Tumgik
#akane liv
abliafina-18782 · 11 months
Text
Tumblr media Tumblr media
The fact they still do the pose almost 10 years later😭😭😭
143 notes · View notes
traceofexistence · 3 months
Text
the way this woman has managed for the last 15 years to gather the best musicians of Japan to play in her band, while she's also doing musical theatre. truly inspiring
meet iconic Akane Liv, and her band Liv Moon
youtube
youtube
youtube
youtube
4 octaves goddess
0 notes
amyyythestarry · 4 months
Text
IDOL AU HCS!
They’re such Tsukasa stans.
Tumblr media
I have been pondering on their group name for a while. In this au, their ‘The Fanboys’, no debating.
The idol Yugi twins do switch-a-yugis ( I’m calling it that bc it’s similar to switch-a-roonies in Liv and Maddie ) in their songs. For example, in Megumi Ogata’s songs, like ‘Rebuild’. Tsukasa can sing good high notes and Hanako can sing good low notes ( Bc it doesn’t take much effort cause he’s tone deaf ), in the song, I assume it’s Hanako singing bc of the deep voice, but then it gets higher on specific notes. Either, 1 - Tsukasa teaches Hanako how to sing high notes ( He definitely gives him lessons and stuff ), or they switched smoothly for a second so Tsu could give Hanako the perfect pitch.
Sometimes they do that in their songs, and it’s not that noticeable, so nobody ever figures out. The only one who knows about it are the people producing their songs.
But most of the time it’s easy to figure out who is singing which song, bc of the twins’ different vocals and their singing styles. In ‘Re:build Version’, it’s obvious it’s Tsu singing because of the way he freestyles at the end, and with the high pitches, ect. With Rebuild, Hanako sticks to the notes ( As much as he can ), pretty plain, but still good. Tsu is extra, Hanako is just right.
Though, both of them are good, obviously.
Hanako sticks to the scripts, and Tsukasa alters them a little.
They’re each other’s back up singers most of the time, like in ‘Hohoemi no Bakudan’ Tsukasa is the background singer. In ‘Sakayume’ Hanako is the back up.
Yokoo and Mitsu favor Tsu’s music better, Satouu’s with Hanako, and Kou likes both.
Scenario: Tsukasa is singing on stage and sees the fanboys in the crowd. He recognizes them from school so when he sees Mitsuba he winks at him. Mitsuba catches it and almost faints, but Kou prevents him from falling.
“Stop being such a simp,” then Tsu waved at him and he falls with Mitsuba.
Yokoo and Satouu want their acknowledgment, and they get it, Tsukasa smiles their way.
They do all go to the same school. Most of them are also performers, but none of them know each others identities. Aoi knows Nene’s,
Tumblr media
the Shijima sisters know each other’s,
Tumblr media
and Akane, Teru, Hakubo know each other as models ( Or whatever they are in this official art ). The Yugi twins know each other, obviously. But that’s it.
Tsukasa still goes by Tsukasa in school, unlike famous idol Hanako as Amane, but imagine the people in Kamome ( And the ppl in their life in general ) like those people In Miraculous Ladybug who can’t seem to see the similarities between Marinette and Ladybug. That’s just how that is with Tsu, no one thinks he could possibly be the famous idol Tsukasa. With both the twins actually. There’s no way they look remotely similar to the idols, right?
They got lucky with the stupidity of others.
Sakura is Tsukasa’s assistant, and Tsuchigomori is Hanako’s assistant. Tsuchigomori and Sakura know the Yugi twins’ identities.
Natsuhiko is the Yugi twins’ guitarist, and ( If I add an oc ), Liam is the twins’ drummer.
Hanako is always trying to find a way to get Liam fired, all bc he just hates him ( And he can sense the obvious favoritism of Liam for idol Tsu ). Tsukasa likes Liam’s drumming skills, so they keep him around.
Scenario: Mitsuba and Tsukasa are having a sleepover or something, and they’re doing karaoke. Karaoke with friends is never serious, just ugly blabbering. But, Mitsu’s wrong bc he can hear his bestie hitting all the right notes and it’s like an angel walked into the the room when singing ‘Kita no Yado Kara’ by Harumi Miyako.
Tsukasa, with the people who’s oblivious to him being an idol, is like that friend who can sing really well but always brushes off the compliments.
“Oh no, that was nothing!” Or some sh** like that.
He would tell Mitsu about the idol thing, but Amane would be really pissed, so he keeps his mouth shut.
The fanboys are always talking about the famous idols every chance they get, or whenever news about the twins come out, and Tsu is always amused by their fanboy-ing.
Their friends talk about the idol twins, and whenever that happens Amane will subtly ( But not so subtly ) promote idol Hanako.
“Oh, that one super hot, sexy, amazing idol Hanako-kun? Yeah, he’s the best!”
He accidentally made his friends believe he was a Hanako-kun simp. He is still not able to convince them other wise. Karma for trying to promote himself.
Tsukasa does it too, but his mindset is always ‘Amane’s popularizing himself, so I’ll popularize idol Tsukasa too!’
It’s funny because he also says things like, “Idol Tsukasa-kun is so cool and amazing and sexy!” 💀
Now Tsukasa is considered a true member of the fanboys too.
Amane thinks Tsukasa is trying to compete with him for fun, so they keep going back and forth when endorsing the idols, playfully arguing over who’s better.
THAT’S IT FOR NOW! Maybe I’ll come up with some more.
Tumblr media
30 notes · View notes
dogboyboyshorts · 6 months
Text
couples i want to remember to draw for februyuri
callie/roxy, harley/ivy, madoka/homura, terezi/vriska, milly/meryl, akane/ranma, may/liv (old woman yuri!!), kanaya/rose (+jade?), marcille/falin (+izu cuddles mayhaps), pb/marcy, cocona/papika, sayaka/kyoko, anthy/utena, antylamon/renamon, susie/noelle, nanachi/mitty, misato/ritsu, Uhhhhhhhh i cant hnk of any others. thats enough for now
5 notes · View notes
acpricorn · 1 year
Text
Juan punya skenario
Lee Jeonghyeon local AU, written by @acpricorn Chapter 1 — Mungkin, awal kata? ❝It's not living, if it's not with you. Isn't it?❞
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
"Aduh Lǎo shī, aku cape banget."
"Yaudah gih, Juan boleh pulang." Lelaki dengan nama lengkap Juanda Praditya itu sontak berteriak gembira. Ia dengan cepat merapikan seluruh barangnya, takut sang guru tiba-tiba berubah pikiran. Entah mengapa juga, Lin Lǎo shī memperbolehkannya pulang tanpa menyelesaikan pekerjaannya lebih dahulu.
Baru saja ia berdiri dan siap meninggalkan kursus mandarin tersebut. Juan lupa bahwa perempuan yang duduk di sebelahnya itu tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya sebelum selesai. Ia pun meletakkan tas ranselnya, kemudian duduk kembali. Tanpa ia sadari, ia mengundang perhatian dari sahabatnya. Perempuan itu mengerutkan kening kemudian bertanya, "Lo kok ga jadi pulang? pulang duluan aja Ju."
"Nggak ah, tiba-tiba males. Gue pulang bareng lo aja." kata lelaki itu kemudian membuka aplikasi Instagram, cukup untuk membuat sahabatnya itu menggeleng-gelengkan kepala. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sahabatnya menyalin seluruh kosakata mandarin pada lembaran itu. Perempuan itupun menyerahkan pekerjaannya pada sang guru dan selesai sudah kegiatan kursus mereka pada hari itu.
Pada akhirnya kedua murid Lin Lǎo shī itu bersedia untuk pamit, meninggalkan bangunan tempat mereka menjalani kursus dan menyusuri jalanan untuk menemukan stasiun LRT terdekat.
"Aduh, Ju. Kok bisa-bisanya sih lo males pulang? Lagi males nemenin Liv apa gimana?" suara sahabatnya kembali, memecah keheningan.
Oh iya, apakah Juan sudah memperkenalkan perempuan yang kini berjalan di sebelahnya? Kalo belum, nama nya adalah Andrea Adhinata. Ia biasa dipanggil dengan Andrea. Perempuan berkacamata dengan rambut yang setengah dikuncir itu telah menjadi sahabatnya sejak mereka sama-sama berusia 5 tahun.
Menurutnya, Andrea adalah definisi manusia pintar sesungguhnya, dan ia rasa bukan hanya ia yang berpikir demikian. Hei, sahabatnya ini adalah wakil ketua OSIS dan pemegang peringkat 2 pararel, angkatan 2002. Tentu ia tidak mau mengakui hal ini secara terus terang di hadapan Andrea, bisa-bisa ia ditertawakan nanti.
Lelaki itupun tersadar dari lamunannya, ketika terdengar dua petikan jari dari sahabatnya, "Lo dengerin gua ga sih? Jangan main rubik di jalanan!"
Cukup terkejut, Juan hanya mendengus kesal sembari memasukkan rubik yang baru saja ia selesaikan ke dalam saku celananya, "Iya-iya dari tadi gua dengerin, bawel lo."
Sementara lawan bicaranya hanya memperagakan perkataan Juan sembari mengejek ― membuat Juan mendorong bahu sahabatnya yang sedang tertawa dengan kencang itu. Andrea dan Juan lantas menginjakkan kaki pada escalator untuk menaiki kereta LRT. Mereka dengan tergesa-gesa menekan kartu flazz mereka untuk tap in karena kereta yang akan mereka tumpangi sudah datang.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 dan mereka masih terduduk disana, bahkan belum sempat bertukar seragam. Merasa heran dengan Juan yang tak kunjung bersuara, atau suara rubik tidak terlintas satupun di pendengarannya ― perempuan itupun melirik apa yang sedang dilakukan oleh sahabatnya.
Andrea lupa, bahwa lelaki Praditya itu adalah lelaki yang peka. Juan yang sadar, langsung mengarahkan layar ponsel tersebut kepada Andrea ― menunjukkan musik yang sedang ia dengarkan.
"It's not living, if it's not with you?" perempuan itu bertanya, "Gue belom pernah dengerin sampe selesai sih."
Mata Juan membulat, heran dengan pernyataan yang disampaikan oleh Andrea.
"Nggak usah melotot, Ju. Mata lo tetep sipit."
Lelaki itu hanya merengut mendengar perkataan Andrea, sementara Andrea hanya tertawa. Perempuan Adhinata itu kemudian kembali bertanya, "Emangnya kenapa Ju? lagunya emang sebagus itu ya?"
"Bagus banget An, apalagi gitarnya! Makanya lo mesti dengerin sampe selesai." balas Juan, sembari memberikan salah satu earphone nya kepada Andrea, "Nih, coba." membiarkan perempuan itu memasangnya sendiri.
❝And all I do is sit and think about you, if I knew what you'd do.❞ Andrea hanya menganggukkan kepalanya perlahan, tanda ia mencoba memahami lantunan musik tersebut. Ia menatap Juan, menemukan lelaki itu tengah menatapnya sembari menaikkan salah satu alisnya. Tatapan Juan seolah bertanya bagaimana pendapat Andrea mengenai lagu yang ia rekomendasikan.
"Emang lo ngerti artinya Ju? Inggris lo kan pas-pasan." Wajah Juan seketika berubah, merengut bukan kepalang atas ejekan sahabatnya.
"Pas-pasan 95 maksud lo?"
"Iya kan, pas-pasan?"
"95 itu kan A?"
"Ya, A itu kan average." Andrea kembali tertawa, melihat wajah Juan berubah menjadi masam. Tetapi terlepas dari candaan perempuan itu, standard nilai Andrea memang gila, Juan yang sudah berteman bertahun-tahun saja tidak sanggup mengikutinya.
Suara yang merupakan tanda bahwa mereka telah sampai di Stasiun Pulomas kemudian berbunyi. Mereka berdua dengan cepat keluar dan menekan kartu flazz mereka untuk tap out.
Dan tibalah mereka disana, ― berjalan menyusuri jalanan malam sembari bersenda gurau. Juan yang sibuk menceritakan apa yang ia dapatkan dari Jake dan kawan-kawan nya, dan apa yang ia temukan di beranda sosial media nya. Andrea mau tidak mau juga ikut sibuk menimpali perkataan Juan — jujur saja, perempuan itu terkadang heran. Tempat duduknya dengan Juan di sekolah itu berdekatan, akan tetapi Juan selalu mempunyai sesuatu untuk diceritakan.
"Jake itu kalo udah gibah serem banget An, gue nggak boong. Terus terus—"
"Ju, kita udah sampe rumah."
"Oh iya," Juan meringis. Ia sibuk berbicara sampai-sampai ia lupa bahwa ia sudah sampai di rumah. Ia pun melambaikan tangan, berpamitan pada Andrea yang rumahnya terletak persis di sampingnya.
"Eh tunggu Ju!" Sibuk mengunci pagar, Juan menghentikan pergerakannya, menunggu apa yang akan dibicarakan sahabatnya itu.
"Adek gue masih di rumah lo nggak sih?" tanya Andrea. Pasalnya, adik sepupu Juan dengan adiknya sering sekali bermain bersama di rumah Juan hingga larut malam.
"Kayaknya nggak deh." jawab Juan. "Kata Mbak Yun udah pulang dia. Pulang sendiri malahan." Sontak, Andrea membulatkan matanya. Hal tersebut cukup untuk membuat lelaki Praditya itu tertawa melihat reaksi sahabatnya, "Bercanda. Tadi Mbak Yun yang nganterin."
Andrea hanya memutar bola matanya kesal, sementara Juan kembali bertanya, "Lo nya ga mau mampir?"
"Ga dulu, gue ga mau dengerin omongan lo 24 jam."
Lelaki itu kembali tertawa, "Yaudah, terserah." Kali ini ia benar-benar mengunci pagar, berjalan menuju pintu rumahnya sembari tersenyum samar.
❝It's not living, if it's not with you. Isn't it?❞
Sepertinya Juan Praditya memang sudah gila.
8 notes · View notes
ervona · 3 months
Text
I have this Nevena sketch based on Akane Liv of Liv Moon performing Phantom of the Opera but now I can't find it so you'll just have to imagine it
1 note · View note
pusara1921 · 2 years
Text
Berlabuh
Sebuah catatan terakhir perjalanan..
Ingin kembali ku ceritakan padamu, tentang perjalanan panjang yang telah kita susuri
Sebelum kau turun dari sampan kayu rapuh yang telah membawa perjalanan ini melewati segala badai yang kita temui
. . .
Tentang september dengan rintik hujannya yang mengenalkan pada kita, tentang dinginnya sepi, hangatnya kebersamaan, dan sejuknya jatuh cinta
Tentang sederhananya ucapan selamat di pagi dan malam, yang menjadi awal dan akhir pada hari ke hari
Tentang pertemuan yang selalu kita harap dan wujudkan pada setiap pekan untuk saling mendekatkan hati
Tentang kalimat cinta yang tak henti kita ucapkan sebagai validasi atas hati yang saling memiliki
Tentang kalimat panjang yang selalu ku tulis tiap malam untuk memberikan rasa cinta kala menjelang pagi
Tentang kalimat-kalimat tak pantas yang sering kita lontarkan sebagai kelucuan yang menjadikan kita berbeda
Tentang kau yang selalu menceritakan hari-harimu yang menjengkelkan, dan aku yang menggodamu hingga membuatmu kesal
Tentang ku yang selalu bernyanyi untukmu dan menenggelamkanmu dalam candu
Tentang kau yang tak henti mencubit perutku saat kau takut kala kita dalam perjalanan
Tentang kau yang selalu menghabiskan jatah jajanan yang seharusnya untukku
Tentang ku selalu mengejarmu hanya untuk sedikit memelukmu, dan kau benci akan itu
Tentang ku yang selalu lupa mengabadikan setiap pertemuan dan kesal dengan hal itu
Tentang ku yang menyukai hal-hal aneh yang tak pernah kau mengerti tentang itu
Tentang rasa lelah yang kita lupakan kala kita beradu dalam temu
Tentang kalimat yang paling membuatku bahagia, bahwa 'ku kan selalu jadi milikmu'
. . .
Terimakasih telah melibatkanku dalam setiap perjalananmu, sedihmu, perjuangan, dan harapanmu
Mungkin ku gagal mendayung sampan kita lebih jauh, tapi ku berhasil mengantarmu, menghapus sedihmu, menggapai cita-citamu, dan ku berhasil mencintaimu
Segala perjalanan panjang yang telah kita lewati, kini sampai pada tempat di mana kau harus berhenti
Maaf jika perjalanan ini harus mengahadapi ombak yang tiada henti, namun kau adalah badai yang tak kusesali
Kini kau telah sampai pada tempat dimana kau harus belabuh, meninggalkan sampan kayu, berganti pada kapal besar yang membawamu mengarungi samudera dengan nyaman
Selamat jalan untuk menempuh arah yang berbeda
Liv, aku mencintaimu . . .
(pusara rasa 1/9/21)
10 notes · View notes
raqqun · 2 years
Text
Liv
Tumblr media
@danastriolivia
Hai, kukenalkan padamu Liv, Olivia, Danastri Olivia Qisthy, atau aku sangat suka memanggilnya Liliv-ku. Tak ada yang boleh memanggilnya seperti itu selain aku. Gadis cantik asal Singosari, Kabupaten Malang yang tak bisa kualihkan pandanganku darinya. Manis khasnya menciptakan lesung pipi yang menggemaskan. Suaranya yang lucu ketika kesal seringkali terngiang di kepalaku. Aku rasa cukup menceritakan keelokan fisiknya. Aku khawatir para pejantan menjadikan ia satu-satunya wanita yang mereka idam-idamkan sepertiku.
Ialah gadis yang aku berjanji pada diri sendiri untuk meminangnya suatu saat. Kemandiriannya sejak kecil membuatku takjub. Keteguhan dan keluasan hatinya dapat menelan dan mencerna semua masalahnya sendiri. Dengan sangat senang hati, kuingin membersamai dalam suka dan dukanya. Ia gadis yang ingin kuperlakukan seperti dalam film-film romansa klasik. Gadis lembut yang sabar bahkan karena diriku yang sangat menyebalkan.
Gadis rendah hati yang berprinsip "di atas langit masih ada langit" ini sudah memulai dalam hal sastra sejak SD. Ia mulai mengikuti ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kepenulisan sejak SMP, jurnalistik dalam divisi fiksi. Gadis penikmat kopi yang selalu memperhatikanku, mempedulikanku, dan menyanyangiku. Gadis penyuka warna hitam yang telah memberikanku tempat yang nyaman, hangat, tentram, dan menyenangkan. Gadis penikmat seblak yang untuk mendeskripsikan semua keelokannya kubutuhkan sebuah buku berjudulkan namanya.
Aku harap ia tak geli dengan tulisan awamku tentangnya yang apa adanya. Danastri Olivia Qisthy, kekasih sekaligus sahabat terdekatku, dan suatu saat yang akan menjadi istri dan ibu anak-anakku. Love you full forever and after, Liliv-ku❤️
Dari yang jauh lebih cinta Liliv-nya daripada dirinya sendiri,
Ri
7 notes · View notes
desainweb · 2 months
Text
INOVATIF! (WA) 0895-3248-17728 | SAGALA DIGITAL -  Harga Desain Website di Cisaranten Bina Harapan Bandung
Tumblr media
1. Mengapa Desain Website adalah Investasi Penting bagi Bisnis Anda
Pada era digital seperti sekarang, keberadaan online bagi bisnis sudah menjadi suatu keharusan. Dan salah satu elemen kunci dari keberhasilan online ini adalah desain website yang menarik. Jika Anda ingin bisnis Anda bersaing di pasar digital, memiliki website yang profesional dan efektif adalah langkah yang tak terelakkan.
Mengapa Memilih Jasa Pembuat Website Profesional adalah Keputusan yang Bijak
Ketika Anda mempertimbangkan untuk membuat atau memperbarui website bisnis Anda, menggunakan jasa pembuat website profesional adalah pilihan yang bijaksana. Berikut adalah beberapa alasan mengapa:
Desain yang Profesional: Jasa pembuat website profesional memiliki pengalaman dan keahlian dalam menciptakan desain yang menarik dan sesuai dengan identitas merek Anda. Mereka dapat memastikan bahwa website Anda tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berfungsi dengan baik.
Optimasi SEO: Salah satu faktor kunci dalam kesuksesan online adalah kemampuan untuk ditemukan di mesin pencari seperti Google. Jasa pembuat website profesional akan memastikan bahwa website Anda dioptimalkan untuk SEO sehingga lebih mudah ditemukan oleh calon pelanggan.
Responsif: Dalam dunia yang semakin mobile seperti sekarang, penting bagi website Anda untuk dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone. Jasa pembuat website profesional dapat memastikan bahwa website Anda responsif dan dapat diakses dengan baik di semua perangkat.
Keamanan: Keamanan online sangat penting untuk melindungi informasi sensitif Anda dan pengunjung website. Jasa pembuat website profesional akan memastikan bahwa website Anda dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi data.
2. Harga Desain Website: Investasi yang Bernilai
Saat mempertimbangkan harga desain website, penting untuk melihatnya sebagai investasi dalam kesuksesan bisnis Anda. Biaya pembuatan website dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kompleksitas desain, fitur yang diinginkan, dan tingkat keahlian dari penyedia jasa.
Jasa Pembuatan Website Profesional: Berapa Harganya?
Jasa pembuatan website profesional menawarkan berbagai paket yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Harga dapat bervariasi mulai dari yang terjangkau hingga yang lebih mahal, tergantung pada fitur dan layanan yang Anda pilih. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga desain website meliputi:
Kompleksitas Desain: Semakin kompleks desain yang Anda inginkan, semakin tinggi biaya pembuatannya. Desain yang mencakup fitur-fitur khusus atau custom coding dapat memakan biaya tambahan.
Fitur Tambahan: Jika Anda memerlukan fitur tambahan seperti integrasi dengan sistem pembayaran, booking atau reservasi online, atau fitur e-commerce, ini juga dapat memengaruhi biaya total pembuatan website.
Skala Proyek: Ukuran proyek juga dapat mempengaruhi harga desain website. Proyek yang lebih besar dan membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi.
Pilihan Penyedia Jasa: Setiap penyedia jasa memiliki tarif yang berbeda-beda, tergantung pada reputasi, pengalaman, dan kualitas layanan yang mereka tawarkan.
3. FAQ: Pertanyaan Umum tentang Desain Website
Bagaimana cara menambahkan video ke dalam website?
Menambahkan video ke dalam website dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Pertama, unggah video yang ingin Anda tampilkan ke platform hosting video seperti YouTube atau Vimeo. Kemudian, salin kode sematan (embed code) yang disediakan oleh platform tersebut dan tempelkan ke dalam halaman atau postingan website Anda.
Apakah saya bisa memiliki fitur live chat di website saya?
Tentu saja! Anda dapat memasang fitur live chat di website Anda dengan menggunakan layanan seperti LiveChat, Tawk.to, atau Zendesk Chat. Setelah mendaftar dan mengonfigurasi layanan live chat yang Anda pilih, Anda akan diberikan kode sematan yang dapat Anda tambahkan ke halaman website Anda.
Bagaimana cara menambahkan fitur booking atau reservasi ke dalam website?
Untuk menambahkan fitur booking atau reservasi ke dalam website, Anda dapat menggunakan plugin khusus seperti WooCommerce untuk bisnis e-commerce atau plugin reservasi seperti Booking Calendar untuk bisnis yang memerlukan reservasi. Instal plugin yang sesuai dengan kebutuhan Anda, ikuti instruksi pemasangan, dan konfigurasikan sesuai dengan preferensi Anda.
Apa yang harus saya lakukan jika website saya loadingnya lambat?
Jika website Anda mengalami masalah dengan kecepatan loading, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil. Pertama, periksa ukuran file gambar dan video yang Anda gunakan, pastikan mereka dioptimalkan untuk web. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan layanan hosting yang lebih baik dan menggunakan teknik caching untuk meningkatkan kecepatan loading.
Bagaimana cara mengelola inventaris produk di website e-commerce?
Untuk mengelola inventaris produk di website e-commerce, Anda dapat menggunakan platform e-commerce seperti WooCommerce, Shopify, atau Magento. Setelah Anda menginstal platform e-commerce yang dipilih, Anda dapat menambahkan produk baru, mengelompokkan produk ke dalam kategori, mengatur harga dan stok, serta melakukan pembaruan inventaris dengan mudah melalui dashboard administratif platform tersebut.
Baca disini : https://www.tumblr.com/desainweb/746238999143809024/inovatif-wa-0895-3248-17728-sagala-digital?source=share
Hubungi 0895-3248-17728,  Sagala Digital membangun website yang sesuai dengan kebutuhan klien Memberikan pelayanan cepat, responsif, dan terkoneksi dengan media sosial. jasa pembuat website cimahi,jasa pembuatan website company profile,jasa pembuatan website custom,jasa pembuatan website cirebon,jasa pembuatan website cibubur
Informasi & Pemesanan hubungi :
Whatsapp : 0895-3248-17728
Kunjungi website sagaladigital.com/
Jl. Ambon Bandung,Jl. Cipedes Bandung,Kebon Gedang Bandung,Binong Jati Bandung,Gatot Subroto Bandung,Surapati Bandung,Jl. Diponegoro Bandung,Jl. Cihapit Bandung,Jl. Aceh Bandung,Jl. Sumatera Bandung
#jasapembuatwebsiteportfolio #jasapembuatanwebsiteprofesional #jasapembuatanwebsitepalembang #jasapembuatanwebsiteportalberitaprofesional #jasapembuatanwebsitepekanbaru #jasapembuatanwebsiteprofesionaljakarta #jasapembuatanwebsitepurwokerto #jasapembuatanwebsitepribadi #jasapembuatanwebsiteproperti #jasapembuatanwebsiterentalmobil
0 notes
satohideo · 3 months
Video
youtube
LIV MOON - You Live in Me AKANE LIVによるシンフォニック・メタル LIV MOONの最新EP『You Live in Me』Image Movie
0 notes
bodyguardmusical · 9 months
Text
アフタートークショー開催決定!
東京公演・大阪公演にてアフタートークショーの開催が決定いたしました!
【東京公演】
■2月21日(水)13:00公演 終演後
登壇者:新妻聖子、大谷亮平/司会 水田航生
■2月22日(木)13:00公演 終演後
登壇者:May J.、大谷亮平、大久保祥太郎/司会:加藤潤一
■2月26日(月)13:00公演 終演後
登壇者:内場勝則、水田航生、加藤潤一/司会:大久保祥太郎
【大阪公演】
■4月2日(火)18:15公演 終演後
登壇者:新妻聖子、内場勝則、AKANE LIV/司会:加藤潤一
■4月5日(金)13:00公演 終演後
登壇者:May J. 、大谷亮平/司会:水田航生
0 notes
kurtlukiraz · 9 months
Link
Ancak konu para ödülüne gelince, Solheim Kupası mega dolarlık maaş günü için uygun yer değil.Geçtiğimiz yılın büyük bir bölümünde, özellikle de PGA Tour ile LIV Golf arasındaki mücadeleyi takip eden erkekler maçında soğuk ve nakit paranın golf dünyasında ön planda olduğu görülüyor.Ve yine de, küresel spor yoluyla akan büyük meblağlara rağmen, bazı turnuvalar yalnızca sportif zafer, onur ve gurur için faaliyet göstermeye devam ediyor.RadioTimes.com, 2023 Solheim Kupası para ödülüne ilişkin tüm ayrıntıları size sunuyor.2023'te Solheim Kupası para ödülü var mı?Hayır, 2023 turnuvasında Solheim Kupası para ödülü olmayacak. Veya Solheim Kupası'nın herhangi bir baskısı.Erkeklerde eşdeğer olan Ryder Kupası geleneğini takip ederek, Solheim Kupası'nda yarışmaktan veya bu kupayı kazanmaktan elde edilecek doğrudan bir mali kazanç yoktur.Oyuncular yarışma boyunca bol miktarda konukseverlik görecekler ve zafer, Solheim Kupası galibi olarak sponsorlukların artmasına yol açabilir, ancak turnuvanın ruhu saf, ham sportif rekabete ve başarıya dayanmaktadır.Takımların ayrıca turnuva için kendi marka bağlılıklarını rafa kaldıracak şekilde takım üniformaları giymeleri gerekmektedir ve bu, çeşitli bayanlar turlarında etkinliğin benzersiz doğasına katkıda bulunur.Solheim Cup golfünü TV'de ve canlı yayında nasıl izlerim?Solheim Kupası'nı canlı olarak izleyebilirsiniz Sky Sports Golf ve Ana Etkinlik veya gün boyunca ve canlı aksiyon öncesinde öne çıkanlar makaralarıyla hafta boyunca SkyGo uygulaması aracılığıyla çevrimiçi olarak.Ayda yalnızca 18 £ karşılığında Sky Sports Golf'ü veya ayda 25 £ karşılığında birden fazla kanalı izlemek için yükseltme yapabilirsiniz.Sky'ınız yoksa turnuvayı ŞİMDİ üzerinden izleyebilirsiniz. Bir sözleşmeye ihtiyaç duymadan, 11,99 £ karşılığında Günlük Üyelik veya 33,99 £ karşılığında Aylık Üyelik alabilirsiniz. ŞİMDİ bir bilgisayar veya çoğu akıllı TV, telefon ve konsolda bulunan uygulamalar aracılığıyla yayınlanabilir.Bilgilerinizi girerek şunları kabul etmiş olursunuz: Şartlar ve koşullar Ve Gizlilik Politikası. Aboneliğinizi istediğiniz zaman iptal edebilirsiniz.İzleyecek başka bir şey arıyorsanız TV Rehberimize göz atın veya Yayın Kılavuzuveya en son haberler için Spor merkezimizi ziyaret edin.Radio Times dergisini bugün deneyin ve yalnızca 10 £ karşılığında 10 sayıya sahip olun, AYRICA evinize teslim edilen 10 £ John Lewis and Partners kuponu da alın - hemen abone olun. TV'nin en büyük yıldızlarından daha fazlası için The Radio Times Podcast'ini dinleyin.
0 notes
gundemburadadedim · 9 months
Link
Ancak konu para ödülüne gelince, Solheim Kupası mega dolarlık maaş günü için uygun yer değil.Geçtiğimiz yılın büyük bir bölümünde, özellikle de PGA Tour ile LIV Golf arasındaki mücadeleyi takip eden erkekler maçında soğuk ve nakit paranın golf dünyasında ön planda olduğu görülüyor.Ve yine de, küresel spor yoluyla akan büyük meblağlara rağmen, bazı turnuvalar yalnızca sportif zafer, onur ve gurur için faaliyet göstermeye devam ediyor.RadioTimes.com, 2023 Solheim Kupası para ödülüne ilişkin tüm ayrıntıları size sunuyor.2023'te Solheim Kupası para ödülü var mı?Hayır, 2023 turnuvasında Solheim Kupası para ödülü olmayacak. Veya Solheim Kupası'nın herhangi bir baskısı.Erkeklerde eşdeğer olan Ryder Kupası geleneğini takip ederek, Solheim Kupası'nda yarışmaktan veya bu kupayı kazanmaktan elde edilecek doğrudan bir mali kazanç yoktur.Oyuncular yarışma boyunca bol miktarda konukseverlik görecekler ve zafer, Solheim Kupası galibi olarak sponsorlukların artmasına yol açabilir, ancak turnuvanın ruhu saf, ham sportif rekabete ve başarıya dayanmaktadır.Takımların ayrıca turnuva için kendi marka bağlılıklarını rafa kaldıracak şekilde takım üniformaları giymeleri gerekmektedir ve bu, çeşitli bayanlar turlarında etkinliğin benzersiz doğasına katkıda bulunur.Solheim Cup golfünü TV'de ve canlı yayında nasıl izlerim?Solheim Kupası'nı canlı olarak izleyebilirsiniz Sky Sports Golf ve Ana Etkinlik veya gün boyunca ve canlı aksiyon öncesinde öne çıkanlar makaralarıyla hafta boyunca SkyGo uygulaması aracılığıyla çevrimiçi olarak.Ayda yalnızca 18 £ karşılığında Sky Sports Golf'ü veya ayda 25 £ karşılığında birden fazla kanalı izlemek için yükseltme yapabilirsiniz.Sky'ınız yoksa turnuvayı ŞİMDİ üzerinden izleyebilirsiniz. Bir sözleşmeye ihtiyaç duymadan, 11,99 £ karşılığında Günlük Üyelik veya 33,99 £ karşılığında Aylık Üyelik alabilirsiniz. ŞİMDİ bir bilgisayar veya çoğu akıllı TV, telefon ve konsolda bulunan uygulamalar aracılığıyla yayınlanabilir.Bilgilerinizi girerek şunları kabul etmiş olursunuz: Şartlar ve koşullar Ve Gizlilik Politikası. Aboneliğinizi istediğiniz zaman iptal edebilirsiniz.İzleyecek başka bir şey arıyorsanız TV Rehberimize göz atın veya Yayın Kılavuzuveya en son haberler için Spor merkezimizi ziyaret edin.Radio Times dergisini bugün deneyin ve yalnızca 10 £ karşılığında 10 sayıya sahip olun, AYRICA evinize teslim edilen 10 £ John Lewis and Partners kuponu da alın - hemen abone olun. TV'nin en büyük yıldızlarından daha fazlası için The Radio Times Podcast'ini dinleyin.
0 notes
dstntflwr · 1 year
Text
Under the Sky and Moon (Part 210)
Tumblr media
CW // Mpreg
Oliver beranjak keluar dari mobil, Emmanuel mengikutinya sambil menggendong Samira, sesekali memainkan tangannya dan mencium pipinya. Kediaman keluarga Montarac sendiri telah menjadi tempat mereka berkumpul, terutama sekarang ketika Tiberius tengah sendirian.
“Kakak,” panggilnya, dan Asta membuka pintu. “Oh, Kakak sudah pulang?”
“Sudah,” balasnya singkat.
“Bagaimana baikannya?”
“Dia masih tak membiarkanku memeluknya.” Oliver tertawa, mengusap kepala Victoria yang memakan es krimnya di atas sofa. “Bagaimana membuatnya memaafkanku, Liv? Aku kehabisan cara.”
“Aku rasa Kakak harus membiarkannya tenang dulu.”
Asta menghela nafasnya, menundukkan kepala. Salahnya karena dia izin untuk pergi mendampingi anak-anak muridnya dalam sebuah karya wisata sekolah mereka, sementara Tiberius benar-benar sedang tidak dalam kondisi yang seharusnya dia tinggal.
“Aku harus kembali ke sekolah,” ucapnya pada akhirnya. “Boleh kutitipkan dia padamu?”
Oliver mengangguk, melihatnya pergi.
---
Sementara Emmanuel mengajak Victoria dan Samira bermain di ruang tamu, memainkan senjata dan panah mainan dimana dia berpura-pura terserang dan ambruk ke tanah, gadis kecil itu mengerubunginya sementara Samira mulai ingin tahu dengan ujung panah mainan itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
“Tidak– Sam– Jangan, Papamu akan membunuh Paman kalau dia tahu soal ini.” Batita kecil itu mengeluarkan protesan ketika dia mencoba mengambil (bagi Samira sama saja merenggut) panah itu darinya. Tangannya kembali meraihnya, bibirnya mencebik. “Tidak, kamu takkan menangis karena ini. Tidak, Sam, sialan.”
“Sialan,” ulang Victoria, tersenyum polos ke arahnya.
“Tidak,” bisik Emmanuel. “Kamu takkan mengulangi kata itu, oke?”
“Sialan?”
“Ya– Itu– Jangan.”
“Kenapa?”
Remaja itu menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya. Anak-anak dan pertanyaan mereka. Tiberius akan membunuhnya untuk ini.
---
Ketika sore menjelang, Lucas dan Christoper tiba, juga Sondia yang dijemput Christoper dari kampusnya. Asta datang paling akhir setelah pulang dari sekolahnya.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu. Asta dengan usahanya melingkarkan lengan di pundak suaminya, Sondia menyandarkan kepalanya di pundak Christoper, Lucas memangku Samira dengan Victoria di sampingnya, sementara Oliver duduk dengan kepala Emmanuel di atas pahanya.
Mereka mendengarkan mimpi Emmanuel yang begitu panjang, hingga yang paling muda beberapa kali berhenti untuk mengusap air matanya. Tiberius menoleh ke arah suaminya ketika dia mengatakan bahwa mereka mengorbankan diri, dan Lucas sedikit memeluk Samira lebih erat.
Emmanuel meraih tangan kakaknya, masih menangis. “Jangan tinggalkan aku.”
“Kami takkan,” Oliver berjanji. “Kamu terperangkap disini bersama kami sampai kamu tua nanti.”
Dia tertawa, menenggelamkan wajahnya di atas pahanya. Tiberius tertawa. “Noel kita sangat imut di saat saat tertentu.”
Sondia tertawa, mengangguk, dan Christoper mengusap kepalanya.
Victoria ikut tertawa ketika melihat wajah merah pamannya. “Sialan,” ucapnya tiba-tiba.
Tidak ada yang lebih terkejut dibandingkan Asta dan Tiberius, namun dari sudut matanya, dia melihat Emmanuel menelan ludah. Jadi Tiberius menatapnya, matanya melotot. “Apa yang kamu ajarkan pada anakku?”
---
Waktu sore adalah waktunya mandi.
Namun Lucas memiliki rencana lain bersama putri satu-satunya itu. Keduanya tertawa, dia duduk di tempat duduk kecil di kamar mandi sementara Samira di bak mandi kecilnya, memainkan air hingga hampir setengah jam lebih.
Oliver akan membunuhmu jika dia tahu soal ini, suara hatinya berkata. Namun Lucas yakin mereka (dia) akan baik-baik saja. Samira tertawa ketika bebek karet mainannya mengeluarkan suara berdecit, memasukkan sedikit ke mulutnya sebelum menyibaknya ke dalam air kembali.
Lucas tersenyum, memperhatikannya dan mengelus kepalanya. “Aku tak bisa membayangkan dunia dimana kamu tak ada bersama kami,” bisiknya. “Sam, putriku yang manis.”
“Dan apa kamu bisa membayangkan dunia dimana dia terkena demam, suamiku sayang?”
Lucas berbalik, menelan ludah ketika melihat Oliver mengangkat alisnya, tangan bersedekap dan dirinya bersandar di pintu.
1 note · View note
acpricorn · 1 year
Text
Bukan sekedar kata
Lee Jeonghyeon local AU, written by @acpricorn Chapter 1 — Awal kata ❝As long as I'm with you, I've got a smile on my face.❞
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
"Aduh Lǎo shī, aku cape banget."
"Yaudah gih, Juan boleh pulang." Lelaki dengan nama lengkap Juanda Praditya itu sontak berteriak gembira. Ia dengan cepat merapikan seluruh barangnya, takut sang guru tiba-tiba berubah pikiran. Entah mengapa juga, Lin Lǎo shī memperbolehkannya pulang tanpa menyelesaikan pekerjaannya lebih dahulu.
Baru saja ia berdiri dan siap meninggalkan kursus mandarin tersebut. Juan lupa bahwa perempuan yang duduk di sebelahnya itu tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya sebelum selesai. Ia pun meletakkan tas ranselnya, kemudian duduk kembali. Tanpa ia sadari, ia mengundang perhatian dari sahabatnya. Perempuan itu mengerutkan kening kemudian bertanya, "Lo kok ga jadi pulang? pulang duluan aja Ju."
"Nggak ah, tiba-tiba males. Gue pulang bareng lo aja." kata lelaki itu kemudian membuka aplikasi Instagram, cukup untuk membuat sahabatnya itu menggeleng-gelengkan kepala. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sahabatnya menyalin seluruh kosakata mandarin pada lembaran itu. Perempuan itupun menyerahkan pekerjaannya pada sang guru dan selesai sudah kegiatan kursus mereka pada hari itu.
Pada akhirnya kedua murid Lin Lǎo shī itu bersedia untuk pamit, meninggalkan bangunan tempat mereka menjalani kursus dan menyusuri jalanan untuk menemukan stasiun LRT terdekat.
"Aduh, Ju. Kok bisa-bisanya sih lo males pulang? Lagi males nemenin Liv apa gimana?" suara sahabatnya kembali, memecah keheningan.
Oh iya, apakah Juan sudah memperkenalkan perempuan yang kini berjalan di sebelahnya? Kalo belum, nama nya adalah Andrea Adhinata. Ia biasa dipanggil dengan Andrea. Perempuan berkacamata dengan rambut yang setengah dikuncir itu telah menjadi sahabatnya sejak mereka sama-sama berusia 5 tahun.
Menurutnya, Andrea adalah definisi manusia pintar sesungguhnya, dan ia rasa bukan hanya ia yang berpikir demikian. Hei, sahabatnya ini adalah wakil ketua OSIS dan pemegang peringkat 2 pararel, angkatan 2002. Tentu ia tidak mau mengakui hal ini secara terus terang di hadapan Andrea, bisa-bisa ia ditertawakan nanti.
Lelaki itupun tersadar dari lamunannya, ketika terdengar dua petikan jari dari sahabatnya, "Lo dengerin gua ga sih? Jangan main rubik di jalanan!"
Cukup terkejut, Juan hanya mendengus kesal sembari memasukkan rubik yang baru saja ia selesaikan ke dalam saku celananya, "Iya-iya dari tadi gua dengerin, bawel bener."
Sementara lawan bicaranya hanya memperagakan perkataan Juan sembari mengejek ― membuat Juan mendorong bahu sahabatnya yang sedang tertawa dengan kencang itu. Andrea dan Juan lantas menginjakkan kaki pada escalator untuk menaiki kereta LRT. Mereka dengan tergesa-gesa menekan kartu flazz mereka untuk tap in karena kereta yang akan mereka tumpangi sudah datang.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 dan mereka masih terduduk disana, bahkan belum sempat bertukar seragam. Merasa heran dengan Juan yang tak kunjung bersuara, atau suara rubik tidak terlintas satupun di pendengarannya ― perempuan itupun melirik apa yang sedang dilakukan oleh sahabatnya.
Andrea lupa, bahwa lelaki Praditya itu adalah lelaki yang peka. Juan yang sadar, langsung mengarahkan layar ponsel tersebut kepada Andrea ― menunjukkan musik yang sedang ia dengarkan.
"Oalah, Here with me? bagus nggak sih? gue belum pernah dengerin."
"Serius, lo belom dengerin? Lo harus dengerin sih, ini lagu enak banget!" balas Juan, sembari mencoba memasangkan salah satu earphone nya kepada Andrea, "Nih coba."
❝And if it's right, I don't care how long it takes. As long as I'm with you, I've got a smile on my face.❞ Perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya perlahan, tanda ia mencoba memahami lantunan musik tersebut. Ia menatap Juan, menemukan lelaki itu tengah menatapnya sembari menaikkan salah satu alisnya. Tatapan Juan seolah bertanya bagaimana pendapat Andrea mengenai lagu yang ia rekomendasikan.
"Emang lo ngerti artinya Ju? Inggris lo kan pas-pasan." Wajah Juan seketika berubah, merengut bukan kepalang atas ejekan sahabatnya.
"Pas-pasan 95 maksud lo?" "Iya kan, pas-pasan?" "95 itu kan A?"
"Ya, A itu kan average." Standard nilai Andrea memang gila, Juan yang sudah berteman bertahun-tahun saja tidak sanggup mengikutinya. Suara yang merupakan tanda bahwa mereka telah sampai di Stasiun Pulomas kemudian berbunyi. Mereka berdua dengan cepat keluar dan menekan kartu flazz mereka untuk tap out.
Tibalah mereka disana, ― berjalan menyusuri jalanan malam sembari bersenda gurau. Juan yang sibuk menceritakan apa yang ia dapatkan dari Senja dan kawan-kawan, dan apa yang ia temukan di beranda sosial media nya, dengan Andrea yang terkadang menimpali perkataannya.
"Ju, kita udah sampe rumah."
"Oh iya," Juan meringis. Ia sibuk berbicara sampai-sampai ia lupa bahwa ia sudah sampai di rumah. Ia pun melambaikan tangan, berpamitan pada Andrea yang rumahnya terletak persis di sampingnya.
"Eh tunggu Ju!" Juan menghentikan pergerakannya mengunci pagar, menunggu apa yang akan dibicarakan sahabatnya itu.
"Adek gue masih di rumah lo nggak sih?" tanya Andrea. Pasalnya, adik sepupu Juan dengan adiknya sering sekali bermain bersama di rumah Juan hingga larut malam.
"Kayaknya nggak deh." jawab Juan. "Kata Mbak Yun udah pulang dia. Pulang sendiri malahan." Sontak, Andrea membulatkan matanya. Hal tersebut cukup untuk membuat lelaki Praditya itu tertawa melihat reaksi sahabatnya, "Bercanda. Tadi Mbak Yun yang nganterin."
Andrea hanya memutar bola matanya kesal, sementara Juan kembali bertanya, "Lo nya ga mau mampir?"
"Ga dulu, gue ga mau dengerin omongan lo 24 jam."
Lelaki itu kembali tertawa, "Yaudah, terserah." Kali ini ia benar-benar mengunci pagar, dan hal tersebut menjadi perbincangan terakhir mereka di hari Kamis, bulan Januari itu.
4 notes · View notes
lobotomy-jpeg · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
"Ciel, Ciel, darling nephew"
212 notes · View notes