Tumgik
#NGEPAS LAGI
crispn-n · 5 months
Text
fenomena ant mill
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
nemu di facebook sampe sekarang masihj full nyengir membaca grup whatsap keluarga orang ini
Tumblr media
1 note · View note
hi-reflection · 5 months
Text
So subtle is His kindness towards us, that we are unable to perceive it.
–Syeikh Ali Hammuda
Pagi kemarin, saya di pertemukan lagi dalam agenda sharing kecil bersama Mbak Nenny dan Shofie. Kami lanjut membahas salah satu Asmaul Husna, berangkat dari buku Li Annakallah karangan Ali bin Jabir Al-Faifi.
Teringat, waktu kecil, ada sebuah buku anak di rumah saya, yang masih terbekas jelas memori ini atas sampul warna hijaunya: Buku tentang 99 Nama-Nama Allah.
Tapi di weekly sharing yang Alhamdulillah sudah tiga pertemuan ini, ada yang berbeda rasanya.
Ntah mengapa, setelah 23 tahun digempur dengan jatuh-bangun kehidupan, diperkenalkan kembali dengan 99 Nama-Nya, membuat saya lebih bisa merasa rendah hati (baca: menyadari bahwa se-begitu butuhnya manusia dengan Rabb-Nya).
Ya, rendah hati.
Karena untuk bisa kembali mencoba mengenal Nama-Nama Ini saja, yang rasanya seharusnya sudah sedari dulu harusnya saya hapal, butuh kerendahan hati. Butuh mengosongkan bejana hati kembali, bahwa masih banyak lo Han, yang belum kamu tau tentang Allah :".
Ya Allah, kemana saja saya selama ini?
Dan di pertemuan itu, kami sampai di Nama Allah:
Al-Lathiif, Yang Maha Lembut.
Dari kata Al Luthf, cara atau perilaku yang tersembunyi dan detail. Dengan secara tersembunyi, tertutup, dari arah yang tidak kita ketahui, dari arah yang tidak diduga.
Ketika ada sesuatu yang terjadi pada kita, Allah Yang Maha Lembut, tak langsung memberi tahu kita tentang takdir kita.
Kita mikir kalau mau hasilnya A, harus B dulu. Padahal bisa aja pake C dulu, baru ke D, baru ke A.
Seperti ketika Nabi Yusuf 'alaihissalam mengalami berbagai kejadian yang menggoyahkan jiwa dan iman.
Dari terjebak di sumur, hingga bisa menjadi orang yang disegani di Mesir. Rasanya gak mungkin. Gak ketebak. Bahkan ketika ditakdirkan harus masuk penjara atas ketidakbersalahannya pun, Nabi Yusuf gak langsung dikeluarkan.
But Allah is So Subtle, that all of those trials finally made it to His beautiful decree: berjumpanya Nabi Yusuf dengan takwil mimpinya.
Bersujudnya matahari, bulan, 11 bintang kepadanya. He finally reunited with his family.
Seperti ketika Nabi Musa 'alaihissalam yang dibuang ke sungai, dirawat Fir'aun,
Allah menyelamatkan Nabi Musa gak dengan cara langsung. Betapa sedihnya sang Ibu ketika harus menghanyutkan Nabi Musa ke sungai. Bagaimana mungkin bisa kembali?
Tapi Maha Lembutnya Allah, membuat Nabi Musa gak mau minum ASI dari wanita lain, hingga akhirnya kembali ke pangkuan sang Ibu.
Seperti ketika Allah mengeluarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabat dari siksaan pemboikotan Syi'ib Bani Hasyim.
Tiga tahun diboikot terisolir. Tidak boleh ada yang berbicara, berteman, berdagang, dengan Bani Hasyim, kecuali jika secara sukarela mereka menyerahkan Sang Nabi untuk dibunuh.
Bagaimana bisa pemboikotan ini dihentikan?
Hingga lima pemuda akhirnya menemukan satu sama lain untuk bersepakat menggagalkan piagam pemboikotan. Dan ternyata ketika dibuka piagam itu, rayap memang sudah menggerogoti piagam kejahatan itu, kecuali pada tulisan-tulisan Nama Allah.
Bahkan seperti ketika kami sedang sharing pagi itu,
Gak sengaja ngepas Mbak Nenny memutuskan akhirnya bahas Al Lathif, padahal awalnya gak mau bahas itu.
Dan kebetulan ngepas daku baru baca kisah pemboikotan yang dihadapi para sahabat Nabi.
Dan ngepas malam sebelumnya baru aja overthinking tentang takdir-Nya.
Atau hingga tulisan ini hadir di hadapan sang pembaca.
Semua tiba-tiba, tanpa kita sadari, membawa kita pada takdir menemukan dan merasakan makna Nama Al Lathiif ini 🥀.
Kadang kita mikir, apa yang terjadi ke kita itu hal yang biasa. Padahal Allah menjadikan sesuatu dengan sebab-sebabnya. Hanya saja kita tidak sadar.
Karena saking lembutnya Allah. 🥺
Begitu pula tentang Mimpi.
Kadang, kita punya impian, cita-cita yang besar tapi merasa pesimis dengan diri sendiri. Maka yang harus kita ingat adalah, kita punya Allah.
Jangan lupa, bahwa Allah Maha Lembut. Kita gak tau sebab kecil mana yang mengantarkan kita pada impian kita tersebut.
Maka sejatinya, setiap kita melihat semua takdir kita, pasti ada kelembutan. Maka Amatilah.
Semoga, kita akan selalu bisa mendapati kelembutan-kelembutan dari Allah Yang Al Lathiif.🥀
– Senin, 6 Mei 2024
(ditulis pukul 7.00 pagi)
9 notes · View notes
yasmijn · 2 years
Text
Romanticizing pieces of NL
Tadi pagi mendung di Jakarta Barat (mepet Selatan). Langit abu-abu penuh awan, sedikit rintik, dan hawa tidak panas. Sebenarnya suasananya muram, tapi waktu aku naik ojek ke kantor sambil lihat langit, aku kayak lagi lihat langit familiar di Belanda. Negara dengan cuaca labil (kadang mereka sendiri suka bilang kalau di Belanda itu you’ll experience four seasons in a day). Tapi sering tiba-tiba berawan, berangin. Ya kayak langit tadi pagi. Rasanya jadi pengen ngecek Buienradar.
Hari Minggu kemarin main ke IKEA Kota Baru Parahyangan sama Mama. Waktu mulai masuk area display, aku kayak lagi ada di IKEA Olof Palmestraat. Tempatku nyari kotak bekel - karena jadi mahasiswa duit ngepas maka tiap hari harus banget bawa makanan sendiri ke kampus untuk nanti di-microwave. Tempat aku dan teman-teman bela-belain naik sepeda di hari Minggu pagi hari karena waktu dulu masih ada 1 euro breakfast yang isinya telur, croissant, butter, dan hot drink. Tempat melipir ketika mulai berganti musim karena harus beli printilan ini dan itu.
Waktu pertama kali mampir ke McD Joglo dan nyobain mesen pake mesin self service, ya rasanya sama aja kayak lagi mesen McD di Eropa. Pencet-pencet menu sendiri, bayar sendiri (ya walau kartunya harus dicolokin ke card reader dan nggak bisa dipindai doang kayak kalau pake kartu debit Belanda), ambil nomor dan nunggu makanannya jadi. Bedanya kalau disini ya sampah makanannya gausah dibuang sendiri juga gak papa.
Untuk berpindah antar gedung kantorku, disediakan sepeda. Jaraknya deket sih mungkin cuma puluhan-dua ratusan meter aja. Tapi ya itu udah cukup banget untuk bikin aku mengingat, entah, mungkin ribuan kilometer jarak yang udah kutempuh dengan sepeda yang kubeli 60 euro aja (tapi abis itu harus aku benerin remnya sih). Nggak lupa tentunya untuk kasih sen dengan tangan sebelum belok-belok. Ya walau kalau sepedaan di jalan raya aku nggak berani sih. Takut keserempet truk atau bis. Mengerikan banget padatnya jalan di Jakarta. 
Naik bis, angkot, dan kereta (ya public transport in general) juga jadi pengingat untuk masa dimana, saking nggak pernah naik mobilnya pas di Eropa (kecuali pas road trip), waktu pertama kali pulang ke Indonesia dan naik mobil di kursi penumpang aku sampe mabuk darat dan mual😭😭😭 Apalagi kalau duduknya di kursi belakang. Hiks. 
Memang perlu banget nih kemampuan meromantisasi hal-hal kecil agar supaya hidup yang sebenernya begini-begini aja selalu dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan kecil, kenangan-kenangan manis, menyenangkan, dan penuh rasa yang akan muncul kembali ketika kita melihat hal-hal yang kita asosiasikan dengan momen tertentu. Hal yang membuat bahagia itu ada dimana-mana.      
16 notes · View notes
rintihan-galau · 2 years
Text
Uang vs Pacar
Sering kita melihat drama di mana orang kaya memberikan sejumlah uang kepada pacar anaknya untuk putus. Hal ini membuat orang orang suka ngayal dan berandai-andai, bagaimana seandainya kita ada di situasi pacar itu? Taro lah uangnya nilainya 10 M. Apakah kita ambil uangnya? Atau menolak karena cinta pada pacar lebih besar?
Ini adalah situasi hampir 100% gak akan terjadi pada hidup kita yang gini-gini aja. Tapi karena saya udah terlanjur ngebayangin, saya akan memberitahukan langkah yang perlu diambil sebagai bahan pertimbangan kalau kejadian nyaris mustahil ini menimpa Anda.
Yang pertama, kita harus cek dulu apakah uang 10 M itu ditransfer/cek atau dalam bentuk fisik hard cash kek duit gepokan sekoper. 
Kalo dalam bentuk fisik, coba tanya, “Bu, apa gak bisa ditransfer aja?”
Uang kalo dikasih dengan jalur-jalur begitu mesti ada apa-apanya biar gak bisa kelacak. Emang mo transaksi narkoba apa. Kalo duitnya halal sih mending, tinggal urus pajak. Kalo duitnya gak halal? Nanti kesangkut paut di pengadilan kasus korupsi gimana? Belom kalo harus berurusan ama polisi. Males. Mana bawanya juga ribet. Di jalan gak tenang, takut dirampok, kena begal. Ahhh, ga enak lah pokoknya.
Lagian 10 M itu kan banyak banget, ya. Harus diitung dulu dong. Gimana kalo ternyata isinya cuma 9,9 M? Rugi 100 juta yang seharusnya bisa jadi milik kita.
Kalo ternyata gak bisa ditransfer, red flag. Sebaiknya ditolak. Maaf ini, ini urusannya bukan cinta atau harga diri, tapi ketenangan hidup setelahnya. Anda jangan naif berpikir ini rezeki nomplok, jangan-jangan Anda yang diperdaya dijadikan alat cuci uang orang kaya.
Pokoknya orang kalo nyimpen duit cash dalam jumlah besar, ngeri. Nah, seandainya ini uangnya transfer, kemungkinan besar didapat dari cara-cara yang aman. Meskipun masih mungkin kesangkut paut urusan sama polisi dan pengadilan, tapi seenggaknya dia lebih berani transparan. Kita bisa masuk ke verifikasi berikutnya.
Yang kedua, cek harga jadinya. Tanya, “Ini udah nett atau masih bisa nego?”
Jangan cepat tergiur pada nominal yang besar. Karena siapa masih bisa dinaikin lagi. Anda bisa membuat nota perhitungan buat menghitung biaya biaya yang Anda butuhkan untuk meninggalkan anaknya. Sebagai contoh:
Tumblr media
Lalu tinggal berargumen kalo ini adalah hal-hal yang minimal dan esensial untuk menjauhi anaknya. “Untuk menjauh saya perlu pergi ke luar kota, makanya saya perlu rumah seharga 5 M di luar kota. Belum kalo saya mental breakdown, harus ke psikolog, konsumsi obat penenang. Supaya anak ibu move on, saya juga harus meyakinkan anak ibu kalo saya bahagia tanpa dia. Makanya saya perlu healing mandiri ke Singapur 3 bulan. Itu aja sebenernya ngepas, Bu. Tapi saya kasih murah aja mah biar cepet beres urusannya.”
Oiya, di contoh di atas saya kasih item biaya pajak dan bea meterai. Saya bukan ahli perpajakan tapi saya yakin nerima duit gini PASTI ADA PAJAKNYA! Bisa dibicarakan dulu pajak-pajaknya nanti siapa yang nanggung. Kalau masih bisa dikasih spare 1-2 M lagi buat pajak, tentu akan memudahkan urusan kita ke depannya.
Yang ketiga, pastikan untuk urusan surat-suratnya.
Oke. Ini untuk menjamin legalitas duit yang kita dapet biar gak bermasalah ke depannya. Kita perlu urus surat-surat ke notaris. Ini berkaitan dengan item sebelumnya, coba didiskusikan lagi, notarisnya siapa yang bayar. Lumayan lho biaya notaris itu. Abis itu baru deh urus suratnya, mungkin bisa dibuatkan akta hibah.
Kalo ada itu kan lebih aman. Sekalian dibikin pasal aja kalo uang yang dikasih gak akan diminta balik kalo seandainya udah menjauh tapi anaknya tetep deketin. Ya kan kita gak bisa berbuat apa-apa kalo gitu. Mungkin harus negosiasi ulang dan nambah biaya lagi. 
Kalo ibunya keberatan ke notaris? Dengan berat hati, harus kita cancel.
Tolong banget buat orang yang ada di posisi ini, jangan dengan cepat iya-iyain aja apa kata si ibu itu. Mungkin kita merasa posisinya kalah power karena si ibu lebih kaya dan sebagai calon mertua. Tapi kalo dipikir lagi, sebenernya yang butuh itu kan dia. Harusnya kita yang punya power untuk negosiasi. Jangan gampang gentar. Masih banyak ikan di laut, tapi anak ibu itu cuma yang pacar kita itu. 
Btw, ini tips saya buat kawan-kawan yang mungkin ingin menyikapi situasi ini dengan pendekatan orang BU. Saya pribadi sih gak akan melakukan hal ini. Detik di mana ibu itu nyuruh saya jauhin anak, saya udah ilfil sama keluarganya dan gak bakalan mau punya mertua kayak gitu. Gak usah dikasih duit juga saya gak mau berurusan ama keluarganya. Ogah amat ambil duit u, kek halal aja. Kalo misal dia lempar duit ke muka saya, bakal saya pungutin duitnya, terus saya lemparin balik duit itu ke muka dia. Kalo perlu saya tambahin 2 ribu buat biaya parkir motor saya.
7 notes · View notes
lattegurl · 27 days
Text
29.08.2024
Hari ini mau cerita tentang sepatu dan hikmah yang aku ambil, ahaha..
Jadi kan aku teh udah nandain sepatu di syopi, tadinya mau dipake buat upacara 17-an kemarin. Tapi gara-gara riweuh dan uang makan telat cair, akhirnya masih bertengger lah si sepatu di keranjang sampe h-1 upacara.
Tadinya ah udah weh pasrah aja mau pake sepatu yang ada, kagok sehari lagi lah dipakenya. Tapi pas final pordoska, denger ada yang lain udah prepare sepatu heels buat upacara besoknya. Jadilah si dodol ini terinspirasi pengen beli sepatu cantik. Soalnya butuh juga buat kondangan/acara formal gitu. Walaupun budget yang tersedia ngepas pisan, hahaha.
Akhirnya pulang dari kampus udah mau maghrib, nekat nyari sepatu ke ciwalk, da biasanya suka ada bazaar gitu di lantai 1. Pas kesana ternyata ga ada.
Terus nyari di griya sama payless, ya ada sih yang cocok mah, tapi budgetnya ga cocok hahaha.. ya udah weh lanjut lagi ke BIP, soalnya dulu pernah beli sepatu disana tapi tokonya mah lupa namanya 🤣 dan ga mahal-mahal amat harganya.
Aipek tokonya udah ga ada 🥲 yaudah liat-liat weh di matahari, lagi-lagi 'bogoh' nya teh ke sepatu be bob/amanda jane karena stylenya aku bangettt, tapi isi dompet kurang mendukung 😂
Ada itu ge yang cocok sama budget tapi flat shoes, gilsss haram banget dipake sama kaki jebrag mah, jatohnya jadi ga cantik sepatunya teh 🤣😫
Ya udah weh memutuskan untuk pulang tapi mau mampir dulu ke borma, kali aja ada yang nyantol. Barijeung gedeg sejajalan, padahal IBK teh naik, tapi naha beli sepatu yang dipengen ge ga bisa huhu *pukpuk aku 🥹
Di borma teh pilihannya dikit pisan, pantofel adanya juga. Ada yang cocok satu, tapi lagi-lagi masalahnya sama. Yaudah weh ga jadi beli, tapi kepikiran sama toko sendal yang deket DT. Pengen beli sepatu jelly weh kata aku teh, bisi ada disana. Biarin lah sementara, biar ga pake sepatu olahraga teuing.
Pas kesana, ga ada dong si sepatu jelly, adanya pantofel biasa. Yaudah weh bungkus tah si pantofel teh, mana harganya 75k, murceee.. lega weh ya besoknya bisa dipake.
Ternyata keras dong sepatunya teh, auto lecet kaki 🤣 sedihnya, pas jalan pulang copot dong outsolenya hahaha ya Allah meni sedih 🥲 akhirnya 75k terbang dalam kurun waktu pemakaian <1 jam 🫠
Entah kenapa gara-gara insiden itu, aku jadi mikir.. oh, ternyata kita teh ga boleh maksain sesuatu kalo memang kita belum capable. Contohnya ya sepatu itu, udah tau yang bagus dan awet mah harus nyiapin budget 400k-an. Kalo budgetnya masih kurang dan tetep maksain pengen beli yang murah banget, ya hasilnya pasti ga sesuai harapan, malah bisa menyiksa diri sendiri juga 🥲
Ini kerasa relate sama sebuah keputusan yang aku ambil beberapa tahun ke belakang yang setelah diingat ternyata tanpa didasari dengan pemikiran logis dan matang. Tapi karena udah terlanjur, ya mau gimana. Ga mungkin bisa mengubah masa lalu 😅
Meskipun cukup bodoh dan agak fatal, pada akhirnya aku harus bertanggungjawab dengan jalan yang sudah aku pilih, yang kadang terjal, berbatu, bikin lecet, dll wkwkw..
Pokoknya yaa gitu lah, ke depannya mah mau nabung dulu buat beli sepatu yang bener 🤣 ga boleh grasa grusu kalo mau bertindak, hehe..
Tumblr media
Because simple and cutesy is my middle name, ahaha 😆
0 notes
isabellakirei · 2 months
Text
Nostalgia Majelis Buku Aksara
#bacatulisanlama Qadarullah ada yang mampir ke sebuah tulisan lama di blog betterword. https://betterwordforlife.blogspot.com/2013/01/terdesak-memaksa-diri-tuk-lebih.html Aku baca isinya, lalu memori tentang momen yang menjadi penyebab aku menulis itu hadir lagi di otakku, menumbuhkan benih rindu di dada. Rindu yang harus dieja lewat kata, karena aku tidak cukup berani untuk menyampaikannya langsung ke grup Aksara.
Aku tidak terlalu mengingat, buku apa yang sedang dibahas di Majelis Buku sore itu. Pun tidak mengingat siapa pengisinya. Tapi aku mengingat suasana sore itu di SRC. Saat itu tempat itu belum di sebut SRC. Perpustakaan Salman, begitu kami masih menyebutnya. Letaknya di pojok barat laut rumah kayu, lokasi yang cukup tersembunyi bagi yang tidak mengenal masjid Salman. Rumah kayu yang dibangun lebih rendah dari lantai selasar teh, membuat orang-orang harus menuruni tangga terlebih dahulu untuk menuju ke sana. Saat itu kami duduk di meja putih panjang, berhadap-hadapan, pengisi Majelis Buku membawa buku dan resensi buatannya. Kami biasanya mendengarkan penjelasan tentang buku tersebut terlebih dahulu, baru kemudian diadakan tanya jawab atau diskusi terkait buku. Diskusi tentang terdesak yang membuat produktif terjadi di salah satu sesi Majelis Buku Aksara. Kalau ingatanku tidak salah, aku duduk di sisi selatan, dan kakak yang bercerita menyelesaikan Thesis setelah menyaksikan kejadian tragis duduk di sisi utara. Aku bisa membayangkan siapa-siapa saja yang mungkin hadir di sana. Diskusi santai tapi serius kami. Kerinduanku untuk terus datang, dan sering terlambat, namun tidak malu untuk bergabung adalah karena aku menikmati proses literasi tersebut. Betapa menyenangkan dapat bertukar pikiran dengan orang-orang yang membaca buku yang tidak pernah kita baca. Buku yang bukan minat kita. Buku yang ilmu dan hikmahnya masih bisa kita petik karena ada acara semacam Majelis Buku. I want to discuss book with someone else, like what I did in Majelis Buku. It's okay even if it's online. I remember doing one or two session of book sharing with communities online. But right now I don't have one. I would like to join theladybook again, but the timing didn't match. Ahad morning is already filled with offline meetings, and is a family time also. Buat yang di bandung, SRC udah ada agenda rutin, Rumpi Book kalau nggak salah namanya. Namanya beda, tapi kayanya formatnya sih sama kaya Majelis Book. Gak tahu ada resensi atau gak. Tapi ada buku yang dibahas. Di Purwokerto setahu ada juga. Ahad sore, di sebuah taman. Kalau dari infonya sepertinya lebih mirip agenda the ladybook, baca bareng kemudian sharing session. Semoga kapan-kapan bisa ikutan. Kalau ada yang punya info komunitas baca dengan kegiatan serupa, mohon infonya ya. Pengen ikut. siapa tahu bisa nemu yang jadwal kegiatannya ngepas. Terakhir, semangat baca itu naik turun. Kemampuan literasi juga gitu. Jadi, mari cari temen yang suka baca sebanyak-banyaknya. Biar kalau kita lagi turun semangatnya, ada yang ingetin. Sekian. Bye~
0 notes
nhadiyati · 2 months
Text
Anak Sakit (Balada Demam dan Batpil)
Sejak Dea lahir, sakit yang pernah dialamin hanya demam pasca imunisasi yang mana udah hampir mewek aku nanya ke mbak ida, elsa sepupuku yang dokter, dan mbak aulia kakaknya emir (pokoknya saat itu siapa yang cepat angkat telepon). Karena seingetku Deana gak pernah panas sampai 39°C dan lesu aku galau banget mau kasih paracetamol apa gak. Mana pas itu Dea juga gak mau nyusu pokoknya lesuuu banget.. tapi ya deman karena imunisasi adalah kodrat saat tubuh bereaksi melawan bakteri/virus untuk kekebalan tubuh, jadi dijalanin saja.
Selanjutnya saya mencoba pola asuh yang ternyata juga disepakati oleh suami, Sakit anak itu dipantau dulu 3 (tiga) hari baru ditindaklanjuti entah ke dokter atau diberi obat. Selama anaknya masih ceria, mau makan dan minum maka biarkan imunnya berjuang. Kalau anak menunjukkan tanda kegawatdaruratan (sesak/dehidrasi/kejang/penurunan kesadaran) jangan tunggu menunggu langsung gass ke penyedia layanan kesehatan terdekat ya.
Tumblr media
Baru-baru ini Dea didiagnosis ISPA (yaah bentuk ISPA ada banyak tapi intinya dia batuk dan pilek) yang kasian itu badannya hanget, matanya belekan, lesu. Setelah dibawa ke dokter langsung dijebrengin obat antibiotik, ambroxol (untuk batuk) , dan cetirizine (untuk bersin dan matanya belek). Ngerasa bersalah banget pas dokter bilang "anaknya penitipan ya bu? 70% penyebab dari batuk pilek ya penularan dari orang lain, 30% faktor lain yang kecil banget kayak polusi dan alergi".
Mama pantang nyerah ketika dibilang anak dipenitipan/daycare pasti setidaknya 1 (satu) bulan sekali batpil, mama tanyalah ke dokter apa ada cara menaikkan imunitas anak. Kirain dokternya bakal rekomendasi vitamin atau apalah, tapi jawaban dokternya asli asyik banget. "bu....tubuh itu butuh kalori untuk bekerja, analoginya tubuh butuh 1000 kalori terus dibagi-bagi nih ke tiap organ untuk bekerja, ada yang tidak bisa dikurangi jumlahnya seperti otak, jantung, paru. terus nanti sisanya baru dibagi ke yang lain kayak imun, tinggi, dan berat badan. Jadi kalau anak makan gak pas ya jangan berharap imunitasnya bagus karena kalori ditubuhnya ngepas, mau ibu kasih vitamin kalau karbonya gak ada juga gak bisa dikelola tubuh". Jadi dokter bilang kuncinya di makanan bergizi, dipersilahkan kalau mau ikhtiar pakai vitamin, essential oil, dkk tapi itu sifatnya penunjang.
Pas mama bilang Dea badannya demam, mama langsung ditanya dokter "berapa bu suhunya?". mama kicep karena baru pindahan termometer ntah kemana jadi cuman pakai tanganmeter dan alhasil mama dapat ceramah lagi. Demam itu diukur bu, 37.5 °C baru bisa dibilang demam, kalau punya bayi standby di rumah termometer, gak usah yang canggih-canggih yang akurat itu yang nempel di ketiak (masih denial kan sekarang ada yang infrared di telinga, ada yang di dahi sedetik keluar hasilnya hehe kalau diketiak udh kayak main smackdown ama anak kudu dipiting.. pas curhat kesepupu terus dibilang yang paling bagus tuh emang diketiak terus yang isinya air raksa yang merah itu, gustiiii).
Karena Dea hampir seminggu ini panasnya naik turun dan mamak kira tumbuh gigi ternyata salaah tetoooot. Mulailah mencari literasi tambahan terkait penyakit (disini dengan polosnya berpikir kalau saya dokter mungkin anak gak bakal perlu nahan sakit lama karena maknya menduga-duga TT ).
Demam
Demam bukan penyakit melainkan tanda/gejala suatu penyakit, respon tubuh ketika melawan benda asing yang masuk ketubuh
Desiko kejang demam tidak setara dengan tingginya suhu, kejang demam itu karena 'bakat'
Pas demam tangan dan kaki itu bisa dingin karena upaya tubuh dengan mengatur pembuluh darah sekitar hingga tidak keluar panas berlebihan. kalau suhu sudah mencapai puncak tubuh akan menyesuaikan dengan hipotalamus di otak, pembuluh darah akan melebar. Anak bisa berkeringat seiring demam turun
Anak demam boleh dimandikan air hangat paling tidak 15 menit kalau mengigil lansgung hentikan. Pakaikan baju yang nyaman. Kalau mau kompres pakai air hangat di ketiak bukan di dahi.
Pemberian obat : 1) berikan ketika suhu diatas 38°C dalam rentang 4-8 Jam (asli banyak varian, kalau belum masuk rentang masih panas bisa kompres dulu atau gak ngefek bawa dokter); 2) tidak perlu, obat penurun panas (antireptik) lebih kepada memberikan efek nyaman kepada anak, jadi meski suhu tinggi tapi anak masih OK jangan dipaksakan pemberiannya; 3) obat itu punya efek samping, ibuprofen bisa mengiritasi lambung sedangkan paracetamol dapat merusak liver.
Batuk Pilek
Batuk itu ternyata karena ada dahak, entah banyak atau sedikit. saat saluran pernapasan mengalami infeksi, maka tubuh akan meningkatkan produksi lendir untuk memerangkap dan mengeluarkan virus/bakteri. Jadilah kita kenal jenis batuk itu ada dua berdahak dan tidak 😅
Seorang anak bisa sakti batpil sebanyak 12x dalam setahun dan itu normal. Jumlahnya bisa meningkat seiring lingkup interaksi makanya yang dipenitipan anak dan sekolah rawan.
Batpil bisa berlangsung hingga 2 - 6 minggu
Obat tidak diperlukan, baik obat pengencer dahar (mukolitik), pereda batuk (antitusif), anti alergi (antihistamin), pereda hidung tersumbat (dekongestan), terapi uap/inhalasi yang untuk orang asma. Obat jatuhnya hanya memberikan efek placebo.
Pemberian antibiotik
youtube
Antibiotik hanya diresepkan untuk melawan bakteri.
Obat Antibiotik bekerja dengan dua cara, yaitu membunuh bakteri atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus (seperti flu biasa atau flu) atau jamur (seperti kutu air atau kadas).
Antibiotik harus berdasarkan resep dokter dan dihabiskan sesuai dosis
Pertimbangan dokter pada umumnya memberikan antibiotik ketika sakit berlangsung 3-7 hari, bahkan ada yang berpendapat < 7 hari tidak perlu diberikan karena kemungkinan penyebab sakit adalah virus
Di indonesia dokter cepet ngasi antibiotik karena pola kumannya udh banyak yg resisten karena penggunaan antibiotik bebas di masyarakat yang beli sendirii
Para peneliti melakukan pengamatan terhadap 14.572 bayi yang lahir di kawasan Olmsted County, Minnesota antara 2003 hingga 2017.  Hasilnya, sekitar 70 persen anak yang menerima setidaknya satu resep antibiotik selama dua tahun pertama mereka, cenderung mengalami infeksi pada saluran pernapasan atau telinga
Jadi Dea gimana kabarnya? sedang berjuang melawan sakit terhitung 11 hari, dan menjalani pengobatan terhitung 4 hari ini. Loh kok diobati katanya gak perlu diobatin? karena saya mamak-mamak berhati lemah dan sudah diresepkan obat sebelum ketemu literasi yang ditentukan diatas, dan benar-benar berharap anak akan baik-baik saja. Asli gak tega liat yang biasa ceriwis, mata berbinar, lahap makan, lagi lesuuu.
Dan kultur di Indonesia tuh gak gampang, kalau gak kasih obat nanti kesannya kejam kali jadi orang tua, pembiaran.
youtube
Padahal mah.. tiap orang tua insya allah pasti mengupayakan yang terbaik untuk anaknya. Mungkin terlihat bias, tapi asli penjelasan Dr.Apin masuk banget ke saya, anak sakit itu butuhnya sabar orang tua dan gendong. Dan memang Dea ketika cranky yaah gendong sama dekap masih jadi cara terbaik menenangkan. Tapi untuk saat ini Dea minum obat batuk dan pilek karena bisa buat dia istirahat cukup, ditambah mamaknya juga ikutan tepar tertular batpil. Tetap didampingi Cessa, Gentle Baby, Transpulmin, sekarang tambah cadangan Baby Vicks Balsam buat cadangan. Sedangkan untuk antibiotiknya masih kita tahan karena hati gak sreg dari awal mana bentuknya dry sirup jadi gak tega hhe mungkin kalau sirup rasa-rasa gak begitu mikir panjang walau kadar gulanya juga harus diperhatikan (semoga keputusan yang tepat).
Doakan Dea cepat sembuh ya 😇
1 note · View note
2-20-fm · 3 months
Text
come to think of it... sebuah inconvenience banget ya buat radit buat sama aku
dia orangnya tepat waktu, sedangkan aku dateng ngepas aja udah syukur
dia orangnya ga hesitant dan trust himself, whole im not
he's not a burden while i am
dia bisa nyesuain semua dengan lingkungannya, aku harus takes extra effort to do that
dia ga overthinking hal kecil sedangkan aku sering
dia tau apa yang dia mau dan diniatin, aku ga sehebat itu
dia tau cara dia nempatin diri, aku ya... gitu...
dia keren, supel, a leader, aku... ordinary....
what if he's really better without me
gaada yang harus bikin dia repot
dia gaperlu berkali kali ngomong sesuatu hanya karena lawan bicaranya pelupa atau batu atau simply ga banyak overthinking yang berujung butuh reassurance berkali kali
dia ga perlu repot2 anterin aku pulang every time abis main malem2 jauh dari rumahnya
dia gaperlu tungguin aku di pocin, bisa langsung ke kampus, ga keringetan nungguin
dia ga perlu repot suapin orang terus, ga perlu repot iket tali sepatu orang terus, ga perlu repot untuk ngingetin padahal dia jarang diingetin ini itu sama orangnya
dia gaperlu terus terusan koreksi orang dan ngingetin orang
gaperlu terus terusan nahan wounds karena orang itu trus malah harus tenangin orangnya karena malah orangnya yang nangis
gaada semua ketidaknyamanan itu kamu dit kalo gaada aku
maaf kalo aku kaya gini lagi... kepikiran ini lagi padahal aku tau kamu gasuka.... makanya aku cerita disini, ketik disini.. karena i cant help it and i know you hate it, makanya aku gamau kamu liat ini...
maaf ya dit for breaking my promise to not think this way
i guess thats just how i think
im sorry
maaf aku kaya gini
im sorry im the way i am
you could find someone soo much better
less inconvenience
less burden
less wound for you
less drama
less pain in the ass
aku
menurut kamu
apakah aku worth semua ketidaknyamanan yang selama ini kamu rasain dit
....
do you think of me as a burden
do you ever wish i could be better
do you wish im less pain in the ass
do you ever wish i can be more mature, understanding?
do you wish aku bukan orang yang overthinking segala hal
i wonder
0 notes
peramukamuflase · 4 months
Text
Dengeer berita UKT naik malah jadi uring-uringan ngepas banget adekku no 2 mau kuliahh hahahahhahaaaha kudu dzikir banyakin tahajjud apa aku kudu nmbah kerjaan apa lagi ya Allah.
Mana bapak aku juga ga gunaa, punya anak 3 ga diurus semuaa... Mana aku juga pengen nikah ga dibolehin KUA doang, capeee bgt idup. Uang mulu
1 note · View note
fadenotrainbow · 6 months
Text
Nyesel - Nyesek
Minggu lalu ada garage sale. Di pikiranku garage sale tuh ya murah2 tapi masih bagus. Jadi kuputuskan untuk dateng. 1 tujuanku adalah baju/ sepatu untuk Abby.
Abby itu jarang banget aku beliin baju dan sepatu. Kalaupun aku beliin, itu ngga sampe lebih dari 100 untuk hanya 1 baju. Jadi emang baju Abby seadanya. Beli seperlunya. Karena baju ngga bertahan lama.
So, I’m really ok with secondhand stuffs for Abby. Not that I don’t want to give the best for Abby, it’s just that I’m not rich. Jadi kalau bisa dapetin yang murah meriah atau bahkan gratis, kenapa ngga.
Hari H datanglah aku ke GS tersebut. Dress anak2nya cuma 3. Harganya 65, 100, 180. Sepatu anak nike 300 tapi uda kotor dan mulai kebuka ‘mulutnya’. Aku kaget karena, wah ternyata mahal juga. Ya mgkn karena branded ya. Jadi ya… karena uda dateng, gengsi dong ngga beli apa2🥲 jadi aku ambil yang 65 dan 180. Yg 180 krn aku yakin Abby suka. Trus aku beli juga 1 batik 80. Silakan dihitung jumlahnya.
Aku pulang tanpa bilang Valent berapa yang aku spent krn aku yakin dia marah bgt, why would i spend that much for just 3 outfits on a GS?!! Puji Tuhan dia ngga tanya juga🥲
Dan inilah penyesalanku…
1. Dress 65: pas aku cuci dan setrika ternyata banyak banget chocolate stainnya😭😭 literally banyak, di bagian depan pun. Beneran ngga keliatan pas beli krn itu di garasi yg ngga terlalu terang. But yes i shouldve been more thorough. Semoga papa can do his magic.
2. Dress 180: again chocolate stain di dalam dan di luar. Dan lebih parahnya ternyata ngepas banget banget abby. For sure cuma dipake sekali ini mah😂 tapi Abby suka banget. Nyesel bgt beli mahal2 tp ngga kepake lama. Ya klo adiknya Abby cewe bisa sih dipake lagi.
3. Kenapa aku harus gengsi kalau ngga beli apa2 atau cuma beli 1 (batiknya oke lah). Hhhhhhhhhh jadinya rugi dan nyesek.
Anyway..
Selalu ada maksud Tuhan. Aku jadi belajar banyak dari hal ini.
Aku juga jadi diingatkan kembali sama orang2 yang suka kasih secondhand baju2 untuk Abby dan untuk aku tanpa harus bayar dan beneran masih bagus banget banget tanpa kotoran sedikitpun. Bahkan ada yg kasih baju baru karena misalnya anaknya ngga muat/ mau/ suka, dan aku ngga perlu bayar apapun. Makasi orang2 baik, aku sangat bersyukur dan belajar dari kalian juga.
0 notes
coretanqolbu · 9 months
Text
Ujian Dalam Kenikmatan
Pernah bekerja di lingkungan yang sangat sulit buat beribadah harus benar-benar effort sendiri untuk melaksanakannya, dari mulai tempat sholat yang gak di sediain akhirnya nyari tempat sendiri sampai ada aja waktu sholat di pakai buat memulai rapat atau kegiatan. Qadar Allah diuji juga dengan teman - teman yang jangankan saling mengingatkan untuk mereka bisa melaksanakan ibadahnya sendiri saja sudah syukur. Atau lebih parahnya pernah merasakan bekerja di suatu tempat yang kerjaannya memang tidak bisa di tinggal barang semenitpun. Dari situ keimanan seorang hamba akan di uji lebih takut sama siapa? sama bos besar atau takut sama Bos yang Maha Besar (Allah).
Dari sekian pengalaman sampailah pada titik Pernah berada di lingkungan kerja yang bukan lagi ibadah wajib yang di ingetin karena memang sudah wajib tapi ibadah sunahnya juga, yang sering kali kita masih lupa dan lalai.
Bukan lagi sholat wajib yang diingatkan tapi "Udah sholat dhuha belum? "
Bukan lagi diingatkan tentang kewajiban untuk memakai jilbab tapi "Itu jilbabnya kependekan nggak nutup dada dan sanggulnya juga ketinggian turunin lagi"
Atau diingetin tentang jangan pakai celana yang ketat tapi "itu kayaknya gamisnya ngepas banget coba ganti yang longgar", dan masih banyak lagi reminder kebaikan yang lainnya. Wiss itu nikmatnya tiada terkira bagi jiwa-jiwa yang futur ini.
Bekerja di lingkungan yang memudahkan untuk ibadah dan saling mengingatkan dalam kebaikan termasuk salah satu nikmat yang harus di syukuri. Karena tidak semua lingkungan kerja itu memudahkan pegawai atau karyawannya untuk beribadah, makanya selagi Allah mudahkan syukuri dan nikmati maksimalkan semaksimal mungkin maksimal juga untuk tanggung jawab terhadap amanah pekerjaan. Karena sering kali kenikmatan itulah yang melalaikan, jangan sampai Allah cabut kenikmatan itu nanti nyesel loh. (Reminder untuk diri sendiri)
Tapi aku sadar di manapun kita bekerja selalu ada ujian-ujian didalamnya entah itu tempat kerja yang menyulitkan kita untuk beribadah atau tempat kerja yang memudahkan kita untuk beribadah, semua kembali lagi ke pribadi masing-masing bagaimana cara menyikapinya cara bersabar atas ujian dan cara bersyukur atas kenikmatan.
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS Al-Anbiya :35)
Wallahu A'lam Bishawab
Jakarta, 9 Januari 2024
1 note · View note
yasmijn · 2 years
Text
Hidup ngepas
Beberapa temen ibu w ada yang hidupnya sangat berada, tapi kalau denger cerita tentang anaknya suka jadi bertanya-tanya aja dalam hati: kok anak orang kaya pada kaya gitu sih? Tapi tentu saja ini bukan bermaksud men-generalisasi, karena sampelnya terlalu kecil.
Anak pertama dari tante yang pertama itu seumuran sama aku, begitu lulus SMA dikirim untuk kuliah di Jerman, sempet pindah-pindah kampus beberapa kali, tapi sampai sekarang belum lulus. Kalau dihitung-hitung udah lebih dari 10 tahun. Gitasav juga kuliah di Jerman, dan kalau denger dari cerita dia emang susah banget sih lulus kuliah, S1 pula, terus ambil sains/engineering lagi, di Jerman. Gitasav lulus S1 setelah 6.5 tahun. Yang agak wow adalah pas diceritain bahwa anak temen mamaku sempet narik uang 100 euro sehari haha berarti 3,000 euro dong abis tuh dalam sebulan - udah hampir sama kaya starting salary lulusan master di Belanda sebelum pajak wk. Tapi abis itu dimarahin sih dan kayanya di-cap expense nya. Sampai sekarang juga masih dikirimin uang secara rutin dari orang tuanya, walaupun memang sekarang dia udah kerja juga di Jerman sambil (mungkin) beresin kuliahnya.
Adenya kuliah di dalam negeri, karena mamanya takut dia ngga lulus-lulus kaya kakaknya. Terus kemarin sempet tuh kerja, abis itu resign karena gak pengen kerja aja. Denger kabar terakhir dari mama sih, akhirnya sekarang udah mulai kerja lagi. 
Terus ada lagi tante yang kedua, emang sangat-sangat berada banget sih, jadi emang anaknya juga dari kecil udah biasa dianter-jemput kemana-mana. Dulu beliau pernah kepengen si anaknya ini supaya bisa naik angkot, terus dia ngajak mamaku untuk bawa anak bareng-bareng naik angkot (lupa deh tapi kayanya hal ini tidak terjadi). Terus pas SMA anak ini dikirim ke Australia supaya... bisa naik public transport disana haha (ya tentu ada berbagai macam alasan lainnya  tapi kayanya bikin si anak mandiri adalah salah satu alasan utama - tapi apakah tidak bisa belajar hidup mandiri di Bandung/Jakarta saja toh??). Terus kemarin dari pas ngobrol itu implied bahwa doi sampe sekarang belum kerja walaupun udah beres S1. Di weekend ybs kerja volunteering di TPA gitu. Tapi kayanya sih dia hidup dari uang rental (rumah yang dia tinggalin di Australia adalah punya orangtuanya), dan juga kiriman ortu.
Tante ini kemarin-kemarin nanya sama ibuku, apakah dia masih ngasih uang ke anak-anaknya atau engga. Dari abis lulus kuliah juga semuanya udah ngga ada yang dikasih uang lagi. Huft. Ya walaupun masih menjadi benalu tetap tinggal di rumah ketika memungkinkan, hehe.
Terus mama jadi nanya sama aku, “Kenapa dulu Yasmin abis lulus mau kerja?” dan aku jawab: “Ya kalo ngga kerja duitnya darimana?” 
Cuma ya setelah dipikir-pikir lagi, mindset ini tu kayanya bermula dari pemberian uang jajan pas sekolah yang emang cukup banget aja gitu, kalo ngga nyari-nyari tambahan sendiri yaudah bye, cuma bisa makan batagor kuah aja tuh sekali sehari, dan juga harus nabung hanya demi bisa nonton bioskop sekali seminggu 😪😪😪 Pas SD-SMA sih ditahan-tahan aja ye uang jajan segitu, karena pas wiken kalau mau main biasanya minta uang lagi (biasanya dikasih 50/100 ribu). 
Pas kuliah ya hidup dari uang jajan yang se-dikasih-nya aja (uang jajan baru naik ketika adik yang paling kecil minta naikin uang jajan - masa bocil naik tapi kakak-kakaknya nggak??), terus ya emang ngepas banget aja gitu sih huft, ditambah w beli pulsa hp dan bensin juga sendiri (ade w ternyata masih minta ke mama!!). Jadi biar punya uang gimana? Daftar lah itu jadi asisten apapun yang lagi ada bukaan, jadi reporter Kantor Berita, jadi pengawas ujian, terus dulu kayanya w sempet jadi dropshipper juga deh dan jualan barang-barang bekas milik pribadi. 
Memang hidup ngepas itu perlu untuk membangun the will to thrive and hustle.
24 notes · View notes
yupihepi · 9 months
Text
Xday - Chapter 1: Mainan yang Tidak Dibutuhkan pt. 1
(Saat ini. Tahun pertama didirikannya ES, di pertengahan Oktober. Kantin Asrama Starmony)
Tumblr media
Makoto: Nyam nyam nyam nyam
(Hm, kalau begini terus pasti baik-baik aja. Trickstar dari musim semi bokek terus . Tapi semenjak [BIGBANG] kita mengikuti pekerjaan yang dikasih ES dengan baik, sekarang udah bisa mengumpul L$ lumayan banyak sih ya. Isara-kun juga tahun lalu jadi bendahara di OSIS jadi lumayan jago mengelola uangnya. Kalau begini terus aku rasa musim dingin bakalan aman bisa dilalui… Abis itu aku nggak tau sih bakalan gimana nasibnya. Kami bukannya pemenang SS tahun lalu, yang berarti idol yang paling kuat, tapi kenapa setiap hari kesehariannya kayak orang bangkrut seperti ini ya~?)
(Uang yang udah dikumpulin susah-susah ini juga palingan bakalan dihabisin lagi ama Hidaka-kun dan Akehoshi-kun deh kayaknya… Mereka harusnya sadar dan belajar kalau cara seperti itu terlalu memaksa dan bikin nggak habis pikir. Mana bentar lagi udah waktunya kami lulus dari Yumenosaki dan sepenuhnya bakal orang yang masuk ke dunia masyarakat dewasa.)
(….hm? Apa ini? Aku melihat ada acara yang aku nggak ingat ada tertulis di lembar jadwalnya Trickstar.)
Mao: Oiissu~♪
Makan sambil mainan smarphone itu nggak sopan loh, Makoto.
Makoto: Isara-kun
Fufu, otsukaresama~ Kalau aku lihat-lihat seperti sekarang lagi sedang sibuk kan dengan pekerjaan OSIS sampai jam segini.
Mao: Oh, ketahuan ya. Hebat lo, Makoto. Detektif hebat nih.
Makoto: Kan situ pakai seragam. Ini kan hari kerja, pasti ini juga ngepas baru pulang dari pekerjaanmu di Yumenosaki kan? Kayak gini mah nggak usah pake deduksi segala udah jelas banget seperti apa yang dilihat persis.
Isara-kun juga seperti biasa kesehariannya sibuk mulu ya.
Mao: Makoto bukannya sibuk juga? Soalnya jam segini baru mulai makan malam.
Makoto: Aku jam segini baru makan itu cuma gara-gara aku nggak bisa menemukan timing yang pas buat berhentiin gameku aja kok. Sebelum ada banyak rilisan baru di musim dingin nanti aku ingin menyelesaikan game-gameku yang udah numpuk aku beli belum aku mainin.
Mao: Yah, Makoto mah tiap ada pekerjaan selalu dikerjain dengan baik sih jadi nggak masalah. Kalau ada waktu luang mah bebas gunain aja sesukamu.
Makoto: Ya, malahan Isara-kun yang terlalu banyak bekerja sih, harusnya contoh aku dong juga perlu banyak bermain juga.
Mao: Ahahaha. Kalau keinginan pengen main sih pengen banget, tapi nggak segitu banyak ada waktu luang.
Tumblr media
Makoto: Hm…. Mungkin aja Isara-kun emang suka banget jadi sibuk kayak gini sih, tapi bukannya lebih baik kalau perlu melemparkan lebih banyak pekerjaan ke orang lain juga?
Mao: Aku paham kok paham kok. Anak-anak OSIS juga sering bilang gitu ke aku kok. Tapi loh ya, tergantung kepada siapa kau melemparkan pekerjaan itu bisa jadi kerjaan itu jadi tambah banyak aja kan.
Makoto: Tapi justru dengan percaya dan menyerahkan itu bukannya tanda kebesaran hati seorang atasan bukan?
Mao: Tapi ya.. kau emangnya bisa menyerahkan pekerjaan yang penting ke Hokuto ama Subaru?
Makoto: Contohnya jelek banget sih itu…. Kalo diserahin ke mereka mah aku udah bisa melihat semua bakalan berantakan.
Mao: Sekarang kau udah berani bilang kayak gini juga ya.
Makoto: Aku sendiri udah banyak belajar. Kalau aku ama Isara-kun nggak benar-benar rajin dan kerja dengan baik mah Trickstar bakalan ambruadul sih.
Mao: Justru karena kita ini terlalu bekerja dengan baik, mereka jadi seenaknya sendiri dan banyak membuat kesalahan nggak sih.
Makoto: Itu juga bener sih. Aku pengen mereka bisa jaga sikap sih karena kita nggak setiap saat bisa membantu mereka… Beneran deh.
Yang lebih penting. Isara-kun, tau nggak apa itu Xday?
Mao: Hah? Apaan tuh? Istilah game atau istilah apaan tuh?
Makoto: Bukan begitu. Lihat, di lembar jadwal di Hall Hands tertulis gitu kan. “20 Desember adalah Xday!!!!” seperti itu.
Mao: Apaan tuh… Aku nggak tau apa-apa ya.
Ah, jangan-jangan Xday itu Xmasday nggak sih?
Makoto: Hari natal? Ah, aaaaa~ gitu ya? Kenapa aku nggak kepikiran ya, kan sekitaran tanggal itu udah masuk waktu-waktu natal ya?
Aku kira apaan, ini pasti cuma ada seseorang yang nulis  “Hari ini adalah hari natal!” gitu doang ya.
Mao: Tanggalnya sih kelihatan meleset dikit dari hari natal aslinya. Tapi ya palingan salah masukin tanggal aja.
Makoto: Palingan begitu sih. Aku dari tadi terus bertanya-tanya terus loh berpikir ini kode misterius apaan gitu.
Mao: Makoto mah ada sisi kayak gitu juga ya. Apapun itu selalu dipikirin terlalu dalam.
1 note · View note
forasta · 11 months
Text
(7/11) i dyed my hair with a box dye this morning and left in the afternoon to go to a small library near my house to meet two of my oldest online friends (we used to be on wattpad waktu smp). we went for coffee in this small bakery, and i got really happy waktu masuk karena wangi roti. aku pesen iced chocolate that i think you'd really like, karena coklatnya coklat banget with smores (!!!!) and its dark enough to not be too sweet. you'd like the lasagna too because engga cheesy. i saw beautiful cakes and scones. i ate a creamy soft scone yang creamnya enak banget. selama ngobrol aku banyak dengerin dua temenku— yang satu baru ditinggal nikah dan yang satu lagi just got out of a 3 years relationship. they asked how my love life has been. i said im trying to survive now, because i just got out of one and im still on the stage where whatever i do reminds me of you, and they left it at that. habis ngopi di sana, kami foto-foto sedikit dan pergi ke tempat makan (chinese food!) where i ate a little of chicken porridge and meat soup and listen more to my friends. weirdly we talk about our spiritual journey. ke tempat makannya naik grab, terus wangi stella jeruk yang NYENGAT banget aku sampe pusing, di mobil bengong ngedengerin dua temenku ngoceh about our old friends in the wattpad community. hari ini kamu ngapain? kelasnya dari pagi, les ya? atau ada acara? how was the kids? nyebelin kayak biasa? aku pulang dari ketemu temen-temen ganti baju dan boboan karena capek, and the perfume i sprayed on my pillow masih kecium. wangi kamu. i immediately guling-guling trying to snyiff snyiff like a damn pup. mana ngepas lucu banget si arka lagi discent biar gak bau orang... art imitates life... life imitates art... i hope youre doing okay... udah ngga whining kan... our tinyi minyi minyu munyu mumu baby... (masih boleh ngga si manggil begini)
0 notes
minetrovert · 11 months
Text
Angkat dua ibu jari buat semua orang yang masih bisa bersabar menghadapi kegilaan di jalan raya. Kalau saya pribadi, sepertinya masih jauh dari sabar, bahkan untuk sekadar masa bodoh sama kelakuan nyeleneh pengendara lain saja belum sanggup.
Seperti hari ini, saat berangkat kerja saya harus melihat bokong motor seorang pengendara yang tersenggol motor ojol hingga jatuh. Korban yang seorang wanita paruh baya tampak syok dan hanya bisa berujar, "Kok saya ditabrak, Mas, kan saya sudah bener mau belok."
Spontan saya langsung berujar ke pelaku, "Mas, Mas enggak bisa sabaran sudah tahu orang lagi pada belok masih menyerobot aja."
Kejadian berikutnya yang paling bikin naik darah, secara saya sendiri yang mengalami. Saya sedang anteng menunggu lampu hijau di tempat yang seharusnya ketika ada mobil dari arah kiri muncul. Saya kira dia ingin berbelok ke arah kiri, yang bisa langsung jalan. Saya geser pelan-pelan motor saya, karena takutnya pantat motor saya menghalangi area dia yang memang lumayan ngepas.
Ndilalah, mobil itu ternyata mau bergerak menerobos lampu merah yang sama dengan saya. Setelah dia bebas, motor lain menyusul. Lalu, ada satu pengendara yang dengan arogannya membentak saya, "Bukannya maju dikit, heh!"
Wooow, otomatis saya langsung ngegas. Saya tunjuk lampu merah sambil bilang, "Saya mau ke mana, Pak, itu kan lampu merah. Emang enggak ngeliat apa! Buta kali, yah!"
Pemotor itu berlalu begitu saja dan mengegas motornya menerobos lampu yang masih merah diikuti kendaraan lainnya.
Saya cuma bisa misuh-misuh sendiri, begini rasanya orang yang berusaha untuk menaati aturan. Perkataan pemotor itu membuat saya jadi merasa kayak orang yang bersalah, padahal kenyataannya ya dia yang mau melanggar aturan.
Mau herman, tapi hal ini sudah jamak terjadi. Akhirnya, saya berusaha menenangkan dan mempuk-puk diri saya sendiri. Meyakinkan kalau yang saya lakukan sudah benar, kecuali mungkin omongan kasar saya soal "buta" itu. Hmmm.
0 notes
satubintang · 1 year
Text
Pak Li : Neng, tumben tadi datengnya siangan ?
Ra: jalan kaki pak saya tadi, lama banget nunggu ojek online keburu gabagus mood saya
Pak Li: jauh begitu neng, kenapa nggak nelpon mang ncim aja biar dijemput.
Ra: gapapa biar olah raga juga saya pak, lagi pak Li suka kreatif. Mang ncim mah tugasnya bukan jemput saya.. hahaha. itu dimakan pak keburu dingin.
Pak Li: makasih banyak yaa neng, dari sekian banyak org dikantor sini. neng sama neng sasa aja yg mau mampir ke pos satpam bergaul sama ob sama satpam sering traktir pula.
Ra: Pak Li kenapa tumben banget ngomong gitu, maksudnya bukan nolak terimaksihnya tapi kalo pak Li udah serius begitu berarti bentar lagi pak Li mau curhat. hahaha
Pak Li: neng emang paling paham hahaha. Saya mau berenti neng.
Ra: egimana gimana.. maksud bpk Resign?
Pak Li: iya neng, istri saya yang minta, saya tuh gimana yaa neng saya seneng bisa kerja disini, tapi gimana lagi kan kalo keluarga mah utama ya neng.
Ra: terus nanti bapak udah ada rencana pas udahan kerja disini? Apa bapak keterima jadi bos satpam ditempat lain?
Pak Li: bukan neng, istri saya minta saya buat bantuin usahanya aja gitu di rumah.
Ra: Loh kok bpk ngikutin kemauan istri bpk bukannya kebalik ya?
Pak Li: Neng kalo rumah tangga tuh bukan perihal siapa ngikut siapanya. dipikir juga timbang mudhorot dan manfaatnya dari kita ngambil satu keputusan dan tindakan.
Ra: iyasih pak, semisal bapak udh yakin ya mau gimana lagi kan saya mah pendengar channel radio bapak aja. Tapi apasih yang bikin bapak tuh kok jd mau maunya ngikutin istri bapak? Bucin bgt apa pak..
Pak Li: Bucin apaan si neng?
Ra: budak cinta pak bahasa anak jaman sekarang
Pak Li: hahaha ada ada aja neng bahasanya. Lebih ke gimana yaa neng karir sebagai security yg kerja ga kenal waktu di rumah jarang sama anak, penghasilan juga ngepas, kalo kata istri mending bantuin dia dagang lebih banyak waktu sama samanya di rumah gitu neng. Anak juga jadi makin deket sama saya.
Ra: tapi kan dari segi penghasilan jadi berkurang sumbernya gasi pak? Secara tadinya kerannya ada dua nih, sekarang cuma satu.
Pak Li: iya si neng tapi istri saya tuh yakin betul gitu, dan saya juga udah istikoroh neng kayaknya lebih tenang begitu. rejeki bisa dicari lagi neng doain kali saya fokus dagang jadi berkembang usahanya dan Anak kan ya neng nggak bisa keulang lagi masa masa kecilnya, yaa kita semua cuma punya satu kali aja gitu neng, kecil,muda,tua, semua sekali.
Ra: aamiin pasti pak. iyasi pak bapak bener, enak ya jd anaknya bapak tuh. Coba ajaa
Pak Li: hus kan gaboleh gitu neng, papanya neng tuh orang baik juga harus banyak didoain neng mana lagi sakit kan? Apa udah sehat?
Ra: mendingan pak, iyasih makasih banyak yaa pak. Saya seneng bisa ngobrol gini sama bapak juga temen-temen OB. nanti bapak open order dong dagangannya, kali saya mau beli.
Pak Li: nggak ah neng mah gratisan pasti mintanya
Ra: yeee dibilang beli. Pak.. beli, gratisan mah sasa tuh ratu give away
0 notes