Tumgik
#bunsayiip
ibuknyamaryam · 1 month
Text
Hari ini kami sekeluarga mau pulang ke rumah orang tua. Tidak lupa, aku menyuruh kakak merapikan mainan terlebih dahulu sebelum berangkat. Alhamdulillah ia mau memberikan mainan yang ada di luar.
Hanya saja ada satu mainan buatannya yang tidak boleh dibereskan. Harus ada di situ tidak boleh dibongkar. MasyaAlloh. Semoga Allah mudahkan proses belajarnya ya lee...
Tumblr media Tumblr media
0 notes
siskawiliandini · 12 days
Text
Hari Tanggal : Selasa, 10 September 2024
Status Jurnal :
Zona 5
Tantangan Hari ke-13
*Stimulasi Aktivitas Mengenalkan Proses Reproduksi " Dari mana datangnya adik bayi*
Hari ini adalah tantangan aktivitas stimulus mengenalkan proses reproduksi. Menjelaskan dari mana datangnya adik bayi.
Alhamdulillah hari ini Dyza sudah sehat. Ayya juga sekolah di RA.
Aku berusaha untuk memberikan afirmasi bahwa adik bayi hadir di perut ummi, atas kehendak Alloh saat mengucapkan Kun fayakun.
Lalu iya menjadi zigot dan tumbuh menjadi janin lalu tumbuh menjadi bayi yang utuh organ-organnya. Lalu ia lahir melalui jalan lahir rahim ummi.
Ya Alloh hari ini aku tersadar bahwa pentingnya mengenalkan tentang dari mana ia berasal.
Semoga engkau senantiasa melindungi, mendidik anak anakku dengan kasih sayangmu.
#sinergiwujudkanaksi
#ibuprofesional
#IP4ID2024
#bunsayIIP
#bunsaybatch9
#institutibuprofesional
#pendidikanseksualitas
#kelompok2A
0 notes
rumahsakinah-blog · 7 years
Text
Family Reading Time #day 6
Hari ini Fathan baca lagi buku Si Koksi Kakak yang Baik. Senang sekali baca buku ini sering diulang. Dia senang ngamatin daur hidup kumbang dari fase telur sampai besar. Ditunjuknya setiap fase gambar perkembangannya dan saya ceritakan gambarnya. Dia tampak senang. Setiap ketemu gambar burung dia tunjuk sambil menirukan suara burung "cit cit cuit". Lucunya anak Mbu 😘
Hari ini Mbu juga mengulang lagi bacaan Juknis Manajemen TB biar makin mantep dalam tatalaksana kasus TB Anak. Karena semakin hari semakin banyak ketemu kasusnya. TB oh TB, manjadi PR kita bersama untuk memutus rantai penularannya.
Alhamdulillaah hari ini Ayah juga kembali semangat ikut membaca buku Media Komunitas. Ayah lagi gencar pelatihan pembuatan media untuk pelaku di Desa. Semangaat yaah 😘
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
cindytaseptiana · 5 years
Photo
Tumblr media
•Aliran Rasa Cerdas Finansial• . Bismillaahirrahmaanirrahiim… Setelah melewati belasan hari proses mendidik Althaf (6 th), menjadi individu yang cerdas dalam mengelola finansial. Akhir pekan ini mari kita refreshing dulu ya, Nak! Kan Althaf sudah menabung di celengan. Sudah ada budget untuk jalan-jalan. Ah, alesan! Hehehe... . Ternyata belajar tentang finansial memang tak terbatas pada pengelolaan uang. Kita mulai pada proses menyadari ketetapan rejeki yang Allah SWT sudah tentukan. Kemudian bagaimana cara kita menjemputnya melalui cara-cara yang halal lagi berkah. Proses turunnya rejeki itulah yang kini dirasakan, tak hanya berupa uang tapi beragam bentuk lainnya dan didapatkan melalui pintu mana saja. . Oh iya, pada setiap nilai uang itu pun telah kita pahami bersama bahwa akan dimintai pertanggungjawabannya. Alhamdulillah kita mulai implementasikan dengan cara mengontrol antara keinginan dan fokus pada kebutuhan. Althaf juga sudah mulai dilibatkan tentang konsep reuse, reduce, dan recycle. Jadi, insyaaAllah gak ada istilah boros dan mubazir lagi ya…! . Ada hal lain, yang sangat penting untuk dijadikan perhatian, dalam proses melatih kecerdasan finansial. Uang perlu diinvestasikan untuk kelangsungan hidup di dunia. Namun, ada rejeki anak yatim dan berbagai cara beramal jariyah lainnya, demi tabungan kita di akhirat. Semoga konsep matematika langit ini dapat terus dijaga oleh Althaf dan Albarra. Aamiin Allahumma Aamiin. . #aliranrasa #gamelevel8 #tantangan10hari #kuliahbundasayang #institutibuprofesional #CerdasFinansial #kuliahBunSayIIP #IIPxBundyta #bunsayiip #iipdepok #bunsay #iip . @institut.ibu.profesional @ibuprofesional.depok https://www.instagram.com/p/B51MuQ_gTO3/?igshid=b8xnwhqmwamt
0 notes
iftirar · 7 years
Text
Aliran Rasa Melatih Kemandirian
Saya bukan jenis orang yang mandiri. Dari lahir hingga menikah saya hidup bersama orangtua, disediakan kebutuhannya oleh orangtua, serta selalu bersama orangtua. Saat menjalani kehidupan pernikahan saya menjadi syok. Saya tidak bisa memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, serta melakukan hal-hal kerumahtanggaan. Apalagi kemudian saya memiliki anak. Sempat bingung karena saya tidak tahu cara mengasuh yang baik. Alhamdulillah, saya kemudian belajar. Banyak pula yang mengajari saya sehingga saya bisa melewati fase ini dengan baik. Saya kemudian berjanji untuk mengajarkan sikap mandiri pada si buah hati. Setelah saya melewati tantangan sepuluh hari ini, saya makin terpacu untuk terus menerapkannya pada anak. Apalagi Muhammad akan memasuki usia 1 tahun di minggu depan. Usia 1 tahun berarti usia yang tepat mulainya sikap kemandirian. Mandi sendiri. Makan sendiri. Memakai baju sendiri. Serta hal-hal lainnya yang bisa dikerjakan diri sendiri. Melatih kemandirian juga berarti mengajarkan suatu sikap untuk tidak bergantung kepada orang lain. Tentu saja ada saatnya meminta bantuan orang lain namun si anak tetap berusaha dulu dengan dirinya terlebih dahulu. Perasaan sabar dalam mendidik anak juga harus dikedepankan. Sebab mendidik adalah sebuah proses yang tidak instan untuk melihat hasilnya. Kemandirian anak erat kaitannya dengan kepercayaan diri. Anak yang dilatih untuk percaya diri adalah anak yang dilatih untuk mandiri. Mandiri bukan berarti bertindak sesukanya. Mandiri adalah merdeka dengan tetap melakukan pengendalian diri. Semoga Muhammad di usia satu tahun ini sudah dapat melakukan kegiatannya secara mandiri.
2 notes · View notes
holachicasychicos · 7 years
Text
Mission Impossible
(Versi Tito)
Pertanyaan yang sama ternyata diajukan oleh orang tua Thifa ke dirinya. “Kenapa kamu gak sama Totok aja”. Sampai disini aku mulai semakin menyadari adanya kesempatan yang lebih untuk aku dan Thifa menjadi lebih dekat. Semakin percaya diri? pasti, berharap lebih? jelas, optimis? Gak juga sebenernya. Thifa tau jelas bagaimana sejarahku tentang percintaan. Dulu aku dikenal playboy karena beberapa kali ganti2 cewek, meskipun di saat kita bertemu aku sudah hampir 2 tahun menjomblo. Tapi tetap saja, aku mencoba untuk pendekatan terlebih dahulu.
Sangatta-Semarang ternyata bukan menjadi penghalang untuk bisa tetap berkomunikasi, meski memang sinyal disana belum terlalu bagus pada waktu itu. Terkadang pesan masuk, waktu aku sedang membalas, malah sinyal menjadj jelek. Efeknya ya akan terlihat hanya nge-read aja disana. Baru sinyal bagus, pesanku terkirim, eh udah hampir tengah malam. Terkadang bahkan saking tewas nya aku setelah bekerja, aku baru balas pesan Thifa setelah bangun waktu mau berangkat kerja. Saking seringnya seperti itu, membuat aku mewajarkan diri ketika memang aku sering telat balas. Kenapa gak telepon saja kalau sinyal jelek? Hmm. aku bukan tipe orang yang suka telpon jika bukan urusan pekerjaan. Karena aku yakin dalam sekian puluh menit telepon, akan banyak diamnya saja daripada berbicara. Aku yakin itu.
Lebaran 2016 aku dapat cuti pulang ke Semarang. Ingin rasanya mengajak Thifa untuk pergi lagi. Tapi nyatanya kesibukan lebaran membuat kami gagal bertemu. Aku datang ke semarang, dia mudik. Dia pulang ke Semarang, aku harus pergi ke Jakarta untuk training. Ya, harus menunggu 2 bulan lagi untuk bertemu Thifa.
5 Agustus 2016, hari ulang tahun Thifa. Sempat bingung apa yang harus aku berikan untuk jadi kado ulang tahunnya. Sebulan sebelumnya memang aku sempat mencari di toko online mengenai stetoskop. Tapi aku ragu jika tidak langsung melihatnya sendiri berhubung harganya yang cukup mahal. Saking bingungnya mencari kado, langkah praktis yang ku ambil adalah memberikan stiker LINE Stitch yang bisa bergerak. Dulu dia memang meminta stikerku yang stitch, ya baru bisa kesampaian sekarang untuk memberinya. Disaat itu aku mengatakan ini kado sementara, karena aku berencana memberikan stetoskop ketika kami berjumpa kembali.
Cuti selanjutnya menjadi kesempatan baru untuk kami bertemu. Antara sabar dan tidak sabar. Namanya orang pedekate, pasti ingin bertemu. Aku tidak menyangka ternyata Thifa pun tidak sabar untuk bertemu. “Tok, jadi kapan kita mau ketemu dan do “the Talk”?“ Antara aku yang terlalu lambat, atau memang Thifa yang tidak sabar sehingga sekali lagi aku kecolongan untuk mengajak di duluan. “Eh Tok, ajak temen dong. Aku nggak mau kalau berdua aja”
Tiktok..tiktok..tiktok.. Sempat terdiam untuk berpikir sejenak. Aku ingin bertemu dan pedekate untuk mengenal lebih Thifa seperti apa, namun harus mengajak orang ketiga keempat atau lebih. Tidak pernah sedetik pun dalam benakku untuk mengajak orang lain dalam proses pendekatan. Suasana yang seperti apa yang akan terjadi?
PS: stetoskop tidak jadi kuberikan karena Thifa sudah terlanjur membelinya sendiri 😅
1 note · View note
bebbebek · 7 years
Text
Penerapan Komunikasi Produktif #day5
Hari senin adlah hari terlambat masuk kantor sepanjang masa (bagi kami😂) karena tiada hari senin tanpa terlambat hihi
Contoh yang buruk buat anak-anak nantinya ini 😬
“Sayang, ayo bangun, sudah siang ini” kata suami lembut membangunkan saya
“5 menit mas, sek ngantuk ini” jawab saya sekenanya
Lalu ditinggalkanlah saya.
Kira-kira 20 menit berlalu dan “ayo bangun, sudah mau siang ini lo, kerja sayang” kata suami membangunkan saya
Mau tak mau saya bangun karena saya merasa si mas sudah jauh lebih sabar membangunkan saya.
Dulu pernah saya diciprati air karena tidak mau cepat bangun 🤣
Jam sudah menunjukkan pukul 12.00, waktunya istirahat.
Alhamdulillah suami makin sabar saja menghadapi penyakit “5 menit lagi” ku hihihi
“Mas, mau beli makan apa kita nanti?” Tanya saya
“Nasi uduk aja ya kayak biasanya yang cepet” Jawab si mas
“Okidoki mamas, ayo berangkat”
“Tuh kan, mas yang lama, ayu sudsh siap daritadi lo” kata saya lagi sambil memperhatikan suami memakai kaos kakinya
“Iya ini, sudah selesai” kata si mas
Pagi ini berhasil meredam emosi ☺️ biasanya kalo si mas lama, saya bakal ngomel-ngomel, eh pagi ini adem ayem aja.
Dan itu berlanjut sampai siang.
Arloji saya sudah menunjukkan jam 12.00, waktunya istirahat
Chat via WA....
Saya : mas
Saya : dimana?? Sudah jam 12 loo
....
Jam 12.20 masih belum ada jawaban, padahal chat sudah terkirim.
Lalu saya coba telepon, tidak diangkat.
Biasanya saya sudah ngambek mode on ini, tapi siang ini santai saja, padahal perut sudah lapar sekali dan saya takut maag saya kambuh 🙄
Jam 12.35 ada chat masuk
Suami : sayang
Suami : maaf ya, baru selesai kerja ini
Suami : ini mau luncuran pulang
Suami : masih di kantor kan??
Buru-buru saya jawab
Saya : iya mas, ay masih di kantor kok 😊tiati yaaaa
Lalu suami datang dan meminta maaf lagi, takut saya marah seperti biasanya kali ya 😁padahal saya sama sekali tidak marah lo..
Benar-benar ya, ilmunya bisa bikin hubungan adem, biar gak dikit-dikit ngambek drama 😂soalnya kasian juga suami kalau istrinya gamoang ngambekan 🙏🏼
Bima, 6 November 2017
20.57 WITA
0 notes
Text
Game Level 3 hari ke 11
Gagasan: Meneruskan melatih kemandirian dan menanamkan karakter bertanggung jawab kakak syifa dan kakak izza untuk mengurus rumah tangga. Siap bertugas jika bunda tidak ada. Ketrampilan yang terus dilatihkan: memasak nasi di magic jar, mencuci piring, menyapu dan menyetrika.
Sasaran: Menaikkan level kemandirian anak-anak. Misal: Memasak nasi dalam jumlah banyak di magic jar tanpa bantuan, mencuci piring dan gelas juga berbagai alat bekas memasak yang kotor, menyapu bagian rumah di ruang tengah keluarga sampai belakang, belajar memperhatikan ayah dan bunda menyetrika, besok giliran kakak syifa yang mencoba.
Pimpro: Bunda
Tim pelaksana: kakak syifa
Tim support sistem: kakak izza
Tugas: membantu kakak syifa (asisten), asisten punya kewajiban lain: mengecek dan membeli persediaan beras (ditemani bunda), mengisi air dikamar mandi sampai penuh, mengumpulkan piring dan gelas kotor diwastafel, mengecek persediaan makanan kucing, membelinya dan mengasih makan hewan peliharaan serta membuang sampah.( projek izza's day--menyusul)
Pelaksanaan:
Masak nasi-mencuci-menyapu: Mulai hari ini, tiap hari senin, rabu, kamis, sabtu.
Selasa-jumat-ahad: hari memasak syifa IKhusus menu makan malam-cemilanI Ada dalam projek chef syifa in actionI Tengah berlangsung
Sabtu: hari belajar menyetrika bersama ayah/bunda IAgenda projek menyusulI
Durasi: 1jam IsoreI
Nama projek: Piket Syifa tuk meraih Tiket ke surga disingkat P to T
Hasil observasi:
Memasak nasi. Chek.
Mencuci piring, gelas dan perlengkapan masak yang sudah dipakai. Chek.
Menyapu.Chek.
Syifa tampak mulai nyaman memasak, bisa menakar air sendiri dan benar takarannya. Saat mencuci piring dibantu asistennya. Tampak kakak syifa mulai kurang sabar meladeni kakak izza yang bolak balik mengajaknya mengobrol disela-sela bekerja dan bermain air. Kakak izza tampak enjoy dengan tugasnya. Namun kecepatan tangan berbanding lurus dengan kecepatan berbicara. Maksudnya sambil bekerja kakak izza juga sambil berbicara..hihi.Jadi rame sekali jika ia bekerja..teriakan saling mengingatkan tugas masing-masing jika ada yang kelewatan dikerjakan. Juga saling menanyakan bagaimana hasil cucian masing-masing juga membahana. Akhirnya setelah kelar, puas main air dan beragumen, mereka pun tos dan tertawa melihat hasil kerja mereka. Ada-ada aja ya anak-anak.😀 Bersinarlah nak dengan cahayamu masing-masing.
Belajarlah terus untuk bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan dan konsisten melakukannya, meski memang tidak mudah. Namun sebagai orangtua harus kita latihkan dan disounding terus menerus ke anak-anak..bahwa Allah sangat menghargai dan merahmati orang-orang yang amanah dengan tugasnya dan mau berlelah-lelah dalam belajar dan bekerja. Maka hendaknya ini bisa menjadi bahan bakar kami untuk semangat belajar bersama, saling mengingatkan bersama.. Apalagi konsisten dalam kata dan perbuatan sangat mencerminkan perilaku orang-orang beriman, ini adalah Akhlaq terindah yang dicontohkan dari Rasulullah, yaitu menjadi orang yang dapat dipercaya.
Catatan bunda
Master mind hari ini
Apa yang paling menarik dari kegiatan hari ini? Melatih kecerdasan emosional (EQ) serta AQ diantaranya bagaimana membangun karakter mampu menghadapi tugas (apapun nama kesulitan/tantangannya) dengan tenang diberbagai kondisi sangatlah penting. Karena aqidah dan keimanan akan terlukiskan dan terimbas dalam perilaku, konsistensi dan tanggung jawab seseorang. Terlebih bagi seorang muslim, bagaimana memandang sebuah tanggung jawab atau tugas yang dibebankan padanya untuk dipertanggungjawabkan bukan semata hanya kepada manusia tetapi juga pada Allah Sang Maha Pencipta..Maka hayuk..tetaplah berusaha memberikan yang terbaik dalam awal, dan prosesnya. Hasilnya, kita serahkan hanya kepada Allah..yang Maha Memampukan😍😍
0 notes
ibuknyamaryam · 1 month
Text
Hari ini ibuk lupa gak baca mantra. Bocah sulung masih saja dengan rutinitas mainnya. Malam harinya, dia request untuk gak dibersihkan mainannya karena masih mau dipake buat besok.
Tumblr media Tumblr media
Akhirnya ketika Abi pulang, ia diminta untuk membereskan mainan. Alhamdulillah bocah lanangku mau.
Semoga Allah mudahkan proses belajarnya ya lee.. ❤️
0 notes
siskawiliandini · 13 days
Text
Hari/Tanggal : Senin 09 September 2024
Status Jurnal :
Zona 5
Tantangan Hari ke-12
*Stimulasi Aktivitas Mengenalkan Perbedaan Perempuan dan Laki-laki*
Hari ini adalah tantangan aktivitas stimulus mengenalkan perbedaan Laki-laki dan Perempuan.
Topik tantangan hari ini adalah tentang pendidikan seksualitas yang menjelaskan tentang perbedaan karakteristik laki-laki dan perempuan. Manfaatnya adalah supaya semenjak dini sudah mengenal fitrahnya sebagai seorang manusia yang jelas gendernya.
Alhamdulillah Dyza hari ini ke instalasi gawat darurat dan mengesankan ia bertahan menggunakan hijabnya, dan sudah mengenal dokter laki-laki dan dokter perempuan.
Aku berusaha untuk memberikan afirmasi bahwa perempuan harus menggunakan pakaian tertutup, yang boleh terlihat hanya telapak tangan dan wajah. Apabila laki-laki memang tidak diperkenankan menggunakan hijab.
Semoga engkau senantiasa melindungi, mendidik anak anakku dengan kasih sayangmu. Menjaga fitrahnya sebagai seorang muslimah yang teguh.
Allah SWT menciptakan adam sebagai laki-laki dan Hawa sebagai perempuan ke bumi ini.
Dari mereka lahirlah laki-laki dan perempuan hingga sampai generasi kita ini.
Laki-laki dan perempuan memang berbeda, tapi itu yang membuat kita semua luar biasa! 🌟
Yuk, kenali ciri khas dan kelebihan diri, jaga adab, dan tetap percaya diri.
Bersama orang tua, kita bisa semakin paham dan bangga dengan siapa diri kita sebenarnya." 💪❤️
#sinergiwujudkanaksi
#ibuprofesional
#IP4ID2024
#bunsayIIP
#bunsaybatch9
#institutibuprofesional
#pendidikanseksualitas
#kelompok2A
0 notes
rumahsakinah-blog · 7 years
Text
Family Reading Time #day 4
Tak terasa udah hari ke 4 ikut game level #5 ini. Walaupun telat setor (baru di 10 hari terakhir) dan belum melewati setengah tantangan tapi efek positif dari membudayakan membaca ini sudah merasuk kalbu.
Saya seorang ibu rumah tangga dan ibu bekerja dengan kegiatan yang padat sudah jarang baca buku lagi, lebih tepatnya tidak menyempatkan. Sekarang saya jadi termotivasi untuk mempunyai target buku bacaan yang harus diselesaikan, satu bulan minimal satu buku. Ternyata membaca dapat menjadi salah satu me time dan teman perjalanan pulang kerja. Banyak waktu yang dapat dimanfaatkan dengan produktif. Jadi kaya wawasan dan ilmu. Yang terpenting saya jadi selalu bersyukur dengan kehidupan ini. Bahwa bukan hanya kita yang sibuk ini itu, punya banyak beban, dan cobaan. Tapi banyak orang yang megalaminya. Jadi termotivasi untuk menjalani hidup dengan enjoy dan berjuang untuk lebih baik.
Hari ini saya membaca buku Me Time karya komunitas ODOPers IIP. "Me time dengan membaca buku Me time membuat saya bahagia. Jadi terinspirasi dan termotivasi untuk tetap semangat menjalani peran di ranah domestik dan publik" #metimeibubahagia
Fathan dia senang baca berulang buku Halo Balita "Aku Bisa Pakai Baju Sendiri" seneng liat gambar dan kita harus menyebutkan apa yang ditunjuknya.
Ayah belum baca buku lagi. PR ni motivasi ayah untuk mau membaca setiap hari.
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
cindytaseptiana · 5 years
Photo
Tumblr media
•Mencoba Operasikan ATM• . Bismillaahirrahmaanirrahiim… “Akhir pekan datang, yuk kita jalan-jalan!” Sebelumnya jangan lupa kita ambil uang. Karena walaupun hampir semua tempat bisa langsung gesek ATM dengan mesin EDC. Stock uang di dompet harus ada, untuk berjaga-jaga. . Akhirnya, Althaf (6th) belajar tentang ATM. Mulai dari bagaimana uang dalam mesin tersebut ada? Bagaimana cara memiliki kartu ATM? Hingga bagaimana mengeluarkan uang dari ATM? . Penjelasan yang paling membuatnya excited adalah bagaimana mengeluarkan uang dari mesin ATM. Sambil praktek, Althaf pun coba menekan tombol-tombol yang ada di layar. . Alhamdulillah, tak hanya mesin ATM dunia saja yang kemudian Althaf ketahui. Bagaimana cara mengeluarkan uang dari “Mesin ATM” milik Allah pun ia pahami. . Perbanyaklah ibadah serta sedekah. InsyaaAllah pintu rezeki kita akan terbuka, memberikan kita rejeki yang halal lagi berkah. Aamiin Allahumma Aamiin. . #hari17 #gamelevel8 #tantangan10hari #kuliahbundasayang #institutibuprofesional #CerdasFinansial #IIPxBundyta #bunsayiip #iipdepok #bunsay #iip . @institut.ibu.profesional @ibuprofesional.depok https://www.instagram.com/p/B5wHxLugd7C/?igshid=14umim56rbw53
0 notes
holachicasychicos · 7 years
Text
Awal Kisah Kami
(Versi Tito)
April 2016, di saat aku dan 3 kawanku hang out di sebuah cafe di dekat tri lomba juang, menceritakan keluh kesahku mengenai pdkt yang tak kunjung berprogress. Berbagai macam pendapat dan nasihat dilontarkan kepadaku agar cepat dapat pasangan, hingga seorang kawanku memberikan alternatif nama baru untuk didekati. “Nek gak Thifa wae, mumpung lagi jomblo”, ucap Tio “Emm..ya sih, mumpung ngajakin main juga di path”, balas ku “Nek karo Thifa kan gak ada yang perlu diragukan lagi, kenal dari lama dan tau banget kaya apa”, Ifan menambahkan “Yaaa..tak coba ajak main ya”, ucapku sambil mengambil hp ku. Tanpa panjang lebar aku langsung menuliskan pesan singkat melalui LINE
“Halo Thif, apa kabar?” “Halo Tok, Alhamdulillah baik. Kamu apa kabar? Lagi di Semarang ya?” “Baik juga Thif. Iya nih, aku lagi cuti, jadi di Semarang.” “Kenapa Tok, tumben nge-chat? Mau ngajak maen?”
Jawaban tersebut yang seolah menyambut apa yang belum sempat kusampaikan, namun dengan hebatnya Thifa yang mengajak duluan. Mungkin karena ya beberapa kali di sela2 cuti kerjaku atau saat libur kuliah duku memang aku sempat main2 dengan Thifa. Barangkali karena faktor rumah yang berdekatan dan orang tua Thifa tetanggaan dengan Pakde ku, sehingga untuk ngajak pergi Thifa ya mudah2 saja walau dia sedang punya pacar (dulu).
Kami janjian di sebuah gedung baru di dekat SMP kami dulu. Aku datang tepat setelah Thifa datang, karena ketika dia hendak naik lift ke atas, aku sudah ada di belakangnya. Langsung saja aku hampiri ke lift untuk naik bersama. Sempat dag dig dug karena aku tau ini bukan sekedar main semata, misi utamaku adalah mencari kemungkinan untuk bisa mendekati Thifa, yang dulu aku anggap sebagai mission impossible karena kami banyak berbeda di berbagai hal (Thifanya rajin, aku slengean; Thifa paling pinter di SMP, aku peringkat bawah2 di kelas; Thifa suka baca, aku suka tidur; dll)
Sekian jam dilewati sembari berbincang mengenai pekerjaanku dan juga dunia kuliah Thifa. Aku bingung untuk mengawali perbincangan mengenai privasi dia, hingga di saat yang sedang hening, “Aku udah putus loh”
Nah ini, momen yang ditunggu seakan datang di saat yang sangat tepat. Di saat aku bingung bagaimana mengawali untuk mencari tau kemungkinan2 yang akan terjadi. Dengan panjang lebar, dia menceritakan kenapa putus dan kegalauan yang dihadapi, yang kemudian aku tau ternyata Thifa sudah membutuhkan keseriusan dalam membina hubungan. Aku menganggap ini kode sangat keras, karena sejak SMA aku ingin nikah di umur 24/25 dan akupun mengutarakan itu kepada Thifa bahwa aku juga ingin nikah muda. Aku tidak tau apakah kami sedang kode2an atau memang saking terbukanya kami, semua kami ucapkan begitu saja. Momen itu lah yang membuat aku semakin yakin untuk menjadi lebih dekat dengan Thifa.
Pembicaraan berakhir, Thifa pulang dan aku nyangkut di restaurant fastfood di sekitaran AKPOL. Bukan karena lapar, aku hanya ingin bertemu dengan kawan2ku (sebut saja TABS). Langsung saja aku hubungi mereka untuk bertemu di tempat itu, sekedar menceritakan apa yang barusa aku alami. Banu menjadi satu2nya yang datang mendengar langsung ceritaku, dan diapun sependapat sepertinya kami sedang kode2an.
Aku sampai di rumah sudah agak malam, sehingga orang tua ku pun menanyakan aku habis darimana. Dengan bangga, aku jawab “habis main sama Thifa”. “Owh, ya udah. Kenapa kamu gak sama Thifa aja?” Pertanyaan jebakan alias pengharapan orang tua terhadap menantu idaman yang sudah di idamkan sejak aku SMP. Iya, sejak SMP orang tua ku sudah meminta untuk aku deket dengan Thifa. Namun dulu belum waktunya aku rasa.
1 note · View note
rifiadzkia-blog · 7 years
Text
Day 3 Lv.6: matematika
"Nggak boleh ya, ini sudah malam," kataku pada Hanif saat ia meminta bermain gelembung sabun di kamar mandi. Sudah gelap artinya sudah malam, begitu penjelasan singkatku. Sepertinya dari situ Hanif mulai penasaran dengan waktu. Dia sering bertanya, "Ini sudah apa, Ma?". Maksudnya apakah saat ini pagi, siang, sore atau malam. Beberapa hari terakhir penjelasan waktu kutambah dengan waktu solat. Siang hari, waktunya solat zhuhur. Sore, solat asar. Malam, waktunya solat isya. Seperti "pelajaran" sebelumnya, setelah itu Hanif yang rajin bertanya, "Ini solat apa?" #Day3 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs
0 notes
bebbebek · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Penerapan Komunikasi Produktif #day10 Hari ini saya pulang ke Surabaya sendiri karena pak suami tidak diijinkan cuti , jadilah saya mengulang masa single dulu, pulang kota sendirian hihihi Malam-malam dikirimin foto sama si mas bekas makanannya, langsung melongo dia abis 2 piring nasi lalapan ayam 😂😂sepertinya berat sekali perjuangannya hari ini tanpa adanya istri di sisinya 🙏🏼🙏🏼
0 notes
bianglalakecil · 7 years
Text
#1 Komunikasi Produktif
Resume materi :
* Salah paham : sering kali BUKAN karena apa yg disampaikan, tetapi CARA penyampaian.
* Komunikasi dengan diri sendiri pilih kata-kata yang digunakan! --kata-kata --> output dari cara berpikir kita, mempengaruhi sugesti semangat, cerminan diri kita
* Komunikasi dengan pasangan -- aku dan kamu : dua orang yg berbeda, dibesarkan dengan cara berbeda, pengalaman berbeda -->> sudut pandang berbeda, persepsi, cara menanggapi sesuatu berbeda  -- komunikasi : membagikan apa yg kutahu padamu, sudut pandangku --> menyamakan sudut pandang, bukan memasakan pendapat dan sudut pandang kita. -- nalar panjang : emosi kecil, nalar pendek : emosi tinggi -- komunikasi antar dua orang dewasa seharusnya dominan nalar, bukan emosi. -- bila emosi kita dan pasangan sedang tinggi --> redakan dulu sejenak agar nalar bisa berfungsi kembali. jika emosi memuncak --> nalar hilang, tidak ada komunikasi, tidak ada sesuatu yg dibagikan, hanya berebut menjadi benar. -- Bagaimana memperbaiki komunikasi? 1. Clear and Clarify : susun pesan yg ingin disampaikan dgn kalimat yg jelas, mudah dipahami, bahasa yg nyaman. berikan kesempatan bertanya bila ada yg tidak dipahami. 2. Choose the right time : pilih waktu dan suasana yg tepat --> bisa coba ditanyakan  3. Kaidah 7-38-55 : kata-kata berpengaruh 7%, intonasi suara 38%, bahasa tubuh 55%  4. Intensity of Eye Contact : tataplah dgn lembut, lihat kejujurannya 5. Kaidah : i’m responsible for my communication result : bila pasangan tidak paham, cari cara lain, perhatikan responnya.
* Komunikasi dengan anak -- KISS (keep information short and simple), berikan informasi secara bertahap -- Kendalikan intonasi suara, gunakan suara ramah -- Katakan apa yang kita inginkan, bukan sebaliknya -- Fokus ke depan, bukan masa lalu: tawarkan apa yg bisa kita bantu sbg ortu untuknya -- Ganti kata ‘tidak bisa’ menjadi ‘bisa’ -- Fokus pada solusi, bukan masalah -- Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan : bukan hanya memuji/kritik secara umum, perjelas sikap yg mana yg perlu diperbaiki -- Ganti nasehat dgn refleksi pengalaman -- Ganti kalimat interogasi dgn observasi -- Ganti kalimat yg menolak/mengalihkan perasaan dgn kalimat empati -- Ganti perintah dengan pilihan 
0 notes