Tumgik
#dongeng nabi muhammad
sabaryangindah · 2 years
Text
SEGERA TUTUPI DOSA DENGAN TAUBAT DAN AMAL SHALIH
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
“Bertakwalah kepada Allaah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih).
Pelajaran dari hadis ini, bahwa seorang hamba apabila terjatuh dalam dosa, hendaklah bersegera menghapusnya dari catatan amal, supaya ia terhindarkan dari segala dampak buruk yang akan timbul dari dosa yang ia lakukan. Oleh karenanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
وأتبع السيئة الحسنة تمحها…
“iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena dapat menghapusnya…”
Kalimat yang menunjukkan kesegeraan, artinya segera tutupi dosa-dosa dengan taubat dan amal saleh. Jangan menunda-menunda. Karena dosa yang mengendap lama dalam diri, akan sangat berbahaya. Dosa yang tidak segera ditaubati dikhawatirkan akan melahirkan dosa lain. Semakin banyak dosa, hati akan semakin gelap, tertutup noda-noda dosa.
Allaah berfirman,
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ * كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Wahai Muhammad, ingatlah ketika Al Quran dibacakan kepada orang kafir. Orang kafir itu berkata, “Al Quran hanyalah dongeng orang-orang dahulu.” Sekali-kali tidak! Bahkan hati orang-orang kafir itu telah tertutup oleh dosa yang mereka kerjakan (ron)” (QS. Al Muthoffifin: 14).
Hasan Al Bashri menerangkan makna “ron” pada ayat di atas,
هو الذنب على الذنب حتى يموت القلب
“Itu adalah dosa yang ditumpuk dosa sehingga mematikan hati” (Lihat: Tafsir al Baghowi untuk tafsir ayat ini).
4 notes · View notes
laelans · 1 year
Text
Makin ke sini, makin ke sana.
@laelans
Tumblr media
Dulu, beribu tahun lalu ada seorang utusan yang berjuang mati-matian menebar cahaya di tengah gelapnya masa. Beliau seorang yang ummiy. Dan hebatnya, ternyata pedoman hidup umat manusia diturunkan kepadanya untuk disampaikan pada seluruh manusia. Bukan tanpa hikmah, karena yang Maha Kuasa ingin menunjukkan bahwa pedoman itu bukanlah karangan tangan belaka, atau dongeng semata. Tapi firman Allah yang datang dari 'Arsy-Nya. Dijamin keterjagaannya sampai dunia nanti tak ada. Disampaikan pada manusia pun bukan hanya sewaktu. Tapi "berangsur-angsur". Agar lebih dalam pemaknaannya pada setiap kondisi yang terjadi. Untuk mengajarkan bahwa setiap problema, sudah sepaket dengan solusi. Tinggal kau cari di antara surat cinta-Nya, lantas tadabburi, dan pahami.
Sejenak tengok kembali kisah ini. Perjuangan sang utusan menyampaikan kalam suci demi manusia yang banyak lengah lagi lalai. Kalau ada kompetisi "si paling tersakiti" mungkin beliau pemenangnya. Dikucilkan, dilempari batu bahkan kotoran, diracuni makanannya, dikatai gila, difitnah, ditinggal orang-orang terkasihnya saat perjuangan masih butuh banyak dorongan, bahkan menjadi korban percobaan pembunuhan. Padahal sebelumnya mereka yang mendustakan menjulukinya dengan empat pujian utama, shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Mungkin jika kita yang mengalami, sudah masuk story dan feed instagram atau konten tiktok lantas ber- caption "jilat ludah sendiri". Bagaimana tidak? Mereka yang percaya bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya dan amanah, tapi mereka juga yang mengingkari apa yang dibawanya. "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah : 128)
Kini, secara super singkat sudah kita tau perjuangan junjungan kita dan mengapa Allah sampai memilihnya untuk menyampaikan kalam suci sebagai pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
Dan kini, Malu rasanya ketika pedoman suci itu banyak kami tinggalkan dalam banyak kesempatan. Allah, ampuni kami sebagai umat akhir zaman yang sungguh tak tau diri melalaikan Al-Qur'an lantas mematikan hati kami sendiri. Betapa malunya kami ketika kelak Nabi kami menjadi saksi atas apa yang kami lakukan dan dapati selama ini. Rasanya membayangkan akan disuguhkan air dari Telaga Kautsar oleh kekasih-Mu amat malu kami impikan. Ternyata kami masih sangat jauh dari pantas. Sangat jauh.. "(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (Q.S An-Nahl : 89)
2 notes · View notes
Text
Konon salah satu orangtua Ratu Bilqis adalah jin. Ibn al-Ala' berkata: "Bapaknya Bilqis menikahi wanita dari bangsa jin yang namanya Raihanah binti as-Sakan. Kemudian lahirlah darinya Bilqis. Ia juga dinamai Balqamah."
Konon juga kaki bagian bawah Ratu Bilqis itu seperti kaki binatang. Maksudnya di betisnya banyak tumbuh rambut. Kemudian setelah menikah dengan Nabi Sulaiman, setan-setan diperintahkan untuk membuat tempat mandi khusus Ratu Bilqis yang terbuat dari batu gamping (batu ini berguna untuk menghilangkan rambut atau bulu dari badan).
Menanggapi konon di atas as-Suyuthi berkata, Abu Syaikh dalam al-Azhamah, Ibnu Mardawaih, dan Ibnu Asakir, meriwayatkan dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Salah satu orangtua Bilqis itu jin." Ibnu Abi Syaibah dan Ibn al-Mundzir meriwayatkan dari Mujahid berkata, "Pemilik Saba', ibunya itu jin." Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Zuhair bahwa Muhammad berkata, "Ibunya Bilqis itu Fari'ah al-Jinniyah." Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Juraij berkata, "Ibunya Bilqis itu Balqiyah." Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mardawaih dari Utsman bin Hafir berkata, "Ibunya Bilqis itu wanita bernama Balqiyah binti Syaithan." Ibnu Asakir meriwayatkan dari al-Hasan (al-Bashri), dia ditanya tentang Ratu Saba', kemudian dijawab, "Salah satu orangtuanya itu Jin." Penanya masih menyangkal, "Jin itu tidak beranak-pinak (Wanita itu tidak mungkin lahir dari bangsa jin)."
Disadur dari Laqthul Marjan karya As-Suyuthi; hal: 78
Saya masih ingat dulu pernah diceritain guru saya, kalo gak salah, Yai Fathun Qarib athala Allahu umrah wa nafa'ana bi ilmih, beliau pas itu ngajar Tafsir Jalalain waktu saya kelas tujuh tsanawiyah. Di sela-sela pelajaran, beliau bercerita kalo Ratu Bilqis itu betisnya banyak rambut atau bulunya,  makanya pas Ratu Bilqis itu masuk ke Kerajaan Nabi Sulaiman, ia mengangkat gaunnya karena lantainya berupa kolam ikan yang berlapis kaca, yang ia kira tidak ada kacanya, jadi keliatan sampai betisnya, ada rambutnya. Makanya kalo ada perempuan kok betisnya ada rambutnya itu berarti "nuruni" Ratu Bilqis. Saya terus berpikir, bahkan cuman intermeso saja ada dasarnya, apalagi pas gak intermeso. Ya walaupun saya juga gak tahu cerita kayak gini itu min qabil israiliyat atau bukan. Tapi baik dulu pas tsanawiyah maupun sekarang saya tetap menikmati "dongeng-dongeng pengantar tidur" kayak gini, tanpa memedulikan itu israiliyat atau bukan. Wa Allahu a'lam.
0 notes
choqi-isyraqi · 5 years
Text
KENAPA 25 NABI?
Kenapa kisah Nabi yang wajib diketahui hanya 25? Padahal jumlahnya begitu banyak, bahkan katanya lebih dari seratus ribu. Tapi kenapa hanya 25?
Setelah bertahun-tahun dalam kebingungan, ternyata saya menemukan jawabannya. Simple, karena Allah SWT ingin menjelaskan setidaknya ada 25 masalah yang mungkin terjadi dalam hidup manusia, dan Allah SWT memberikan contoh bagaimana menghapadi permasalahan tersebut.
Nuh a.s. mengajarkan kita tentang berdakwah menghadapi keluarganya, Luth a.s. mengajarkan kita tentang berdakwah menghadapi istri, Musa a.s. mengajarkan kita tentang berdakwah menghadapi kerajaan, dan Muhammad s.a.w. mengajarkan kita tentang berdakwah menghadapi kaum. Ayub a.s. mengajarkan kita tentang bersabar ketika kita kehilangan rezeki dalam sekejap, Zakaria a.s. mengajarkan kita tentang bersabar ketika kita belum diberi keturunan, Yusuf a.s. mengajarkan kita tentang bersabar ketika menghadapi godaan dari perempuan kaya nan cantik.
Sulaiman a.s. mengajarkan kita tentang bagaimana kekuasaan harusnya dimanfaatkan. Dan masih banyak kisah lainnya.
Karena itu, kisah-kisah para nabi, itu jauh lebih mulia dari sekedar dongeng pengantar tidur, ini bukan kisah para superhero, ini bukan kisah buatan, ini lebih dari itu.
Kisah para nabi, ialah kisah manusia biasa, yang diangkat oleh Allah, kisah manusia yang memiliki kelemahan sama seperti kita, namun mereka mampu melaluinya dengan berbagai ikhtiar. Ini adalah kisah pengantar hidup, mengantarkan para pendegarnya, untuk menjalani hidup yang benar sesuai tuntutan.
Maka, jika hari ini kita merasa jatuh, merasa Allah tidak adil, belajarlah dari kisah para Nabi, sesungguhnya mereka itu manusia biasa yang sudah melewati permasalahan yang melebihi kita, namun tetap bisa menjalani itu semua.
Sudahkah kita belajar dari kisah para Nabi?
___ KENAPA 25 NABI? Bandung, 14 Agustus 2019 @choqi-isyraqi
1K notes · View notes
wasalimnaa · 3 years
Text
Keistimewaan Al-Qur'an
Di antara keistimewaannya, Al-Qur'an dimudahkan oleh Allah. Pernyataan ini terulang empat kali da- lam surah al-Qamar. Baik kemudahan cara membaca, menghafalkan, dan memahaminya. Kata "yassarna" dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa semua kegiatan membaca, menghafal, memahami, dan menerjemahkan perlu tahapan dan waktu. Saat ini banyak sekali metode membaca, menerjemahkan, dan menghafal Al-Qur'an. Saat ini jumlah penghafal Al-Qur'an di seluruh dunia sudah mencapai jutaan. Hal ini tak dijumpai kitab suci mana pun kecuali Al-Qur'an.
Kebenaran Al-Qur'an akan terus teruji sepanjang zaman. Hanya orang berhati bersih, objektif, bernalar sehat, tulus mencari kebenaran akan menemukan kebenaran Al-Qur'an dari seluruh seginya. Benarlah firman Allah :
سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
Oleh karena itu, jika ingin terbuka pintu hati mintalah dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar bisa memahami kitab suci-Nya. Akan menjadi satu kebahagiaan sendiri manakala kita bisa memahami ayat-ayat-Nya.
Di media sosial sering kali kita jumpai umpatan dan penghinaan pada simbol-simbol keislaman seperti Nabi Muhammad, Al-Qur'an dan sebagainya. Yang membikin hati ini panas, darah seolah mendidih, sikap kita adalah bersabar. Hal itu terjadi karena ketidaktahuan mereka terhadap kebenaran Islam dan Al-Qur'an. Bukankah Nabi sendiri disebut orang gila, pesihir, tukang tenung, penyair? Dan Al-Qur'an dianggap sebagai asathirul awwalin (dongeng masa lalu).
Sikap kita adalah mendoakan mereka agar menda- pat hidayah dari Allah. Sebagaimana doa Nabi :
اللّٰهُمَّ اهْدِ قَوْمِيْ فَاِنَّهُمْ لَا.يَعْلَمُوْنَ
Ini lebih baik daripada melakukan kekerasan terhadap mereka. Kalau kita terpancing pada hasutan-hasutan itu, kekisruhan malah bisa jadi berkepanjangan.
Dr. K. H. Ahsin Sakho Muhammad (Oase Al-Quran)
2 notes · View notes
meidarahmanisa · 4 years
Text
merdeka dan berani
Di masa-masa wfh ini, Karen lumaya banyak waktu luang, ak jadi terpaksa baca buku. Wkwk.. emang iya terpaksa. Karena berjam-jam main gadget itu bosen, trus kalo pindah2in channel tivi juga gitu2 aja. Corona semua isinya. Wkwk..
Lalu kuintip rak buku. Ada beberapa koleksi novel yang belum kubaca. Sebenarnya, bacaanku tergantung selera. Kadang fiksi, kadang nonfiksi. Jadi dua2nya ada. Tapi akhir2 ini lagi suka sama novel, spesifiknya novel sejarah. Awalnya aku memang agak antipasti sama sejarah Karena ngebosenin. Tp klo diinget2 lagi, dari sd aku sempet suka sejarah. Pas pelajaran ips, aku lumayan sering jawab pertanyaan yang dilempar guru. Cuma kalo sekarang ditanya kayaknya udah bablas
Aku mulai tertarik sejarah lagi sejak jadi penulis skrip berhenti sejenak. Genre program nya curhat, tapi di akhir, pendengar akan dibawa pada konklusi berdasar kisah nabi dan para sahabat. Jadi akum au nggak mau baca buku2 dongeng islami dan buku siroh.
Asli, awalnya kisah rasul terasa begitu jauh. Tapi, karena di krip itu juga kita diajak untuk bikin tema yang relate dengan kehidupan sekarang, aku jadi merasa bahwa beliau dekat. Sangat malah. Kita terpisah 14 abad. Tapi pola social, masalah dan tantangannya sangat mirip dengan yang kita hadapi saat ini. Itulah kenapa aku merasa sangat dekat.
Ah.. kembali ke novel. Novel sejarah memang memiliki sentuhan fiksi. Ada part-part yang sengaja dimodifikasi agar dialog dan setting cerita bisa lebih nyata. Tapi menurutku pendekatan ini tidak fatal, selama tidak merusak garis besar sejarah aslinya. Ada 3 novel sejarah yang pernah kubaca dan itu makin bikin aku ngerasa kita sama rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu dekat: 1. Sekuel novel sejarah Muhammad al fatih 1453 (the chronicles of ghazi), 2. Kartini, 3. Diponegoro (sang pangeran).
Gilsssss…
Eh, maasyaAllah…
Semua pancarannya sama. Dan dari sejarah ketiganya, aku menemukan satu kesimpulan (eh iya lo, aku kudu baca 3 novel ini plus nonton film bilal untuk nemuin kesimpulan ini): tauhid itu merdeka dan berani
Karena kita merdeka, maka kita berani.
Jujur kalo dr Muhammad al fatih aku agak kurang mengahayati poin merdeka, karena g baca full semua serinya. Tapi beliau berani. Rasa berani itu lahir dari keyakinannya yang penuh pada keterlibatan Allah, pertolongan Allah dalam proses penakhlukan konstantinopel.
Nah, merdeka dan berani ini awalnya terpetik dari film bilal. Ada kutipan yang diulang2, kutipan dari ibunya bilal, yang mengatakan bahwa apaya…intinya kita itu bukan budak dari siapa-siapa. Padahal setelahnya bilal jadi budaknya umayyah. Dan perkataan ibunya itu yang akhirnya terus menguatkan bilal dan meyakininya bahwa dia juga manusia yang merdeka. Sehingga dia berani menyuarakan keislamannya meski mendapat tekanan dan siksa dari umayyah. Tapi berkat rasa merdeka dan berani itulah bilal meraih kebebasan yang utuh.
Lalu kartini dan diponegoro. Keduanya adalah tokoh nasional. Dalam garis sejarah, keduanya sangat dekat dengat keberadaan turki utsmani. Di masing2 novelnya pun tertulis.maasyaAllah takjubnya aku. Keduanya sama-sama orang jawa, sama-sama keturunan priayi. Butuh belajar lagi ni kalo pengen tahu selisih waktu keberadaan keduanya berapa tahun. Hehe.. yang jelas keduanya sama-sama berperan disaat Indonesia masih dibawah cengkraman monopoli belanda. Beda keduanya, jelas yang satu laki-laki dan yang satu perempuan. Tentu beda pula peran perjuangannya.
Diponegoro, dulunya aku Cuma inget beliau sering sebut sebut dalam perang paderi (mudah-mudahan g salah gess). Di novel, perjalanannya ditulis panjang. Selama perang bagaimana beliau menang hingga terpaksa dan secara tidak fair di masukkan dalam pengasingan. Bagaimana awal beliau menyusun pasukannya yang terinspirasi oleh susunan pasukan janissary ala turki utsmani, hingga satu demi satu orang-orang kepercayaannya putar haluan dan berubah menjadi musuh. Getir dan ironi sebenarnya.
Tapi beliau adalah sosok yang merdeka. Ia tidak ingin menjadi sultan, meski sang ayah memintanya. Ia tidak mau menjadi kaki tangan kumpeni. Karena pada masa itu, para sultan seperti boneka bagi para belanda. Karena ia ingin memperjuangkan daulah Islamiyah, yang saat itu telah menunjukkan tanda-tanda keruntuhan. Beliau yakin bahwa pemegang kebangkitan daulah Islamiyah jika turki ustmani jatuh, estafetnya ada pada orang-orang pribumi. Maka beliau ingen merdeka dari segala protokoler belanda. Sultan yang lurus bisa jadi bengkok karenanya.
Dan karena merdeka itulah, beliau mampu mendapatkan simpati rakyat dan menggalan kekuatan, sehingga berani melawan penjajah dan mengantarkan baton dalam estafet sejarah kemerdekaan Indonesia.
 Dan berikutnya, kartini. Awalnya aku antipasti dengan beliau yang secara selintas memiliki aliran feminis. Sejak dulu, aku meyakini bahwa laki-laki dan perempuan punya perannya masing-masing. Laki-laki dan perempuan tidak bisa disejajarkan. Tapi bukan berarti bisa menindas satu sama laini juga. Ya gitulah. Semacem udah settingannya. Tapi aku juga sebenanrnya salut dan bersyukur dengan perannya saat itu. Karena, ya bisa jadi sampe sekarang aku g bisa sekolah.
Lalu aku membaca novel ‘kota lama dan sepotong cerita cinta’. Sebuah novel fiksi fantasi sejarah yg ditulis herdiana hakim. Fiksi fantasi karena ada adegan tokoh aku dalam novel itu melakukan perjalanan waktu ke masa lalu (masa hidup kartini) dan menjadi teman kartini. Idenya kreatif, tapi sejujurnya aku belum merasa begitu relate karena sepertinya modifikasi/inprovisasinya lumayan banyak.
Lalu baru-baru ini di rumah, aku menyelesaikan bacaan novel kartini karya abidah el khalieqy yang merupakan veris novel dari scenario film oleh hanung bramantyo. Aku ngerasa novel ini lebih relate dengan sejarahnya, karena yang jadi fokusnya ya kartini sendiri. Selain itu jalinan cerita ke ceritanya lebih detail. Mungkin ini risetnya lama ya wkwk..
Tapi, kedua novel ini aku bisa menarik benang merah yang sama. Yakni, kartini adalah seorang gadis yang merdeka pikirannya ditengah pingitan dan pola pikir wanita priayi jaman itu.  Ia merasa memiliki hak yang sama dengan lelaki untuk belajar. Ia merasa merdeka dan menemukan kemerdekaannya dengan buku-buku inspiratif yang menemaninya di kamar pingitan. Ia merdeka menyuarakan pikiran dan ideologinya dengan tulisan. Dan yang paaaling bikin aku makin maasyaAllah lagi, ia menemukan cahaya, ketikaia mengetahui salah satu arti ayat al quran yang saat itu terlarang untuk diungkap oleh belanda (see, dari dulu penjajah emang gitu. Segala radikal radikul diberangus, dilarang, tanpa alasan yang jelas. Jadi, udah kebacakan polanya yang sekarang pun berulang? #eh). Cahaya yang pertama kali ditemuan (menurut novel abidah) adalah tentang keutamaan menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan. Wah… makin-makinlah ia merasa merdeka menyuarakan pendapatnya tentang hak yang setara dalam menuntut ilmu. Dan rasa merdeka itulah yang membuat ia berani.
Bahkan kemerdekaan pikirannya itu, menjadi salah satu quote favoritku, yang kuharap benar-benar tertulis dalam sejarah:
Menyandarkan diri pada manusia samalah halnya dengan mengikatkan diri kepada manusia. Jalan kepada Allah hanya satu. Siapa yang sesungguhnya mengabdi kepada Allah, tidak terikat kepada seorangpun, dialah sejatinya merdeka.
Allahu akbar…
Tauhid bangeeeettttt
Dan, kutipan itu yang bikin belanda makin panic. Yes….
Iman membuat seseorang menjadi merdeka. Dan merdeka melahirkan rasa berani. Karena seseorang dengan iman dihatinya, akan merasakan kehadiran Allah dalam langkah yang diyakininya. Ia tidak takut dengan gertakan apapun, dengan ancaman siapapun. Ia akan merdeka dari keterikatan dan belenggu manusia manapun. Dan inilah yang membuat pasukan islam menjadi sangat ditakuto pada masa jayanya. Sejarah mencatat, karakter mereka yang tidak takut mati. Karena bagi mereka, mati di medan perang adalah jihad dengan kehormatan tinggi di sisi Allah dan rasulnya. Mereka selalu merasa full energized yakin Allah yang maha memberi kekuatan.
Sedahsyat itulah iman. Islam. Tauhid. Jika sebenar-benar tauhid. Berpendar dalam kehormatan dan keteguhan. Makanya belanda atuuuuuuuuuuuuttttt…..
Etapi, berani-berani doang tanpa ilmu juga bahaya lo. Namanya nekat. Kalo bahas ini, inget abu dzar al ghifari. Petinggi bani ghifar yang sebelum hijrah kelakuannya bikin geleng2. Kesulut dikit perang. G bisa disenggol lah. Tapi ketika menemukan iman, keberaniannya jadi gak nggak ukuran. Dan itupun diingatkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Intinya, bekal berani doang dalam iman belum cukup. Kita butuh yang namanya ilmu. Ilmu itu yang kemudian menuntun orang-orang seperti abu dzar mampu memnggunakan kekuatannya dengan tepat.
Nih, berani tanpa iman itu ibarat pemanah yang memiliki anak panah tajam dan beracun, tapi tidak mampu mengarahkan sasaran dengan tepat. Jadinya ia bisa mengarah kemana saja tanpa kendali. Dan malah akan mengancam diri sendiri.
Makanya, pupuk iman adalah ilmu. Perintah iman selalu bersanding dengan ilmu. Itu agar keberanian yang kita punya, akan membawa maslahat yang lebih luas.
Itulah… perjalanan membacaku.
Seru kan baca tuh…
Aku akan tutup tulisan ini dengan sebuah kutipan:
“Sesungguhnya, diatas muka bumi ini, yang paling merdeka adalah orang islam. Sebab orang islam hanya tunduk kepada Allah, hanya menyembah Allah. Umat islam tidak menyembah sesame manusia, atau manusia yang dianggap tuhan. Umat islam hanya sujud kepada Allah semata. Inilah cara ibadah para nabi dan rasul sejak nabi adam sampai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
Ayyas dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy
 Wallahu a’lam
5 notes · View notes
bebek-kremes · 4 years
Text
AKU EMOH DI BILANG ENDORSE part II
Ini adalah lanjutan dari postingan saya sebelumnya mengenai buku-buku yang saya baca, atau tepatnya buku-buku yang membekas di sanubari saya. Halaaahhh
Kebanyakan buku yang akan saya tulis ini belum selesai saya baca, jadi saya lebih akan menuliskan reason why I decided to start reading the books. Genrenya tentu saja sangat random. As usual, saya tidak membatasi pada satu genre, selama itu menarik buat saya, akan saya baca.
Here we go…
1. Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali - Puthut EA
Novel? yes, saya sebelumnya tidak pernah baca novel sampai akhirnya saya nyelesaikan One Hundred Years Old Men Who Climbed Out the Window and Disappear (yang awalnya saya kira buku motivasi ternyata udu, benar-benar aku tu nggak ditakdirkan untuk membaca motivation books). Kemudian mulai baca Ronggeng Dukuh Paruk dan menemukan bahwa karya sastra bisa membuat saya mengidentifikasi realita sosial pada masa tertentu. Kemudian saya ketagihan tapi tetap saja fokus pada penulis tertentu. Sejauh ini yang saya baca adl Ahmad Tohari, Puthut EA, Eka Kurniawan. Lainnya? Belum selera. Hehe
Seekor Bebek adalah kumpulan cerpen, saya menyelesaikannya di kereta dalam perjalanan ke Blitar dua tahun lalu. Agak lupa-lupa ingat tapi yang saya ingat kisahnya tidak jauh dari tragedi 65, kemudian realita-realita lain yang terjadi di sekitar. Next saya coba baca ulang dan tuliskan lebih banyak.
2. Women and the State in Modern Indonesia - Susan Blackburn
Saya tidak ingat kapan saya mulai tertarik dengan buku dengan tema yang tidak jauh dari identitas simbok saya: perempuan, Jawa, muslim. Susan Blackburn tidak membahas ketiga hal tersebut, secara garis besar buku ini menceritakan sejarah pergerakan/perorganisasian perempuan di Indonesia sejak jaman Hindia Belanda (Nyai Ahmad Dahlan dengan Aisyiyah-nya, dll) dan bagaimana negara menyikapi hal tersebut dengan kebijakan yang mengontrol perempuan semisal KB, Dharma Wanita, dll. 
Ini-menarik-banget. You learn gender and development, you have to read this. How state is oppressing women through its policy. Huhu seksi sekali…
3. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - F. Budi Hardiman
Alasan mendasar saya pengen baca ini adalah karena sampulnya bagus. Haha nggak ding. Karena penulisnya Budi Hardiman. Saya merasa harus baca semua bukunya Hardiman because why not. Dan meskipun sampulnya kayak komik, isi buku ini asli menggetarkan otak. Dia membahas cara berpikir tokoh-tokoh mulai dr Machiavelli-Nietzche (kayak judul). Beberapa yang saya ingat antara lain Blaise Pascal, David Hume, August Comte… 
Meskipun abot, tapi saya bisa nyelesaikan dalam dua bulan aja, lho. *bangga*
Buku ini menurut saya perlu dibaca oleh mahasiswa tingkat awal/anak sekolah menengah.
3. Sapiens - Youval Noah Harari
Mbaca ini tentu saja karena booming. Hehe… Seingat saya, saya baru sampai bab-bab awal, dan yang paling membekas di otak malah bahasan mengenai alphamale. Hehehe
4. Sejarah Dunia untuk Pembaca Muda - Ernst H. Gombrich
Selain tema mengenai gender, feminism, dan filsafat, sejarah juga pernah (dan masih) menjadi tema menarik buat saya. Mungkin karena belakangan saya sedang tertarik dengan muasal semua hal. Aduh gimana ya? Sometimes to make a great argument, I think I have to know the very basic concept of something, dan itu bikin saya bersemangat mencari pemikiran-pemikiran/fakta-fakta awal dari sesuatu yang sedang tren sekarang. That is why history books became interesting for me.
4. Islam Revisionis - Mun’im Sirry
Menjelang Ramadhan 2018, pikiran saya berkelana. Saat itu saya terusik dengan keadaan diri saya sendiri yang merasa lebih yakin akan keberadaan dan pemikiran Aristoteles (dan tokoh sejarah lain) ketimbang Nabi Muhammad SAW. Sejak kecil, saya mendengar dan membaca kisah Nabi tak ubahnya seperti membaca dongeng. Penjelasan bahwa nabi itu ada karena Allah SWT yang bilang gitu, nggak cukup buat saya. Pada akhirnya, jauh di lubuk hati saya, saya mempertanyakan ada nggak sih tulisan-tulisan/prasasti/atau bukti sejarah mengenai keberadaan nabi, at least Muhammad SAW.
Mungkin Tuhan mendengar doa saya karena beberapa saat kemudian, dalam hitungan bulan saya ketemu dengan akun Twitter Mun’im Sirry yang sedang menawarkan tulisannya ini. Membacanya, meski belum selesai, sudah cukup membuat puas. Penjelasan mengenai, misalnya, Nabi lahir di tahun sekian adalah simpulan yang dibuat berdasarkan kultur masyarakat Mekah, jauh terasa lebih rasional untuk saya.
5. Layla - Candra Malik
Buku ini saya beli karena, kepengin aja gara-gara follow Candra Malik lalu dia ngiklan teros. Hehe… Selain itu juga karena judulnya agak mengusik, Sebuah Novel Tasawuf. Saya sih nggak ngerti-ngerti banget ya tasawuf itu apa, yang saya tahu Ahmad Dhani bikin lagu yang dalem banget karena dia belajar Tasawuf.
Sampai sekarang, sampai Candra Malik bikin sekuelnya Layla, saya belum selesai baca. Dasar aku!
6. Tales of the Arabian Nights - lupa penulisnya
Beli buku ini karena: sampulnya lucu dan sebagai persiapan kalau punya anak nanti saya kudu ngasih dia buku ini. Hahahaha…
7. Tales of the Beedle the Bard - J.K Rowling
Ini sebenarnya semacam spin off dari ceritanya Harry Potter. Jadi, dalam Harry Potter and the Deathly Hallows si Hermione dikasih buku ini sebagai warisan dari Dumbledore. Bukunya, karena isinya cerpen, jadi udah saya selesaikan. Ehm. Lumayan entertaining, btw.
8. Fihi ma Fihi dan Matsnawi - Jalaluddin Rumi
Ini dua buku tapi saya gabungin karena alasannya sebenarnya sama: pengen baca Rumi setelah salah satu dosen saya nyetatus FB tentang itu. Ran-dom. Awalnya saya pengen baca Fihi ma Fihi, tapi susah dicari. Cari di toko buku online nemunya cuma Matsnawi, yaudah beli dulu. Seingat saya, Matsnawi isinya syair/puisi ya… tapi karena aku anaknya agak oon, nggak ada yang membekas e huhu nanti saya baca lagi.
Kalau Fihi ma Fihi, sejauh ini baru sampai halaman 101 dari 438. Hmmffttt… This is like a reflective book to me. And make me believe that all those rituals and dogmas are not enough to make a selfclaim that you’re a believer.
9. Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya - Rusdi Mathari
Buku ini saya baca di Ramadhan 2017 karena saya merasa kl Ramadhan saya harus baca buku yang agak-agak memperkaya batin. Hehe. Sayangnya bukunya sekarang dipinjam temen dan belum balik hadeuh. Buku ini reflektif banget, bahasanya mudah dicerna. Kalau boleh minjem kalimatnya Suhay Salim, I really really recommend this.
Kayaknya itu aja deh yang mbekas di hati saya, sebetulnya ada buanyak yang saya beli dalam kurun waktu dua tahun belakangan, sejak saya nulis aku emoh di katakan endorse part 1. Tapi ya, gitu, kadang dibeli tok, atau dibeli-buka-sampul-kasih ttd-baca satu-dua bab-terus udah-lupak. Hmmm
Beberapa yang masih dalam proses membaca, yang mungkin kelewatan saya tulis di atas, antara lain: Sherlock Holmes (ini buru-buru beli karena katanya Periplus itu adalah last stock, dan ternyata bukan, adeuhh), Fiqih Perempuan, Qiraah Mubadalah (dua buku ini kayaknya saya beli pas lagi mabuk boncabe hehe), Muslimah yang Diperdebatkan, Mengenal Tasawuf (ini dibeli karena twitnya Haidar Bagir muncul terus di timeline trus pas saya buka beliau lagi ngiklan, trus saya pengen. Di luar dugaan, setelah buku ini sampai, besoknya saya disarankan oleh seseorang untuk mempelajari perspektif spiritual untuk analisis wellbeing dan feminism. Kuasa Allah banget ini), dan yang baru proses kirim: Mengenal Feminisme. Hehe
See you in aku emoh dikatakan endorse part 3, readers!
2 notes · View notes
starwithbigdream · 5 years
Text
Tumblr media
💦```Fawaid Edisi Khusus``` 💦
👠 *RUMAH TANGGA BUKAN DONGENG CINDERELLA*
🖋Ustadz Abu Abd Rahman bin Muhammad Suud al Atsary حفظه الله تعالى
Kebahagian tertinggi orang tua, adalah ketika melepas putra putrinya untuk merajut rumah tangga.
Sebagaimana juga kebahagiaan seorang gadis, ketika ia mendambakan untuk bersanding dengan seorang "pangeran" dalam hidupnya untuk menuntun dan juga "menjadi imamnya".
Wahai saudariku, wahai saudaraku, aku tidak akan membebanimu, untuk mengecek penomoran hadits, atau ayat.
Aku tidak akan memberatkanmu dengan teori - teori seputar rumah tangga, atau tumpukkan kitab yang membahas rumah tangga, karena semua itu telah engkau pelajari di majelis ilmu.
Hanya saja, dengan coretan tulisanku ini, ingin sedikit memberimu 'siraman embun', nasehat dan wasiat, baik engkau akan, dan sedang, atau telah menjalani prosesi berumah tangga.
Semoga nasehatku mengalir, mewakili ucapan lisanku, yang tentu engkau, wahai saudaraku mengetahui, bahwa lisanku tidak selancar tulisanku, karena bawaan lahir.
Aku mengharap keikhlasan, dan nasehatku diterima oleh hati, karena apa yang dari hati, akan di terima oleh hati.
Aku adalah suami dari seorang istri, yang telah 14 tahun berjalan, menempuh rumah tangga, juga kakak dari seorang adik wanita dan adik dari seorang kakak wanita yang aku mencintai mereka semua, juga paman dari empat keponakan wanita (di Surabaya dan Bandung).
Dengarkanlah sedikit nasehatku, bila engkau melihat aku layak untuk itu, nasehat yang tulus dan jelas.
```Sebagian gadis, akhwat, wanita.... (dengan segala ke-lugu-annya).```
```Terutama yang telah megenal kata "hijrah", terlalu tinggi imajinasi, dan impiannya.```
```Gambaran di pelupuk mata mereka adalah,
Prosesi hijrah, ganti casing, berjilbab besar, bahkan bercadar...```
```Lalu , akan bertemu seorang pangeran (yang juga sudah ngaji), menjalin "taaruf", menikah, "dan hidup bahagia selamanya" ( • ).```
```Ternyata, "kartun romantis" yang mereka lihat di televisi, telah meliputi pemikiran mereka.```
Sehingga...
Mereka, tidak mau bangun dari "tidur" dari khayalan "dunia awan".
Intinya, "rumah tangga itu, putri dan pangeran hidup bahagia selamanya".
Sehingga, ketika kaki mereka telah turun dari khayalan dan "dunia sepatu kaca", lalu menapaki sebuah mahligai rumah tangga nyata, di alam yang bisa di rasa.
"Keterkejutan" dan "syok" meliputi hati.
"Kok begini, kok begitu, tidak seperti ini rumah tangga yang aku idamkan dan hayalkan !!!".
Sebuah protes dari hidup khayalan ketika bertemu dengan kenyataan.
```Ketahuilah, rumah tangga 'janji kokoh', yang berisi kepemimpinan, kedewasaan, membimbing, pengorbanan, getir, pahit, dan manis sekaligus.```
```Ia bukan mimpi di siang hari, atau dunia "peri" dan barbie, sebagaimana hayalan pemuda pemudi hari ini.```
```Bukan pertemuan tidak sengaja, lalu pandangan mata turun ke hati, hadiah sepatu kaca, istana, dan memadu kasih setiap hari.```
*JAUHKAN ILUSI SEMACAM ITU !!!.*
```Engkau tidak hidup di awang - awang, wahai saudaraku.```
```Rumah tangga adalah ilmu, yakni engkau harus berilmu, sebelum memasukinya.```
```Rumah tangga adalah tanggung jawab, yakni engkau berkewajiban membawa keluargamu menuju Allah ﷻ dan ridha-Nya.```
```Rumah tangga adalah pengorbanan, tetesan peluh, perhatian.... temaramnya mata - menahan kantuk karena menjaga bayi yang dilahirkan oleh istrimu, dan juga popoknya.```
```Rumah tangga adalah bagaimana engkau menjadi imam bagi istri dan putra putrimu.```
```Rumah tangga adalah kebijaksanaan di tengah badai, yang mungkin berakibat guncangan, baik karena keuangan, masalah dengan mertua, anak, suami, istri atau tetangga.```
```Rumah tangga adalah senyuman, kesedihan, dan derai air mata, sekaligus, dan setiap saat.```
```Rumah tangga adalah, kesiapan mu bersabar, membangunkan anggota keluargamu, untuk shalat, bangun sahur, dan mengajari mereka al quran dan sunnah nabi ﷺ.```
```Rumah tangga engkau di tengah kesibukanmu, masih mengingat majelis ilmu, dan mendatanginya.```
*Bukan rumah tangga, sekedar, "buat anak" (???), beri belanja, lalu selesai.*
*Atau, engkau bangun di dini hari, memasakkan air panas untuk teh dan sarapan suamimu, yang mau berangkat kerja, lalu engkau bersiap shoping dengan teman - temanmu.*
*Atau, engkau serahkan semua kesulitan, rengekan, dan riuhnya bayi - bayimu pada pelayanmu, agar "kuku dan kulit" terjaga kehalusannya, sampai - sampai engkau tidak mengetahui perbedaan kunyit dan jahe serta laos, bisa mu hanya berhias, jalan jalan, dan foto - foto.*
*Atau bisa mu, saat menemui kesulitan, engkau serahkan pada pasanganmu, lalu engkau cuci tangan dan menyembunyikan diri, layaknya wanita dan kehilangan -kelelakianmu-di depan sebuah masalah.*
*Atau menutup mata, dari kesulitan pasanganmu, dengan gadget di atas pembaringan, dengan segudang game, sampai - sampai istrimu, tidak bisa berhias untukmu secara wajar, dan "beruban" sebelum waktunya, karena kekanak - kanakanmu dalam 'memimpin' bahtera.*
*Engkau tidak bisa jadi imam yang baik, sebagaimana istri tidak bisa menjadi istri yang baik, karena sedikitnya ilmu, pengorbanan, dan tingginya khayalan.*
*Sehingga kaki tidak pernah terinjakkan ke bumi.*
Tidak ada kasih sayang, rahmat, atau nasehat dalam rumah tangga, semua "warga rumah tangga" mendayung dengan berbeda arah, lalu terhempaslah biduk, dan runtuhlah penumpang kedasar jurang neraka, nasalullaha salama wal afiah.
Semoga, rumah tangga kita, adalah rumah tangga di atas iman, ilmu, kedewasaan, tangung jawab, dan pengorbanan.
Ya Allah berkahi rumah tangga kami, dan kumpulkan kami bersama para shalihin.
_________________
┏••••••••••❁✿❁••••••••••┓
📔Ukhuwah fil Hijrah📔
42 notes · View notes
pejuangsenja · 5 years
Text
Tumblr media
MENGINGAT MAUT
Oleh : Ustadz Abu Isma’il Muslim Al Atsari
Jika Anda pernah mendengar kisah mengenai orang-orang yang hidup kekal di dunia ini, sesungguhnya itu hanya dongeng yang batil. Sebagian orang beranggapan ada orang-orang yang hidup kekal di dunia ini, seperti Khidhir Alaihissallam, Dzulqarnain atau lainnya. Keyakinan seperti ini tidak dikenal dalam Islam. Karena, tidak ada manusia yang hidup kekal di dunia ini.
Kematian, sesungguhnya merupakan hakikat yang menakutkan, akan menghampiri semua manusia. Tidak ada yang mampu menolaknya. Dan tidak ada seorangpun kawan yang mampu menahannya.
Kematian datang berulang-ulang, menjemput setiap orang, orang tua maupun anak-anak, orang kaya maupun orang miskin, orang kuat maupun orang lemah. Semuanya menghadapi kematian dengan sikap yang sama, tidak ada kemampuan menghindarinya, tidak ada kekuatan, tidak ada pertolongan dari orang lain, tidak ada penolakan, dan tidak ada penundaan. Semua itu mengisyaratkan, bahwa kematian datang dari Pemilik kekuatan yang paling tinggi. Meski sedikit, tak seorang pun manusia memiliki wewenang atas kematian.
Hanya di tangan Allah semata pemberian kehidupan. Dan hanya di tanganNya, mengambil kembali yang telah Dia berikan pada ajal yang telah digariskan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran:185].
Maut merupakan ketetapan Allah. Seandainya ada seseorang yang selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia pun akan selamat. Namun maut merupakan SunnahketetapanNya atas seluruh makhluk. Allah berfirman:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). [Az Zumar:30].
Tidak ada manusia yang kekal di dunia ini.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ }
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Al Anbiya:34-35].
@pejuangsenja
10 notes · View notes
ruangkosoong · 2 years
Text
Karena sekarang dia tidurnya berdua sama aku, jadi mau tidak mau, suka tidak suka, ku harus menyiapkan cerita pengantar tidur, karena biasanya kalo tidur sama mama, sometimes dia minta di ceritain dulu sebelum tidur, cukup muter otak besok harus di ceritain apa lagi, karena semua kisah-kisah nabi udah abis di ceritain, besok kita kasih kajian pra dan pasca menikah wkwk, inilah mengapa calon ibu harus suka baca buka ya beb, agar supaya nanti anaknya gak di ceritain dongeng kapten america, cinderella atau putri tidur, tapi lebih dari itu ada kisah pejuang-pejuang islam yang nyata dan bukan dongeng, mereka harus tau betapa pemberaninya Muhammad Alfatih, bagaimana sholelahnya Maryam Binti Imran, tapi apalah daya ku yang baca sirah aja gak kelar kelar dari zaman kapan tau :((
1 note · View note
tentangkabar · 2 years
Text
Waktu kecil aku ingin masuk surga.
Alasannya,
Ingin memakan sosis sebanyak-banyaknya. Ya, saat itu aku adalah anak kecil. Aku pun tak mengerti mengapa ini menjadi alasan yang pertama.
Ingin meminta kepada Allah untuk memasukkan aku pada zaman nabi dan rasul, aku ingin melihat bagaimana kehidupan pada saat itu.
Ingin bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memandang wajah beliau. Aku begitu penasaran, karena di setiap buku-buku yang ku baca beliau digambarkan sebagai cahaya atau berupa tulisan arab Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ingin juga bertemu pemuda ashabul kahfi, ingin ku tanyakan bagaimana rasanya tertidur selama itu di dalam gua dan juga mengenai anjing yang ikut serta.
Ingin bertanya kepada Nabi Yunus bagaimana rasanya masuk ke dalam perut ikan paus. Selain Nabi Yunus, yang ku tahu masuk ke dalam perut ikan paus adalah Pinokio, boneka kayu yang hidungnya akan memanjang jika berbohong. Tapi aku tau, Pinokio hanyalah dongeng.
Ingin bertemu Nabi Yusuf, yang ketampanannya sungguh luar biasa. Yang bahkan jika seluruh pria tampan di muka bumi disatukan, tetap tidak bisa mengalahkan ketampanan Nabi Yusuf (aku lupa ini ku baca dari buku apa).
Ingin masuk ke dalam rumah teletubbies. Ingin masuk ke dalam dunia Cinderella. Ingin bertemu putri duyung di dunia nyata. Ingin... Banyak sekali :))
Ya, waktu kecil aku ingin masuk surga. Saat ini dan sampai nanti pun aku ingin masuk surga :)
Ini perihal sederhana, namun seringnya kita lupa akibat terlalu sibuk mengejar dunia.
Jangan sampai cita-cita masuk surga pudar dalam diri kita. Rawat terus keinginan untuk masuk surga :)
0 notes
inigresik · 3 years
Photo
Tumblr media
Seniman Gresik, Komang Jaya Upadana melelang lukisannya untuk membantu korban bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Komang yang juga Anggota Komisi Seni dan Budaya MUI Gresik ini melelang lukisan bergambar masjid dan lafadz arab. Lukisan tersebut menurutnya memiliki filosofi sendiri.  Komang menginginkan setiap penikmat seni yang melihat lulisannya, secara tidak langsung ikut berdzikir kepada Allah dan bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.  "Ada dua lukisan yang dilelang hasilnya akan diserahkan ke korban bencana," katanya, Kamis (9/12/2021). Biasanya ucap Komang, karya lukisannya itu rata-rata seharga jutaan rupiah. Kendati demikian, dalam dua lukisan kali ini, ia mengaku pasrah siapapun pembelinya, hasilnya akan diserahkan ke korban bencana alam erupsi semeru. "Bagi Anda yang tertarik ingin menikmati karya yang saya lelang, silakan menghubungi kantor MUI Gresik di area kompleks Masjid Agung Gresik," bebernya.  Sedikit informasi tentang Kak Komang, dia adalah seniman lukis yang menempuh karirnya sebagai pelukis. Ia aktif mengambar sejak 1997 dengan genre lukis sketsa wajah. Kemudian pada tahuan 2000 alumnus UNEJ mulai aktif melukis di media kanvas.  Selama menjadi mahasiswa, Kak Komang juga aktif di dunia dongeng anak-anak. Keahlian itu nyatanya ditekuni hingga sekarang. Tak sedikit anak-anak banyak yang terhibur dengan aksi kocaknya.  "Selain aktif di MUI di bidang kesenian saya juga masuk dalam organisasi Gresik Seni Rupa (Gasruk). Alhamdulillah masih saya tekuni," terang Seniman Gresik, Komang usai melelang lukisan untuk bantu korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang.  Sumber Times Indonesia #inigresik #gresik #latepost #seniman #lumajang #exploregresik #gresikhits #erupsi (di Gresik Jawa Timur Indonesia) https://www.instagram.com/inigresik/p/CXSONRNPXia/?utm_medium=tumblr
0 notes
ahmadsabilalfaqih · 3 years
Text
Kelak Mereka Akan Melihat (1)
Sesuatu yang belum terlihat atau kejadian yang akan terjadi dimasa akan datang biasa disebut dengan hal ghaib. Kejadian yang berakhir bahagia, happy ending atau kejadian yang berakhir menyedihkan, sad ending. Entah itu kejadian yang akan terjadi di dunia ini atau di kehidupan akhirat. Semua menjadi hal ghaib.
Walaupun demikian beberapa perkara ghaib, khususnya yang telah dinubuatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam begitupun dalam Al-Qur’an sudah menjadi kenyataan. Orang yang ragu bahkan mengatakan bahwa hal itu dongeng atau karangan Muhammad namun satu persatu mulai tersingkap. Mulai terlihat.
Diantara sabda beliau bahwa benteng terkuat didunia (kala itu), konstantinopel akan ditaklukkan.
“Kami berada di sisi Abdullah bin Amr bin Ash dan beliau ditanya tentang mana kota yang dibuka terlebih dahulu, apakah Konstantinopel ataukah Romawi? Maka beliau meminta untuk diambilkan sebuah kotak, lalu beliau mengeluarkan sebuah kitab lalu berkata: ‘Berkata Abdullah bin Mas’ud: Tatkala kami bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya: Manakah kota yang terlebih dahulu dibuka, apakah Konstantinopel ataukah Romawi?’. Maka beliau menjawab: ‘Yang dibuka terlebih dahulu adalah kota Heraklius’. YaituKonstantinopel”.
Menjelang waktu Ashar pada 29 Mei 1453, atau tujuh abad kemudian, ramalan Nabi terbukti. Dengan kekuatan tak kurang 100 ribu pasukan, pasukan kekalifahan Utsmani dibawah komando Mehmed II, dikenal dengan panggilan Muhamad Al-Fatih, berhasil menaklukkan jantung peradaban Kristen terbesar itu.
Mirip Tembok Besar di China, kota Konstantinopel dinaungi benteng yang terbentang sejauh total 20 kilometer guna menghindari serangan musuh. Serangan pasukan Al-Fatih sudah dimulai sejak 6 April atau lebih dari sebulan sebelumnya tanpa hasil memuaskan. Tak mudah menundukkan Konstantinopel. Upaya penaklukan bahkan sudah dilakukan sejak tahun 44 Hijriah pada era Muawiyah bin Abu Sofyan.
Pasukan artileri Al-Fatih gagal menusuk dari sayap barat lantaran dihadang dua lapis benteng kukuh setinggi 10 meter. Mencoba mendobrak dari selatan Laut Marmara, pasukan laut Al-Fatih terganjal militansi tentara laut Genoa pimpinan Giustiniani. Sadarlah Al-Fatih, titik lemah Konstantinopel adalah sisi timur yakni selat sempit Golden Horn.
Selat ini dibentang rantai besar, memusykilkan armada kecil sekali pun untuk melewatinya. Tapi Al-Fatih saat itu usianya 23 tahun tak kehabisan akal. Ia menggusur kapal-kapalnya dari laut ke darat, demi menghindari rantai besar. Sebanyak 70 kapal digotong ramai-ramai ke sisi selat dalam waktu singkat pada malam hari. Inilah awal dari kejatuhan Konstantinopel yang fenomenal.
Jatuhnya Konstantinopel menjadi pintu gerbang bagi kekalifahan Utsmani untuk melebarkan sayap kekuasaanya ke Mediterania Timur hingga ke semenanjung Balkan. Peristiwa ini kelak menjadi titik krusial bagi stabilitas politik Ustmani sebagai kekuatan adikuasa kala itu, jika bukan satu-satunya di dunia. Tanggal 29 Mei 1453 juga ditandai sebagai era berakhirnya Abad Pertengahan.
Nama Konstantinopel kemudian diubah menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Istanbul, kerap dilafalkan Istambul, kemudian sebagai ibu kota kekalifahan Utsmani hingga kejatuhannya pada 1923. Kota pelabuhan laut ini menjadi pusat perdagangan utama Turki moderen saat ini. Secara geografis, wilayah Istanbul 'terbelah' dua dan masing-masing terletak di Asia dan Eropa. Berpenduduk hingga 16 juta jiwa, Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa (republika.co.id)
Sejarah penaklukan konstantinopel menjadi bukti nyata yang tak terbantahkan akan nubuat Nabi. Perkara yang dahulunya ghaib. Perkara yang hampir mustahil terjadi namun sekali lagi, sebagai orang beriman kepada Allah dan Rasulnya bahwa ia bersabda bukan dari dirinya sendiri atau hawa nafsunya, tetapi Allah mewahyukannya.
Begitu pula Firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat 1-4 yang mengatakan  bahwa pasukan Romawi akan dikalahkan di daerah paling rendah di permukaan bumi ini.
Pada abad ke-7 M, Kekaisaran Bizantium Kristen mengalami kekalahan dari bangsa Persia. Akibatnya, Bizantium pun kehilangan Yerusalem. Tak ada yang percaya bahwa Bizantium akan bangkit dari kekalahannya.
Namun, pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun dari kekalahan Bizantium itu, turun wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang mengabarkan bahwa Bizantium akan kembali meraih kemanangan. Firman Allah itu tercantum dalam surah Ar-Ruum [30] ayat 1-4:
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Alquran, 30:1-4)
Pada zaman itu, kaum kafir menertawakan firman Allah itu. karena bagi mereka, sangat mustahil Bizantium dalam waktu dekat akan bangkit menang. Betapa tidak. Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Alquran takkan pernah menjadi kenyataan.
Firman Allah SWT itu akhirnya menjadi kenyataan. Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Alquran, secara ajaib menjadi kenyataan. Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar-Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardl" yang berarti "bumi". Karena itu, ungkapan "Adnal Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. "Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini. (Republika.co.id)
#30DWCJilid32
#Squad1
#day7
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Wanted! Setelah M Kece, Pria Ini Jadi Buronan Netizen Gegara Hina Nabi Muhammad
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Setelah beberapa hari yang lalu media sosial digegerkan oleh penangkapan Youtuber Muhammad Kece yang diamankan karena telah menghina Nabi Muhammad, kini ada lagi kasus baru yang muncul. Seorang pria pengguna akun Twitter bernama @SimukM menjadi perbincangan hangat usai secara terang-terangan menghina Nabi Muhammad SAW. Akun Twitter itu secara sengaja mengatakan bahwa Nabi Muhammad merupakan nabi yang buta huruf dan bodoh. Dikatakan juga bahwa Nabi Muhammad merupakan sosok yang beruntung saja sehingga bisa menikah dengan dengan istri pertamanya yakni Khadijah binti Khuwailid. "Kisah Anda ini seperti kisah si buta huruf 1400th lalu di Arab. Seorang pria bodoh yang beruntung. Nikah dengan janda kaya Kadijah," tulis akun @SimukM pada Minggu (15/8/2021). Pria tersebut lanjut mengatakan bahwa Nabi Muhammad hanya menghayal di gua saat sang istri bekerja. Bahkan Nabi Muhammad juga dikatakannya sebagai pencetus dari gerakan khilafah dan melarang wanita untuk bekerja. “Istrinya kerja dianya malah pergi menghayal di goa. Lalu hasil hayalannya terbitlah sebuah kilapah yang melarang wanita kerja,” tuturnya. Selain itu ada juga cuitan sang pria yang mengatakan bahwa banyaknya orang Yaman yang dengan mudahnya langsung diakui sebagai cucu nabi. "T**k kucing dengan dongeng kitab suci. Yang jelas bangsa ini sebagian tolol kayak lu. Orang Yaman ngaku cucu nabi langsung dipercaya," imbuhnya. "Boleh nggak dicek silsilah imam cabul itu kenapa bisa jadi cucu nabi. Oh iya lupa, kalo kadrun wajib g****k. Jadi percaya saja. Kasihan ya," tambah sang pria. Menanggapi hal tersebut, Aktivis Dakwah, Hilmi Firdausi mengecak tindakan serta perilaku dari sang pria yang telah menjelek-jelekan Nabi Muhammad di media sosial Twitter. "Menghina Rasulullah, lalu menghina dzurriyahnya...," cuit Hilmi, sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari akun Twitter pribadinya (@Hilmi28). Hilmi heran dengan semakin maraknya orang-orang yang menghina Nabi Muhammad SAW besrta keturunnanya, padahal Indonesia sendiri sebagai negara yang mempunyai sila Ketuhanan Yang Maha Esa. "Yg seperti ini knpa tumbuh subur di negeri Berketuhanan Yang Maha Esa ini yaa?!" tambahnya. [poskota]
from Konten Islam https://ift.tt/3haI7gl via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/09/wanted-setelah-m-kece-pria-ini-jadi.html
0 notes
agamasunni · 3 years
Text
Para Sahabat Nabi ﷺ Selalu Sami’na wa Atha’na Terhadap Segala Perintah Nabi ﷺ? Fakta Riwayat Sejarah Islam yang Asli, Jelang Wafat Baginda Nabi  ﷺ (BAGIAN KEDUA)
Tumblr media
PASTIKAN Anda sudah membaca temuan fakta kami di BAGIAN PERTAMA.
------------
KRONOLOGI JELANG WAFAT NABI MUHAMMAD ﷺ
HARI KAMIS Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan agar dibawakan alat tulis yang dengannya beliau ﷺ akan menuliskan (atau mendiktekan) sesuatu (semacam surat wasiat) yang isinya akan mencegah umat Islam dari ketersesatan selamanya, sepeninggal beliau ﷺ. 
Namun, keinginan beliau ﷺ tersebut ternyata tidak terlaksana, karena sebagian Sahabat terpengaruh perkataan ‘Umar bin Khatthab, dan sebagian Sahabat lagi tidak langsung membawakan alat tulis dan malah ribut berdebat dengan sebagian Sahabat yang pro-’Umar. BACA BAGIAN PERTAMA.
HARI JUM’AT Nabi Muhammad ﷺ kemudian membentuk pasukan perang terakhir untuk melawan Romawi, dan menunjuk Usamah bin Zayd, seorang Sahabat Nabi ﷺ yang usianya masih belasan tahun, sebagai panglima (pemimpin) perang, yang mana di dalamnya (di pasukan tersebut), terdapat para Sahabat senior seperti Abu Bakar, ‘Umar bin Khatthab, Abu Ubaydah bin al-Jarrah, dan lain-lain. 
SUMBER PERTAMA: Kitab Tarikh Dimasyq karya ‘ulama besar Sunni Ahlussunnah wal Jama’ah kelahiran 1106 dari Damaskus Syria bernama Ibnu 'Asakir, jilid 8, halaman 60, bab Usamah ibn Zayd ibn Haritsah
أخبرنا أبو بكر وجيه بن طاهر أنا أبو حامد الأزهري أنا أبو محمد المخلدي أنا المؤمل بن الحسن نا أحمد بن منصور نا أبو النضر هاشم بن القاسم نا عاصم بن محمد عن عبيد الله بن عمر عن نافع عن ابن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم استعمل أسامة بن زيد على جيش فيهم أبو بكر وعمر
“Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Wajih bin Thahir yang berkata menceritakan kepada kami Abu Hamid al-Azhari yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Muhammad al-Makhlad yang berkata telah menceritakan kepada kami Muammal bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Manshur yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Nadhr Hasyim bin Qasim yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ashim bin Muhammad dari ‘Ubaydillah bin ‘Umar dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar bahwa Rasulullah ﷺ mengangkat Usamah bin Zayd sebagai panglima pasukan, yang di dalamnya terdapat Abu Bakar dan ‘Umar.” 
Seluruh perawi (nama-nama periwayat) di atsar di atas, shaduq (jujur) dan tsiqah (terpercaya), sehingga keseluruhan sanad (mata rantainya) berderajat jayyid (baik).
SUMBER KEDUA: Kitab Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, karya 'ulama besar Sunni Ahlussunnah wal Jama'ah asal Mesir kelahiran 1372 bernama Ibnu Hajar al-Asqalani, jilid 8, halaman 152, bagian Kitab al-Maghazi (Ekspedisi Militer), bab Pengangkatan Usamah bin Zayd oleh Nabi Muhammad ﷺ di Saat Sakit hingga Kewafatannya
وكان ممن انتدب مع أسامة كبار المهاجرين والأنصار منهم أبو بكر وعمر ، وأبو عبيدة ، وسعد ، وسعيد ، وقتادة بن النعمان ، وسلمة بن أسلم فتكلم في ذلك  
“Dan di antara yang ditugaskan untuk bergabung di pasukan Usamah adalah para Sahabat senior dari kalangan Muhajirin dan Anshar, di antaranya Abu Bakar, 'Umar (bin Khatthab), Abu Ubaydah (bin al-Jarrah), Sa'ad (bin Abi Waqqas), Sa'id (bin Ubadah al-Anshari), Qatadah bin Nu'man, Salamah bin Aslam. Mereka membicarakan tentang (pembentukan pasukan Usamah yang isinya para Sahabat senior) ini”.
Jika dicermati, tujuan utama Nabi Muhammad ﷺ membentuk Pasukan Usamah adalah untuk membalas kekalahan pasukan Islam pada Perang Mu’tah, yang mana dalam perang tersebut tiga Sahabat dekat Nabi ﷺ gugur, yaitu Ja'far bin Abi Thalib, kemudian ‘Abdullah bin Rawahah, dan Zayd bin Haritsah (ayah Usamah). 
Sehingga, bisa dikatakan, bahwa alasan Baginda Nabi ﷺ memilih Usamah sebagai panglima pasukan adalah karena ia memiliki keterkaitan erat dengan syahid-nya sang ayah di Perang Mu’tah. 
Namun setelah mencermati kejadian di Hari Kamis, bisa dianggap bahwa Nabi Muhammad ﷺ juga memiliki tujuan yang lain dari pembentukan pasukan tersebut. Yaitu, Nabi ﷺ hendak mengosongkan Madinah dari sebagian besar Sahabat senior.
------------
APAKAH PARA SAHABAT SENIOR TERSEBUT, SAMI’NA WA ATHA’NA, PATUH, TA’AT, SENANG, GEMBIRA, IKHLAS, DENGAN KEPUTUSAN NABI MUHAMMAD ﷺ YANG MENGANGKAT USAMAH BIN ZAYD (YANG MASIH REMAJA), SEBAGAI PANGLIMA PERANG, MENJADI PEMIMPIN PARA SAHABAT SENIOR SEKELAS ABU BAKAR & ‘UMAR?
Jawabannya... ada di kitab hadits paling shahih setelah Al-Qur’an, kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
FAKTA PERTAMA: Riwayat shahih kitab hadits Shahih al-Bukhari 6.627, bagian Kitab al-Iman wan Nudzur, bab Pernyataan Rasulullah ﷺ. Juga di Shahih al-Bukhari 7.187, bagian Kitab al-Ahkam, bab Man Lam Yaktarits bi Tha'ni Man La Ya'lam fil Amara-i Haditsan
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَعْثًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، فَطَعَنَ بَعْضُ النَّاسِ فِي إِمْرَتِهِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏ "‏ إِنْ كُنْتُمْ تَطْعَنُونَ فِي إِمْرَتِهِ فَقَدْ كُنْتُمْ تَطْعَنُونَ، فِي إِمْرَةِ أَبِيهِ مِنْ قَبْلُ، وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ لَخَلِيقًا لِلإِمَارَةِ، وَإِنْ كَانَ لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَىَّ، وَإِنَّ هَذَا لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَىَّ بَعْدَهُ ‏"‏‏.
Menceritakan kepada kami Qutaybah bin Sa'id, dari Isma'il bin Ja'far, dari 'Abdullah bin Dinar, dari Ibnu 'Umar, yang berkata: "Rasulullah ﷺ membentuk pasukan dan mengangkat Usamah bin Zayd sebagai panglima pemimpin tertingginya. Beberapa Sahabat mengkritik keras kepemimpinan Usamah sebagai komandan perang pasukan tersebut. Maka berdirilah Rasulullah ﷺ dan beliau ﷺ bersabda: "Jika kalian mencela (mengkritik) kepemimpinan Usamah (yang aku pilih), maka kalian pun sebelumnya sudah pernah mengkritik kepemimpinan ayahnya (yakni Zayd bin Haritsah di Perang Mu'tah). Akan tetapi demi Allah, dia (Zayd bin Haritsah) sangat layak memegang posisi komandan perang (di Perang Mu'tah), dan dia (Zayd bin Haritsah) termasuk salah satu orang yang paling aku cintai, dan sekarang adalah ini (Usamah, putera Zayd bin Haritsah), adalah salah satu orang yang paling aku cintai setelah Zayd bin Haritsah"
LUAR BIASA...
Ternyata bukan kali itu saja sebagian Sahabat senior tersebut mengkritik keputusan Rasulullah ﷺ dalam penunjukkan siapa yang menjadi komandan perang. 
Ternyata di perang sebelumnya pun, Perang Mu’tah, sebagian Sahabat senior tersebut mengkritik keputusan Rasulullah ﷺ dalam penunjukkan Zayd bin Haritsah yang waktu itu hampir genap berusia 50 tahun.
Kita bisa sedikit menerima, jika sebagian Sahabat tersebut tidak terima jika dipimpin oleh Usamah bin Zayd yang masih berusia belasan tahun (sebagai komandan perang), dan ini menyinggung ego senioritas. Kita bisa mengerti dari sudut ini.
Akan tetapi, ternyata ketika sebelumnya yang Rasulullah ﷺ pilih adalah seorang laki-laki yang sudah dewasa sekelas Zayd bin Haritsah pun, nyatanya sebagian Sahabat senior tersebut sama saja, yakni pernah mengkritik keputusan Rasulullah ﷺ dalam pengangkatan Zayd bin Haritsah sebagai komandan perang!
Artinya, sebagian Sahabat senior tersebut memang tidak suka dengan keputusan Rasulullah!
Ke mana itu “sami’na wa atha’na” (kami mendengar dan kami ta’at)?
Ternyata cuma hoax dan bullshit! Alias karangan omong-kosong, alias bualan yang bohong dan dusta, dari para ‘ulama Sunni!
Kami berlepas diri dari kebohongan para ‘ulama Sunni, bahwa para Sahabat dilukiskan selalu “sami’na wa atha’na (patuh mendengar dan taat)” terhadap segala perintah Baginda Nabi ﷺ
FAKTA KEDUA: Riwayat shahih kitab hadits Shahih Muslim 2.426, bagian Kitab Fadha'il Sahabah, bab Keutamaan Zayd bin Haritsah dan Puteranya, Usamah bin Zayd
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، وَيَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، وَقُتَيْبَةُ، وَابْنُ، حُجْرٍ قَالَ يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرُونَ، حَدَّثَنَا - إِسْمَاعِيلُ، - يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ، يَقُولُ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَعْثًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ فَطَعَنَ النَّاسُ فِي إِمْرَتِهِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏ "‏ إِنْ تَطْعَنُوا فِي إِمْرَتِهِ فَقَدْ كُنْتُمْ تَطْعَنُونَ فِي إِمْرَةِ أَبِيهِ مِنْ قَبْلُ وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ لَخَلِيقًا لِلإِمْرَةِ وَإِنْ كَانَ لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَىَّ وَإِنَّ هَذَا لَمِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَىَّ بَعْدَهُ ‏"‏ ‏.‏
Menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, dan Yahya bin Ayyub, dan Qutaybah, dan Ibnu Hujr, yang berkata, Yahya bin Yahya, mengabarkan kepada kami, dan berkata, menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far, dari 'Abdullah bin Dinar, bahwasanya ia mendengar Ibnu 'Umar berkata:
Rasulullah ﷺ mengirim pasukan dan menunjuk Usamah bin Zayd sebagai komandan perang. Para Sahabat menentang perintah Usamah, dan Rasulullah ﷺ pun berdiri dan bersabda:
“Kalian menentang perintahnya, dan sebelum ini pun kalian menentang perintah ayahnya (Zayd bin Haritsah). Demi Allah, ia layak untuk menjadi komandan perang dan ia termasuk salah satu orang yang paling aku cintai. Perhatikanlah! Dia (Usamah) adalah salah satu orang yang paling aku cintai".
YA ALLAH...
Kenapa para ‘ulama kami, guru-guru agama Islam kami, tega membohongi kami sejak kecil, dengan bualan dongeng omong-kosong bahwa seluruh Sahabat selalu “sami’na wa atha’na” terhadap segala perintah Nabi ﷺ?
Jika guru-guru dan ‘ulama kami tersebut sengaja berdusta, padahal mereka mengetahui kebenaran fakta riwayat shahih di atas, maka keputusan ada di tangan-Mu, Ya Allah Yang Maha Adil!
Namun kepada guru-guru dan ‘ulama kami yang memang tidak tahu-menahu riwayat shahih di atas, dan menjadi korban kedustaan dari guru-gurunya juga, maka ampunilah dan sayangilah mereka. Dan ampuni kami juga.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad.
0 notes
myanuary · 3 years
Video
KiSAH MUSA AS BANYAK DI QURAN, WHY ? . Reposted from @masjidalirsyad . Buat kita kisah Nabi Sulaiman Alaihissalam seperti di Negeri dongeng sehingga kisah tentang Sulaiman Alaihissalam nggak banyak-banyak dalam Qur’an, bisa bicara sama semut coba, kisah itu buat umat Nabi Muhammad ﷺ dikisahkan untuk di imani, tetapi karena Qur’an itu petunjuk, kisah yang paling banyak diulang yaitu kisah Nabi Musa Alaihissalam. Maknanya apa? ini kisah yang paling cocok kalau umat Nabi Muhammad ﷺ mau belajar tentang semua bidang kehidupannya, cocok kalau kita belajar dari Nabi Musa Alaihissalam dari hal yang sangat pribadi Musa Alaihissalam, kemudian keluarganya, kemudian dakwah ke masyarakatnya, perlawanan di masyarakatnya sampai ujungnya adalah Musa Alaihissalam berhasil menjatuhkan Thaghut (Fir’aun), cocok sekali dengan zaman kita di zaman manapun di negeri manapun. ini saya kira salah satu hikmah, ini singkat saja, mengapa kisah Musa Alaihissalam itu kisah yang sangat atau paling banyak disebut dalam Al-Qur’anul Karim. Ust. @budiashariofficial #ustbudiashari #ustadbudiashari #ustadzbudiashari #budiashari #palestine #savepalestine #savemasjidilaqsa #savesheikhjarrah #PalestinianLivesMatter #palestinebleeding #gazaunderattack #bulanharam #dzulqaidah #musimhaji #hajj2021 #haji1442h #hajj1442 . #duniasementara #akhiratselamanya #islamrahmatanlilalamin #khilafahajaranislam #khilafahislamiyah #khilafahjanjiallah  #khilafahwillriseagain #pemudaislami #pemudaislam #pemudataat #pemudataubat #peradabanislam #firaun https://www.instagram.com/p/CQniBcVhTJh/?utm_medium=tumblr
0 notes