Tumgik
#payudara ASN
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Soal Oknum Lurah Remas Payudara ASN, Ini Tanggapan Sekda Kota Serang 
SERANG – Sekda Kota Serang, Nanang Syaefudin, angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang ASN oleh oknum lurah di wilayahnya. Nanang menegaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan tersebut. “Sejak awal, korban sudah melapor kepada saya secara pribadi. Saya langsung instruksikan Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan. Saat ini, proses…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
media-onlin · 2 years
Text
Aulia Salsa Marpaung Meminta Maaf Atas Aksinya Sempat Heboh di Jagat Maya
Tumblr media
Beberapa lalu media online comunitynews bahwa nama Aulia Salsa Marpaung membuat jagat jagat maya marah karena sering memakai jilbab sekalian menunjukkan anggota badannya.
Trending karena upload TikTok-nya yang selalu memperlihatkan payudara sekalian kenakan jilbab, dia mendapatkan banyak hujatan dari netizen.
Sekalian nangis, Aulia Salsa Marpaung katakan keinginan maaf didamping FUI (Komunitas Umat Islam) Kabupaten, MUI Asahan, Waka Polres Asahan.
Dalam video keinginan maafnya, dia meminta maaf ke semua umat Muslim atas pebuatannya yang tidak pantas itu.
"Saya Rizky Aulia Marpaung atau yang kerap disebutkan dengan ASN meminta maaf atas sikap saya yang tidak terpuji, khususnya saya meminta maaf ke semua umat Muslim, dan saya mengaku tindakan saya salah," sebut TikToker yang umum disebutkan ASN diambil oleh Hops.ID dari Twitter @annourcharity, Senin, 30 Mei 2022.
Atas perbuatannya yang tidak terpuji itu, Aulia Salsa Marpaung meminta tidak boleh mengaitkan permasalahan ini dengan keluarganya, karena perlakuan itu dilaksanakan atas tekad dia sendiri.
"Dan saya minta jangan sampai membawa keluarga saya karena saya tak pernah salah didikan, ini opsi saya sendiri, saya minta maaf," pintanya.
"Saya minta jangan sampai membawa ibu saya, karena ini kekeliruan saya sendiri," sambungnya.
Mengaku ingin cepat trending, Aulia Salsa Marpaung menyeselai tindakannya yang dipandang merendahkan umat Muslim.
"Saya sejauh ini terlampau pikirkan untuk naik secara salah, dan saya berjani tidak mengulang kesalan itu," katanya.
Jera dengan laganya sendiri, Aulia Salsa Marpaung jelaskan jika dianya tidak bermain sosial media khususnya TikTok.
"Saat tidak menyalah pakai media sosial kembali, dan untuk sekarang ini saya tidak main tiktok kembali, tetapi saya simak sendiri ada banyak video saya yang tersebar video lama," ujarnya.
Sadar membuat malu keluarga, dia sampaikan permintaan maafnya pada keluarga besarnya.
"Saya minta maaf ke keluarga besar saya, saya membuat malu, saya mohon maaf," katanya.
Atas keinginan maafnya dia mengharap netizen tidak ada yang ikuti karakter jeleknya.
"Saya bukanlah ingin lari dari tempo hari, saya ingin bertanggungjawab mengaku kekeliruan saya, agar tidak ada yang ikuti tapak jejak saya yang keliru ini," katanya.
Sumber comunitynews
1 note · View note
baliportalnews · 2 years
Text
Pensiunan ASN Nekat Cabuli Cucunya Sendiri
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Seorang pensiunan ASN berinisial Ketut S asal Kecamatan Seririt, Buleleng begitu nekat mencabuli cucunya sendiri yang masih berusia 10 tahun saat menginap dirumahnya, Kamis (9/6/2022) lalu. Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya menyampaikan peristiwa bermula ketika korban yang kesehariannya tinggal bersama kedua orang tuanya di Denpasar memilih berlibur dan menginap di rumah Ketut S yang ada di salah satu desa di Kecamatan Seririt, Buleleng. Tanpa ada rasa curiga dari korban ternyata lansia yang sudah berusia 70 tahun itu begitu teganya melakukan pencabulan dengan cara meremas payudara dan menyentuh alat vitalnya hingga korban merasakan sakit selama sebulan lebih. "Korban awalnya itu berlibur dan diantar kedua orang tuanya dari Denpasar. Namun setelah menginap disana si kakek malah melakukan perbuatan pencabulan terhadapnya," ungkap AKP Sumarjaya saat dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022). Namun belum lama menginap korban pun malah meminta kedua orang tuanya untuk segera menjemput kembali. Tanpa rasa curiga kedua orangtuanya menjemput korban untuk kembali ke Denpasar. Akhirnya korban yang sudah tidak bisa menahan sakit pada alat vitalnya lalu mengatakan apa yang sebenarnya telah dilakukan sang kakek kepada ibunya. Mendapati anaknya dijadikan pemuas nafsu birahi, ibu korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Unit PPA Polres Buleleng. Menerima laporan itu, penyidik langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Hingga akhirnya Ketut S ditetapkan jadi tersangka dan sempat di rutan Polsek Sawan sebelum akhirnya tidak ditahan dikarenakan sudah berumur dan sakit-sakitan. Kini berdasarkan hasil penyelidikan terhadap tersangka sudah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sesuai dengan Surat Kajari Buleleng Nomor : B-1459/N.1.11/Eku.1.11/2022 tanggal 29 November 2022 perihal hasil penyidikan sudah lengkap. Tersangka dan barang bukti kemudian diserahkan penyidik kepada JPU, Senin (5/12/2022) dan terhadap tersangka disangka telah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 82 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang perubahan atas UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. "Sebelumnya memang tidak ditahan lantaran pertimbangan itu tadi, tapi setelah dilakukan pelimpahan itu tergantung penyidik Kejaksaan Negeri Buleleng mau seperti apa penanganannya," pungkas AKP Sumarjaya.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
adinda-sn · 4 years
Text
Berita Kematian - bagian 2 dan 3
[2] Iyen, 62 tahun, kanker payudara, 26 Februari 2020
Bu Iyen, seorang wanita berusia 62 tahun yang baru saja masuk ke bangsal penyakit dalam di hari pertama saya dinas, yaitu di hari Senin, dua hari lalu. Sewaktu saya periksa, keluhan utamanya adalah sesak. Bagaimana tidak, kanker di payudara kirinya sudah sedemikian menyebar hingga menimbulkan efusi pleura atau adanya penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura yang berfungsi sebagai pelumas bagi paru-paru. Penyebaran kankernya juga sudah menyumbat aliran pembuluh limfe di ketiak, sehingga lengan kirinya menjadi bengkak.
Bu Iyen sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis bedah, mengenai apakah perlu untuk dilakukan penyedotan cairan yang ada di lapisan pleura-nya. Salah satu dokter bedah terbaik yang kami miliki, dr. Tri sudah menyatakan bahwa penyedotan cairan ini tidak akan memberikan manfaat yang banyak. Karena tidak peduli seberapa banyak pun cairan yang disedot, cairan itu akan kembali memenuhi rongga pleura, sehingga nantinya akan tetap menimbulkan sesak.
Akhirnya, diputuskan untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta. Sore itu pun, saya buatkan surat rujukan ke sana dan menghubungi rumah sakit terkait. Keluarga Bu Iyen pun sudah bolak-balik menanyakan surat rujukan tersebut. Setelah saya jelaskan ulang dan memberitahukan bahwa rujukan sedang dalam proses, barulah keluarga beliau lebih tenang.
Waktu terus berjalan hingga menginjak pukul delapan malam. Saya yang mulai kelaparan, kembali masuk ke kamar jaga dokter, berniat untuk makan telur rebus yang saya bawa. Baru saja saya ketuk-ketuk telur ke meja, tiba-tiba Kang Ruli, perawat jaga malam ini mengetuk pintu. "Dok, Bu Iyen apneu," katanya.
Lupakan telur rebus, saya langsung bergegas ke kamar VIP tempat Bu Iyen dirawat, tidak lupa dengan mengalungkan stetoskop. Di dalam, keluarga yang berjumlah lebih dari lima orang sudah berkumpul semua. Ada yang menangis, ada yang tampak cemas, ada yang mulai berdoa membacakan ayat suci. Jari telunjuk dan jari tengah langsung saya tempelkan ke nadi karotis. Tidak ada denyut. Saya masih ingin memastikan dengan menempelkan stetoskop ke dada. Tidak ada suara.
Melihat saya masih sedikit bingung, Kang Ruli mengingatkan, "Informed consent RJP, Dok. Sama risikonya." Saya pun menjelaskan kepada para keluarga bahwa saat ini kondisi Bu Iyen sedang henti napas dan henti jantung. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pijat jantung-paru, dengan risiko bisa mematahkan tulang rusuk. Kemudian saya minta persetujuan keluarga. Saya pun memandangi mereka satu-persatu, khususnya sang anak laki-laki yang sejak tadi paling aktif dan tampak paling diandalkan dalam hal ini. "Gimana, Pak, Bu? Keputusan keluarga gimana? Ini harus cepet," Kang Ruli menegaskan agar keluarga cepat mengambil keputusan, apakah setuju atau tidak untuk dilakukan RJP. Awalnya, saya mengira keluarga akan setuju dan masih mengharapkan usaha yang semaksimal mungkin. Ternyata, mereka pun pasrah dan menolak. "Nggak usah, Dok," kata anak laki-lakinya yang usianya mungkin sekitar 40-an.
Sesuai prosedur, pemeriksaan EKG pun dilakukan. Singkat dan mudah saja, cetakan pertama langsung menghasilkan garis-garis datar di semua lead. Kang Ruli pun menyerahkan kertas EKG ke tangan saya. Inilah waktunya. Kedua kalinya, saya harus kembali menjadi orang yang memberitakan kematian.
"Pak, Bu. Saat ini, Bu Iyen sudah meninggal dunia. Semoga amal ibadah Bu Iyen diterima dan diampuni segala dosanya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan." Masih dengan format yang sama dengan kemarin. Masih dengan air mata yang ingin ikut keluar, ditambah dengan pecahnya tangisan keluarga. Saya dan para perawat saling membantu melepaskan EKG dari tubuh beliau, memutar regulator oksigen kembali ke angka nol, kemudian keluar kamar VIP meninggalkan keluarga yang sedang berduka. Dada saya masih sesak. Baru saja setelah menghadapi kematian pertama di hari kemarin, saya sempat terpikir untuk mencari tahu seperti apa breaking bad news yang baik. Belum sempat mencari, ternyata hari ini saya harus menghadapinya kembali. Ditambah lagi, ini nyaris sama seperti kematian di hari kemarin. Baru saja saya buatkan surat rujukan ke rumah sakit yang lebih kompeten untuk merawatnya, namun ternyata Allah sudah memanggil mereka terlebih dahulu. 
[3] Ela, 21 tahun, Meig syndrome, 27 Februari 2020
Masih di malam yang sama, namun sudah tanggal sudah berganti. Setelah tugas-tugas terselesaikan, saya masih duduk di nurse station bangsal penyakit dalam. "Istirahat aja, Dok," ujar Kang Ruli kepada saya. Saya lihat jam di gawai, ternyata sudah pukul setengah satu dini hari. Saya pun masuk ke dalam kamar jaga, lalu bersiap untuk tidur. Karena saya cenderung berada dalam kondisi ‘waspada’ setiap jaga malam, alhasil saya baru bisa benar-benar terlelap setelah satu jam memejamkan mata di tempat tidur.
Sekitar pukul tiga pagi, saya sempat terbangun sebentar karena mendengar suara tempat tidur pasien yang didorong. "Ah, pasien baru nih kayaknya," pikir saya. Salah satu tugas kami saat jaga bangsal adalah memeriksa ulang pasien yang baru masuk dalam waktu maksimal 1x24 jam. Namun, karena masih sangat lelah dan umumnya pasien dewasa kondisinya cenderung stabil, maka saya kembali tidur dan berniat akan memeriksanya nanti setelah shalat Subuh.
Setengah jam kemudian, Kang Ruli kembali mengetuk pintu kamar jaga. Saya refleks bangkit dari tempat tidur, langsung berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Saya tanya, "Ada apa, Kang?" "Ada pasien apneu, Dok. Yang baru masuk," kedua kalinya, Kang Ruli menyatakan hal yang sama. Seketika, saya langsung sadar penuh. Dalam kondisi kamar jaga yang masih gelap, saya berusaha mengingat di mana saya letakkan stetoskop dan gawai saya. Kemudian saya segera menuju kamar si pasien.
Tampaklah seorang perempuan muda dengan non-rebreather mask, yaitu jenis masker oksigen paling maksimal yang bisa diberikan ke pasien. "Permisi ya, Bu. Mau diperiksa dulu sama dokter," Kang Ruli membukakan jalan bagi saya. Seperti biasa, raba nadi karotis. Salah satu keluarga pasien bertanya, "Gimana, Dok, masih ada (baca: masih hidup) ngga?" Miris rasanya mendengarnya. Sebagai tenaga medis, tentu kami sangat memahami bahwa tak terabanya nadi karotis merupakan pertanda yang sangat buruk. Pertanyaan semacam itu menandakan bahwa mereka benar-benar menunggu pernyataan dari saya, sang dokter jaga, sekaligus ‘hakim’ yang berhak menyatakan apakah seseorang masih hidup atau telah kembali pada-Nya.
Entah mengapa, saya tetap penasaran dan tetap mencoba melakukan auskultasi, siapa tahu masih ada bunyi jantung/napas. Siapa tahu indera perabaan saya tadi yang kurang baik. Namun, hasilnya sama saja. Lagi-lagi, saya lakukan informed consent terkait tindakan RJP, beserta dengan risikonya. Salah seorang keluarga pasien menjawab, "Jangan di-gitu-gituin, Dok.." sambil menangis dan memeragakan gerakan RJP. Karena sudah ada penolakan, maka sekarang waktunya pemeriksaan EKG. Ternyata, keluarga pasien juga sudah menandatangani pernyataan do not resuscitate (DNR) yaitu penolakan tindakan RJP saat di IGD.
Cetakan EKG pertama, masih ada sedikit aktivitas listrik jantung yang terekam, di antara sebagian besar garis datar. Kemungkinan masih ada pengaruh dari dopamin atau dobutamin yang sempat disuntikkan di IGD tadi. Kemudian dilakukan pencetakan kedua, lalu seperti biasa, kertas EKG diserahkan oleh perawat ke tangan saya. Kali ketiga, masih sama saja beratnya. Saya harus mengatur napas terlebih dahulu, sebelum akhirnya menyampaikan berita kematian. Seorang ibu-ibu yang sepertinya adalah ibu pasien, sontak histeris. "Yaa Allah, Eneeeng!" tangisnya seketika pecah. Saya bisa membayangkan betapa sedihnya seorang ibu yang ditinggalkan anak perempuannya yang masih muda. Bahkan masih lebih muda dari saya. Mendengar hal itu, membuat saya hampir tidak bisa menahan tangis. Kemudian si ibu terjatuh ke lantai, lalu meraung-raung, hingga akhirnya dipindahkan ke luar kamar oleh keluarga yang lain. 
Saya pun meninggalkan ruangan dan ikut terbawa emosi. Pertama, saya tidak menyangka bahwa ini adalah kematian kedua dalam semalam. Bahkan, ini baru dinas ketiga saya, dari total tiga bulan dinas di bangsal rawat inap. Kedua, melihat kenyataan bahwa seorang ibu baru saja kehilangan anak perempuannya, membuat saya tidak kuasa menahan tangis. Mungkin hanya satu atau dua tetes. Tapi saya coba tepis kembali semua emosi itu. Bagaimana pun, saya harus kembali fokus. Fokus kembali. Tulis surat kematian, tulis kronologis kematian, melaporkan kematian ke dokter spesialis yang merawat, lalu menyelesaikan jaga malam dengan baik. Jadikan kematian sebagai pengingat bahwasanya ia bisa mendatangi siapa saja, kapan saja, dalam kondisi apa saja.
Cileungsi, 8 April 2020
ASN
2 notes · View notes
ayoeseksina-blog · 7 years
Text
Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan
Ayoe Seksina Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Artikel Baru Nih Artikel Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Pencarian Artikel Tentang Berita Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Sejumlah 100 personel Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) dan ASN Koarmatim mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan. http://www.unikbaca.com
0 notes
hanissintia-blog · 7 years
Text
Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan
Hanis Sintia Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Artikel Baru Nih Artikel Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Pencarian Artikel Tentang Berita Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara, Kowal-ASN Koarmatim Laksanakan Program Pemeriksaan Sejumlah 100 personel Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) dan ASN Koarmatim mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan. http://www.unikbaca.com
0 notes
dailymailcoid · 4 years
Text
Geger ASN Remas Payudara Gadis Sikka NTT
Geger ASN Remas Payudara Gadis Sikka NTT
Dailymail.co.id, Kupang – Aparat Polres Sikka menangkap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama, Paulus alias PDR (53) di Maumere Kabupaten Sikka, NTT. Dia ditangkap lantaran aksi cabulnya meremas payudara seorang gadis berinisial PA (19), Kamis (26/12/2019).
Aksi pelecehan itu terjadi ketika korban sedang berlari pagi di Jalan Eltari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok pada pukul 05.30…
View On WordPress
0 notes
Photo
Tumblr media
Rumah Pangan Lestari Dapat Dinikmati oleh Semua Anggota September 27, 2018  Karanganyar – Dengan adanya Rumah Pangan Lestari sebagian anggota Kodim 0727/Karanganyar dapat menikmati sayur-sayuran yang berada di Rumah Pangan Lestari tersebut, salah satunya sayuran sawi yang baru ditanam tiga minggu yang lalu sudah mulai ada tumbuhan rumputnya. ASN Supriyatno yang sehari-harinya di Rumah Pangan Lestari menyiangi tanaman sawi tersebut, dengan tujuan agar tanaman sawi dapat cepat berkembang dan tumbuh subur serta menghasilkan sayuran segar yang dapat bermanfaat bagi seluruh anggota Kodim. Kamis (27/9)  Adapun manfaat sayur sawi untuk kesehatan tubuh: 1. Menyehatkan Tulang Asupan rendah vitamin K telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi karena patah tulang. Mengkonsumsi vitamin K adalah hal penting untuk kesehatan yang baik, karena bertindak sebagai pengubah protein matriks tulang, meningkatkan penyerapan kalsium dan dapat mengurangi ekskresi kalsium. Satu cangkir rebus sawi hijau memberikan 770 mikrogram vitamin K, yaitu lebih dari 100% dari kebutuhan harian yang direkomendasikan. 2. Mencegah Kanker Sejak tahun 1980-an, menjaga asupan tinggi sayuran secara konsisten dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah menderita kolorektal dan kanker paru-paru. Sayuran ini memiliki senyawa yang mengandung sulfur yang dikenal sebagai glucosinolates, yang telah dipelajari memiliki kemampuan untuk menghambat proses kanker pada tahap perkembangan yang berbeda untuk kanker paru-paru, kolorektal, payudara, dan prostat. Studi awal baru telah menemukan bahwa glucosinolates mungkin juga efektif terhadap melanoma, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas. Sawi hijau dan sayuran hijau lain yang mengandung klorofil dalam jumlah yang tinggi, dan telah terbukti efektif memblokir efek karsinogenik amina heterosiklik, yang dihasilkan saat memanggang makanan. Jika cenderung menyukai makanan yang dipanggang sampai gosong, pastikan untuk memasangkan sayuran hijau untuk membantu meniadakan efek ini. #koremsolo #kodimkaranganyar #kodamdiponegoro #puspentniad #dispenad #tnipicture #pemkabkaranganyar #polreskaranganyar #lawu https://www.instagram.com/p/BoNtwsfgWvk/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1clicnhn5iugw
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Lurah AJ Bantah Remas Payudara ASN di Kota Serang
SERANG – Oknum Lurah di Kota Serang berinisial AJ membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang. Kepada Bantennews.co.id, AJ menampik semua tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. “Terkait tuduhan pelecehan (seksual)? Saya tidak melakukanya,” ujar AJ melalui keterangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ambongperfumes · 6 years
Text
Penderita kanker minta BPJS Kesehatan jamin "trastuzumab"
Jakarta (ANTARA News) – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menderita kanker payudara Ceisy Wuntu (53) meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjamin klaim resep obat “Trastuzumab”. “Trastuzumab merupakan standar terapi yang diakui di dunia bahkan masuk dalam daftar obat esensial WHO,” kata Ceisy di Jakarta, Minggu. Ceisy mengatakan BPJS...
Source
from Penderita kanker minta BPJS Kesehatan jamin "trastuzumab"
0 notes
carinapayue-blog · 7 years
Text
TP PKK Jatim Gelar Test IVA dan Sadanis Serentak Bagi ASN Pemprov Jatim
Carina Payue TP PKK Jatim Gelar Test IVA dan Sadanis Serentak Bagi ASN Pemprov Jatim Artikel Baru Nih Artikel Tentang TP PKK Jatim Gelar Test IVA dan Sadanis Serentak Bagi ASN Pemprov Jatim Pencarian Artikel Tentang Berita TP PKK Jatim Gelar Test IVA dan Sadanis Serentak Bagi ASN Pemprov Jatim Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : TP PKK Jatim Gelar Test IVA dan Sadanis Serentak Bagi ASN Pemprov Jatim TP PKK Jatim bekerjasama dengan Pemprov Jatim menggelar tes kanker serviks dan payudara untuk ASN perempuan dan istri ASN. http://www.unikbaca.com
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Oknum Lurah di Kota Serang Diduga Remas Payudara ASN
SERANG – YA, seorang pegawai ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum Lurah di Kota Serang, berinisial AJ. YA menuturkan peristiwa pelecehan seksual itu terjadi saat dirinya sedang bertugas pada 16 Desember 2023 silam. “Saat itu saya sedang ada pekerjaan pada tanggal 15,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dailymailcoid · 4 years
Text
Geger ASN Remas Payudara Gadis Sikka NTT
Geger ASN Remas Payudara Gadis Sikka NTT
Dailymail.co.id, Kupang – Aparat Polres Sikka menangkap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama, Paulus alias PDR (53) di Maumere Kabupaten Sikka, NTT. Dia ditangkap lantaran aksi cabulnya meremas payudara seorang gadis berinisial PA (19), Kamis (26/12/2019).
Aksi pelecehan itu terjadi ketika korban sedang berlari pagi di Jalan Eltari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok pada pukul 05.30…
View On WordPress
0 notes
carinapayue-blog · 7 years
Text
TP PKK dan Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Bagi Isteri ASN di Lingkungan Pemprov Jatim
Carina Payue TP PKK dan Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Bagi Isteri ASN di Lingkungan Pemprov Jatim Artikel Baru Nih Artikel Tentang TP PKK dan Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Bagi Isteri ASN di Lingkungan Pemprov Jatim Pencarian Artikel Tentang Berita TP PKK dan Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Bagi Isteri ASN di Lingkungan Pemprov Jatim Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : TP PKK dan Pemprov Jatim Gelar Deteksi Dini Bagi Isteri ASN di Lingkungan Pemprov Jatim TP PKK Provinsi Jatim didukung Pemprov Jatim akan menggelar deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara bagi istri ASN. http://www.unikbaca.com
0 notes