Tumgik
#hal hal mempengaruhi rejeki
ameliazahara · 10 months
Text
Sekolah S1 dan S2 bedanya apa?
Baru tau kalau ‘hidup tuh demikian’ setelah terjun ke dunia kerja. Setelah terjun ke dunia kerja, ternyata ada banyak kampus yang akreditasinya beragam, dan jauh banget dari standar yang selama ini dijalani. Sekolah pun sama, diri baru tau kalau ternyata ada sekolah dengan akreditasi yang tidak setara juga—yang jauh banget dari standar yang dipahami selama menjalani masa-masa sekolah.
Selama masa pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga jenjang magister, alhamdulillah mendapatkan pendidikan di sekolah yang grade-nya kelas menengah ke atas di tingkatannya. Tentu, di sekolah tersbut diisi oleh beragam orang dari berbagai wilayah dan kalangan, dan juga dengan kualitas guru yang alhamdulillah mumpuni. Dari hal ini diri akhirnya terbiasa menghadapi persaingan dengan berbagai orang dengan kelas yang setara.
Alhamdulillah bisa merasakan jadi mahasiswa yang kuliah di kampus negeri terbaik Aceh, yang bahkan kampus S1 dan S2 akreditasinya sama-sama unggul saat ini, bahkan sekarang termasuk kampus PTN-BH juga.
Balik lagi, yang mahal dari pendidikan itu adalah lingkungannya.
Atas dasar apa yang diterima, diri berupaya mewariskan itu ke anak-anak kelak. Semoga mereka bisa merasakan hadiah pendidikan terbaik yang bida diberikan.
Saaat ini, diri bekerja di kampus yayasan pemda, dan tempat kerja yang sebelumnya merupakan kampus yayasan pribadi, yang kedua-duanya adalah kampus swasta. Di kampus yayasa pemda ini, diri tidak bisa menafikan kalau kampus ini adalah suatu yang sentral banget di kota ini. Kampus ini terbiasa terlibat atas sesuatu yang buka porsinya, tapi bisa memberi benefit bagi berdirinya institusi tercinta. Terlbiat politik harus siap. Terlibat sasaran-sasaran dari berbagai sisi harus bersiap juga. Beruntungnya menjadi bagian dari institusi insyaAllah bisa mengangkat reputasi diri.
Visi-misi dan sumber dana adalah dua hal yang menjadi indikator penting dari berbagai institusi pendidikan tinggi di daerah. Hal ini mempengaruhi kinerja dan pada siapa tunduk diberikan. Bahkan, cara mereka menghasilkan lulusannya juga tergantung pada kebijakan dan kepentingan institusi. Apapun itu, segala gap yang terjadi merupakan suatu yang tidak perlu dipermasalahkan karena semua punya dalih demi kepentingan bersama.
Diri menyadari kalau apa yang dijalani dulu dan apa yang kini dihadapi adalah dua kelas yang tidak setara, jika dikomparasikan pun akan tetap tidak sebanding. Jadi, sebagai karyawan diri bertugas menjalankan apa yang diembankan, ikut aja gimana aturannya, selagi rejeki yang dihasilkan halalan tayyiban.
Beberapa waktu lalu di time line twitter nemu tweet ini yang sampe di repost ulang.
Tumblr media
Tumblr media Tumblr media
Tulisan ini terinspirasi dari thread tersebut. Bahwa ternyata banyak yang juga menyadari bahwa grade dari pendidikan menentukan banyak hal di kemudian hari. Diri juga menyadari kalau, berproses itu selalu membuahkan hasil yang tidak sama pada setiap orang. Tempat di mana kamu ditempa dengan prosesmu juga penting banget. Relasi yang menemani dan menjatuhkanmu di masa berproses juga penting. Karena kelas kehidupan diterpa sejak di masa ini.
Jika diibaratkan dengan rumah, jenjang S1 itu seperti pondasi, ini penting banget. Jenjang S2 atau pun S3 adalah yang menjadikan indah rumahnya. Tanpa pondasi yang kokoh, jika terjadi bencana gempa bumi maka bangunan tidak akan bertahan juga. Atau seindah apapun tampilan luar, jika pondasinya tidak kuat maka bangunan tersebut akan rapuh juga.
Penting banget untuk menentukan pendidikan S1 hendak ke kampus mana. Jangan asal menentukan. Karena pondasi diri kedepannya bahkan di dunia kerja, diterpa sejak pendidikan S1.
Pentingnya pendidikan itu bukan dibagian gelar atau ijazahnya, bukan dibagian keren cover luarnya saja. Bahkan diri begitu terkejut ketika tau ada dosen lulusan S2 yang ga tau value dari pendidikannya. Anehnya, dia masih merasa tidak berdaya, dia merasa tidak bisa memberi kontribusi apapun. Lha, selama sekolah S2 ga diajarin gimana harusnya sebagai lulusan S2? Padahal kini dia sudah jadi dosen ber-nidn. Setelah nanti kamu jadi lulusan dan menjadi bagian masyarakat, maka kamu wajib survive, wajib mengembangkan dirimu sendiri. Kamu tidak lagi dibimbing seperti ketika dulu sebagai mahasiswa. Itu sebabnya salah satu tujuan pendidikan adalah memberikan problem solving.
Jangan heran ketika nanti di dunia kerja bertemu karyawan yang titelnya banyak tapi kerjanya ya B aja.
Walau nanti di dunia kerja, yang pintar dan memiliki kapabilitas, akan kalah dengan mereka yang mahir berdalih—berbicara dan punya relasi orang dalam.
Dari pengalaman yang diperoleh, ternyata ada beberapa orang yang merasa bisa memperkuat pondasi dengan memperindah tampilan luar sebuah bangunan. Lha gimana? Jadi mereka yang merasa kurang percaya diri dengan pendidikan S1 nya berusaha mencoba untuk lanjut sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi di kampus ternama dengan dana dari orangtua yang mumpuni. Mungkin mereka merasa dengan pendidikan lebih tinggi dari yang lain mereka bisa merasa lebih unggul dan lebih percaya diri. Ini adalah hak masing-masing orang.
Kok diri seperti iri ya? Bukan. Tapi poin pentingnya adalah, bangun pondasi yang kokoh dulu, jika pondasi sudah kokoh, mau kerja di masa saja, walau lulusan S1 atau apalah, insyaAllah akan tetap berhasil dan berjaya. Yang terpenting itu kapabilitas dan bertahan.
11 notes · View notes
babblingpipit · 1 year
Text
At peace
Ingin bersyukurr sedalam-dalamnya karena akhirnya bisa merasakan damai lagi dalam hidup, bisa beneran enjoy lagi doing day-to-day mundane things, dan bahkan ada hal baru (lari) yang mayan bikin semangat.
Momen after grief tuh gelap banget, ga keliatan masa depan, ga keliatan jalan keluar, gatau gimana caranya buat bertahan. Tapi give it time, susah bgt buat let yourself feel the sadness but it will eventually pass.
Weekend kemarin w pertama kali ikut race dan langsung ikut half marathon wkwk lari 21.6km banget ga tuh. Terus ngasal banget karena daftarnya race yang lumayan kompetitif jadi ada cut-off timenya yaitu 3 JAM! Padahal sbg beginner harusnya ikut race yang gaada cut off timenya aja biar santay.
Ku pake program training dari garmin gitu total 16 minggu, tapi pas haji bolong 3 minggu, terus kemarin pulang ke aussie dan indo jg bolong-bolong lagi. Pas balik kesini sabtu malem terus di minggu itu masih mayan jetlag, eh sabtunya udah race WKWKKW.
Agak tertampar pas race karena dibalap semua orang! Literally w orang kedua terakhir yang finish dan itupun 3jam 7mnt, masih untuk masih dikasih label sebagai finisher meski lewat cut-off time. Padahal yang ikut beragam banget orangnya sampe yang tua-tua juga ada, tapi emang kalo training ga disiplin tuh ya ngaruh aja ga peduli masih muda dan segar.
Happy banget karena badan ini dari yang semula lari 30menit aja ngosngosan banget ternyata sekarang bisa endure lari 3jam (banyak jalannya sih). Terus happy karena kemaren ga diduga bisa pulang ke selong, nengokin oma sepeninggal ninin, nengokin makamnya ninin, main sama alen sama ima + temen-temen SMA. Berasa perjalanan lintas waktu banget apalagi adit ga ikut (tapi kangen berat). Terus ternyata perjalanan haji kemaren sangat mempengaruhi daily life aku sekarang. Karena pas haji tuh literally gaada kerjaan lain selain nungguin waktu solat dan ibadah kan. Jadi tertanam kalo hidup tuh enaknya gini kali ya, nunggu waktu solat terus ngerjain hal-hal lain di tengah-tengahnya. A day could be bad or good tapi solat tetep tepat waktu lah itungannya (riya ga nih astagfirullah).
Kaget juga karena ternyata ane udh bisa at peace di harvard dan ga ngerasa balap-balapan lagi. Nyesuaiin ritme sama adit yang sekarang kerja full time + kuliah part time juga sudah oke. Terus selain lari kadang main tenis & bultang sama anak-anak Indonesia + udah nemu kelas zumba deket rumah yang instrukturnya oke banget. Yang bikin anxious sekarang adalah: family planning! Bener-bener ya I've done hard things (like PhD) in the past tapi anxietynya family planning tuh ga kaleng-kaleng. Harap-harap cemas menjelang waktu dapet, sedih kalo ternyata dapet, ulang lagi tiap bulan, bismillah semoga Allah kuatkan dan kasih rejeki anak yg sholih/sholihah aaamin.
13 notes · View notes
telisikasik · 1 year
Text
[Lost Morning]
Pemanasan itu dimulai di pagi hari, ada yang pukul 2, ada yang pukul 3, ada yang beberapa menit sebelum adzan shubuh menyapa.
Membuka mata, membaca hamdalah atas kembalinya nyawa, membasuh wajah, lalu sujud di atas sajadah, dzikir melangit dari lisan yang basah.
Seyogyanya begitu, apalagi bagi seorang Muslim. Tuntunan ini sangat jelas, sangat ditekankan, runtut dicontohkan. Khasiat bangun di pagi hari dan dimulai dengan membangun komunikasi dengan ilahi, Sang Pemberi Rejeki sebelum bertransaksi dengan para mahluk Bumi.
Berbeda dengan kebanyakan penduduk bumi yang bangun lebih siang, misal pukul enam, tujuh atau lebih -karena paginya orang Islam sudah dimulai pada sejak ⅓ malam tadi-. Mereka tak sempat pemanasan, tak sempat bersiap, mata terbuka lalu melihat jam sudah mepet jam sekolah, kuliah atau kerja. Terburu-buru menjalankan sholat yang entah itu shubuh atau dhuha. Ruhiyah tak tertata dengan sempurna, apalagi hubungan dengan Pencipta untuk menjalani satu hari ruwetnya kehidupan dunia.
Jangan heran bila harimu sering lesu, karena bangun saja sudah terburu-buru. Tak sempat pemanasan langsung digeber tugas menumpuk seharian.
Jangan heran bila rezekimu lambat sekali bertambah, karena ia dibagikan pada pagi hari yang berkah, sedangkan kau masih tidur pulas seperti tak bersalah.
Padahal spektrum alam sedang berwarna biru muda, mempengaruhi tiroid, baik untuk metabolisme, komunikasi dan ini tak bisa ter-aktivasi bila tubuh tak sadarkan diri.
Perbaiki pagi harimu, siapkan ruhiyah, curhat dengan Pencipta yang turun ke langit dunia, ada dua raka'at yang lebih baik dari dunia dan seisinya -bahkan lebih besar lagi-, lalu lanjutkan Persiapan-persiapan menjelajah dunia.
_________________________________________
Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
(HR. Abu Daud no. 2606.)
________________________________________
Ibnul Qayyim berkata, “Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat.” (Zaadul Ma’ad, 4/378)
6 notes · View notes
jurnalweli · 5 months
Text
Recap Ramadhan 1445 H
[Tulisan ini mulai dibuat pada beberapa hari menjelang Ramadhan berakhir. Tidak tuntas karena harus mempersiapkan dan menyelesaikan banyak hal sebelum mudik meninggalkan kota pelajar ini. Sampai di kampung halaman pun masih belum bisa untuk melanjutkan dan akhirnya aku berdamai serta menetapkan waktu libur setoran KLIP sampai waktu yang tidak ditentukan. Hari ini, hari ke-5 Syawal aku mencoba untuk melanjutkan kembali. Sebuah pesan dariku untukku yang masih sangat banyak kurangnya pada Ramadhan ini. Semoga Allah terima puasa dan segala amal ibadah kita dan Allah perkenankan bertemu Ramadhan kembali di tahun depan dalam keadaan yang lebih baik dan istiqomah. Aamiin].
~~~
Beberapa hari lagi Ramadhan akan berlalu dan pergi meninggalkan kita. Cepat sekali rasanya. Ramadhan 1445 H adalah Ramadhan keduaku setelah menjadi ibu. Jika tahun lalu aku banyak fokus pada menyusui bayiku, pemulihan serta adaptasi sebagai ibu baru karena aku baru saja melahirkan di tepat pertengahan bulan mulia yaitu pada 15 Ramadhan dan hanya mendapatkan 4 hari puasa. Namun di tahun ini aku turut serta berpuasa dan tarawih karena anakku telah berusia 1 tahun.
Pada tahun ini aku ditantang untuk belajar lebih dalam hal :
1. Manajemen waktu terutama dalam menyiapkan sahur dan berbuka
Aku lebih sering memasak untuk sahur di malam hari sebelum tidur dan menunya berlaku sampai ketika berbuka nanti. Jika menu yang kubuat pedas maka aku akan memasak lagi di pagi hari untuk MPASI anakku. Memang terlihat kerja dua kali, ya.
2. Harus banyak mengonsumsi air putih
Meskipun usia anakku menginjak 1 tahun dan sudah cukup berkurang kuantitas menyusui namun aku tetap harus memenuhi cairan dalam tubuh karena akan mempengaruhi ASI dan tenagaku.
3. Bersabar jika anak tidak nafsu makan
Aku teringat dengan perkataan seorang teman, "Kalau anak tidak mau makan barangkali rejeki dia memang segitu untuk hari ini." Selain itu karena kami berpuasa maka kami tidak bisa menemaninya sarapan, makan siang dan makan malam.
4. Memanfaatkan waktu luang untuk memaksimalkan ibadah
Poin ini yang masih sangat menjadi PR bagiku pribadi. Aku seringkali tidur larut malam dan bangun lebih pagi untuk sahur. Tidur yang sebentar itu membuatku mengantuk dan kurang bersemangat di pagi hari akhirnya tilawah pagi dan tahajud kadang tidak tersentuh. Semoga ke depannya lebih baik lagi dan Allah izinkan bertemu dengan Ramadhan.
Sekian beberapa hal yang menjadi perhatianku dan membuatku belajar banyak untuk melatih diri sendiri menjadi pribadi, ibu dan istri yang lebih baik lagi. Semoga Allah ridho atas puasa dan ibadah yang kita. Aamiin.
0 notes
Text
Curhatan Yang Mengaku-Aku Influencer
Pontianak. 15:27. 11062023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Semua hal akan datang dengan dua sisi. Menulis memang mengikat ilmu. Tapi juga menjadi rekam jejak digital saya. Takuuuutt kalau apa-apa yang ditinggalkan ini salah dan bahkan bisa menyebar dengan fasilitas reblog di tumblr. Maka mohon jangan sungkan untuk saling mengingatkan ya atas kesalahan tulisan saya.
Ini sebenarnya kisah ringan. Tentang hari-hari saya yang kadang ditawari untuk mempromosikan produk tertentu, paling kaget waktu tahun lalu ditawari promosi produk jamu-jamu dari Jogja, tapi terharuuu karena value yang diusung produsennya bagus sekali. Padahal ya followers saya nih juga ndak sampai tumpah-tumpah ramainya. Alhamdulillaaah, berarti rejeki makanan-makanan gratis saya jalannya dari situ 😁 tapi tentu dengan perjanjian, karena ndak dibayar, jadi ndak berani bohong juga saya tuh. Karena sering juga kita beli-beli makanan yang ndak sesuai ekspektasi 🤣
Di luar tawaran, ya lebih senang promonya tanpa disuruh. Sebenarnya ini sebagai penebus rasa bersalah saya, kalau posting-posting makanan di medsos, tapi yang liat tuh ndak mampu untuk beli kira-kira saya dosa ndak ya? Yaudalah, niatnya buat bantu-bantu menglariskan saja, biarlah Allah SWT yang tentukan.
Beda kisah dengan sambal naknan ini 😂😂😂😂
Tumblr media
Sezuzurnya... saya juga belum pernah coba. Nah loh, ndak bahaya tah? 😅
Seingat saya, kronologinya tuh suatu
.
.
.
Pontianak. 08082023. 20:25.
Alhamdulillaaah ketemu jalan untuk menyelesaikan tulisan ini. Sudut pandang tulisan ini saya ubah deh. Ndak jadi lanjutin kisah kronologi sambal naknan deh ya. Karena hari ini saya kembali promo-promoan setelah sekian lama memutuskan untuk istirahat dulu.
Tumblr media Tumblr media
*yang tinggal di Pontianak atau mau kirim-kirim buah untuk kerabatnya di Pontianak bisa order di ig @alpukatmentega.pnk ya 😊 (laaaah masih kebawa-bawa ngiklan di sini).
Sepuluh tahun yang lalu mungkin masih asing ya istilah influencer nih. Bagaimana bisa yang bukan artis juga bisa mempengaruhi orang untuk belanja? Justru di situ seninya. Mungkin karena si influencer ini berasal dari orang yang biasa-biasa saja seperti penontonnya, jadi terlihat lebih menjanjikan dan bisa dipercaya 😅.
Dipikir-pikir, sebenarnya kita semua tuh influencer, saling mempengaruhi. Dengan segala label yang mau ndak mau memang tertempel di diri kita. Entah itu karena asal muasal keturunan, jabatan, pendidikan, suku, bahkan agama. Nah yang terakhir ini... berat.
Beberapa tahun lalu teman-teman Filipina saya bertanya, kenapa berjilbab? Kenapa ndak dibuka di musim panas? Apa saya masih punya rambut? Kenapa musim panas malah puasa? Nanti mati loh kalau ndak minum. Kenapa ada 2 orang Islam, yang satu shalat, yang satu tidak? 😅😅😅
Ak ik uk aku kikuk. Semoga perilaku dan jawaban saya benar, sebagai representasi (kaaan berat istilahnya) orang muslim Indonesia.
Influencer di medsos kan masih bisa diatur-atur ya, bagian mana yang ditampilkan mana yang tidak. Nah agak beda dengan influencer dalam kehidupan tatap muka langsung, apalagi dalam pertemuan yang intens. Sulit untuk bikin pencitraan yang terlalu ngadi-ngadi. Itulah mengapa dalam Islam memperbolehkan berteman dengan siapapun, namun sungguh, berhati-hatilah, berhati-hatilah dalam berteman dekat. Karena itulah yang akan sangat saling mempengaruhi, saling mencuri tabiat. Tentu alhamdulillaaah jika kita yang diperkenankan Allah SWT memberi pengaruh baik. Bagaimana jika sebaliknya?
Semoga Allah SWT al Aziz berkenan memperbaiki semua urusan agama, dunia, dan akhirat kita yaa. Laa hawla walaa quwwata illa billah.
Salam,
ayuprissakartika
1 note · View note
ydlinx · 2 years
Link
0 notes
kafabillahisyahida · 4 years
Text
Peran Ilmu dalam Berdagang
Banyak orang yang malu dengan profesi sebagai pedagang, padahal berdagang termasuk menghidupkan sunnah, karena Rasulullah juga seorang pedagang.
Berdagang sama mulianya dengan banyak pekerjaan lainnya diluar sana asalkan dijalani dengan jujur dan sesuai syariat. Terutama apabila kita melakukannya dengan ilmu yang benar.
Orang2 yang ikut berbagai training dan seminar untuk menjadi seorang pengusaha sesungguhnya adalah para pencari ilmu.
Pernahkah kita berpikir ketika hati kita tergerak untuk mengetahui sesuatu, baik dengan membaca buku/ berita, mengikuti kajian ttg suatu ilmu. Itu adalah bagian dari Qadarullah. Sesungguhnya ada kecondongan bahwa suatu hari sangat mungkin kita dipertemukan dgn taqdir dimana kita akan membutuhkan ilmu tersebut. Adalah rahmat Allah ketika Dia memberikan ilmunya terlebih dahulu sebelum memberikan ujian.
Misalnya seseorang bukanlah pengusaha, tetapi ia selalu tertarik dan giat dengan ilmu2 wirausaha maka kemungkinan besar suatu haru ia akan menjadi seorang pengusaha.
Karena Rasulullah pernah bersabda "jalan hidup seseorang akan diarahkan kepada apa2 yang akan menjadi taqdirnya"
Atau terhadap ilmu2 yang berkaitan dengan manajemen risk, ada kemungkinan suatu hari seseorang akan dihadapkan dgn musibah dimana dia membutuhkan ilmu untuk mengatasi ujian tersebut, juga Allah ingin agar kita terhidar dari hal2 yang buruk dgn ilmu tersebut.
Tidak ada yang sia2 ketika kita menuntut ilmu. Mungkin bagi seseorang seperti saya yang sedang belajar menjalankan bisnis ditengah sibuknya mengurus rumah tangga... Peran ilmu tidak terlalu berpengaruh signifikan. Bisnis saya belum banyak kemajuan, namun pikiran saya semakin berkembang dan hati saya semakin bersyukur. Saya yakin ini akan bermanfaat untuk saya dimasa depan.
Ilmu sangat mempengaruhi respon dan pengelolaan hati. contoh sederhananya:
Seorang pedagang seperti saya, betapa sering mendapat harapan palsu dari customer, pernah dalam suatu transaksi, pelanggan tiba2 membatalkan jual beli sepihak, atau berlalu tanpa kabar padahal barang pesanan sudah dibuat dan dipersiapkan. Tak jarang juga saya dicurigai, menghadapi persepsi dan prasangka yang buruk dari orang yang tidak dikenal terkait kinerja dan produk yg sy tawarkan. Lalu apa yang akan terjadi seandainya saya merasa cukup ilmu dan menutup diri dari ilmu, mungkin saya akan merasa rugi, mundur, gulung tikar dan menyerah terlalu cepat... Tapi semakin diuji sy jg tertuntut untuk mengevaluasi diri, apa salah saya? Dan pada akhirnya sy mau belajar agar kejadian2 tak mengenakan itu tidak terulang lagi.
Setiap ujian yang menimpa seseorang sebenarnya memiliki pesan bahwa Allah ingin membentuknya dan membuatnya naik kelas maka ia harus lulus... Bersabar jika ditimpa hal yang buruk, dan semakin bersyukur ketika ditimpa hal yang baik.
Tidaklah saya menyadari sebelumnya bahwa Allah yang melembutkan hati para pelanggan untuk membeli dagangan saya. Buktinya pernah saya promosi habis2an tapi tak ada satupun yang membeli dagangan saya, sebaliknya ketika saya promosi alakadarnya bahkan tidak posting sama sekali ada orang yang memborong secara tiba2. Allah juga yang menggerakan hati diantara mereka untuk menguji saya melalui banyak hal yang tidak menggenakan hati. Disini juga berlaku bahwa ikhtiar langit (taqwa) turut mempengaruhi, terkadang ketika saya sedang futur amat berdampak pada turunnya kinerja dan hasil usaha. Sebaliknya ketika sesekali saya bersedekah maka saya rasakan itu menarik rejeki .
Dan setelah saya tahu juga bahwa ternyata:
"Barang siapa yang menerima pembatalan transaksi yang diminta oleh seorang muslim maka Allah akan memaafkan kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat nanti." (HR Abu Daud, Ibnu Majah)”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi juga bersabda,
"Siapa yang menerima pengembalian barang dari seorang muslim, maka Allah akan mengampuni kesalahannnya di hari kiamat."(HR. Ahmad 7431, Ibnu Hibban 5030 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Tidak akan rugi segala sesuatu yang melibatkan Allah.
Tidak ada yang rugi jika jual beli kita melibatkan Allah, rugi secara materiil belum berarti rugi secara maknawi... Bisa jadi itu berubah sebagai keuntungan di akhirat yang tentu lebih berharga daripada nilai dunia.
Pemikiran itulah yg membuat tujuan bisnis kita berubah dari yang awalnya mencari untung menjadi mencari berkah.
Sebab untung belum tentu berkah, tapi setiap keberkahan pasti membawa keberuntungan suatu saat nanti.
Pikiran saya juga tetiba terbayang para penjaja dagangan kaki lima yang begitu sering ditolak pelanggan namun tiada putus asa dan tetap berdagang. Maka sebanyak penolakan yang didapatkannya sebanyak itu pula dosa2nya diampuni. Dan saya yakin jika ia ikhlas, cepat lambat keikhlasan pada akhirnya akan menuntunnya pada tempat yg semestinya (tujuannya)
Betapa banyak diluar sana orang hebat, yang tidak berlimpah materi namun kaya hatinya. Kaya akan ilmu... Sedangkan ilmu adalah nilai sebenarnya dari seseorang yang akan memberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan diridhoi Allah.
Selamat dan semangat berdagang juga menuntut ilmu.
11 notes · View notes
atilamrun · 4 years
Text
Di malam takbiran
Malam takbiran kali ini cukup sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillah masih bisa lebaran di rumah, kumpul sama mama ayah dan saudara. Masak makanan khas lebaran di keluarga, dan hal lainnya. Namun yang membedakan hanyalah tidak ada takbir keliling, yang dimana setiap aku melihat dan mendengarkan rasanya pengen nangis terharu... Pengen peluk Allah dan pengen ikutan takbiran juga hwhaha pokonya hati rasanya bergejolak dan ingin cry meskipun little, lol.
Alhamdulillah, di malam ini aku hanya ingin mencurahkan apa yang aku rasa di beberapa hari menjelang ramadhan hingga idul fitri ini. Allah memang Maha Terbaik. Masa EOC jatuh di tengah pandemi yang sedang huru hara seperti ini. Padahal aku sudah berniat untuk EOC sejak januari, yang dimana prediksiku ketika aku akan keluar, aku akan langsung dapat pekerjaan baru yang lebih baik. Ternyata eh ternyata.... EOC membuat seolah aku harus mengurung diri di rumah, ya apalagi kalo ga #dirumahaja. Ditambah aku yang sudah membayangkan akan ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan teman dan bertemu dengan teman2 ku di sana. Semua yang disusun, yang diimpikan, perlahan kita harus mencoba untuk tenang, menerima keadaan, legowo istilahnya. Percaya bahwa semua yang Allah rencanakan adalah yang terbaik, berkhuznudzon bahwa Allah punya rencana indah dan pembelajaran baru di balik ini semua.
Hingga akhirnya aku coba untuk bantu usaha mama ku yang sebetulnya sudah ada sejak tahun 2018, namun karena aku terlalu kalut dalam rumitnya kehidupan (skripsi & partime) yang mengakibatkan aku tidak bisa membantu sepenuhnya usaha mama. Ide yang ingin dituangkan ada, banyak banget. Tapi ya apadaya, aku tidak bisa melakukan jurus 1000 bayangan. Mungkin ini saatnya pengabdianku, melihat mama happy ketika dagangannya laris manis. Salah satu cita2ku.
Alhamdulillah berjalan mulus, meski aku ragu dan malu2 karena masih anak bawang. Aku akan selalu tanamkan untuk 'Kita harus banyak2 belajar. Ketika dipuji, ucapkan syukur alhamdulillah. Ketika dikritik dan dicaci, maka bukalah telinga dan mata lebar2, terus terang aja bahwa kita sebagai pembelajar yang akan selalu berusaha untuk lebih baik dan tak lupa ucapkan terima kasih atas masukan serta kritikan yang membangun. Aku sedang belajar mengelola rasa seperti itu, sulit sih tapi seru! Mendengar kritik dan hal2 yang kurang berkenan memang membuat hati tidak tenang, tapi justru hal itu yang membuat kita semakin belajar untuk menerima dan berusaha lebih keras lagi. Asli, seru banget! Mungkin cerita curhat ini akan jadi motivasiku ketika aku down dan ga bersemangat lagi hihi.
Lagi seru2nya nerima kritik, belajar mengelola untuk lebih baik, eh ada teman dekat yang melakukan hal tak mengenakan hati. Ada rasa ingin menanggapi, tapi orangtua mengatakan bahwa, udah diemin aja, fokus lakukan hal yang seharusnya kita lakukan. Padahal hati bergemuruh, jiwa tak tenang karena woy...tega yah temen deket tapi gitu? Wkwkwkw. Aku coba untuk belajar lagi mengelola rasa, fokus akan hal yang ingin dituju, hiraukan hal2 yang mendistract, dan tetap berbuat baik. Saat ini aku paham, mana yang memang teman beneran dan mana yang 'teman-temanan'. Paham juga, bahwa kita boleh memilah, manakah orang yang akan selalu menjadi positive vibes dalam kehidupan kita, dan bad vibes yang justru mempengaruhi kehidupan kita untuk jadi lebih buruk. Susah sih, tapi sekali lagi....ini seru! Melihat perkembangan diriku yang dulunya cukup ngegas, tapi saat ini belajar mencoba untuk 'keep calm and smile' seperti jargon kehidupan yang aku canangkan saat SMA. Wkwk alay yah, tapi yaudah lah.
Alhamdulillah juga, Allah memberikan banyak rejeki di ramadhan ini. Rejeki tak melulu soal uang, harta, dll. Alhamdulillah, masih dikelilingi orang2 yang baik, orangtua yang sehat dan selalu seru menghabiskan waktu dengan mereka, saudara yang saling bantu dan melengkapi, lebih banyak bantu pekerjaan rumah terutama pekerjaan mama dan ayah, teman2 yang selalu supportive dan bukan malah yang menusuk dari belakang, rejeki diberikan rasa tenang dan bahagia dalam berkehidupan, sehingga setiap menjalankan kegiatan merasa tentram dan nyaman.
Alhamdulillah, terima kasih atas segala RahmatMu ya Allah, atas segala hal yang kau beri. Bantulah hamba untuk selalu bersyukur. Alhamdulillaah, pengen peluk Allah rasanya:")
2 notes · View notes
ibizcoach-blog · 6 years
Text
Mulailah Melakukan Hal-hal Berikut Jika Ingin Rezeki Anda Menjadi Berkah
Sumber: https://ibizcoach.com/mulailah-melakukan-hal-hal-berikut-jika-ingin-rezeki-anda-menjadi-berkah/
Mulailah Melakukan Hal-hal Berikut Jika Ingin Rezeki Anda Menjadi Berkah
Apa kabar kehidupan Anda hari ini? Apakah Anda sudah mencapai keberhasilan pada setiap usaha Anda di berbagai bidang? Apapun profesi yang Anda jalani, tidak lain tujuannya adalah mencapai sukses. Umumnya masyarakat memahami bahwa orang disebut sukses ialah ketika cita-citanya berhasil terwujud. Pernahkah Anda bayangkan bahwa cita-cita dan harapan manusia itu selalu berkembang. Manusia selalu mengharap lebih banyak.
Bagaimana Standar Kesuksesan yang Benar?
Hawa nafsu duniawi akan terus mendorong untuk mendapatkan lebih dan lebih lagi. Jika itu yang menjadi standar sukses, hati-hati terjebak dalam kesuksesan semu. Sukses yang menjadi standar umum masyarakat antara lain adalah mobil, rumah, reputasi, banyaknya warisan, dan sebagainya. Padahal itu tidak akan cukup untuk memenuhi semua keinginan. Anda pun pasti paham kalau kebutuhan itu beda dengan keinginan. Karena itu, jalani kehidupan sesuai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan.  
Rezeki yang Berkah
Tidak dipungkiri, selama kita hidup maka selama itu pula Tuhan memberikan rezekiNya. Rezeki yang berkah ialah rezeki yang mendatangkan kebaikan-kebaikan. Semakin bertambah rezeki yang berkah, maka bertambah pula kebaikan yang menyertainya. Bisa dilihat dari kehidupan seseorang yang memperoleh rezeki yang berkah tersebut, baik dari aspek spiritual maupun sosial. Keberkahan muncul karena sikap istiqomah dalam hidup, adanya interaksi sosial, dan jalinan kehidupan yang harmonis.
Bagaimana Ciri-Ciri Rezeki yang Berkah?
Rezeki yang berkah mendatangkan ketenangan dalam hidup yang merupakan bentuk kebahagian non materi. Yang perlu utk selalu kita sadari adalah: pastikan diri kita selalu bersyukur karena rasa syukur bisa menjadi sebab keberkahan atas rezeki yang kita dapatkan. Berikut ini adalah tanda rezeki yang berkah;
1.Diperoleh dengan cara yang halal.
2.Ditunaikannya Zakat, Infak dan Sedekah
3.Membelanjakan rezeki yang sedang-sedang saja.
4.Disikapi dengan amanah.
Lalu bagaimana Membelanjakan Rezeki? Selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, kita bisa alokasikan untuk kepentingan yang lebih luas. Kita bisa membiasakan diri untuk bersedekah, dipinjamkan ke saudara atau rekan yang sedang membutuhkan, diinvestasikan ke sesama  untuk mengembangkan usaha. Pada intinya tujuannya adalah agar potensi rezeki kita lebih maksimal.
Tidak Diukur dari Seberapa Banyak Harta yang Kita Punya
Rezeki bukan hanya soal harta. Karena itulah, kesuksesan hidup kita tidak diukur dari seberapa banyak harta yang kita punya atau bahkan seberapa tinggi jabatan yang kita jalani sekarang. Keberkahan rezeki kita tercermin dalam peningkatan hal-hal baik yang kita jalani setiap hari. Ukuran keberhasilan manusia sejatinya adalah sejauh mana ia bisa memberi manfaat bagi orang lain. Semakin bermanfaat bagi lingkungan, semakin dicintai oleh Sang Pencipta.
0 notes
fiqihnisa · 5 years
Text
Memetik hikmah dari kegagalan
"Boleh jadi kegagalan yang kita terima bisa menjadi suatu permulaan untuk hidup yang lebih baik"
Kali kedua mencoba dan masih juga gagal. Rasanya kaya lagi main tebak-tebakan dan dapet tulisan "mohon coba lagi". Tapi kegagalan kedua ini udah dipersiapkan. Lah kok malah disiapin? Yaiya karena di setiap mencoba, harus juga siap menghadapi kegagalan biar ga terpuruk amat gitu
Untuk tes kedua kali ini, terus minta ketenangan sama Allah. Minta di lapangin hatinya, entah apapun hasilnya ya diterima dengan lapang dada. Dari kegagalan pertama aku harus belajar untuk lebih menerima
Tiba lah di hari tes. Dan waw, amazing! Rasanya wawancara itu kaya sempro tesis. Apa yang udah ditulis bener-bener diuji dan apalah aku yang cuma berbekal pengetahuan S1 aja, sedangkan ternyata tesis itu lebih detail. Semua harus dipertanggung jawabkan dan ilmiah banget ga bisa ambil sembarang data dong :)). Pasca wawancara, feeling udah mulai kuat. Entah kenapa, orang ini punya feeling yang kuat dan bisa jadi kenyataan 😂
Keluar ruang wawancara, menata hati dan pikiran. Masih senyum dan nguatin diri karena emang udah nyiapin hati buat gagal. Bermula dari kejadian ini ternyata dapet banyak insight dan hikmah. Not bad lah ya, kegagalan justru bisa jadi sebuah awal yang baru buat diri
Pertama, dapet insight tentang keilmuan. Jadi psikolog itu ga mudah, mungkin ada something wrong dengan diri yang harus diselesain dulu baru bisa lanjutin tahap itu. Jadi psikolog itu ga mudah, karena semua harus ilmiah. Based on teori atau jurnal, ga bisa namanya asumsi semata. Apalagi asumsi pribadi :). Berhati-hatilah dalam berpendapat!
Kedua, ini jadi awal diri ini berubah. Sebelumnya, bagi seorang yang cukup berambisi, kegagalan itu suatu hal yang buruk. Kegagalan bisa mempengaruhi emosi diri dong. Kegagalan sebelumnya jadi suka jutek, judes, tukang marah, apalagi kalau ditanya-tanya tentang hal yang gagal itu wkwk. Dan dari sini, aku mulai mengubah diri buat lebih baik dan bijak mengelola emosi. Soalnya udah diwanti-wanti sama ummi "kamu itu harus belajar ngelola emosi"
Pasca kejadian itu langsung mikir. Oke, gimana caranya pas sampai rumah ga nangis, ga marah, dan senyum menghampiri ummi abi. Mulai saat ini harus berusaha untuk selalu ngebuat orang tua senang dan ridho sama kita. Kekecewaan yang dirasa cukup buat diri sendiri dan jangan merembet ke orang sekitar :)
Dan benerlah, sampai rumah langsung nyamperin ummi. Senyum dan bermanja-manja sambil cerita apa yang udah dilaluin sambil nahan nangis sebenernya hahaha. Apalagi si ummi pake ngasih nasihat. "Gapapa mi, semisal ini belum rejeki. Aku masih bisa begini dan begitu. Aku clear in diri dulu sebelum nyoba lagi" ujarku. Dan sampai saat ini masih bertahan untuk terus membuat ummi seneng, ga marah-marah terus 😝
Mengelola emosi kedua adalah saat ngendarain motor. Sering banget tiap ngendarain motor ngedumelin pengendara lain sampe ummi bilang "ngapain cape-cape ngedumel, ya emang kondisinya begitu kan". Terus sekarang jadi lebih sabar dan tiap abis ngedumel jadi istighfar dong gegara khilaf
Ya begitulah, kegagalan bisa jadi suatu permulaan untuk menjadi lebih baik. Minimal diri kita yang menjadi lebih baik lagi. Coba semisal kegagalan itu ga terjadi, siapa tau sifat orang ini masih begitu. Sejak kegagalan bisa jadi lebih calm down dan ceria. Semoga bisa bener-bener terinternalisasi lah ya sambil meneruskan perjalanan hidup. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan setiap alternatif untuk menghadapi kegagalan. Ga selamanya gagal itu buruk :)
---------------------------------------
Nb:
Mohon kepada sepupu kalau baca cukup tau aja yak. Ntar berguru kalau mau nyoba lagi 😂
2 notes · View notes
ameliazahara · 1 year
Text
Menyambut Bulan Juli dengan Chapter Baru.
Juni telah usai, besok bulan baru menyapa. Sejauh ini semuanya aman-aman saja, ada beberapa deadline kecil yang masih tersisa, sedikit lega karena perihal paper geosfer telah selesai disubmit, setelah revisi habis-habisan dan sudah melakukan pembayaran juga.
Alhamdulillah masih punya rejeki sekalipun belum menerima gaji sejak bulan april lalu:’) bukan soal mengeluh akan rejeki. Namun soal syukur bahwa rejeki Allah itu luas dan lapang, sejauh ini segalanya bisa tercukupi.
Soalan kegiatan di kampus, diri masih bertanggung-jawab untuk ngisi nilai di portal yang disediakan. Lebih lega juga karena keputusan resign sudah digenggam—dengan segala konsekuensi utuh yang lahan perlahan mulai dipahami. Menyesal atau tidak, itu juga bagian dari pilihan hidup. Dan kini diri memilih menjalani kehidupan yang ada saat ini dengan sebaik-baiknya.
Diri juga telah melakukan seleksi pada sesiapa saja yang bisa diajak dan ikut bersama diperjalanan selanjutnya—di bulan Juli. Agar tidak terfokus pada emosi masa lampau, agar tidak tertahan oleh hal yang harusnya sudah usai, agar tidak lebih jauh menguras emosi. Sebab perjalan ke depan akan lebih berat dan menantang.
Tentu diri tetap berusaha terbuka untuk kerja sama dengan takaran yang lebih mempertimbangkan diri sendiri. Takaran yang tidak lagi ingin berat sebelah. Tentu tanpa bermaksud jumawa atau bersombong diri. Mulai sekarang, segalanya harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Siapa yang terlibat dan mengajak turut serta adalah perlu diperhatikan, mau tidak mau diri nantinya akan terlibat dengan mereka, dan bisa jadi akan mempengaruhi laju kemudi juga.
Di bulan Juli ingin lebih fokus ke diri sendiri, mencoba menjad ‘bambu cina’ agar berproses yang panjang ini semakin mememukan makna. Mencoba tumbuh dalam hening. Terus belajar dan mengambil kesempatan dengan segala kemungkinan.
Bulan Juli harus bersinar dan berbahagia. Dengan demikian, semoga dilimpahkan banyaak rejeki. Mohon doanya ga gaes ya, semoga didekatkan pada apa-apa yang menjadi sebaik-baiknya rejeki.
2 notes · View notes
ddeenouvitaa · 5 years
Text
Rehat (?)
Sepagi ini, kembali merasakan menjadi manusia.
Beberapa minggu ini aku seperti kembali pada kebiasaan burukku. Kembali tidur diatas tengah malam, dan terlambat bangun. Sangat buruk. Begitu buruknya ketika kau bangun namun matahari telah tinggi. Rasanya malu sekali, dibanding makhluk lain yang tak punya pikiran, aku jauh menghamba lebih buruk.
Ada alasan bagiku kenapa aku berubah kebiasaan menjadi seperti ini.
Begini,
Beberapa waktu lalu aku diberi kesempatan untuk datang tes kerja di beberapa perusahaan di ibukota. Makanya hari itu aku memutuskan untuk nekat kembali, sedang keadaan kesehatanku belum pulih sepenuhnya. Beberapa obat dari dokter kubawa, untuk berjaga-jaga. Serangkaian pemeriksaan juga kulakukan untuk mengetahui keadaanku saat ini. Hasilnya, dokter mengijinkan aku pergi dengan syarat: aku mempertahankan gaya hidupku yang -agak- membaik beberapa bulan ini.
Kabar baiknya, untuk urusan akomodasi aku tidak perlu ribet soal itu. Temanku sudah mengurusnya semua. Ia mencarikan akomodasi tepat benar di jantung ibukota. Dasar aku saja, yang mungkin susah beradaptasi, aku mengalami beberapa kesulitan. Kesepian misalnya.
Aku tidak bergurau tentang kesulitan itu, tapi bagiku itu memang sangat mempengaruhi.
Hari demi hari, dalam seminggu mungkin hanya beberapa kali saja aku keluar kos untuk urusan tes kerjaku, sisanya tidak kemana-mana. Buruknya, berdampak pada malam hari. Aku tidak bisa tidur. Malam hari serasa berbeda, suasana, cuacanya, dan hawa-hawanya. Pikiranku melanglangbuanaaa. Insomnia! Ini yang aku takutkan. Dan ini menjadi hal buruk yang akan mempengaruhi kesehatanku. Pasti karena metabolisme tubuhku juga akan berubah jika waktu tidurku berkurang.
Sempat ku berpikir apa aku lebih baik mengkonsumsi obat tidur saja, tapi setelahnya aku menyerah akan hal itu. Akan makin memperburuk keadaan saja jika aku nekat untuk memakai obat tanpa sepengetahuan dokterku. Beberapa waktu lalu saja ketika aku terpaksa mengkonsumsi obat dengan efek tidur yang 'biasa', aku malah teler seharian. Lalu kali ini sengaja mengkonsumsi obat tidur? Jangan bodoh kau, Marimaar!
Aku berpikir lebih jauh, mungkin saja lingkungan yang membawaku seperti ini. Tidak seperti Depok, dimana aku masih punya beberapa teman yang bisa kuajak bicara, lingkungan kali ini berbeda. Penuh dengan orang baru dan sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Rasanya aku jenuh jika tiap hari tidak ada tempat untuk berbagi cerita. Hahaha dasar aku!
Akhirnya, setelah dua minggu lamanya aku menjalani tes, rejeki sepertinya belum berpihak padaku. Aku gagal setelah MCU. Disini, aku memutuskan untuk pulang. Rasanya tidak baik jika aku bertahan tanpa tahu arah tujuan. Aku mendiskusikan hal ini kepada keluarga dan beberapa teman untuk mendapatkan nasehat terbaik. Akhirnya, kuputuskan untuk menggenapi hingga satu bulan sembari menunggu hasil dari lamaranku yang lain.
Aku kemudian mengabarkan kepada teman-temanku tentang rencana kepulanganku pertengahan bulan ini. Beberapa teman akhirnya mengajakku bertemu. Kita berbagi cerita dengan latar belakang yang sama kerasnya: tidak mudah untuk mencari kerja yang kita inginkan. Beberapa teman bercerita sukanya di tempat barunya. Ya, hidup tidak selalu senikmat kulit ayam k*c. Aku sadar, akan selalu ada ujian-ujian yang akan menggiring kita ke tempat seharusnya. Kita hanya perlu waktu yang tepat, dan.. mengurangi sambat. Mungkin saja, Allah masih ingin kamu rehat. Sebelum nanti ada waktu kamu benar-benar kurang istirahat.
Pagi ini, ada yang berbeda. Sepertinya semesta memberi kesempatan bagiku untuk merasakan pagi yang beberapa minggu ini kurindukan. Pagi ini kurasa cuacanya tidak terlalu berbeda dari kampung halamanku. Dingin. Karena hujan datang pagi ini. Tidak seperti biasanya, alergi dinginku kambuh. Aku bersin-bersin. Entah mengapa aku malah senang seperti ini. Kembali seperti manusia bagiku, dibanding bangun tidur dengan keadaan matahari yang terlalu kering. Juga, tidurku nyenyak walaupun hanya 4 jam. Kemarin aku mengunjungi teman, dan mungkin aku menggali endorphin dari suatu pertemuan. Setidaknya, perlahan kesepianku terobati.
Alhamdulillah!
1 note · View note
tidurterus · 6 years
Text
4 tahun 2 bulan
Hallo, selamat malam. Apa kabar? hehe udah lama nggak coret-coret tulisan di media sosial ini setelah website ini di blokir sama pemerintah karena diduga mengandung konten 18+. Akhirnya ya nggak tau dari kemarin atau baru hari ini, website nya udah bisa di akses lagi. yeay.
Oke, hari ini aku ada bahan buat diceritain di website ini, nggak tau bakal menarik atau enggak. Aku tidak peduli. hehe.
4 tahun 2 bulan? apaan tuh? lama hubungan? lama ngejomblo? waduh.. bukan kok, itu lamanya aku di dunia perkuliahan. Aku kuliah di salah satu universitas negeri di purwokerto, jawa tengah. Fakultas yang aku ambil adalah fakultas hukum dan aku angkatan 2014. Dulu waktu awal-awal ospek univ berasa dekil banget diri ini, nggak pake lipstick, nggak pake bedak, apalagi blush on sama pensil alis. Sekarang maba-maba di tempat ku udah touch up deh ya kalo masalah make up, padahal ada larangan kalo ospek nggak boleh pake make up, jadi harus keliatan kumel kali ya? biar nggak jadi pusat perhatian dan menghindarkan diri dari hal-hal yang nggak di inginkan *apatuhhh*. Balik lagi ke masa-masa perkuliahan, malah jadi ganti pembahasan gini. Jadi, di awal-awal perkuliahan pastinya mahasiswa baru belum dapet materi yang berat-berat dulu dong (kalo di kampus ku belum begitu berat kalo semester 1). Kita masih belajar mata kuliah yang sifatnya mendasar atau nggak jauh beda sama mata pelajaran SMA, misalnya bahasa indonesia, bahasa inggris, kewarganegaraan, pancasilan dan lain-lain. Kalo yang berkaitan dengan hukum, kita baru belajar dasar-dasar hukum, misalnya pengantar hukum indonesia dan pengantar ilmu hukum. Kalo kata dosen, untuk bisa memahami hukum dengan baik, dasar-dasar hukum yang aku sebutin dua tadi itu harus bener-bener dipahami dan dimengerti, jangan dihafal doang. Alhamdulillah, semester awal berjalan lancar. Lanjut ke semester 3 aja ya, karena di semester ini awal mula ip ku jatuh dan sangat mempengaruhi ipk ku yang susah payah aku dapetin di semester-semester awal. Sama sekali nggak kepikiran dan ngebayangin bakal nggak bisa ngambil sks full. Dari situ, mulai mikir “apa cara belajar ku salah? apa aku kebanyakkan main laptop?” dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Sempet stress dan ngerasa bad day banget sepanjang hari, nggak mood makan, bisanya nangis doang haha. Di semester selanjutnya, aku mulai mengevaluasi diri dan memperbaiki cara belajar. Tau nggak? sepanjang aku mengevaluasi diri, ada salah satu faktor yang berpengaruh besar yang ngebuat ip ku jatuh, dan faktornya adalah karena menghafal tapi nggak memahami substansi atau konten. Aku nyalahin diri sendiri, kenapa sistem belajar ku bisa separah itu. Di semester 4, aku mulai belajar dari awal lagi, buat stop menghafal dan belajar memahami substansi yang di pelajari. Hasilnya? masih jelek, ip ku jatuh lagi buat yang kedua kalinya. Sesusah itu ya ngehilangin kebiasaan jelek. Lagi-lagi aku nyalahin diri sendiri, tapi di satu sisi aku ngerasa seneng karena orang tua ku nggak memarahiku, karena kalo dipikir-pikir masalah perkuliahan ya tanggung jawabku, mereka hanya sekedar membiayai dan memberikan semangat. Lalu, di semester 5,6 dan 7, kabar baik datang, sistem belajar ku udah berubah. yeay. Aku udah mulai pelan-pelan berhenti menghafal ya walaupun masih ada sedikit yang tersisa, seenggaknya nggak separah dulu. Di semester 5,6 dan 7 ip ku mulai naik dan stabil. Demi alam semesta dan seisinya, aku ngerasa bangga sama diri sendiri dan ini untuk pertama kalinya juga sih bener-bener ngerasa bangga sama diri sendiri karena aku tipikal orang yang insecure dan punya kekhawatiran berlebih sama apa yang aku kerjain, haha.
Aku ceritain dikit ya tentang semester 6 dan 7. Jadi, di semester 6 dan 7 ini, Ada yang namanya PLKH atau Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum. Di PLKH ini masing-masing anak bakal berperan bisa sebagai hakim, jaksa penuntut umum, panitera, penasihat hukum, penggugat tergugat dan lain-lain. Pokoknya seru, bikin pusing dan nggak terlupakan deh, haha. Nanti aku share dibawah deh fotonya.
Lanjut ke semester 8, aku baru ngambil skripsi di semester ini. Jadi, di fakultas ku, penjurusan bidang hukum baru bisa dilakuin kalo udah ngambil skripsi. Bidang skripsi yang aku ambil itu hukum pidana dan yang jadi dosen pembimbing salah satunya adalah dosen favorit aku<3. Sefavorit-favorit nya dosen, pasti tetep ada sisi nyebelin nya ya. Jadi, dosen pembimbing aku itu yang pertama cowok, dan yang kedua cewek. Buat dosen pembimbing yang pertama sama sekali nggak ribet, dan bapaknya juga tipikal dosen yang to the point, nggak bertele-tele kalo ngoreksi, sedangkan dosen pembimbing yang kedua, aku cuman bisa berharap aja sih. Berharap sering dateng ke kampus, nggak sibuk sana-sini, nggak ngehilang gitu aja dan harapan-harapan lainnya, karena jujur aku di beliau skripsi ku pernah nggak diperiksa hampir 3 bulan untuk bab 1-3 dan artikel ilmiah untuk seminar. Mau gimana juga, dosen pembimbing kedua ku tetep jadi favorit ku sih, karena beliau yang nyemangatin dan ngasih arahan buat skripsi yang aku aja nggak percaya diri sama apa yang aku bahas. Pernah kepikiran buat ganti judul saking udah parah banget tingkat kepercayaan diri ini, di tingkat paling rendah kayanya waktu itu.
Waktu itu, ada temen ku juga yang satu bimbingan, dosen pembimbing nya kembar sama aku, ku kira aku sama dia bakal lulus bareng karena kita nunggu dosen bareng, diskusi bareng, taunya dia lulus duluan :’). Sempet banget ngerasa iri, kesel, shock “kok bisa? kan dosen kita sama”. Pertanyaan itu terlintas langsung kepikiran ku, dan temen-temen ku yang lain juga sih, tapi lama-lama terbiasa sih, toh kalo rejeki kan nggak kemana. Setelah di tinggal temen ku lulus, bener-bener nunggu dosen sendiri, karena yang aku tau jarang ada yang minat ngambil bidang hukum pidana, kalopun ada juga pada sibuk penelitian atau ngilang entah kemana. Aku sabar-sabarin aja, pasti aku bakal lulus juga kok, pikiran-pikiran kaya gitu yang selalu bikin aku jadi positif.
Akhirnya, pertengahan oktober 2018, ada kabar baik lagi, skripsi udah bisa di seminarkan berkat kerja sama yang baik antara aku dan ibu bapak dosen, hahay. Tanggal 23 oktober 2018 jam 1 siang aku seminar hasil dan bersyukur banget temen-temen kuliah bisa pada dateng. I love you kawan. Seminar ku berjalan cukup lancar, meskipun ada drama sedikit, haha. Lalu, seminggu setelah seminar aku mulai mempersiapkan diri untuk pendadaran. Sempet ngalamin ketidaksepakatan hari dan waktu dari masing-masing dosen, akhirnya salah satu dosen ada yang ngalah, dan pendadaran ku tanggal 2 november 2018 jam 2 siang. Deg-deg-an parah, berat badan turun, selama skripsi-an kayanya berat badan ku emang turun terus deh, jarang naik. haha. Persiapan buat pendadaran bener-bener bikin ilang nafsu makan, bawaan nya pengen belajarrr terus sampe mual rasanya kalo liat buku.
Tanggal 2 november 2018 jam 2 siang, awalnya aku cuman ngundang 1 temen ku doang buat nemenin dan bantuin bagiin snack ke dosen, eh taunya temen ku yang lain juga dateng, nggak ngerti lagi betapa “wah” nya hati ini, haha. Selama pendadaran, bisa dibilang alhamdulillah dilancarkan, padahal keluar dari ruangan muka udah kaya di pukulin, babak belur cuy sama pertanyaan nya, haha. Setelah pendadaran, tinggal ngurusin berkas-berkas buat syarat yudisium, ini nih yang bikin agak lama. Aku ngurus nya sekitar 2 minggu lebih, karena dosen pembimbing ku pada keluar kota buat penelitian dan acara-acara lainnya. huhu.
Tanggal 29 November 2018 jam 15.30, akhirnya bisa ikut yudisium periode yang kedua, karena yang pertama udah akhir oktober kemarin. Lumayan banyak ya yang ngejar desember. Keseluruhan sih mahasiswa fakultas hukum yang ikut wisuda desember sekitar 108 orang. Ini kayanya sisa-sisa yang nggak ke-kejar wisuda september sih. haha._.
Tanggal 18 Desember 2018 jam 07.00. AKU RESMI BUKAN MAHASISWA LAGIII. YEAY. Akhirnya dapet gelar sarjana juga ya setelah ngelaluin drama-drama yang nggak penting itu. Alhamdulillah, bisa ngeliat wajah orangtua dengan senyum sumringah. 
Yaudah segini aja sih coretan-coretan nggak penting ku, kesimpulannya masa-masa kuliah itu banyakin sabar, belajar, berani apa-apanya sendiri jangan ketergantungan sama orang lain, percaya sama diri sendiri dan banyak-banyak doain dosen biar selalu ada di kampus, haha.
BYE! x
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
iklanbali · 2 years
Link
Tahun Baru Imlek merupakan festival tradisional paling penting bagi masyarakat Tionghoa. Festival ini menandakan awal musim semi, dan awal tahun baru menurut kalender lunar Tiongkok. Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa memeriahkannya dengan memasang atribut khas, seperti lampion, dekorasi berwarna merah, kue keranjang, pagelaran barongsai, dan angpao . Tapi,ada sejumlah hal yang dianggap tabu dan tak boleh dilakukan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Pantangan ini sudah dijalankan secara turun temurun dan sudah jadi tradisi bagi masyarakat Tionghoa yang percaya. Apa saja ya, simak info berikut….. Hari Pertama Tahun Baru Imlek Pada hari pertama tahun lunar, anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh kembali ke rumah orang tuanya karena dikatakan bahwa jika mereka melakukannya, mereka akan memakan orang tua mereka di luar rumah dan di rumah. Jadi anak perempuan hanya bisa kembali pada hari kedua atau ketiga Tahun Baru Imlek. Pada hari pertama Tahun Baru Imlek, orang tidak boleh makan bubur karena konon jika melakukannya, akan menghadapi hujan lebat ketika mereka keluar. Kegiatan menyiram, menyapu, dan membuang juga dilarang karena konon katanya rejeki akan tersapu habis. Hindari tidur siang di hari pertama Tahun Baru Imlek. Tidur siang pada hari pertama Tahun Baru Imelk melambangkan kemalasan, dan itu akan mempengaruhi keberuntungan dan karier kamu sepanjang tahun. Selain itu, pada hari pertama Tahun Baru Imlek, orang tidak boleh memukul atau memarahi anak-anak karena dikatakan akan merusak kerukunan antar anggota keluarga. Rambut tidak boleh dicuci pada hari pertama Tahun Baru Imlek. Sebab, dalam bahasa Tionghoa, rambut memiliki pengucapan dan karakter huruf yang sama dengan Fa (Hanzi: 发, Pinyin: fǎ) dalam kata Facai (Hanzi: 发财, Pinyin: Fācái) yang berarti menjadi kaya. Jarum dan benang tidak boleh digunakan karena istilah Benang Putus dalam bahasa Tionghoa diucapkan sebagai Duan Xian (Hanzi: 断线, Pinyin: duàn xiàn) yang berarti mati tanpa keturunan. Orang harus berhati-hati dan tidak memecahkan mangkuk, piring, cangkir, dan sebagainya, yang melambangkan “orang berpisah”, “anggota keluarga menderita kematian” dan “menderita kerugian finansial”. Makan daging atau ikan dihindari dengan alasan karena membunuh makhluk hidup, darahnya akan menyebabkan bencana berdarah. Selain itu, pada hari pertama Imlek, orang-orang tabu untuk minum obat. Obat yang dimaksud adalah obat herbal seperti jamu maupun obat-obatan medis. Jika konsumsi obat tetap dilakukan, diyakini akan sakit selama setahun penuh. Di beberapa tempat, orang-orang sakit memecah pot tempat obat mereka setelah pergantian tahun resmi diumumkan. Dengan melakukan hal tersebut, mereka berkeyakinan bahwa segala penyakit akan terusir di tahun baru tersebut. Kata-kata sial juga dihindari pada hari itu, misalnya kata-kata tentang putus, kematian, penyakit, kegagalan, dan kemiskinan tidak boleh disebutkan. Hari pertama Tahun Baru Imlek melambangkan awal yang baru. Karena itu, jangan menangis atau bertengkar dengan siapa pun, karena itu akan membawa kesialan sepanjang tahun. Jika bertengkar dengan keluarga pada hari pertama Tahun Baru Imlek, diyakini bahwa rumah itu tidak akan damai untuk tahun yang akan datang. Dan jika menangis, akan menghabiskan sisa tahun dalam kesedihan. Hari Pertama dan Kedua Tahun Baru Imlek Pada hari pertama dan kedua Tahun Baru Imlek, mencuci pakaian dihindari karena konon katanya hari lahir Dewa Air jatuh pada dua hari tersebut. Hari Pertama hingga Hari Kelima Belas Tahun Baru Imlek Dari hari pertama hingga hari kelima belas tahun lunar, bekerja di ladang dihindari karena akan menyinggung para dewa, dan tidak ada yang akan berjalan lancar sepanjang tahun. Terima kasih telah membaca, silahkan kunjungi Tionghoa Indonesia untuk artikel-artikel lain yang lebih menarik.
0 notes
Text
Tidak Ada yang Sia-Sia Bagi Seorang Muslim
youtube
Pontianak. 10:02. 16062023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sebanyak apapun alasan yang ada dan mengada-ada untuk berhenti menulis, Jumat saya usahakan istiqomah membuat ringkasan dari pelajaran didapat, salah satunya yang ini, yang sebenarnya isinya pun sudah pernah disampaikan. Lupa entah di mana saya pernah baca, ada yang bertanya mengapa manusia ndak bisa ketawa pada satu lawakan sama yang diulang-ulang, tapi justru masih bisa sedih atas kisah duka yang diulang. Semoga obatnya kita temukan pada hikmah yang diceritakan berulang ini yaa. 😊
Ini saya coba ingat-ingat ulang, sebenarnya isi full videonya nih "daging" kalau istilah jaman sekarang 😁 . Banyak sekali yang saling berkaitan, yang akan saya ceritakan hanya seperseberapanya saja 😊. Kewajiban untuk berdakwah ada di tangan setiap muslim, perkara itu mampu mengubah seseorang atau tidak, sungguhlah bukan kuasa kita. Hidayah di kuasa Allah SWT semata.
*salah satu bagian yang layak disimak secara langsung oleh Ustadz Khalid adalah tentang haul zakat harta dan tentang bagaimana shalat mempengaruhi keseharian. Semoga bisa langsung mendengarkan ya.
Hendaknya yang dikerjakan seorang muslim hanyalah yang wajib, sunnah, dan mubah. Yang unik adalah mubah. Mubah itu adalah hal yang dikerjakan tidak berdosa dan tidak berpahala. Indahnya mubah dalam perkara muslim adalah hal-hal mubah ini sangat bisa berpahala, jika kita meniatkan. Misalkan, berolahraga berniat mensyukuri kesehatan dan agar fisik kita optimal dalam beribadah. Misalkan, berniat tidur untuk memberi hak tubuh berisitirahat, apalagi jika kita niatkan kelak untuk bangun menunaikan shalat tahajud. Niatkan makan dan minum, bukan hanya menghilangkan lapar dan haus, namun juga memberikan hak kepada jasad kita. Kenapa jasad dimandikan? Padahal kan akan dikubur di dalam tanah? Karena jasad juga punya hak dalam keadaan bersih.
Ada hadis yang sering diulang, juga sebagai pengingat diri sendiri. Hadis yang luar biasa. Karena saya keteteran menuliskan, saya tampilkan kutipan dari sini ya:
Tumblr media
Ketika seorang muslim memiliki niat baik, baruuuu niat saja sudah Allah catatkan pahalanya. Jika dilaksanakan, maka bertambah 10 kali lipat pahalanya. Bisa hingga 700 kali lipat, tergantung keikhlash-an , kualitas, kuantitasnya. Namun ketika berniat buruk, tidak Allah catat dosanya. Justru ketika kita batalkan niat buruk itu, kita mendapatkan pahala.
Ada 4 kategori manusia di mata dunia, bisa dibaca pada link yang ini.
Terimalah berita gembira dengan adanya hadis tersebut, khususnya pada golongan pertama dan kedua. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan ketiga dan keempat ya.
Berdoalah untuk dikaruniakan ilmu dan harta, dan semoga dimudahkan untuk menghabiskannya di jalan Allah. Ketika melihat orang berangkat haji dan umroh, sementara mungkin kita belum memiliki rejeki untuk melakukannya, niatkan dalam hati, jika memiliki rejeki yang sama, hal itulah yang akan kita lakukan. Ketika kita melihat wakaf pembangunan mesjid, sedangkan mungkin kita belum memiliki rejeki, maka kita niatkan dalam hati, jika hamba memiliki uang sebanyak itu, maka hamba pun akan melakukan hal yang sama. Jika ikhlas karena Allah, ketika orang lain yang melakukan kebaikan, kita pun berkesempatan mendapat pahala yang sama. Semoga kita bisa menjadi muslim yang cerdas dalam memahami pesan-pesan Rasulullah.
Pada hal yang sudah berlalu pun kita masih memiliki kesempatan mendapatkan pahala. Allah Maha Luas Rahmadnya.
Demikian juga ketika Ustadz Khalid mengunjungi Gunung Uhud, takdir dari Allah SWT, kita lahir bukan pada masa tersebut. Apakah semua perang besar pada masa Rasulullah hanya menjadi sejarah? Niatkan dengan ikhlas, jika kita hidup pada masa tersebut, kita akan ikut berperang bersama Rasulullah. Jika kita ikhlas, semoga Allah berkenan meridhai.
Sungguh, indahnya Islam kan?
Jangan sia-siakan amalan sekecil apapun, termasuk menjumpai orang lain dengan senyum.
Salam,
ayuprissakartika.
1 note · View note
thefrizzkid · 2 years
Text
Tips Freelancer Mengelola Masa Krisis Bisnisnya
Tumblr media
Bagi seorang karyawan mungkin hidupnya bisa terjamin dengan gaji bulanan yang sudah pasti. Akan tetapi tidak demikian dengan seorang freelancer. Ketika rejeki sedang berada di puncak, mereka bisa hidup dengan tenang. Hanya saja ketika dunia sudah berputar dan menempatkan rejeki seorang freelancer di bawah, ini yang membuat freelancer harus memutar otak menyambung hidup.
Jika memang Anda adalah seorang freelancer tentu saja Anda perlu memperbaiki keadaan Anda. Jangan hanya terpaku dengan masa krisis yang Anda alami akan tetapi cobalah untuk berubah memperbaiki diri agar bisa lebih baik lagi. Berikut kami juga bagikan kepada Anda tentang beberapa tips freelancer mengelola masa krisis yang dapat Anda coba terapkan. Dengan tips ini Anda akan bisa hidup tenang walau menjadi seorang freelancer dan masa krisis bisa teratasi dengan baik. Check these out!
Tips Freelancer Mengelola Masa Krisis
Dalam rangka mengelola masa krisis untuk seorang freelancer, ada beberapa tips freelancer mengelola masa krisis dalam bisnis yang sangat disarankan Anda lakukan diantaranya :
Kerjasama jangka panjang dengan client
Ketika Anda tengah berada pada masa krisis, merasa khawatir akan kehilangan client ini adalah hal yang wajar. Tetapi ada baiknya Anda tak perlu merasa takut dan panik mencari client baru. Sebaliknya Anda harus berusaha untuk bisa memberikan hasil pekerjaan yang terbaik dan yang memuaskan agar client yang bekerja bisa bahagia bersama Anda saat ini.
Biasanya ketika terjadi masa krisis, client akan melakukan dua hal yaitu menjadi selektif dalam memilih dan memilih kembali bekerjasama dengan freelancer yang sudah sering bekerja untuk mereka. Anda perlu manfaatkan pilihan kedua ini.
Jangan terlalu banyak memotong anggaran
Pada masa – masa sulit, hal pertama yang terlintas adalah bagaimana cara Anda untuk berhemat dan memotong anggaran dengan sangat efisien. Cara ini memang baik akan tetapi belum tentu selalu berhasil dalam mengatasi masalah krisis. Tentu Anda harus jeli melihat dampak dari pemotongan anggaran ini.
Jangan terlalu banyak melakukan pengeluaran karena pemasukan masih belum terkontrol dengan baik. Misalkan jika Anda butuh komputer atau laptop yang lebih baik dari sekarang Anda miliki. Anda perlu memilih mau beli laptop yang mahal atau yang murah. Mau pilih laptop dengan perangkat tercanggih atau sederhana. Jangan Anda pilih yang terbaik dan tercanggih jika memang Anda dalam kondisi krisis karena hal ini akan memberatkan Anda. Sebaiknya pilih yang memang sesuai dengan kantong. Selanjutnya sisihkan anggaran untuk kebutuhan jangka panjang Anda.
Jangan terpengaruh pada berita buruk
Banyak berita buruk bermunculan dan mempengaruhi alam pikir Anda ketika Anda tengah mengalami masa – masa krisis. Misalkan seperti ketika dolar naik pasar akan mengalami kelemahan, bisnis akan surut dan sebagainya. Jangan pernah Anda terpengaruh dengan semua ini. Ada baiknya Anda hindari membaca hal – hal yang berbau negatif dan upayakan untuk Anda fokus pada pekerjaan Anda sambil tetap optimis. Kuncinya adalah Anda harus tetap menikmati pekerjaan dan melakukan yang terbaik untuk pelanggan Anda dan tujuan masa depan. Membaca semua hal tentang motivasi yang bisa membuat Anda jauh lebih bersemangat akan lebih baik dibandingkan membaca hal buruk yang berpotensi membuat Anda terpengaruh.
Hal penting lainnya untuk mengantisipasi masalah seperti ini yakni dengan gencar melakukan promosi. Untuk urusan ini Anda bisa menyewa jasa yang disediakan oleh banyak orang, misalnya saja Mata Badai Studio.
Demikian sedikit informasi yang kami dapat berikan untuk Anda para freelancer bisnis. Semoga informasi tentang tips freelancer mengelola masa krisis dalam bisnis digital menjadi informasi yang bermanfaat.
0 notes