Tumgik
#Lurah Remas Payudara
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Soal Oknum Lurah Remas Payudara ASN, Ini Tanggapan Sekda Kota Serang 
SERANG – Sekda Kota Serang, Nanang Syaefudin, angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang ASN oleh oknum lurah di wilayahnya. Nanang menegaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan tersebut. “Sejak awal, korban sudah melapor kepada saya secara pribadi. Saya langsung instruksikan Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan. Saat ini, proses…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sexflu2030 · 4 years
Text
Story 6: Pemula (Part 1)
Santi, perawat itu, naik turun di atas tubuhku. Menurut protokol kesehatan yang benar, ia seharusnya tetap mengenakan masker atau face shield, tapi ia adalah perawat yang kurang disiplin sehingga ia membiarkan wajahnya terbuka. Bagiku, melihat wajah cantiknya dengan ekspresi terangsang adalah bonus luar biasa yang membuat terapi kami berjalan dengan lebih lancar.
"Udah mau keluar, Pak?" tanyanya dengan suara mendesah. Payudaranya yang masih terbungkus seragam perawat tampak memantul naik turun.
"Sebentar lagi, Mbak," kataku. Penis tegangku masih dijepit naik turun oleh vaginanya, semakin lama semakin kuat.
"Butuh stimulasi visual lagi, Pak?" tanyanya.
Aku hanya mengangguk. Santi kemudian membuka kancing seragamnya, menaikkan cup bra-nya, membuat sepasang payudaranya yang besar dan putih melompat keluar. Sepasang payudara itu memantul-mantul, melompat-lompat dengan sangat indah seiring dengan genjotan Santi.
"Saya remas, ya?" tanyaku.
Santi mengangguk. Kedua tanganku pun menggapai kedua bukit kenyal itu, berusaha meremas dan memijatnya, memainkan puting-putingnya. Hal itu membuat Santi mendesah lebih keras dan menggenjot lebih kencang.
Akhirnya, tak lama kemudian, aku sudah tak sanggup lagi menahan ejakulasi. Muntahan sperma meluncur keluar ke dalam vagina perawat muda itu. Merasakan penisku berkedut, Santi tersenyum, kemudian berangsur-angsur melambatkan gerakannya.
"Sudah selesai, Pak?" tanya Santi sambil mengancingi baju seragamnya.
"Sudah, Mbak Santi, terima kasih ya."
"Iya, Pak. Sama-sama. Saya hanya menjalankan tugas." Ia pun turun dari kasur dan mengenakan kembali celananya.
Sudah satu Minggu aku dirawat di Pusat Karantina Observasi. Ini adalah tempat pemerintah menampung orang-orang yang berada dalam pengawasan karena pernah melakukan kontak dengan pasien positif atau baru kembali dari daerah zona merah.
Berbeda dengan Pusat Karantina Darurat yang menampung para pasien positif yang sudah akut, di tempat ini para perawat tidak mengenakan APD lengkap saat memberikan terapi. Mereka biasanya hanya mengenakan sarung tangan, masker, atau face shield demi mempermudah pemberian stimulasi visual.
Setiap pasien yang dikarantina di sini akan mendapatkan terapi pencegahan yang serupa dengan protokol B3 setiap hari. Hal ini demi mengendalikan gejala Sexflu dan mencegah virusnya berkembang lebih parah.
Perawat yang ditugaskan untuk merawatku adalah Santi. Setiap hari ia akan memeriksa kondisiku dan memberikan terapi peredaman libido.
Sayangnya, kemarin adalah hari terakhir Santi bertugas. Ia ditugaskan untuk menjadi PPGD di garis depan perjuangan.
--------
Tumblr media
Pagi ini, tirai ruanganku dibuka oleh seorang perawat yang baru pertama kali aku temui. Ia melongok dan menatapku dengan wajah gugup. Wajahnya putih bersih meski tertutup face shield, matanya bulat, jilbabnya membungkus rapi.
"Selamat pagi, Pak," ucapnya.
"Iya, selamat pagi," jawabku.
"Saya periksa suhu tubuh dan tekanan darah dulu ya," ujarnya sambil mendekat dan mempersiapkan peralatan.
Aku tiduran di atas tempat tidur. Ia membuka kancing bajuku, kemudian meletakkan termometer di lipatan ketiakku. Katanya, termometer konvensional seperti itu lebih akurat.
"Pengganti Mbak Santi, ya?" tanyaku.
Tiba-tiba ia seperti terkejut. Mungkin baru ingat belum memperkenalkan diri.
"O...oh, ma-maaf. Saya Rika, mulai hari ini bertugas di sini menggantikan Mbak Santi," ucapnya sambil tersenyum kikuk.
"Salam kenal ya Mbak Rika," kataku.
Meski tubuhku masih lemas, aku mencoba mengajaknya mengobrol. Rika memang masih sangat muda. Ia baru lulus dari sebuah  akademi keperawatan di daerah. Ia sempat bertugas di puskesmas di desanya sebelum akhirnya mendapat surat tugas untuk dipindahkan ke sini.
Selama bertugas di sini, Rika tinggal bersama nenek dan bibinya. Sementara itu, suaminya adalah PNS yang bertugas di kantor Lurah.
Rika hanya mengangguk. "Suhu tubuhnya masih di atas 38, Pak. Tekanan darah normal. Apakah masih merasakan gejala-gejala seperti sesak napas atau lonjakan libido yang kuat?" tanyanya
"Sesak napas masih sesekali, tapi hanya di malam hari, Mbak. Kalau libido, masih sering juga, tapi waktunya nggak menentu," ucapku.
Rika mengangguk-angguk sambil mencatat di  bukunya. "Selama ini, oleh perawat sebelumnya rutin diberikan terapi lewat hubungan badan ya, Pak?"
"Iya. Nggak selalu, tapi seringnya begitu. Biasanya WOT," jawabku.
Posisi yang disarankan dalam memberikan terapi memang WOT. Sebab pasien diasumsikan dalam kondisi lemah dan rapuh, sehingga harus tetap berbaring.
"Hmm.... Kalau gitu, saya... Saya cek ereksinya dulu ya, Pak," kata Rika.
Ia kemudian memintamu sedikit mengangkat pantat, kemudian ia menurunkan celanaku. Terpampanglah penisku dalam kondisi yang setengah tegang.
Perlahan, Rika menyentuh ujung penisku dengan jari telunjuknya yang terbungkus sarung tangan medis. Perawat itu berusaha mengidentifikasi denyut peredaran darah di penisku.
"Dicoba ereksi penuh, ya Pak?" ujarnya.
Aku mengangguk. Rika mengambil sebuah botol lotion dari meja, kemudian mengoleskannya pada telapak tangannya. Ia juga menyalakan stopwatch. Perlahan, ia menggenggam dan mengocok batang penisku.
Tak lama kemudian, aku merasakan penisku semakin tegang. Rika menghentikan kocokannya ketika ereksiku sudah mencapai maksimal, kemudian mencatatnya.
"Apa ada rasa sesak atau pusing, Pak?" tanyanya.
"Sedikit, Mbak," jawabku.
Sejujurnya aku tak mengerti bagaimana mereka melakukan pemeriksaan. Penisku dikocok oleh seorang perempuan muda, cantik, berseragam perawat dan berjilbab, tentu saja aku terangsang. Kalau sudah terangsang maka napas menjadi lebih cepat. Bedanya, mungkin karena irama napasku itu cenderung menjadi sesak napas.
"Ngg... Kalau begini berarti..." Rika bergumam sendiri sambil memegang dagunya. Ia terlihat bingung. Jelas sekali ia masih belum mahir menjalankan tugas barunya ini.
Sementara itu penisku terasa semakin keras dan mulai nyeri.
"Mulai sakit, Mbak," kataku.
"Oh iya, iya, maaf Pak. Saya.... Saya coba keluarin," ucapnya.
Ia pun kembali mengocok penisku. Namun genggaman tangannya terasa terlalu keras dan gerakannya terlalu cepat. Ia malah membuatku ngilu.
Melihat penisku tak juga ejakulasi setelah beberapa menit. Ia mulai resah. Kemudian ia membuka kaca face shieldnya dan "mencaplok" penisku. Kuakui mulutnya yang mungil dan bibirnya yang lembut terasa sangat nikmat, tapi cara Rika menggerakkan kepalanya membuatku nyeri. Tiba-tiba ujung giginya terasa menggaruk kepala penisku.
"Aduuuh.....!"
Mendengar aku menjerit, Rika malah ikut kaget dan menarik mulutnya dengan cepat. Hampir saja penisku tergigit.
"Maaf.... Maaf," ucapnya..
Aku agak kesal, tapi rasa kesal itu hilang seketika ketika melihat wajah polosnya. Matanya berkaca-kaca, bibirnya gemetar.
Bersambung....
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Oknum Lurah di Kota Serang Diduga Remas Payudara ASN
SERANG – YA, seorang pegawai ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum Lurah di Kota Serang, berinisial AJ. YA menuturkan peristiwa pelecehan seksual itu terjadi saat dirinya sedang bertugas pada 16 Desember 2023 silam. “Saat itu saya sedang ada pekerjaan pada tanggal 15,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Lurah AJ Bantah Remas Payudara ASN di Kota Serang
SERANG – Oknum Lurah di Kota Serang berinisial AJ membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang. Kepada Bantennews.co.id, AJ menampik semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. “Terkait tuduhan pelecehan (seksual)? Saya tidak melakukanya,” ujar AJ melalui keterangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes