Tumgik
#doksip
deepreliefjournal · 7 years
Text
Udah Satu Tahun Aja.
Hi! Welcome back to my channel! (lah? youtuber?)
Hahaha. Kebanyakan nonton youtube jadi gini nih.
Sebelumnya mohon maaf (seperti biasa) atas lenyapnya aku dari dunia tumblr ini dalam jangka waktu yang lumayan lama. Karena ketidak-konsisten-an ku untuk menulis. Dan karena banyaknya kewajiban lain selain menulis. Mungkin moment-moment lain tidak cukup menarik atau tidak cukup memorable untuk aku tulis, atau tidak cukup waktu? atau moment nya dirahasiakan? atau ditunda tunda terus nulisnya, atau gimana? Ah sudahlah banyak alasan. Ya pokoknya intinya gak konsisten. Titik.
Kepanjangan ya openingnya... *krik*
Kedatanganku kali ini dengan sebuah cerita yang bisa membuat aku segera menulis di tumblr. Berarti cerita nya memorable banget dong? Iya lah. Tentu. Kalo nggak bisa taun depan kali baru nulis lagi. Hehe
Dulu aku pernah nulis tentang cerita internsip ku kan? Tapi seingetku itu udah awal tahun, jaman nya masih jaga IGD, 4 bulan pertama internsip. Sekarang? Sekarang wes rampung mba’e... Tadinya niatnya mau nulis di setiap stase selama internsip. Stase rawat inap setelah IGD, lalu puskesmas. Tapi apa daya, wacana tinggal lah wacana. 
Kemarin abis acara perpisahan di Rumah Sakit, hari terakhir sebagai Dokter Internsip di RSUD Bangkinang. Nggak usah ditanya perasaannya. Campur aduk. Sedih, seneng, lega, takut dll dsb. Tapi bisa dipastikan perasaan terbesar adalah sedih. Either sedih karena bakal meninggalkan temen-temen, suasana rumah sakit, atau sedih karena abis ini pengangguran. Hehe
Gimana nih La, kesan nya selama 1 tahun internsip di Bangkinang?
Ini pertanyaan kayak pertanyaan di video yang aku buat kemarin buat ditampilin di acara perpisahan. Di video aku gak bisa ngomong panjang lebar. Tapi aku ingin menulis panjang lebar disini! *evil laugh*
Setahun aku menjalani internsip di Bangkinang, mungkin nggak sama rasanya sama temen temen lain yang merantau jauh dari rumah selama internsip. Bangkinang cuma 1,5 jam dari rumahku. Jadi wajar menurutku banyakan suka nya ketimbang duka nya, karena deket rumah, mengurangi setengah beban selama internsip. Beda sama temen-temen yang jauh dari rumah.
Emang bener kata orang-orang terdahulu (terdahulu internsipnya maksudnya), internsip itu enak nggak nya bukan ditentuin dari wahana nya, tapi dari orang-orang kelompoknya. Yaa, wahana jelas tetap memberi pengaruh. Tapi kalo temen temennya enak, ya bakal enak aja ngejalaninnya. Temen-temen yang enak bukan berarti temen temen yang tanpa cekcok, tanpa perbedaan pendapat, tanpa perang dunia, tanpa ke-julid-an. Ini perkara otak 21 anak manusia, 21 latar belakang berbeda yang harus dijadikan satu, lho! Beda pendapat pasti. Tapi satu hal. “you’ll never know how much something means to you, until they’re gone”. And i just realized it. Di akhir perjalanan selama 1 tahun ini, rasanya semakin berat. Bahkan mereka belum gone, but i know i will definitely missing them.
They’re unique on their own way. Mungkin itu yang akan bikin kangen. 
Kak Winda yang keibuan, yang selalu dijalan yang benar, yang banyak skip kalo ada acara karena alasan suami dan anak, partner jagaku sebulan pertama, izin per dua jam buat pumping, terniat dan tertotal orangnya.
Mas Feb. Nah ini. Di awal awal kenal diem banget blasss! Apa aja juga iya, ga bisa nolak, pemalu, gak enakan. Tapi di akhir-akhir, wah julid juga ternyata. Diem, tapi sekalinya ngomong, ngakak juga.
Tara. Yang paling banyak diidolakan kaum pria. Selo aja tapi selalu yang terdepan beres nya kalo ada tugas-tugas.
Ega. Ya ini ga usah dijelasin lah ya. Hidup aku sama dia terus. Di cerita manapun ada dia.
Nanda. Cem-cemannya Mas Feb, malu malu tapi mau kalo udah dicengin. Orang ini tiap bulan ada aja acaranya. Ke jakarta, ke medan, ke aceh. Sampe hari terakhir aja masih bayar hutang jaga.
Repi. Temen sekelas SMP yang lama menghilang, ketemu lagi di isip. Anak ini yang mulutnya paling blas kalo ngomong, cuek, di akhir-akhir suka sibuk ngurusin nikahan.
Rian. Si ketua kelompok besar, asli orang ocu. Ini yang kerjaannya ngomel mulu, marah-marah mulu di grup, sama kerjaannya tebar umpan. Eh saking banyaknya nebar umpan, jadi terciduk kan yan? Makanya satu satu aja.
Kak Ica. Kecil ukurannya, banyak makannya, melengking suaranya. Ini dia!
Itang. NAH! Satu-satunya saudara se-per-trisakti-an. Tercemas, terpanik, terngocol, terbebas, terngartis, termusisi, dan dirindukan semua orang. Pas masuk rawat inap, yang ditanya perawat haikal. Masuk puskesmas, yang ditanya haikal lagi.
Yusni. Penunggu IGD. Pagi siang malam pagi lagi siang lagi, malam lagi, di IGD terus. Terbetah di IGD. Terseksi juga. Sendirinya nggak kerudungan. Kalo datang ke IGD selalu paling on. Rambut warna, lipstik cerah, blush on menyala, eyeliner on fleek. Terdandan.
Kiki. Ter-bebas dan ter-selo kalo ini. Apa aja oke, apa aja iya, apa aja mau, apa aja ngikut. Ter-tanpa konflik mungkin saking bebasnya. Ikut angin aja ya ki?
Reyhan. Udahlah ya yang ini juga gak usah dijelasin. 4 bulan pertama jaga ketemu nya dia lagi dia lagi. Jaga, makan, nongkrong, gosip. Salah satu orang yang bisa mengerti maksud aku tanpa harus aku jelaskan.
Kak Dila. Sosok misterius di awal kehidupan internsip nih. Di grup diam, jarang ketemu di RS. Tapi di akhir, ternyata julid. Hebring. Terdepan kalo udah urusan joget jogetan.
Mumu. Si arab yang kalo orang nggak kenal pasti ngiranya songong. Padahal aslinya nggak. Mungkin tegas.
Irwin. Dokter Line Today. Siapa yang nggak kenal Irwin? Urusan muka gak usah ragu lah. Ter-obgyn kalo irwin. Ter-selebgram juga. “La, bilang ya kalo mau instastory, harus cool soalnya.” ucapan yang paling aku ingat.
Ika. Si tunggal yang galak, cuek, tapi hatinya hello kitty. Yang ga disangka malah nangis pas kemarin perpisahan. Sempet melewati masa diet ketat tapi akhirnya sirna diujung internsip. Sama sepertiku. WKWK.
Kak Wika. Kita jarang ketemu ya kak, jadwalnya gak pernah bareng. Jarang ikut acara acara juga karena bolak balik pku-bangkinang setiap hari.
Kak Zenny. Yang paling diem versi cewek. Yang pusing duluan kalo udah mulai rencanain pake baju warna samaan.
Bang Rahmat. Dulu di awal serem sama bg rahmat soalnya suka marah marah di grup. Tapi di satu kesempatan nebeng pulang ke pku sama bg rahmat ternyata bg rahmat tidak semenegangkan itu. Justru fun! Tapi memang punya jiwa pemimpin dan calon legislatif yang besar didalam dirinya. wkwk
Bang Jul. Maskot internsip angkatan 5. Semua yang berasal dari bang jul lucu. Sekian.
Nah, selain mereka-mereka ini, isi rumah sakit dan suasana nya juga bakal bikin kangen. Orang-orang IGD terutama. Kakak kakak, abang-abang yang udah kayak sobi sendiri. Dan tentunya, makan-makannya! Selama aku 8 bulan di Rumah Sakit, IGD lah yang paling sering makan makan. Kangen BHD juga, kangen insenda, kangen uang jaga malam. Wkwk.
Guys. Terima kasih sudah menjadi orang asing yang pada akhirnya menjadi orang-orang terdekatku selama 1 tahun ini. Meski selama setahun ini banyak yang terjadi, mungkin kita pernah berbeda, mungkin kita pernah tak seirama, tapi kalau kata dokter Ica, itu romantika nya. Toh di akhir semua berakhir bahagia, semua saling lupakan cela, semua menjadi tak ingin cepat berpisah. Mungkin akan beda cerita kalau internsip ini 2 tahun, 3 tahun atau seterusnya. Tapi, 1 tahun ini cukup membuat aku akan rindukan kalian. Dari yang pada jaim sampe gak tau malu. Terima kasih untuk sharing ilmunya, lece-lece nya, jalan-jalan nya, jokes recehnya yang meskipun receh tapi tetep ketawa, dan semua yang udah kita jalani bersama.  
Once Pooh said, “How lucky I am to have you that makes saying goodbye so hard”. 
Then, I’m the lucky one!
See you on top, guys! Lancar-lancar semua rencana kalian kedepan. Semoga pengalaman kita 1 tahun ini cukup menjadi bekal buat perjalanan panjang kita didepan sana. Semoga komunikasi tetap terjaga ya!
*EH! BAYAR UANG KAS JANGAN LUPAAA! (trust me, kalian akan merindukan teriakan ini di grup nanti.)
Tumblr media
^bersama Pak Direktur RSUD Bangkinang & istri, serta dokter Pembimbing
Tumblr media
^Angkatan 5
Tidak. Jangan salah sangka. Kami bukan pegawai rumah makan S*derhana.
Btw,  klik link ini buat nonton video yang aku bikin buat ditampilin pas acara perpisahan kemarin. Tapi failed karena sound nya jelek. Tapi semoga ini bisa jadi kenang-kenangan buat kalian dari aku ya! Semoga berkesan! ;) 
Tambahan :
sedih tadi pagi nggak bisa ikut main main dan pamit terakhir kali di RS. Di grup line pada ngirimin foto foto terakhir. Ini nih yang bikin kangen. Kelakuannya. Suka alay. :’)
Tumblr media
2 notes · View notes
widyawiwid-blog1 · 7 years
Photo
Tumblr media
Titik awal menuju 365 langkah ke depan Tim Dokter Internsip RSUD Sabu Raijua dr. George - dr. Danniel - dr. Widya - dr. Adli #doksip #doksipntt #isipntt #myisipmyadventure (at Neo Eltari Kupang)
0 notes
ciaokhou · 3 years
Text
breaking bad news.
Buat aku, hal paling menantang setelah mulai jadi doksip jaga IGD adalah: breaking bad news. Beberapa kali trial and error ternyata masi belum bisa juga ngontrol emosi dan berakhir dengan bantuan DU/perawat untuk melanjutkan apa yang udah aku omongin:")
Pertama kali breaking bad news, waktu itu rasanya campur aduk. Bingung milih padanan kata, keslipet-slipet lidah, dan kecampur sama bahasa medis atau malah bahasa inggris wkwkwkwkwk. Sok gaya bgt lah.
Sebenernya breaking bad news kan makanan sehari-hari di IGD ya. Jadi harus bisa biasa, dan terbiasa. But indeed its really hard ya Allah:"( sebagai pemberi pesan, kitanya gaboleh yang terlalu terbawa perasaan, atau malah ikut emosi. Tapi kadang tuh rasa pingin banget ikutan emosi, waktu keluarga juga ikut emosi -apalagi beberapa minggu kemarin yang hrs breaking bad news pasien probable covid yg subhanallah byk kali. Memahamkan keluarga untuk ikut protokol pemulasaraan apalagi, hadeeuh. Dibentak keluarga iya, dikata-katain iya, nangis ngeraung-raung di depan muka iya. So, it's hard:)
Aku selalu mikir, how if aku yg ada di posisi keluarga yang ditinggalkan. Apakah akan ngerti dengan apa yang dijelaskan? Apakah akan menerima? Apakah akan dengan mudah mengiyakan protokol? Kalau aku sebagai orang awam, pasti jawabannya belum tentu. Yaa, tergantung bagaimana dokternya menyampaikan berita itu. Ga semua hal, terutama kabar buruk bisa dengan mudah masuk telinga kita dan kita terima di pikiran dan hati kita. Huhu breaking bad news sampai sekarang masi jadi PR buatku, walaupun udah hampir 2 bulan isip kita ya:")
Tapi gapapa, kata seorang teman membiasakan sesuatu yang kita tidak suka itu emang ga mudah. Hati kita menentang, pikiran kita menolak, tapi keadaan menuntut kita untuk bisa. Jadi pelan-pelan tak apa, nanti juga paham. Yok semangat, bismillah!
0 notes
bornouniforms · 3 years
Photo
Tumblr media
Bright, bold and beautiful! With the many color options available for the Classic III Monitoring Stethoscope find the one that is uniquely you! Shop now at the link in our bio. 🧡 @bornouniforms is an authorized retailer. Shop now at the link in bio and pay later with no interest! www.bornouniforms.com Repost @3mlittmann #littmann #littmannstethoscope #stetoskop #stetoskoplittmann #nurse #dokter #littmannclassic #doctor #m #fk #stethoscope #coass #ppds #estetoscopio #medicina #medicine #stetostag #nurselife #singapore #nurse #littmannindonesia #fakultaskedokteran #littmannsurabaya #fkuwks #palife #fkciputra #alkessurabaya #doksip #medstudent #bornouniforms https://www.instagram.com/p/CNnK1bABAOy/?igshid=qhwq196m7ypi
0 notes
besokujian · 7 years
Text
Yang berubah
Pertama kali apply form dengan embel-embel fully fund, Diriku menumpahkan semua keputusasaan gadis 25 tahun dalam hidup. Curcol abisssss. Desperado, parah. Dan, ga lulus dong. Di percobaan kedua, Saya konsultasi dengan sejawat di benua lain, kata dia “ Tbh, people who hire others don’t really care how frustated they are. All they care is if you are motivated and hard working, what they care about it that you handle your frustation in a mature way,It sounds insensitive but that is how they are. So that’s why don’t tell them. Tell your emotions to people who care for you”. Yaiyalah. 
Parah, itu waktu emang putus asa banget jadi manusia.Sesederhana dengerin lagu Tiap Senja punya Float bisa tsunami air mata. Yuk kita kutip liriknya:
Bilakah kau menepi, di labuhku Bilakah kau menjauh Membentangkan jelas di sana,namun tak teraih Kau tak datang umpama... Biar ia berlabuh, di pantaiku Darahku kian menderu Sadarikah jelas di sana, apakah karnamu Kau tak nyata, pun tak semu...
Udah bikin sedih ga sih? Duh, tolong nian, jangan bayangin liriknya sebatas seorang lelaki yang belum hadir untuk menghalalkan, tapi sekompleks -mau kerja tapi lamaran ga ditanggepin, mau sekolah tapi duitnya ga cukup, mau jualan terus endorse orang lain malah produknya ditolak, orang tua sakit kronis selalu mendoakan jodoh anaknya tapi belum ketemu- atau yang lebih kompleks lah. 
Pernah ada di titik itu rasanya rapuh bener.(((RAPUH))). Lembek, ngalahin tahu mentah :3
Kabar baiknya, makin kemari makin positif. Diterba angn positif dari 8 mata angin. Alhamdulillah.
Jadi, apa yang berubah?
Sudut pandang
Kalo kemaren self center bener jadi manusia, sekarang sudah bisa melihat seitar lebih jernih. 
Telat.
Iya, tapi setiap orang mekar pada waktunya, kan?
__
Pagi ini kembali pusing. Pusing parah. Parah bener. Beneran pusing.
Internship di puskesmas, mengharuskan tiap dokter membuat Mini Project, kabar baiknya Mini Project yang akan dibuat adalah kerja tim, bukan individu. Topik yang diangkat adalah? Gizi Buruk.
 Dari dulu juga masalah ini ada terus. Ga selesai. Pertanyaannya: Kenapa?
__
Dari jaman MDGs sampai SDGs sekarang beberapa hal ini tetap menjadi perhatian: No Poverty; Zero Hunger; Good Health and Well Being; Artinya, ini bukan cuma perhatian bagi pemerintah Subus, tapi ini emang isu dunia. Harus bener dituntaskan. Bukan?
Kembali ke gizi buruk, di Subus ada kecamatan, namanya Penanggalan. Nah, di kecamatan Penanggalan inilah wilayah kerja Puskesmas kita. Membawahi 6 desa. Dalam pelaporan Mini Project ini, kita udah dapat data jumlah pasien gibur yang ada. TIga orang. Tolong nian, TIGA orang. Di tempat se-maju Subus aja bisa ada tiga pasien, gimana di belahan lain Indonesia yang lebih pelosok? Gimana di daerah 3T? Alamak.
Makin diitelusuri, Mini Projet ini membawa kita ke lingkaran yang ituzi bu-itu aja.
Kenapa gizi buruk?
Karena Miskin.
Kenapa Miskin?
Karena Ga bisa cari uang
Kenapa Gabisa cari uang?
Karen kerjaan ga tetap, kadang ada lebih sering ga ada.
Kenapa gitu?
Karea ga punya keterampilan.
Kenapa ga punya?
Karena miskin.
Dan begitulah berulang-ulang.
__
Pusing ga sih?
Membuat sebuah Mini Project tapi berakhir jadi deretan huruf di atas kertas doang? Buat apa kalo cuma bisa menyelesaikan tugas selama iship aja? 
Ga akan bisa kalo cuma doksip yang turun tangan, atau petugas puskes program gizi, atau Dinkes aja. Ga akan bisa. Semua harus turun tangan kan. Semua, kan?
Iya,bukan?
3 notes · View notes
milucumiluco · 7 years
Text
Ada banyak orang yang menginginkan tempat ini dan saya masih mengerutu kenapa berada disini. Berdo'a-do'a supaya bisa liburan setahun penuh ternyata tak dikabulkan. Disini untuk menyelesai apa yang sudah dimulai atau menambah rumit permasalah yang ada, ntahlah. Bukankah Tuhan itu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita pinta. Berusaha sepositif mungkin, ini semua maunya Tuhan, ini semua rencana Tuhan. Ada yang baik disini. Pasti ada. Seperti tadi ibu hamil menunggu hampir dua jam di poli cuma untuk USG, si ibu datangnya kesingan, dokternya sudah selesai poli. Mau ada operasi. Siibu nunggu dengan sabar diluar ditemani suami tentunya, dari kenyang lapar beli gorengan hingga sangat lapar rencana mau beli makan didepan dokternya tiba-tiba datang lagi kepoli. Disibu di usg dan hasilnya hamil kembar dong. Si doksip macam saya aja hampir nangis saking terharusnya lihat ekspresi ibu dan suami. Siibu pulang dengan suara dan langkah ringan. Coba ibunya ga sabar dan pulang, ga dong dia kalo ada dua nyawa lagi di perutnya.. ada rezeki besar yang diaa dapat karena sabar menunggu. Termasuk rencana Tuhan bukan. Ia, pasti. Siibu dan suami akan menjadi orang tua dari si kembar dan saya sebagai salah satu saksi (butiran debu) kebahagiaan mereka. Ini sudah bulan kelima iship dan saya masih ngoceh.
0 notes
deepreliefjournal · 7 years
Video
youtube
SEPENGEN ITU NGEPOST INI DI TUMBLR!
Soalnya aku yang bikin video ini aja udah nontonin ini berulang kali dalam 2 hari ini. Jadi harus kudu wajib masuk ke tulisan. Biar apa? Biar gak lupa sampai tua!
Ini nih. Mau jalan jalan perpisahan gini aja drama nya udah kayak tersanjung, belasan episode. Dari awal internsip yang udah ancang-ancang mau liburan akhir ke Bintan, terus dengan segala keterbatasan, segala perseteruan, turun tingkat jadi liburan ke padang aja. Kemudian kembali turun jadi ke bukit tinggi dan harau aja, kemudian semakin turun jadi ke Dekotoz dan bukit tinggi. Dan akhirnya sampailah pada kesimpulan liburan 1 hari di Dekotoz aja, which is cuma 1 jam dari Bangkinang, dan ditambah 1 hari di Harau. Pertimbangan terbesar dalam keputusan ini adalah, pingin yang bisa ikut semuanya tanpa kecuali, pembimbing juga semuanya. Dan ternyata, meskipun akhirnya Kak Winda dan Revi juga tetep nggak bisa ikut, tapi alhamdulillah jumlah yang ikut tetep maksimal.
Akhirnya kita semua sepakat pada keputusan liburan di Dekotoz Villa aja yang deket, tapi kita harus bikin acara yang asik, yang berkesan, yang bisa diinget sampe kapanpun. Ditunjuklah aku jadi penanggung jawab acara liburan perpisahan ini. Di satu sisi, seneng sih soalnya aku suka ngurus-ngurus ginian. Tapi di satu sisi lagi juga beban, gimana kalo nanti acara yang aku bikin jadi nggak berkesan, jadi krik krik, jadi ngebosenin? Dan di satu sisi lagi, kemarin sebelum jalan jalan ini banyak bgt urusan yang harus diselesaikan selain ini. Jadi ngurusin acara ini akhirnya mepet-mepet banget.
Untungnya aku punya anggota acara yang cemerlang dan siap membantu. Terima kasih Itang, Dekga, Miska dan Ika udah bantuin mikir, udah bantuin persiapan acaranya meskipun mepet. Dan meskipun anak anak sekelompok susah banget kalo udah dimintain pendapat, yang pada akhirnya semua keputusan kita ambil sepihak. Karena kalo nungguin keputusan bersama, jadi lama dan bertele tele. Inget banget buat nentuin warna baju aja bisa riweuh banget. Wkwk
Pada awalnya, kita agak ragu sama destinasi pertama liburan ini. Karena, ya.. siapa yang tau dekotoz? mungkin cuma beberapa orang yang tau. Lokasinya juga ga jauh dari bangkinang, di 13 Koto Kampar yang cuma ada danau doang. Tapi ternyata kita fun banget selama disana. Begitu sampai villa, kita langsung kredensial. Ini udah diumumin dokter Ica dari sebelum berangkat kalau kredensial akhir diadakan di Dekotoz. Setelah pusing dengan berlembar lembar kertas kredensial akhirnya kita makan siang di pinggir kolam renang dan setelah itu main games yang udah disiapin sama anak acara.
Games nya simple-simple banget. Tapi, entah kenapa jadi seru banget! Games nya cuma makan kerupuk, balap karung, panahan dan polo air. Kelompoknya dibagi 2. Ditengah tengah menjelang ashar kita sempet main kasti juga. Dan games kita siang itu memakan banyak korban. Ada yang luka, ada yang lecet, ada yang memar. Tapi semuanya nunjukin tawa bahagia. Lapangan buat main mainnya di dekotoz cukup luas dan asri. Ya, cuaca nya emang ngga bisa diboongin, terik banget. Tapi tetep nggak ngehalangin kita buat seneng seneng siang itu. Yang bikin makin happy? Dokter ica, salah satu pembimbing yang kita cukup segani, karena emang beliau sosoknya kaku gitu, mau ikut apa aja permainan yang ada. Dan beliau ikut semangat gak kalah sama kita semua. 
Setelah basah-basahan main polo air di kolam renang, sekitar jam 5 kita turun ke danau buat main kano. Main kano disini didampingi langsung sama orang dekotoz nya. Emang sengaja main kano sore biar ga terlalu panas dan pas sunset. Tapi sayangnya kita nggak dapet sunset yang bagus sore itu. Main kano keliling danau, nyebur ke danau rame-rame, berenang di danau. Ah, seru! Nilai plus dekotoz ini lagi, mas mas yang ngedampingin sekalian fotoin dan videoin selama kita main didanau. Jadi, jangan khawatir akan ga ada foto nya selama basah basahan di danau. (semacam endorse lama lama....)
Setelah puas main, kita break maghrib dan bersih bersih. Menurut rundown, malem kita ngadain acara bbq sambil malam keakraban di pinggir kolam. Tapi apa yang terjadi? Begitu abis maghrib, beberapa yang udah mandi nungguin sambil mulai makan malam di pinggir kolam. Tiba tiba, ujan deres banget sederes deresnya ditambah angin guede banget. Udah kayak badai. Literally. Kita yang dbawah atap aja sampe basah kuyup saking air ujannya ketiup angin kenceng sampe kedalem tempat makan. Deg-degan banget gimana ceritanya kalo malam keakraban ini gagal.
Alhamdulillah akhirnya ujan reda. Puas deh basah basahan seharian. kolam renang, danau, terakhir hujan! Meskipun mulai acaranya telat, tetep semua rundown berjalan sesuai rencana. Nonton video bareng (video mulu yah. Iya di akhir internsip ini aja aku udah bikin 3 video berbeda. wkwk), tukeran kado, terus lanjut games ringan. Games ringan malem itu disponsori oleh itang. Itang bikin TTS seputar rumah sakit. Dan kelompok yang kalah harus mau di bedakin, di lipstikin, harus foto dan post di sosial media masing masing. Ini TTS bener bener ngebingungin sebenernya, karena clue nya emang internal jokes banget. Pasti orang diluar kelompok kita gabisa deh ngejawabnya. Dokter pembimbing aja bingung. Hahaha
Terakhir ditutup dengan sharing session tentang internsip selama satu tahun ini. Suasana hangat dipadu cuaca dingin malam itu bener bener pas banget. Dan saking asiknya kita sampe nggak berasa kalau jam udah lewat tengah malam. Iya, kita beres jam 12 lewat. Kita lanjut istirahat karena besoknya masih harus melanjutkan perjalanan ke Harau.
Bahkan sejujurnya aku udah nothing to lose soal ke Harau ini. Karena yaudah kan, bingung juga rame rame ke harau ngapain? paling foto doang. Kalo main sampan-sampanan yang orang sering datengin itu, kita udah main kano. Sempet bingung tapi yaudahlah jalanin aja. Ditengah perjalanan ada yang ngasih info kalo ada outbond disana. tapi ngga ada yang tau info jelas tentang outbond ini. Yaudah tetep lanjut ke Harau, dan ternyata bener ada. Mampir makan siang di Payakumbuh, lanjut outbond di Harau.
Capek? Iya. Lelah? Iya. Tapi main outbond semua tuh. Ya aku nggak main sih, soalnya takut yang tinggi tinggi. Hehehe. Tapi mostly main semua. Awalnya masih yang “ah aku nggak ah”, atau “nggak tertarik aku.” Eh setelah rombongan pertama naik, disulut dengan “Ah Lemah!”, udah aja akhirnya semua jadi naik. Lagi lagi kecuali aku. Wkwk.
Di bus emang pada tewas sih. Ada yang mabok darat, ada yang kecapean, tapi yang namanya itang tetep bergitar dan bernyanyi. Alhamdulillah kita punya musisi satu. Yang bahkan jiwa musisinya lebih kental ketimbang jiwa dokternya.
Di jalan pulang kita sempet mampir makan di Bandrek House. Ya makan doang biar ga mampir mampir makan lagi soalnya udah sore juga. Alhamdulillah sampe Bangkinang jam 8 malam dengan selamat, dengan bahagia, dan pastinya dengan harapan besok jaga igd dan ruangan diliburkan. Namun harapan sirna saat dr. Ica tetap bilang “yang libur yang jaga pagi aja. Jaga siang dan malam tetap masuk.” Wkwk.
Nggak nyangka perjalanan singkat dua hari itu would be so fun. Jujur awalnya ragu akan jadi fun karena banyaknya drama sebelumnya. Dan dua minggu sebelum jalan jalan ini, aku dan beberapa anak anak lain juga udah jalan jalan ke bukit tinggi duluan. Awalnya ini rencana aku, ega, itang sama reyhan doang yang mau ke bukit tinggi dengan tujuan ngajakin itang dan reyhan jalan jalan lihat sumbar, karena si curut berdua ini dari luar kota. Eh tapi ternyata jadi banyak yang ikut. Tapi alhamdulillah, semua berjalan lancar dan semua happy.
Terima kasih lagi ya guys sudah sama sama buat acara jalan jalan perpisahan kita jadi fun, jadi berkesan, dibalik semua drama yang terjadi sebelumnya dan selama satu tahun ini. Pada akhirnya kita tetap melupakan semua dukanya dan larut dalam kebersamaan selama dua hari kemarin. Semoga bahagia nya dua hari kemarin tetap bisa terasa dan teringat sampai kapanpun ya!
Singkat, namun akan selalu teringat.
Tumblr media
^BONUS FOTO! ;)
0 notes
bornouniforms · 3 years
Photo
Tumblr media
Posted @withregram • @3mlittmann The Littmann CORE Digital Stethoscope isn't the only new addition! The Littmann Cardiology IV Stethoscope that you know and love is now available with the High-Polish Rainbow Chestpiece and Plum Tubing to help you spring into the new season! 🌸 @bornouniforms is an authorized retailer. Shop now at the link in bio and pay later with no interest! www.bornouniforms.com Repost @3mlittmann #littmann #littmannstethoscope #stetoskop #stetoskoplittmann #nurse #dokter #littmannclassic #doctor #m #fk #stethoscope #coass #ppds #estetoscopio #medicina #medicine #stetostag #nurselife #singapore #nurse #littmannindonesia #fakultaskedokteran #littmannsurabaya #fkuwks #palife #fkciputra #alkessurabaya #doksip #medstudent #bornouniforms https://www.instagram.com/p/CNcU8TMB42I/?igshid=no78bqs10wrh
0 notes
itsicha · 7 years
Video
Doksip BP menanti jam-jam loket pendaftaran tutup :)))))) (at Puskesmas Ngadiluwih)
0 notes