Tumgik
#bawaslu samarinda
publikkaltim · 6 months
Text
Komisi I DPRD Samarinda Dorong Semua Pihak Terlibat Aktif untuk Sukseskan Pemilu 2024
PUBLIKKALTIM.COM – DPRD Samarinda saat ini tengah berkoordinasi secara intens dengan para penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Persiapan menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu tak lepas dari kesiapan para anggota legislatif itu sendiri. Selain untuk kembali mencalonkan diri, namun bagi mereka yang kini sedang duduk di kursi parlemen juga memiliki tanggung jawab untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
intrenid · 2 years
Text
Enam Nama Calon Komisioner Bawaslu Kaltim Dikirim ke Pusat, Direktur Eksekutif JSN Apresiasi Kinerja Panitia Seleksi
Enam Nama Calon Komisioner Bawaslu Kaltim Dikirim ke Pusat, Direktur Eksekutif JSN Apresiasi Kinerja Panitia Seleksi
INTREN.ID, SAMARINDA – Panitia Seleksi Badam Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Timur (Bawaslu Kaltim) telah menetapkan enam nama calon Komisioner Bawaslu Kaltim, untuk diserahkan ke Bawaslu RI. Mereka akan mengikuti tahap berikutnya, yaitu fit and propert test untuk dipersempit menjadi tiga nama. Direktur Eksekutif Jaringan Suara Nusantara (JSN), Habibi mengapresiasi kinerja Panitia Seleksi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kliksamarinda · 3 years
Text
Partisipasi Pemilih di Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda
Tumblr media
KLIKSAMARINDA - Narapidana memiliki hak yang sama dalam pemilu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Aturan lainnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Begitu pun dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Samarinda berlangsung Rabu, 09 Desember 2020. Hak-hak politik perempuan yang berada di Lapas tersebut tetap diakomodir. Acara pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WITA s/d 14.30 WITA di Halaman Kantor Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda, Kelurahan Melayu, Kukar. Di Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda yang terletak di Kukar tersebut, terdapat satu tempat pemungutan suara (TPS), yaitu TPS 44 Kelurahan Melayu. TPS ini dikawal tujuh anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) dari Petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda. Dari data KPU Kukar, di Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda ini terdapat 70 orang yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Sebanyak 65 orang merupakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan dengan 3 orang di Polres dan 2 orang bebas. Sementara lima orang lainnya WBP LPKA Samarinda dengan rincian 1 orang bebas dan satu orang berada di Polda Kaltim. "Jumlah pemilih yang hadir di TPS sebanyak 64 orang. Yaitu 60 orang WBP Lapas Perempuan, tiga orang Anak Didik LPKA, dan satu orang Read the full article
0 notes
Photo
Tumblr media
Tak Hadiri Undangan Gubernur, Nusyirwan Pilih Berkomitmen Bersama Bawaslu Kaltim SAMARINDA - Pasangan calon Gubernur Kaltim dengan akronim ANNur (Andi Sofyan Hasdam - Nusyirwan Ismail), satu dari dua pasangan calon Gubernur yang hadir pada gelaran deklarasi tolak politik uang Dan isu Sara bersama Bawasli Kaltim, (15/2/18).
0 notes
triseptian · 4 years
Text
Mengenal Pak TS yang Baik Hati
Masih lekat tersimpan dalam ingatan saya tentang pagi yang terik itu, tentang pertemuan pertama kali saya dengannya. Pagi itu saya tengah berjalan kaki menju kantor desa. Niat hati untuk sekadar menghabiskan waktu sambil menonton TV dan mengganggu Pak Kepala desa beserta perangkat desa bekerja dengan tayangan masak pagi Farah Queen. Tayangan ini kerap menjadi biang keterlambatan kuliah pagi mahasiswa-mahasiswa lanang jomblo pada zaman itu.
Kaki saya baru menginjak rumput halaman depan kantor desa yang rimbun kurang terurus sampai terdengar suara sepeda motor yang cukup cempreng dari belakang. Pengendaranya memarkir sepeda motor tua itu di halaman parkir kantor desa kemudian langsung berjalan menghampiri saya. Seorang bapak tua dengan topi dengan bordir bertuliskan ‘Kabupaten Belitung’ menutupi rambutnya yang beruban. Kaos yang terlihat sedikit kumal membalut badannya yang kurus.
"Anda mahasiswa dari UGM itu ya?" Bapak itu membuka pembicaraan di halaman kantor desa. Sebuah pertanyaan yang telah banyak dilontarkan warga sekitar beberapa hari itu.
"Iya Pak, perkenalkan nama saya TS." Jawab saya.
"Hah? TS? yang bener kamu! TS siapa??" Pertanyaannya kembali dilontarkan. Kali ini dengan nada tinggi. Raut wajahnya seperti seorang aparat desa yang sedang mengintrogasi maling celana dalam.
"Saya Tri Septian Pak. Tapi dipanggilnya TS saja Pak."Saya menjawab dengan gelagapan. Cocok seperti maling celana dalam yang kena ciduk aparat.
"Ooooh.. Tri Septian ya. Saya juga TS. Tom Syawier. hahaha..." Bapak itu tertawa puas sekali sambil menjabat erat tangan saya. Entah kenapa tawanya terasa khas di telinga saya. Suaranya bekitu akrab, selayaknya orangtua melayu yang dapat selalu mencairkan suasana. Ia sukses mengerjai saya pagi itu.
**
Barangkali pertemuan itu memang tidak se-dramatis scene pertemuan antara kakak beradik Brendan dan Tommy Riordan di dalam MMA dalam film berjudul Warrior garapan Gavin O’Connor yang selalu berhasil membuat mata saya berkeringat setiap kali menontonnya. Namun kalau boleh saya berpendapat, bagi saya pertemuan dengan Pak Tom saat itu merupakan salah satu perkenalan yang paling berkesan dalam hidup saya. Namanya Tom Syawier. Benar juga. Kalau disingkat inisialnya sama dengan nama panggilan saya. TS. Sebuah inisial yang memang tidak asing dan cukup populer disekitar kita. Tong Sampah, Tembelek Sapi, Tukang Santet, Tompel Slebor! 
Sayang, asosiasinya cenderung jorok dan kontraproduktif. Meskipun demikian, yang jelas TS-TS yang tadi beda dengan kami.
Berbicara soal nama, mungkin kali ini saya rada percaya mistik. Saya percaya inisial TS yang terinternalisasi dalam diri kami menyebabkan Pak Tom (begitu saya memangginya) dan saya bisa cepat akrab. Pak Tom adalah salah satu ketua RT di Desa Sungai Padang. Desa kecil yang terletak di ujung utara pulau Belitung, daerah tempat saya menjalankan program KKN pada tahun 2011 silam. 
Penampilannya selalu terlihat sederhana. Memakai topi dan kaus lusuh, dengan celana bahan yang selalu terlihat ada bercak pasir dimana-mana. Kendati demikian, saya berani bertaruh, anda tidak akan menyangka terdapat kebijaksanaan dan kecerdasan yang mengagumkan dibalik penampilannya.
Selama bermukin di Desa Sungai Padang saya beberapa kali bertandang kerumah Pak Tom. Untuk sekedar berbincang atau mencari hidangan gratis buatan istrinya. Rumah Pak Tom berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah tempat sub-unit KKN saya tinggal. Rumahnya sangat mudah diciri. Tinggal cari saja rumah dengan plang RT terbuat dari kayu yang di ujungnya terdapat papan dengan ukiran bertuliskan ‘Sungai Padang’. 
Rumah Pak Tom sederhana namun terlihat begitu asri. Untuk bisa mengetuk pintu rumah Pak Tom kita akan melewati jalan setapak halaman depan rumahnya yang ditanami berbagai tanaman hias. Di teras rumahnya kita akan menjumpai dua buah kursi yang dipisahkan sebuah meja kecil. Sengaja ditata menjadi sebuah tempat santai yang sempurna. Keramahan si pemilik rumah bisa jelas terlihat dari tata letak ini. Di tempat inilah kami biasa menikmati kopi Belitung seduhan isteri Pak Tom sambil menghabiskan waktu dan berbincang banyak hal.
Seperti orang melayu pada umumnya, Pak Tom senang sekali bercerita. Apalagi bila sudah berduet dengan secangkir kopi hitam dan rokok merek Nikki favoritnya. Banyak sekali yang bisa ia ceritakan. Mulai dari cerita-cerita rakyat Belitung, kebudayaan, makanan, ide-ide kemasyarakatannya, kritik politik, perjalanan hidup, kisah asmaranya sampai bertemu dengan Bu Tom, hingga berbagai tips untuk meluruhkan hati wanita idaman. Tema terakhir lahir setelah ia puas menertawai saya saat mendengar jawaban pertanyaannya apakah saya sudah punya pacar atau belum. Makasih pak.
Dari semua cerita itu, ada satu cerita yang paling menarik bagi saya. Cerita tentang pengalamannya ketika bekerja di salah satu pertambangan besar di Papua. Pengalaman hidup yang berujung pada konflik batin dalam dirinya. Semakin beliau bekerja, semakin gelisah ia. Pak Tom menceritakan keterkaitan antara keberadaan tambang dengan nasib sengsara penduduk lokal. Ada ketimpangan dan ketidak adlilan disana. Pak Tom akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Belitung. "Buat apa punya banyak uang kalau saudara setanah air sendiri jadi menderita." begitu katanya.  
Saya heran sekaligus kagum. Dulu Tan Malaka pernah mengatakan bahwa idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh kaum muda, dan orangtua didepan saya ini masih saja menyimpan kemewahan kecilnya hingga sekarang. Saya yakin, barangkali jika pembicaraan ini terjadi sekitar 70 tahun yang lalu, dan sosok saya diganti dengan Soekarno, maka pasti sekarang kita tidak akan mengenal yang namanya Marhaenisme, melainkan TomSyawierisme. Disingkat TS-isme. Oke, yang ini saya lebay.
Lanjut lagi ke cerita masa hidup Pak Tom. Sesampainya di kampung halaman, Pak Tom sempat menjalani berbagai profesi. Sempat menjadi pedagang, menjadi tenaga KPU dan bawaslu, menjadi kepala desa, hingga sekarang bekerja sebagai tukang bangunan juga merangkap sebagai ketua RT. Saat saya tanya kenapa beliau tidak ikut menambang timah? Beliau menjawab bahwa dahulu ia pernah, namun sudah lama ia tidak pernah menambang lagi. "Saya tidak sampai hati terus mengeruk kampung sendiri. Biarlah yang lain menambang. Saya cukup jadi tukang bangunan saja. Lebih tenang." ucap beliau sembari menghisap rokok filternya.
Pak Tom adalah manusia yang sangat unik. Bukan unik a la politisi karbitan yang wajahnya penuh pupur media seperti yang sekarang ramai kita temui. Melainkan unik karena dedikasi langka yang begitu tulus kepada kampungnya. 
Peristiwa ini yang sangat membekas di ingatan saya. Pernah disuatu siang (saat itu bulan puasa) saya sedang mengendarai sepeda motor menuju sebuah warung hendak membeli beberapa peralatan untuk keperluan program KKN. Di tengah perjalanan saya melihat Pak Tom berada ditengah jalan yang sepi. Ia jongkok ditengah jalan, menyemir-nyemir aspal jalanan yang hampir mendidih terkena terik matahari siang. Motor tuanya diparkir dipinggir jalan, ada ember berisi semen basah tergantung di stang motornya. Saya hampiri dan menanyakan apa yang sedang beliau lakukan. Pak Tom menceritakan bahwa ia baru saja mengerjakan pembangunan kantor desa yang baru. Ada sisa semen dan ia pergunakan untuk menambal jalan yang rusak di sekitar kampung. "Bisa bahaya buat warga kalau jalannya nggak segera diperbaiki. Mumpung ada bahannya." katanya.
Orang seperti Pak Tom selalu membuat saya - seorang mahasiswa yang baru belajar mengumpat negara ini - seperti ditelanjangi habis-habisan. Mengolah empati menjadi sebuah tindakan nyata secara spontan itu sulit. Sangat sulit. Berkoar-koar tentang teori atau ayat suci di jejaring sosial tidaklah lebih sulit dari mempraktikkan kesalihan sosial.
**
Selepas KKN, untungnya Pak Tom masih mau menjalin komunikasi dengan saya. Paling tidak sebulan sekali, atau paling lama dua bulan sekali, salah satu diantara kami selalu memulai obrolan melalui telepon. Kami membicarakan tentang kabar, kesibukan masing-masing, serta hal remah-temah lainnya. Pak Tom juga tak pernah lupa memberi kabar tentang kelompok KKN yang meneruskan program kami di Desa Sungai Padang.
"Pak TS, kelompok KKN dari UGM baru tiba tadi pagi di Sungai Padang. Tadi saya ketemu di kantor desa. Ada banyak sekali sekarang orangnya."
"Pak TS, kami habis kerja bakti bareng anak-anak UGM nih. Alhamdulillah sekarang warga lebih sering kerja bakti....  Anak-anak KKN sekarang juga rajin-rajin."
"Pak TS, ada nih mahasiswi KKN yang cantik. Baik lagi. Asalnya dari Solo. Waktu saya tanya kenal tidak sama Pak TS, dia bilang tidak kenal. hahahaha... Saya tunjukin ke dia foto Pak TS yang ada di kantor desa, Pak TS yang pake kacamata. Terus saya tanya ke dia, mau saya kenalin tidak sama Pak TS? Saya punya nomer hapenya. hahahaha. Kayaknya dia cocok tuh samaPak TS."
"Pak TS, sekarang ada mahasiswa KKN yang asalnya sama seperti Pak TS. Dari Kalimantan ini katanya. Tapi kotanya Samarinda. Mau saya kenalin ga sama orangnya? Lumayan lah. hahaha.."
Pernah ada satu perbincangan yang sangat aneh dari Pak Tom. Kejadiannya kira-kira sekitar dua bulan setelah KKN, ba'da maghrib. Pak Tom menelpon saya. Seperti biasa kami membicarakan hal-hal remeh-temeh sampai entah kenapa ia berkata seperti ini :
"... Pak TS tinggal sajalah di Sungai Padang. Nanti bapak kasih modal tanah 2 ato 3 hektar. Tinggalnya dirumah bapak saja. ..."
Saya tidak tahu apakah itu adalah kalimat yang serius, sekadar kalimat candaan pencair suasana, atau kalimat melankolistik yang terlontar dari orangtua yang sedang kesepian. Yang jelas, kalimat itu benar-benar membuat saya kaget dan terharu. Memang rata-rata penduduk senior Desa Sungai Padang (apalagi mantan kepala desa) memiliki tanah yang luas. Tapi untuk menawarkannya kepada seorang pemuda tidak jelas dan berasal dari antah-berantah itu adalah sebuah keputusan yang sulit dipercaya. Tentu saja saya menolaknya karena masih tahu diri.
**
Dialek Pak Tom di telepon sangat khas. Selalu ada kalimat prolog dan epilog yang pasti diucapkan setiap kali beliau menelepon saya. Pak Tom selalu memulai pembicaraan telpon dengan mengucap salam “Assalamualaikum Warrah Matullahi Wabarokatuh Pak TS!”  Salam yang selalu lengkap dengan  'Warrah Matullahi Wabarokatuh'-nya. Dilontarkan dengan logat melayu Pak Tom yang khas. Diucapkan dengan satu tarikan nafas.
Salam Pak Tom yang panjang itu juga selalu lengkap dengan pembubuhan ‘Pak TS’ dibelakangnya. Benar. Pak Tom memanggil saya dengan ‘Pak’. Sejujurnya saya juga kurang paham mengapa saya dipanggil ‘Pak’ oleh Pak Tom. Sejauh alam sadar saya, setiap kali saya berdiri didepan cermin hanya terlihat sesosok pria yang tampak baru memasuki masa puber. Tapi saya berfikir positif saja, barangkali sifat kedewasaan saya lebih menonjol daripada penampakan morfologis saya, makanya saya dipanggil ‘Pak’.
Dalam obrolan telepon, Pak Tom selalu mengakhirinya dengan sebuah pertanyaan : “Kapan Pak TS ke Belitung lagi?”  Pertanyaan yang entah kenapa terdengar begitu sensitif. Pertanyaan yang selalu saya jawab dengan template normatif yang klise layaknya pejabat dan politisi menanggapi isu-isu sensitif. ”Doakan saja ya pak, semoga ada rejeki dan ada waktunya. Saya nanti pasti kesana lagi.” Entah. Saya sendiri tidak pernah puas dengan kalimat jawaban tersebut. Semoga Pak Tom tidak muak dengan jawaban klise itu. Tapi kalau boleh jujur, sungguh, siapa yang tidak ingin pergi ke Belitung lagi. Bertemu Pak Tom dan teman-teman desa yang lain. Hanya saja, rasanya uang dan waktu begitu langka.
**
Bulan November tahun lalu Pak Tom menceritakan tentang keterlibatannya dalam demonstrasi masyarakat menentang operasi kapal keruk timah yang menurutnya akan merusak ekosistem pantai Belitung. Bulan Desember Pak Tom menceritakan tentang persiapan festival jeramba di Desa Sungai Padang. Bulan Januari Pak Tom menceritakan tentang kemeriahan festival jeramba. Bulan Febuari Pak Tom menceritakan tentang kesibukannya mempersiapkan pemilu sebagai anggota bawaslu. Tidak ada kabar darinya di Bulan Maret. Dan di Bulan April, tepatnya Jumat pagi tanggal 11 muncul sebuah notifikasi dari grup KKN Facebook. Seorang kawan, pemuda Desa Sungai Padang menulis :
"Innalillahi telah berpulang kerahmatulla... Bapakkita,tkoh masyrakat desa S.Padang Pak Tom Syawier . Kepda teman2 Krgtaruna dan kakak2 UGM kami mhon do'a nya untuk beliau... Semoga amal ibadahbeliau dterima disisinya amin"
Saya tidak tahu harus berkomentar apa di situ selain mengamini dalam hati doa-doa teman KKN lain. Pikiran saya langsung tertuju pada toples berdebu di sudut kamar kos. Di dalamnya ada batu satam yang diberikan oleh Pak Tom satu hari sebelum saya kembali ke Jogja, saat saya berpamitan dengannya. Batu hitam kebanggaan Pulau Belitung yang katanya adalah sejenis batu meteorit, berasal dari luar angkasa. Batu ini adalah benda kenangan satu-satunya yang saya miliki dari Pak Tom. Saya selalu memandangi batu ini beberapa saat untuk mengumpulkan fragmen-fragmen memori sebagai bahan catatan basi ini.
Tumblr media
Pada akhirnya banyak janji saya yang berujung menjadi omong kosong belaka. Oleh karena itulah saya menulis catatan ini. Sebagai sarana pembenaran dan pemakluman atas janji kosong itu. Saya membayangkan sekarang Pak Tom sedang berbincang mesra dengan Tuhannya sambil menikmati kopi hitam seduhan malaikat, dan berkata: "Tuhan, itu dia bocah yang hobinya berbasa-basi dan menghabiskan masakan isteri saya. Hari ini ia menulis lelucon tentang saya. Memang ia banyak berjanji kosong kepada saya, tapi saya bisa memaklumi itu. Pak TS memang seperti itu. Hahaha."
Yogyakarta, 1 Mei 2014
0 notes
bawaslubalikpapan · 4 years
Text
Bawaslu Kota Balikpapan Raih Juara 2 Implementasi Informasi Publik Terbaik
Bawaslu Kota Balikpapan Raih Juara 2 Implementasi Informasi Publik Terbaik
SahabatBawaslu – Samarinda, Kamis 07 November 2019. Bawaslu kota Balikpapan mendapatkan penghargaan dalam acara Penganugerahan Web Awards Badan Publik Se-Kalimantan Timur Tahun 2019, yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur. Bawaslu Kota Balikpapan mendapatkan penghargaan untuk kategori Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Via Website Terbaik Lembaga Daerah KPU &…
View On WordPress
0 notes
bapakharyoso · 5 years
Link
TRIBUN-VIDEO.COM
TRIBUN-VIDEO.COM - Sebuah foto viral di Instagram dan menuai komentar positif dari warganet.
Foto yang syarat makna tersebut menunjukkan momen saat seorang anggota polisi terekam sedang melakukan video call dengan sang anak.
Foto tersebut diambil saat anggota polisi yang belum diketahui identitasnya itu sedang bertugas mengamankan aksi massa, pada Selasa (21/5/2019).
Unggahan foto tersebut diabadikan dan diambil oleh pemilik akun Instagram @masagungwilis, Selasa (21/5/2019).
Dalam foto tersebut, tampak dua orang anggota polisi berseragam lengkap sedang duduk di jalan aspal.
Mereka duduk saling berpunggungan dan tengah asyik melakukan kegiatan mereka masing-masing.
Tampak seorang anggota polisi memejamkan matanya, sementara seorang lagi tampak sibuk dengan ponselnya.
Dari layar ponsel, sang polisi ternyata sedang melakukan video call dengan seorang anak kecil.
Melalui unggahannya itu, akun @masagungwilis turut membubuhkan caption yang cukup membuat warganet terenyuh.
"Bawaslu sedang ramai. Sementara itu rasa lelah dan rindu rumah memang benar adanya #pilpres2019 #bawaslu," tulis akun @masagungwilis.
Postingan tersebut lantas dipenuhi komentar positif dari warganet.
Postingan itu sudah disukai lebih dari 57,9 ribu warganet dan juga dikomentari oleh hampir dua ribu warganet.
Banyak dari pengguna Instagram yang bangga melihat momen anggota polisi itu.
Banyak juga yang mendoakan agar tugas yang diemban oleh anggota polisi itu bisa dijalankan dengan baik.
Warganet juga berharap agar demo yang terjadi di Bawaslu cepat selesai.
Seperti yang diungkapkan oleh warganet dengan akun @haekalraka, "Semangat pak, semoga di lindungi oleh Allah SWT."
"Semoga semua yg bertugas diberi sehat, selamat dan kembali ke rmh berkumpul bahagia lg bersama keluarga di Indonesia yg damai," ujar akun @stefiaudrey.
Kemudian akun @ti_lubis, "Pekerjaan mereka sangat mulia."
"Sehat2 pak, ada anak istri yg sayang sm bapak nunggu bapak pulang," ujar akun @intanzeno.
Setelah TribunWow.com mengonfirmasi pada fotografer yang mengambil foto tersebut, Agung Wilis, diketahui bahwa foto itu memang diambil saat aksi demo 22 Mei.
Agung mengatakan, saat itu dua anggota polisi yang tengah mengamankan demo sedang beristirahat sekitar 10-15 menit selepas salat tarawih.
Diketahui, kedua anggota polisi itu sedang bertugas mengamankan massa pertama yang demo di Bawaslu Selasa (21/5/2019) siang sampai sekitar pukul 21.00 WIB dan berakhir damai.
"Sebelum rusuh waktu mobil komando masih ada, waktu itu situasi demo memang sedang hampir selesai salat tarawih. Dua bapak ini sedang istirahat sekitar 10-15 meter di dekat halte Transjakarta hampir di depan kedutaan Perancis," jelas Agung Wilis saat dihubungi TribunWow.com, Kamis (23/5/2019).
Diceritakan oleh Agung, sebelum mengambil foto, ia juga sempat mengobrol dengan satu dari anggota polisi tersebut.
Namun, lantaran anggota polisi itu tampak ingin memejamkan mata, ia lantas mundur.
Saat itulah, tidak disangka tiba-tiba seorang polisi lain mengambil ponsel dan melakukan panggilan video dengan sang anak.
"Mereka berdua sedang istirahat. Bapak yang depan itu sempat saya ajak ngobrol tapi karena mulai merem-merem oh saya pikir ngantuk ya sudah," kata Agung.
"Terus tiba tiba ya bapak yang belakang video call sama anaknya. Ya saya ambil sedikit jarak, ambil foto lalu pergi menjauh takut merusak momen singkat istirahat mereka," lanjutnya.
Agung menambahkan kedua pria tersebut adalah anggota polisi yang melakukan pengamanan dengan membentuk barikade.
"Mereka yang barisan depan pakai perisai itu, kan gantian sistemnya, polisi brimobnya kan emang shift tukeran barisan untuk bikin barikade," jelas Agung. (TribunWow.com/Nila)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral di Instagram Momen Anggota Polisi Video Call dengan Anak saat Demo Massa 22 Mei di Bawaslu[1]
ARTIKEL POPULER:
Baca: Menpora Imam Nahrawi Kunjungi Sekolah Khusus Olahraga Internasional Samarinda[2]
Baca: Aksi Massa 22 Mei 2019, Massa Lempari Polisi dengan Batu hingga Bom Molotov[3]
Baca: VIDEO Massa Bakar Kantor Polsek Tambelengan Sampang Madura, Bangunan hingga Kendaraan Hangus[4]
TONTON JUGA:
Editor: Fatikha Rizky Asteria N Video Production: Octavia Monica Putri Sumber: TribunWow.com
References
^Viral di Instagram Momen Anggota Polisi Video Call dengan Anak saat Demo Massa 22 Mei di Bawaslu (wow.tribunnews.com)
^Menpora Imam Nahrawi Kunjungi Sekolah Khusus Olahraga Internasional Samarinda (video.tribunnews.com)
^Aksi Massa 22 Mei 2019, Massa Lempari Polisi dengan Batu hingga Bom Molotov (video.tribunnews.com)
^VIDEO Massa Bakar Kantor Polsek Tambelengan Sampang Madura, Bangunan hingga Kendaraan Hangus (video.tribunnews.com)
Halaman Selanjutnya
0 notes
publikkaltim · 1 year
Text
Berikan Pendidikan Politik kepada Masyarakat, Bawaslu Fokuskan pada Isu Hoaks hingga SARA
Berikan Pendidikan Politik kepada Masyarakat, Bawaslu Fokuskan pada Isu Hoaks hingga SARA
PUBLIKKALTIM.COM, SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda, gelar sosialisasi pengawasan partisipatif jelang Pemilu 2024, pada Rabu (30/11/2022). Dalam sosialisasi itu Bawaslu Samarinda memfokuskan diri pada tiga isu, mulai dari ancaman hoaks, politik uang, dan isu SARA. Muhaimin, Komisioner Bawaslu Samarinda, menjelaskan sosialisasi yang digelar ini guna memberikan pendidikan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
intrenid · 2 years
Text
Tim Seleksi Bawaslu Kaltim Harus Khatam UU Pemilu, JSN Dorong Masyarakat Ikut Mengawasi Perekrutannya
Tim Seleksi Bawaslu Kaltim Harus Khatam UU Pemilu, JSN Dorong Masyarakat Ikut Mengawasi Perekrutannya
INTREN.ID, SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) tengah menyusun tim seleksi calon komisioner Bawaslu di 25 provinsi se-Indonesia, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu tertuang dalam surat nomor 1108.1/HK.01.00/K1/04/202 yang diteken Rahmat Bagja selaku ketua. Dalam surat itu, Bawaslu membuka pendaftaran bagi masyarakat untuk menjadi anggota tim seleksi.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kliksamarinda · 4 years
Text
Bawaslu Samarinda Dapat Tambahan Anggaran Rp1,1 M untuk Alat Pelindung Diri
Bawaslu Samarinda Dapat Tambahan Anggaran Rp1,1 M untuk Alat Pelindung Diri
KLIKSAMARINDA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda mendapatkan penambahan anggaran untuk pelaksanaan Pilkada Samarinda sebesar Rp1,1 miliar. Penambahan anggaran tersebut untuk Alat Pelindung Diri (APD) dalam pelaksanaan pengawasan tahapan Pilkada Kota Samarinda Desember 2020 mendatang.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin menandatangani adendum…
View On WordPress
0 notes
liputanviral-blog · 5 years
Text
Bawaslu Masih Tunggu Pelapor Ma'ruf Amin Lengkapi Berkas
LiputanViral  --  Jakarta, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih belum memproses pelaporan calon wakil presiden Ma'ruf Amin oleh Advokat Peduli Pemilu (APP). Bawaslu masih menunggu APP melengkapi berkasnya. "Belum (ada analisis). Syaratnya kan belum mencukupi, belum diregister," kata anggota Bawaslu Rahmat Bagja kepada detikcom, Sabtu (23/3/2019). Rahmat mengatakan pelapor diberi tiga hari untuk melengkapi berkasnya. Dia mengatakan tenggat waktu terakhir pelaporan adalah esok hari. "Kami tunggu laporan," sebut Rahmat. Sebelumnya, Ma'ruf dilaporkan anggota APP Wahid Hasyim ke Bawaslu RI. Pelapor menilai cawapres nomor urut 01 itu tidak mengampanyekan anti-hoaks karena tidak menegur penceramah dimaksud. Ma'ruf dilaporkan dengan Pasal 280 ayat 1 huruf c dan d juncto Pasal 521 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. "Ya kan ungkapan itu belum tentu ada kebenarannya. Kenapa mesti kalau berarti itu kan ada tuduhan kepada 02 ketika 02 akan memenangkan pemilihan ini berarti itu artinya tidak akan ada lagi zikir dan tahlil di Istana. Memang dalam hal ini diucapkan oleh seorang ustaz dalam ceramah itu dan dihadiri KH Ma'ruf Amin. Sebagai cawapres, kenapa melakukan pembiaran. Yang kami sesalkan itu," kata kuasa hukum Wahid Hasyim, Papang Sapari, di Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (22/3). Ma'ruf sendiri sudah menanggapi pelaporan tersebut. Dia menilai pelaporan itu tidak tepat dan tidak berdasar. "Menurut saya, ya, itu tidak tepat kalau dianggap melanggar kan bukan di tempat terbuka, belum mengajak orang," kata Ma'ruf di Samarinda seperti dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3). Ma'ruf dilaporkan atas dasar video yang beredar saat seorang penceramah mengutarakan kekhawatirannya jika Ma'ruf kalah pada Pilpres 2019. Dia resah apabila Ma'ruf kalah, NU dan Hari Santri tinggal kenangan. Bahkan ulama itu juga khawatir tidak akan ada lagi acara zikir di Istana jika cawapres nomor urut 01 itu kalah. Ma'ruf Amin hadir dalam pertemuan antarulama tersebut. Read the full article
0 notes
inanews-blog1 · 5 years
Text
Tanggapan Ma'ruf Amin Dilaporkan ke Bawaslu karena Dianggap Membiarkan Hoaks
Inanews - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi laporan terhadapnya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Ma'ruf dituding membiarkan penyebaran hoaks. Hoaks yang dimaksud pelapor adalah pernyataan dalam sebuah pengajian. Pembicara bilang jika paslon 01 tidak terpilih, tidak ada tahlil dan zikir berkumandang di Istana. Menurut pelapor, Ma'ruf juga berada di pengajian tersebut. Ma'ruf menyebut laporan yang diarahkan kepadanya tidak tepat. Menurut dia, itu adalah forum tertutup bukan ruang terbuka. Konteksnya juga antar ulama bertemu untuk saling mengingatkan. "Apa salah saya? Kalau kenapa saya diam saja, karena menurut saya itu bukan sesuatu hal yang melanggar," ujar Ma'ruf Amin di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3). Ma'ruf menyebut yang hadir adalah ulama Nahdlatul Ulama. Para ulama tersebut saling mengingatkan karena paling ditakuti apabila paham Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) diganggu. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ulama khawatir politik bakal merusak Islam. Sampai peringatan supaya paham intoleransi tidak menggusur ajaran Islam moderat di Indonesia. "Karena itu jangan sampai soal politik merusak Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang Ahlussunah Wal Jamaah, Islam yang moderat itu jangan sampai tergusur dari Indonesia, karena Islam Rahmatan Lil Alamin, moderat itu yang bisa menjaga kerukunan di antara sesama bangsa, kalau itu Islam yang intoleran yang menjadi mainstream itu bahaya," jelas Mustasyar PBNU itu. Anggota Advokat Peduli Pemilu menilai, Ma'ruf Amin tidak mengampanyekan anti-hoaks karena tidak menegur penceramah sebagaimana video tersebut. Ma'ruf dilaporkan ke Bawaslu dengan Pasal 280 ayat 1 huruf c dan d juncto Pasal 521 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ma'ruf Amin dilaporkan ke Bawaslu oleh Anggota Advokat Peduli Pemilu. Pelapor menilai, Ma'ruf Amin tidak mengampanyekan anti-hoaks karena tidak menegur penceramah sebagaimana video tersebut. Ma'ruf dilaporkan ke Bawaslu dengan Pasal 280 ayat 1 huruf c dan d juncto Pasal 521 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Read the full article
0 notes
kodammulawarman · 6 years
Text
HALAL BIHALAL KPU SAMARINDA
HALAL BIHALAL KPU SAMARINDA
Samarinda, (26/06) Bertempat diruang Ballroom Hotel Bumi Senyiur Jalan Diponegoro Samarinda KPU Kaltim gelar Acara Halal bi Halal Silaturahmi dan Doa Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, KPU  Kaltim. Bawaslu Kaltim, Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kaltim bersama Masyarakat Kalimantan Timur dalam rangka membangun Komitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di…
View On WordPress
0 notes
bawaslubalikpapan · 4 years
Text
Tata Kelola dan Penatausahaan Kearsipan di Lingkungan Bawaslu
Tata Kelola dan Penatausahaan Kearsipan di Lingkungan Bawaslu
SahabatBawaslu – Senin – Rabu, 4 – 6 November 2019, Bawaslu Kota Balikpapan (Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, Koordinator Sekretariat dan Staf Pengelola BMN) menghadiri undangan “Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Tata Usaha pada Bawaslu Kabupaten Kota se – Kalimantan Timur di hotel Selyca Mulia Samarinda Kalimantan Timur.
Acara ini diisi oleh narasumber dari Bawaslu Republik…
View On WordPress
0 notes