr minggu kemarin hari jumat ada rikuesan dari mam Ana, baikkk.. Trus anak2 masuknya jg lebih pagi 7.30. Seperti biasa nyari tempatnya deket2 area sekolah aja. Kebetulan ada cafe baru sebelah PH pajajaran namanya Watari, jepang bgt dan itu sebelahan sama tour n travelnya jg.
Jadi ternyata yg asalnya 19 org momies A1 ngevote ikutan pas hari H pada batal jadi cuma 14 org. Akhirnya ditodong sama bbrp mama A2 ada yg pgn ikutan, jadilah 3 org nambah dari A2. Dan ada bbrp yg ikut 2 nama jadi total 22 org. Alhamdulillah banyak yaa. Sistemnya jadi per 2 minggu arisannya dan dikocoknya 2 org yg menang. Jadi dlm 2 bulan 2x arisan 4 org yg menang. InsyaAllah kalo lancar berakhir di bulan mei. Lancar dong yaa aamiin! Dah fix InsyaAllah inimah momiesnya amanah dan ngga sulit trf kalo udah wktnya arisan wkwkwk.
Alhamdulillah keluar nama 2 org utk arisan perdana mama Ana A1 dan mama Arka dari A2. Selamaaaattt! Etapii mama Ana gamau pertama katanya kurang seru haha jadinya dikasihin aja ke mama Cheryl. Sippplaaahhh. Selamat untuk 2 org pemenang.. Mudah2an berkah, mayanlah buat SPP anak bbrp bulan mah wkwkwk. Nexxxxttt arisannya setelah anak2 masuk liburan sekolah kira2 januari minggu ke 2. See you soon momies~
Foto2 dulu dong~
Ini Cafe depannya Jepang bgt, pas ke dalem rumahan bgt yhaaa hihi. Jadi kek lg dirumah siapaaa gt
Tumblr media
Kami order artisan tea dan onigiri, menu makanannya belom banyak huhu. Aku suka yg aku order tehnya tropical herb apa gt namanya, 1 lg mango green tea.
Warna biru punyaku, yg kuning mama lain.. Enaaak~ harganya memang agak pricey yaa menunya pun dikit..
Tumblr media
3 notes · View notes
nurulputrihanifah · 1 year
Text
Menutup april tahun ini dengan banyaknya rasa syukur, atas banyaknya nikmat yang diberiNya, meski sering saya merasa masih banyaknya tak luput dari kesalahan, juga kelalaian. YaRabb, hamba memohon ampun, berikan selalu hidayah juga karuniaMu dalam setiap hidup yang Kau beri dihidup ini....
.
Sabtu kemarin, tanpa diduga, ternyata harus melepas untuk mendapatkan yang lebih baik lagi atas ijinNya. Perihal kendaraan (motor) yang hampir 6 tahun, Allah titipkan kendaraan itu u/menemani aktivitas saya (juga perjuangan, tangisan) didalamnya. Belum sempet 'perpisahan', si blue (panggilan motor kesayangan saya) sudah ditempat penggunanya yg baru, semoga bisa tetep bermanfaat blue, terimakasih sudah menjadi temen perjalanan selama hampir 6 tahun ini atas ijinNya.
Mungkin terlihat 'lebay', tapi makin kesini saya sadar, saya sedang belajar untuk mensyukuri dan belajar sekecil apapun proses yang sedang terjadi, karena dari situ saya bisa memandang setiap makna yang terjadi dalam hidup saya.
.
Singkat cerita, beberapa bulan belakang ini saya memang akui banyak mengeluh ttg si blue ini, mulai dari lampu sorot depan yg sering mati2, spinometer mati, rem juga kurang nyaman, dll. Hanya saja sy belum berfikir u/menggantinya karena alhamdulillah mesin masih sangat aman, selain itu saya juga belum mempunyai tabungan yg cukup u/membeli yg baru, dan saya sedang menghindari cicilan jika itu tidak urgent sekali.
. Jadi, sabtu kemarin saya meminta tolong ayah dan mamah saya u/service motor, karena kebetulan ayah mamah punya waktu luang.
Ternyata sampai dealer motor, mamah ayah berfikir u/membelikan motor tanpa persetujuan saya. Hanya langsung menelpon saya, suruh pilih warna apa. Awalnya saya kekeuh gamau, tapi memang sudah setahun lalu, ayah mamah menawarkan u/ganti motor, saya selalu menolaknya, karena jujur saya malu diusia segini rasanya saya masih saja merepotkannya, saya masih saja dikasih, yg seharusnya mungkin saya yang banyak membelikan u/mereka (apalagi saat ini ayah sudah pensiun).
Tapi, saya juga tidak mau terus ego, bismillah saya iyakan tawaran ayah mamah u/beli motor baru. Dengan syarat tidak nyicil. Alhamdulillah, mamah ayah ada tabungan, sehingga bisa beli cash.
Terimakasih yah mah, yang selalu mengusahakan fasilitas terbaik u/anaknya dari sejak lahir sampai saat ini bahkan seterusnya. Terimakasih sudah selalu support. Terimakasih atas perhatiannya. Semoga ayah mamah sehat terus, semoga doa yang sedang ayah mamah kuatkan, semoga Allah ijabah diwaktu yang terbaik dan tepat. Terimakasih Allah sudah menakdirkan saya menjadi anak dari ayah mamah, tidak ada keluarga yang sempurna yang ideal, tapi apa yang sudah jadi ketetapan jalan hidupmu itu yang terbaik.
Semoga dengan ada yang baru ini, semakin menambah rasa syukur, bahwa Allah menitipkan amanah lagi kendaraan yang insyaAllah bisa nemenin aktivitas2 saya, memberikan banyak manfaatnya u/ yang membutuhkan. Semakin menyadarkan bahwa beli sesuatu yang memang dibutuhkan, atau sudah jalanNya, semerasa tidak mampu pun, Allah mampukan dengan caraNya. Rejeki dari arah yang tak disangka-sangka.
Bismillah, dimulai dari 1.7 km 😇😊
Tumblr media
10 notes · View notes