Tumgik
#lahiran
akhmadfatoni1 · 2 months
Text
Sif Malam
Tepat pukul 21.00, nampak ada seorang perawat atau bidan datang. Yah, saya tahu karena saat itu sedang berada di luar. Ada seseorang perempuan berseragam dibonceng suaminya. Setelah saya sampai di dalam, ternyata yang tadi datang adalah petugas di ruangan istri saya berada. Sedikit lebih cerewet daripada petugas sebelumnya. Btw, saya Ndak tahu profesi mereka bidan atau perawat. Entahlah, yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nhadiyati · 5 months
Text
Cerita Melahirkan (Sedikit Tips Trick)
"we have a secret in our culture, and it's not that birth is painful. it's that women are strong." -Laura Stavoe Harm
Kuceritakan kisah melahirkan Deana, moment termenakjubkan yang sebenarnya sulit diuraikan kata-kata hingga tuliaan ini baru selesai di umur Deana yang menginjak 1 (satu) bulan lebih dan sampai hari ini aku masih tak menyangka bisa melalui proses tersebut (benarlah yang bilang melahirkan itu proses mempertaruhkan nyawa), sakit yang tak bisa diuraikan dengan kata-kata tapi kemudian bisa hilang begitu saja dengan satu suara tangisan, dengan sosok kecil yang didekapkan di dada.
Sebenarnya sekarang ada konsep gentle birth yakni secara sederhana melahirkan minim trauma, dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan tapi intinya knowledge is power dan preparation adalah kunci keberhasilannya. Jadi jangan heran kalau banyak kelas/course yang ditawarkan untuk persiapan melahirkan untuk mempersiapkan jiwa dan raga. Dan sebaiknya diikuti kalau gak mau kayak saya . Hari melahirkan itu, saya merasa seacak-acaknya dan ter-apa-adanya moment yang disaksikan pasangan, saya akhirnya paham satu suara tangis yang sangat berarti, wajah yang sangat dinanti, bahagia tak tertandingi.
Kontrol kehamilan dan memilih provider/klinik/rumah sakit/rumah bersalin yang akan membantu persalinan ini berbarengan. Setidaknya sebelum masuk trismester ke-3 kamu bebas menjelajah para kandidat. Cari yang jaraknya dapat ditempuh dengan mudah, kamu nyaman sama tenaga kesehatannya, ulasannya bagus, budget sesuai. BTW ada dua tipe dokter/bidan yakni 1) menjelaskan secara detail; 2) menjeaskan kalau ditanya. Nah untuk tipe ke-2 kalau kamu tapi tetap merasa aman setidaknya saat pemeriksaan USG/biasa tanyakan : 1) berat badan bayi; 2) posisi bayi; 3) jumlah ketuban; 4) hal yang harus dilakukan serta pantangan
Manusia bisa berencana, Tuhan yang menentukannya. Saya bukan calon ibu telaten yang melakukan semua seperti kebanyakan yang pada akhirnya merasa nikmat melahirkan dan mau nambah anak (hehe hal pertama yang saya tanya ke Dokter setelah lahiran adalah kapan bisa KB), yoga bletang bletong (ikut kelas online sekali, offline skali dan sisa youtube), hypnobirthing apa itu haha saya cuman ngobrol ala kadar dengan janin Deana, pijat perinium haha pasangan jauh dan gak berani kalau sendiri agak sulit. Hal terintens yang saya lakukan dan itu sangat diburu karena gak sabar ketemu Deana mendekati HPL adalah rutin jalan pagi (selain jalan ke kantor), sering-sering goyang di gymball, dan ngepel jongkok karena pembukaan yang tidak bergerak dari pembukaan kedua.
Oh ya berkenaan dengan pembukaan, ini ditekankan banget di tiap info yang saya peroleh ketika search atau sempat ikut kelas menyiapkan kelahiran. Gak usah buru-buru ke klinik/rumah bersalin/rumah sakit/provider yang kamu pilh. Pastikan dulu kamu sudah merasakan kontraksi yang intens 5:1:1 atau kamu punya tanda-tanda lain semisal adanya air ketuban baik deras/rembesan, atau misal ada pendarahan, selanjutnya bisa baca disini. Masalahnya saya keburu panik ketika muncul lendir darah/mucus plug padahal belum kontraksi dan ternyata benar aja saya disuruh pulang dulu saat di klinik dan akhirnya membuat suami saya agak menghabiskan masa cuti walau dia bilang "gpp jadi bisa nemenin dan lebih persiapan"
Cuti, ada beberapa kantor/tempat kerja yang strict dimana biasanya cuti melahirkan (90 hari kalender) dipecah menjadi 1-1.5 Bulan sebelum melahirkan dan sisanya pasca lahiran, tapi ada juga tempat kerja yang memperbolehkan cutinya dihajar pasca melahirkan. Kalau kamu merasa kamu perlu mempersiapkan mental serta keperluan tidak ada salahnya mengambil cuti diawal, apalagi yang misalnya mau melahirkan di kampung. Cuman, kalau misalnya kamu termasuk kayak saya pengen menghabiskan waktu lebih banyak bersama bayi maka hajar di pasca melahirkan dan untuk sebelumnya bisa pakai cuti tahunan. Dan saya pribadi merasa bersyukur mengambil di setelah karena untuk bisa menyusui Deana saja butuh waktu pembelajaran 1 (satu) bulan lebih.
Sedangkan untuk Barang persiapan/Hospital Bag udah saya cicil di minggu ke-34 seinget saya atau mulai di umur 7-8 bulan, walau tidak terbukti relevan tapi ortu selalu mengingatkan Pamali mempersiapkan awal-awal jadi saya manut aja. Kalau kamu punya saudara yang baru punya bayi atau barang-barangnya masih ada, saran saya jangan gengsi untuk menerima produk lungsuran, ada tiga alasan 1) penghematan; 2) badan bayi itu cepat besar, jadi mending kalau mau beli yang lucu-lucu masuk usia 6 bulan ke atas; 3) anak juga gak bakal inget dia bajunya baru atau tidak, dan pastinya tidak mengurangi kasih sayang satu dengan yang lain insya allah. Untuk Hospital Bag atau tas yang akan dibawa dirumah sakit bisa diestimasikan untuk 3 Hari 2 Malam jadi siapkan 3 keperluan untu mama (baju kancing depan, bra menyusui, kain batik, pampers celana/pembalut nifas, alat pumping untuk jaga-jaga kalau gak bisa dbf, korset/gurita langsung pakai selesai proses kalau tidak ada halangan, makeup/skincare/bodycare, handuk), adik bayi (baju santai, baju tidur, bedong, selimut, pampers, sarung tangan-kaki-topi walau masih debatable pemakiannya, peralatan mandi bayi, handuk), dan papanya (baju, cemilan, charger hhe yang mamanya bisa nebeng, sarung shalat kalau muslim atau bisa jadi selimut pas nungguin, dompet) serta berkas-berkas (buku kontrol, ktp, kk, kartu bpjs, buku nikah). Jangan lupa nanti pas di provider pesen deh pakai gofood/grabfood makanan untuk para dokter/bidan/suster yang ada itung-itung terimakasih
Sedikit cerita kalau kamu menggunakan BPJS, jangan kaget kalau tidak bertemu dokter kandungan, umumnya kalau kehamilan tidak bermasalah maka lebih banyak ngobrol sama bidan. Mungkin akan ketemu dokter kandungan pada saat USG yang berjatah (kalau kamu pakai biaya mandiri bebas tapi kalau BPJS seinget saya itu per trisemster 1x pemeriksaan USG). Dan umumnya mungkin gak hanya yang lahiran di puskesmas tapi semua provider kalau kondisi sudah OK bisa langsung pulang pasca observasi, tapi kalau klinik bersalinku harus 3 hari 2 malam karena ada pembekalan perawatan newborn, memastikan asi keluar, dan pemulihan melalui pijat.
Mata minus, sekian dari hal yang saya dan orang sekitar perhatikan dan khawatirkan terkait hal ini. Untuk jaga-jaga di awal aku udah cek secara mandiri . Saranku jika mau on budget atau berhemat mending pakai bpjs atau ke rumah sakit pemerintah untuk cek mata minus persiapan lahiran karena seingetku habis 600rbuan, ketika adik sepupu yang ambil spesialis mata cuman bisa senyum dengarnya. Lalu testnya di bulan ke8 aja karena itu udah kondisi yang lebih akurat untuk memastikan kesiapan mata. Nama testnya seingetku adalah funduscopy, jadi mata kita dikasih obat tetes terus selain test komputer kayak mau bikin kacamata juga ada dilihat dokter pakai kayak kaca pembesar sama senter. Kenapa perlu test mata untuk yang minus tinggi dan ingin lahiran normal, karena resikonya bisa jadi kebutaan dari proses mengejan. Dari tiga provider yang kukunjungi 1 menolak dan menyarankan saya sesar. Jadi kalau mau ngeyel kayak saya ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1) kondisi mata pastinya; 2) kesiapan serta pengalaman provider; 3) jangan nutup mata dan ikutin arahan pas lahiran yati matanya lihat keperut. Cek pengalaman dari @ajinurafifah yang juga saya jadikan acuan.
Insya Allah ada banyak informasi di Internet terkait persiapan lahiran. Tapi saya rekomendasi banget buat follow Bidan Yessy di instagram (setidaknya informasi bermanfaat sambik scroll hp bisa didapat).
Dari semua yang di bagikan dalam tulisan ini.. intinya adalah selalu curhat dan minta sama Allah SWT, Tuhan yang segala Maha, rahmat-karunia-bantuannya yang membawa saya dan Deana hingga hari ini. Ikhtiar dan Tawakal 😇😊💪
0 notes
hicha · 11 months
Text
Cerita Lahiran di Jepang (Part 2)
Berhubung postingan sebelumnya sudah kepanjangan, jadi mari kita lanjut di sini. Nggak nyangka, ternyata isi kepala saya setelah diurai (dan diedit), bisa jadi dua postingan! 😆 Continue reading Untitled
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
lestaridomba · 1 year
Video
youtube
Lahir Domba Mega Dari Jantan Merino & Induk Garut si Juno
0 notes
bogorone · 2 years
Text
BMPS Kota Bogor Minta Pemerintah Lahiran Kebijakan Setara di Lembaga Pendidikan
BMPS Kota Bogor Minta Pemerintah Lahiran Kebijakan Setara di Lembaga Pendidikan
BogorOne.co.id | Kota Bogor – Sejak terpilih pada Musda Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) VIII tanggal 5 November 2022, Ade Sarip H. seakan mengajak berlari semua jajaran pengurusnya untuk sungguh-sungguh menjalankan amanat Musda. Langkah pertama adalah dengan mengingatkan seluruh pengurus untuk menandatangani fakta integritas kesanggupan menjadi pengurus masa bakti 2022-2027, yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pastibagoes27 · 2 years
Text
Jasa Design Agency BERGARANSI, Call/WA 0858-8594-0800, Jasa Foto Lahiran, Jasa Foto Linkedin, Jasa Foto Lamaran Bekasi, Jasa Foto Lahiran Murah, Jasa Foto Lamaran Murah, Jasa Foto Lahiran Cikarang, Jasa Foto Liburan, Jasa Foto Lookbook
Tumblr media
Teaching Factory Multimedia Jl. Fatahillah No. 1A Cikarang Barat (Dekat Terminal Cikbar) Jawa Barat 17530
Link lokasi workshop : https://goo.gl/maps/adjrSM7MvMaFiR1w6
Admin : 0858-8594-0800 Langsung Owner : 0812-9700-8563 atau 0838-7471-9239
1 note · View note
Text
Tumblr media
0 notes
abiriaarumiani · 2 months
Text
Baca ini, Please!
Barusan liat video yang kurang lebihnya gini; ada Abang - Abang mau ngeprank kalo kehabisan bensin “siapa yang mau bantu dorongin motor sampe pom bensin dia depetin uang ini” tapi tulisan itu cuma bisa diliat di kamera alias kita yang nonton aja.
Satu orang lewat, skip. Gabisa bantu, karena katanya udah mau berangkat kerja. Terus ada satu orang bapak-bapak lagi, beliau juga mau kerja sebenernya, tapi pas tau si Abang ini kehabisan bensin, bapak ini mau bantuin dorong motornya si Abang.
“A, ini gapapa A ngedorongin?”
“Gapapa, sekalian mau berangkat kerja,”
“Beneran gapapa A?”
Sambil kuperhatikan, tangan si bapak ini ternyata lagi megang bungkus permen yang udah kosong. Kalau diliat-liat dari muka si bapak yang udah diwarnain silver ini sih, kita bisa nebak kan ya beliau mau berangkat kerjanya kemana~ (?) yups, ke jalanan.
“Iya, mau sekalian ke rumah sakit juga, istri di rumah sakit.”
Ternyata, setelah kutonton videonya sampai selese, istri si bapak ini habis lahiran. Tapi masih ditahan di rumah sakit karena belum bisa bayar biaya lahiran. Totalnya 3 jt tapi dikasih keringanan suruh bayar setengahnya aja.
Dan disaat seterdesak itu, se-nol itu dia pegang uang, si Bapak ini masih mau bantuin orang lain.
Dan, hamba Allah yang satu ini juga, dengan percayanya sama Allah kalau bakal bisa bayar semua itu meski cuma bawa satu bungkus permen yang kosong. 😭😭
And see? Apa yang bapak ini yakinin bener-bener terjadi. Iya, merinding banget. Ngga ada kata kebetulan. Rezeki itu memang semisterius itu. Semua udah Allah tetapkan. Akhirnya si Bapak bisa bawa pulang istri dan anggota keluarga baru si bayi yang sangat menggemaskan itu pulang ke rumah! Hiks~
Selalu merinding, selalu takjub kalau lagi bahas soal rezeki. Selalu berujung nangis sesenggukan, karena cara Allah mengantarkan rezeki itu tuh setidak-bisa-ditebak itu, maa syaa Allah!
Pelajaran yang bisa diambil? Tolonglah orang lain disaat kita bisa menolong mereka. Karena disaat kita berbuat baik kepada orang lain, sebenarnya kita hanya sedang berbuat baik pada diri kita sendiri. Dan perihal rezeki, tugas kita itu bukan mengatur; kapan datang, dijemput dimana—tapi tugas kita itu berikhtiyar. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, selagi itu halal, selagi itu thoyyib. Dan satu lagi yang terpenting; jangan berputus asa kepada Allah! :”))
73 notes · View notes
vanilachocolate · 2 months
Text
Holaaaaaaaa ~
Hehehehe. Alhamdulillah, udah jadi nikah sama om-om lahiran 93 yang tidak lain tidak bukan mas @properparadox . Alhamdulillah manusia satu ini, masih hidup dan waras di harinya. Walau, sebelum di makeup sempet kerokan dulu. Karena tidak lain tidak bukan, sudah mulai berasa masuk angin dan eneg pas sarapan.
Abis ijab ngerasa bersyukur sih udah nikah setelah selesai s2. Ntah kenapa mikir gitu. Pokoknya kaya "makasih yaak ya allah udah boleh s2, terus baru nikah," gituu.
Makhluk introvert yg suka di goa dan pojokan kamar ini bisa profesional seharian pas akad + resepsi. Terbukti setelah dipuji sama buibu kosidahan yang katanya aku sepanjang acara senyum mulu, foto-foto mulu. Padahal dalam hati pas lagi mingkem tuh "ya allah, udah geraah. Ya allah kok orangnya banyak yaa, ya allah ini kapan kelarnyaaa, lelah betul sudaaah " terus minum paracetamol di tengah-tengah acara karena sakit kepala.
Tapi kelar kawinan, sorenya dah nangis. Tentu karena kelakuan sodara hamba di rumah yg bikin pingin mengamok saja. Dan beneran ngamok tentuuuu. Sudahnya menangis ehehehe. Udah keselnya di ubun-ubun. Kaya "apa sih looo bocah kelakuannyaaa lhoooo. Ngga paham banget manusia satu ini abis berusaha sebaik-baiknya yaa jadi penganten sehari..."
Fotonya belum dikirim sama fg. Jadi seadanyaa tapi kusuka ehehe. Terus kemarin juga seneng liat temennya mas langsung mengenali. Kaya berasa aku juga temen lamanya padahal baru ketemu 😆
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Melihat diriku yang di makeup, aku senang hehe. Like "maneh cantik ugaaa ternyataaaaaaaaa" hehehe ✌️ tapi ku belum bisa makeup 🙃
40 notes · View notes
ibnufir · 5 months
Text
Bukan soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia
Menghadapi persalinan istri selalu menjadi hal yang paling mendebarkan.
Bapak paling tangguh sekalipun, pasti menangis ketika mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya.
Meski ini anak yang kedua, tapi rasa-rasanya tidak mengurangi rasa khawatir dari yang pertama.
Tetep aja dibikin melow.
Alhamdulillah terlahir normal, seperti kakaknya.
Dan barangkali memang betul bahwa kontrol setiap bulan ke dokter adalah salah satu ikhtiar untuk memudahkan persalinan.
Adalah seorang dokter kandungan perempuan, yang membuat kami yakin untuk melahirkan di rumah sakit prakteknya.
Waktu kami kontrol bulanan, beliau pernah bilang "Saya tidak mau menjadi dokter dengan tingkat prestasi lahiran caesar yang tinggi"
"Padahal ngapain kan, duitnya lebih sedikit"
"Kalau caesar saya jelas dapat lebih banyak. Tapi ini bukan hanya soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia."
"Sehari, dua hari, saya tungguin, saya pantau saya observasi terus. Lahiran caesar jalan pertolongan terakhir"
Ternyata betul-betul ditungguin. Hampir rata-rata pasien melahirkan hari ini di rumah sakit ini normal.
Masya Allah...
Padahal dulu waktu pertama kontrol saya sempat jengkel karena menunggu lama dari jadwal praktek.
"Pindahlah" saya bilang ke istri.
Tapi pas masuk "maaf ibu bapak" katanya. "Saya habis bantu pasien lahiran dan batalin puasa dulu" Puasa hari senin.
Orang tua mana yang tidak ingin mempercayakan kepada yang kuat keyakinannya.
Akhirnya kami kembali, rutin setiap bulan.
Dan yang paling saya ingat adalah kalimat-kalimat menenangkannya.
"Orang hamil itu jangan dibikin tegang. Engga usah terlalu jauh mikirnya. Dibawa santai aja, lha wong sudah ada yang ngatur kok"
"Pasrah nggih pak, buk"
Alhamdulillah Bu dokter Lisnur dan ibuk-ibuk bidan, kami menjadi saksi ketulusanmu memberi pertolongan.
Terima kasih, dari bayi laki-laki pelengkap keluarga kami.
Tegal, 26 Januari 2024. 20.00 WIB. Rumah Sakit Islam Harapan Anda.
—ibnufir
69 notes · View notes
maitsafatharani · 9 months
Text
My INFJ
Untukku yang masih banyak malu kalau mau post yang arah-arahnya merah jambu di kanal sosial media lainnya, tumblr jadi salah satu tempat pelampiasan yang tepat. Hehe, terimakasih telah menjadi ruang amanku, tumblr :)
Malam-malam sembari nyicil berkas akreditasi klinik, tetiba pengen mencurahkan banyak hal dari lubuk hati.
Barusan, suami ngechat.
"Yang, nanti sabtu aku visite ya.."
"Oiya gpp, nanti dania aku bawa rapat."
"Dania nanti aku titipin mba bentar aja ya.."
"Ooh kamu berangkat visitenya mau abis subuh ya soalnya.."
"Soalnya jumat malam kan kamu dines ya"
"Iyaa"
"Plan B nya gpp dibawa rapat. Soalnya kamu abis malem, yang."
"Iyasih XD"
Nggak sekali ini aja, suami lebih holistik dalam merencanakan daripada aku. Aku malah seringkali lupa, kalau mau melaksanakan agenda berat berturut-turut. Atau lupa sama kebutuhan sendiri. Suami yang inget.
Inget banget momen-momen mau lahiran.
"Aku tuh pengennya ya Yang, kalo bisa seminggu pertama abis lahiran tuh udah nggak usah ada tamu." Kata Paksu.
"Yaa gpp sih ada tamu. Yang penting kan kitanya udah sefrekuensi."
"Tapii kadang mulut orang ngga bisa dikontrol. Ada aja komentarnya. Belum tentu lahiran nanti kondisinya ideal kan. Nggak tau lahirannya bisa pervaginam atau engga. ASI nya lancar atau engga."
"Iyasih..."
"Melahirkan udah berat buat ibu, Yang. Apalagi kalo harus dengerin macem-macem."
Pada akhirnya sih kami tetap terima tamu ya, wkwk. Qadarullah segalanya lancar dan hampir nggak ada omongan nyinyir. Cuman yaa banyak saran-saran aja gitu buat ibu dan bayinya wkwk. Tapi kalau inget suami pernah ngomong gitu berasa, makasih ya :")
Dan sekarang adalah momen menjelang Dania MPASI. Kira-kira begini isi percakapan kami.
"MPASI tuh.. berat ya. Aku pernah lihat di tiktok anaknya ngelepeh makanan sejak hari pertama." Paksu said.
"Iya, apalagi sampai umur 2 tahun. Ada aja cobaannya pasti." Aku menimpali.
"Aku lihat tuh ya.. ibu-ibu tuh fokusnya ke, apa masakanku kurang enak ya.. bukan fokus ke apakah cara masaknya udah bener, teksturnya sesuai." Paksu said lagi.
"Iya.. banyak overthinkingnya ibu-ibu tuh. Makanya aku banyak cari referensi, tentang feeding rules juga. Supaya lebih banyak tau jadi lebih..."
"Lebih strict?"
"Engga. Justru aku berharapnya lebih banyak tau tuh jadi lebih fleksibel. Kalo anaknya gamau A, oh solusinya boleh B. Gamau C, oke solusinya D. Selama ga menentang prinsip utama."
"Iya Yang, kita perlu banyak belajar. Pasti sedih kan, kamu yang masak. Kalo Dania sampai gamau pasti kamu juga kepikiran."
Kira-kira dari percakapan-percakapan kami bisa kebaca kan ya, siapa yang lebih overthinking? Wkwkwk.
Sejak kami serius untuk menikah, kami sering membicarakan hal-hal terkait kepribadian kami. Suami memang mengakui, dirinya sangat bisa overthinking dalam banyak hal. Juga selalu ingin perfeksionis dalam hal apa pun. Dulu, kupikir aku harus sangat menyesuaikan diri dengan semua ini. Di saat apa pun kubawa santai :") Tapi rupanya, perfeksionisme yang suami anut, tidak irritable menurutku. Justru sangat mempermudah segalanya.
Aku, si INFP bersuamikan INFJ. Sangaaat helpful dan fit me completely.
Kalau sebelum menikah, mungkin mendengarkan apa yang dibicarakan Paksu akan terdengar so sweeet. Tapi sekarang, mendengarnya tuh serasa ada embun menetes di hati.
Adem.
Sampai kadang aku cireumbay sendiri haha.
Kadang bingung, kebaikan apa yang pernah kuperbuat sampai Allah karuniai suami sebaik ini? Meski aku dan dia teman SMA, aku nggak pernah menyangka dia se-pengertian itu.
Makasih yaa, sudah menjadi sekeping puzzle yang melengkapi cerita hidupku. Aku nggak tau ke depannya akan bagaimana. Tapi, semoga Allah selalu memberkahi keluarga kecil kita.
Dan semoga kebersamaan kita bermuara di surga-Nya.
132 notes · View notes
palupiyuliyani · 2 months
Text
"Pejuang Garis Dua"
Sebenarnya agak malu juga menyebut diri pejuang, karena aku sadar ikhtiar dan perjuanganku belum seberapa.
Bahtera ini sudah berjalan lebih dari dua tahun, tapi belum bertambah anggota baru.
Alhamdulillah dalam hal momongan tidak sesedih dulu di tahun pertama, yang kalau dapat hadiah "bulan" pasti nangis.
Sekarang memilih menjalani apa yang bisa dijalani, mengikhtiarkan apa yang bisa diikhtiarkan, sembari terus mendidik hati dan jiwa agar siap dengan segala takdirnya.
Masa sedih pasti ada, manusiawi.
Apalagi kalau lihat keluarga, teman, sahabat lahiran atau bawa anak. Pasti ada rasa pengen, tapi bukan iri ya, sungguh aku ikut bahagia atas kebahagiaan mereka. Hanya saja memang, ada waktu dimana hatiku begitu legowo mengungkapkannya, ada waktu dimana hatiku sedih tetapi coba kututupi. Lagi-lagi bukan karena iri, tapi karena rasa ingin itu kembali memenuhi hati.
Aku berusaha kuat, kalian tidak perlu mencoba memahami perasaanku, mengasihaniku atau apapun. Jangan tatap aku dengan tatapan iba atau kasihan, justru tatapan itu yang terkadang melukaiku. Ini ujian kesabaran untuk kami, kami percaya tiada kesabaran yang sia-sia.
Lalu apakah pernikahan kami tidak bahagia dengan belum adanya anak?
Alhamdulillah tidak, memang ada hari dimana kami sedih, tapi lebih banyak hari dimana kami bahagia. Menikmati masa berdua, belajar saling memahami dan mengerti, menikmati konflik beserta solusi setelahnya, seperti pasangan pada umumnya.
Kami bertumbuh, yakin ini akan terlewati sama seperti perjuangan kami mencari jodoh dulu, sama seperti perjuangan lulus kuliah, pasti ada ujungnya jika kami berusaha.
~Yakin, Allah punya rencana indah~
8 notes · View notes
hicha · 11 months
Text
Cerita Lahiran di Jepang
Beberapa hari sebelum lahiran, saya harusnya menuliskan postingan J-Corner bareng Eya seperti biasanya, tapi terpaksa skip karena ternyata saya lahiran sebelum waktunya. Ini cerita nikahannya aja belum, kenapa malah langsung cerita lahiran, yak? Wkwk 🙈Harap maklum, anaknya kadang emang suka random. Alhamdulillah saya sudah melahirkan, setelah sebelumnya hamil *yaiyalahh masa langsung brojol 😅*.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
theunspokenthings · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Today’s story
Ceritanya kami mau jenguk Teteh (orang Indo) yang habis lahiran, lanjut bukber di middle eastern restaurant. Terus abis ‘tilik bayi’ kami putuskan ke mesjid dulu buat solat, baru ke restoran. Pas di mesjid ditanya punya makanan gak sama bapak2 penunggu mesjid. Terus kami bilang kalo boleh minta air gak. Eh kami dikasih makanan se-nampan dong. Abis itu karena udah makan itu, kami gak jadi ke restoran, beli eskrim aja. Terus beli eskrim dan ngobrol sampe malem. Baru pulang jam 10 malem. Tapi seneng banget, we’re so happy! Tak lupa sempet foto-foto di taman yang kami lewati.
11 notes · View notes
lamyaasfaraini · 2 months
Text
Eid mubarak day 3
Ini foto terlumayan~
Tumblr media
Day 3 kudu bgt hangout ini kami, alhamdulillah bisa menyempatkan ditengah masih sibuk kumpul keluarga dari pihak pasangan masing2. Ponakan baru dari kelg suaminya, sepupu sebaya siangan mau ke kelg suaminya, aa sepupu sorean ke kelg istrinya. Begitulah dgn acaranya msg2, kelg kami semakin besar dan punya urusan msg2 pula. Di hari ini yg tetep persepupuan ngga lengkap bisa ngumpul segini, teteh sepupu harus ke kelg suaminya yg sakit, aa sepupu baru punya bayi anak ke 3 jd pst riweuh gapada bisa dateng, adik sepupuku terjebak di cimahi menunggu lahiran karena udah minggu hplnya. Gapernah lengkap tp yaa mau gmn lagi huhu, mudah2an suatu saat bisa lengkap yaa~
Janjian di cafe baru buka namanya Domo, menunya berbau2 jepang gt deh. Mayanlah minuman dan makanannya..
Sebelum pada bubar dgn urusannya msg2, kita janjian jam 10an krn udah buka katanya, mayan dari singaparna ke tkp di tasik sekitar 20k lah jaraknya. Jd kita kesana nyampe jam 11an gt mana kepotong jumatan. Oiya td ponakan laki yg dah lama bgt ngga ktemu hadir mampir doang, msh single kerja di CNN jkt, jd staff kdg disuruh2 jd voice over, talented lah euy si adeeee! Lg cari jodoh umurnya skrg 27 apa 28 ya si ade wkwk lupa~ kalem lah lakik mah..
Foto2 lainnya karena ngga cukup sekali yakaaan! Banyak bgt ihhh dikala space hp sedikit lg foto2 lebaran kudu ada dong..
Tumblr media Tumblr media
Happy sekali kalo udah kumpul sama persepupuan ini yg rata2 gen milenial haha pokonya dari kelahiran 82-92 termasuk para pasangannya. Seuseurian wae pokonyamah! Bayik nambah 3, 1 lg otw nih dari cimahi, makin banyak geng kita tp ttp pgn staycation di villa yg gatau bakalan sgede apa villanya weeyyy mana pgn ada privat pool katanya.
Akhirnya kita kudu pisah, 2 kelg kudu ke keluarga pasangannya huhu. Kita bubaran sekitar jam 2 lebihan. Kalo geng bdg mah lsg melipir kemana2 dulu dong sesuai planning kita di tasik kudu main dan kumpul sebisa mungkin ah! Karena jrg2, akupun dipikir2 terakhir ke tasik lebaran tahun lalu hiks.. Ada bbrp acara yg aku skip soalnya huhu. Oiya baso tasik beloomm.. Kemarin pas lebaran belinya cm baso kampung aja kan belom baso benerannya yg seenak baso firman gituuu!
Kita mampir ke rumah sepupu cimahi alias bibiku yg punya rumah di tasik jg, mampir nginep kita. Tak ada hentinya beberengkes, lelah bgttt tp happy.. Badan rontok, kurang tidur tp dinikmati namanya jg lg suasana lebaran dan mudik haha.
Deket komplek rumah bibiku jalan sekitar 300m ada situgede cuy. Mampir bentar kesana cuma liat2 aja haha.. Enakeun ih kalo sambil jogging keknya tp aku beneran ngga bebawaan alat tempur lari wey krn ya pst ngga ada tenaga, bener jg ih.. Keburu lelah weh sedangkan kalo lelah ngaruh sama performa lari nanti tuh malah ngga enakeun. Dahlah sabar aja sminggu libur mah wkwk. Tadinya pgn menjajal jg lari di luar kota gt biar maps stravanya bukan di bdg aja hahahaha.
Suasana situ gede, ngga begitu panas.. Ngga begitu mendung jg
Tumblr media
Nexxxxtttt jajan apalagi kitaaa~
4 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years
Text
Afirmasi Diri (1)
Semua orang terus bergerak, si A sudah menerbitkan buku keduanya di penerbit mayor, si B sudah lahiran anak keduanya yang lucu, si C sudah ke negara kedua yang ingin ia kunjungi, si D sudah kedua kalinya umrah ke tanah suci, si E sudah blablabla dan tak ada habisnya bahkan si X saja sudah menikah untuk kedua kalinya.
Sedang kita, aduh susah sekali dijelaskan. Bukan tak mau bergerak, tapi sudah jungkir balik masih saja jalan di tempat.
Ini kita yang salah pakai metodenya atau memang hidup terlampau kejam kepada kita?
Tidak. Jangan seperti itu kepada takdir sendiri.
Bukankah kita pernah merasakan lega karena bukan kita yang kehilangan prinsip berkarya karena diburu pasar kepenulisan? Bukankah kita yang pernah merasa tenang karena tak menjadi orang tua yang membunuh anaknya sebab dihimpit ekonomi yang sulit? Bukankah kita yang merasa senang masih lebih sering peluk Ibu di kampung meski tidak bisa melihat indahnya sakura berguguran? Bukankah kita yang merasa tepat masih mampu bersedekah sepuluh ribu rupiah dibanding memamerkan ibadah di media sosial? Bukankah kita yang blablabla hingga rasa lega bahwa kehidupan yang kita pilih membawa kita tetap bersyukur setiap hari?
Sudah ya diri, tak perlu merasa tertinggal dalam hal apapun lagi. Kita sedang tidak berkompetisi kepada manusia manapun. Ingat yang selalu kau percaya, bukan hasil yang hebat yang akan menjadi saksi kehidupanmu. Tapi proses yang kau pilih untuk tetap berada dalam hal-hal baik.
Semangat!!!
09.10.2022
88 notes · View notes