Tumgik
#baju dokter anak laki-laki
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju murah baju casual dokter ,konveksi seragam pakaian dokter covid Natuna
Tumblr media
0811-332-165 baju lab dokter, jas dokter lengan pendek, jas dokter lengan panjang, pakaian dokter lengkap, baju dokter anak laki-laki Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Surabaya menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Bandung - Jawa Barat Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-2165 baju lab dokter Natuna, jas dokter lengan pendek Natuna, jas dokter lengan panjang Natuna, pakaian dokter lengkap Natuna, baju dokter muda Natuna
0 notes
nawangrizky · 11 months
Text
Cinta Papa
Halo sayang,
Biar kumulai tulisan ini dengan sebuah cerita.
Sebuah hari di perjalanan kami menuju kencan makan malam, jika aku tidak salah mengingat. Di Jalan Lurah menuju pertigaan Gandawijaya yang sedang macet, laki-laki yang saat itu masih jadi pacarku tiba-tiba bicara banyak soal isi pikiran dan hatinya. Sesuatu yang jarang ia lakukan. Aku tak ingat awal percakapannya, yang kuingat ia bilang bahwa saat ini ia bekerja keras agar anak-anaknya nanti tidak mengalami kesulitan seperti yang dulu ia alami.
Termasuk keputusan memilihku menjadi ibu bagi anak-anaknya nanti.
Karena, katanya, ia yakin anak-anaknya akan bahagia jika punya ibu seperti aku.
Kalimat itu tercetus dengan lancar. Ditambah sapuan tatapan sebentar ke arahku. Tidak ada senyum gombal atau bercanda. Ia serius seperti sedang bicara sesuatu yang semua orang sudah tahu. Padahal aku tidak. Itu pertama kalinya ia bicara soal anak-anak, itu pertama kalinya ia bicara soal aku yang punya potensi jadi ibu (dan istrinya, berarti). Beruntung hanya ada sorot lampu jalan dan kendaraan remang-remang sehingga aku bisa menyembunyikan efek butterfly in my belly pada wajahku. Ia tidak pernah semanis itu.
Seingatku, baru beberapa minggu kemudian laki-laki itu tiba-tiba memintaku menyiapkan hal-hal yang kami perlukan untuk menikah. Di kesempatan yang berbeda, di akhir kencan makan malam kami di bebek slamet. Seingatku aku tak banyak bicara dan berekspresi juga waktu ia mengajakku menikah, siapa yang menyangka ajakan makan bebek goreng berakhir dengan sodoran segepok uang serta perintah agar aku membuat daftar, mulai tanggal baik, seserahan, jumlah undangan, hingga printilan pelaminan. Aku masih bengong sampai ia mengantarku pulang, juga setelah ganti baju dan cuci muka, bahkan setelah terbaring di kasurku menatap langit-langit. Hingga tiba-tiba ia mengirimiku kabar sudah tiba di rumah dan pesan berisi tautan Youtube, lagu John Mayer - You’re Gonna Live Forever in Me dan sepenggal kalimat bahwa ia cinta aku.
Jika kelak kamu bertanya-tanya bagaimana mama dan papamu bisa menikah, begitulah. Tak ada candle light dinner, bunga mawar, atau sematan cincin berlian. Hanya ajakan makan bebek goreng di restoran yang tidak fancy, dindingnya hijau dan rontok di beberapa bagian, ada lilin, tapi untuk mengusir lalat, dan bukan cincin berlian yang ia sodorkan, tapi uang segepok. Dalam artian sebenarnya. Seperti ia habis merampok bank atau apa. Hasil menabung dan usahanya selama ini. Tak ada janji-janji kampanye akan membahagiakanku selamanya, yang ada hanya perintah agar aku menyiapkan apa-apa yang perlu.
Si paling romantis, emang.
Tapi, bahagia, Nak, tidak pernah senyata itu.
Begitulah papamu, dia tidak pernah panjang lebar mengucap janji. Mencetuskan kalimat manis pun menunggu setahun sekali. Jika kelak kau mewarisi bahasa cintaku, lalu kau tak paham kenapa papamu tak pernah bermanis-manis bicara, kau tatap saja matanya. Laki-laki itu pandai menyembunyikan emosi, tapi matanya tak pandai berbohong. Yang kutahu pasti, usaha dan perjuangannya untuk membuktikan apa-apa yang baginya penting lebih lantang dari segalanya. Kita hanya perlu yakin dan percaya, ia mencintai kita dengan usaha yang tak pernah surut.
Tumblr media
Aku selalu membayangkan di tangannya ada banyak bola yang perlu ia jaga: waktu yang terbatas, pekerjaannya yang padat, lelahnya, cita-citanya, keinginannya belanja, dan beban tanggung jawab. Namun, di atas segalanya, ia selalu punya ruang untuk menggenggam tanganku, memastikan aku bahagia dan baik-baik saja. Aku yakin, ia juga akan selalu punya ruang untukmu, Nak, menjadikanmu nomor satu apa pun keadaannya.
Aku melihatnya sendiri, bukti pernyataannya pada awal ceritaku ini. Ia selalu menemaniku kontrol ke dokter demi melihat perkembanganmu. Meski lelah, ia selalu punya waktu untuk menyapa dan mengajakmu bicara, gembira saat ia kautendang kencang. Ia menguras tabungannya agar kami punya rumah sendiri, yang toiletnya duduk dan tak punya tangga, demi aku nyaman membawamu yang makin hari makin besar. Katanya, tubuhnya juga membesar demi aku tidak insecure menatap tubuhku yang juga makin besar. Tiap malam ia bertanya apa yang belum kami punya, hal-hal yang kamu perlukan. Ia yang memilih sendiri bajumu. Ia yang mencari car seat dan stroller terbaik buatmu. Membelanjakan uang hasil kerja kerasnya untukmu, makhluk yang ia cintai sepenuh hati, selalu membuat mata cokelatnya berbinar-binar bahagia.
Mata yang kuyakin akan kauwarisi.
Semoga cinta dan bahagia kami juga ya, Nak.
10 November 2023, @nawangrizky
Semalam, saat tak henti mengajakmu mengobrol dan menciumimu yang masih di perutku, ia bertanya apa aku akan cemburu jika kelak ada kamu. Jawabannya pasti, tapi aku senang ia menyayangimu melebihi sayangnya padaku karena kamu adalah dunia kami selanjutnya.
Tapi barangkali, kelak akan ada hari-hari ketika aku perlu mengingatkanmu bahwa sebelum jadi papamu, dia pacarku dan suamiku lebih dulu.
See you soon, sayang. Mama papa loves you already.
6 notes · View notes
syncedforjune · 2 years
Text
Koi no yokan.
Tumblr media
Shankara.
“Jenaka, makan malamnya sudah siap nih! Ayo turun!” teriak ibu dari lantai bawah. Aku yang mendengarnya pun bergegas turun menghampiri. Terlihat ayah yang sudah pulang dan berganti baju. Wajahnya segar, sepertinya terpapar di ruangan ber-AC terus menerus adalah salah satu cara untuk tetap awet muda.
“Wah, baru selesai mandi ya?” tanya ayah karena rambutku terlihat masih sedikit basah akibat baru saja keramas.
“Iya, tadi pagi habis olahraga berat soalnya. Rambutku jadi gampang lepek karena keringet. How's your day, ayah? Udah melayani berapa pasien hari ini?” tanyaku sementara ibu mulai menyendokkan nasi serta lauk makan ke piring masing-masing. Si dokter spesialis kardiologi pediatri itu pun berpikir sejenak.
“Hari ini dua pasien, yang satu anak laki-laki umur lima tahun, yang satu lagi anak perempuan umur sepuluh tahun,” jawab ayah. Perbincangan disela-sela makan malam pun dimulai. Hal ini sering kali terjadi karena kata ayah dan ibu, komunikasi sangatlah penting di dalam sebuah hubungan kekeluargaan.
“Mereka sakit apa?” tanya ibu.
“Dua-duanya punya gangguan aritmia. Kasihan, ya? Padahal masih kecil, seharusnya mereka ngabisin waktu dengan belajar sambil main sama temen-temennya di luar sana,” ucap ayah. Aku mengangguk setuju. Entah kenapa aku jadi teringat dengan Sena. Apa dia baik-baik saja sekarang?
“Oh ya, omong-omong soal pasien. Tadi sore Ayah ada ngobrol sama Pak Mike. Terus katanya, dia minta Ayah buat jadi dokter pribadi anak keduanya. Siapa ya namanya? Lupa. Kamu ingat gak, Na? Dia temen sekelasmu juga kan?” tanya ayah. Sontak aku tersedak lalu meneguk air minum terlebih dahulu.
“Eh? Iya, dia temen sekelasku. Namanya Narasena,” jawabku.
“Nah, iya. Menurut Ibu gimana? Malam ini Ayah mau ke rumah Pak Mike buat ngobrol-ngobrol lagi sambil meriksa keadaan Nara.” Kini ayah melemparkan pertanyaan kepada ibu. Yang ditanyanya malah bingung.
“Kok malah nanya ke Ibu? Kalau Ibu ya pasti setuju lah. Memangnya Nara sakit apa, Yah? Ibu agak kaget tadi dengernya. Perasaan dia kelihatan sehat-sehat aja,” tanya ibu. Pertanyaannya benar-benar mewakili perasaanku saat ini.
“Kata Pak Mike, dia ada penyakit jantung bawaan jenis patent foramen ovale,” sahut ayah.
“Apa itu?” tanyaku.
“Itu penyakit jantung bawaan di mana lubang yang terletak di antara serambi kanan dan serambi kiri jantung enggak menutup secara sempurna setelah bayi lahir. Biasanya memang jarang bergejala.” Aku mengangguk-angguk tanda paham dengan penjelasan ayah. Oh… jadi begitu. 
“Terus Pak Mike tadi ada ngasih tahu, katanya Nara sempet pingsan waktu pembelajaran olahraga hari ini. Betul itu, Naka?” 
“Betul, Yah. Tadi aku sendiri yang nemenin dia di UKS.” 
Mendadak pucuk kepalaku terasa hangat karena diusap halus oleh ibu. “Anak Ibu memang anak yang baik,” pujinya. Mereka pun tertawa kecil sementara aku malah diam-diam salah tingkah.
“Kalau gitu, sehabis makan malam ini selesai, Naka mau ikut Ayah ke rumahnya Pak Mike gak? Kamu nanti main aja dulu sama Nara, biar makin akrab,” ajak ayah. Aku dengan senang hati menyetujui ajakan tersebut. Makan malam kali ini pun diakhiri dengan perbincangan lainnya dan Pistachio yang tiba-tiba menghampiriku karena hendak meminta makanan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Narasena.
Merajut. 
Itulah aktivitas yang sedang aku lakukan saat ini. Orderan minggu lalu tentunya belum semuanya selesai, jadi aku putuskan untuk mengerjakannya setiap hari sedikit demi sedikit.
“Sen,” panggil Kak Bumi dari balik pintu yang sengaja aku buka sedikit. 
“Apa?”
“Sebentar lagi om Abraham mau datang kesini. Mendingan kamu cepetan mandi terus beresin kamar. Merajutnya ditunda aja dulu sebentar,” titahnya. Kedua alisku mendadak mengerut.
“Hah? Ngapain om Abraham kesini?” tanyaku.
“Dia bakal jadi dokter pribadi kamu yang baru, itu juga dad yang minta soalnya, Dokter pribadi lamamu udah gak bisa ngontrol kamu lagi karena terhalang jarak. Emangnya kamu gak tahu apa kalau dia itu dokter spesialis kardiologi pediatri juga?” tanya balik Kak Bumi. Aku menggeleng karena baru tahu. Aku kira ayah Kara adalah seorang dokter di unit gawat darurat, ternyata dugaanku salah.
“Ya udah, sekarang cepetan beresin kamarnya terus mandi, ya?” ucapnya. Tanpa basa-basi lagi aku hanya bisa mengikuti seluruh perintah Kak Bumi. Kebetulan badanku juga sudah lengket.
“Eh, Kak,” panggilku menahan langkahnya.
“Apa?”
“Kara bakal dateng kesini juga gak?” tanyaku sambil mengalungkan handuk di leher.
“Kayaknya iya.”
“Oh, kalau gitu nanti suruh aja dia buat naik ke lantai atas. Aku ada di kamar,” pintaku. Pria itu pun mendadak menyunggingkan senyuman jahilnya.
“Gak usah mikir yang aneh-aneh, aku cuma mau nunjukin satu buku aja ke dia. Rak bukuku kan ada di dalam kamar semua,” sangkalku tapi Kak Bumi malah tertawa dengan nada mengejek.
“Oke, oke. Dasar bocah mesum,” ejeknya lalu pria itu pun pergi kembali ke lantai bawah. Kurang ajar.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ��ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Shankara.
Pukul 08.00 PM, di kediaman Narasena.
Pintu terbuka ketika aku dan ayah menekan bel kediaman keluarga Sena. Rumah ini ternyata besar juga. Terlihat Om Mike yang membukakan pintu itu. Dia tersenyum ramah dan kemudian langsung mengajak kami agar segera masuk dan duduk di kursi ruang tamu.
Sejauh ini aku tidak melihat tanda-tanda kehadiran Sena. Mungkin lelaki itu sedang beristirahat di kamarnya.
“Eh, halo Om, halo Ra,” sapa Kak Bumi. Kami pun balik menyapa. Entah kenapa aku selalu terkagum-kagum dengan bentuk wajahnya yang kelewat tampan. Aku masih belum percaya kalau dia adalah seorang manusia biasa sama sepertiku.
“Shankara,” panggil Kak Bumi.
“Iya, Kak?”
“Dipanggil Sena, katanya suruh ke atas aja,” ucapnya. Aku pun terdiam lalu melirik ke arah ayah. Dia dengan cepat mengangguk—membolehkan aku agar mengikuti perkataan Kak Bumi.
“Nah, bagus, bagus. Ajak main aja anaknya, Shankara. Dari tadi saya lihat itu anak satu sibuk ngerajut melulu, pasti pegel,” sahut Om Mike. 
Aku mengangguk paham lalu bergegas pamit hendak ke lantai atas. Sejujurnya ini kali pertamaku memasuki rumah yang besar dan luas ini. Eh… aku juga lupa bertanya di mana keberadaan laki-laki itu secara spesifik. Yang jelas, lantai dua rumah ini ternyata diisi oleh empat ruangan dan beberapa kursi sofa serta satu layar televisi dalam keadaan gelap. Sepertinya lampu utama sengaja dimatikan.
Sampai satu sorot cahaya membuatku salah fokus, aku pun penasaran dan mulai mendekatinya. Sorot cahaya itu berasal dari satu ruangan yang pintunya terbuka setengahnya.
Langkahku semakin dekat. Terdengar suara lagu yang mengalun pelan dari dalam kamar tersebut. Apa ini… kamar Sena?
“Permisi….”
“Sena…?” panggilku sambil mendorong pintu tersebut pelan-pelan.
Pintu kemudian terbuka seluruhnya. Sontak aku terkesiap ketika melihat rupa yang ada di balik pintu. Aku tidak sengaja melihat Sena dalam keadaan setengah telanjang. Dia hanya memakai celana pendek dan handuk yang masih bertengger di bahu kanannya. Sepertinya dia baru saja selesai mandi. 
Kami pun spontan berteriak karena terkejut. Aku langsung menutup mataku menggunakan kedua tangan. Kak Bumi ikut berteriak pula dari lantai bawah, menanyakan apakah kami baik-baik saja di atas sini atau tidak.
“Gak apa-apa, Kak!” balasku. Aku pun hendak kabur dari TKP namun tiba-tiba, Sena menarik tubuhku ke dalam kamarnya. Dalam beberapa detik pintu kamar itu tertutup dengan adanya kami berdua di dalamnya. 
Suasana mendadak canggung. Dia masih memegangi kedua bahuku agar aku tidak kabur lagi. Sementara aku sudah membeku sambil memejamkan mata sejak punggung ini menyentuh permukaan pintu. Aku seperti sedang tersudut. 
“Ma-maaf,” ucapku gugup. Aku benar-benar tidak mengira akan selancang ini.
“Jangan dibuka dulu matanya,” titahnya dan aku hanya mengangguk. Dia pun melepas genggamannya dari kedua bahuku lalu berjalan entah kemana. Mungkin mengambil baju lalu memakainya. Musik yang mengalun pun ikut menghilang tiba-tiba.
“Nah, sekarang buka lagi matanya,” ucapnya. Kedua mataku pun kembali terbuka dengan pemandangan yang sudah bisa terima oleh akal sehat. Lelaki itu sudah memakai pakaiannya dengan benar.
“Om Abraham lagi ngobrol sama dad, ya?” tanya dia. 
“I-iya. Aku disuruh ke-kesini sama kak Bumi—”
“Gak usah gugup kayak gitu, Ra. Aku kan sekarang udah pakai baju lagi,” sanggahnya. Dia pun kemudian menarik tanganku—menyuruhku duduk di kursi meja belajarnya sementara dirinya sedang mencari sesuatu di rak buku yang ada di kamar ini.
Kalau boleh jujur, kamar ini rapi dan nyaman sekali. Banyak tanaman yang Sena taruh dan beberapa hiasan antik lainnya. Lampu yang dipakai juga bukan jenis lampu yang terlalu terang. Aku suka dengan seleranya.
“Nih, buat kamu. Aku baru inget kalau aku punya buku ini. Itung-itung ini hadiah karena aku gak bisa nemenin kamu ke toko buku tadi sore,” ucapnya sambil menyodorkan sebuah buku yang berjudul 'The Traveling Cat Chronicles', dia memberikan buku itu karena katanya, aku akan suka dengan bukunya. 
“You love everything about cats, right?” tanya dia. Aku malah tersenyum malu-malu.
“Makasih banyak.”
“Sama-sama. Oh ya, tadi sore gimana, seru gak?” tanya Sena. Aku pun seketika bersemangat lalu menceritakan kejadian tadi sore. Sena yang mendengarnya sampai tertawa terpingkal-pingkal di atas kasur karena tak menyangka jika Haail akan sebadut itu. 
“Aduh, harusnya aku ada di sana tadi sore,” ucapnya.
“Kesehatan kamu nomor satu, shisho,” sahutku.
“Iya, iyaa. Oke, sekarang… kita mau ngapain lagi?” tanya dia. Aku pun kembali memandang sekitar untuk yang kedua kalinya.
Dan tiba-tiba, pandanganku jatuh kepada sebuah papan kapur besar yang Sena gantung di sudut tembok kamarnya. Di dalam papan itu sudah tertulis beberapa rumus kimia. Tapi aku lupa bentuk rumus apakah itu. 
“Itu rumus apa, Sen?” tanyaku langsung kepada intinya. Aku pun beranjak pergi mendekati papan kapur tersebut.
“Itu rumus kimia Alkana, Alkena, sama Alkuna. Kamu udah belajar belum?” tanya balik dia.
“Oh? Belum, bukannya kita masih di bab pengertian atom ya?” 
“Memang, tapi kalau ngerti lebih cepet kan lebih baik. Kemarin aku habis belajar rumus itu.” Aku tertegun untuk beberapa saat—memandangi papan kapur itu dengan raut wajah yang masih mencerna.
Sena menulis semua rumus beserta contoh soal dengan detail. Bahkan aku bisa langsung mengerti walaupun tidak semuanya.
“Kalau CH3 – CH(C2H5) – (CH2)2 – C(CH3)3 itu, nama senyawanya apa?” tanyaku membaca tulisan soal yang belum terjawab kepada Sena.
“Oh, itu jawabannya 2,2,5-trimetil-heptana. Aku lupa tulis,” jawabnya lalu dia pun mengambil satu kapur kemudian menulis jawaban tersebut menggunakan tangan kirinya.
“Kamu memang layak disebut sebagai master,” celetukku. Dia memang jenius dan rajin.
“Hahaha. Kamu tuh sadar gak sih kalau kamu juga pasti bisa ngerjain ini semua?”
“Tapi aku gak serajin kamu. Aku lebih suka belajar kalau udah mepet deadline aja, hahaha.”
Titik pandangku kembali melihat sekitar. Ada banyak foto yang terpajang, foto itu berisi potret dari keluarga Sena saat anak bungsunya menjuarai beberapa olimpiade semasa di sekolah. Keren, keren sekali. Aku harus banyak belajar darinya.
“Kapan-kapan kita belajar bareng, mau?” ajak Sena.
“Eh? Serius?”
“Iya. Tapi di rumah kamu, gantian.” Dia terkekeh lalu aku pun menyetujui ajakannya. Sinar dari lampu yang tidak terlalu terang sesekali menghantam liontin batu kristal dari kalung yang sering lelaki itu pakai akhir-akhir ini. Aku tahu asal usul kalung tersebut. Sena sudah menceritakannya sehari setelah dia mengunjungi Shichifukujin Ramen lagi. Waktu itu aku sedang ada kerjaan jadi tidak bisa menemaninya.
Memang. Cerita yang disampaikannya memang sedikit tidak masuk akal. Tapi aku pikir, di dunia ini kita akan selalu berdampingan dengan hal-hal yang tidak bisa diartikan menggunakan logika. Dan kini, Sena menganggap kalung itu sebagai jimat keberuntungannya.
“Sena,” panggilku.
“Ya?”
“Aku boleh foto semua rangkuman rumus ini gak? Mau aku mulai pelajari juga buat nanti,” tanyaku. Dia dengan cepat menahan tanganku yang hendak membuka ponsel lalu pergi ke arah meja belajarnya kembali.
“Gak usah di foto, aku udah buat rangkumannya di buku ini. Kamu salin aja nanti,” ucapnya sambil memberikan sebuah buku notes kecil kepadaku. Seketika mataku berbinar-binar. Dia… baik sekali.
“Anyway, aku boleh tahu ukuran badan Pistachio gak?” tanya dia tiba-tiba.
“Untuk apa?”
“Tuh. Tadi sebelum mandi, aku lagi ngerajut. Siapa tahu Pistachio mau dibuatin baju nanti aku buatin, biar sekalian,” jawabnya sembari menunjuk ke arah sudut kamarnya yang lain. Terlihat dua kardus yang berisi benang rajut yang berwarna-warni. 
“Eh… harganya berapa emang?” tanyaku, Sena malah tertawa lalu menggeleng.
“Gak usah bayar, gratis kok.” Dia pun mengambil selembar kertas dan satu pensil, menungguku agar segera menyebutkan ukuran tubuh kucing hitam legam tersebut. Baiklah, suka-suka dia saja.
“Kalau udah jadi nanti aku kabari,” ucapnya yang dibalas oleh anggukanku.
“Kara,” panggilnya lagi.
“Iya?”
“Kamu… mau jalan-jalan keliling komplek sebentar enggak? Aku pengen ngehirup udara malam, bosen kalau di dalam kamar terus,” ajak dia lalu pintu kamar pun tiba-tiba terbuka.
“Lho, ma-maaf kalau kami mengganggu,” ucap ayah terkejut ketika melihat anaknya yang sedang berduaan dengan seseorang. Dibelakangnya kini ada Om Mike dan juga Kak Bumi. Oh… sepertinya Sena akan diperiksa sebentar oleh ayah, aku bisa melihat pria itu sudah membawa tas kerjanya. Aku pun memahami isyarat tersebut lalu pamit keluar kepada Sena.
“Kalau udah selesai aku tunggu di luar,” ucapku pelan. Sena mengangguk lalu tersenyum.
Sometimes it feels weird, aku benar-benar tidak pernah menyangka jika Sena akan datang ke dalam hidupku yang begitu-gitu saja. Akhir-akhir ini hatiku selalu merasa hangat tanpa alasan. Or maybe the reason for the warmth I felt was him. I don't know. 
Walaupun pertemanan kami belum terlalu lama, tapi aku sudah bisa merasakan perubahan yang baik semenjak tangan kami saling bertaut di pertemuan pertama malam hari itu.
12 notes · View notes
berdiaria · 11 months
Text
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah biidzinillah telah lahir putra kami yg ke-2, secara normal (VBAC) di UK 39w2d (perhitungan menurut HPHT)
Semoga Allah menjadikannya anak Sholehah.
HPL  : 26 Oktober 2023
Lahir : Sabtu, 21 Oktober 2023
Tempat : RS Siaga Medika Purbalingga
BB : 3,410 kg (lebih besar dari mas-nya)
PJ : 48cm
Jenis Kelamin : Perempuan
Lahir pukul : 21.45 WIB
Mas حبان (lahir pertama)
BB : 3,050 kg
Panjang : 51 cm
Jenis kelamin: Laki-laki
Jarak lahir 3 tahun 2 bulan
* Riwayat SC : pembukaan dibilang lama, diduga panggulnya sempit
Niat VBAC :
- Ingin menjalankan fitrah kelahiran
- Ingin ada kesempatan untuk punya anak banyak
- Ingin agar proses kehamilan dan persalinan tidak melibatkan laki-laki non mahram
Birth Story :
Sebelumnya kami rutin periksakan kandungan dengan salah seorang bidan disini. Bidan tsb memang tidak sepenuhnya pro VBAC, dan tetap menyuruh untuk lahiran di Rumah Sakit. Namun bidan tsb juga men-spill ikhtiar-ikhtiar untuk lahiran normal, dan berdoa biar hasilnya diserahkan kepada Allah. Hal ini membuat harapan semakin besar meski bidan tsb tidak menerima VBAC di kliniknya.
Untuk dokter kami periksakan 2x USG saja di UK 24w dan 37w, dengan dokter perempuan yang kurang/tidak pro VBAC. Sebenarnya kabarnya ada dokter pro VBAC di daerah kami, namun sayangnya dokter tsb laki-laki.
Saat USG ke-dua, Bu dokter sudah ingin menjadwalkan sesar. Pertama karena menduga panggul sempit dgn TB hanya 144cm, tapi saat dicek kata beliau sebenarnya tidak terlalu sempit. Lalu beliau memaparkan risiko rahim robek (ruptur uteri) jika lahiran normal. Namun, kami menolak untuk dijadwalkan sesar saat itu.
Kronologi :
Kamis, 19 Oktober (39w) sore sudah mulai ada kontraksi teratur namun jarak masih lama sekitar 30 menit sekali.
Jumat, 20 Oktober (39w1d) kontraksi makin intens tapi masih di atas 10 menit sekali.
Sabtu, 21 Okt (39w2d)
- Pagi hari, kontraksi sudah 7 menit-an sekali.
- Habis ashar, kontraksi makin intens, dicek aplikasi 3-5 menit sekali.
- 16.30 ke rumah sakit, ternyata baru pembukaan 2 tipis. Disini agak nyesel kayak kegasiken ke rumah sakit, karena setelah itu langsung dipasang infus jadi susah bergerak.
- Sebelum magrib, tiba-tiba ditanya, makan terakhir kapan?
Dokter (saat itu belum di tempat), lewat telepon dgn bidan jaga ternyata menawarkan operasi Sesar pukul 18.15 karena jarak lahir <5 tahun dan risiko rahim robek.
Saat itu suami bimbang. Sedangkan saya, ingin normal, tapi mengutamakan keridhoan suami. Suami sempat ingin operasi saja, hingga akhirnya meminta waktu untuk shalat magrib dulu.
Saat suami shalat magrib, saya tiba-tiba dipasang keteter dan disiapkan baju operasi.
- Setelah pulang shalat, suami berdiskusi sedikit dengan saya lagi, dan katanya lebih condong untuk lahiran normal dengan pertimbangan; janin masih sejahtera, kontraksi adekuat, serta jahitan sesar sudah diikhtiarkan untuk elastis dan memang tidak ada keluhan.
Akhirnya suami menandatangani surat penolakan tindakan sesar.
Keteter pun dilepas dan saya kembali fokus ke kontraksi.. Bismillah..
- 20.30 ketuban pecah karena saya gagal atur nafas dan malah mengejan >< (PR buat kehamilan selanjutnya)
- 21.00 dicek sudah keliatan rambutnya
- 21.45 Alhamdulillaah bayi lahir selamat sehat bonus jahitan luar dalam
(untuk waktunya hanya perkiraan. intinya sekitar itu)
Ikhtiar :
- Cat and cow pose
- Gymball
- Powerwalk
- Butterfly pose
- Ngepel jongkok
- Latihan nafas perut
- Gamat 2kapsul/hari
- Air rendaman kurma
- Madu angkak 2 SDM/hari (karena HB rendah)
- Telur rebus 2 butir per hari mulai TM3
- Minyak zaitun 2 SDM per hari mulai 37wk
- Minum minimal 2L
- HB 2 hari sekali mulai 37w
- Pijat endorphin mulai 37w
Ikhtiar langit :
- Sholar istikharah minta yang terbaik
- Sholat tahajud (tidak rutin)
- Afirmasi :
- 📝 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (jika bisa hamil insyaallah bisa melahirkan),
- 📝 Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya (wanita sudah dirancang utk bisa melahirkan),
- 📝 Tidak ada kemudahan kecuali yang Allah buat mudah (tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah)
Ingin mengucapkan jazakumullahu khairan
- kepada suami yang sudah ikut mengikhtiarkan.
- kepada keluarga yang sudah mendoakan
- Kepada Ibu Bidan Ayu atas segala arahan dan bidan-bidan di RS Siaga Medika Purbalingga yang sudah menolong persalinan
- Kepada channel Ceritavbac dan Teman Bumil- VBAC untuk saling support dan berbagai informasi yang diberikan.
Namun di lahiran ini masih menyisakan PR untuk kelahiran selanjutnya: lebih serius lagi latihan nafas dan maksimalkan pijat perineum agar perineum utuh. Namun begitu tetap bersyukur atas segala kemudahan yang Allah berikan.
‎الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
0 notes
rosaliamendika · 1 year
Text
Pesawat Kertas
Part 3
Sebatas yang aku tahu selama berada di dekatnya kala tidur, aku menyebutnya ia adalah seseorang yang bertugas sebagai perantara Tuhan menyembuhkan orang sakit. Tapi lihat, ia seakan tidak begitu menghiraukan kesehatannya sendiri. Pola makan yang tidak beraturan, ditambah jam tidur yang juga berantakan, belum lagi kondisi mentalnya yang sedang tidak baik-baik saja, seperti paket lengkap. Kagumnya aku pada pemilikku ini, ia akan tetap kembali bangkit sesakit apapun ia terjatuh kemarin hari. Selepas fajar ia bahkan hampir telah bersiap untuk mengawali pagi yang sepertinya cukup padat kegiatannya hari ini, tidak biasanya pikirku. Atau barangkali ia sedang perputaran jadwal mendapat shift pagi, entahlah aku tidak terlalu mengerti perihal itu. 
Di luar sana terdengar suara mesin motor matic kesayangannya semakin menjauh sebagai pertanda ia telah pergi melaksanakan tanggung jawabnya di kota ini. Ruangan ini kembali sepi tanpa kehidupan, hanya berisi benda-benda mati sepertiku. Tugasku hanya menunggunya pulang, menyediakan tempat ternyaman bekerja sama dengan para sahabatku, guling, kasur dan selimut untuknya beristirahat melepas lelah. 
Dalam perjalanannya, hembusan angin pagi yang menyejukkan menerpa lembut wajah kuning langsatnya dengan pipi sedikit chubby dan hidung mungilnya. Ditambah sinar mentari yang begitu hangat seakan ikut menyambut semangat paginya untuk memulai hari yang baru dan melupakan kesedihan kemarin. Matanya tak tinggal diam, ia edarkan pandangannya menatap hijaunya persawahan dengan para petani yang mulai sibuk menjalankan perannya. Sekilas, ia sedikit mengukir senyuman di bibirnya sebagai bentuk rasa syukur setiap kehidupan yang diberikan Tuhan-Nya. Sampai ia tiba di bangunan yang tinggi menjulang bertuliskan Rumah Sakit Harapan Mulia, ingin sekali ia mengganti nama itu, tapi ia hanya perawat baru yang belum genap setahun berada disini, ia tak ingin menambah beban hidupnya hanya karena keinginan konyol ini. “Tidak semua orang yang berharap bisa menjadi nyata, kebanyakan justru malah menemui kecewa. Ingin sekali aku ganti kata harapan itu, ahhh sudahlah itu tidak penting”, monolognya sambil memarkirkan sepeda motornya. 
Tujuannya berangkat pagi ialah mengisi kekosongan asupan karbohidrat di dalam perutnya sejak kemarin. Baginya lembaran roti tengah malam tadi tidak cukup menjadi bahan bakar untuk kesibukannya nanti. “Pagi Bu Sas, Ara pesan kayak biasanya ya”, pinta Ara pada ibu kantin langganannya sejak ia menginjakkan kaki pertama kali di rumah sakit ini. “Siap Neng Ara, tumben jam segini udah dateng, ada jaga ya?”, “Nggak bu, cuma lagi pengen makan nasi goreng favorit buatan Bu Sas aja heheh”, tawanya. “Ahh Neng Ara bisa ae, bentar ya ibu siapin dulu”, sahut Bu Sas sambil mulai menyiapkan pesanan Ara, nasi goreng kecap dengan telur mata sapi, persis seperti sarapan anak SD biasanya.
Cup cappucino hangat ia pegang di tangan kirinya sambil berjalan menyusuri koridor menuju ruangan khusus perawat, sesekali ia minum perlahan. Ia ingin memanjakan diri dengan makanan dan minuman favorit di pagi ini selagi bisa sebelum tak punya cukup banyak waktu nanti. Tapi baru tiga kali seduhan, ia harus ikhlas melihat kopinya berpindah dari di dalam cup hingga kini sudah mengalir di lantai dan sialnya jilbab putihnya ikut terkena noda yang membekas. “Sorry”, ucap laki-laki bertubuh tinggi dan tegap mengenakan jas putih seperti kebanyakan orang disini, tapi penampilannya tidak cukup rapi kalau ia boleh menilai. Belum sempat Ara membuka mulut untuk membalas ucapan maaf dokter muda yang tak sengaja menabraknya, ia sudah pergi terburu-buru sedikit berlari. “Ya Allah masih pagi sudah harus menahan emosi, sepertinya aku terlalu memuji hari ini”, kesal Ara yang bergegas menuju kamar mandi membersihkan noda di jilbabnya.
“drrrttt…. drrrttt…. drrrttt…”, getar ponsel Ara. Sepertinya ia tak menyadari sebab terlalu fokus mengucek jilbabnya dengan basuhan air berharap nodanya segera hilang, ia lupa tidak ada persediaan baju ganti di lokernya. Kembali ponselnya bergetar, buru-buru Ara terima telepon yang masuk dan sempat terlewatkan itu sebab berasal dari ibunya. “Assalamualaikum bu, ada apa telepon pagi-pagi bu, tumben”, tanyanya Ara sambil menebak dalam hati sepertinya ada hal penting yang ingin ibu sampaikan kepadanya. “Waalaikumsalam Ra, minggu depan bisa pulang?”, tanya balik ibunya. “Ada apa bu? apa di rumah ada masalah?”, sahut Ara. “Tadi malam kamu kemana?ibu telepon kok tidak aktif?”. Pertanyaan selalu dijawab dengan pertanyaan semakin membuat Ara kesal, ia tipikal orang yang to the point, tapi mana mungkin ia menyalurkan kekesalannya pada ibunya. “Bu, bisa tolong katakan ada masalah apa ibu meminta Ara pulang minggu depan?” desak Ara dengan lembut.
“Ehmm itu Ra…”, jawab ibu dengan sedikit keraguan yang terdengar. “Iya bu, kenapa?”, sahut Ara dengan sabar. “Ehm… anu…. itu…”, ibunya sedikit bingung mengatakannya. Sungguh Ara mulai gemas sendiri, tapi ia masih menunggu lanjutan perkataan ibu. “Ra, kemarin malam Bayu ke rumah”, sambung ibu dengan sedikit hati-hati. Deg. Hanya dengan mendengar namanya saja membuat jantung Ara berdetak dua kali lebih cepat, hatinya memanas, ingatannya memaksa untuk diputar kembali. Sekuat tenaga Ara ingin melupakannya dan dengan berada di kota orang saat ini membuatnya sedikit banyak melupakan mantan yang telah meninggalkan luka di hatinya. Tapi, setelah sekian lama waktu tenang tanpa bayangan masa lalunya mengapa ibunya harus mengatakan berita ini. 
“Ra kamu masih disana kan?”, tanya ibu memastikan yang berhasil membuyarkan lamunan Ara. “Ehh iya bu, ada apa Mas Bayu ke rumah?”, jawab Ara dengan setenang mungkin agar ibunya tidak khawatir. Lagi, ibunya menjawab pertanyaan Ara dengan keraguan, bimbang antara akan mengatakannya atau tidak. “Bayu mengantarkan undangan untukmu”. Ara sudah pernah membayangkan hal ini akan terjadi setelah putusnya hubungan mereka, tapi ia tidak mengira secepat ini waktu menjawab. “Ra, Bayu memohon kepada ibu agar kamu bisa datang ke acara pernikahannya minggu depan, karena ada hal yang perlu Bayu katakan kepadamu untuk yang terakhir kalinya. Dia sudah menghubungimu berkali-kali, tapi katanya kamu tidak pernah menghiraukannya”, jelas ibu.
0 notes
konveksilarismanis · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju tentara cilik ,konveksi seragam militer camo Gianyar
Tumblr media
baju casual tentara, baju tentara dewasa, baju dinas tentara, baju tentara anak, baju tentara gurun pasir Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Gianyar Bali menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Gianyar - Bali Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju tentara anak tk, baju tentara amerika, baju tentara angkatan laut, baju tentara anak laki-laki, baju tentara angkatan udara
0 notes
konveksicelana · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju tentara cilik ,konveksi seragam militer camo Sambas
Tumblr media
baju casual tentara, baju tentara dewasa, baju dinas tentara, baju tentara anak, baju tentara gurun pasir Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Sambas menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Sambas Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju tentara anak tk, baju tentara amerika, baju tentara angkatan laut, baju tentara anak laki-laki, baju tentara angkatan udara
0 notes
jasa-konveksi-murah · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi murah baju tentara cilik ,konveksi Terbaik seragam militer camo Fakfak
Tumblr media
0811-332-165, baju casual tentara, baju tentara dewasa, baju dinas tentara, baju tentara anak, baju tentara gurun pasir Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Fakfak Papua Barat menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Fakfak - Papua Barat Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju tentara anak tk, baju tentara amerika, baju tentara angkatan laut, baju tentara anak laki-laki, baju tentara angkatan udara
0 notes
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, D3Konveksi baju murah baju dokter tk ,konveksi seragam baju dokter toram poso
Tumblr media
0811-332-165 baju dokter kecil sd, baju dokter korea, baju dokter kecil anak laki-laki, baju dokter karnaval, baju dokter kecil tk Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah poso Maluku Utara menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di poso - Maluku Utara Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju dokter perempuan hijab poso, baju dokter pakai jilbab poso, baju dokter pendek poso, baju dokter praktek poso, perlengkapan baju dokter poso
0 notes
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju tentara cilik ,konveksi seragam militer camo Berau
Tumblr media
baju casual tentara, baju tentara dewasa, baju dinas tentara, baju tentara anak, baju tentara gurun pasir Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Berau menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Berau Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju tentara anak tk, baju tentara amerika, baju tentara angkatan laut, baju tentara anak laki-laki, baju tentara angkatan udara
0 notes
suamigatal · 3 years
Text
Kak Linda Jiranku Yang Baik
Perkenalkan namaku Aries, umurku saat ini 19 tahun. Belajar dikota P yang terkenal dengan sopan santunnya. Aku anak kedua setelah kakakku Ana. Ibuku bekerja sebagai pegawai kerajaan dan ayahku juga bekerja di . Tinggi badanku biasa saja layaknya anak seusiaku yakni 169 cm. Di cerita ini aku akan menceritakan kisah unikku. Pengalaman pertama dengan apa yang namanya sex. Kisah ini masih aku ingat selamanya karena pengalaman pertama memang tak terlupakan. Saat itu usiaku masih 13 tahun pada waktu itu aku masih tingkatan1. Kisah ini benar benar aku alami tanpa aku rubah sedikit pun.
Aku punya teman sebayaku namanya Putri, dia juga duduk di sekolah menengah. Aku dan dia sering main bersama. Dia anak yang sangat manis dan manja. Dia mempunyai dua kakak. Kakak pertama namanya Rio di sudah bekerja di Kuala Lumpur. Dan kakaknya yang satu lagi namanya Linda. Saat itu dia kuliah semester 4 jurusan akauntant salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Dia lebih cantik dari pada adiknya Putri. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran payudaranya cukup seusianya tidak besar sangat tapi paduuu.
Waktu itu hari sangat panas, aku dan Putri sedang main dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya bersebelahan. Saat itu orangtua dari Putri sedang pergi ke pekan untuk beli kain. Putri ditinggal bersama kakaknya Linda.
“Main dokter dokter yuk, aku bosen nich mainan ini terus”ajak Putri
Segera aku siapkan mainannya. Aku jadi dokter dan dia jadi pasiennya. Waktu aku periksa dia buka baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil. Waktu aku pegang stetoskop dan menyentuhkannya didadanya. Aku tidak tahu perasaanya. Tapi aku menganggapnya mainan. Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Linda pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Putri menghampiri kakaknya di depan pintu masuk.
“Hai Kak baru pulang dari kampus”
“mengapa kamu buka baju segala” Kak Linda memandangi adiknya.
“Kita lagi main dokter dokteran, aku Pesakit sedangkan Aries jadi dokternya, tapi sepi Kak masa pesakit cuma satu. Kakak lelah tak. Ikutan main ya kak?”
“Oh mainan toh.. Ya sudah aku nyusul, aku mau ganti pakaian dulu ”
Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, aku dan Putri asyik main dan Kak Linda merebahkan tubuhnya ditempat tidur disamping kami. Aku melihat Kak Linda sangat cantik ketika berbaring. Setelah beberapa menit kemudian dia memperhatikan kami bermain dan dia terbengong memikirkan sesuatu.
“Ayo Kak cepetan, malah bengong” ajak Putri pada kakaknya.
Lalu dia berdiri membuka lemari. Dia kepanasan karena udaranya. Biasanya dia menyuruh kami tunggu di luar ketika dia ganti baju
“ tutup mata kalian, aku mau ganti nih soalnya panas sangat” Kak Linda menyuruh kami.
Dia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, dia memakai seluar dalam warna putih berenda dengan model g-string. Saat itu dia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa cacat. Setelah itu dia melepas kemejanya dibukanya kancing stu perstu. Setelah terbuka seluruh kancingnya, aku dapat melihat bra yang dipakainya. Lalu dia membelakangi kami, dia juga melepas branya setelah kemejanya ditanggalkan. Aku pun terbengong melihatnya karena belum pernah aku melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika aku melihat pantatnya yang uuhh. Dia memilih baju agak lama, otomatis aku melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya dia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari Putri. Putri melihatku.
“aries koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.”
Kak Linda ngomel,”Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga aku nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya aris?”dia bercanda.
Akupun menundukan mukaku karena malu.”Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama aris.”
Putri menjawab ketus.”Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.” Linda menjawab adiknya. Kami pun bermain kembali.
Giliran Kak Linda aku periksa. Dia menyuruh aku memeriksanya, dia agak melongarkan bajunya. Ketika stetoskop aku masukkan di dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Dia memekik. Aku pun kaget tapi aku pun tidak melihatnya karena malu. Dia menyuruhku untuk untuk lama lama didaerah itu. Dia merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku lalu ditekan tekan daerah putingnya. Aku merasa sesuatu mengeras.
“Kak ngapain.. Emang enak banget diperiksa.. Kayak orang sakit beneran banget.” Putri Tanya ama kakaknya.
Kak Linda pun berhenti.”Yuk kita mandi soalnya sudah sore lagikan kamu Putri ada les lho nanti kamu ketinggalan.” Ajak Kak Linda pada kami berdua. Dia menyuruh bawa handuk ama baju ganti.
Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Putri. Kamipun bermain air di bathup. Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia suruh buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi horny. Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetak kencang, dia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi dia pake dihadapan kami.
“Bolehkan mandi bersama kalian lagian kalian kan masih anak kecil.”
“Ihh.. Kakak.. Punya kakak itu menonjol” ledek adiknya.
Dia hanya tersenyum menggoda kami terutama aku.”biarin”sambil dia pegang sendiri puting dia menjawab lalu dia membasahi badannya ama air di shower. Makin jelas apa yang nama payudara cewek lagi berkembang. Begitu kena air dari shower bra Kak Linda agak merosot kebawah. Lucu banget bentuknya pikirku. Payudaranya hendak seakan melompat keluar.
“Ayo cepat turun dulu, aku kasih busa di bathupnya..”.
Putri bergegas keluar tapi aku tidak, aku takut kalau ketahuan anuku mengeras, aku malu banget. Baru kali ini aku mengeras gede banget. Lalu Kak Linda mendekat dan melihatku serta menyuruhku untuk turun. Aku turun dengan tertunduk muka Kak Linda melihat bagian bawahku yang sudah mengeras sama pada waktu aku bermain tapi bedanya sekarang langsung dihadapan mata. Dia hanya tersenyum padaku. Aku kira dia marah. Dia kayak sengaja menyenggol senjataku dengan paha mulusnya.
“Ooohh.. Apa itu..” (pura pura dia tidak tahu) Putripun tertawa melihatnya.
“Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras tapi culun ya kalau belum disunat” Kak Linda memberitahukan pada adiknya.
Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng.
“Adik adik, Kakak boleh nggak membuka bra kakak” pinta Kak Linda pada kami.
“Buka aja to Kak lagian kalau mandi pakai pakaian kayak orang desa.” adiknya menjawab.
Tapi aku nggak bisa jawab. Dengan pelan pelan kancing dibelakang punggung dibukanya lalu lepas sudah pengaman dan pelindung susunya. Dengan telapak tangannya dia menutupi payudaranya.
“Sudah buka aja sekalian CD nya nanti kotor kena bau CD kakak,” ujar Putri kepada kakaknya.
Segera dia berdiri diatas bathup melorotkan CDnya dengan hati hati(kayaknya dia sangat menunggu ekspresiku ketika melihat wanita telanjang bulat dihadapannya). Ketika dia berdiri membetulkan shower diatas kami, aku melihat seluruh tubuhnya yang sudah telanjang bulat.
“Kak anu.. anu.. Susu kakak besarnya, ama bawahan kakak ada rambutnya dikit,” aku memujinya.
dia hanya tersenyum dan memberitahu kalau aslinya bawahan nya lebat hanya saja rajin dicukur. Dia agak berlama lama berdiri kayaknya makin deket aja bagian sensitivenya dengan wajahku, ada sesuatu harum yang berbeda dari daerah sekitar itu. Kak Linda terus berdiri sambil melirikku.
Sambil membilasi payudaranya dengan air hangat serta digoyang dikit dikit bokong bahenolnya. Dia menghadap kami sambil mnyiram bagian sensitifnya. Aku pun tak berani langsung menatapnya. Sambil memainkan payudaranya sendiri dia punya saran plus ide gila.
“Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya.”
Lalu Kak Linda menyuruh mainan ibu ibuan, dia menyuruh kami jadi bayi. Lalu dia menyodorkan susunya pada kami.
“Anakku kasihan, sini ibu beri kamu minum” dia berkata pada kami.
Putri pun langsung mengenyot puting susu kakaknya, tapi aku pun tak bergerak sama sekali, lalu dia langsung menyambar kepalaku ditarik ke arah payudaranya.
“Ayo sedot yang kuat.. Ahh.. Cepet.. Gigit pelan pelan.. Acchh,” kata itu keluar.
Tapi koq nggak keluar airnya. Punya Mama keluar air susunya. Tiba tiba Putri berhenti.
“Uhh.. Ini kan namanya mainan jadi nggak beneran. Kamu udahan aja sudah jamnya kamu les” Putri pun bergegas turun dan berganti pakaian sejak saat itu aku tak memdengar langkah dia lagi.
Aku pun masih disuruh mainan dengan putingnya tangan kiriku dikomando supaya meremas susu kirinya. Tiba tiba ada sesuatu yang bikin aku bergetar, ada sesuatu yang berambat dan memegangi anuku. Dengan kanan kanan memegangi tangan kiriku untuk meremas payudaranya ternyata tangan kanannya memainkan penisku.
Segera dia memerintahkan untuk turun dari situ. Kami pun turun dari situ. Lalu. Dia duduk di pingiran sambil membuka selakangannya. Aku baru melihat rahasia cewe.
“Rendi ini yang dinamakan vagina, punya cewek. Tadi waktu kakak berdiri aku tahu kalau kamu memperhatikan bagian kakak yang ini. Ayo aku ajarin gimana mainan ama vagina” akupun hanya mengangguk.
Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan handuk. Aku pun menjulurkan lidahku kesana tapi bagian luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya dia membuka bagian kewanitaan itu. Aku benar benar takjub melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda seperti sebuah bibir mungil. Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok dengan kedua jariku, terasa sangat becek. Dia menyuruhku berhenti sejenak. Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan tangannya dengan cepat lalu dia menyambar kepalaku dengan tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya.
Seerr.. Serr.. bunyi air yang keluar dari vaginanya banyak sekali. Sambil berteriak plus mendesis lagi merem melek. Setelah itu dia jongkok, aku kaget ketika dia langsung menjilati kepala penisku. Di buka bagian kulup hingga kelihatan kepalanya.
“Kakak enggak jijik ya kan buat kencing” aku bertanya pada dia tapi dia terus mengulumnya maju mundur.
Sakit dan geli itu yang kurasakan tapi lama lama enak aku langsung rasanya seperti kencing tapi tidak jadi. Dia menggunakan sabun cair katanya biar agak licin jadi nggak sakit. Saking enaknya aku bagai melayang badanku bergetar semua. Setelah dibilas dia mengkulum penisku, semua masuk didalam mulutnya.
“Kak aku mau kencing dulu” aku menyela.
Setelah itu dia berbaring dilantai dia menyuruh bermain dengan kacang didalam vaginanya. Pertama aku tidak tahu, dia memberi tahu setelah dia sendiri membukanya. Aku sentuh bagian itu dengan kasar dia langsung menjerit dia mengajari bagaimana seharusnya melakukannya. Diputar putar jariku disana tiba tiba kacanga itu menjadi sangat keras.
Sekitar 5 menit aku bermain dengan jariku kadang dengan lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku disuruh terus menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah beberapa saat dia memegang penisku dan menuntunnya di vagina.
“Coba masukan anumu ke dalam sana pasti aku jamin enak banget rasanya” dia menyuruhku.
Dengan hati-hati aku masukkan setelah masuk aku diam saja. Dia menyuruh aku untuk menekan keras. Dan bless masuk semuanya dia memberi saran kayak orang memompa. Masuk-keluar.
“Acchc terus.. yang cepet.. ah.. ah.. ah..” dia mendesis, dia menggoyangkan pantatnya yang besar kesana kemari.
Tapi sekitar 3 menit rasanya penisku kayak diremas oleh kedua daging itu lalu aku ingin sekali pipis. Saat itu penisku kayak ada yang air mengalir. Dan serr.. seerrs air kencingku membanjiri bagian dalamnya. Setelah kelelahan kami pun keluar dia langsung pergi ke kamar masih keadaan bugil. Kemudian dia berbaring karena lelah, aku mendekatinya dan dia memelukku seperti adiknya, payudaranya nempel di mukaku. Setelah aku melihat wajahnya dia menangis. Lalu dia menyuruh aku pulang. Aku mengenakan pakaian dan pulang. Dia menyuruh merahasiakan kalau aku berbicara ama orang lain aku nggak boleh bermain ama adiknya.
Kami pun terus melakukannya sekitar 1 tahun tanpa ada siapa yang tahu. Sekitar aku kelas 1 SMP dia kawin ama temannya karena dia hamil. Ketika 2 minggu lalu (saat ini) aku bertemu dia bertanya masih suka main seperti dulu. Akupun hanya tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama. Buat pembaca aku masih punya cerita nyata yang tak kalah best tunggu aja.
81 notes · View notes
jianarami · 4 years
Text
Metafora Semesta Last Part
Menghampiri Kayra, kugenggam jemarinya erat. Sembari duduk di atas tempat tidur, dia membalas dekapanku, air matanya tumpah membasahi baju.
Kuusap punggung gadis yang seumuran denganku itu. Dia menengadah, menatap intens. “Dia jahat, Ve,” keluhnya, masih tak terima calon suaminya membatalkan pernikahan pada saat ijab kabul.
“Tapi Tuhan nggak pernah jahat, Kay. Pada saatnya nanti, Tuhan akan menghandirkan orang yang jauh lebih baik dari dia, buat kamu.”
“Aku seneng kamu di sini,” ujarnya, sembari masih sesenggukan.
Aku tersenyum. “Besok dan seterusnya, aku udah nggak di sini lagi, Kay.” Entah kenapa rasanya berat sekali meninggalkan mereka.
~oOo~
Seraya menanti azan asar, kusinggahkan kaki di masjid sekitar. Beberapa orang berlalu lalang, ada pedagang, ada juga keluarga pasien yang baru selesai besuk. Di dalam, kulihat seorang laki-laki sedang bersila di hadapan seorang ustaz. Di sekelilingnya, duduk pula beberapa cowok yang kukenal. Tunggu dulu, laki-laki itu kan, Wira?
Aku memasuki masjid untuk memastikan. Detik berikutnya, tubuhku termangu, mendengar kalimat syahadat mengalun dari mulut Wira. Jantung berdebar, aliran darah berdesir hangat, seluruh tubuh rasanya lemas dan bergetar tak menyangka. Apa yang dia lakukan?
Beberapa saat aku hanya menunggu, terpaku dalam tatih sampai mereka usai. “Ar?”
Wira berdiri di depanku, menatap dalam. “Terima kasih, Ve. Terima kasih sudah menulis. Dari tulisan lo, gue menemukan apa yang selama ini gue cari.” Ujung bibirnya melengkung, sebelum kemudian pergi.
“Ar?” Aku masih tidak mengerti.
“Kak Ve!” Suara anak remaja dari kejauhan menghentikan perburuanku. Gadis itu berlari menghampiri dengan riang. “Kak Ve, aku pulang hari ini, dokter ACC aku pulang hari ini!” serunya.
“Oh ya?” tanyaku antusias, “hore! Selamat, ya ….” Kami berpelukan. “Tapi inget, jangan lupa apa?”
“Minum obat!” jawabnya penuh semangat.
Namanya Tera, kegagalan memasuki perguruan tinggi negeri membawanya terdampar di sini. Senang sekali rasanya melihat dia seceria ini, seolah semua luka itu tak pernah ada, bukankah itu berarti, diriku sendiri juga perlu berusaha sembuh?
Kadang, terbersit dalam benak pertanyaan, mengapa aku berada di sini? Di sebuah rutinitas yang sejak awal tidak pernah kuinginkan. Dalam lingkungan yang sering kali membuatku merasa salah tempat, merasa Tuhan sedang menghukum hamba-Nya yang satu ini.
Aku juga mengalami kegagalan yang getir, ditolak perguruan tinggi, terdampar dalam jurusan yang bukan passion sama sekali, sampai … tidak mendapat cinta yang diharapkan. Detik ini, aku mengerti, impianku memang tidak berada di sini. Tapi, di tempat penuh cinta inilah aku menemukan rasa yang sesungguhnya.
Bahwa mencintai orang-orang yang membutuhkan peduli, pada perasaan mereka, masalah mereka, prasangka, juga segala ketakutan dan kekhawatiran mereka, jauh lebih menyenangkan ketimbang mencintai seseorang yang sama sekali tidak peduli pada kita. Tuhan tidak pernah meletakkanku di tempat yang tidak tepat.
Mungkin, adanya aku di sini, karena Dia ingin ladang dakwahku menjadi lebih luas. Seperti apa yang terjadi kepada Arwira Silalahi, laki-laki yang pada hari ini, tidak seinci pun ada dalam perkiraan bahwa beberapa tahun ke depan, dialah yang akan menjadi teman hidupku hingga akhir. Mungkin, manusia memang diciptakan untuk tidak mengerti metafora yang semesta tuliskan.
Udahan bosen.
Bdg, 28 Oktober 2020
3 notes · View notes
ibunyadil · 4 years
Text
Anak itu Rejeki dari Allah
Bismillah
Kalau ngomongin cita-cita, cita-cita ku yang terbesar adalah memiliki seorang anak. Kenapa? Karena ga semua wanita di dunia berkesempatan bisa hamil, menyusui, melahirkan, dan mendidik anaknya. Aku nikah taun 2018, dimana 3 bulan kemudian telat haid dan positif. Happy dooong, alhamdulillah ga perlu nunggu lama. Tapi usia kandunganku 6 minggu, Allah minta anakku lagi :') sakit rasanya pas liat banyak darah keluar, lebih sakit daripada haid. Kaku banget rasa perut waktu itu. Dan akhirnya harus juga merasakan di kuret dan bius total. Nangis? Jelasssss~ baru ngerasain beberapa minggu udah diambil lagi sm Allah. Kakak ipar bilang "mungkin kamu belum siap sama tangisan bayi, mungkin kalian belum siap jadi orang tua, Allah maha tau segalanya". Dan yak kata-kata itu ngebuat aku banyak berfikir positif dan ambil hikmah.
Dokter bilang perlu 3 bulan pemulihan sebelum punya anak lagi. Aku dan suami lewati 3 bulan dengan rasa sedih tapi juga harus semangat sehat. Beres pemulihan, aku coba lagi minum asam folat dan vitamin E setiap hari. 1.5 bulan kemudian Allah kasih lagi kepercayaan. Alhamdulillah ya Allah. Disatu sisi ada aja orang yang bilang kalau habis keguguran pasti susah lagi dapet anak. Ada yang bilang lain lain yang buat kesel pokoknya. Tapi aku dan suami percaya kalau Anak itu juga rejeki dari Allah. Kita manusia cuma bisa berencana. Hari demi hari dilewati. Awal hamil cek dokter 2 monggu sekali. Kakak ipar satunya bilang "ga usah ke dokter USG terus, mahal" tapi aku gamau sampe ngelewatin sedikitpun perkembangan janin dalam rahimku. Aku ga mau sampai kehilangan lagi. Cek dokter tu ya mahal, jauh banget sama cek bidan. Tapi selalu tau gimana kondisi janin. Apalagi waktu itu, pertama kali denger detak jantung anakku. Ya Allah seneeeeeng banget. Terharu rasanya :') Allah maha baik. Aku percaya kalau setiap manusia yang lahir pasti punya rejekinya masing-masing. Kita sebagai orang tua hanya bisa mencari rejeki itu, untuk kita sendiri atau anak kita. Satu dua tiga empat bulan sudah umur janin dalam perutku. Kita adakan pengajian 4 bulanan. Lima enam tujuh bulan, anakku aktif sampe dia kelilit tali pusar, tapi alhamdulillah bisa lepas. Delapan sembilan bulan (36 weeks) akhirnya tiba untuk persiapan melahirkan. Tapi anakku anteng banget dalem perut. Dia lahir di umur kandungan 40w5d. Setiap minggu cek, dokter bilang "belum lahir juga bu?". Sampe akhirnga 39w+, dokter bilang minggu depan kalau belum lahir juga kita harus lahirkan apapun caranya. Dan yak 40w4d anakku juga masih anteng dalam perut. Cek NST dia aktif dan sehat walau sedikit sisa air ketuban. Dan dokter bilang masih memungkinkan untuk induksi. Alhamdulillah. Langsung aku dirujuk ke RS. Aku pikir besoknya aja aku ke RS, ternyata malam itu juga aku harus ke UGD 😂 Karena ga ada rasa mules kontraksi, jadi aku santai aja. Malam itu aku telfon Ibu dan Bapak untuk bawakan baju. Aku dan suami masih makan malam bersama berdua. Jam 10 malam kami ke RS dan langsung di infus. Yak, itu adalah pertama kalinya (semoga ga ada lanjutannya) aku di infus. Degdegaaaaaan 😂. Okey jam 12 aku masuk ke ruang inap di bagian bersalin. Bidan di RS langsung cek bukaan. Ternyata bukaan masih 1. Jam 12 juga Bidan kasih obat induksi. Mulailaaaah itu yang namanya gelombang cinta dan darah ngalir. Tidur susah. Sekejap sekejap aja. Samapi waktunya jam 4 subuh aku dipindahkan ke ruang bersalin. Katanya biar mudah nanti kalau pas mau lahiran. Ibu, Bapak dan dua ponakan datang dari jam 10 pagi. Suamiku pulang dulu untuk mandi ganti baju dll. Lalu Ibu dan kedua ponakanku pergi cari makanan, Bapakku ke mesjid mau Jum'atan. Jam 11.45 kirang lebih, tibatiba ada letupan dekat anus dua kali. Dan reflek teriak panggil bu Bidan. Setelah dicek ternyata pecah ketuban, dan ketubannya sudah mulai hijau :') dari situ aku langsung telfon suami untuk datang. Dan gelombang cinta makin kerasa. Saat itu udah ga bisa lagi diajak bercanda. Bantal digigitin, tangan suami diremesin. 13.30 dokter bilang sebaiknya SC. Dan aku bilang IYA. Yang aku pikirin cuma kesehatan dan keselamatan bayiku. Sashar, adzan Ashar, anak laki-lakiku lahir. Alhamdulillah
1 note · View note
konveksilarismanis · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju tentara cilik ,konveksi seragam militer camo Lamandau
Tumblr media
baju casual tentara, baju tentara dewasa, baju dinas tentara, baju tentara anak, baju tentara gurun pasir Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Lamandau Kalimantan Tengah menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Lamandau - Kalimantan Tengah Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-165 baju tentara anak tk, baju tentara amerika, baju tentara angkatan laut, baju tentara anak laki-laki, baju tentara angkatan udara
0 notes
konveksicelana · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju murah baju casual dokter ,konveksi seragam pakaian dokter covid Metro
Tumblr media
0811-332-165 baju lab dokter, jas dokter lengan pendek, jas dokter lengan panjang, pakaian dokter lengkap, baju dokter anak laki-laki Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Bandung Jawa Barat menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Bandung - Jawa Barat Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-2165 baju lab dokter Metro, jas dokter lengan pendek Metro, jas dokter lengan panjang Metro, pakaian dokter lengkap Metro, baju dokter muda Metro
0 notes
jasa-konveksi-murah · 2 years
Text
TERBAIK!!! 0811-332-165, Konveksi baju murah baju dokter anak sd ,konveksi seragam baju dokter anak kecil Halamahera Tengah
Tumblr media
0811-332-165 baju dokter berhijab, baju dokter bedah, baju dokter buat karnaval, baju dokter biru, baju dokter bayi Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah....!!! Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Halmahera Tengah Maluku Utara menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju Dokter Baju Pasien Baju Perawat Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Halmahera Tengah - Maluku Utara Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: +62 811-332-2167 baju dokter anak kecil Halmahera Tengah, baju dokter anak-anak Halmahera Tengah, baju dokter anak laki Halmahera Tengah, baju dokter anak cowok Halmahera Tengah, baju dokter anak laki-laki Halmahera Tengah
0 notes