Tumgik
#Kacamata cowok
cicheerful · 2 years
Text
Makan yang banyak, jangan terlalu kenyang.
Tumblr media
Hamid tak pernah menyukai pertemuan formal yang sesak seperti ini, dulu jika ada rapat orangtua mama pun jarang datang dan selalu diwakilkan oleh orangtua Ule—tetangga sekaligus teman mamanya. Makanya, hari ini dirinya lah yang sebagai orang dewasa mewakilkan kehadiran orangtua pada rapat pendidikan adik perempuannya.
Hamid selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk Maya, ingin memberikan energi positif akan kehadiran sang kakak di sampingnya. Bahkan Hamid seringkali mengelus bahu atau mengajak ngobrol perempuan yang beranjak remaja itu untuk mendistraksi kesedihan melihat teman-temannya datang bersama orangtua mereka.
Tapi, Maya juga bangga ketika banyak pasang mata melihat ke arah kakaknya, binar-binar kagum dan senang akan paras Hamid yang begitu enak dipandang. Beberapa murid pun guru di sana sudah mengenal lelaki dengan jas hitam itu adalah alumni sekolah mereka.
Hamid hanya menangkap poin-poin penting tentang pendidikan dan acara-acara tertentu yang akan diadakan di sekolah adiknya.
Setelah selesai dengan tubuh yang gerah karena hari mulai beranjak siang ditambah perutnya yang belum terisi apa-apa, Hamid segera keluar dari sana setelah berpamitan dan Maya mengikutinya untuk mengantarkan sang kakak menuju parkiran.
“Aa kayak cowok fiksi yang Maya baca di novel,” kata gadis itu terkikik ketika Hamid mencari kunci motor di sakunya sementara jas yang sudah ia lepas tersampir pada tangan kirinya.
Maya melanjutkan ucapannya, “Aa cepet gedenya. Beda banget kalo lagi pake seragam sekolah sama jas begini.”
Lantas Hamid terkekeh menanggapi ucapan Maya. “Masa sih? Makin keliatan kah gantengnya?”
Gadis itu mengangguk semangat, setuju dengan tuturan kata sang kakak.
Dengan tengil Hamid menambahkan, “Bukannya Aa dari dulu gantengnya nggak pernah luntur ya?”
Tentu saja, hal itu malah membuat Maya mencebik kesal, lagi-lagi ya kakaknya itu kalau dipuji sekali dia akan percaya diri dua kali lebih banyak. “Ya, ya penting Aa seneng.”
Lelaki itu kembali mengenakan jas pada tubuhnya, membenarkan letak kacamata dan mengambil helm untuk segera ia pakai. “Nanti kalau pulang jangan lupa kasih tau Aa ya?” usulnya menatap Maya yang tak melepaskan pandangannya dari wajah sang kakak. Gadis itu hanya menjawab dengan anggukan kepala sebagai responsnya.
Tarikan tangan kecil di jas miliknya membuat Hamid menolehkan kepala menatap raut wajah sang adik yang sulit untuk ia cerna. Bahkan kepalanya belum siap mencari jawaban ketika tiba-tiba adiknya bertanya, “Aa sekarang bahagia, 'kan?” —atas banyak kenyataan yang menimpanya bertubi-tubi.
Lengkung bibirnya seperti sulit untuk ditarik membentuk senyuman yang akan menghilangkan tanda tanya di kepala mungil gadis di depannya. Hamid jadi banyak berpikirnya untuk pertanyaan sesederhana yang dilontarkan Maya padanya.
Beberapa waktu terlihat singkat, namun bak menunggu bertahun-tahun lamanya untuk Maya tahu jawaban Hamid sebenarnya.
“Emangnya ada alesan Aa sekarang nggak bahagia?” katanya dengan nada sumbang, dan tawa memalukan kalau jelas-jelas terdengar.
Terlihat seperti kepura-puraan yang tak Maya pahami.
Lantas gadis itu berakhir tak peduli, toh, sudah ia dengar sebenar-benarnya jawaban. Apa yang harus ia takutkan? Maya tersenyum lebar pada akhirnya.
Pun Hamid tersenyum sebagai balasan, mengusap kepala sang adik sejenak sebelum mengeluarkan motornya dari tempat parkiran.
“Hati-hati, A!” kata sang adik yang dibalas lambaian tangan oleh kakaknya.
Hamid membawa motor miliknya menjauh dari sekolah itu, menjemput satu-satunya bahagia yang ia miliki saat ini.
Bagi Hamid, kekasihnya adalah satu-satunya bahagia yang ia bawa dari masa-masa berat itu. Hanya tersisa Disa dari segala memori baik yang merenggutnya habis.
Kesepian—lebih seperti kehampaan yang Hamid rasa selepas semuanya tak lagi sama seperti semula. Maka, dengan bertemu Disara—gadis yang menemani masa-masa sulitnya—Hamid merasa sembuh seketika, kehadiran kekasihnya mampu mengusir rasa kesepian pada hari-harinya.
Disa tumbuh dengan cepat, sama seperti dirinya. Parasnya semakin dewasa, semakin cantik dengan rambut panjang—yang tak Hamid kira-kira akan panjang lebih cepat dari dugaannya—pun senyumnya makin mengembang manis. Walau kadang gadis itu masih gengsi untuk meminta atau memanggilnya lebih romantis seperti kebanyakan pasang kekasih, tapi Hamid tak terlalu memusingkan hal itu.
Di ujung jalan ramai tempat orang-orang menepi sejenak untuk duduk di bawah rindangnya pohon, terlihat seorang gadis familier sedang bicara dengan seorang lelaki asing di mata Hamid, namun Disa tampaknya mengenal dengan baik sebab gadis itu tampak nyaman bicara dengannya.
Saat motor Hamid mendekat barulah jelas siapa laki-laki dengan kemeja tartan dan tas tersampir di bahunya, mereka alihkan atensi pada seorang lelaki berjas hitam memanggil kekasihnya.
Disa tersenyum lebar melihat Hamid menepikan motor di dekatnya, mereka bertegur sapa sejenak dan Hamid memberikan helm pada kekasihnya.
“Nunggu lama nggak?” tanya Hamid pada Disa yang sedang memasang helm kaca di kepalanya. Ditanggapi gelengan kepala dari sang kekasih.
Hamid alihkan atensi pada lelaki yang sedari tadi memandang mereka setelah Disa berpamitan pada orang itu.
“Kak, saya duluan, ya!” pamitnya yang dibalas anggukan dari lelaki itu sementara Hamid pun ikut bereaksi sama seperti Disa yang menundukkan kepalanya sopan untuk pamit pulang.
“Siapa tuh?” tanya Hamid ketika motor mereka melaju menjauh dari sana.
“Kakak tingkat aku,” jawaban Disa direspon oh ria oleh kekasihnya. Hamid tak terlalu banyak bertanya atau resah karena perutnya berteriak ingin segera diisi.
Mereka tidak tau mau mengisi perut ke mana, Disa bertanya dengan menepuk pelan punggung Hamid yang sedang fokus menyetir kuda besi miliknya. “Mau makan apa?”
“Bingung, bubur aja kali ya,” jawab Hamid membuat Disa mencebik bibirnya.
“Kok makan siang bubur, tadi perut kamu udah diisi emangnya?”
“Belum."
Mendengar jawaban kekasihnya yang makin membuat Disa kesal, lantas gadis itu refleks menampar punggung Hamid tak keras namun mampu membuat kekasihnya berjengit kaget. “ADUH!” Untung saja motornya tidak hilang keseimbangan.
“Perut kosong sampe siang cuma mau makan bubur doang?!”
“Iya atuh iya, apa ya?” Barangkali perut kosong membikin kepala Hamid ikut kosong juga.
“Itu aja tuh di depan ada kupat tahu.” Disa menunjuk pedagang kaki lima yang tak jauh dari jalur mereka.
“Ah, bosen atuh, Sa!” keluh Hamid.
“Biarin atuh kenyang, aku juga lagi pengen,” katanya.
Fakta menarik di hubungan mereka; yang paling ribet soal makanan sudah pasti Hamid.
“Ya udah, tapi disuapin kamu ya?” ujarnya tengil yang dibalas cubitan ringan di pinggang Hamid oleh kekasihnya.
“Enak nggak?”
Pertanyaan retoris yang dilontarkan Disa di depannya hanya dibalas deheman dan senyum singkat oleh kekasihnya yang sedang sibuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Disa tak lanjut bertanya, membiarkan Hamid di depannya itu makan dengan lahap sementara ia memperhatikan lelaki berkemeja hitam yang digulung hingga sikut dengan rapi, jas miliknya sudah ia simpan pada bangku di sampingnya. Beberapa kali Hamid membenarkan letak kacamata pada batang hidungnya.
Surai hitam pemuda itu sudah tak tertata dengan rapi lagi, ditelisik dengan saksama bahwa rambut itu panjangnya sudah sampai belakang telinga.
Disa menyadari banyak hal bahwa kekasihnya sudah tumbuh dewasa, kontras ketika menjadi bocah SMA tengil dan mahasiswa maskulin dengan kemeja hitamnya.
Hamid banyak berubah, dan Disa tak bisa memprediksi perubahan yang Hamid bawa akan menjadi hal yang baik atau tidak.
Ia usap surai hitam yang jatuh di dahi pemuda itu, membenarkannya agar tidak menganggu kekasihnya yang sedang makan siang. Namun, siapa sangka sentuhan tiba-tiba itu membuat Hamid tersedak dan Disa kaget.
“Pelan-pelan ai kamu,” kata Disa memberikan segelas air putih untuknya.
“Atuh kaget dipegang-pegang,” ujar Hamid membuat Disa mendelik.
“Aku benerin rambut kamu ih,” bela gadis itu dan menambahkan ucapannya, “Rambutnya potong, Mid. Udah mau panjang gitu nanti ganggu kamu.”
“Nggak ah, mau dipanjangin biar bisa dikepang,” candanya.
“Kayak yang bisa aja.”
“Lho, kan ada kamu.” Hamid tersenyum hingga matanya menyipit di balik kacamatanya itu.
“Hahahaha iya deh, tapi kalo kamu nggak skip sarapan terus. Nanti sekalian aku sanggulin rambut kamu,” katanya dengan jenaka.
Hamid tertawa mendengar, tersenyum lagi, lalu makan lagi. Sementara gadis itu diam-diam terkekeh sembari memperhatikan kekasihnya.
“Habisin, makan yang banyak,” kata Disa dengan nada yang tenang.
Makan yang banyak, Mid. Tapi, jangan sampai kenyang, soalnya aku mau temenin kamu duduk di angkringan kaki lima setiap hari. Atau aku bakal belajar masak apa-apa yang bikin perut kamu senang, sebab aku tau betul rumah milik kamu itu punya tempat paling dingin—barangkali bakal jadi tempat yang nggak pernah lagi disentuh pemiliknya—meja makan keluarga di sudut rumah sederhana.
85 notes · View notes
hikmahjalanan · 1 year
Text
Kalo ada cowok yang bilang,
"Gue milih cewek ga mandang fisik kok."
Bagi gue, it's kinda bullshit.
Sadar ga sadar, hal pertama yang cowok nilai itu ya fisik, especially wajah dan kecantikannya, dari situlah biasanya cowok otomatis memilah mana yang selera dia mana yang engga. Toh memang manusiawi, memang kita para cowok dihiasi dengan rasa suka memandangi perempuan.
Tapi yang harus digaris bawahi adalah 'Selera tiap orang itu berbeda', dan bagi gue disinilah letak keadilan Allah.
Suatu malam gue berbincang via telpon dengan seorang teman yang minta dicarikan cewek, which is dia salah orang karena database gue soal cewek justru ga sebanyak dia 🤣. Terlepas dari itu akhirnya gue sebutkan lah beberapa nama yang menurut gue cantik, karena memang kriteria doi 'yang penting cantik'.
Tau apa yang terjadi setelahnya?
Nama-nama yang gue sebutkan ternyata bagi dia biasa aja, atau bukan selera dia. Terus gue tanya dong,
"Emang yang cantik menurut lu siapa?"
Disebutkan lah beberapa nama, dan kali ini gue yang komen kalau nama yang dia sebutkan bagi gue biasa aja. Tentu tidak jelek, tapi bukan perempuan yang mampu membuat gue tak bisa memalingkan pandangan 🙈.
Tapi disinilah bagian menariknya, betapa cantik itu memang relatif, selera tiap orang berbeda. Lebih kasarnya, fetish tiap orang berbeda. Dan bagi gue, disitu letak keadilan Allah dalam menjodohkan manusia satu sama lain.
Ada cowok yang suka perempuan berkacamata, bagi dia perempuan pake kacamata damagenya ga main-main. Tapi ada pula yang menganggap kacamata justru adalah nilai minus.
Ada cowok yang suka perempuan pendek imut, ada yang suka tinggi dan dewasa.
Ada cowok yang suka perempuan lebih tua, kalau perlu janda biar mateng sekalian. Ada yang lebih suka seumuran, ada pula yang lebih muda.
Ada cowok yang suka perempuan pendiem, tapi ada juga yang memandang perempuan cerewet itu amat mempesona.
Ada cowok yang cari perempuan penurut yang mengabdi di rumah aja, ada pula yang cari perempuan karir.
Ada cowok yang suka perempuan langsing, ada pula yang lebih suka perempuan berisi chubby.
Pokoknya pasti semua kategori perempuan apapun itu, selalu ada cowok yang suka. Barangkali begitupula sebaliknya di cewek. Sehingga hampir mustahil ada manusia yang nir-cinta kecuali karena memang dia menolaknya, padahal tanda-tanda jodoh sudah sedekat itu.
Karena ada juga cerita dari salah satu senior tua di kampus tentang seorang akhwat teman angkatannya, yang semasa kuliah dulu jadi bunga dan primadona kampus. Setiap ikhwan selalu mengelu-elukan dia untuk diperistri, tapi dari sang akhwat selalu menolak setiap lelaki yang datang sampai akhirnya di umur kepala 3 sekarang dia belum berkeluarga dan mulai kesulitan mencari pasangan.
Aku tak menjustifikasi, tak menyalahkan, karena toh siapa pula yang berhak melabeli tanggal kadaluwarsa pada setiap punggung perempuan?
Tapi setidaknya ini jadi sebuah pelajaran untuk ku, bahwa privilese given berupa fisik yang seringkali membuat seseorang itu minder akan dirinya sendiri, sebenernya hanya halusinasi semata. Yang dinilai cantik menurut standard global kapitalis hari ini tidak selalu menjamin hidupnya lebih mudah, begitu pula sebaliknya. Masing-masing kita punya Value tersendiri kok, hanya perlu kita temukan lagi, dan poles agar lebih indah.
52 notes · View notes
lokersepatu · 4 months
Text
Revisiting Chapter 1 & 2
Hai. Aku baru aja ngotak-atik bab 1 dan 2. Aku mengubah beberapa bagian agar lebih ... apa, ya? Mungkin bisa dibilang agar lebih representing Tirta ketimbang sekadar sesuai sama outline. Awalnya aku lumayan lama menahan diri buat nggak ngebahas hal-hal tentang Tirta yang menurutku terlalu sentimental dan mungkin nggak akan dipikirin Tirta itu sendiri. Tapi lama-lama, itu terasa nggak realistis. Tirta mungkin cuek dan rasional, tapi dia tetap punya perasaan-perasaan terpendam yang bahkan nggak pernah dikomunikasikan dengan baik—which sounds like a problem. Jadi, yaaah, with that in mind, I had to rewrite chapter 1 and 2 supaya lebih menunjukkan struggle Tirta. Sekarang aku jadi sadar kalo bab-bab awal RT tuh terlalu fokus memperkenalkan karakter dan latar belakang konflik ketimbang menceritakan konflik-konflik itu sendiri.
Aku juga lagi berusaha menyesuaikan delivery cerita RT dengan selera bacaan cowok. I'm fully aware that RT is not the kind of story boys will read, terutama kalo selera bacaan cowok masih didominasi cerita-cerita petualangan dan fantasi sesuai hasil studi yang akhir-akhir ini lagi sering kurenungi. Tapi aku mau melakukan apa pun yang aku bisa agar RT punya feel cerita cowok, ngerti nggak maksudnya? Kayak DB dan Kronik Damas gitu, deh. Menurutku dua cerita itu lumayan kuat feel bacaan cowoknya walau audiens genrenya masih didominasi perempuan. Beda banget sama NL yang 100% catered to girls.
Kenapa aku melakukan ini?
Pertama, tokoh utama RT kan cowok, dan aku penginnya cerita-ceritaku menjadi "suara" bagi tokoh utamanya. Dengan kata lain, aku harus menyesuaikan diri menjadi seperti tokoh utama ceritaku. Kalo tokoh utamanya cowok, hal-hal kayak gaya bahasa, POV narasi dan deskripsi terutama ketika mendeskripsikan perasaan, suasana, dan karakter, dan lain-lainnya harus diupayakan memakai kacamata laki-laki.
Kedua, aku prihatin banget sama statistik tentang kegiatan membaca remaja laki-laki yang lebih rendah dibanding remaja perempuan. Learning that many boys don't find reading interesting and not beneficial to them membuatku sedih 😭😭😭 Dan ini tuh lebih kompleks dari sekadar preferensi bacaan. Kapan-kapan akan kubagikan bacaan-bacaanku soal ini setelah aku bisa mencernanya dengan perasaan yang lebih tenteram. Sekarang aku masih terguncang dan kepikiran terus.
Yah. Gitu, deh. Aku masih belum tahu bab 1 dan 2 udah beres atau belum. Mungkin nanti akan kubaca lagi setelah pulang dari kafe (sekarang aku lagi di kafe). Kalau udah mendingan, mungkin aku bisa balik lagi ke bab 14 and actually make a progressive progress.
Sekarang aku mau beres-beres dan pulang~ Nanti masih mau mampir ke supermarket dan beli beberapa hal buat dibawa balik ke Jakarta.
Bai~
0 notes
ajubitti · 1 year
Text
Pukul 22.25
Suara kipas yang berisik, chargeran hp ku yang sudah mau putus kabelnya, seprei kasur yang berantakan, bantal hello kitty dilantai, body care segala merk, botol sambel extra hot chili sauce, autan sakura, obat procold, kacamata minus, totbag "5 langkah muda belanja di tokopedia", notif twitter litteraly base, id name kpaj Makassar, tumpukan kertas skripsi, whatsapp memeriksa pesan baru, wifi hadden love.
Kapan hujan ya?? Aku pengen main hujan-hujan dipantai. Habis itu makan pop mie. Pengen nendang ban mobil orang. Terus puterin kaca spion motor yang terparkir, pengen Nyanyi2 diatas motor. Pengen nanya ke orang-orang "aku cantik ngk? Aku ngerepotin ngk? Aku...yang banyak".
Pengen balik ke sinjai. Ketemu bapak. "Pak boleh ngomong babi? Ada cowok yang php in anakmu, ngk jelas maunya apa. Dia ada tapi kayak ngk ada. Dasar Bocillllll huss sanaa ribet lu jari nih jari kelingking :). Kenapa yang suka aku bocil semua pak."
Astagfirullah ya Allaaaaah
1 note · View note
myordinaryeyes · 1 year
Text
The Beginning of Twinning
[Throwback] Written on 3 June 2013; 21:53
Buat sahabat gw yang pertama, sahabat yang gak akan pernah bisa ditebak. Pertama kali kita kenal yaitu waktu SMP. Kelas 7 dan 8 gw sering banget liat dia di sekolah tapi gak pernah kenal siapa dia. Bahkan kelas aja sebelahan tapi yang gw tahu dari dia cuma nama. Banyak orang bilang kita mirip katanya kayak anak kembar. Mungkin dari postur tubuh, tinggi badan haha, pake kacamatanya mirip yaitu kacamata black frame dan sama-sama imut haha. Anehnya kita berdua sama-sama setuju kalo kita gak mirip sama sekali. Dia orang yang realistis dan terbuka banget sampe kesannya blak-blakan. Satu hal yang gak pernah bisa gw lakukan sama dia tapi bisa sama orang lain yaitu nebak apa isi hatinya. Dia emang orang yang gak gampang ditebak. Menurut gw dia salah satu sahabat gw yang paling unik. Dia bisa menyenangkan banget tapi bisa bikin gw down banget. Dia bukan orang yang peduli sama masa lalu dan terkesan cuek. Tapi bukan berarti dia orang jahat dan banyak sisi negatifnya. Itulah keunikannya, dan mungkin itu yang buat gw bertahan jadi sahabatnya. Dia orang pertama yang buat gw sadar kalo gw lah penyebab persahabatan gw dan mereka berantakan. Sebelumnya gw selalu nyalahin mereka dan gak pernah liat ke diri sendiri.
Dia adalah salah satu sahabat gw yang ngangenin. Gw udah lupa apa rasanya sekelas bareng dia. Tapi kenangan pernah sekelas sama dia emang susah buat dilupain. Yang gw inget dia pernah duduk di belakang sama gw dan di sekitar kita anak-anaknya seru. Dan gw ngalamin hal itu 2 kali di kelas yang berbeda. Dia orang yang dulunya anak jajan tapi karena gak bisa bareng kita-kita jadi anak bekal. Nyokapnya itu ternyata langganan toko bokap gw. Dan gak tau kenapa gw ngerasa nyokapnya percaya sama gw *sorry kalo geer haha* Setiap gw jalan-jalan bareng dia dan nyokapnya tau gw bareng dia, pasti nyokapnya bilang ke gw jangan lupa ingetin minum obat, jangan lupa ingetin minum vitamin, jangan lupa makan, jangan tidur malem-malem. Dan di saat itulah gw ngerasa jadi saudaranya dia merasa bahwa gw punya tanggung jawab buat jagain dia. Gw gak pernah bisa liat dia lemah karena dia orang paling kuat diantara kita. Setiap maagnya kambuh gw pasti panik tapi gak pernah gw tunjukkin karena dengan kerealistisannya dia pasti bakal nganggep gw lebay haha. Dia adalah orang yang menemani gw di saat suka dan di saat duka. Saat suka yang paling gw inget adalah saat gw ulang tahun ke-17. Gak tau kenapa gw ngerasa dia paling heboh dia paling semangat dia paling care. Saat itu gw sadar gw sayang banget sama dia karena dialah hari itu jadi hari paling bahagia gw. Bahkan dia juga ngerencanain surprise buat gw di kelas dan menurut gw itu hal paling romantis yang bisa dilakuin seorang cewek buat sahabatnya. Saat duka pun dia ada. Waktu itu gw harus jalanin operasi dan dia jenguk dia di saat semua orang gak ada buat gw. Bukan karena semua orang benci gw tapi karena saat itu liburan dan kebanyakan sahabat gw pergi liburan. Walaupun gw tahu gw agak maksa dia buat jenguk gw tapi gw yakin dia pun punya niat baik karena mau gw paksa gimanapun kalo dia gak ada niat dia gak mungkin dateng.
Dia orang yang unik. Dia orang yang nganggep kalo hal romantis itu gak ada. Sampe-sampe gw sama sahabat-sahabat gw niat buat bikin piala sama plakat buat cowok yang bisa menangin hatinya. Sahabatnya sendiri aja susah buat menangin hatinya. Dan disitulah kebodohan gw dimulai, di saat gw bisa menangin hatinya dia gw lepas begitu aja. Masa mencari jati diri membuat gw berubah sikap dan dia orang yang bilang kalo gw gak kayak dulu lagi. Buat gw dia marah dia kecewa dia sedih. Tapi dia selalu nutupin itu dengan topengnya dan bersikap dingin sama gw. Dia yang bilang sama gw kalo semua orang pake topeng dan itu kenyataan. Minta maaf dan nembus semua benteng yang dipasang sama sahabat-sahabat gw yang lain lebih gampang daripada bilang satu kata sakti itu ke dia. Dia gak butuh alasan dia gak butuh penyesalan dia gak butuh maaf. Dia butuh bukti dan tindakan dan itu yang gak pernah bisa gw lakuin. Gw deket lagi sama dia pun karena waktu. Waktu yang memulihkan keadaan waktu yang menghapus kekecewaan dari hatinya perlahan. Tapi bukti dan tindakan yang harusnya gw lakuin cuma akan jadi penyesalan buat gw karena gw terlalu egois buat coba lakuin itu. Itu yang buat gw gak pernah bisa tulus lagi mencintai mereka. Bukan karena gw marah sama dia bukan karena dendam tapi karena penyesalan. Rasa sesal karena gak pernah bisa gunain kesempatan ketika ia datang tapi sesal dan rasa ingin kesempatan kedua muncul untuk memperbaikinya. Konflik emang hal yang paling diingat dalam persahabatan. Mungkin lu udah terlalu sering denger ini tapi gw cuma pengen lu tau kalo gw gak dendam sama kalian karena pernah jauhin gw. Itu memang proses buat gw buat jadi dewasa. Gak selamanya persahabatan itu indah. Maaf karena pernah buat lu kecewa maaf karena gw pernah buat lu gak nerima gw. Maaf kalo itu buat lu sakit dan menyesal pernah ngeluarin semua yang lu punya buat bikin gw bahagia sebelum kita pernah berantem. Maaf karena gw gak bisa jadi sahabat yang baik buat lu, maaf karena gw gak bisa jadi kakak buat lu. Tapi jangan pernah minta gw untuk bilang maaf karena pernah jadi sahabat lu. Karena gw gak bisa.
Mungkin gak banyak yang gw ketahui tentang lu, kenangan persahabatan kita juga gak seindah yang gw bayangkan, tapi mengenal sosok lu punya arti penting buat hidup gw. Kalo lu baca ini gw cuma mau pesen kalo lu harus mencoba menerima orang apa adanya. Setiap orang bisa berubah dan gak selalu bisa lu cintai seperti dulu dia belum berubah. Lu harus bisa mencintai dia dalam bentuk apapun dan mungkin lu harus banyak belajar. Jagain temen-temen sebaik yang pernah lu bilang ke gw waktu kita berantem. Saat itu gw sadar kalo lu mencintai sahabat-sahabat lu dengan tulus dan itu yang gak pernah lu kasih liat ke mereka. Setulus gw pengen mencintai kalian walaupun gw tahu dulu lu mengatakan itu tanpa punya cinta buat gw. Tapi masa lalu gak akan pernah berarti buat lu karena lu adalah orang yang selalu menatap ke depan gak peduli apa kata orang.
0 notes
pelangixaviera · 1 year
Text
Rainbow
" Sekian puisi dari Saya, terima kasih" PROK PROK PROK "Huaaa, bagus banget si kamu tadi Ela" Yep, namaKu Pelangi, biasa dipanggil Ela. Saat ini aku memasuki jenjang SMP, eh sudah mau berakhir maksudnya dan 2 minggu lagi akan ada pesta kelulusan hikz TvT dan...yang tidak boleh terlewatkan adalah sifatKu yang sangat barbar berbanding terbalik dengan sahabatKu yaitu Cristal yang sangat anggunly and slay~ "Yaiyalahhh, siapa dulu dong kalau bukan Pelangii" KataKu sambil menggeser kursi untuk duduk. "Itulah tadi penampilan terakhir untuk lomba puisi kali ini, jika ada salah ucap kata Saya mohon maaf. Peserta-peserta dipersilahkan keluar, terima kasih" Ucap kakak kelas yang menjadi panitia lomba. "Yuk, keluar Cris" AjakKu "Haduhh, gue kebelet nih. Gue duluan yakh, nanti ditempat biasa aja meja bundar di bawahh" Kata Cristal dengan muka yang kalian bisa bayangkan ^-^ "Yaampunn Criss..perasaan tadi loe udah ke WC dehh, ck ck ck" "Lah, tu anak jalan cepet amat dah. Tadi ama gue sekarang udah ngilang aja tu bocah" UcapKu kebingungan. TAP TAP TAP Entah dosa apa atau dendam apa, tibe-tibe tu tali sepatu guwe lepas, and loe pada dah bisa tebak apa yang terjadi setelahnya. "AKHH" BRUK "Awhh, ck..sakit bet dah, malunya g ketolong" Gumamku dengan suara g jelas "K-kamu gapapa? Ada yang sakit?" Seorang lelaki tiba-tiba menghampiriku dan bertanya dengan suara merdu but berdamage itu "E-eh...gapapa ka-kak.." Ucapku tersipu karna malu dan...ga ada xixixi Dia mengulurkan tangan untuk membantuku berdiri dan aku nerima-nerima aja, kata emak rejeki kaga boleh ditolak "M-makasih ya kak..." "Sama-sama, by the way...kenapa kamu manggil kakak? Pfftt, kita seumuran loh, apalagi kamu manggil kakak disaat kamu udah kelas 9? Kamu kan pasti jadi angkatan paling tua saat ini pfffttt. E-ehh, sorry-sorry guwe cuman gabisa tahan tawa aja...bukan maksud apa-apa" Lelaki itu berbicara sambil menggaruk kepalanya, ukhhh gemezz dehh "O-oh iya...ehehehe" SUMPAH AKU MALU BGT WOYY "Oh ya, kamu kan tadi yang puisi itu? Bagus banget lohh" "Makasi...oh iya-" "HEH, MINGGIR DONG KALIAN BERDUA JANGAN NGALANGIN JALAN. LAGIAN KECIL-KECIL GA BOLEH PACARAN!" "E-ehh, kami ga pacaran kak..." Ucapku malu dan aku sedikit melirik ke cowok itu. Muka lelaki itu merona seperti kepiting rebus pftt.. "YAUDAH JANGAN NGALANGIN JALAN" "E-ehh..maaf-maaf, aku pergi dulu ya
TAP TAP TAP
DAG DIG DUG DAG DIG DUG 'Perasaan apa ini?'
Akupun berlari menuju halaman sekolah, oh iya lupa aku sekolah di SMA Melati. Disini halamannya luasss banget kalau bisa pake pangkat dua dah, lalu ada tempat duduk yang berada dibawah pohon dengan meja bundar itulah tempat yang akan kutuju.
"Elaa, lama banget sihh...hmph" "Yak sorry, lagian juga gak lama-lama banget kan. Loe aja yang terlalu lebayyy" "Idihh, gue bawa kaca nih. Mo ngaca gak loe, ga nyadar ape diri dewek juga alayyy~" Ejek Cristal "Sstt sstt, daripada ributan gini ama loe lebih baik gue makannh syantikz" "Emm, bagi dongg Laa, ya ya ya. Gue lupa ga bawa uang ini" Ucap Cristal dengan mata memelas "Mau? Ada satu syarat, elo harus bilang tuan putri Ela, tolong bantu hambaMu ini yang sangat kelaparan" "IHHH, LOE MAH GA IKHLAS BANGET SIHHH" "Mau kaga? Klo ga rotinya gue makan nih" "Hmphh, ini karna terpaksa ya...Tuan putri Ela, tolong dong bantu hambaMu yang sangat kelaparann" "Gitu dong daritadi, nih ambil" "Y, mks" Jawab Cristal dengan tidak ikhlas "Hahaha,lucu banget si elo. Mau aja disuruh kek gitu" "Elo kan yang nyuruh bambang" Kata Cristal sambil memakan roti yang telah kuberi. "Eh, loe kenal gak ama cowok, kulitnya putih ,  pake kacamata?" "....LOE CUMAN NGASIH INFO KEK GITU KEK MANA NEMUIN DIA COBA. LEBIH SPESIFIK KEK! Elo juga ngapain nyari cowok segala..jangan-jangan..." "Yak, kalu be loe tau. Loe kan hampir ngenal semua orang yang ada di sekolah kita" "Ehemm, cie ciee..ada yang mulai suka nih. Uhuk uhuk" "EHHH, G-GAK KOK!!GUE CUMAN PENASARAN AJA. LAGIPULA LOE KAN TAU GUE GAK AKAN PERNAH MAU SUKA AMA COWOK SEKARANG" "Ihh, kok jawabnya gelagapan gitu sihh...cie ciee~tumbuh benih-benih cinta nihh"Goda Cristal "Ihhh, udahlah..dibilang juga aku GAK AKAN SUKA AMA SIAPAPUN DI SMA INII. TITIK" "Hihi, iya dehh~" "G-gue pulang dulu yak, nanti nyokap nyariin lagi" "Ehehe, iya dehh" "Byee bestiehh"
TAP TAP TAP
Aku berjalan kaki menuju rumahKu yang tak jauh dari sekolah, sambil termenung membayangkan sosok laki-laki yang menghampiriku. EH, INGET YA INI BUKAN SUKA TAPI PENASARANN!! BRUK "EHH, KALAU JALAN LIAT-LIAT DONG!"
Jujur yah...gw pny byk list cerita yg gw bikin tp takut gitu loh publish di wattpad gw TvT. Jadi yak...banyak kalimat nyeleneh jg yak, tp gafafa. Met mbaca zayangg
0 notes
gitaftml · 1 year
Text
Catcalling...
Lagi asyik ngobrol sama teman cowok diatas kendaraan roda 2 yang melaju 40km/jam. Tiba-tiba mataku tertuju ke salah satu pria dewasa yang sedang asyiknya merokok sambil berdiri di bibir jalan (memakai rompi proyek). Orang itu senyum menggoda kearahku sambil melambai-lambaikan tangannya. Saya mengamati sekitar yaa cu cuma ada kami yang sedang melintas. Spontan kuacungkan jari tengah kearahnya. Biar paham dia, kalo catcalling itu membuat saya (korban) merasa terganggu dan tidak nyaman. Pakaian tertutup sekalipun (plus kacamata hitam & masker) tidak menjamin kita aman dari pelecehan dst.
catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual dalam bentuk kekerasan verbal atau kekerasan psikis.
Ada pengaruh relasi kuasa pada perilaku catcalling.
"Pelaku merasa berada pada posisi superior sehingga berhak melakukan sesukanya tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain."
Dan benar!
Pengalamanku di daerah intervensi yang berada di remote area. Sore itu saya dan rekan kerja (juga perempuan) lagi update progress pengerjaan jamban di salah satu dusun. Ketika ingin pulang ke basecamp, kami dicegat sama bapak-bapak yang setelannya pakai seragam pegawai PLN
"Mau kemana dek?" si bapak itu bertanya "Mau balik pak" jawabku
"Jangan balik dulu lah, sini kita kenalan cerita-cerita dulu" kata si bapak itu lagi
"Tidak lah pak, buat apa!" sahut kami "Kalian tidak tau yaa, saya dari Palu, saya loh yang perbaiki PLN disini, saya yang bikin terang kampung ini" kata si bapak dengan angkuhnya
"Trus?" Dan kami berlalu sambil memaki dalam hati.
Anjiirrr si bapak, kayak dia saja yang punya ini negara.
*noted: terjadi relasi kuasa disini
Bagi mayoritas perempuan (korban), catcalling bisa menimbulkan trauma jangka panjang dan jangka pendek. Jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka disebut sebagai trauma jangka panjang. Kasus di berbagai negara menunjukkan bahwa catcalling menyebabkan dampak yang begitu besar pada kesehatan mental perempuan. Banyak perempuan yang menjadi korban catcalling mengalami trauma. Mulai dari trauma emosional, malu karena merasa sudah terhina, dan takut bertemu dengan orang banyakGangguan kesehatan mental yang paling parah yaitu memiliki rasa trauma kepada laki-laki, bahkan memandang negatif kepada laki-laki.
Beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan untuk membuat pelaku jera adalah menegurnya secara langsung, mengonfrontasi pelaku, dan jika pelaku melakukan sentuhan fisik, mintalah pertolongan dengan cara berteriak atau kita bisa langsung melapor kepada pihak berwajib.
Ada beberapa tips saat berhadapan dengan pelaku catcalling, yaitu dengan tetap bersikap tenang, tidak tersulut emosi, berpura-pura sedang menerima telepon, dan segera melewati mereka dengan langkah cepat.
Catcalling itu sesuatu yang tidak bisa kita prediksi kapan dan di mana akan terjadi. Menghadapi catcalling juga harus dengan sikap yang berani, jangan ragu-ragu. Jangan biarkan pelaku catcalling semakin merajalela terhadap perempuan.
0 notes
inesyafr-blog · 1 year
Text
JIKA KOMA MASIH MENDAHULUI TITIK (2)
“gimana tadi remed ga lu?”
“Engga, tapi mepet. Eh,gue perhatiin tadi lu ngelamun mulu. Mikir apasih?”
“Iya nih, gue kepikiran omongan lu, gue mikir, emang seenggak pekanya gue ya sampe diajakin makan gue aja gak sadar.”
Alea, mahasiswa yang cukup aktif di organisasi. Dia pandai untuk menjalin kerja sama dengan orang lain. Dia juga cukup lihai untuk berbiacara didepan umum. Tanpa dia sadari, banyak yang tertarik dengan kepribadiannya. Tapi setiap ada yang ingin mendekati lebih dari sekedar bahasan organisasi atau kuliah, tembok dingin yang tinggi itu nyata bagi mereka. Tembok yang lea pun tak sedikit pun menyadari semua itu.
Lea, begitu ramah dan hangat untuk sesi diskusi ilmiah. Tapi tidak tentang ranah pribadinya
***
Suatu sore, hasil rapat memutuskan bahwa alea menjadi ketua untuk kegiatan kunjungan industri. Lea penuh dengan semangat membahas susunan kepanitiaan.
“Le, adek cakep itu dimasukin sama mba Manda jadi anggota sie acara. Gila ya baru pertama kali ikut panitia uda di sie acara aja doi.”
“Ha, masak sih? ga tau tau gue. Ga ngeliatin tadi.”
“ Lu uda kenalan belum sih?”
“ Belum. Yang mana sih?”
“yang tadi pake kemeja kotak merah. Namanya Zafri.”
“ Oh, tau gue, yang duduk di pojokan kan. Gak pake kacamata tuh gue liat.”
“ iya tadi pas ga make kacamata. Gimana menurut lu? Lumayan kan?”
“engga bia ngasih penilian lah gue, baru juga ketemu sekali”
“dia anak asli sini tau”
“oh bukananak rantau?”
“Bukan. Belum punya pacar. Fix uda gue kroscek.”
“oh...”
“Ih jangan oh doang, nih ya dia itu pinter ngomong tau. Pinter ngutarain pendapat”“Nah. Cocok ya kayaknya sama lu. Lu kan pinter ngomong”
“Ih ya engga lah. Nyindir lu. Dia lebih cocok sama lu tau.”
“hmmm...”
“kapan-kapan ngobrol gih sama dia. Sharing-sharing kek sama maba soal praktikum atau mata kuliah. Tapi jangan kaku kaku amat ya.”
“Iya besok ya kalo ada waktu”
“Adain lah kalo engga ada. Bisa yok bisa membuka diri untuk hidup yang lebih asem manis kecut”
“Idih, ogah gue, idup uda pusing ngapai ditambah nano asem manis. Tapi gue liat-liat yang notice dia banyak ya. Kaya jadi pusat perhatian gitu dia.”
“cemburu yaa,,”
“Ih, apa sih Ra, ya engga lah. Cuma cerita aja. Gue liat dia kayak uda biasa gitu ngobrol sama cewek.”
“iya, disekolah dia yang dulu ceweknya dikit. Jadi cowoknya bisa diitung pake jari tangan gitu”
“Oh, ya udah kalo gitu, uda mahir paling ya dia”
“Eh, engga gitu dong konsepnya, Le. Ga semua cowok itu player lho. Coba deh lu duduk bareng.”
“gue gak bilang dia player lho. Gue Cuma biang udah mahir, mahir ngadepin ciwi-ciwi bumi”
“Le, ga papa banget lho, kalo lu mau buka diri buat kenal sama Zafri. Gue bisa bantu.”
“Kayaknya dia uda add pin gue kok”
“serius? Wah bagus dong, terus lu say hi kan?”
“iya engga lah buat apa. nanti dikira gue cewek agresif. Malu lah gue.”
“aduh, engga begitu konsepnya sayangku. Itu namanya bersikap ramah. Ga mungkin say hi dibilang agresif. Lagian mana berani dia begitu sama kaka tingkat terkenal kayak lu.”
“haha, apaan sih. Ya kan kita engga tau pikiran cowok kayak apa, jadi ya, jaga jaga aja.”
“Jaga-jaga dari apa sih, Le? Emang dia bakal sejahat apa sama lu?”
“ Ya, mana gue tau, Ra. Kan kita ga bisa nebak masa depan.”
“eh, mba Manda bikin grup nih. Pasti ada nomor Zafri disini.”
“iya paling, semangat banget sih lu.”
“pasti lu bakal sering koordinasi ya sist. Semangat deh. Gudluck. Gue doain moga cepet akrab lu berdua.”
“engga juga ah. Kan yang jadi ketua sie acara Mas Edo, bukan Zafri.”
“ya, kali aja kan dia aktif jadinya bisa banyak ngobrol kalian. Eh, btw, mas Edo tuh kayaknya juga suka tau Le sama lu. Dia tuh sering ngeliatin lu gitu gue liat2.lu sadar ga?”
“perasaan lu aja kali. Lagian Mas Edo kan uda punya pacar. Mana mungkin di liat cewek lain. Lagian,ceweknya cantik banget tau.”
“Iya sih, tapi katanya mereka tuh sering berantem diparkiran. Sering ditegur pak satpam gara-gara ceweknya sering nangis gitu.”
“apa iya?tau dari mana lu? Jangan suka nyebar gosip yang engga-engga deh. Pamali”
“eh bukan gosip. Gue juga pernah liat Mas Edo berantem sama pacarnya. Pacarnya nangis gitu. Menurut gue sih pacarnya terlalu manja aja. Mas Edo kan emang mandiri, banyak kegiatan gitu. Ceweknya mahasiswa kupu-kupu. Kalo diajak ngobrol suka engga nyambung.”
“Bukannya pacar nya mas Edo juga pinter ya?”
“kata siapa? Yang jelas Mas Edo suka ngajarin pacarnya di hall bawah. Ih. Lemot banget. Paling kalo pacarnya dibilang pinter itu bentuk sarkas anak-anak aja.”
“Mereka uda lama juga kan jadiannya, masak ribut gara-gara lemot sih”
“makin kesini tuh, si embak nya makin rewel. Dia suka riweh gitu kalo masnya rapat. Berisik deh. Suer. Diajakin masuk organisasi mba nya gak mau. Tapi suka ngeribetin kepanitiaan tau.”
“Repot banget ya kalo kaya gitu. Enakkan kaya gue, jomblo. Haha.”
“ya, jomblo sih jomblo, tapi engga kaya lu juga kali. Engga peka nya bikin ngelus dada.”
Edo, kaka tingkat Alea yang sudah lama menaruh perhatian pada Alea. Edo sungguh tertarik setiap Alea mengungkapkan pendapat di forum-forum rapat. Hal itu jelas tersirat di mata Edo yang begitu berbinar di setiap Alea berbicara. Namun, Edo sudah menjalin hubungan yang sangat serius dengan pacarnya. Sedari masa sekolah menengah pertama.Edo bahkan sudah dipercayakan orangtua kekasihnya untuk menjaga anaknya di tanah rantau.
Bersambung.
#5CC#5CC17#bentangpustaka#writingcareerclass#cerpencareerclass
0 notes
shytiff · 2 years
Text
Balilog
Sebuah ((perjalanan)) yg sesungguhnya, dengan cuaca yg ujan ujan ilang, abu2 kadang, awan sukses menutupi usaha2 melihat matahari
Menyusuri tol bypass jam 1 pagi, disetirin teman yang masih compos mentis yang sudah tidur pulas di bar sambil membicarakan orang sosor-menyosor dan mengutuk aplikasi m-paspor, diikuti much needed catch up sambil rebahan
Masih tetap happy saat di Ubud hujan, sambil makan eskrim, nawar jas hujan dan menyusuri jalanan yg macet via kaki. Sempet2nya ngejokes mau rafting palelu peyangg
Mengkontemplasikan harus kah tidur bareng seperti sarden atau nginap di tempat tujuan selanjutnya, sambil leyeh2 di cafe dingin berhujan ditemani live music dan hot beverages, sambil buru2 book penginapan ((yang untungnya bertembok)) di kintamani. cowok-cowok setor muka ke ibu kosan dan disinilah #couplecount dimulai, karena ibu kos mengira apparently kami berpasang2an. kami. yang agamanya ini beda semua dan 1 orang pake hijab
Mengawali hari selanjutnya dgn bangun jam 3 dan cau, seuprit perjalanan awal gua yg nyetir dan alhamdulillah testimoninya adalah ngerem gua akhlakn't. Di tengah jalan mesin panas, sehingga berhenti di kegelapan Bedugul dan menuang aqua dengan harapan mesinnya terkondisikan. Dilanjutkan dengan jalan kelok2 yg bikin mabok melewati 2 danau sampai akhirnya jalannya kecil, dan semakin kecil, dan berbatu, dan bercabang 2 (mobil depan belok kiri, mobil kami belok kanan. Spoiler alert: belok kanan entah kenapa sering membawa nasib kurang baik pada perjalanan ini). Jalan semakin berbatu, turun dan naik tanpa akhlak, sampai ada jalan kecil yang tertutup ranting gede (basically potongan pohon yang lebih tinggi dari orang dewasa) dan entah kenapa saat itu gaada terbersit 1 pun secercah pikiran bahwa.... kayanya jangan lewat sini?
Masih sempet-sempetnya ngakak sambil nyusunin batu di jalan2 yg bolong karena ayla kecil putih matic ini sudah testimoni kandas di parkiran Seeds. jalan, jalan, sampai akhirnya menanyakan jalanan dengan warlok dan menyadari ban depan kandas. untungnya, ada pak RT setempat yang juga ada tambal kecil-kecilan. Ditemani dengan Jackie (yang dipanggil eki), seekor anjing yang menjilat tangan gw pas tangan lagi dikebelakangin abis itu dipegang2 gamau, kami melewati sekuens riweh dari mencari dongkrak yg gaada di mobil -> pinjem dongkrak warga setempat -> kunci untuk buka velg ga pas -> realisasi serep juga bolong -> pinjem ban warga ternyata ga pas -> minum obat masing-masing dulu karena pada penyakitan -> ditemenin warga pake motor nyari ban mobil seken ke bawah desa dan sembari teman kami menjalani cuti haramnya dengan hunting ban, kami mencoba nyolong2 tidur tipis2 dan ada yg nelpon emaknya sekaligus minta didoain selamat sampai tujuan -> ban ada, di titik ini warga yang gotong royong mingguan sudah sampai di dekat mobil kami dan semua berkerumun sambil kita ngobrol misuh2 -> ternyata siajggg dongkraknya ada di bawah kursi supir -> bannya terpasang dan kami dianterin pake motor sampai ke pom bensin terdekat, sambil teman kami ngomong dengan passionate sampe kita di belakang bergumam kayanya mau nyaleg ni orang
Sampe di pantai dengan posisi sangat kesiangan, lumba-lumba sudah ishoma, kami duduk-duduk di kapal di tengah lautnya yang hening dan sunyi. snorkeling, ngeliat "ikan yang disimp warga2 tiktok" dan emang dasar turis nyusahin, kacamata jatuh ke dasar sehingga bli nya akhirnya turun dan basah juga. bertemu dengan teman kami yang tinggal di Singaraja sambil ngedeprok di rumah makan, direkomendasikan untuk pergi ke LBC. di sana kami mengira akan finally melihat sunset, namun matahari blm dekat ke horizon pun dia akhirnya pergi tertutup awan. caw ke destinasi selanjutnya setelah matahari terbenam dan teman kami datang lagii dengan kacang bali dan pie susu. di jalan emak gua nelpon dan teman anda yng sangat akhlakul karimah ini mengatakan beberapa hal yang sebenarnya tidak terjadi. mungkin itu lah kenapa abis itu kena azab di jalan.
Karena tidak ingin mengulangi kesalahan belok di desa Selat, kita mengafirmasi jalan menuju Kintamani dengan teman warlok dan diberitahu untuk melewati desa Tajun. setelah belok kanan (lagi) dan bertemu jalan kecil belok2 menanjak menurun (lagi, tapi setidaknya sekarang beraspal), dan lampu indikator mesin panas nyala (lagi), kami berhenti di dekat rumah warga untuk mencari arah. at this point gua udah misuh2 dengan apa yang menurut teman gw terdengar seperti logat Sunda. berkenalan dengan pak Busana, beliau juga mengira kami berpasangan (#couplecount: 2) dan baik sekali beliau mau mengantar kami (posisinya sudah jam 8-set 9 malam) ke jalan raya besar. kami diinfokan untuk tidak berbicara saat melewati beringin besar. di malam itu pertama kalinya kami doa dengan proper sebelum memulai perjalanan. akhirnya sampai di jalan raya besar yang kosong, kami berpisah dengan pak Busana (yang belakangan menelpon kami beberapa kali untuk check up on us). at this point udah ga muter musik, hening, jalan berkabut gelap sepi, jam menunjukkan pukul 9. makin ke sini makin ke sana, kabut membuat jarak pandang cuma 1 m. nyetirnya modal garis tengah jalan.
Cuman yah kadang garis tengahnya ilang, pembatas antara jurang dan jalan juga ga selalu ada pas lagi kelok-kelok. Silver lining nya (perjalanan ini entah knp membuat perspektif kami lebih luas untuk mencari sisi baik dari semua aspek kehidupan) adalah di malam meraba-raba (jalan, bukan meraba badan) itu tidak hujan deras. Yah cuma gerimis aja kadang. sampai sekitar jam set 10 akhirnya bisa settled in, cowok2 masuk ke kamar Kunti no. 4, dan gua ga inget nama kamar cewe2 apa. Air hangat ada, tapi belakangan baru disadari dia konsepnya kaya trial version alias ada sesaat abis itu ilang. Janjian untuk caw jam 6 dan memang sudah kebangun sebelum jam 6, tapi cuaca ominous, gelap, berangin, hujan, 17 derajat rasa 13 derajat sejujurnya. setelah nyawa semua orang kekumpul, siap2 checkout dan ngobrol dulu sama bapak caretaker tempatnya, yang asli Bima dan udah 30 tahunan di Bali. ((cultural immersion)) selama di sini membuat mulut gua lebih lemes untuk small talk dan ngobrol fafifuwaswes. bapaknya cs dengan manajer2 hot spring di kintamani dan ada bahkan pas awal dibangun. tau2nya dia ngasih surat rekomendasi untuk kami kalau mau ke BNHS (kalo hot spring sebelah kata bapaknya ga seanget itu, dia 50 m-an dari sumber air panasnya).
Setelah ngafe, tes ulang love language, attempt foto2 dengan body language yang sangat awkward kaya baru kenal 3 hari padahal udah kenal dari 2015, berhasil foto lebih luwes ketika ngikik beneran, akhirnya makan makanan indonesia proper dan lezat. prompt "makanan indonesia" ini kayanya menjadi trigger dari topik ngobrol yang makin ngalor ngidul, dan kata-kata "toya-devasya" menjadi trigger lawakan2 gajel menghibur tiada akhir ke depannya. Jika kita bisa circle back ke momen awal di mana ada observasi ((sosor-sosoran)), kayanya itu juga alasan kenapa apa2 bawa2nya love language melee. tapi kalo kata2 "tapi lu harus love yourself first" teteup sih comes out of nowhere, nobody absolutely nobody. kayanya karena situasi sudah lebih rileg dan less stressful, jadi sudah bisa lebih ngobrol santai dan bukan ngelawak slash tipis2 meratapi hidup sampe bikin analogi Selat tu kaya kehidupan FK.
Akhirnya dipilihlah toya devasya, atau yang menurut salah satu oknum teman kami "itu kan youtuber beauty". Konsepnya memang agak lebih capitalistic dari BNHS. kalo BNHS itu cinnamon roll polos, kalo TD banyak toppingnya. Sobat-sobat Fitzpatrick 1 sudah mulai was was dengan matahari karena sudah semi kepiting rebus. tukeran nyetir di pertengahan menuju penglipuran, dan temen di kiri gua dengan acts of servicenya nyodorin 2 keripik gopotato (maksudnya dia 1 gua 1), yang kemudian gua dengan acts of selfishness gua ambil 22 nya. karena tiap hari kerjanya senggol2 love language dan ngomong2 bermakna ganda mulu, gua jadi menyadari bahwa banyak hal2 kecil yang sebenernya bisa sangat bermakna bagi orang lain. aneh bgt asli. entah karena gua quality time apa emang dasarnya apatis. ketika diapresiasi pas nyetir dan temen gua nyerocos "ih apresiatif banget ya lu" gua kaya waah iya ya. lucu bgt orang2 convey things in their on way. kaya it doesnt always hits the spot for me and i dont particularly notice it.
Di desa salah satu dari kami nyewa baju bali sehingga jadilah kaya orang wisudaan ditemani 3 ajudan berbaju hitam. baru juga 5 menitan tu baju kepake, gerimis2 rintik lagi. tbtb somehow bisa dapet pinjeman payung dan yasudah menikmati ~penglipuran in the rain~. pada akhirnya di situ kami jalan bentar, foto2 dan klarif penting oleh salah satu narsum kunci di tengah-tengah toko oleh2 dan gang lapak warga.
Tumblr media
Beberapa perhentian kemudian akhirnya harus mengantarkan 1 orang ke bandara duluan. Di menit-menit akhir tetep aja masih ngomongin kriteria pasangan. Udah tinggal rilek2 dan kayanya udah gaada tujuan yg melelahkan lagi dan yaudah aman damai sentosa (little did we know....) Temen kami pindah hotel ke dekat bandara dan mobil dipegang gw dan teman yang ngekos di sanur. sampe menginjak jalan raya depan hotel pun masih dipantau sama temen shotgun yang membuat gw pede nyetir. sampe di kos, hujan2, parkir, langsung berlindung dan beberes. kunci mobil. temen di kuta nelpon lagi dan memastikan gua tidak fuck up mobil sewaan itu dari kuta - sanur.
"parkir aman?"
"amaaaan. ga baret".
"lampu udah mati?"
"udaaaah".
"lu tadi belok kanannya nyelonong bgt sampe 1 truk 1 mobil hampir nabrak trs satpam geleng2. rasanya mau pura2 ga kenal"
"....hwhwhwhh :D"
besok paginya? ibu kos menelpon dan bilang lampu mobil nyala sepanjang malam. lari ke mobil dan tentu saja, jelas mobilnya sudah tidak bisa distarter. kata mbah google either pake mobil lain buat mancing start nya atau dijumpstart. Bless ibu kosan yang sangat solutif, akhirnya ada orang bengkel datang untuk jumpstart. gua udah "cuy, jangan bilang2 sama dia ya nanti gua yang bilang kalo depositnya udah turun". dan masih sempet2nya bercanda "nanti gua bilangnya 'selama ini gua menyimpan perasaan ke lu, rasa bersalah'". tu mesin harus nyala beberapa waktu sehingga akhirnya makan massimo gelato di mobil.
Tumblr media
ketemu lagi bertiga di tempat oleh2. parkir, matiin mobil dan mastiin dia bisa distart lagi. "rapih y parkirnya  👍 ", ujar temen gua. gua hanya bisa tersenyum dan :D  👍 makan di sup salmon, temen gua mau pesen lagi dan karena gua yg ngadep kasir dan waiter, tak panggilin lah.
"anjay acts of service ya"
"gak la ini common sense"
"common sense itu belok kanan liat kanan"
one last stop before we leave dan at this point aing tak mau baca map lagi mau jadi passenger princess di belakang. drop teman sanur di sbux dan akhirnya otw bandara. sambil menyiapkan script komplenan ke orang rental. di mana personil yang tersisa adalah 2 orang yang hampir tidak ada kemiripan karakter samsek kecuali 1: not a big fan of confrontation. setelah fafifuwaswes dan menguras energi sosial dengan orang rental, yasudah terbang pulang. untung nggak delay dan somehow deret kursi nya cuma diisi berdua jadi bisa kosongin tengah. mandi di kos dan sampe di kamjag buat jamal jam 8an lewat.
anyway a few weeks later si rental dajjal kaga ngasi2 deposit. gua bahkan sampe udah cerita ke temen lain ttg kisah jumpstart mobil sewaan. dan temen gua kaya "ini temen lu belom tau,,,?" ":D👍 gua kan CEO of pura2 bego" akhirnya yasudah gua ceritakan lah pas ketemu langsung. 1 hari berlalu, lusa pagi nya depositnya turun,,,,,
Tumblr media
0 notes
TERLENGKAP, CALL 0813-7990-7320 Frame Kacamata Premium Tangerang Jakarta
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
KLik https://wa.me/081379907320 Frame Kacamata Pria, Frame Kacamata Pria Yang Bagus, Jual Kacamata Pria Original, Kacamata Pria Branded Original, Kacamata Cowok, Kaca Mata Pria Model Terbaru, Kacamata Pria Minus Keren, Model Kaca Mata Pria, Kacamata Pria Hitam
TOKO SENA EYEWEAR. jl. Masjid Al-Ihsan , Rt.3/Rw.1, Rawa Mekar Jaya SERPONG-TANGERANG SELATAN
Pemesanan online : 08130-7990-7320
facebook https://web.facebook.com/search/sena.eyewear
instagram https://www.instagram.com/sena.eyewear/
kacamata #kacamatamurah #kacamataminus #kacamatacowok #kacamatakeren #kacamataanak #kacamataartis #kacamataantiradiasiberkualitas #kacamataaviator #kacamataantiuv #kacamatabulat #kacamatabagus #kacamatablueray #kacamatabening #kacamatacewe #kacamatacowo #kacamatachanel #kacamatacartier #kacamatacewekmurah #kacamataessilor #kacamataelastis #kacamataelegant
frame kacamata minus wanita frame kacamata minus wanita terbaru frame kacamata minus kekinian frame kacamata minus pria frame kacamata minus wanita kekinian frame kacamata minus tinggi
1 note · View note
rojakrizki · 2 years
Text
Tumblr media
GOSIR, WA +62 857-7309-9824, Kacamata k-ion Nano premium 8
BERKUALITAS,Kacamata Asli, Kacamata BlueRay, Kacamata Anti Kabut, Kacamata Terbaik, Kacamata Terkece
MELIHAT DENGAN GAYA , KENAPA TIDAK?
Apa yang ada dipikiranmu ketika melihat temanmu yang *matanya sehat tapi pakai kacamata? Pastinya Ihh kebanyakan gaya dia.
JANGAN SALAH SANGKA
Memang kacamata itu salah satu aksesoris penambah kualitas ootd kamu tapi siapa tahu temanmu tiba tiba pakai kacamata karena sadar dengan bahaya dari sinar UV di siang hari dan sinar biru dari gadget .Karena beberapa kacamata khusus bisa digunakan untuk memblok sinar UV dan sinar biru .
POIN PLUSNYA SELAIN TEMANMU MENDAPAT PERLINDUNGAN MATA, PENAMPILANNYA JUGA PASTI JADI LEBIH STYLISH .
Kamu juga bisa seperti dia caranya mulai sekarang kamu bisa melihat dengan gaya menggunakan kacamata anti radiasi K-Ion Nano Premium 8. Kamu bisa mix & match ootd karena kacamata keren ini tersedia dalam 5 varian warna!
KENAPA HARUS K-ION NANO PREMIUM 8?
Karena mata kamu bisa terlindung dari sinar UV dan sinar biru gadget berkat lensa khusus dan frame khusus yang bisa pancarin ion negatif yang sangat baik untuk tubuhmu.
Untuk Order dan Info lebih detail bisa hubungin no WA 0857-7309-9824
Atau bisa ke link ini : https://runningbusinnes1.digitalbrain.co.id/k-ion-nano-premium-8/
0 notes
Text
LAGI PROMO, 0813-2815-1828, Kacamata Anti Radiasi Malang MB Care
KLIK https://wa.me/6281328151828, Kacamata Anti Radiasi Anak Di Solo,Kacamata Anti Radiasi Anak Terbaik Di Solo,Kacamata Anti Radiasi Anak Original Di Solo,Kacamata Anti Radiasi Asli Harga Di Solo,Kacamata Anti Radiasi Anak Kecil Di Solo
Tumblr media
Kacamata Anti Radiasi MB Care Kacamata MB Care adalah kacamata anti radiasi komputer dan HP yang memancarkan sinar UV yang berbahaya bagi mata. Untuk kacamata dewasa dari usia 10-50 tahun Untuk kacamata anak dari usia 5-10 tahun Melayani secara satuan dan grosir Harga : Rp.200.000/unit
Produsen MB Care Kacamata Anti Radiasi Alamat: Jl. Ahmad Yani No.263 RT01/RW04, Kel.Manahan Kec. Banjarsari Kota Surakarta (Sebelah Barat Terminal Tirtondari, Solo)
Langsung Owner : 0813-2815-1828
https://www.facebook.com/SupplierKacamataAntiRadiasi/
#kacamataradiasi #kacamataradiasimurah #kacamataradiasianak #kacamataradiasimalang #kacamataradiasicomputer #kacamataradiasianakjatiasih #kacamataradiasiantibadai #kacamataradiasibalikpapan #kacamataradiasibatam #kacamataradiasibdl
0 notes
bersuara · 2 years
Text
Sepertinya udah satu tahun deh aku main telegram. Bermula karena harus masuk grup kegiatan Studi Independent, akhirnya tau fungsi lain telegram apaan. Aku tau di telegram ada bot anonym karena liat Twitter, sepertinya seru ngobrol sama strangers. Awal mainin sih aku ngga ngerti, malah sering di skip. Akhirnya tau cara mainnya dan wowww aku seperti diperlihatkan hal-hal yang ngga pernah aku ketahui di dunia nyataku. Syok hahahaha. Tapi aku banyak menemukan perspektif dari orang lain, salah satunya dari cowok. Kalau mutualan sepertinya tidak terhitung, secepat datang maka secepat itulah pergi. Rekor terlama aku mutualan yang masih stay untuk chatan adalah 2 bulan. Selebihnya hanya melihat insta story Instagram, itupun aku lupa siapa terus sempet ngobrolin apa.
Mengenal anonym itu membuat aku menggunakan cara pandang lain (selama ini kebanyakan make kacamata kuda wkwk), terlebih setelah mengetahui kalau ada cukup banyak manusia yang keluar dari jalur jalan yang semestinya (u know what i mean wkwk, bagiku ada yg sampai dark sekali). Terlepas dari hal buruk, aku pun belajar untuk memahami perasaan orang lain. Aku belajar untuk tidak langsung menjudge seseorang karena kali pertamanya membuat kesan yang maaf sangat teramat tidak sopan. Ada kisah dibaliknya setelah aku merubah arah obrolan.
Yang sudah menjadi aib maka simpanlah. Yang sudah terjadi maka sesalilah. Hal yang buruk itu mau dilihat dari kaca mata zaman sekarang pun akan selalu tetap buruk. Tidak ada pembenaran bahkan pengakuan untuk dibanggakan (ini aku temukan dibeberapa ego seseorang yang berumur 18-23 tahun). Karena kehidupan yang layak bukan berasal dari kebahagiaan yang bersumber dari kekeliruan.
- Salam Bestari Huahaha
2 notes · View notes
kreyazova · 3 years
Text
(18+)
Gue rasa, kalau dari awal loe kenal sama seseorang aja loe udah berniat ingin mengubah dia jadi sesuai dengan maunya loe, berarti loe narsisistik.
Berkaca dari tips-tips hubungan yang beredar di YT. Banyak yang ngaco dan menjerumuskan. Banyak yang toksik. Hati-hati.
Yang bisa dilakukan agar tercipta hubungan sehat itu idealnya:
1. Inti hubungannya sama. Nilai dan visi-misinya sama. Dengan kata lain, sisi primer dan paling pokok dari suatu hubungan yang sehat itu terpenuhi semua. Misalnya, soal kesetiaan, kejujuran, keterbukaan, penghormatan, kasih-sayang, kedewasaan (psikologis), komunikasi dua arah yang baik dan lancar, dan lainnya. Yang sekunder menjadi tidak begitu penting. Misalnya, hobi, selera, opini, hingga latar belakang yang berbeda, dan lainnya.
2. Saling menerima apa adanya dan bertoleransi. Dan sama-sama mau bertumbuh, berinvestasi (terutama soal waktu, tenaga, pikiran, hingga perasaan), dan belajar soal banyak hal.
3. Membuat batasan sehat sejak awal.
---
Misalnya, loe nggak suka cewek loe goyang tiktok. Terus, loe nasehatin dia supaya dia tidak goyang tiktok lagi. Sebenarnya, loe tidak punya hak untuk melarang dia goyang tiktok. Dari kacamata dia, goyang tiktok itu cara dia mencurahkan kreativitas dirinya, misalnya. Dia individu yang bebas. Terlepas dari kalau akhirnya banyak cowok yang jadi terpincut sama dia secara seksual, misalnya.
Yang bisa loe lakukan adalah menerima dan jelaskan batasan sehat loe ke dia. Kalau dia nggak setuju, tinggalkan. Sendiri aja.
Kalau loe memaksakan diri tetap bertahan di hubungan itu, hubungannya jadi toksik. Loe toksik ke dia. Dia pun toksik ke loe. Kalau secara terpisah, tidak toksik.
Masalahnya, kalau loe berupaya mengubah dia jadi cewek yang loe mau, oke, katakanlah dia berhenti goyang tiktok di depan loe. Tapi, dia beralih ke dugem atau lainnya, di belakang loe. Atau, dia nyamar pakai akun palsu. Atau, beberapa tahun lagi setelah menikah, dia gabung lagi ke aplikasi yang mirip-mirip sama goyang tiktok. Sama aja boong kan?
Loe harus bertanya, kenapa loe lebih takut kehilangan seseorang yang nyata-nyata loe tidak bisa terima kondisi dan kesenangan dia, ketimbang sendiri dan healing dulu sampai tuntas?
Biasanya, balik lagi, ini ada masalah antara loe dan nyokap loe. Mungkin loe juga menemukan kesamaan dari nyokap dan cewek loe. Mereka sama-sama ekspresif, meski berbeda caranya. Dan karena loe orangnya lebih Judging alias kaku, yang loe cari sebenarnya cewek yang sopan, penurut, dan tahu aturan. Tapi karena yang ada dan yang loe sayang saat ini adalah cewek loe yang ekspresif ini, loe merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Loe lebih takut sendirian dan kesepian, dan dibilang nggak laku sama keluarga dan teman-teman loe dan memilih tetap mempertahankan hubungan yang salah, ketimbang melakukan sesuatu untuk kebahagiaan loe sendiri.
Loe tuh nggak sadar kalau dunia loe itu luas. Loe masih punya banyak pilihan. Perluas lingkup pergaulan loe. Buka hati dan mata lebar-lebar.
Suatu saat, kalau memang Tuhan mau dan izinkan, loe akan menemukan orang yang benar-benar tepat, yang nggak perlu loe ubah sama sekali. Kalaupun nggak ketemu, setidaknya loe sudah berhasil menemukan diri dan kebahagiaan loe sendiri.
🦄
13 notes · View notes
syaifuddiniqbal · 5 years
Photo
Tumblr media
. Assalamu'alaikum... Jumma Mubarak . Menurut Imam asy-Syafi’e dan ulama-ulama asy-Syafi’eyah, sunnah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Juma’at, sebagaimana disunatkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Juma’at,” (Hadis Riwayat Muslim) . Melakukan sedekah di hari Jumat lebih utama dibanding hari lainnya, Ibnu Qayyim mengatakan, “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya ibarat sedekah pada bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.” . Semoga bermanfaat Jazakallah Khairan . Hayyo, jangan pulang dari jum'atan dapat model sandal baru dan bermerk ya... Itu haram. Hehe... . instagram : @syaifuddiniqbal youtube: Syaifuddin Iqbal bisnis: @bajukokosyaif 42rb ekspor . #renungan #katabijak #motivasi #lucu #komedi #pelawak #men #model #macho #boy #cowok #pria #selebgram #paidpromote #endorse #lelaki #maskulin #fashion #influencer #kacamata #sorban #arab #kataislam #islam #sholat #alquran #sunnah #hadist #jumat #syaifuddiniqbal https://www.instagram.com/p/B3LNlwJFXrD/?igshid=1gx3cr473ouhi
0 notes
jagungrebus · 4 years
Text
Kriteria Pasangan (halah jan serius tenan judul e)
Barusan ghibah sama adik ipar gara-gara nonton sinetron Kumenangis di Indosiar. Kami ngebegoin tokoh protagonisnya berlanjut ghibahin beberapa orang.
Ada temannya yang gak nikah-nikah karena nungguin seseorang. Bukan, bukan nunggu orang itu siap, tapi nunggu orang itu jatuh cinta sama dia padahal itu hampir mustahil. Terus lagi ngomongin temen yang kalo nikah maunya sama yang lulusan kampus ini lah, kerjaannya berseragam lah, gitu. Bukan, bukan agar pemikirannya nyambung atau gimana, ya sekedar buat gengsi dan keren aja.
Selera itu bebas, kayak gitu juga boleh. Gw juga pernah kayak gitu, pingin nikah sama orang kantoran biar gw bisa bersosialita dengan perkumpulan istri-istrinya. Atau pingin nikah sama lulusan kampus favorit biar keren. Pingin nikah sama orang kota biar mertua gw gahul. Semuanya gak ada di suami gw. Hahaha.
Sekali lagi, selera mah bebas. Gw cuma pingin sharing pengalaman dan hikmah cerita orang-orang di sekitar gw aja.
Menurut gw, yang lebih penting dari selera itu adalah alasan dibaliknya. Mengapa ingin orang kampus tertentu? Mengapa ingin orang dari kota tertentu? Selama alasannya memang baik, ya ga masalah. Yang berbahaya adalah ketika kita menganggap bahwa dengan menikahi orang golongan tertentu kita akan bahagia.
Kita kemudian berekspektasi, misalnya dengan menikahi kopasus kita akan ikut keren dan bahagia. Padahal pernikahan lebih dari sekedar atribut duniawi. Kita akan berumah tangga dengan jiwa seseorang. Mendapatkan kriteria (duniawi) pasangan semacam atribut itu, tidak menjamin kesuksesan dan kebahagiaan.
Berbeda kasus ketika selera kita berdasarkan alasan yang memang relevan. Misalnya ingin menikah dengan orang yang profesinya sama agar saling memahami rutinitas sehari-hari.
Lalu gimana nasib gw yang selera dangkalnya gak terpenuhi? Ternyata ya bahagia, hidup tenang, dan kondisinya justru sesuai dengan kebutuhan gw. Cukup, ga akan memuji suami atau keluarganya, karena kemarin suami pesan, kalau mau nulis gausah bagus-bagusin dia.
Mungkin dia takut bakal banyak yang mau rebut dia dari gw. Kyaaa kyaaaa. Soalnya emang kalo diliat-liat, cowok gw nih sepintas mirip So Ji Sub sih (pembaca, diem, gausah protes, gausah kasih kacamata, ketawanya biasa ajaaaa).
Bukan gw tidak bisa mendapatkan yang sesuai itu, tapi ketika ada yang mendekat dan seperti selera gw itu, gw gak sreg. Belum tentu yang kantoran itu akan lebih bertanggungjawab, belum tentu yang lulusan itb itu lebih pandai memahami kode perasaan gw (walaupun suami gw juga lebih paham koding-koding website daripada perasaan gw sih), belum tentu yang gw anggap akan nyenengin itu benar-benar nyenengin.
Pada akhirnya, kita memang harus terima bahwa gak setiap yang kita suka itu baik buat kita. Jadi, keep moving on sih cari jodoh sebaik-baiknya, tapi saran gw mah hindari punya selera karena alasan-alasan dangkal apalagi cuma buat keren-kerenan sebab atribut duniawi.
*dari yang telat nikah tp semoga tepat nikahnya.
175 notes · View notes