Tumgik
#ceritasingkat
gadisbiru · 4 months
Text
Tentang mu (2)
Malam itu, dia mematikan kameranya saat kami sedang video call. Memang saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 00:35. Artinya dia bersiap untuk tertidur. Tapi sebenarnya bukan karena itu, melainkan karena dia menangis. Ya, aku tahu dia sedang menangis karena terdengar suara isakan tangisnya yang begitu kecil. Saat kutanya, “Mengapa kameranya dimatikan?”, “Sudah mengantuk” katanya berdalih. Padahal aku tahu kalau dia tidak ingin memperlihatkan air matanya itu. Bukankah sedih itu sesuatu yang wajar, karena itu emosi dasar yang ada pada manusia. Aku hanya terdiam cukup lama, membiarkan dia meluapkan emosinya dengan menangis. “Gapapa bang kalau mau nangis, jangan ditahan.” Ucapku,  “Nggak kok, ini mah ngantuk aja tadi habis nguap. Hoooaaammm" katamu sambil berpura-pura menguap. "Iiih gapapa lagi kalo mau nangis mah. Nggak usah malu. Pasti sangat berat untuk menerima semuanya kan, Bang?", "Laki-laki nggak boleh menangis, harus kuat” lanjutnya. Hufffttt…
Aku penasaran, siapa sih yang pertama kali mempopulerkan pernyataan tersebut. Mengapa harus bersembunyi ketika sedang sedih? apakah karena takut dicap lelaki cengeng? Apakah bagimu menangis memiliki makna yang negatif, meski tidak selalu begitu? Semua pertanyaan-pertanyaan yang menumpuk di pikiran hanya membuatku tambah bingung.  Bingung harus melakukan apa disaat dia tidak ingin menunjukkan kesedihannya. Akhirnya aku mencoba untuk mencari topik pembicaraan, agar perasaannya sedikit teralihkan, meski aku tidak tahu apakah cara ini akan berhasil.
Aku bercerita tentang murid-murid yang ada di sekolah. Menceritakan bagaimana anak-anak jaman sekarang memperlakukannya tidak sama seperti dahulu saat kami masih sekolah dasar. Dimana ketegasan dan kedisiplinan dianggap sebagai guru yang galak, dan ditakuti murid-murid. Dia pun menanggapinya dengan serius 😆 meskipun sepertinya perasaan sedih itu masih melekat di hatinya, tapi setidaknya aku berhasil membuatnya tidak bersedih lagi.
20 notes · View notes
anitadhyana · 10 months
Text
"Hey, ada bintang jatuh!" Teriak Fara sambil menunjuk langit hitam berhias kelap-kelip bintang.
Rama menoleh cepat ke arah yang ditunjuk Fara tadi. Setelah itu dia kembali melihat ke arah Fara yang sudah menggenggam tangannya sendiri di depan dadanya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Rama bingung.
"Berdoa." Ujar Fara masih dengan menutup mata dan fokus dengan ritualnya.
Rama membiarkan waktu berlalu seperti itu untuk beberapa saat sampai Fara membuka matanya. Gadis itu tersenyum lebar dengan mata yang berkilauan bahagia.
"Kau percaya itu?" Tanya Rama. Masih dengan senyum tulus Fara, dia menggeleng.
Rama menatapnya lagi. Kini dia menunggu penjelasan dari gadis disampingnya ini menjawab dengan alasannya.
"Aku berdoa kepada Tuhan. Dia satu-satunya tempat aku meminta."
Rama seolah tak mendapat jawabannya dan lanjut bertanya.
"Lalu, kenapa kamu langsung berdoa ketika melihat bintang jatuh?"
"Karena Kuasa Tuhan. Aku kembali takjub untuk kesekian kalinya." Fara masih memajang senyum yang tak memudar sedikitpun. Bahkan hawa dingin dan angin malam menusuk menembus jaket yang kami gunakan seolah tak mampu melunturkan kebahagian di wajah manisnya.
"Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi? Dia bahkan bisa menggerakkan sesuatu diluar bumi yang tak bisa manusia sentuh walau dengan teknologi modern abad ini."
Fara menerawang jauh ke langit yang menghampar luas diatas sana. Rama pun ikut menatapnya.
"Bagaimana aku tidak jatuh hati?
Dan setiap aku jatuh hati pada-Nya-lah, aku akan selalu berdoa.." ujar Fara.
Rama melirik kembali ke arah Fara.
"Untuk kesembuhanmu?" Tanya Rama.
Fara menggeleng.
"Untuk kamu dan ayah."
Fara membalas tatapan Rama.
"Aku berdoa supaya kalian bisa hidup sehat dan bahagia lebih dari dua ratus tahun! Hahaha." Fara mengakhiri kalimatnya dengan suara tawa cempreng miliknya. Matanya jadi sipit ketika tertawa seperti ini. Lesung pipinya melengkung jelas. Giginya yang gingsul satu menyempurnakan tawa manisnya.
Siapa yang sangka bahwa gadis manis ini di vonis dokter hanya akan bertahan 100 hari lagi. Bahwa dia akan menyusul ibunya yang telah mewarisi penyakit mematikan itu padanya.
Namun siapa sangka juga gadis yang hampir mati ini begitu positif untuk membawa siapa saja mencintai Sang Penciptanya. Dan siapa yang sangka bahwa dia adalah gadis yang baru beranjak satu hari menuju 16 tahun.
Nitt, 23.12.01
#ceritasingkat
2 notes · View notes
penaimaji · 5 years
Text
Nasihat
“Lho mbak, esnya mana?”, tanya Kaffa yang sempoyongan menambah porsi sepiring nasi goreng untuknya.
“Wes tak buang, udah gak dingin, ga enak”, jawabku.
“Lho ngawur kok dibuang se, mbak. Mubadzir lho, nanti dosa dimarahin Allah”, jawab ia dengan ekspresi metuwek (sok tua maksudnya).
“Yaaa udah nggak dingin itu tadi”, jawabku sambil menahan tawa.
“Kan masih bisa diminum se. Ooo ancene mbak iki, kamu masuk neraka lho”, jawabnya ngegas lalu berlalu dariku.
Kaffa, adik bungsu yang masih berumur enam tahun itu membuatku terkekeh sekaligus berpikir. Meski dengan ekspresi lucu lucu ngeselin gimanaa gitu, membawa pesan berharga didalamnya, bahwa kita seharusnya tidak mudah membuang makanan/minuman yang belum basi. Sebab, masih banyak orang diluar sana yang kelaparan, kehausan, sulit mencari makan, sedang kita dengan mudahnya membuang-buang begitu saja.
Barangkali, nasihat tidak hanya datang dari ulama dan para pembesar, melainkan juga dari anak-anak kecil. Salah satu sikap tawadhu’ yakni, hendaknya menerima kebenaran meski datangnya dari anak kecil. Bisa jadi, Allah-lah yang memperingatkan kita lewat anak kecil tersebut. Teruslah belajar, karena tidak ada seseorangpun yang dilahirkan telah berilmu di muka bumi ini.
Malang, 25 Agustus 2019 | Pena Imaji
51 notes · View notes
penanggalluka · 5 years
Text
say something,
Kepada diri sendiri, 
Aku berdiri di sebuah pemakaman seseorang. Orang asing yang membuatku mengunjunginya beberapa hari ini dengan sukarela, dan membuatku hampir kehilangan akal untuk menyelamatkannya.
Ada satu hari dimana pertanyaannya menohokku, " apa ada, satu hari paling sempurna dalam hidupmu?" tanyanya padaku, " Maksudmu?" balasku ragu
Matanya kosong, ia memandangku dengan tatapan lelah. Ada binar kesedihan yang terpancar dari retinanya, dan mataku jatuh pada tatapnya. Aku melihat bayanganku menari di bola matanya, aku tidak bisa berhenti menatapnya.
"Hari dimana kau merasa paling bahagia, hingga kau tidak pernah berpikir untuk mengakhirinya." sambungnya lirih,
"Apa ada hari seperti itu?"balasnya lagi.
Aku terdiam bergeming, hening begitu parau terasa  bahkan aku bisa mendengar suara jantungku berdetak perlahan. Hingga aku bisa merasakan napasku berhembus pelan.
Sejenak, aku menyadari..
"Tidak ada hari dimana kau merasa paling bahagia, saat dunia menghajarmu habis habisan dan kau memilih untuk terus bertahan," jawabku tegas,
Dia melengkungkan senyumnya, dan sekejap menghilang.
" Hari paling bahagia, saat kau memutuskan untuk tetap hidup," jawabku untuk kedua kalinya dengan yakin.
Lalu aku mendengar tawa kecil dari bibirnya, lengkung senyum bulan sabit terbalik menghiasi hari terakhirnya.
Sebelum ia melompat dan melangkahkan kakinya ke atap gedung. Dia mengatakan dengan lantang,
"Aku percaya, hari paling bahagia itu ada. Saat kau tidak memilih menghancurkan dirimu sendiri,"
Ingatan itu memudar, serentak dengan kalimat terakhirnya. Aku memikirkan satu hal, ia benar-benar tidak selamat, karena semuanya dipaksa berakhir begitu saja.
3 notes · View notes
andinafisyah · 6 years
Text
Instagram 'Penghilang' Syukur
*lihat ke cermin*
"Alhamdulillah ya Allah.. Terima kasih atas segala nikmat yang Kau berikan.. Badan yang sehat, semuanya lengkap alhamdulillah.."
*beberapa menit kemudian, buka Instagram dan scroll teruuss sampe bawah bawah bawahnya lagi*
"Ya Allah ternyata aku ga ada apa²nya"
"Kenapa mereka cantik² semua?? Kenapa merasa jadi kentang gini!?"
"Wah hidungnya mancung banget.. "
"kulitnya kinclong amat ya Robb itu kulit apa porselen..?"
"Wuih aku kapan ya bisa jalan² kesana?"
"Astaga itu barang² mahal..Bagus² banget sii.. Aku ga punya begituan.. "
"Dimana beli baju begitu!?"
"Ih make up nya Bagus.."
"Badannya.. langsing amat ya robb adu duhh.. Aku kapan bisa kek gitu.. :(( "
See?
Ga akan pernah kelar kalau selalu melihat kelebihan orang lain secara "zahir"nya.. Kita tak tau apa yang terjadi dibalik seuprit foto instagram mereka. Namun jangan sampai su'udzon setiap melihat postingan Bagus orang lain.
Turut berbahagia saja, dan syukuri apa yang telah kamu punya yang mungkin tidak dimiliki orang lain. ♡
117 notes · View notes
citraprmta · 5 years
Text
TARGET (PART #3)
AKHIRNYA.... (doa ku saat itu tentang kepenginanku merantau, diijabah sama Allah)
Alhamdulillah ketrima di salah satu tempat kerja yang masih se-linier dengan dunia perkuliahanku. Dengan gaji yang cukup untuk biaya kos, biaya hidup, nabung dan pengen beliin ini itu ke bapak ibu. Ahamdulillah sedikit demi sedikit bisa menikmatinya. Rekan kerja yang,....... ya begitulah pasti ada plus minusnya. Mulai masuk bulan ke tujuh kira-kira, rasa-rasanya pengen resign dan nyari kerja deket rumah. Sampai saat ini, rejeki masih di tempat kerja tersebut. Batinku, nikmatin sajalah. Siapa tau Allah punya rencana terbaik dan terbaik buat selanjutnya.
Tahun berikutnya,  mulai terbayang-bayang masalah nikah. Usia sudah protes untuk segera memikirkan hal tersebut. Tahun ini tahun dimana usiaku akan menginjak usia 24 itu berarti aku tak boleh main-main dengan “percintaan”. Ditandai dengan obrolan ringan dengan Ibu yang selalu menyebut angka 25 dan masalah nikah. Harus gimana, mau tak mau aku memikirkan dan memasang target ini itu.
Ngobrol-ngobrol masalah target, ada yang bilang “nikah kok di target”. Aku nggak peduli karena memang setiap langkah kita mempunyai tujuan, dari mana tujuan itu diperoleh? Ya dari target-target kita. Sudah menarget apa saja di usia saat ini? Mau narget apa saja di tahun ini? Kamu nulis dimana target-target itu?
Bagiku......target atau tujuan dalam suatu perjalanan hidup itu perlu. Biar apa? Biar semua yang dilakukan ngga ada yang sia-sia.  Nggak usah jauh-jauh, misal bikin target nabung Rp. X di bulan ini, tujuannya buat beli suatu barang. Itu perlu lhoooo *menurutku sih. Kalau kalian gimana? Semoga pencapaian kalian saat ini nggak jauh dari target yang sudah dibuat ya.
Masih bicara masalah target, punya temen deket yang beda jauh kalau ngomongin target. Suka bingung kalau mau cerita, lebih seneng dipendem dan ditulis dalam satu block note kecil tentang target target ku dalam satu tahun ke depan. Dia, ndak begitu mempermasalahkan tentang target dan selalu bilang yaudah jalani aja dulu heheh kadang suka gemes sendiri karena bagiku kemana kaki kita melangkah disitu ada sesuatu yang ingin kita capai. Tapi sayangnya buka untuk pemikiran dia. Yaudah, pilih mengalah dan membicarakan lain hal demi percakapan yang membekas. Suka nanya ini itu, jawabannya juga masih flat aja, mau beradu argumen tapi takut. Akhirnya pilih diem aja hehehe
Krik krik diam diam diam
.........................
Semoga target kalian selalu tercapai ya, semangat berusaha dan berdoa yakin bahwasanya setiap kaki kita melangkah selalu membawa berita baik. Selamat menjalankan ibadah puasa :)
2 notes · View notes
rifkialwafi · 3 years
Photo
Tumblr media
“Ngapain si, kita kesini?”
“Biar lu suka baca,” katanya tegas.
“Yee, gini-gini gua juga udah rajin baca kali,” timpal Ra sambil menarik tengkuk mata kiri dan menjulurkan lidahnya, tanda sedang meledek.
“Baca apaan? Curiga gua,” tanya Af.
“Baca chat gebetan gua lah. HAHAHA.
Benar saja, “Heh, baca chat sama gebetan lu ga bikin otak lu terisi dengan pengetahuan. Yang ada lu malah merasa kesepian kalo dia ga ada.”
“Ish, nyebelin banget si.”
“Iya, kan?”
Hening pun hadir di sela-sela obrolan mereka yang sedang naik eskalator itu. Dan yang baru Af ketahui juga, bahwa Ra ternyata baru pertama kali ke toko buku. Termasuk, ia baru pertama kali naik eskalator. Ia bahkan hampir panik ketika Af telah naik duluan. Karena menyimpan gengsi yang begitu tinggi, akhirnya dengan takut Ra naik dengan sembrono, hampir saja jatuh. Af tidak begitu peduli, ia merasa bahwa Ra harus belajar sendiri untuk bisa menghadapi apa-apa yang baru ditemui. Af tidak ingin Ra menjadi wanita yang terus bergantung pada laki-laki, apalagi orang yang sedang disukainya itu. Ra harus menjadi mandiri, ia harus jadi kuat, meski diam-diam ada seseorang yang juga menyimpan perasaan begitu kuat kepada sahabatnya itu. 
0 notes
kaptenlangit · 6 years
Text
Aku ingin berdamai dengan benci. Cecarku sore menjelang genap pukul 4 sore.
Mencipta sayang tak bertepi. Tapi luka lama masih menganga. Tambah ku lagi.
Cukup dalam bahkan. Masih dengan bersungut tanda sebal.
Dan pria dihadapan ku masih terdiam. Bungkam.
Lalu? Aku harus bagaimana? Tanya ku lagi kesal. Karena merasa tak dihargai.
Tanyakan saja pada gadis didalam cermin ini. Sudah cukup baik kah dia untuk membenci yang lain?. Jawabnya sembari memberi cermin bundar berhias bunga sakura.
---
Diam.
7 notes · View notes
aksarayoshiie · 4 years
Photo
Tumblr media
Slide 1 : Nyapa dulu 👋🏻. . Silde 2 : Covid-19, cepat kelar donk 😑. . . Satu persatu "Plan List or To do List" aku ketunda 😥. Balik lagi sebenarnya, manusia hanya berencana tapi mungkin rencana Allah lebih baik. Tetap sebarkan positive vibes gaes ✌🏻. . . Now, ayo susun ulang list baru, menyesuaikan keadaan. Bismillah... Semoga Allah mudahkan, semoga Allah lancarkan. Ingat, Allah memberikan cobaan sesuai kemampuan hambanya. 😊😉. . . . #aksarayoshiie #aksaraku #ceritasingkat #ceritahariini #tulisanku #quoteoftheday #quotesdaily (at Pekanbaru) https://www.instagram.com/p/CC-WefqgSyo/?igshid=v2g2om28uccg
0 notes
khansa-pake-s · 7 years
Text
Genangan dan Kenangan
Kamu tahu apa yang air hujan berikan kepada kita?
Genangan dan kenangan. Dan butuh waktu cukup lama untuk membuat genangan itu menjadi perlahan menghilang. Sama halnya dengan kenangan. Mungkin butuh waktu lama untuk menghilangkan kenangan, bisa selama menghilangkan genangan, bisa juga lebih dari itu. Tetapi satu hal yang pasti. Genangan tidak perlu dipaksakan untuk akhirnya mengering sendiri, dan menghilang. Genangan hanya butuh waktu. Apakah sama seperti kenangan? Untuk yang satu ini, aku rasa tidak. Mengapa kenangan harus dihilangkan? Ini kenangan; memori atas semua kejadian di masa lampau, bukan genangan air hujan yang seiring berjalannya waktu akan datang lalu menghilang. Terus begitu sampai akhirnya musim hujan berhenti. Tetapi kenangan tidak bekerja seperti genangan. Buat aku, kenangan bukanlah suatu hal yang pantas untuk dilupakan. Kenangan. Mengenang. Dikenang. Kenangan itu ada untuk dikenang. Kita mengenang karena mempunyai kenangan. Jadi tidak ada gunanya untuk melupakan, menghilangkan, menghapus, memusnahkan kenangan. Percuma. Karena tujuan kenangan sendiri ada ya untuk kita mengenang.
Apa yang bisa kamu dapatkan dari yang hujan berikan?
Untuk genangan, aku mendapatkan baju yang kotor atau sepatu yang baru saja dicuci terkena lumpur lagi.
Untuk kenangan, aku mendapatkan sedikit kehampaan dan perasaan campur aduk lainnya. Aku merasa hampa karena kenangan itu berarti mengenang sesuatu yang terjadi di masa lampau, yang kejadian itu tak akan ada lagi. Dalam beberapa kasus, bukan hanya kejadiannya saja yang tak ada lagi, namun juga orangnya. Hatiku sedikit tersentil ketika aku tak bisa mengulang kejadian sekali lagi. Hanya sekali lagi, lalu aku berjanji takkan lagi meminta. Hanya mengulang, bukan memperbaiki. Eh, walaupun tentu saja jelas kalau memperbaiki lebih baik. Tetapi semua itu tidak bisa karena sekali lagi, kenangan hanya ada untuk dikenang. Tidak lebih dari itu.
Apa yang membuat hujan juga memberikan kenangan? Bukankah hujan hanyalah sekumpulan air yang turun dari langit ramai-ramai yang makin lama hujan turun, maka akan membentuk genangan. Bukankah sebenarnya hujan hanyalah membentuk genangan?
Mungkin memang hatiku yang terlalu melankolis, tetapi jika kamu benar-benar merasakan suasana hujan, kamu akan mendapati dirimu dihujani kenangan pula. Hujan punya cara sendiri yang juga tidak aku ketahui mengapa setiap kali hujan turun, ia selalu membawa kenangan. Dibalik sekumpulan rintiknya, dibalik aroma setelah hujan berhenti, ia seperti membawakan pesan untukku bahwa ada sesuatu yang harus kuingat, sesuatu yang harus kuputar ulang dalam kepala, terlepas dari kesibukan dan kegiatan yang sedang kujalani. Sesuatu itu adalah kenangan.
Pertanyaan terakhir. Bencikah kamu terhadap (apa yang diberikan) hujan?
Tidak. Sepatu kotor yang terkena genangan bisa dicuci, kan? Dan untuk kenangan, mengapa harus dibenci? Itu bagian dari yang terjadi di hidupku, kalau aku membencinya, berarti aku tidak sepenuhnya mencintai hidupku. Bagaimana pun juga, tidak semua kenangan itu buruk. Meskipun ada yang menyakitkan, setidaknya biarkan kenangan itu ada untuk menjadi pengingat bagiku. Agar aku tidak jatuh ke lubang yang sama. Agar aku bisa belajar berdamai.
2 notes · View notes
gadisbiru · 3 months
Text
Tentang mu (3)
Ebi, beberapa orang bertanya padaku tentang "bagaimana awal mulanya?" tentang cerita yang terjadi antara kita. Sedang aku, tidak pernah bisa menjelaskan, bukan hanya tentang bagaimana awal mulanya, tapi juga tentang bagaimana pada akhirnya.
Kata seseorang padaku, 'tidak semua bisa kita genggam, ada beberapa hal yang memang harus dilepaskan demi kebaikan bersama, karena definisi perjuangan bukan hanya berjuang mendapatkan tetapi juga berjuang melepaskan.'
Posisi ku saat ini adalah sepertii lagu Okaayy, 'Meski kita berdua jatuh cinta, tapi kau bukan yang ku punya' 'meski disini hatiku terluka, tapi pergi pun tak bisa'
Apa yang harus aku lakukan? Menunggu harapan kecil itu atau melupakan dan melepaskan :')
4 notes · View notes
manifestasirasa · 7 years
Quote
Aku ingin mata ini tak hanya melihatmu, tapi mampu merasakan setiap hal dalam dirimu. Aku ingin telinga ini tak hanya mendengar suaramu, tapi mampu memeluk setiap tangis, tawa, amarahmu bahkam diammu. Aku ingin tangan ini tak hanya memelukmu, tapi ia mampu masuk ke dalam seluruh ragamu. Aku ingin…
Namaku Illy, perempuan biasa yang tak biasa. Aku sungguh terobsesi pada Dyandra sejak masa SMA dulu hingga saat ini. Saat Dyandra memilih dan akan melanjutkan hidup dengan perempuan lain. Dan aku mulai gila…
bersambung
17 notes · View notes
penaimaji · 7 years
Text
Pinta
Wanita itu duduk termenung, sendiri, di atas sajadahnya. Tertunduk malu, ia. Tak ubahnya manusia biasa, hendak memohon ampun padaNya. Tangannya mengadah keatas, ia menangis mengutuki dirinya; masih menyimpan sebuah rasa yang biasanya disebut cinta, pada salah satu hambaNya disana.
Airmatanya terus jatuh meluruh, membuatnya merasa berdosa apabila terus terperangkap pada kecondongan hati yang tak pasti. Jikalau memang rasa ini membuat semakin jauh dariNya, ia berharap untuk dijauhkan, bahkan dihilangkan. Ia memohon agar selalu terjaga, dan terhindar dari benih-benih laknat.
"Rabb, pertemukan aku dengan orang yang mencintaiMu diatas segalanya, yang mencintaiku karenaMu dan yang kucintai karenaMu. Namun, jika memang rasa cinta ini membuatku mendekat kepadaMu dan dialah yang Kau tetapkan sebagai jodohku, maka pertemukanlah kami di waktu yang tepat. Disaat kami telah siap, pertemukan kami dalam kesucian cintaMu”, pintanya dalam hening.
Malang, 20 Februari 2018 | Pena Imaji
47 notes · View notes
berceritakembali · 5 years
Text
Hilang
Sudah ku sampaikan pada hati perihal kepergianmu terjadi bukan tanpa alasan. Namun ia masih sulit sekali untuk menerima.
Sudah ku sampaikan pula pada hati, bahwa tak usahlah menyimpan kenangan singkat antara kita terlalu dalam. Sebab patah hati tidak meninggalkan bekas, selain perih dan air mata yang menetes sendirinya sampai ia puas.
Sudah ku sampaikan  pada otak perihal yang sama. Namun ia masih sulit sekali untuk berhenti memikirkan cerita kita yang singkat itu.
Namun dari kehilangan sosok yang tenang sepertimu, aku belajar untuk mengerti bahwa berharap memang hanya secukupnya. Atau.. tidak perlu sama sekali menaruh harap pada ketidakpastian.
Terima kasih untuk sepasang telinga yang mau mendengar tanpa menghakimi, tatapan teduh dari sepasang mata yang menyimpan makna tersendiri, dan hal-hal yang kini hanya bisa kusampaikan melalui doa.
Semoga kita dapat berjumpa lagi di lain waktu, dengan cerita dan keadaan yang semoga lebih baik dari kala kita berjumpa. Semoga...
0 notes
andinafisyah · 7 years
Photo
Tumblr media
Na'udzubillah... Smoga kita smua dijauhkan dr neraka. Aamiin.
148 notes · View notes
ummaxrimawa · 5 years
Photo
Tumblr media
one day, it will be a few years ago. . . Menikmati indahnya alam nan agung sebagai pendorong jiwa manusia untuk menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah dan memotivasi menunaikan kewajiabn hidup. Karena refresing jiwa perlu untuk memulai semangat (kerja) khususnya yg selalu 24/7 dirumah membersamai anak dan suami kode berat ya buibuk😂😂 . . apalagi sesudah lebaran eh pas lebaran juga disini ga libur 😓 baru libur nasional senin kemarin tpi yg tidak direncankan kadang terjadi kenapa? karena Allah sudah merencanakan apa yg tidak kita ketahui semua telah terulis dan kadang yg kaya gini tuh bikin terharu kadang manusia suka ga ngerti tapi ini yg terbaik semuanya telah diatur sedemikian indahnya MasyaAllah :)) . . . "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut: 20) . . . Sedikit cerita sudah mulai masuk musim panas yg dicari pasti tempat kaya berair, mau ke kolam renang tapi gaboleh secara aturan harus pake 👙 doang😂😂 sampe sekarang belum kebayang untuk pergi kesana cuma masi kangen aja kolam di Indonesia banyak pilihan dan banyak spot2 rasa kolam milik pribadi 😁 . . . Tetapi Alhamdulillah ada danau. di danau jarang ketemu orang2 dan mau pakai pakaian apapun bebas tak ada aturan pokok . . #ceritasingkat #liburankeluarga #travel #trip #discoverunder5k #summer #vacation #lake #boat https://www.instagram.com/p/BysRvQJIScw/?igshid=rm7lb9lku807
0 notes