Tumgik
#cacatanmuslimah
duaenhope · 3 years
Text
Dunia Butuh Wanita Yang Shalihah Tapi Juga Muslihah
Zaman sekarang butuh wanita yang mandiri, tapi tidak sibuk membanggakan diri. Yang mandiri tapi juga siap dipimpin.
Peradaban dunia zaman kini butuh wanita berilmu, tapi juga tunduk dengan ilmu. Wanita yang berkarya tapi bukan untuk dirinya semata, tapi untuk akhiratnya dan anak keturunannya.
Wanita zaman kini juga harus mau menahan diri. Mau ditegur apalagi masalah Iffah dan Izzah. Harus mau menahan diri dari ikut-ikutan tren masa kini, apalagi yang minim manfaat.
Wanita zaman kini harus siap berlapang dada dengan perbedaan dan pemikiran. Harus siap jaga gawang di rumah sendiri, apalagi kehormatan diri.
Wanita zaman sekarang harus pintar jaga lisan dan tangan. Hati dan mata pun demikian. Agar tidak mudah tergoda banyak godaan. Apalagi di masa atau di ranah media sosial. Godaannya wanita adalah harta, pujian, kekayaan, kecantikan, dan kesendirian.
Wanita zaman sekarang harus yakin, apa bedanya kecantikan rupa dan apa itu kecantikan hati. Kecantikan rupa dapat dibuat sedemikian rupa. Kecantikan hati terbentuk melalui proses yang tidak sebentar. Itulah mengapa wanita harus selalu memperindah hatinya.
- Catatan Seorang Muslimah | PHBI RA. Kartini
50 notes · View notes
Text
Malu?
Rasanya malu ketika harus mengakui semua kesalahan, ketika hidupmu melaju begitu lambat dibanding yang lain, ketika dirimu seolah tak belajar dari kesalahan, ketika dirimu dianggap bodoh dan lemah, ketika dirimu merasakan jatuh dan sulit untuk bangkit kembali.. Ketika harapanmu seolah-olah buram bahkan tak lagi mampu kau lihat..
Tapi, aku mohon pada dirimu.. Harapan padaNya jangan sampai hilang, tetap harus kau jaga..
Cobalah.. Tengadahkan kepalamu ke langit yang luas, bebaskan pikiranmu dengan melihat begitu banyak kehidupan di luar sana, amparkan sajadah yang jarang kau cuci itu, perpanjang sujudmu.. Perkuat lengan untuk menengadah dan melangitkan doa-doamu..
---
Cianjur, 12 Sha'ban 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
2 notes · View notes
Text
Malu..
Jika saat ini, kamu merasa begitu malu mengungkapkan kegundahanmu pada seseorang, yang amat "sulit" untuk kau ceritakan pada siapapun, atau kau merasa sulit untuk mempercayai siapapun.
Sedang sesuatu di dalam dirimu berkecamuk, merasa perlu mencurahkan semua rasa sesak di dadamu itu,
Jangan sungkan, temuilah Ia..
Malam ini..
Temui Allah malam ini di dalam sujud dan tengadah tanganmu..
---
Cianjur, 15 Sha'ban 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
1 note · View note
Text
Memasrahkan Segala..
Tumblr media
Bismillahirrahmanirahim..
Membuka lembaran baru, setiap harinya.. berharap menemukan diri, yang lebih baik dari lembaran-lembaran sebelumnya. Meski lembaran yang ada saat ini di depan mata justru membuat diri bergidik. Namun, harapan semoga senantiasa terjaga hingga lembaran terakhir. Sehingga yang ada, adalah hati yang senantiasa berharap padaNya.. dan diri yang tidak pernah berhenti berjuang.
Adakah hati yang tak bahagia dengan hadirnya Ramadhan? bulan dengan banyaknya kemuliaan.. Kemuliaan-kemuliaan yang Allah buka dengan lebar-lebar.. yang semua orang dapat meraihnya. Sungguh, hati lagi-lagi merasa terselamatkan.. Allah masih melimpahkan karuniaNya pada diriku yang sejatinya berlumuran dosa.
---
Sholat tarawih hari ketiga di bulan Ramadhan telah usai.. Orang-orang yang tadi berada di sekelilingku sebagian besar telah pergi.. Sebagian lagi tengah bercengkrama, dan sebagian lagi masih tenggelam dalam dzikir dan doa..
Di sinilah aku.. Duduk di bawah temaram lampu koridor timur masjid Salman yang kini beralaskan karpet hijau.. Yang dulu sering kali aku pijaki sambil menghabiskan waktu menuju jam malam asrama putri.
Aku masih saja merasa sulit untuk menghentikan laju perasaan yang memuncak di dalam hatiku. Yang meluap-luap sejak pertengahan sholat tarawih. Sehingga, aku hanya bisa menangis tanpa mampu menahannya.
Di dalam diriku, di balik tenangnya diriku.. Dibalik senyum yang senantiasa menghiasi wajahku.. Dibalik cerianya guyonan-guyonanku.. Ada perasaan khawatir, takut, gelisah, sedih.. Yang adanya menjadikan dadaku terasa sakit.. Menjadikan pikiranku penuh.. Ingin sekali rasanya mengakhiri segalanya.. Ingin sekali menghempaskan segala perasaan itu jauh-jauh.. Melenyapkannya secara utuh dari pikiranku.. Lelah sekali rasanya.. Lelah sekali hati ini..
Ingin semuanya berhenti seketika..
Air mata terasa begulir semakin deras.. Membasahi mukena biru serta tengadah tanganku..
Sungguh, sungguh.. Bersama perasaan ini.. Hal yang ingin aku lakukan saat ini adalah.. Aku ingin memasrahkan segalanya padaMu.. Segalanya.. Segala rasa khawatir ini.. Segala rasa takut ini.. Segala rasa gundah ini.. Segala rasa sedih ini..
Aku memasrahkannya padaMu.. Pada Engkau yang menggenggam hidup dan matiku.. Aku memasrahkan segalanya..
Ya Allah.. Bantulah aku, bantulah aku untuk taat padaMu.. Bantulah aku untuk merasakan kedamaian dalam hidup.. Bantulah aku untuk menjadi seorang hamba yang Engkau cintai..
Ya Allah.. Tak aku punyai impian, tak aku punyai impian yang lebih besar.. Selain mengharapkan cinta dariMu serta melihat wajahMu..
Ya Allah aku pasrahkan segalanya padaMu.. Segalanya..
---
Seketika, hatiku merasa tenang dan lapang.. (tersenyum)
Masjid Salman ITB, 3 Ramadhan 1440 H
0 notes