Tumgik
#ceritatanpasebuahnama
Text
Mencoba untuk 'aktif' menulis kembali..
Mengamati dan menikmati setiap kejadian, dan mengikat hikmah yang menyertainya menjadi sebuah tulisan. Semoga tidak menguap atau berlalu begitu saja seolah tidaklah penting.
Bismillah!
---
01 Januari 2021
0 notes
Text
Allah Tidak Akan Pernah Mengecewakanmu.
Apakah, 
Apakah masih ada di dalam benakmu sebuah tanya? Sebuah tanya tentang alasan dari deretan peristiwa yang menimpamu? Tanya yang seringnya terdengar sumbang, sulit untuk dinikmati, sulit untuk dimaknai. Tidak hanya telingamu yang berdenyut setiap kali mendengarnya, tetapi juga batinmu. Dari dalam ia ingin menjerit, mengeluarkan segala.
Tanya yang kerap kali muncul, tetapi tidak selalu muncul bersama kesadaran. Seringnya, keliru memaknai. Akhirnya tak menjadikanmu belajar. Bukankah setiap tanya tak mesti harus segera muncul jawabannya?
Ketahuilah.. dan sadarilah.. bahwa segala kejadian yang menimpamu. Entah terdengar merdu ataupun sumbang, yang menjadikanmu riang ataupun perlu menghela nafas panjang.. Itu adalah kebaikan. Kebaikan yang Allah berikan agar mampu menumbuhkan diri dan jiwamu, agar semakin bertakwa padaNya. Jika saja, engkau mampu mengambil setiap hikmahnya.
Allah tak akan mencelakaimu, Allah tak akan menyakitimu, Allah tidak akan pernah mengecewakanmu. Yakinlah, akan senantiasa engkau temukan hikmah yang indah bersama dengan setiap ujian-ujian yang Allah berikan.
Allah ingin engkau belajar, Allah ingin engkau bertumbuh, Allah ingin engkau taat, Allah ingin engkau bahagia, Allah ingin engkau selamat. Tak ada yang lebih menginginkan itu dibandingkan Allah Swt. 
Sadarlah.. dan bersabarlah.. 
Nikmati prosesmu menujuNya. 
Wahai hati, mari selalu sadar, mari selalu bersabar. Bismillah...
---
Cibiru, 19 April 2020. Welcome Ramadhan 🙌
4 notes · View notes
Text
Arti Sesendok Garam
Ujian terkadang sama, yang berbeda adalah bagaimana hati kita menyikapinya, sehingga berat dan ringannya terasa berbeda.
-
Sesendok garam tetaplah sesendok garam, kata Aa Gym. Tetapi sesendok garam yang masuk ke segelas air menjadikan air itu getir rasanya. Beda dengan saat masuk ke telaga, sedikit pun ia tak mengubah rasa. Kalau garam itu perlambang ujian dan musibah yang Allah timpakan, maka yang mana hati kita?
Air yang di dalam gelas ataukah air dalam telaga?
Kita semua berharap pada Allah agar dikaruniai hati seorang mukmin. Hati yang bukan hanya berwujud telaga, tetapi berupa tujuh samudera yang tawar rasanya.
---
Ust. Salim A. Fillah - Bahagianya Merayakan Cinta
0 notes
Text
Mas,
Terima kasih ya. @alirhomadoni
I love you ❤
1 note · View note
Text
Seperti,
Ketika aku menyentuh jari jemariku. Merasai setiap guratan-guratannya, lembut kasarnya, empuk kerasnya.. Dengan mata terbuka dan terpejam..
Seperti itulah aku ingin merasai setiap selaksa lika-liku kehidupanku.
Bismillah.. Semoga Allah karuniakan banyak hikmah. Semoga Allah karuniakan keberkahan, menjadi jalan semakin dekatnya aku denganMu.
---
Cibiru, 27 Januari 2020
4 notes · View notes
Text
Sesak Dadaku,
Dan saat itu, aku hanya bisa memeluknya erat. Dalam hening, air mataku mengalir, batinku berbisik: Allah tahu yang terbaik untukku, Allah senantiasa menghendaki kebaikan untukku, Allah pemilik diriku.
---
Di atas sepeda motor
0 notes
Text
Hari itu,
Seorang lelaki duduk bersila di pojok serambi mushola. Mentari sore hari masuk melalui jendela yang terbuka lebar, membentuk semburat cahaya pada meja kecil yang ada di hadapannya, tetapi tak menyilaukan pandangannya. Dengan khusyuk ia melantunkan bait-bait Imrithi. Nyaring, suara khas dan nada tingginya memenuhi seluruh ruangan, bergema.
Dari balik hijab tinggi berwarna hijau tua. Aku menatapnya terpesona, terkagum-kagum. Mulutku tak henti mengucap: alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah..
---
Suatu hari bada ashar, Cibiru.
1 note · View note
Text
Jika kamu masih merasakan kesempitan di dalam hatimu,
Saat ini juga, katakan dengan dengan penuh kesadaran:
"Ya Allah, hamba ridho atas segala takdir yang Engkau tetapkan untukku."
---
Bandung, 10 Agustus 2019
0 notes
Text
Bersabar dalam Mengambil Hikmah,
Yakinilah, segala hal yang Allah ciptakan, segala kejadian yang Allah kehendaki, pastilah mengandung hikmah yang besar.
Tetapi, seringkali hambaNya kurang “bersabar” dalam menjemput hikmah. Terutama ketika suatu kejadian itu begitu mengguncang perasaan, yang terasa menghimpit atau menyedihkan. Sehingga, pada akhirnya, ia hikmah tak membekas sedikitpun, selain hanya meninggalkan kekufuran dalam hati. 
Padahal, ketahuilah, ketika Allah menutup satu pintu, Allah akan membukakan pintu-pintu yang lain.
Bersabarlah, sebentar saja.. yakinilah takdir yang baik menantimu di ujung jalan sana. Ia, Allah, yang mengetahui segala tentang dirimu, tentang apa-apa yang terbaik untukmu. Yakinilah, bahwa Allah senantiasa menghendaki kebaikan untuk hamba-hambaNya.
Mari bersabar menjemput setiap hikmah-hikmah yang telah menanti di ujung setiap kejadian.
---
Bandung, 9 Agustus 2019 
1 note · View note
Text
Hari ini,
Aku menyadari.. Seberapa pun tegarnya diri dalam menegakkan kebaikan, seberapapun dalamnya sebuah nasihat yang tersampaikan, seberapa kuatpun dirimu berdiri di jalan ikhtiar..
Hakikatnya, hidayah tetaplah kuasa Allah.
Maka, tak usah bersedih, tak usah marah, apalagi putus asa. Pasrahkan pada Allah yang Maha Kuasa.
Niat baikmu, tetaplah akan berbuah kebaikan. Pun juga lelahnya ikhtiar-ikhtiarmu. Akan Allah balas dengan pahala kebaikan.
Semoga, semoga engkau senantiasa berada dalam naungan kebaikan dan kesabaran. Kesabaran dalam mengajak pada kebaikan dan kesabaran untuk senantiasa mendoakan.
---
Bandung, 15 Juli 2019
3 notes · View notes
Text
Setiap Hari, adalah Hari Kasih Sayang!
Tumblr media
Untaian kata yang hendak tertuang.. Memanglah bukanlah hal besar.. Tetapi percayalah, bahwa hatimu akan terasa menghangat setelah membacanya hingga bait terakhir. InsyaAllah.
Setiap hari adalah hari kasih sayang, barangkali demikianlah judul yang mampu menggambarkan hari-harinya. Senyum hangat senantiasa menghiasi wajah paruh bayanya. Seragam orange mencolok yang dikenakannya adalah atribut yang amat cocok sebagai seorang agen senyuman, terlihat segar dan ceria! Setiap kali orang berjalan melewati dirinya, ia bagi senyum hangatnya serta doa kasih sayangnya, "sing salamet yaa teh.." demikian kalimat yang senantiasa keluar dari mulutnya. Lalu, orang yang mendapatinya akan tersenyum bahagia. Ialah bapak tukang parkir warung bubur di salah satu jalan di daerah Dago.
Masih tentang tukang parkir, yang perhatiannya melebihi diri sendiri. Yang khawatirnya melebihi pengemban jasad. Di saat banyak orang melenggang menyebrangi jalanan yang luas dan ramai dengan perasaan santai, bapaknya mengingatkan dengan sigap dan ramah untuk tetap waspada. Dan dengan rinci ia selalu berkata meskipun dalam liuk sibuk dirinya, "hati-hati yaa nyebrangnya, sini biar saya bantu nyebrangin!" selalu demikian, dengan ekspresi bahagia dan antusias! Orang yang merasa dimudahkan olehnya, tentu saja mereka tersenyum setiap kali menyebrang hingga sampai ke tepian! Ini tentang kisah tukang parkir di salah satu jalan di daerah Dago juga!
Kali ini, tentang seorang gadis yang tengah menyandang status marbot di masjid Salman! Setiap usai adzan maghrib di kumandangkan, ia dengan ringan melangkah menuju tangga tempat sang bapak pemulung biasa duduk terdiam, barangkali ia memang tengah menunggu kedatangan sang gadis. Gadis ini, dengan penuh kerelaan menyerahkan nasi berbukanya untuk diberikannya pada sang bapak! Makna Ramadhan sebagai salah satu momentum melatih diri untuk peduli dan berbagi nyata adanya!
Begitu banyak kasih sayang! Jika selama ini langit terlihat muram dan cuaca senantiasa terasa dingin atau justru terasa bergejolak.. Maka, menyaksikan dan merasakan untaian kasih sayang ini terasa seperti pelangi selepas hujan saat terang di siang hari dan cuaca terasa hangat dengan semilir angin lembut.. Ah.. Bahagia menjadi salah satu saksi dari adanya rasa kasih sayang yang mengudara di semesta ini..
Jikalau manusia.. Yang diberikan sedikit tiupan dari sifatNya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang bisa seindah ini melukis kebaikan di kanvas dunia.. Maka tentu, Ia Allah kasih sayangNya amat banyaaaakkkk melebihi apa yang bisa kita bayangkan..
---
Bandung, 21 Ramadhan 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
1 note · View note
Text
untuk Diriku di Detik Berikutnya,
Tumblr media
Izinkan, izinkan aku untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari saat ini.. Izinkan aku untuk menyembuhkan luka-luka serta meniti kembali jalanku..
Izinkan aku, untuk hanya melihat ke arahMu.
---
Sebuah momentum,
Bandung, 7 Ramadhan 1440 H
2 notes · View notes
Text
Memasrahkan Segala..
Tumblr media
Bismillahirrahmanirahim..
Membuka lembaran baru, setiap harinya.. berharap menemukan diri, yang lebih baik dari lembaran-lembaran sebelumnya. Meski lembaran yang ada saat ini di depan mata justru membuat diri bergidik. Namun, harapan semoga senantiasa terjaga hingga lembaran terakhir. Sehingga yang ada, adalah hati yang senantiasa berharap padaNya.. dan diri yang tidak pernah berhenti berjuang.
Adakah hati yang tak bahagia dengan hadirnya Ramadhan? bulan dengan banyaknya kemuliaan.. Kemuliaan-kemuliaan yang Allah buka dengan lebar-lebar.. yang semua orang dapat meraihnya. Sungguh, hati lagi-lagi merasa terselamatkan.. Allah masih melimpahkan karuniaNya pada diriku yang sejatinya berlumuran dosa.
---
Sholat tarawih hari ketiga di bulan Ramadhan telah usai.. Orang-orang yang tadi berada di sekelilingku sebagian besar telah pergi.. Sebagian lagi tengah bercengkrama, dan sebagian lagi masih tenggelam dalam dzikir dan doa..
Di sinilah aku.. Duduk di bawah temaram lampu koridor timur masjid Salman yang kini beralaskan karpet hijau.. Yang dulu sering kali aku pijaki sambil menghabiskan waktu menuju jam malam asrama putri.
Aku masih saja merasa sulit untuk menghentikan laju perasaan yang memuncak di dalam hatiku. Yang meluap-luap sejak pertengahan sholat tarawih. Sehingga, aku hanya bisa menangis tanpa mampu menahannya.
Di dalam diriku, di balik tenangnya diriku.. Dibalik senyum yang senantiasa menghiasi wajahku.. Dibalik cerianya guyonan-guyonanku.. Ada perasaan khawatir, takut, gelisah, sedih.. Yang adanya menjadikan dadaku terasa sakit.. Menjadikan pikiranku penuh.. Ingin sekali rasanya mengakhiri segalanya.. Ingin sekali menghempaskan segala perasaan itu jauh-jauh.. Melenyapkannya secara utuh dari pikiranku.. Lelah sekali rasanya.. Lelah sekali hati ini..
Ingin semuanya berhenti seketika..
Air mata terasa begulir semakin deras.. Membasahi mukena biru serta tengadah tanganku..
Sungguh, sungguh.. Bersama perasaan ini.. Hal yang ingin aku lakukan saat ini adalah.. Aku ingin memasrahkan segalanya padaMu.. Segalanya.. Segala rasa khawatir ini.. Segala rasa takut ini.. Segala rasa gundah ini.. Segala rasa sedih ini..
Aku memasrahkannya padaMu.. Pada Engkau yang menggenggam hidup dan matiku.. Aku memasrahkan segalanya..
Ya Allah.. Bantulah aku, bantulah aku untuk taat padaMu.. Bantulah aku untuk merasakan kedamaian dalam hidup.. Bantulah aku untuk menjadi seorang hamba yang Engkau cintai..
Ya Allah.. Tak aku punyai impian, tak aku punyai impian yang lebih besar.. Selain mengharapkan cinta dariMu serta melihat wajahMu..
Ya Allah aku pasrahkan segalanya padaMu.. Segalanya..
---
Seketika, hatiku merasa tenang dan lapang.. (tersenyum)
Masjid Salman ITB, 3 Ramadhan 1440 H
0 notes
Text
Hikmah di Balik Sebuah Keputusan,
Seminggu penuh sudah, aku habiskan untuk merenung, menyelami ke dalam diriku, berusaha mengenal diriku dengan menyeluruh, bahkan mencoba untuk berdialog dan bernegosiasi dengannya.
Perenungan ini memang ada karena dorongan untuk membuat sebuah keputusan dari pilihan-pilihan yang berputar di sekitarku. Dilema, bimbang.. 
Ada banyak hal yang muncul untuk menyuarakan keragu-raguan. Tetapi, ada begitu banyak hal yang muncul untuk menyuarakan keyakinan. Hingga akhirnya aku melabuhkan keputusan.
Di masa depan, ada banyak ego yang harus aku tekan, ada banyak rasa optimis yang harus aku titi agar menjadi nyata, ada banyak langkah yang harus aku tempuh, semuanya bercerita dengan nada perjuangan. Tetapi, lebih dari pada itu, ada hal penting yang harus aku jaga hingga akhir, yang akan menjadi ruh dari perjalanan ini. Ialah “iman” ialah keyakinan pada Allah, ialah niat yang lurus yang semata-mata hanya untuk meraih ridhoNya, ialah semata-mata berjuang di jalan-Nya. Maka, aku meminta kepada Allah, untuk meneguhkan langkah serta memperkokoh niatku, memberikan petunjuk-petunjuk-Nya.
Dan kini, aku mulai mereguk hikmah dibalik keputusan ini. 
Kapan pernah terpikir olehku, bahwa kisah yang tengah diperdengarkan padaku saat ini, begitu sarat akan makna. Kisah yang menjadi kunci-kunci dari peradaban Islam. Tentang ukhuwah, tentang persatuan, tentang masjid sebagai pusat peradaban, tentang ekonomi yang maju, dan tentang sosial dan politik yang sehat bernafaskan Islami.
Sungguh, barangkali kisah ini akan luput dari kesadaranku.. Jika saja aku tak membiarkan diriku menyelam lebih dalam lagi.
Diriku bergetar..
---
Sabtu, 22 Sha'ban 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
2 notes · View notes
Text
Malu..
Jika saat ini, kamu merasa begitu malu mengungkapkan kegundahanmu pada seseorang, yang amat "sulit" untuk kau ceritakan pada siapapun, atau kau merasa sulit untuk mempercayai siapapun.
Sedang sesuatu di dalam dirimu berkecamuk, merasa perlu mencurahkan semua rasa sesak di dadamu itu,
Jangan sungkan, temuilah Ia..
Malam ini..
Temui Allah malam ini di dalam sujud dan tengadah tanganmu..
---
Cianjur, 15 Sha'ban 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
1 note · View note
Text
Tarik nafas.. Hembuskan..
Lalu ucapkan pelan,
"Untuk siapa aku berjuang?"
---
Renungan malam minggu di Cianjur, 15 Sha'ban 1440 H
@ceritatanpasebuahnama
0 notes