#menolong
Explore tagged Tumblr posts
Text
Dimudahkan dan memudahkan.
Apa bedanya dimudahkan dan memudahkan? Tentu jelas keduanya atas pertolongan Allaah. Baik dimudahkan ataupun memudahkan semuanya atas izin Allaah. Dimudahkan berarti segala urusannya Allaah selesaikan dengan mudah dan lancar tanpa hambatan. Sementara memudahkan, Allaah gerakkan hati seseorang untuk menyelesaikan dan melancarkan segala sesuatunya menjadi mudah dan ringan.
Kalau hanya mengandalakn diri sendiri tentu tidak akan mampu, bukan? Kalau hanya mengandalkan manusia, manusia tempatnya salah dan kecewa, bukan? Maka yang membuat semuanya terasa mudah, lancar dan sempurna adalah salah satu pertolongan Allaah yang terkadang seringkali kita lupakan.
Barangkali kita lupa untuk memohon pertolongan untuk memulai sesuatu. Barangkali kita lupa untuk meminta pertolongan ditengah kesulitan, yang diingat hanya manusia. Menghubungi si A, si B , si C yang belum jelas akan menyelesaikan itu semua. Dan barangkali ketika selesai semuanya kita lupa meminta pertolongan agar apapun nantinya tetap baik-baik saja.
Kalau kita mendapatkan diri dimudahkan Allaah untuk melakukan kebaikan, maka sungguh itu adalah karunia yang tidak semua orang mendapatkannya. Dan kala kita memudahkan seseorang untuk meringankan bebannya atau permasalahan yang sedang dihadapinya, maka sungguh itu juga karunia yang tidak semua orang memiliki kesempatan baik itu.
Orang-orang yang kulihat sering dimudahkan Allaah dalam hidupnya adalah mereka yang seringkali memudahkan urusan orang lain. Tidak pernah mempersulit jika berurusan dengannya, sehingga hidupnya selalu dimudahkan Allaah. Orang yang dimudahkan hidupnya bukan berarti tidak pernah mengalami ujian berat atau kesulitan, ya. Justru barangkali karena beratnya ujian yang pernah mereka lalui, dan sedihnya ketika menemukan tidak ada yang meringankan bebannya. Mereka adalah orang yang paling keras ingin memudahkan urusan orang lain. Ingin membantu orang lain sebisa yang mereka mampu sekalipun itu kecil menurut pandangan dunia.
Namun bukankah tidak ada yang kecil dalam pandangan akhirat? Allaah mebalas setiap kebaikan, sekalipun itu kebaikan kecil kan ya? Sekalipun hanya senyum yang terlihat remeh bagi sebagian orang hari ini.
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“. HR at-Tirmidzi (no. 1956)
Karena memang senyum yang hangar Dan tulus, akan sampai pada setiap jiwa yang didalamnya masih ada kebaikan.
Dimudahkan ataupun memudahkan, jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan Allaah, ya. Sebab pada akhirnya setiap kebaikan itu akan kembali kepada diri sendiri dalam bentuk kebaikan yang berlipat-lipat. Ketika dimudahkan jangan pernah merasa diri paling baik, paling disayang Allaah, paling amalan diterima. Ataupun sebaliknya, memudahkan urusan orang lain apapun itu bukan berarti kita dibodohi, akan sangat capek, dan dirugikan.
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).
Sekali lagi, aku seringkali melihat Orang-orang yang sering dimudahkan Allaah dalam hidupnya adalah mereka yang seringkali memudahkan urusan orang lain. Tidak pernah mempersulit jika berurusan dengannya, sehingga hidupnya selalu dimudahkan Allaah.
Teringat nasihat seorang teman beberapa tahun lalu,
"aku, Nis. Kalau mengalami kesulitan yang kayak nggak ada solusinya. Biasanya aku akan cari seseorang yang ingin ku bantu, entah hanya mendengarkan curhatan, atau memberikan sesuatu yang dibutuhkan selama aku mampu, atau memberikan jajan atau mungkin beberapa kebutuhan bagi orang-orang yang sedang membutuhkan. Nggak tahu kenapa ya, tiba-tiba aja masalah aku itu ada solusi jalan keluarnya. Yang sampai sekarang ini akupun tak paham. Namun ini yang ku yakini, bahwasanya Allaah nanti yang akan membantu permasalahanku."
Masya Allaah, janji Allaah itu benar. Janji Allaah itu pasti. Tidak akan pernah Allaah menghianati apa-apanyang telah Allaah janjikan. Maka seperti itulah keyakinan kita yang perlu kita yakini lekat-lekat. Allaah pasti menolong, Allaah pasti akan bantu. Gimana caranya? Ya itu bukan ranah kita buat mikir gimana caranya. Yang penting jangan lepas untuk meminta pertolongan Allaah Dan berbuat baik dimanapun berada.
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#menolong#memudahkan#dimudahkan#pertolongan#janji
208 notes
·
View notes
Text
Bang Ai, Teman yang Baik dan Suka Menolong
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan berjudul Teman-Teman Baru yang aku tulis bulan lalu.
"Kalau abang yang ini namanya siapa?" kataku mencoba sopan. Semua orang aku ajak berkenalan, tidak terkecuali orang yang satu ini. Wajahnya baru aku lihat sepulang dari minimarket bersama Bing membeli titipan teman-teman.
"Ai" jawabnya singkat.
"Ai?" tanyaku memastikan, namanya unik, tapi aku bukan mengulang karena tidak mendengar dengan jelas, tapi ingin tahu nama lengkapnya.
"Iya Ai,"
"Ai apa?"
"Oh, Ai Aiguo,"
"Ai Aiguo" begitu kataku, mengulang nama lengkapnya mencoba mengingat.
"Itu nama asli?" Seseorang menimpali. Aku setuju dengan pertanyaanya.
"Asli, mau lihat KTP saya?"
Aku tertawa dalam hati. Lumayan juga selera humor orang ini, pikirku.
"Ya enggak, saya kira itu panggilan gaul buatan teman," Seseorang yang bertanya tadi memberikan alasan. Untuk kedua kalinya aku setuju padanya.
Itulah awal mula perkenalan kami sebelum nanjak Sumbing sebulan lalu. Yang tanpa dibidik, tanpa perlu dicari, berlanjut menjadi teman baik hingga hari ini.
Bang Ai (bukan nama sebenarnya, tapi benar nama aslinya memang unik), memiliki look yang mirip dengan teman kantorku tahun 2022 lalu. Bahkan dari gesture dan cara bicaranya, zodiac sign, dan daerah asal/kampung halaman, semuanya mirip dengan dia di tahun 2022. Meskipun warna suaranya tidak mirip seperti milik Scor.
Aku baru menyadarinya saat kami nanjak bersama dan agak dibuat takut karena fakta tersebut. Yang terpikirkan olehku adalah mengapa di tahun ini aku dipertemukan dengan orang-orang (bahkan benda atau kejadian) yang membuatku kembali teringat dengan badai 2022 lalu? Apakah ini adalah sebuah jalan kesembuhan yang harus aku tempuh? Agar bisa berdamai, agar terbiasa.
Entahlah.
Yang jelas, aku berteman dengan Bang Ai karena dia adalah Bang Ai, bukan seseorang di masa lalu.
Kata orang, kalau naik gunung, kamu akan melihat sifat asli dari seseorang. Aku harap itu benar, karena sejauh ini aku klik dengan banyak sifatnya. Mulai dari kebiasaanya melempar jokes, memulai percakapan dengan bertanya banyak hal sekaligus hadir menjadi pendengar yang baik, hingga suka menolong.
"Saya sih orangnya bandel, tapi gak bandel-bandel amat, gak bisa dibilang taat juga. Tapi saya suka berteman dengan orang-orang yang taat," kata Bang Ai mencoba menilai dirinya sendiri.
Sudut pandang yang menarik, terutama saat dia bilang kalau dia suka berteman dengan orang yang taat karena aku pun begitu. Mungkin itulah mengapa kami bisa nyambung karena mencari dan tertarik pada hal yang sama.
Selama perjalanan turun, kami membahas banyak hal-hal random, misalnya soal keuangan, kondisi muda mudi zaman sekarang, hingga bercerita tentang keluarga termasuk sebelas anggota keluargaku. Entah mengapa dia tertarik membahas itu dan entah mengapa dengan mudahnya aku bercerita padanya.
Kukira itu sudah cukup.
Ternyata, sampai di basecamp, dia tetap lanjut menyerap semua cerita-ceritaku, bertanya, dan mendengarkan dengan sabar. Bahkan aku merasa oversharing pada orang yang satu ini. Bagaimana tidak? Kurang dari 48 jam aku mengenalnya, dia sudah tahu tentang badai 2022 yang biasanya aku simpan rapat-rapat. Dan dia selalu bilang, "Aman, Bid. Ceritamu aman sama saya,"
Satu pekan ke belakang, aku malah meminta bantuannya untuk menyelidiki Scor, dan dia menyanggupi. Anehnya, aku bisa mempercayainya dengan teramat mudah.
Dia pun melakukannya dengan serius di tengah kesibukannya bekerja dan ikut pengajian. Aku memang beruntung bertemu dengan Bang Ai Aiguo yang baik hati dan suka menolong, meskipun dia terbebani saat aku melabelinya begitu.
Semoga Allah balas kebaikan Bang Ai dengan kebaikan yang jauh lebih baik. Semoga bisa berteman baik dengan Bang Ai seterusnya.
#menulis#manusia#kejadian#teman-teman baru#teman yang baik#suka menolong#Bang Ai#belajar#bertumbuh#berbagi#bermanfaat
2 notes
·
View notes
Text
Diduga Terseret Arus Saat Menolong Teman, Dua Pemuda Tenggelam di Saluran Irigasi Kebasen
BANYUMAS, Kebumen24.com – Duka menyelimuti warga Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dua pemuda tewas tenggelam di saluran irigasi Bendung Gerak Serayu pada Minggu sore (1/6/2025), sekitar pukul 17.00 WIB. Continue reading Diduga Terseret Arus Saat Menolong Teman, Dua Pemuda Tenggelam di Saluran Irigasi Kebasen
0 notes
Text
Kadang kita mikir, “Nanti aja deh bantu orang kalau udah sukses.” Padahal, cara menolong orang lain bisa dimulai dari hal kecil yang kamu lakuin hari ini juga.
Menolong itu nggak melulu soal uang. Bisa lewat telinga yang mau dengerin curhatan, senyuman tulus, atau bantuin tetangga angkat galon.
Bahkan sekadar kirim meme lucu ke temen yang lagi down juga termasuk bantuan emosional, lho.
Kalau kamu punya rejeki lebih, kamu bisa:
Donasi ke platform kayak rumahberkat.com
Belikan sembako buat yang butuh
Bayarin makan temen tanpa nunggu diminta
Tapi kalau lagi nggak punya materi, kamu masih bisa bantu lewat:
Dengerin tanpa nge-judge
Ngucapin kata penyemangat yang spesifik
Nemenin orang di masa sulit tanpa banyak ngomong
Bagiin info beasiswa atau lowongan kerja
Intinya, kebaikan itu bukan soal seberapa besar, tapi seberapa tulus. Mulai dari dirimu, mulai dari sekarang. Dunia butuh lebih banyak orang yang peduli.
Kalau kamu suka konten kayak gini, yuk sebarkan semangat baiknya atau simpan buat jadi pengingat di hari-hari sibukmu.
#cara menolong orang lain#self improvement#self help#kebaikan#motivasi hidup#mental health#inspirasi#daily kindness#donasi online#peduli sesama#positivity#life tips#good vibes#solidaritas#tindakan kecil berdampak besar#indonesia dermawan#emotional support#social awareness#tumblr indonesia#humanity#donasionline#Rumah Berkat#Donasi Online
0 notes
Text
LEPASKAN SEMUA BURUNG PIPIT ITU PERGI (Kisah nyata)
Ada satu kisah nyata yang menarik yang terjadi di Tiongkok yang dimuat dalam buku The Love of Life…
Fan adalah nama seorang suami yang tahu persis bahwa istrinya menderita penyakit TBC yang tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan sepenuh hati.
“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?” tanya Fan berusaha menghibur isterinya.
“Terimakasih….atas…perhatianmu,” istrinya berkata sambil terengah-engah kesakitan. Fan meminta dokter terbaik di Chingkou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.
“Ada satu cara untuk mengobatinya, sebab dia cukup parah,” kata dokter tersebut. “Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini. Kemudian hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Ini adalah rahasia turun-temurun dari nenek moyangku, dan tidak pernah gagal. Tetapi ingat, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Tidak boleh kekurangan satu pun.”
Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga ia langsung pergi membeli seratus burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar. Mereka menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka tahu kalau mereka akan dibunuh.
“Apa yang kau lakukan pada burung-burung tersebut?” tanya Nyonya Fan.
“Ini adalah resep special dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan kamu akan segera sembuh,” suaminya dengan gembira menjawab.
“Tidak, jangan lakukan itu!” Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya.
“Kamu tidak boleh mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa saya! Saya lebih baik mati daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!”
Fan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
“Jika kamu benar-benar mencintai saya,” dia melanjutkan, “Lakukan sesuai permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram.”
Apa yang dapat Fan lakukan?
Fan membawa sangkar itu ke hutan kemudian ia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka terlihat amat senang karena bebas.
Dalam beberapa hari, Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak minum obat apa-apa. Teman-teman dan saudara-saudaranya berdatangan untuk memberinya selamat karena kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit mengerikan itu. Semuanya sangat bahagia !
Tahun berikutnya, keluarga Fan memperoleh bayi laki-laki yang amat sehat dan lucu, tetapi yang agak aneh dan menambah kelucuannya adalah di setiap lengannya terdapat sebuah tanda lahir kecil berbentuk seperti burung pipit!
Renungan : Pelepasan makhluk hidup (Fang Shen) adalah merupakan tindakan nyata yang tumbuh dari benih Cinta kasih kita kepada sesama makhluk hidup. Dengan menyelamatkan dan melepaskan makhluk tersebut ke alam bebas, yang didasari oleh pengharapan agar semua makhluk hidup berbahagia dan bebas dari penderitaan, sesungguhnya kita telah melakukan perbuatan yang sangat mulia dan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Para Buddha sepanjang zaman.
0 notes
Text
Kita nggak tahu apa yang orang lain sedang rasakan, apa yang sedang mereka perjuangkan, apa yang mereka sudah korbankan untuk kehidupannya.
Terlihat baik-baik saja, padahal tidak. Selalu tersenyum, padahal tidak. Terlihat sempurna, sebenarnya tidak.
Berkaca dari banyak hal yang sering terjadi belakangan ini, jangan lupa untuk selalu mendoakan sesama. Siapapun itu, tanpa harus tahu apa yang sedang dialami. Siapa tahu, mereka sedang butuh telinga untuk didengarkan, butuh bahu untuk bersandar.
Ingatkan mereka bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Always be kind. Always. 🙂🙂🙂
#quotes#positivity#positive quotes#positive#self love#penulismuda#motivasionline#spread love#spread happiness#sebarkan#sebarkan kebahagiaan#saling mendoakan#saling menolong#baik baik saja#lebih baik lagi#bisa saja#sedih#harus kuat#pasti bisa#lebih baik#jadi baik#bijak#bijaksana#kata bijak#tough times#tough world#sharing is caring#semangat#salingberbagi#saling memberi semangat
1 note
·
View note
Text
https://youtu.be/KdFarIS7m9s?si=tyalmQ130OtPf38u (1 menitan) 🌻Barangsiapa yang melapangkan suatu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. 🌻Barangsiapa memudahkan urusan org yg kesulitan, maka Allah akan mudahkan baginya kesulitan di dunia dan di akhirat. 🌻Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. ⭐ Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya. ⭐ …Hadist Arbain Nawawi no.36
youtube
1 note
·
View note
Text

PENANGAN “RACUN” OKLINFIA
PT 5: Seharian Keluar Bersama Oklinfia
Seperti biasa aku bangun dengan penuh rasa seronok untuk berjumpa dengan Oklinfia. Selepas beberapa hari bersama Oklinfia dan menolong menjadi "Lelaki Misteri" di videonya, aku berasa sungguh seronok dan ingin menjadi pembantu Oklinfia selama mana yang boleh.
"Bzzzz,bzzzz," telefon bimbitku bergetar menandakan terdapat mesej.
"Bawa pasport u sekali ye :)," mesej dari Oklinfia. Walaupun aku berasa sedikit pelik dengan permintaan Oklinfia, aku bergegas mengambil pasport aku dan menyimpannya di beg sekolah ku.
"Assalamualaikum mak," kata aku sambil bergegas keluar dari rumah. Dalam beberapa minit aku sudah tercegat di depan rumah Oklinfia.
"Bagus u ni, selalu awal, sebab tu I suka u," kata Oklinfia sambil membuka pintu dan membenarkan aku masuk. Seperti biasa Oklinfia memakai tudung pendek aras buah dadanya, seluar track hitam yang agak ketat dan baju yang memeluk figura tubuhnya.
"Hari ni kita nak strim dekat awam, dan I ada suatu hadiah untuk u nanti," kata Oklinfia sambil membetulkan tudungnya.
"Sebagai lelaki misteri u tetap kena pakai ni," Oklinfia menyerahkan sehelai topeng muka dan kaca mata hitam. Seperti biasa aku memakai topeng muka dan kaca mata hitam yang diberikan Oklinfia dan mengikut Oklinfia keluar rumah.
"Hai semua hari ni I dan lelaki misteri akan ke suatu tempat misteri. Sambil-sambil tu kita akan berseronok!" kata Oklinfia ke peminat-peminatnya sambil menghala telefon bimbit yang terpasang di monopodnya.
Kami berdua berjalan-jalan sehingga ke perhentian bas berdekatan rumah kami. Sambil-sambil menunggu bas Oklinfia berinteraksi dengan peminat-peminatnya.
"Ok semua, apa kata kita bermain sebuah permainan mini. I akan lancapkan lelaki misteri ni sehingga bas sampai. Lagi lama bas ambil masa, lagi lamalah di akan dilancap," kata Oklinfia sambil tertawa kecil. Tangan kirinya terus menyeluk masuk dalam seluarku dan menggengam batang aku. Kepalanya disandarkan ke leher ku.
"Seperti biasa bagus tak pakai seluar dalam," sambung Oklinfia sambil mula mengurut batang aku. Batang aku dengan cepat menegang. Suasana awam bergabung dengan urutan Oklinfia menyebabkan aku berasa lebih gersang dari biasa.
Walaupun berasa seronok dan syahdu, aku agak risau jikalau ayahku ternampak aku ketika ke kerjanya. Tepat pada ketika itu, aku nampak kereta ayahku keluar dari kawasan perumahan kami. Dalam sekelip mata, ayahku lalu dihadapanku tanpa menyedari aku sedang duduk di perhentian bas. Agaknya topeng muka dan kaca mata hitam mengkaburi pandangan ayah ku.
"Seronok tak u," bisik Oklinfia sambil mengigit manja cuping telinga ku. Dengan serta merta kerisauan ku hilang dan aku menjadi lebih syahdu. Aku hanya mengangguk sambil merengek, nafas panasku mengkaburi kaca mata hitam yang dipakai.
Bas pun tiba, Oklinfia memberhentikan lancapannya dan menyuruhku duduk di hujung belakang bas. Selepas membeli tiket bas, Oklinfia datang dan duduk disebelahku di tempat duduk hujung kiri belakang bas.
"Ok semua, lelaki misteri tak sempat memancut di perhentian bas, apa kata kita sambung dalam bas pula," kata Oklinfia sambil menyeluk tangan kirinya kedalam seluarku sekali lagi. Telefon bimbitnya dihalakan kepada muka ku. Batangku yang sebentar tadi melembik, keras semula akibat lancapan Oklinfia.
Otot ku meregang, kepala ku terdongak akibat daripada keseronokan dilancap Oklinfia. Nafasku kian laju diiringi Oklinfia melajukan lancapannya. Oklinfia dengan senyuman sinis,mengeluarkan batangku dari seluar.
"Semua lelaki misteri hendak memancut!" Kata Oklinfia kepada peminat-peminatnya sambil melancap laju. Aku terkejut, batangku yang tegang terdedah dikhalayak umum. Aku tidak sempat membuat apa dan terpancut serta merta. Air mani ku membasahi seluarku dan memancut terkena kerusi plastik dihadapan ku. Oklinfia menghala telefon bimbitnya ke arah pancutan air maniku.
"Dah satu, tahniah u!" kata Oklinfia sambil mencium leher ku. Aku merengek selepas dicium. Oklinfia menyambung lancapannya, batangku masih berdenyut-denyut selepas memancut tapi menegang serta merta. Tepat pada ketika itu, beberapa lelaki Bangladesh datang dan duduk kerusi hujung kanan bas. Hanya sebuah tempat duduk kosong yang memisahkan dua lelaki Bangladesh dengan kami. Oklinfia menyambung melancap
"Tengok semua lelaki lelaki luar sedang merakam kami," kata Oklinfia sambil menghala telefon bimbit ke arah mereka sejenak. Memang betul, mereka sedang merakam perbuatan kami. Oklinfia mengenjak tubuhnya sedikit supaya mereka dapat merakam aktiviti kami dengan lebih jelas.
"Mesti mereka hendak buat simpanan malam," ujar Oklinfia sambil tertawa. Walaupun tiga telefon bimbit sedang merakam aku, aku tidak dapat menafikan keseronokan yang aku sedang hadapi. Aku biarkan saja diriku dirakam khalayak umum semata-mata untuk mendapat keredhaan dan lancapan dari Oklinfia.
"Wow kali kedua semua, kali ni lebih lagi!" ujar Oklinfia dengan nada seronok. Pancutan air maniku memang lebih banyak dan lebih jauh dari kali pertama. Seluar serta kerusi dihadapan aku basah akibat pancutan kali keduaku. Otot kakiku mula sakit akibat meregang keseronokan. Aku tercungap-cungap selepas memancut kali kedua, jantungku berdegup laju. Oklinfia masih lagi menyambung melancap aku, mulutnya tersenyum dengan penuh nafsu melihat rengekan aku.
"Ok kita akan keluar disini," kata Oklinfia sambil memasukkan batangku kembali di dalam seluarku. Aku mengikut sahaja Oklinfia keluar dari bas.
Rupa-rupanya Oklinfia membawa aku ke lapangan terbang. Terkejut jugak aku apabila dibawa ke sini. Aku tidak tahu berapa kali lagi aku akan dilancap dan dimana akan aku dilancap. Perasaan aku kucar kacir, bercampur antara takut dan nafsu berahi. Sambil-sambil bersembang dengan peminat-peminatnya, Oklinfia membawaku ke kaunter tiket antarabangsa. Aku disuruh untuk menunggu sebentar sementara Oklinfia membeli tiket di kaunter tiket.
"Berita bagus semua! I dah membuat keputusan untuk membawa lelaki misteri bersama I ke Indonesia! Lelaki misteri akan tinggal bersama I dan adik I dan akan menjadi karakter setia dalam strim," Oklinfia mengujar dengan nada teruja. Aku sekali lagi terkejut apabila Oklinfia menunjukkan tiket yang bertarikh keesokan hari yang mempunyai nama ku.
"Tiket pagi ye, pastikan u ada di rumah I seawal yang boleh," sambung Oklinfia menegurku yang masih lagi terkejut. Aku tidak pasti sama ada aku hendak mengikuti Oklinfia dan meninggalkan ibu ayahku. Aku tidak pasti bagaimana hendak memberitahu ibu ayahku.
"Mari kita sambung permainan kita lagi! Otw ke pancutan ketiga!" kata Oklinfia sambil tertawa dan menarik ku ke tandas wanita. Dengan cepat aku dibawa ke kiub tandas wanita dan pintu dikunci. Aku disuruh melondehkan seluarku dan duduk di mangkuk tandas. Batangku yang separa menegang terpapar dihadapan Oklinfia.
Oklinfia kemudiannya duduk diatas pahaku dan memelukku. Batangku diapit punggung Oklinfia dan pahaku, muka ku disembam ke buah dada Oklinfia. Nafasku tersekat-sekat akibat dipeluk erat oleh Oklinfia. Telefon bimbit Oklinfia dihalakan kepada batangku yang terapit.
Oklinfia mula bergerak, pinggulnya bergerak depan belakang sambil batangku diapit punggungnya. Kain seluar tracknya yang lembut membelai batangku apabila aku dilancap menggunakan punggung Oklinfia. Batang ku tidak serik dan menegang kembali. Aku dan Oklinfia mengekalkan posisi ini untuk beberapa jam. Bau peluh bercampur dengan bau wangi dada Oklinfia menjadi objektif pernafasan ku. Setiap kali aku memancut, aku makin mahu mengikut Oklinfia dan meninggalkan ibu ayahku,
"Nombor tujuh! Waaah bersemangat lelaki misteri hendak ikut Oklinfia pulang ya!" kata Oklinfia dengan nada menggoda. Aku tersandar di dada Oklinfia, nafasku tercungap-cungap bagai manusia nazak. Oklinfia pun mengakhiri strimnya dan membawa ku pulang ke rumah. Dalam perjalanan, Oklinfia makin manja dan makin menggoda ku, dan berjaya meyakinkan ku untuk meninggalkan ibu ayahku.
"Ingat ya pukul 3 pagi kita kena bertolak, ada lagi 9 jam untuk kita berdua mempersiapkan diri ke Indonesia," kata Oklinfia sambil memberi ku sebuah ciuman di mulut. Aku berjalan ke arah rumah ku dengan minda kabur sehinggalah aku terdengar jeritan ayahku dari dalam rumah.
"MANA BUDAK TU PERGI?? DAH TIGA HARI PONTENG SEKOLAH" ayahku mendengus dengan nada marah
#hot malay#lucah melayu#malay hijab#malaygirl#malaysia#melayu sedap#melayuboleh#melayucantik#melayugersang#melayumantap#melayu hot#melayu lancap#melayu tudung#melayunakal#melayusundal#minah melayu#modal melayu#modallancap#modal pancut#fantasi#gadis tudung#lancap#tudung#lucah#tudung lucah#cerita lucah#tudung lancap#malay#malaytudung#tudung hot
971 notes
·
View notes
Text
CIKGU NURIZAN, AFIFAH, AMNA DIKAWAL OLEH
Final part 1
Selepas Ammar memberi arahan kepada ketiga-tiga wanita itu .... Akhirnya waktu yang di tunggu² oleh Ammar telah tiba .
Ammar pada waktu itu menunggu di koridor blok untuk memastikan pergerakan Afifah , Cikgu Nurizan & Amna teratur mengikut plan nya .
So bila tamat jer waktu persekolahan , Afifah yang sedang berada di kelas tengah mengemas barangnya untuk pulang.
Dan secara tiba² ia terpaku sekejap dan meninggalkan baranganya dan menuju keluar dari kelasnya .
Begitu juga dengan Amna , ketika ia sedang mengemas bengkel masakan selepas ia selesai amalinya. Sedang Amna mengemas tiba² ia juga terpaku .
Lalu Amna meninggalkan peralatan mengemas dan menuju keluar dari bengkelnya itu.
Dan yang last sekali ialah Cikgu Nurizan, ketika itu Cikgu Nurizan sedang berada dibilik guru. Dia baru saja selesai kelasnya dan bersiap untuk pulang.
Selepas Cikgu Nurizan thumb print , ketika dia hendak keluar tiba² ia juga terpaku dan bergerak melulu keluar dari pejabat.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
( DI BENGKEL ATAS )

Ketika Afifah tiba di bengkel ia perasan ia tiba terlebih dahulu di bengkel itu , lalu ia pun duduk di sofa yang berada di bengkel itu .
Kemudian 3 minit lepas tu Amna pun tiba dan dia pun duduk disofa bersama Afifah. Akhir sekali barulah Cikgu Nurizan tiba .
Selepas ketiga mereka dah duduk di sofa ..... Dalam beberapa minit macam tu , mereka bertiga kembali sedar seketika.
Amna : "ERM ... EH KAT MANA LAK NIE , EH AFIFAH HANG BUAT APA KAT SINI"
Afifah : " EH AMNA ... AKU PUN TAK TAHU LAA , TADI AKU TENGAH KEMAS BARANG NAK BALIK, TIBA² JER ... AKU DAH ADA KAT SINI"
Amna : "EH SAMA LAH DENGAN AKU TADI ... AKU BARU HABIS BUAT AMALI , TENGAH KEMAS² TIBA² ... DAH ADA KAT SINI"
Cikgu Nurizan : "EMPHH.....
Afifah & Amna : "EHH CIKGU , CIKGU BUAT APA KAT SINI "
Cikgu Nurizan : " MANA LA SAYA TAHU , TADI CIKGU NAK BALIK ... TAPI ENTAH MACAM MANA BOLEH ADA DEKAT SINI , RASA MACAM ADA ORANG PANGGIL NAK JUMPA"
Lepas daripada tu apabila mereka bertiga ingin bergerak keluar .... Tiba² badan mereka tidak dapat digerakkan , hanya boleh berpaling dan bercakap saja .
Masa tu mereka bertiga sudah panik dan cuba sedaya upaya untuk bangkit tapi tidak dapat .
Afifah ada jer cuba jerit panggil "TOLONG " supaya ada orang yang datang tapi tidak kesampaian.
Tak lama lepastu mereka terdengar ada orang bagi salam untuk masuk ke dalam bengkel.
Ammar : "ASSALAMUALAIKUM."
Sewaktu Ammar tengah masuk tiba² dia terkejut melihat kawan² serta cikgunya yang berada disitu.
Lalu Ammar pun bertanya kepada diorang.
Ammar : "KORANG BUAT APA KAT SINI , ADA PERJUMPAAN APA² KE DENGAN CIKGU"
Lalu Afifah pun membalasnya.
Afifah : "EH TAK LAA , KITAORANG PUN TAK TAHU MACAM MANA BOLEH ADA KAT SINI . DENGAN BADAN TAKLEH NAK GERAK NIH"
Lalu Ammar pun duduk ditengah berhadapan dengan mereka untuk mendengar cerita masing².
Selepas selesai mereka bercerita , Amnar pun menganguk sebagai tanda faham dan cuba untuk menolong mereka.
Ammar pun cuba untuk mencari apa yang dapat ia guna untuk tolong mereka di bengkel itu, tapi sebaliknya Ammar duduk balik di sofa tengah tu.
Ammar : "ERMM....AFIFAH AKU RASA CUBA KAU BANGUN SEKALI LAGI"
Afifah : "AKU DAH CUBA AMM TAPI TAKLEH"
Ammar : "OKAY ( TETEK BESAR ) meh sini berdiri dekat sebelah aku"
Dan tiba² Afifah terpaku dan langsung boleh berdiri dan bergerak berdiri di sebelah Ammar . Amna dan Cikgu Nurizan terkejut dengan perkara yang terjadi.
Amna : "WEIII !!!... KAU KE AMMAR YANG BUAT BENDA NIH"
Ammar : " EHH TAKDELAH AKU CUMA CUBA UNTUK TOLONG JER... OKAY AFIFAH KAU BOLEH DUDUK BALIK DEKAT TEMPAT ASAL"
Lalu Afifah pun bergerak semula ke tempat asal, lalu dia sedar balik lepas Ammar petik jari.
Ammar : "OKAY AMNA MEH AKU CUBA TOLONG KAU .... ERMMM ( SUNDAL ) MEH SINI KEJAP"

Amna tiba² terpaku gila.... Pastu terus pergi ke Ammar.
Ammar : "SEKARANG AKU NAK KAU DUDUK BERLUTUT DEPAN AKU DAN AKU NAK KAU CIUM BAU SELUAR AKU PASTU AKU NAK KAU CIUM KAKI AKU , CEPAT BUAT SEKARANG HAHAHAHA"
Amna pun dengan patuh buat apa yang diperintahkan, Afifah terganam dengan apa yang terjadi.
Manakala Cikgu Nurizan pula dah mula takut kerana selepas ini mungkin giliran dia.
Ammar : "OKAY ( SUNDAL ) CUKUP , DAH PERGI DUDUK SANA BALIK"
Amna : "BAIK"
Lalu Amna pun duduk semula , kini Ammar ingin panggil cikgu dia .
Ammar : "AAA .... CIKGU, CIKGU OKAY TAK ? ALAH CIKGU JANGAN RISAU ... TAKDA APALAH SEBAB CIKGU KAN ( MUKA SEDAP ) "

Dan Cikgu Nurizan pun terpaku ... Afifah & Amna pun terkejut dengan apa yang terjadi depan mata mereka.
Ammar : "CIKGU MEH SINI JAP , KITA TOUCH LIGHT² KEJAP"
Dan Cikgu Nurizan pun bangun lalu duduk di pangkuan Amnar.... Lalu mereka berdua beramah mesra seperti pasangan kekasih.
Afifah : "AMMAR APA YANG CUBA KAU BUAT NIH"
Amna : "WEI TAK SANGKA KAU YANG BUAT , CIKGU KAU KOT TUH... ASAL SATGI KAU NAK KAWAL KAMI PULAK KE?"
Afifah : "EH AMNA , KAU TAK SEDAR APA² KE TADI"
Amna : "ASAL APA JADI ... EHH JANGAN CAKAP YANG AKU DAH KENA JUGAK"
( Afifah mengganguk kepala kepada Amna )
Cikgu Nurizan pun duduk kembali dan tersedar ...
Cikgu Nurizan : "APA YANG JADI DEKAT SAYA HAH TADI"
Ammar : "AAA.... TAKDA APA² LA CIKGU SEMUA OKAY JER"
Ammar : "OKAY SEKARANG NIH UNTUK PART BEST ... HEHE"
Bersambung.
422 notes
·
View notes
Text
Cara Pandang Baru Saat Dewasa
Menuju dewasa yang kemudian melihat kehidupan ini bergeser Point of View-nya " 1. Mulai memahami kalau nggak ada yang terlambat dalam hidup, selama kita masih hidup. Itu adalah takdir terbaik yang kita miliki, kalau kita baru memulainya sekarang karena memang sekarang saatnya, bukan karena kita terlambat. Namun, itulah perjalanan hidup kita. Jadi, jangan takut kalau orang lain udah sampai mana, kitanya baru mulai
2. Belajar untuk merasa cukup. Dunia ini nggak ada ujungnya kalau dikejar. Nasihat terbaik yang kudapatkan di umur 34 ini adalah kalau kita gagal satu dua hal terkait urusan dunia, kita masih bisa ngulang. Tetapi kalau gagal di akhirat, ngak akan bisa ngulang buat memperbaikinya.
Rezeki kita itu cukup, tapi nggak akan cukup buat ambisi dan ketakutan kita akan kemiskinan. Ya Allah, kita berdoa setiap hari biar dikasih hati yang benar-benar terus bisa merasa cukup. Biar nggak hasad sama orang, nggak iri sama rezeki orang lain, dan lebih bersyukur sama apa yang kita miliki sekarang.
3. Pondasi agama sangat penting. Sebagai generasi yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa aja dalam beragama, dulu di sekolah negeri juga agama tidak menjadi materi yang prioritas. Di umur sekarang dan menjadi orang tua, baru ngerasa banget kalau pondasi agama sedari kecil itu penting sekali sebagai panduan hidup. Agar melihat dunia ini lebih bijak dan prioritas hidup lebih benar dan terarah.
Mungkin itu yang bikin sebagian besar orang tua di generasiku sekarang yang milih anaknya sekolah di sekolah berbasis agama. Sebab di fase dewasa ini, sadar jika pemahaman hidup atas landasan spiritual ini yang benar-benar menyelamatkan diri dari masalah-masalah anxiety (kecemasan), feeling lonely (kesepian), depresi, dan beragam isu kejiwaan lain. Itu yang kurasain.
4. Belajar jujur sama diri. Badan itu pasti punya sinyal tertentu sebagai respon terhadap situasi/hal yang lagi jadi beban pikiran. Jangan sampai dzalim sama diri sendiri karena hal-hal yang sebenarnya bisa diputus tapi tetap dipertahankan karena rasa nggak enakan. Dan berujung pada langganan IGD, obat antidepresan, dan segala macam.
Jangan lupa menolong diri sendiri dengan kejujuran. Dan jangan takut buat minta tolong ke orang lain, ke profesional, dsb. (c)kurniawangunadi
946 notes
·
View notes
Text
Asmah Bini Muda Yang Menawan
Aku ingin menceritakan pengalaman ku, berkenaan dengan peribahasa yg disebut diatas. Aku teringat kisah ini bila anak ku bertanya maksud peribahasa tersebut. Lantas pagi ini di pejabat ku, aku mahu berkongsi pengalaman yg kulalui mengenai ada ubi ada batas namun bagi maksud cerita ini adalah ada budi body di balas…
Ianya berlaku sekitar 2 tahun lepas iaitu pertengahan tahun 2000, dimana pada waktu itu aku sedang melaksanakan kerja di putrajaya, dan aku tinggal di sekitar kawasan KLIA. Aku suka pergi melawat projek ku menaiki pajero kerana ianya boleh ku bawa sehingga kawasan offroad.
Pada petang tersebut, aku dalam perjalan balik ke rumah dari putra jaya dalam keadaan hujan melalui lebuhraya sambil mendengar lagu-lagu dari dendangan Ramli Sarip..aku terpandang pasangan sedang menolak motosikal dalam hujan tersebut. Bila aku melintasi pasangan perempuan nya, aku terpandang dia sedang mendukung seorang bayi ....serta merta rasa kasihan kepada pasangan tersebut timbul di hati ku kerana terpaksa mengharungi hujan bersama bayi. Aku lantas memberhenti kan kenderaan ku walaupun dah agak jauh terbabas.
Setelah kudekati rupanya memang mereka menghadapi masaalah dengan motosikalnya dan bayi yang dikendong menangis dan hanya berpayungkan baju hujan. Aku menawarkan diri membantu dan ku ketahui si suami bernama Rahmat dan isterinya Asmah sementara anaknya yg baru berumur 13 bulan bernama Azim. Ternyata mereka menerima. Lalu ku buka kan pintu penumpang sebelah hadapan meminta isterinya duduk dihadapan, namun isterinya tak mahu dan aku jelaskan bahawa aku terpaksa melipat kerusi belakang untuk membolehkan motosikal suaminya di masukkan kedalam pajero. Akhirnya dia setuju..dan aku terpana bila Asmah membuka topi keledarnya…ermm cantik dengan kulit putih , rambut hitam berkilat separas bahu serta beralis hitam dan lebat. Terdetik kata hati ku kenapa lah dapat suami yang cam pekerja ladang jer ni..dan aku anggarkan umur Asmah sekitar 25 tahun aje.Sedangkan suami nya kurasa dah dekat 40. Aku tersedar dari merenung Asmah bila anaknya menangis lagi. Aku terus menghampiri Rahmat meminta dia tunggu kejap di belakang kenderaan ku untuk aku menarik hook kerusi belakang supaya dapat di lipat..dan aku beralih kesebelah pemandu. Ketika aku membuka pintu sebelah pemandu , sekali lagi aku terpegun, kerana Asmah sedang mengangkat branya untuk meyusukan anaknya dan secara tak sengaja aku terpandang teteknya yang putih serta pejal dengan puting yg masih kelihatan kecil dan berwarna agak gelap.
“Encik ..tak tau malu ke!” Asmah menegurku dengan nada marah namun tidak kuat suaranya. “kalau encik hendak menolong buat lah cara menolong, bukan ambil kesempatan cam ni” sambil dia berusaha menutup bahagian tubuhnya yg terdedah. Gumam nya lagi dengan nada yg masih marah.
“Maafkan saya, saya tak sengaja ternampak..!” Balas ku
“Dasar lelaki suka ambil kesempatan …. tak kira bini orang ke anak dara..!” gumam nya terus..namun kata-katanya membuat aku agak marah.
“Saya menolong awak bukan kerana nak ambil kesempatan kat awak, saya pun tak tau rupa paras awak sebab tadi awak pakai helmet! Saya berhenti nak tolong awak bila saya nampak bayi yang awak gendong. Sebab saya pernah rasa situasi macam awak alami sekarang. Kerana itu saya simpati dengan awak. Kalau awak rasa saya megambil kesempatan, awak boleh turun dari kereta saya , tapi tinggalkan anak awak dalam kereta ni jangan sampai kena hujan..nanti demam.” Tegas ku dalam geram dan marah
“Dan kalau awak marah atas apa yg saya buat tadi saya dah minta maaf, kerana pada saya awak bukan saja cantik diluar malah didalam pun sama, kerana itu saya terpaku tadi bila awak mula buka helmet awak ,dan sekali lagi bila saya terpandang …” sambung ku , namun aku tak berani meneruskan kata-kata ku.
“Apa maksud encik dalam pun sama?” tanyanya pula tapi masih dalam keadaan tegas.
“ Tak de pe…!” jawab ku sambil terus memusing badan untuk kebelakang membantu suaminya pula.
“Encik!”sebelum sempat aku melangkah.
“Encik! Maafkan saya kerana menyangka encik bukan bukan..” katanya dalam nada yang lembut.
“Tak pe lah…” katanya sambil berpusing menghadapnya kembali..
“Bagilah anak awak tu susu..biar berhenti tangisnya..!”kata ku
Dalam pada itu dia mengangkat bajunya keatas dada dan menyelak sebelah lagi tetek ..maka tertayang lah dengan jelas seluruh teteknya yg cantik itu.
“Encik tak boleh lama ..nanti suami saya tau!” membuat aku terkejut dan segera meninggalkan nya kebelakang pajero ku.
“ok Rahmat..jum kita angkat masukkan lam pajero..” hampir tak muat nak masuk , namun setelah berusaha akhirnya dapat juga memasukan moto mereka kedalam pajero walaupun pintu belakang tidak boleh ditutup. Rahmat bersetuju untuk memegang pintu tersebut.
“Nak bawa kemana ni”Tanya ku pada rahmat “Ermm tak tau le..”jawab Rahmat. Maka aku mencadangkan untuk kuhantar ke kedai moto kawan ku dan dia bersetuju.
Sepanjang perjalanan ke worksyop tersebut , sempat juga aku menjeling jeling kearah Asmah yg sudah tak kisah dengan kenakalan mata ku keatas teteknya yg sedang di hisap oleh anaknya.
“Encik..jangan asyik pandang tu aja..nanti terbabas nanti..lagipun saya malu tauuu…!!!” katanya separuh berbisik.. Saya hanya mampu tersengih.
Bila sampai di woksyop hujan dah turun ngan lebat…. sekali lagi saya menawarkan diri untuk menghantar anak isteri Rahmat balik. Asmah nampak keberatan namun akhir nya setuju setelah di pujuk oleh Rahmat. Akhirnya aku berkesempatan bersama Asmah dan anaknya tanpa kehadiran suaminya.
Setelah hampir 5 minit berlalu akhirnya aku memberanikan diri bertanya dimana sebenarnya umahnya.
“eh ingat kan encik tau..”katanya…rupanya umah nya masih jauh dari tempat aku tinggalkan suaminya tadi. Lebih kurang sejam setelah keluar dari Highway.
“Kalau menyusahkan encik, saya boleh turun disini.. lagipun suami saya dah percaya kat encik kan..!”katanya seolah menyindir aku.
“Awak masih tak percaya kat saya?” saya bertanya dia lagi.
“Entah lah…tadi jer dah saya terpaksa bayar dengan ..” gumamnya
“ini pulak hantar sampai rumah…”
Aku terus memberhentikan kereta.. “ooo tadi yg awak tayang tetek awak tu, awak rasa itu sebagai bayaran untuk pertolongan saya?” kata ku dengan nada geram.
“Awak tau tak!”
“Awak tu cantik..dan saya lelaki normal..kalau saya nak buat jahat..sekarang saya boleh buat..sape nak tolong awak? Kita kat tempat tak de org sekarang ni. Sekeliling kita ni estate.” Kata ku dengan nada geram.
“Saya tak minta pun awak buka bra awak..tayang tetek awak yg memang pada saya cantik..dan awak yg buka sendiri kan..”
“Saya dah beristeri..dan saya punya kedudukan serta kewangan yg cukup..buat apa saya nak paksa orang hanya nak tengok tetek..terus terang saya cakap..dengan kecantikan yg awak miliki tu..bukan saya saja yang ingin menikmati tubuh awak..malah ramai lagi yang saya pasti kepingin nak rasa tubuh awak. Dan saya hari ni punya kesempatan itu sekarang. Tapi bukan itu cara saya..sebab pada saya untuk menikmati tubuh seorang perempuan walau secantik mana pun tak kan ada keseronokan kalau di paksa alias rogol..! paham puan Asmah!”kata saya dengan geram.
“Pn Asmah jangan risau..saya tak kan minta awak tayang tetek awak lagi.Awak akan saya hantar balik kerumah awak dengan selamat.”
Aku teruskan kan memandu tanpa menghiraukan nya lagi. Dan sepanjang hampir 45 minit untuk sampai kerumahnya..kami hanya membisu dan aku langsung tidak menghiraukan nya dan hanya bertanya rumahnya bila telah sampai ke kawasan rumah yg disewa. Kawasan rumah sewa nya terletak dikawasan hujung kampong dan agak sunyi. Dengan kedudukan antara satu buah rumah ke satu buah agak jauh
Sewaktu sampai hujan masih turun dan bertambah lebat. Aku terpaksa memberhentikan kereta ku lebih kurang 20 meter dari rumah nya kerana kereta tidak boleh sampai kedepan pintu rumahnya.Ini kerana untuk kerumahnya terpaksa mendaki sedikit. Hujan yg lebat menyebabkan aku menghulurkan payung kepada nya agar anak nya tidak ditimpa hujan dan sementara aku terus menunggu di kereta sambil memerhatikan Asmah menaiki tangga tanah yang nampak nya licin akibat hujan. Sekoyong koyong aku melihat Asmah seolah olah hilang kesimbangan badan di hujung pendakian nya. Bila aku lihat dia membuang payung dan cuba mencapai anak pokok bunga yang ada di tepi tebing, mengesahkan yang Asmah memang hilang kesimbangan badan, dia berpaut untuk mengelakkan jatuh bersama bayinya. Aku terus melompat keluar dari kereta ku dan mendaki untuk membantu nya, namun tindakan ku agak lewat, Asmah terlepas pegangan pada anak pokok lalu mengelunsur turun menuju kearah aku yang sedang naik. Bila bertembung, aku juga kehilangan keseimbangan badan lalu kami sama sama jatuh terduduk di tanah , aku dibawah sekali, seluruh belakang tubuh Asmah di atas tubuh ku, namun nasib baik bayi nya masih didalam pelukan, menangis terkena air hujan. Terkial kial aku cuba bangun, walaupun badan Asmah kecil sahaja namun kerana keaadaan yang begitu menyebabkan aku agak susah untuk bangun begitu juga Asmah.
Setelah kami dapat berdiri aku ambil bayinya yang dah kuyup di dakapannya , terus melarikan ke pintu rumahnya. Aku biarkan asmah naik sendiri, sambil aku cuba memujuk bayinya yang menjerit menangis.Waktu ini baru aku perasan suasana persekitaran yang agak sunyi kerana tidak banyak rumah disitu. Asmah membuka kan pintu dan aku terus membawa masuk Azim kedalam dan membawa ke bilik air dan aku siram seluruh tubuh bayinya walau aku tau ianya sejuk namun ianya dapat membantu bayi tersebut supaya tidak mendapat demam.aku terus meminta tuala, baru ku sedar yang Asmah hanya memerhati sahaja perbuatan ku itu, dan dia macam tersentak dari lamunan bila aku meminta tuala untuk bayinya. Kelam kabut dia mendapatkan apa yang kupinta.lalu ku arahkan dia keringkan tubuhnya dan ganti pakaiannya yang basah dulu sementara aku menguruskan anaknya. Setelah selesai aku serahkan Azim padanya dan minta memberikan susu serta selimutkan bayinya dengan selimut tebal. Aku masuk semula kebilik air untuk membersihkan pakaian ku yg kotor kerana terlentang ditanah tadi. Setelah aku rasa bersih dengan pakaian basah tu aku pun berniat untuk balik, tapi aku lihat lantai rumah nya penuh dengan kotoran tanah dari pintu depan sampai kebilik air. Aku cuba mencari kain untuk mengelapnya serba sedikit sebab kotoran tersebut berpunca dari aku.
“ saya balik dulu pn Asmah..” kataku dari ruang tamu kerana asmah tentu berada didalam bilik sedang menyusukan anaknya.
“kejap bang..’katanya, pelik sikit aku dengar panggilannya , kerana dia memanggil ku abang.
“tak pelah ..tidurkan budak tu…saya nak balik ni ..lagipun dah kuyup ni..”kataku lagi.
“abg ..kejaplah” katanya lagi di muka pintu bilik nya.dengan hanya berkemban dan bahunya di tutupi tuala.
“dah tidur budak tu?” Soal ku, dia hanya menganguk lalu..
“nah…abg keringkan lah badan tu dulu…buka pakaian tu ..mah bersihkan..” katanya sambil menyuakan tuala kepada ku.
“eh tak payah lah..bukan ada baju lain nak pakai pun kalau badan kering .. tak pe ..” jawab ku
“baju abg kotor tu kat belakang..mah bersihkan sikit, pastu masuk dalam mesin basuh keringkan tak delah lencun macam tu… lembab je kann.. .. nah ambil taula ni. Buka baju tu..” arahnya pada ku.
Aku jadi termanggu… dan seperti pak turut pulak bila dia pegang tangan ku dan menarik tubuh ku ke bilik air semula. Aku hanya menurut dan sewaktu aku membuka baju baru aku teringat, injin kereta ku belum kumatikan, pintu keretaku tak bertutup, sah banjir dalam kereta akibat hujan lebat ni. Dengan hanya berseluar aku meluru keluar lalu bertembung dengan Asmah didepan biliknya secara berdepan , akibatnya kami sama sama terhumban ke sofa yang terdapat disitu.Kali ini aku pula menindihnya. Kami diam agak lama dalam keadaan begitu, sehingga lah aku tersedar yang Asmah mengerang kesakitan kerana aku jatuh menghempap tubuhnya.
“ma..maafkan saya. .. tak sengaja” kataku sambil bangun
“sakit ke..’ soalan bodoh ku keluar.
Asmah hanya senyum kelat dengan soalan bodoh ku itu.
Sewaktu bangun itu lah aku terpadang satu pemandangan yang membuat aku hilang sejuk tubuh ku. Kainnya terselak hampir mempamirkan segitiga larangan Asmah, namun seluruh peha nya telah terdedah, memperlihatkan pehanya yang putih gebu dan padat berisi, kata bidalan betis bak bunting padi. Ikut hati mau je aku terkam peha tu.
“abgggg…terkeluar biji mata tu karang..” tegurnya membuat aku malu sendiri, namun aku belum mengalah,
“maaf ye.. terlanggar..dan dan ternampak rugi tak tengok ..maaf lah ye.” pohon ku lagi.
“Nak kemana kelam kabut ni..macam nampak hantu je..?” soalnya.
Soalnya membuat aku tersedar tujuan ku berlari keluar, tanpa berkata apa-apa aku tinggalkan asmah termangu sendiri untuk menyelesaikan kerja ku.
Setelah mematikan engine kereta dan mengunci pintu nya aku balik semula kedalam rumah dan terus menuju kebilik air, Asmah sedang membilas bajuku. Dia tidak perasan kehadiran ku dibelakang nya, aku gunakan kesempatan ini meneliti tubuhnya yang hanya berkemban. Memang cantik, Punggung padat , ukuranku sekitar 38, bulat dan padat, pinggang pada pengalaman ku tak lebih 26 dan dada pasti sebab aku dah lihat dan merasa dia menongkah dada ku tadi, pastinya 34 atau 36b. Kulit nya memang putih, adik kecil ku serta merta bangun bila melihat belakang tengkuknya dengan anak rambut yang halus begitu putih menyelerakan untuk di kucup. Itu sebab wanita digalakkan memakai tudung dan berambut panjang untuk menutup bahagian yang boleh menaikkan syahwat lelaki.
“ehemmm..’ sengaja aku berdehem untuk menyedarkan Asmah akan kehadiran ku.
Dia menoleh kerah ku…
“abg ngendap mah ye..berapa lama dah kat situ..? soalnya
“baru je…” bohong ku..
“dah buka seluar tu ..mah boleh basuh sekali ngan baju ni..” arahnya..
merasakan asmah sudah agak selesa dengan ku, aku sengaja hendak menyakatnya. Dengan selamba aku membuka butang seluar dan melurutkan zip seluar ku di depannya.
“eeeeeeeeeeiiiiiiii..tak malu lah abg ni..pakai le tuala tu dulu… tak pun masuk sini… abg mandi dulu seluar tu letak je kat situ.. nanti mah basuh” katanya.
Aku pun masuk menutup pintu dan mandi. Keluar hanya bertuala, Asmah telah menunggu ku di meja dapur dengan kain pelikat dan sehelai kemeja t milik suaminya, lalu di hulurkan kepada ku.
“Mah dah buat kopi panas untuk abg.. mah nak basuh seluar abg dulu ngan mandi..” katanya sambil berlalu ke dalam bilik air. Aku memakai pakaian yang diberi di dapurnya sahaja.
“Bagus jugak ada kopi panas sejuk sejuk ni, cam tau tau je dia ni lah..” gumam ku sendirian sambil aku mengintai anaknya di bilik sewaktu melintasi bilik tidurnya. Nyenyak sunguh tidur si kecil, dan kesempatan itu ku teliti bilik tidur asmah, kemas sekali walau hiasannya ala kadar sahaja. Cukup berbeza ngan bilik tidur ku penuh dengan berbagai perabot hasil usaha isteriku menghiasnya..
Titttt…ttiiittttttt.tittttt..tittt… tetiba telepon bimbit ku berbunyi.
“brother ..camne ni mahal nak buat motor mamat ni, motornya cam masuk air le..” kata member ku yang membaiki motor suami Asmah.
“kenapa .. ermm mamat tu dah ko tanya boleh tak dia sattle kan tu..” kataku pula.
“ ni masaalahnya..dia ada berapa sen je..suruh aku bagi idup je..mane leh, nak kena sevis buka semua tu..” katanya lagi
“lama ke..dan berapa” Tanya ku lagi
“tiga empat jam le dan dekat dua tangan besar tuu..”jelasnya ..
“gini lah ..ko buat je lah.. suruh je dia tunggu.. tang kosnya ko ambik berapa dia ada, jangan ko cakap lak berapa kos sebenar, ko cakap yg dia ada je, selebihnya aku tanggung lah…amacam boleh tak..” terangku pada lan Rempit.
“ok lah kalau cam tu brother…” jawabnya.
“sape tadi tu bang..” tetiba Asmah bersuara dibelakang ku.
wow…Asmah nampak mengiurkan dengan hanya bertuala, mempamerkan pehanya yang gebus serta pangkal buah dadanya yang padat membusung menongkah tuala, membuat aku menelan air liur.
“abggggg….org tanya ni… lain pulak ditengoknya . tak penah tengok ke?” Katanya sambil berlalu kebilik nya.
Baru kesedari, Asmah telah berlainan melayani ku. Memanggilku dengan panggilan abang, tidak lagi malu malu walau hanya berkemban singkat begitu. Ini semua membuat aku rasa amat keliru. Mana tidak nya diawal perkenalan yang baru beberapa jam tadi dia begitu marah bila aku melihat tubuhnya, kini seolah seolah sengaja menayangkan keindahan tubuhnya untuk tatapan ku.
“menung jauh nampak… ingatkan apa tuu..” soalnya yang telah duduk di kerusi berhadapan dengan ku. Aku tak sedar bila dia sampai dan duduk. Ku renung dirinya yang dibaluti pakaian tidur jenis baju kelawar.
“cik abanggg..mah tanya ni.. dari tadi satu pun abg tak jawab ye.”ulangnya
“errrrr… apa dia..”kataku semula.
“ermm apa lah yg dilamunkannya tu…” balasnya
“org tanyaaa.. kenapa termenung sampai org duduk kat sini pun tak sedar?” sambungnya.
“oo membayangkan tubuh mah tanpa sehelai benang pun..mesti cantik kan..kan ..kan!” aku cuba bergurau, akibatnya sebiji kusyen melayang ke muka ku.
“hehehhe sorry gurau je ��sebenarnya ermmm abg pelik tadi mah bukan main marah masa abang ternampak tubuh mah masa naik keta . ..siap kutuk lagi abang ni jahat le , tapi tetiba mah dah lain dan baru abang sedar mah dah panggil abang ni dengan panggilan abang… tu je” terang ku..
“ooo itu .. ingatkan melamun pasal apa tadi.. tak suka ke.. ermm mah minta maaf pasal kat kereta tadi, yelah abang pandang mah macam nak telan pastu suami mah ada lak tu…malu le mah…sebaliknya mah yg rasa bersalah marahkan abang tak tentu pasal, masa terjatuh tadi buat mah rasa bersalah marah abang, mah nampak keikhlasan abang, cara abang mandikan anak mah, selimutkan, mah sendiri tak tau nak buat apa yang abang buat tadi. ” terangnya.
“abang pun nak minta maaf sebab renung mah tadi… bukan apa mah, abang pun penah merasa apa yang mah rasa ari ni, waktu tu abang belum macam sekarang, masih bermotosikal, kena ujan, pas tu anak abang demam dekat sebulan sampai kejang kejang, dok bertunggu kat sepital, dengan pendapatan tak seberapa.. seksa rasa nya..tu sebab bila abang nampak tadi abang berhenti untuk membantu sebab abang tau susahnya bagaimana. Apa yang abang buat tadi tu nurse penah ajar abang kalau anak kita kena hujan ” balasku.
“abg dah kawin?”
“dah …dah 10 tahun pun… anak abg yg tua pun dah 9 tahun” kata ku
“tapi cara abang tengok tu cam tak penah tengok pulak….”
“bukan tak penah tengok .. penah tapi mah punya baru tadi le nampak..”
“kenapa mah punya lain ke .... tak cantikkan?” soalnya
“bila lak abang kata tak cantik?”
“tulah lelaki..dah ada pun masih nak tengok yang lain lagi.. miang tak abis abis” komennya
“dah ternampak ..tengok je lah …tak tengok rugi..”kata ku
Dari perbualan seterusnya aku mengetahui Asmah baru berumur 21 tahun dan baru setahun lebih berkahwin. Perkahwinan mereka adalah atas kehendak keluarga. Suaminya pula telah berumur 31 tahun, namun kelihatan lebih tua dari usia nya mungkin kesan dari bebanan jenis kerja yang dibuatnya.Dia rancak bercerita dari satu perkara ke satu perkara dan dapat kurasakan Asmah telah mulai selesa berbual dengan ku. Aku begitu tertarik dengan senyum dan gelaknya serta lesung pipit dipipi yang membuat asmah begitu cantik sekali bila tersenyum. Sesekali bila aku berseloroh atau bergurau, dia akan menjelirkan lidahnya, membuat aku begitu geram untuk mengulum lidah yang terkeluar dari bibir munggilnya. Bila Asmah ketawa akibat lelucon ku, aku dapat melihat gegaran didadanya di sebalik baju tidur jenis kelawar yang dipakainya, dan aku mengagak bahawa dia tidak memaki bra pun. Ku terangkan juga bahawa suaminya mungkin balik agak lambat sebab memakan masa untuk membaiki motosikalnya. Hujan yang semakin lebat disertai guruh kadang membuat asmah terkejut dan menyatakan rasa takut nya kerana rumahnya yang agak jauh dari rumah lain, kutanya juga tak takut ke kalau kena tinggal suami berkerja, kataanya hanya itu yang mampu suaminya sewa buat masa ini Perbualan kami bertambah rancak, selebat hujan diluar, asmah kelihatan begitu selesa dengan gurauan serta usikan ku, tidak lagi malu malu bila aku ajak berbicara tentang hal dalam kelambunya……
“ Bang ..masa mah nikah ..kawan kawan cakap jangan menjerit jerit masa buat tu..tapi sepanjang mah kawin ni tak penah pun mah terasa nak menjerit..?”
“buat apa tu mah..menjerit kenapa pulak..kalau sakit yelah menjerit..aduhhhh macam tu” kata ku pura pura tak memahami.
“abang ni buat buat tak paham pulak.. buat tu lahh.. ala abang ni…takkan tak paham!”
“ooo buat hubungan sex?” soal ku
“ye lah�� jawab nya pendek sambil tertunduk malu kot.
“nape lak nak menjerit masa buat sex?” tanyaku lagi
Asmah mengangkat muka nya, dapat kulihat muka agak berubah memerah.mungkin ada perasaan malu untuk bercakap hal lebih jauh tentang sex.
“kawan cakap ..jangan menjerit sebab sedap sangat” katanya perlahan.
“ermm.. ye ke..abih mah tak rasa sedap tu ke..?”soal ku
“entah ..mah rasa biasa je.. kadang tu sakit ada le..tapi mah tak menjerit pun..” terangnya
“mah.. tau rasa stim.?” Ajak ku untuk membuka kisah nya.
“ah abang ni..dah lah tu citer lain lah” potong nya untuk memberhentikan aku dari terus membicarakan pasal tu.
Aku bangun dan duduk di sofa sebelah nya. Perlahan lahan ku raih tangan nya, kugenggam erat.
“mah..cakap le tak perlu malu, sebab dalam hubungan badan kalau tak terpuaskan akan membuat diri kita resah, lelaki maupun perempuan sama, mah penah rasa ada yang tak lepas selepas main?” soal ku.
“main..main apa lak bang?”
“ermm ..buat hubungan badan le..mah rasa macam sesuatu tak selesai dan mah rasa bengang sangat?” soalku lagi sambil terus bermain dengan jari jari nya didalam genggaman ku. Nampaknya tiada usaha Asmah untuk menarik tangan nya dari ramasan tangan ku ke atas tangan nya.
Asmah hanya mengangguk untuk menjawab soalan ku.
“mah hubungan badan ni sesuatu yang indah..jadi mah kena menikmatinya, dan kata pengkaji ianya sebahagian dari pelepas tension, tetapi kalau ianya tak dapat dinikmati akan menyebabkan diri lagi tension. So mah kena belajar menikmati. Mungkin selama ini mah buat penyerahan atas dasar tanggungjawab mah sebagai isteri je kot tu mah tak menikmatinya.Sebab mah pun kawin atas dasar keluarga, mah ada pakwe ye sebelum kawin?”
“eh mana ada..mah belum sedia masa tu..tapi ayah dah suruh..mah tak reti nak melawan. Ermm mah tak paham camne nak menikmatinya..bukan ke penyerahan mah tu sudah cukup.”
“tidak mah, penyerahan dengan rasa keinginan dan penyerahan atas tanggung jawab kan lain tu. Penyerahan atas tanggung jawab , mah serah kan tubuh mah walau pun mah tak de keinginan nak melakukan hubungan badan, sementara penyerahan dengan rasa keinginan tu pulak mah serahkan sebab mah rasa ingin nak melakukan hubungan badan disertai dengan perasaan kasih sayang, maka secara refleknya mah akan mengikut gerak hati mah sehingga mah rasa seronok melakukan hubungan badan, bukan hanya membatu dan menunggu saja… tu yang kawan mah kata mah boleh menjerit tu…”terang ku panjang lebar.
Asmah tersenyum mendengar penjelasanku sambil melirik kan matanya.Lesung pipit dipipinya membuat aku geram, ingin saja aku mencium nya sekarang,
“ishh abg ni…camne lah pulak boleh menjerit…abang kata tadi takde..”
aku hanya tergelak mendengar ulasannya.
Aku dapat merasakan asmah telah berminat dengan perbualan ini kerana dia terus melayan setiap persoalan yang ku utarakan, malah di telah tidak lagi malu untuk menceritakan kisah ranjangnya bersama suaminya. Aku mengubah kedudukan ku, menarik sebuah kerusi mengadapnya, lalu kedua peha nya aku kepit dengan peha ku, kurenung mukanya, ku tatap matanya sehingga akhirnya dia tertunduk malu….
Aku pegang dagunya dan angkat mukanya, sambil ku tenung matanya..
“mah.. abang minta maaf dengan apa yang abang akan cakap”
“kenapa pulak”
“kalau mah tak marah..abang nak bantu mah merasai apa yang kawan kawan mah penah cakap..”
“mak..maksud abang?”
aku hanya mengangguk kecil sambil meramas jari nya lebih kejap.Asmah cuba melepaskan tangannya dari genggaman ku.
“tapi mah isteri orang bang..mah tak mau jadi isteri curang”
“Mah tak ingin merasainya walau sekali.?”pancing ku sambil tangan nya ku bawa ke pehanya yang telah ku kepit dengan peha ku secara berhadapan. Mata ku terus merenungnya.Secara perlahan aku usap pehanya dengan tangan nya sendiri yang dibawah kawalan ku.
“rasai je mah ..jangan lawan perasaan yang sekarang ni dah ada dalam hati mah tu”pujuk ku lagi. Dia menundukkan mukanya semula. Ku intai muka nya dan aku melihat matanya telah terpejam.Secara perlahan aku mendekatkan muka ku kepipinya sebelah kiri dan kucium secara tiba tiba..
Terkejut asmah dengan perbuatan ku, serta merta melarikan muka nya dari ku. Di tatapnya wajah ku, aku lawan tenungnya. Aku biarkan dia mendapat kekuatan semula, ku hadiahkan sebuah senyuman,
“wangi..” ulas ku pendek,
Tiada sebarang aksi dari asmah.
“mah nampak tambah cantik, bila mah malu, merahhh jeee.. .” gurau ku
tetiba dia dapat melepas sebelah tangannya dari genggaman ku lalu aku dihadiahkan sebuah cubit di peha ku.
“aduii.. lebam nanti ni…”
“biar..nak rogol bini orang ye..” katanya mulai releks semula.
“sape nak rogol mah… abang nak cium pipi mah tu je..boleh abang cium lagi sebelah, nanti tak balance , sebelah je kena cium..”
“tak malu nak cium pipi orang…cium lah pipi sendiri tu”
“Camne nak cium pipi sendiri, lagi pun sedap tau cium pipi mah yang dah merah tuu..”kataku sambil tergelak kecil. Tangan ku, ku letakkan dibahunya. Tiada usaha asmah untuk menepis tangan ku dibahunya.Sekali lagi dia tertunduk malu.
Aku paut tengkuknya lalu aku dekatkan semula mukanya. Tiada penentangan
“abang cium ye …” tanpa menunggu jawaban dari nya aku terus meletakkan mulut ku kepipi kanan nya lalu ku kucup selembut mungkin. Lama ku labuhkan ciuman dipipi nya. Sehingga aku merasakan tangannya tetiba melekap di pehaku dan meramasnya. Aku tau dia menikmati ciuman yang kuberi. Secara perlahan ku alihkan ciuman ku tanpa melepaskan pipinya menuju ke mulut nya, bila sampai sahaja bibir ku ke bibirnya terus ku kucup lembut bibirnya.
Eermmmmmmmmm… hanya itu yang kudengar dari mulut Asmah, seraya ramasan tanganya di peha ku makin kuat.
Tiba tiba dia menolak dada ku membuat kucupan serta pautan tangan ku dilehernya terlerai. Sempat aku melihat air mukanya, nampak sekali berubah, menjadi bertambah kemerahan dengan matanya separuh kuyu, dan aku tau itu adalah tanda dia mulai merasai perasaan indah dalam hatinya.
“a..a.. abang.. Mah takut lah..!” katanya.. dengan nafas yang agak kelam kabut.
“apa yang mah takutkan?” soal ku.
“erkk…mah..mahhh entah bang.rasa tegak semua bulu roma mah..seram sejuk”
“mah penah rasa cam tu?” soal ku lagi kali ini tangan ku letakkan di pehanya.
Dia hanya mengeleng…
“itulah rasa nikmat yang abang kata tadi..dan itu pun baru permulaan… kalau mah tak lawan dan tak ikut kan rasa takut… mah akan rasa yang lebih lagi.” Terangku membuat dia tertunduk diam.. aku biarkan seketika keadaan itu, memberi peluang Asmah medapat kekuatan semula. Tanganku yang di biarkan asmah dipehanya ku gunakan sepenuhnya dengan perlahan lahan ku usap lembut dari lututnya sehinggan keparas separuh pehanya.
“mah..bulu roma mah tegak lagi ke?” dia hanya membisu dan masih tertunduk..
“bulu kat celah tu tegak sekali ke..”gurau ku,
“abangg niii….” Getusnya mencuka sambil menghadiahkan sekali lagi cubitan di pehaku, kali ni betul punya cubit dan aku rasa memang pehaku akan lebam akibat cubitannya.
“aduihhh..”
“padan muka ..mulut tak de insuran ni..”gumamnya lagi.
“ermm makin cantik pulak mah bila cam tu..” tambah ku membuat cubitan di pehaku ditambah lagi.
“abanggg..malu mah tau…” rajuknya.
“ermm nak malu kat sape kita berdua je kat sini.” Jelasku. Aku paut sekali lagi lehernya dan asmah membiarkan sahaja aku merangkul lehernya. Ku tarik mukanya dekat kemuka ku semula. Ku perhatikan asmah memejamkan matanya, seperti menunggu aku mengucup semula bibirnya. Ku lekatkan bibirku kebibirnya dan kusedut lembut mulutnya.
Errmmmmmmmmmmmmmmm… kali ini lebih panjang gumamnya dan tangannya bukan lagi di peha ku tetapi telah memaut kepala ku dan mulai bermain di rambut ku. Dapat kurasakan dia telah membuka sedikit mulutnya memberi ruang kepada lidah ku untuk meneroka kedalam mulutnya mencari lidahnya. Lidah kami bergumpal di dalam mulutnya. Aku tau asmah sedang menikmatinya. Aku melonggarkan pautan dilehernya. Asmah tidak berusaha untuk melepaskan kucupan ku malah memberi kan kerjasama dalam kucupan itu. Ku tarik tubuh nya merapat ke tubuhku. Kerana kedudukan kami yang duduk di kerusi secara berhadapan, kakinya pula di dalam kepitan kaki ku secara membengkok, membuat kami tidak dapat berpelukan. Dapat kurasakan lututnya menyentuh adik ku yang telah menunjukkan aksinya disebalik kain pelikat suaminya sendiri. Aku geselkan adik ku yang mulai menegang ke celah kedua kepala lutut asmah. Aku pasti asmah dapat merasai adik ku yang mengesel di kepala lututnya kerana dia sesekali sengaja menekan kuat kepala lututnya menekan adik ku, membuat aku merasa cukup terangsang. Aku teruskan kucupan ku sementara tangan ku berkerja meramas teteknya yang dapat kurasakan puting nya telah mulai mengeras walau masih berlapik kan bajunya. Aku tau Asmah mulai belajar menikmati apa yang sedang dirasainya. Tiada langsung penentangan dari asmah kali ini.Mungkin dia ingin merasai apa yang belum penah dirasainya.Asmah masih terus meramas kepala ku sesekali dia memaut erat tengkuk ku seolah tak mahu melepaskan bila mana aku merengangkan sikit kucupan ku untuk aku mengambil nafas.
Ermmmmmmmmmmmm… erangnya sambil tangannya memegang tangan ku yang telah memegang penuh buah dadanya. Dapat kurasakan betapa bulat dan kenyalnya buah dada asmah walau masih berbalut bajunya. Namun asmah tidak berusaha mengalihkan tangan ku dan juga mulutnya dari terus berkucupan. Aku alihkan pautan ku ke pinggang nya
Aku tarik tubuhnya untuk berdiri. Di menurut sahaja. Dari duduk kami berdiri tanpa melepaskan kucupan. Sungguh asyik asmah menikmati kucupanku. Setelah kami sama berdiri, terus aku raih tubuhnya rapat ketubuhku, lantas kami berpelukan. Sebelah tangan ku memaut tengkuknya sementara sebelah lagi memaut pinggang nya menarik tubuhnya rapat ketubuhku. Dapat ku rasakan kehangatan tubuh nya disebalik pakaiannya di dalam sejuk hujan yang semakin lebat diluar.
Nafas nya semakin laju, matanya terpejam rapat, tangannya memeluk erat tubuhku ketubuhnya. Sekali tangannya meramas ramas rambutku dan menekan kuat kearah nya seolah olah tidak mahu melepaskan permainan mulut yang sedang berlangsung. Hanya desahan halus sesekali kedengaran bila mana dengan sengaja aku mengeselkan batang ku di perutnya.Aku percaya dia dapat merasai batang ku yang telah mulai keras di perutnya. Sebagai balasannya dia menekan dan mengeselkan pussynya ke peha ku yang telah terletak di celah kelangkangnya. Aku dapat merasakan betapa hangatnya celah kelangkang asmah, dan dapat kurasakan betapa tembamnya ia.
Lama kami berkucupan, sehingga akhirnya aku leraikan kucupan ku dan aku larikan ciumkan menuruti mukanya.dari pipi kanan kepipi kirinya. Asmah terus memberi kerjasama dengan memalingkan mukanya kemana hendak ku cium, dan akhirnya aku menuju ke bahagian lehernya, ku sedut halus…
“iiiissssshhhhhhhhhhhhhh…..”desahnya
“aaaaabbbbaaanngggggggg ..tttolonggg jangan buat bangggg”katanya dalam rintih kepayahan mungkin dia begitu menikmati, namun dia terus memberi kerja sama dengan mendongak keatas membuat lehernya terbuka lebar untuk terus ku gomol. Aku ramas punggung nya sambil secara perlahan aku mulai menarik pakaiannya keatas. Aku teruskan serangan ku dibahagian mukanya.
sekejap kemulutnya, sekejap kelehernya dan sekejap kecuping telinganya. Semua perlakuan ku mendapat kerjasama asmah kerana aku telah tidak mengawalnya, kalau dia mahu dia boleh melepaskan diri, tetapi dia malah memaut leherku dengan erat supaya kau tidak terlalu jauh dari dirinya.Dapat ku singkap baju kelawarnya sehingga ke pinggang dan terus aku susupkan masuk kedua tangan ku kedalam pantiesnya dan kuramas kuat punggungnya yang terasa begitu padat. Dapat ku rasa pada usapan ku di belakang tubuhnya,bolaroma telah tegak berdiri, merinding seluruh badan, matanya kuyu mulut nya sedikit terbuka dan mendesah tanpa henti.
“eeeeeeessssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhh ..aaaargggggggggggghhh..”
“ttttooolllllllllooongggg banggg mahhh..eerrrrrrrr.”
‘ttttaaakkkkkkkkkutttttttttttt” desahnya namun tiada usaha untuk dia melarikan diri dari serangan ku, namun tubuhnya tidak membenarkan dia menghentikan perlakuanku.
Aku hentikan kucupan ku, aku lepaskan ramasan di punggung nya, ku renung mukanya bila dia cuba membuka matanya seolah berat untuk dibuka..
“mah hh…buka baju ni ye sayanggg..” pintaku..
“bbbannnggg….janganlahh banggg..mahhhh…” pintanya namun air mukanya meminta aku melaksanakan apa yang hendak ku lakukan.
“maahhhh maluuu banggg…mahhh tak penah bogel depan lelaki…” sambungnya sambil mengangkat tangannya memudahkan aku membuka bajunya. Terbuka saja baju nya aku terus lemparkan ketepi , dan ku tatap gunung kembarnya yang indah itu. Nampak lebih putih dari kulit tangannya, bulat, pejal dan padat, telah keras berdiri dengan tapak puting hitam gelap sebesar duit lima puloh sen dan puting nya gelap kecoklatan sebesar sebiji jagung dengan mencuat keatas. OOhhh ini lah tetek yang paling aku suka, berdasarkan pengalaman ku, wanita bertetek begini, pussy nya tentu sempit dan tundunnya timbul @tembam.
“mahhh tetek mah benar benar cantik.” Puji ku membuat di tersipu malu
“abbbanngg dah le tuuu..mah malu laaa… abaangg jangan buat yee, cukup sampai sini je…”ulang nya. Namun dia membiarkan tetek nya terus terdedah untuk ku tatap dan bila tangan ku mulai mendekat untuk memegang teteknya, dia hanya membiarkan dan memejamkan matanya. Aku usap lembut teteknya, aku gentel secara perlahan kedua putingnya dan ianya mulai mengeras dengan sekitar teteknya mulai mengerutu menandakan dia mulai merasai keseronokan di belai begitu. Mulutnya terbuka sedikit..
iiiiiiiiieeeeeeeeeessssssssssssssshhhhh…
dalam dia menikmati perlakuan ku, aku buka baju t yang ku pakai, lalu aku paut pinggang nya , aku peluk tubuhnya rapat ke sehingga teteknya menekan dada ku tanpa berlapik lagi. Ahhh inilah nikmat yang tak boleh di gambarkan bila mana tubuh seorang lelaki bersentuhan dengan tubuh seorang perempuan. Kehangatan tubuh ku dan asmah telah bersatu, menghilangkan rasa sejuk akibat hujan. Aku cium semula pipinya dan beralih kemulutnya dan kami berkucupan lagi dalam keadaan masih tetap berdiri. Aku larikan ciuman ku kelehernya, ketetek nya. Aku kucup lembut pangkal teteknya, terus kepuncak bukit mencari busut kecil di puncak, lalu kusedut puting nya dengan tiba tiba…
aaargggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhh…aaabbbbbbngggggggggggg..
rengeknya. Kami masih terus berdiri namun kedudukan kami telah menimbulkan lagi sensasi keduanya. Asmah melentik kebelakang dengan tubuhnya ku sangga dengan tangan ku di pinggangnya, mulut ku bermain di teteknya sementara pussynya terdorong kedepan, ku tunggu dengan batang ku. Bergesellah pussy asmah yang masih didalam pantiesnya dengan batang ku yang masih berlapik kain pelikat. Namun halangan tersebut tidak dapat menghalang rasa hangat di celah kelangkang akibat luapan nafsu kami berdua. Tangan asmah berpaut di tengkuk ku sementara sebelah lagi memegang punggung ku dan menariknya rapat ke tubuhnya. Ini membuat aku dapat merasakan adik ku berada tepat di belahan pussynya. Terasa begitu hangat.
eeerrrrrrrrrrrrrrgggggggggg….
Iiiiiiiissssssssssssshhhhhhhhhhhhh…..sssssssssshhhhhh
Desah nya berterusan..
“aaaaaaaabbbbaaannnnnngggg….” Rintihnya panjang serentak dia memaut punggung ku dengan sebelah kakinya. Aku terpaksa mengimbangi kedudukan kami agar tidak terjatuh. Dapat kurasakan denyutan di celah kelangkang asmah ke atas adik ku. Aku masih terus menikmati payu dara yang masih segar penuh bersusu bila kusedut, kanan dan kiri. Puting nya telah begitu keras.
Iiiiieeeeeeeeeeessssssshhhhhhhhhhh……. Rintihan asmah berterusan dan akhir nya kedua kakinya memaut pinggangku, membuat aku terpaksa bertahan seolah mendokung anak kecil, bezanya kalau aku mendukong anak kecil aku celapakkan di perut, namun asmah bercelapak tepat ke batang ku, dengan badannya di lentikkan kebelakang, memberi ruang luas kepada teteknya untuk terus ku nikmati. Punggungnya berayun mengesel pussynya ke batangku.
Aaargggghhh..abbbbannngggg..!!!!
Walau tubuh asmah tidak lah terlalu berat untuk ku dukong, namun aku tidak dapat bertahan lama dalam keadaan begitu, lalu secara perlahan lahan aku bergerak ke arah kerusi panjang, dan secara perlahan juga ku baringkan nya disitu. Ku lapikkan kepala nya di lengan kerusi dengan kusyen. Kaki nya ku lepaskan dari memaut pinggang ku, dan aku letakkan lurus di kerusi. Aku berlutut ditepi nya, merenung sekujur tubuh indah yang telah menyerah seluruh jiwa dan raganya untuk dibawa kepuncak nikmat syahwat antara cucu adam dan hawa, perbuatan yang menjadi punca terlontarnya adam dan hawa kedunia. Sekujur tubuh berwajah ayu berkulit putih bersih, berleher jinjang, berdada bidang dengan sepasang bukit kembar yang begitu indah membusung bulat dihiasi oleh puncak yang cantik serta lekuk pinggang yang masih kelihatan, sepasang kaki yang cantik dengan betis bak bunting padi, membuat aku terlupa bahawa tubuh yang sedang kutatap itu adalah milik orang.Aku menjadi sang pujangga yang terpesona dengan keindahan ciptaan Nya. Terbuai oleh rasa ingin menikmati buah terlarang, terlupa antara realiti dan hayalan.
Ermmmmmm…… rengeknya bila mana ku sentuh dengan kucupan di perutnya, diserta elusan lembut di kedua belah pehanya, disulami usapan bak seorang ibu di kepalanya. Matanya terus terpejam, bibirnya di ketapkan, perutnya di naikkan bila kucupan kelepaskan di pusatnya nya terbentuk indah seperti sebuah kolam itu. Tangan nya mulai beraksi kembali meramas rambutku bila tanganku menyelusuri sebelah dalam pehanya sehingga kelembah nikmat milik asmah.
Iiiieeeessssssssssssshhhhhhhhh….aaarrrrggghhhhhhhhhhhhh…..uuuuooohhh desis dan rintihannya bersilih ganti.
Aku bergerak ke puncak bukit, lalu kusedut, ku isap, aku ramas tetek asmah yang telah menjadi cukup kenyal dan cekang.Susu milik azim kini sedang ku teguk.
Aaaaaaaaarrrgggggghhhhhh…..aaaaaabbbbbbbbannnnnggggg….!!!. rintihnya berterusan…sambil tangan terus bermain dikepalaku sesekali menekan kuat keteteknya seolah mahu aku melahap semua teteknya. Jariku telah meyusup masuk kedalam pantiesnya menyelusuri belahan alur pussynya, dari persimpangan pussy dan anus, kutekan sedikit jari membelah alur nya menuju ke bijinya.
Aaaaaaaaaaaaassssssssssssssssss………….iiiiiiiiiiiiissssssssssssssssssshhhh!!
Tolong banggg jangannn main kat sittuuu ..mah jadi tak tahannn niii..
Rintih berpanjangan serentak aku mengigit puting berserta mencubit biji kelentitnya.Seluruh bulu romanya telah tegak berdiri. Tangannya mulai kehilangan arah, seolah tidak tahu apa yang mahu dicapainya. Sekejap berpaut pada kerusi, sekejap meramas rambut ku sambil membusungkan dada dan bersilih ganti dengan menguakkan kelangkangnya dan menaikkannya seolah meminta aku menekan kuat ke pussynya yang dapat kurasai lembutnya rerambut yang terdapat disitu. Terasa hangat jari jemariku yang berlumuran air dari lembah nikmat asmah yang telah mulai banjir. Adikku telah mulai meminta bahagiannya namun aku masih boleh mengawalnya untuk bersabar, bahawa kenikmatan sebenar akan dinikmati dari kesabaran.
Eeeeeiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiisssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhh……
Rintihnya bertambah berat, geloranya bertambah laju…tidak ku persia siakan ..
Aku selusuri tubuhnya dengan kucupan ku, dari teteknya ku selusuri perutnya, sekali lagi aku kucup di pusatnya, tangan ku mengambil alih di teteknya, ku ramas sekali kuat sekali lembut. Asmah terus hanyut dibuai nikmat yang mungkin tak pernah dirasainya.
Aaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaaannnnngggggggggggg!!!! Keluhnya .. sambil tangannya bermain di kepalaku…
Aku teruskan penerokaan mulutku, menuju ke destinasi yang paling erotik ditubuh asmah. Aku angkat sebelah kakinya, meletakkannya di atas penyandar kerusi, sebelah lagi aku juntaikan kebawah membuat ianya terkangkang, lalu aku cium pussynya disebalik pantiesnya yang nipis berwarna krim..
Eeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrrsssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!! Erangannya bertambah kuat tatkala aku menyedut kuat tepat kelubang pussynya walau masih berbalut panties. Dia mengangkat punggungnya dan menekan kuat kepala ku kearah pussynya…
Aaaaaaaaaaabbbbbbbbbbaaaaaaaaaaannnnnggggggggggg…..mmmaahhhhhh taaaakkkkkkkk taaaahhhhaannnnnnnnnnnn nnnnnnnn!! Desahnya……..
Aku mengalihkan ciuman ku ke sebelah dalam pehanya , namun dia menarik kepala ku kearah pussynya, seolah meminta aku terus mengomol celah kelangkangnya yang telah membasahi seluar dalam nya. Aku hentikan ciuman ku, lalu aku pandang mukanya, telah memerah, dengan mata terpejam dengan lidah sentiasa bermain dibibirnya seolah orang kehausan.
“mahhhh …boleh abang buka ni…” tanya ku sambil tangan ku mulai menarik seluar dalam nya melepasi tubuhnya, namun tersangkut dipunggungnya.
Asmah membuka sedikit matanya yang kelihatan amat berat untuk dibuka merenung ku dengan pandangan yang amat bernafsu..
“essss aaabbbannnggg…..abangg jahattt…..” luahnya setengah berbisik, sambil dia mengangkat punggungnya memberi ku ruang untuk menanggalkan pantiesnya.
Aku hanya mengangguk walau kurang mengerti maksud kata katanya serentak menanggalkan terus pantiesnya lalu ku campakan kesamping. Setelah tiada sehelai benang di tubuhnya, aku mengambil semula kedudukan ku, kali ini aku bergerak ke celah kelangkangnya, dia masih tetap terbaring di kerusi, dengan mata nya telah terpejam rapat dan mulutnya di ketapkan. Sebaik terselak pehanya aku renung tempat yang paling di idam oleh semua lelaki sewaktu bersama pasangannya. Lembah beralur asmah kelihatan begitu tembam, dengan bibir nya masih cantik bertaup rapat, putih bersih dengan dihiasi sedikit bulu halus disekitarnya.Kelihatan disebelah atasnya tersembul sedikit daging bulat kecil berwarna kemerah merahan dan aku tahu itulah biji kelentitnya. Secara lembut aku mengusap lembut biji tersebut..
Ssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Serentak dengan sentuhan ku itu asmah mulai mendesah lagi serta melebarkan lagi kangkangannya membuka alur pussynya sedikit terbuka dan mendedahkan lagi biji kelentitnya. Aku menjadi amat terpaku melihat keindahan yang terpempan dihadapan mataku sehingga aku terlupa asmah memerlukan aku terus membelai disitu.
Aaaaaaaabbbbbbbbbbbaaaaaannnnnggggggggg…… keluhnya mendayu seraya mengangkat angkat punggungnya menyuakan belahannya untukku jamah, aku membiarkan asmah sendirian melayani luapan berahi. Tarikan di celah kelangkang asmah membuat aku tidak sabar untuk merasai lelehan air nikmat yang telah membasahi lurah indah miliknya. Kuraih sebelah kaki nya yang terletak di penyandar kerusi lalu kucium dan ku jilat di pelipat lututnya, bergerak menuju kecelah kelangkangnya di sebelah dalam pehanya. Kuselusuri sebelah dalam pehanya mengunakan lidah ku menuju tepat ke alurnya yang menanti untuk ku jilat semuanya.
Essssssssssssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………. Tangannya meraih kepala ku sambil asmah terus merintih seolah kepedasan bila lidah ku menyentuh tepat ke biji kelentitnya yang telah terkeluar dan keras menonjolkan dirinya dari dalam belahan pussynya.terus aku sedut dan gigit manja membuat asmah merintih, mendesah dan merayu…
Aaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrggggggggggghhhhhhhhhhh
Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeesssssssshhhhhhhhhhhh
Uuuoooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..
Aaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbaaaannnnnnnnnnnggggggggg….
Ssssssssssssssseeeeeeeeeeedddddddddddapppppppppppnnnnyyyyyyaaaaaa
Sambil dia menekan nekan kepala ku sementara punggungnya sendiri mengikut alunan jilatan ku yang menyelusuri alur pussynya yang ku belah dengan lidah ku. Sesekali aku tekan kuat lidah ku kedalam lubang nikmat milik asmah yang telah banyak mengalirkan air sehingga habis basah mulut ku. Bila aku berbuat begitu sengaja hidung ku, aku acukan tepat ke bijinya dan menekan dengan agak kuat serta aku hembuskan kepanasan nafas ku kesitu, sambil tangan ku mulai meraih bukit kembarnya yang telah benar benar tegang dengan putingnya terpacak keras dengan tapaknya mengerutu begitu kasar sekali menandakan asmah benar benar terangsang, helaan nafas nya kedengaran begitu laju dan amat tidak teratur, dadanya bersilih ganti dengan alunan punggungnya naik dan turun, tangannya benar benar kehilangan pegangan seolah semua yang dicapainya tidak dapat membantunya menempuh gelora nafsu yang sedang dirasainya, hanya desahan keluhan dan rengekan yang semakin memberahikan yang diucapkan. Kerana kenikmatan yang sedang di rasainya , asmah telah lupa, sebagaimana aku lupa diriku, hanyut melayari bahtera milik orang, aku menjadi nakhoda kepada kapal milik orang lain dan asmah lupa kepada nakhoda kapalnya, dia membiarkan bahteranya terus ku kemudi menuju laut gelora yang tak pernah ditempuhnya.
Aaaaaarrrrkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh….sssssssssseeedaaaapppppp nyyyaaa bangggggggggg…
Iiiisssssssssssssshhhhhhhhhhh …aaaabbbbbbbbbbaaaaaannnnnngg pppannntaaattt maaahhhhh ………..tttttaaaaakkkkkk ttttttaaaaaaahhhhaaaannnbannngggg…..
Aaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk…uuuuuuuuuuuuuoooohhhhhhhhhhhh…eeessssssssss…
Racau asmaah berterusan .. sedang aku terus cuba menghalang bah yang terus menggalir dari lubang pussy nya yang telah memberi tindak balas dengan menguncup dan mengembang mengikut jolokan lidah ku disitu.
Sehinggalah tetiba asmah mengepit pehanya, memaku kepala ku di celah kelangkangnya sambil meninggikan lagi pussynya membuat mulut ku terperangkap di bibir pussynya sambil dia menjerit kecil seperti melepaskan satu tanggungan yang amat berat…
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ….uuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaannnnnnnnngggggg..
Diserta limpahan air keluar membuak dari lubang pussynya tepat ke dalam mulut ku. Aku tak dapat untuk mengelak terpaksa menerima semua air yang dikeluarkan kedalam mulut ku.Lama dia berkeadaan begitu sehingga aku merasa amat lemas dan membuat aku menelan sedikit air yang berada didalam mulut ku, pertama kali aku minum air lazat yang keluar dari lubang pussy perempuan, payau, agak masin dan berlemak namun ermmm sedap juga..
Aaah..ahhhh ..aaaahhhhhh….uuuuoooohhhhh keluhan dia saat akhir asmah melepaskan lelah pelayaran membuat aku agak selesa kerana kepitannya di kepala agak meregang, serta merta aku mengambil kesempatan untuk aku mengambil nafas.. sewaktu aku meleraikan muka ku dari celah kelangkangnya, sempat aku menjeling kearah alurnya, terlihat oleh ku belahannya terbuka menunjukkan isinya yang berwarna merah muda dengan lubang pantatnya terkemut kemut sambil melelehkan air pekat jernih yang amat banyak sehingga basah kusyen yang menampung punggungnya Aku masih di celah kelangkangnya dengan bahu ku menahan kedua pehanya supaya tidak merapat. aku buka ikatan kain pelikat ku . kini aku telah bogel sama seperti asmah, tiada seurat benang di tubuh kami.Telah berlalu sejuk akibat hujan pada petang itu diganti peluh keringat .aku terus bergerak menindih tubuh asmah dengan tubuh bogel ku dari celah kelangkangnya.Asmah masih memejamkan matanya menikmati sisa sisa pelayarannya sebentar tadi. Aku masih belum melayarinya, dan kini aku tidak akan membiarkan asmah belayar sendiri lagi, namun aku masih ingin melambung geloranya.
Aku mulai dengan ciuman di atas pussynya, naik keperutnya seterusnya keteteknya ku hisap, adik ku telah bertemu dengan teman baiknya pussy asmah
Isssssssssshhhhhhhhhhhhh…. Sekali lagi asmah mengeluh bila bijinya tersentuh dengan hujung kepala adik ku, aku perhatikan mukanya, asmah cuba untuk membuka matanya bila ku panggil namanya…namun terlihat olehku begitu berat kelopak matanya untuk dibuka
“maahhhhh…..” seruku di telinganya sambil aku mengosok batang ku di alurnya, dan asmah membalas tindakan ku dengan mengangkat serta menguakkan kakinya bagi batang ku betul betul terletak di alurnya..
“ yeeee bangggggg….ttteeerussskannn banggg…. Jjjannngannn sekkkssaaa maaahh lagggi banngggg..!” katanya penuh bernafsu dengan pandangan matanya yang begitu kuyu..
“mmmahh…bolehhh abangg bersatu dengan mahh..?” soalku terus mengoda, sambil tangan ku terus meramas lembut teteknya yang belum surut surut dari tadi.
“ye bang..bersatu lah dengan mahhh bang…mah ingin merasai kehangatan abang dalam tubuh mah bang…lakukanlah bang…” sahutan dalam nada tersekat sekat .
aku kucup semula mulut nya, badan ku telah bersatu dengan asmah tanpa berlapik seurat benang pun, tiada yang menghalang kini, asmah telah menyerahkan tubuh nya secara total kepada ku, bila mana sekali lagi dia membisikkan ketelingaku,
“aaabbbbaaannnnggg…masukkanlahh banggg..pantat mah gatal sangat ni..” desahnya , namun aku masih berminat untuk menyiksa nafsunya yang telah begitu terbakar oleh permainan ku, aku kembali menghisap cuping telingga nya sambil tangan ku dengan kasar meramas teteknya, dia hanya membusungkan dadanya membiarkan aku memerah kedua belah teteknya, sementara adik ku dibawah sana terus menerus mengoda lubang pussynya dengan hanya mengintai intai saje dia pintu masuk pussynya dan lebih menyondol biji nya menggunakan kepala adik ku. Aku dapat merasakan asmah berkali kali cuba untuk mencari sudut yang tepat supaya adik ku menuju kelubang pussynya.setiapkali adikku menjumpai pintunya , sengaja aku jarakkan dan letak semula melintangi alurnya dan menyondol bijinya.
“abbbannnnggg tolong lahhh bangggg, puki mah dah tak tahannn . rodok batang abang tuu…. Eeessshhhhhhhhhhhhhhh “ rengeknya setiap kali aku mengelak mememasukkan batangku.
Tetiba dia menyeluk tangan nya meraih batang ku dan mengarahkan ke lubang pussy nya, dan bila mana telah berada di tempatnya serentak dia mengangkat punggungnya keatas membuat kepala adik ku terbenam kedalam lubang pussy nya. Terkejut aku dengan tindakannya itu.Terasa hangat lubang pussynya walaupun telah banjir yang memudahkan batang ku menyelinap masuk. Kaki nya terus memaut pinggangku dan menarik rapat punngungku agar batang ku masuk sepenuhnya kedalam pussynya. Mau rasanya aku terus memasukkan semuanya kerana begitu kuat sekali sedutan dan kemutan yang dilakukan keatas batang ku. Namun aku masih belum mahu mengaku kalah dan ingin terus melihat reaksi seorang wanita yang telah berada di puncak keinginan untuk bersetubuh. Aku tahan tubuh ku dari bersatu dengan nya, ku lihat asmah telah pun mengetapkan bibir serta memejamkan rapat matanya. Nafas tidak teratur, punggung tetap berusaha menolak keatas untuk memasukkan batang ku sepenuhnya masuk kedalam pussy. Sengaja kuhindarkan dengan meninggikan pungungku bila dia menolak keatas, dan membiarkan bila mane dia menurunkan punggungnya, membuat kepala batang ku sahaja yang keluar masuk kedalam pussy nya.
“aaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbaaaaannnnnnnnnnnngggggggg….masukkkkkk kan lahh banggggg” rayunya penuh berahi bila dia tidak berjaya untuk mendapatkan batangku didalam pussy nya.
“aaabbbbbaaaanggggg seksa mahhhh..”rungutnya seperti marah dengan perbuatan ku. Dia telah mendiamkan diri nya, tidak lagi berusaha untuk mendapatkan batangku kedalam pussynya, namun dia mengangkang lebar membiarkan batang ku terletak memenuhi alurnya. Bibir pussynya terkuak bila batang ku megosoknya tanpa masuk kedalam.
Issssssssssssssshhhhhh…aaaabbbbbbbbaaaannnngg … keluhannya berterusan
“ mahhhh … pantat mah untuk abang ke!” soalku di telinga nya.
“ ye banggg…pantat mah untuk abang …tubuh mah untuk abang.. mah mahukan abang memuaskan nafsu mah… mah nak batang abaang… mah nak air abangggg..” tak kusangka itu jawapan nya, mungkin kerana dia telah begitu hanyut di buai gelora nafsu yang tak pernah dirasainya.Hilang malu, hilang segan..
“ mahhh… mah benar benar inginkan melakukan ngan abang walaupun mah akan jadi isteri curang…?” aku tahu dengan soalan ku akan membuat dia memberhentikan apa yang sedang berlaku, namun aku ingin mengetahui sejauh mana dia ingin menikmatinya, dan seandainya dia masih mahu meneruskan, aku percaya aku takkan punya masaalah dilain kali untuk merengut nikmat dari tubuhnya. Dia diam seketika, dan tepat memandangku dengan mata penuh layu.. membuat aku agak leka bila mana tetiba dia melentingkan badannya dan menolak tubuh ku jatuh dari sofa. Aku jatuh terlentang kelantai, sepantas kilat dia naik keatas tubuh ku dengan mencangkung dan mencapai batang ku terus di tujukan kelubang pussynya lalu dia menurunkan punggungnya, membuat batang ku terbenam keseluruhannya kedalam pussynya.
Eeeerkkkkkkkkkkkkkkkkssssssss……..aaaaaaaaaaaaaaaaaarggggggggghhh isssssshhhhhhhh keluhnya serentak dengan kemasukan batang ku tengelam habis kedalam pussynya, lantas dia menindih tubuh ku, mengunci pergerakan ku. Aku diserang kini, dia menguasai keadaan, dia di atas ku, memulakan henjutan dan gelekan punggung nya, .Kini asmah telah menunjukkan aksinya, membuat aku hamya mengerang kesedepan bila mana dia mengelek punggungnya mengeluar masukkan batangku kedalam pussynya yang kurasa makin sempit dan hangat serta kuat kemutannya ke seluruh batang ku.
“eeeeeessssssssshhhhhhhhhhh se.. ssss..sseeedapppnya ……” keluhan tersekat sekat sambil dia terus mengenjut ku. Tangannya menopang didadaku, bertahan menggunakan lututnya bercelapak di atas tubuh ku, sambil mengelekkan pinggangnya, membuat aku juga hampir tewas setiap kali dia melakukannya kerana kemutannya berirama mengikut gelekan pinggangnya. Aku cuba untuk meraih teteknya yang beralun mengikut rentak henjutannya namun tangan nya yang menopang dadaku menghalang pergerakan ku, hanya tangan ku dapat meraih pinggang serta meramas punggungnya yang telah begitu pejal dan mengerutu. Aku tahu seluruh bulu di tubuhnya telah meremang, bukan kerana ketakutan tetapi kenikmatan yang diterima oleh tubuhnya membuatnya begitu.
Aaaaaaaaaaaaaa.rrrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhh..issssssssshhhhhhhhhhhh
Uuuuuuuuuuuuuoooooooooooohhhhhhhhhhhh..!!!!!!! jeritnya dengan merebahkan badannya, lalu aku dipeluknya erat, punggungnya ditekan rapat ke tubuhku menelan sedalam mungkin batangku, kakinya di kepitkan melingkari kedua kaki ku, tubuhnya menjadi kejang, kemutan di dalam pussynya menjadi semakin kejap seperti diperah perah batang ku, terpejam mataku menikmati kemutan yang begitu, aku balas dengan memeluk tubuhnya. Beberapa saat kemudian ku rasa lubang pussynya terbuka dan tetiba mengemut semula dengan lebih kuat serentak
uuuuuuuuuuuohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..
Seketika kemudian dapat kurasakan seluruh tubuhnya bergetar dan tersentap sentap, bersama lelehan air hangat dari pussynya berterusan. Lama juga dia berkeadaan begitu, kurasakan dekat 2 minit, sehingga aku hampir lemas dengan rangkulan yang begitu kuat. Aku menjadi sedikit takut,kalau asmah kena sawan, sebab aku tak pernah menghadapi klimaks seorang perempuan yang begitu. Akhirnya keadaan itu reda, asmah terbaring lesu di atas tubuh ku, namun deru nafas nya yang laju seperti orang baru menamatkan larian 100 meter meyakinkan aku dia masih sedar. Aku biarkan seketika keadaan itu dimana batang ku masih terbenam didalam pussy yang telah mulai longgar. Aku cium pipinya lembut sambil aku usap belakang badannya mulai dari punggungnya dan naik hingga ke tengkuk nya..
Ermmmmmmmmmm ..satu keluhan berat dilepaskan tatkala aku membelai rambutnya yang telah berselerakan. Bila mana ku intai matanya masih terpejam rapat.
“mahhhhh… !” bisik ku di telinga nya.
“ermmmm….!” Hanya itu yang mampu dijawabnya.
“puas?” soal ku lagi
“ermmmm….” Masih lagi dia belum dapat bersuara, sambil kuperhatikan lidah nya menjilat bibirnya sendiri seperti org kehausan, nafas nya masih belum teratur, mungkin dia masih merasai sisa baki nikmat yang baru di dapatinya.
Secara perlahan aku angkat dan turunkan punggung ku untuk membuat aksi sorong tarik didalam pussy nya dengan dia masih meniarap diatas tubuhku. Tiada tindak balas darinya. Dia hanya menurut perlakuan ku. Tubuh nya tetap ku usap dari punggung sehingga ke tengkuknya.Sesekali aku berm,ain di lubang anus nya dengan jari ku. Mulut ku mencium seluruh muka nya sesekali aku kucup mulutnya, ku basahkan bibirnya dengan kucupan ku. Aku teruskan aktiviti ku menjolok lubang pussynya walaupun tiada tindakbalas dari nya. Aku dapat rasakan air pussynya ikut turun setiap kali aku menarik keluar batang ku. Asmah hanya membiarkan perlakuan ku tanpa memberi sebarang reaksi balas. Aku tetap tidak berputus asa memancing semula nafsunya, lantaran aku belum mencapai kepuasan, meledakkan air gatal dari kantung telur ku.
Beberapa ketika kemudian dapat kurasakan pussynya mulai memberi tindak balas semula. Pussynya mulai mengetat, dan punggungnya mulai mengikut rentak tujahanku. Dia akan menaikkan punggungnya bila aku menurunkan punggungku dan menurunkan pussynya bila aku menaikkan punggungku. Namun tubuhnya masih longlai tertiarap diatas tubuh ku. Aku teruskan dengan rentak yang perlahan, memasukkan dengan perlahan dan menarik keluar juga dengan perlahan. Aku Bantu pergerakan nya dengan menyangga pinggulnya.
Errrrggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh… mmmmcccpppppppppp.. desahnya sambil dia menelan air liurnya sendiri.
“mahhhhh..boleh abg teruskan….”bisikku lagi
“ermmmmm..yyyeeeee bbbbannngggg….”barulah dia dapat membalas percakapan ku seraya mengangkat mukanya lantas dia mengucup mulut ku. Berdecit decit bunyinya hasil kucupan kami. Kali ini rentak tujahan ku telah agak berbeza, dimana aku menolak keatas secara cepat dan menarik keluar secara perlahan, dan bila aku rasa agak penat aku ubah dengan menolak secara perlahan dan bila dia hampir semua batang ku masuk secara cepat aku menarik keluar. Ini membuatkan gelora asmah datang kembali. Aku tahu bila mana dia mulai memberi tindakbalas yang lebih rakus semasa berkucupan, dia begitu beriya iya mengucup mulut ku, asmah telah pandai menjulurkan lidahnya kedalam mulut ku mencari lidah untuk bertarung. Habis seluruh dalam mulutku di jelajah oleh lidahnya. Tangan nya meramas dan menarik narik rambutku. Irama punggungnya makin laju. Kemutan pussynya makin berirama mengikut jolokan batangku didalam pussynya. Kali ini aku ingin menjadi kapten pula. Secara perlahan aku mengubah kedudukan. Aku pusingkan badan mengalih kedudukan dengan masih tetap berpelukan dan berkucupan dan batangku masih didalam pussynya, asmah dibawah aku pula diatas. Aku teruskan kucupan ku sambil tangan ku mulai meraih sebelah kakinya. Aku tarik kakinya membuat sebelah kakinya bengkok merapat ketubuhnya.Kali ini aku buat henjutan yang laju sambil terus mengucup mulutnya. Punggungnya makin serasi mengikut irama henjutan ku. Tubuh belakang ku habis digarunya, untung kukunya tak panjang, kalau panjang mau bercalar seluruh belakang tubuh ku. Asmah telah mulai mendapat gelora nafsunya semula, tangan nya menerawang tak tentu arah, sekejap mendepang, sekejap memelukku kuat, dia cuba melepaskan kucupan ku, namun aku belum lagi mahu melepaskannya. Aku masih mahu terus menyeksanya dalam gelora nafsunya sendiri. Akhirnya dia mencapai telinga ku, menariknya membuat kucupan kami terlepas serentak itu juga asmah melepaskan keluhan yang maha berat
oooooooouuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
ieeeeeeeeeeeeeeeerkkkkkkkkkkkkkk….iiiiiiiiisssssssshhhhhhhhhhhhhhhh
dengan kepala tergeleng kekiri dan kanan. Kakinya sebelah tergantung dalam pautan ku namun sebelah lagi dibengkokkan bagi dia mendapat kekuatan untuk menolak punggungnya keatas supaya pussynya tersua terus untuk batang ku sepenuhnya masuk. Kemutannya bertambah kuat kali ini. Aku alihkan serangan mulut ku keteteknya, nampak olehku puting nya yang begitu keras sekali, membuat aku begitu geram lalu aku gigit disitu silih berganti dengan teteknya sebelah ke sebelah. Henjutanku makin kuat sehingga mengeluarkan bunyi pertembungan celah kelangkang ku dengan celah kelangkannya.
“abbbaaaanggggg……….. ssssssssseeeeddddddddaaaapppnnyyyyaaaaaa….”
Oooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh… terrrrrruuuuuuuss banggggg, … jjjjoooollokkkkkkkk lagiiii bangggg…” racau Asmah makin mengila.
Aku tinggalkan teteknya, aku tegakkan badan ku, ku paut kedua kakinya lalu ku kuakkan lebar lebar, aku ingin melihat batang ku keluar masuk kedalam pussynya, ermmmmm nampak pussy asmah telah naik bibirnya, menjadi lebih tembam dari sebelumnya mengemut batang ku, terlihat oleh ku bibir pussynya tengelam timbul mengikut alunan batangku yang keluar masuk. Bijinya tersembul berwarna putih kemerahan. Pemandangan ini membuat aku begitu bernafsu untuk aku melepaskan air gatal ku kedalam pusyynya. Aku begitu ingin melihat air pekat ku meleleh keluar dari belahan pantatnya. Henjutan ku makin laju sehingga aku merasakan semua tenaga ku berpusat di batang ku.
Aaaaahhhhhhhhh…oooohhhhh…aaaahhhhhhhhh… rengekkan asmah berterusan. Aku makin tidak sabar untuk mendaki kepuncak, lalu aku letakkan kedua kakinya di bahuku dan tangan ku ku letakkan di teteknya. Segala beban berat ku ku lepaskan ditetek, aku luruskan kakiku, terangkat punggungnya bila ku buat begitu, lalu aku hentakkan ku bertambah laju. Aku tahu aku akan sampai dan telah kurasa segala air ku telah berkumpul untuk meledak keluar.
“aaarggghhh maaahhhhh sedaaaapppnya pantat mahhhh …hangaattttt dan kuat kemutnya.aaaa.” kali ini aku pula yang meracau.
“Mahhh punnn seddappp sangat nii banggggg… mahhh dahhh takkk tahannn niiii.. laju lagi bangggg lekassss banggggggggg, puaskann mahhh..” balasnya dalam kami menuju puncak kenikmatan…
“kemut mahhhh ..kemut kuat kuat mahhh…mah takkan dapat dari laki mah tuuuu.” Lagi racau ku..
“ eergghhhh hhh .. terus banggg… … henjut mah bangggg, henjutt lagiiiiiiiiiiiii” jeritnya…
“lagiiiiii banggggggg… laki mah bodohhhhh bangggg.. tak pandai henjutttt..mah nak abgg henjut kuat lagi bangggggg..”
“aaarggghhhhhhh ..terusssssssssss banggg lajuuu..lajuuuuu lagi bangggggg”
racaunya membuat kau tambah laju menghentak pusyynya.
Tetiba dia mengerang dengan panjang……....
“Aaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…
Hghghhgggggggeerrrrrrrrrrg…mahhhh nak sampai lagiiii bangggg sikit lagiiiiiiiiii…” racaunya masih berterusan.
“mahhhhh abbggg nak sampaiiii… kat dalammm yeeeee”soalku ingin kepastian.
“terus banggggg mah nakkkk air abaannngggggggggggggg” jawabnya..
kepala tergeleng terus kekiri dan kana, tangannya memaut leherku membuat tubuhnya melengkung, menambah lagi kuat kemutannya, sehingga akhirnya dia tetiba kejang menolak kuat kakinya untuk lepas dari bahuku, nanum aku tidak membenarkan malah aku terus menindihnya sehingga lututnya bertemu dengan teteknya, lalu kau henjut laju…selaju yang aku mampu..
aaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
serentak kami menjerit nyaring, satu ledakan penuh nikmat aku lepaskan kedalam pussy asmah, 3 , 4 lebih 5 kali aku melepaskannya. Asmah juga memancutkan air nikmatnya sekali lagi membasahi celah kelangkang kami.Tubuh kami bersatu menjadi satu, masing masing memeluk erat seolah tidak mahu melepaskan pelukan antara satu sama lain.Beberapa detik kami terus berkeadaan begitu bagi terus menikmati sisa sisa perjalanan penuh nikmat. Akhirnya batang ku mulai melesu dan sedikit sedikit mulai keluar dari lubang nikmat yang baru di jelajahnya. Perlahan lahan aku leraikan pautan dan pelukan ku. Ku lepaskan kakinya terus terdampar mengangkang di bawah tubuh ku. Aku masih terus menindihnya sambil mengucup ubun ubun nya. Membiarkan keadaan meredakan kami. Bila aku merasa punyai kekuatan aku baring disisi nya. Ku lihat dadanya masih berombak mengatur nafas, matanya masih terpejam rapat, kakinya terkangkang luas, tubuhnya penuh dengan keringat,walaupun hujan masih lagi lebat diluar. Aku mengiring mencium pipi nya, mengangkat sedikit kepala ku, mengintai celah kelangkangnya, terlihat oleh ku air pekat meleleh sedikit keluar dari belahan nya yang belum begitu bertaup semula. Ku calit sedikit air yg terkeluar lalu ku calitkan di kedua kening nya. Ku lihat seluruh tubuhnya, teteknya penuh kesan lebam akibat serangan ku tadi, bibir pussynya menjadi agak birat berbeza semasa mula aku nampak tadi. Teruk juga kot aku kerjakan pussynya. Aku kucup mulut nya..
“terima kasih sayang….’ Ucapku
Dia merangkul leher ku membuka matanya sedikit dan merenung ku, lama dia merenungku, tetiba aku terlihat air mata nya mengalir.. aku menjadi terkedu..
“maaf kan abang sayangg sehingga membuat mah jjadi isteri curang..” kataku.
Ditariknya muka ku dekat ke mukanya lalu aku dihadiah sebuah kucupan yang panjang.
“mah tak menyesal apa yang baru mah lalui dengan abang…” katanya
“tapi kenapa mah menangis?” pujuk ku sambil membelai rambutnya yang kusut.
“mah takut bang…”jawabnya sambil menyembunyikan wajahnya di dadaku.
“mah takut apa akan berlaku pada mah selepas ini…. Sebab kita baru kenal beberapa jam…” jawabnya. Hening seketika.
“jangan tinggalkan mah bangggg…” lanjutnya. Aku dapat rasakan air matanya mengalir hangat didadaku. Namun aku masih berdiam diri tidak menjawab persoalannya.
“mahhh takkan minta abang untuk mengambil mah…tapi jangan biarkan mah bersendirian menghadapi kemungkinan yang berlaku…” lanjutnya.
Aku kucup dahinya.. aku raih wajahnya sehingga mendongak, lalu kutatap wajahnya..
“mah abang janji takkan tinggal kan mah….” Hanya itu yang dapat ku katakan bagi mengurangkan keresahan dihatinya.. ..dan aku pasti ini bukan kali pertama dan terakhir aku akan mengunjunginya. Aku takkan melepaskan wanita sehebat asmah…tak menyesal kalau aku terpaksa bertanggung jawab!
613 notes
·
View notes
Text

Terkulai Lesu
.
Entah mengapa, tiba2 perasaanku menjadi tidak menentu ketika berseorangan dirumah.kesunyian yang teramat sangat.suami pula jauh nun di sabah sedang menjalankan tugas2 syarikatnya.aku disini ditinggalkan keseorangan.cuma panggilan telefonnya sekali sekala menjadi pengubat rinduku terhadapnya
hampir dua bulan aku ditinggalkan suamiku yang bertugas di sana membuatkan diriku tak ubah seperti sebuah telaga yang sedang kekeringan.memerlukan seseorang untuk mengairinya seperti selalu,namun apakan daya.pihak yang berkuasa untuk mengairinya pula berada terlalu jauh daripada perigi ini.
Kamal, kawan karib suamiku yang selalu menghantar dan menjemputku dari tempat kerjaku sudah kurasakan semakin akrab denganku.setiap hari membonceng motosikal bersamanya ke tempat kerja membuatkan aku semakin tidak terasa kekok untuk kemana2 dengan kamal semasa ketiadaan suamiku.
Malah, suamiku sendiri yang telah memberikan kamal lampu hijaunya untuk menolong dan menjaga aku ketika ketiadaannya.dan aku semakin serasi d
Beberapa minit kemudian pintu rumahku diketuk.sebaik kubuka,kamal dah pun tercegat didepan pintu sambil membawa sekotak peralatannya.dia juga nampaknya telah bertukar pakaian,mengenakan sehelai t-shirt dan berseluar pendek hitam.”masuklah kamal, cuba u tengok sinki i kat dapur tu” pintaku.
Tanpa berlengah kamal terus menuju kearah dapur sambil memeriksa keadaan sinki.air yang bertakung didalam sinki semakin banyak dan hampir melimpah keluar.”i rasa paip kat bawah sinki ni dah tersumbatlah”jelas kamal sambil merangkak masuk kebawah sinki.”i nak cuba bukak salurannya dulu” jelasnya lagi.
Sambil itu aku pula cuba menolongnya dengan cuba mengeluarkan air yang semakin melimpah didalam sinki tersebut.dalam cubaan2 tersebut, “prraappp” ntah macamana kotak peralatan yang kamal bawa itu tergelincir masuk kedalam sinki.ini menyebabkan air yang berada didalam sinki tersebut tersembur keluar dan membasahi t-shirt yang kupakai itu.
Kamal bergegas keluar daripada bahagian bawah sinki untuk melihat apa yang telah terjadi.”laaa…camner boleh jadi ni”tanya kamal.”ntah laa, tiba2 jer kotak tu jatuh”balasku.kamal merenung tajam kearahku sambil tersenyum.”kenapa kamal?”soalku kepadanya.”tu….”jawab kamal sambil menuding jarinya kearah dadaku.
Rupa2nya air sinki yang membasahi t-shirtku itu tadi telah membuatkan kedua2 buah dadaku seakan2 dapat dilihat dengan jelas daripada luar.dan aku juga terlupa yang aku tidak mengenakan coli semasa menukar pakaianku tadi.memang jelas kedua2 buah dadaku dapat dilihat walau daripada luar baju.kamal masih lagi tak henti2 menikmati pemandangan indah tersebut.
“sorry kamal, i tak sengaja”aku cuba meminta maaf darinya.”takperlah…untungnya i malam ni dapat tengok benda tu depan mata” gurau kamal sambil tersenyum.”haa…mula laa tu”aku pula mencelah. “bestnya kalau dapat ramas benda tu kan?” kamal dah mula terkena godaanku. “ishh..benda ni kan cuma husband i yang boleh pegang, orang lain mana boleh” aku cuba bermain kata2 dengannya.
Sambil itu kamal meneruskan kerja2nya dibahagian bawah sinki.sesekali dia mencelah “watie, bagilah i ramas breast u tu,sekejap pun takper la” aku terpaku dengan kata2 kamal itu.tak disangka jerat yang kupasang sudah hampir mengena.”tak boleh…..ini husband i punya”aku cuba bermain tarik tali.
“ingat tak hari tu, masa hujat lebat kita atas moto”kamal bersuara.”u dah dapat pegang i punya sampai terpancut2 batang i u kerjakan”jelas kamal lagi.aku sememangnya masih ingat peristiwa tersebut, malah peristiwa tersebutlah sebenarnya yang membawa kepada terjadinya peristiwa malam ini”hatiku berkata2.
Aku semakin terangsang bila melihat kamal terbongkok2 di bawah sinki.melihatkan tubuhnya yang agak sasa berseluar pendek dan melihatkan bulu2 kakinya yang lebat itu membuatkan aku tidak keruan lagi.sedang dia asyik dengan kerjanya, aku yang kini betul2 berdiri dibelakangnya pula dilanda gelora.
Beberapa ketika selepas itu, kamal berjaya memperbetulkan masalah sinki didapurku itu.”ok….beresss”kata kamal padaku.”thanks kamal,nasib baik u pandai repair sinki ni”jawabku. Sambil kamal mengumpulkan semula peralatannya yang bersepah2 itu, aku meneruskan aktiviti membasuh pinggan mangkuk yang telah tergendala.
Sedang kedua belah tanganku begitu asyik dengan pinggan dan span,tanpa kusedari kamal telah berada betul2 dibelakangku. Kedua2 tangannya terus memeluk pinggangku dari belakang.”jangan cakap apa2,teruskan mencuci pinggan tu”kamal berbisik ditepi telingaku sambil terus memeluk tubuhku dengan erat.
Aku tergamam dengan tingkahlakunya itu namun tidak pula berusaha untuk melepaskan diriku ini malah membiarkannya terus berlaku. Sambil kedua belah tanganku terus mencuci pinggan, tangan kamal pula mula merayap kedalam t-shirtku.mula memanjat dan merayap kesebelah atas dadaku.
Akhirnya tangan2 itu tiba didestinasinya…..kedua2 buah dadaku kini telah berjaya ditakluki oleh tangan2 kamal yang nakal itu.dia meramas2 lembut kedua buah dadaku membuatkan diriku hanyut dilanda keenakan.sesekali terasa ramasan2 yang agak kuat dilakukan oleh kamal.mungkin kerana terlalu geram dan seronok dapat meramas buah
dada kepunyaan isteri rakan baiknya ini.
“angkat dua2 tangan u ni keatas jap, i nak tanggalkan t-shirt u ni”arah kamal.aku tidak membantah malah terus meluruskan kedua tanganku keatas.sesaat kemudian t-shirt yang kusarungkan ditubuhku tadi terlucut dan dilemparkan jauh ketepi sudut dapurku. Bahagian dadaku terdedah sepenuhnya tanpa ada seurat benang yang menutupinya.yang tinggal hanyalah sehelai kain batik yang masih kemas terikat dipinggangku.
Nafas2 yang keras menerjah disekitar telingaku membuktikan yang kamal kini sedang menikmati sepenuhnya saat2 itu.dia menciumi tubuhku dari belakang sambil kedua tangannya meramas2 kedua belah buah dadaku.aku terasa sesuatu yang agak keras sedang mengembang dibalik seluar pendek yang dipakai oleh kamal.
Aku masih meneruskan kerja2ku mencuci pinggan tapi akhirnya entah kemana.dibuai keenakan akibat permainan tangan kamal.tiba2 kamal menurunkan tangannya kebawah. Dengan lembut dia mula merungkaikan ikatan kain batik yang sedang kupakai itu. Sekelip mata kain batik yang kupakai terlucut ke lantai. “wahhhh….” kamal terperanjat.”u tak pakai seluar dalam yer”dia berbisik padaku.aku tersenyum manja sambil melirikkan mataku.
Kamal terus mencium mulutku bertalu2 sehingga aku tercungap2.kini daging punggungku pula menjadi sasaran tangan2 nakal kamal.”eeiiii..gerammmnya i kat punggung u ni”bisik kamal sambil tangannya meramas geram daging punggungku itu.”u nak tau tak….i memang dah lama geramkan punggung ngan breast u ni..sejak dari dulu lagi tau”kamal membuat pengakuannya.
“kenapa tak cakap kat i dari dulu”balasku sambil merengek halus.”i takut husband u marah nanti sebab syok kat wife dia yang cantik molek ni”jelas kamal lagi.”u tak tanya dia,mana tau dia bagi” aku cuba menaikkan lagi ghairahnya.”i dah tak tahan ni sayang…jom kita buat kat bilik u” pinta kamal
tanpa sempat aku bersuara,kamal terus mendukung tubuhku yang tidak ditutupi seurat benang pun ini menuju kebilik tidurku ditingkat atas. Aku semakin pasrah…inilah saatnya tubuhku ini akan dinikmati oleh orang selain suamiku sendiri.aku pasrah…rela…berserah…dan menyerah…
Tubuhnya yang agak sasa itu memudahkan lagi kamal memapah aku menuju kebilik tidurku.tanpa memasang lampu,kamal membaringkan tubuhku diatas katil.”ermmm….hari ni i dapat merasa lauk istimewa dari u”kamal bersuara dengan agak geram. Aku segera bangun dari pembaringanku.kamal berdiri betul2 ditepi katil.
Kami bercumbu sepuas2nya bagaikan sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.terasa sesuatu mula menyucuk2 disekitar kedua belah pehaku.aku melurutkan seluar pendek kamal ke paras lututnya. Nahhh…
Dia juga anehnya tidak berseluar dalam ketika itu. “ooooo….u pun tak pakai seluar dalam yer…”bisik ku secara manja.dia cuma tersenyum simpul sambil terus mengucupi bibirku.
Sebaik seluar pendeknya berjaya kulucutkan, maka terserlahlah apa yang selama ini kuhajati darinya.batang zakarnya sudah agak keras terpacak menanti untuk aksi seterusnya daripadaku. Tanpa disuruh, aku terus melutut dan membelai pedang perkasa milik kamal itu. “inilah dia benda yang selalu kacau i dulu yer” gurauku kepada kamal yang sedang berdiri itu.
“kali ni i pulak nak kacau dia”tambahku lagi.tanpa kusedari, aku merapatkan mulutku kearah batang zakarnya dan mula menikmati keenakan aromanya yang tiada tandingan. Aku mengulum dan menghisap batang zakar kamal sepuas2nya kerana itulah yang kuinginkan selama beberapa minggu ini semasa ketiadaan suamiku.
Kamal mengerang kesedapan akibat permainan mulutku itu. “arrhhh…sedapnya sayanggg”kedengaran suara kamal sayup2.aku meneruskan permainan ini.beberapa ketika kemudian kamal meminta aku berdiri dan memaut tubuhku keatas katil.aku dibaringkan ditengah2 katilku sambil menunggu aksi seterusnya daripada kamal.
“i nak bagi satu surprise kat u malam ni” kata kamal.”apa dia?” aku bertanya. “tunggu jer laa” balas kamal lagi. Aku yang sedang keghairahan yang teramat sangat itu sememangnya bersedia untuk apa saja tindakan seterusnya yang akan dilakukan oleh kamal.
Kamal mencari sesuatu disekeliling tempat tidurku itu dan kemudiannya menghampiriku bersama dua helai tudung lepasku yang baru kuangkat dari jemuran petang tadi. Aku kehairanan, “apa yang kamal nak buat ni” hatiku mula tertanya2.
Dia mula memanjat keatas katil sambil memegang tangan kiriku dan mengikatnya dengan menggunakan kain tudung itu dipenjuru katil.dan sekali lagi dia melakukan perbuatan yang sama keatas tangan kananku pula.kini kedua2 belah tanganku telah terikat kemas di penjuru kiri dan kanan katilku itu.
Aku semakin seronok dengan teknik terbaru yang diperkenalkan oleh kamal ini dan merelakan apa saja yang akan kamal lakukan keatasku nanti. Suamiku sendiri tidak pernah melakukan aksi seperti ini dan ini membuatkan aku semakin tak sabar. Kamal mula mendatangi aku dari hujung katilku sambil mula menjilati kakiku.
Aku semakin dibuai kenikmatan permainan mulutnya.dia mula bergerak menuju kearah kedua belah pehaku.aku merasakan bahawa kemaluanku sudah mula mengeluarkan pelincirnya. Aku menjerit halus sebaik mulut kamal tiba tepat2 di atas segitigaku. Dia menjilatinya dengan rakus sekali.
Kedua belah kakiku direnggangkan oleh kamal bagi memudahkannya menakluki apa yang tersembunyi dicelahannya.
“i nak u puas2 malam ni”bisik kamal sambil terus menjilati kawasan segitigaku.tanganku yang terikat kemas dipenjuru katil memudahkan lagi kerja2nya keatas tubuhku.” tolong laa, jangan i….i ni dah bersuami tau” aku memulakan kata2 fantasiku. ” nanti suami i balik sekejap lagiiii” aku meneruskan lakonanku. “ahhh..jangan nak tipu i,suami u ada sabah nun”kamal membalas sambil terus menyerangku dengan ciuman2nya yang semakin ganas.
Tubuhnya mula mengambil kedudukan diantara kedua belah pehaku sambil tangannya meramas2 pula kedua buah dadaku.aku tak mampu berbuat aper2 memandangkan kedua tanganku sudah tertambat kemas di penjuru katil.kamal telah menguasai tubuhku sepenuhnya tanpa mendapat sebarang tentangan dariku.
Dengan keadaan kemaluanku yang sudah basah sepenuhnya itu, kamal mula mengacukan batang zakarnya tepat ke pintu lubang kemaluanku. “i nak tikam u dengan pedang i ni boleh tak?” kamal berbisik seperti sedang mengugutku. ” jangan….jangan…..tolong laa…jangan masukkan benda tu. I ni dah bersuamiiii” aku menambah lagi dialog fantasi kami.
” nak bagi ker tak ni? ” kamal bersuara lagi. “pleaseee..jangan i…i ni dah bersuamiiiii…pleasee jangannn buat” aku menambah. “i tak kira…i nak u jugak” kamal bersuara lagi. Sambil itu kepala batang zakarnya semakin menggesel2 pintu kemaluanku yang sudah pun basah sepenuhnya itu. Aku semakin pasrah…inilah saatnya..
“aahhhhhh……..” dengan sekali tikaman sahaja, batang zakar kamal berjaya menembusi pintu kemaluanku. Dapat kurasakan betapa bergegarnya tubuh kami berdua ketika itu. Kenikmatan yang tiada tandingannya bila kemaluanku itu akhirnya berjaya ditembusi oleh batang zakar seseorang. Seseorang yang bukan suamiku tetapi batang zakar kepunyaan kawan baiknya sendiri. Aarrrhhhhh…..
Kamal benar2 meku malam itu.aku dikerjakan sepuas2nya.setiap inci tubuhku berjaya dinikmatinya.dan aku sendiri sesungguhnya merasa kepuasan yang amat sangat pada malam tersebut.walaupun tidak terlalu lama, namun aku sangat menikmati cara kamal melayari bahtera pada malam itu.setiap tusukan dan jilatannya aku nikmati sepenuhnya.
“i rasa i dah nak terpancut ni. Nak pancut kat dalam ker kat luar? Kamal mula berbisik ke telingaku. Aku yang sedang dibuai kenikmatan batang zakar kamal terdiam sejenak. ” pancut kat luar jer laa.i takut kalau i pregnant nanti. Tengah subur ni” jelasku. 5 minit kemudian, kamal melakukan tusukan2 yang semakin keras dan aku sendiri semakin tinggi terapung2 di puncak kenikmatannya, tiba2 kamal mengerang..”arrghhhhhhhhhhhhhhh….”.sambil cepat2 mengeluarkan pedang perkasanya dan terus memancutkan berdas2 air maninya tepat keatas buah dada dan mukaku.habis seluruh mukaku dibasahi oleh pancutan air maninya.
Kami terdampar keletihan untuk beberapa ketika sebelum kamal bangun untuk meleraikan semula ikatan tanganku yang tertambat dipenjuru katil. ” thanks kamal….” bisikku ketelinga kamal yang masih lagi keletihan akibat peperangan hebat bersama isteri kawan baiknya ini.” u ni hebat gak laa. Mengalahkan orang yang dah kawin jer” aku tersenyum manja sambil membelai2 batang zakarnya yang semakin mengendur itu.
“u pun apa kurangnya…..untung i dapat me wife kawan baik i ni. Bestt gilerrrr. Thank you sayang..” tambah kamal lagi sambil mengucup dahiku tanda berterima kasih. Beberapa ketika kemudian….kamal bergegas mengenakan semula pakaiannya dan beredar untuk pulang kerumahnya….sesungguhnya aku sangat menikmati persetubuhan ini walaupun aku tahu ianya adalah sesuatu yang terlarang…..
Aku sebenarnya tidak terdaya untuk menahan perasaanku ini tanpa suamiku disisi dan aku akhirnya dengan rela hatiku sendiri menyerahkan tubuhku ini untuk dinikmati oleh kawan baik suamiku sendiri….aku akhirnya terkulai lesu didakapannyaaaa…….Syurga dunia..
-Tamat-
406 notes
·
View notes
Text
Mendoakan tanpa orang lain tau, menolong tanpa perlu berpikir panjang, mencintai tanpa perlu syarat apapun. Hidup itu indah, tapi Allaah dan agama kita yang akan menyempurnakan keindahan hidup ini, terlebih ketika kaki kita telah melangkah di surga-Nya, kita tak akan pernah bertanya lagi tentang bagaimana keindahan itu.
234 notes
·
View notes
Text
semua ada takarannya.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jatahnya masing-masing. barangkali satu pintu tertutup hari ini untukmu, akan ada pintu yang lainnya terbuka lebar untukmu. tidak ada makhluk hidup di dunia ini tanpa ada jatah rezekinya. semua makhluk hidup ada jatah rezekinya meski seringkali perasaan takut, cemas, khawatir selalu muncul.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jalannya masing-masing. hal-hal yang kamu khawatirkan tentang masa depan yang belum pasti, tak boleh menjadikanmu seseorang tidak yakin atas kuasa Allaah akan hidupmu. setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. setiap dari mereka punya jalan rezekinya masing-masing. satu pintu tertutup untuknya, akan ada pintu yang lain terbuka untuknya juga.
semuanya sudah ada takarannya, sayang. barangkali hari ini mungkin belum terlihat jelas untukmu. namun kamu jangan menyerah, ya. kamu tidak akan pernah tahu kebaikan apa yang sudah Allaah siapkan untukmu atas kesabaran dan yakinmu kepada Allaah, Dzat Maha Pemberi Rezeki.
semua sudah ada takarannya, sayang. maka jangan pernah putus asa dari rahmatNya. jangan pernah menyerah atas apa yang kamu yakini dan kamu upayakan meski itu langkah kecil. kamu tidak sendirian. kamu tidak benar-benar sendirian. dan kamu tidak akan dibiarkan oleh Allaah sendirian.
maka rengkuh kembali keyakinan itu, ya, sayang. meski kamu harus tertatih-tatih kembali untuk mengaisnya. meski haru satu per satu kamu mengumpulkan serpihan-serpihannya. rengkuh kembali menjadi utuh. agar harapanmu tidak pernah benar-benar padam bahwasanya Allaah menolong hambaNya yang mengalami kesulitan.
semua sudah ada takarannya, sayang. kamu tidak perlu khawatir atas apa yang sudah ditetapkan untukmu. yang perlu kamu upayakan adalah bagaimana akhir hidup yang baik dan indah. pulang dengan kepulangan yang mana Allaah ridha kepadamu, dan kamu ridha kepada Allaah. ridha dengan segala takdir baik dan buruk. ridha dengan tetap tenang sebagaimana pun takdir yang telah ditetapkan untukmu.
semua sudah ada takarannya, sayang. tabahlah, tenanglah, semuanya akan baik-baik saja selama kamu bersama Allaah. semua boleh pergi namun pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal dan tinggal.
sudut ruang kepergian || 20 Mei 2025 || 20.57
71 notes
·
View notes