Tumgik
#misi boros
andrasthehun · 2 years
Text
Child Prodigies of Hungary
March 21, 2023 The Hungarian piano prodigy gave a sensational concert at the Carleton Dominion-Chalmers Center on March 15, celebrating the anniversary of the Hungarian revolution of 1848. The Hungarian Embassy sponsored the event with the Ambassador from Hungary introducing Misi Boros, a twenty-year-old virtuoso pianist, his first time in Canada. A reception preceded the concert with Hungarian…
View On WordPress
0 notes
hellopersimmonpie · 7 months
Text
Pemilu ini adalah pemilu kedua gue nggak berafiliasi ke partai manapun. Tahun 2014, gue masih bergabung dengan harakah yang mengarah ke partai. Tahun 2019 gue sudah berhenti mengikuti harakah tapi gue ngikutin pemilu dengan rasa trauma ke partai berhaluan islam. Mungkin karena komunikasi publiknya partai islam waktu itu kurang baik. Jadi gue ngerasa pengambilan keputusan politik partai tersebut tidak akuntabel dan cenderung memaksakan taklid buta.
Tahun ini, semuanya dimulai dengan sikap netral, lebih tenang dan lebih objektif. Udah nggak ada rasa trauma ataupun rasa fanatik ke pihak manapun. Lebih ke ngerasa lega karena udah pelan-pelan mengenal diri sendiri. Semacam:
"Oh ini toh value yang gue pegang ketika sendirian?"
Tahun 2014, circle gue adalah orang-orang yang mendukung Prabowo. Tapi gue milih menggunakan hak suara tanpa memilih presiden dan nggak berkoar-koar karena menghormati orang-orang di sekitar gue. Meskipun pada waktu itu, gue juga sempat membantu mengawal suara. Tapi rasanya masih nggak sreg dan mengalami kebingungan untuk mengambil keputusan. Konon prinsip dasar fiqih memang mengajarkan memilih yang mudharatnya paling rendah. Akan tetapi waktu itu gue merasa semuanya satu toko cuma beda pintu aja. Jadi bagi gue, milih yang manapun akan sama. Tahun 2019, masih sama. Masih bingung juga. Nggak mantep buat milih. Hari ini, gue udah nggak merasa bingung karena dua hal:
Para capres – cawapres menggunakan pendekatan kampanye yang berbeda. Gue punya banyak chanel untuk mempelajari visi dan misi cawapres. Jadi meskipun visi – misinya tidak sempurna, setidaknya arahnya bisa dibaca.
Ada banyak chanel dari lembaga independent yang membedah visi dan misi capres sesuai dengan kepakarannya. Contohnya Green Peace yang berfokus membahas isu lingkungan. Dari situ gue jadi paham capres mana yang menjaga lingkungan dan capres mana yang visi-misinya sangat ekstraktif.
Meskipun di belakang dua hal yang gue sebut tadi masih ada gerbong oligarki yang perlu dianalisa lagi, tapi setidaknya asas yang gue pakai bukan lagi asas lesser evil atau yang mudhorotnya paling minim. Dalam pemilu kali ini, gue memilih paslon karena keinget hadist:
"Jika kiamat hendak terjadi dan di tangan kalian ada biji tumbuhan, maka jika kalian sanggup menanamnya sebelum benar-benar terjadi kiamat, lakukanlah”. HR. Ahmad No. 12981
Segelap apapun sistem yang kita hadapi, jika kita melihat potensi kebaikan di depan mata, mari kita rawat potensi tersebut sambil banyak berdoa. Semoga kebaikan tersebut tumbuh dengan baik. Gue nggak melihat pemilu ini sebagai satu momen saja. Sebagai bagian dari masyarakat, gue melihat pemilu sebagai tolak ukur kecerdasan komunal kita. Mana celah yang perlu banget kita perbaiki. Mana kebaikan yang perlu kita syukuri.
Ketika bicara kecerdasan komunal, gue nggak mengacu pada secanggih apa teknologi yang kita punya. Tapi lebih pada bagaimana kita punya perangkat budaya yang menumbuhkan sekaligus memberi rasa aman kepada semua orang termasuk masyarakat lemah dan rentan hingga manusia yang paling miskin pun tetap bisa hidup dan bertumbuh dengan baik sebagai manusia. Punya waktu untuk berpikir. Bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
Gue nggak bilang orang-orang miskin nggak bisa bertumbuh jadi manusia dan orang kaya pasti bisa jadi manusia yang baik. Tapi tiap gue ngelihat kehidupan kita sekarang, ada banyak skenario yang memungkinkan manusia tidak bisa bertumbuh dengan baik. Contoh sederhana:
Ada masyarakat menengah yang terjebak kemacetan setiap hari cukup lama sehingga waktu bersama keluarga mereka berkurang. Setiap harinya diberatkan dengan urusan-urusan keuangan. Boro-boro upgrade diri. Otak nggak pernah tenang dan semuanya dihadapi dengan survival mode.
Sama halnya dengan yang miskin. Pendidikan tinggi nggak aksesibel. Ruang hidupnyapun bisa terancam sewaktu-waktu. Belum lagi jika kita melakukan gaslighting dan menertawakan orang-orang yang saking lamanya hidup di survival mode sampai money politics pun kerasa gampang banget masuk ke mereka.
Ini celah peradaban kita. Setiap kali mendesain dunia dalam game, gue selalu berpikir masyarakat seperti apa yang ada di sana? Disiplin ilmu seperti apa yang tumbuh di dalamnya? Apakah mereka punya sistem pemerintahan yang egaliter dan stabil? Jika kita ingin sistem yang egaliter dan stabil, kita harus bagaimana?
Sama halnya dengan dunia nyata. Meskipun variabel bebasnya jauh lebih banyak ketimbang di game, tapi gue belajar juga buat berpikir secara sistem. Let’s say gue muslim yang pengen berkontribusi ke masyarakat dengan warna keislaman gue, gue harus belajar apa agar tidak terjebak ke fanatik buta? Waktu baca buku The Art of Thinking Clearly, gue jadi nyadar bahwa skeptis sama keadaan itu tidak buruk. Justeru kita harus terus menerus skeptis dan kritis sampai kita bisa berpikir dengan jernih. Membedakan mana kekhawatiran yang beneran khawatir, mana kekhawatiran yang dipicu trauma. Lalu menganalisa kekhawatiran tersebut sampai nemu akar masalahnya.
Yang gue khawatirkan hari ini ada banyak. Utamanya karena gue akademisi. Gue khawatir kalau pendidikan tinggi makin susah dijangkau. Kita tahu dengan berubahnya perguruan tinggi jadi PTN-BH, perguruan tinggi seperti punya dua peran sekaligus. Punya peran sosial dengan meringankan UKT Masyarakat miskin sekaligus jadi perusahaan yang dituntut banyak cuan. Padahal skill set dosen atau leader di setiap kampus tuh nggak banyak yang mengarah ke entrepreneurship. Lagi pula membangun Perusahaan itu ya nggak semudah yang kita bayangkan. Pada akhirnya, ada banyak kampus yang masih bergantung pada UKT sebagai sumber pendapatan utama.
Kedua? Gue khawatir kalau ruang hidup Masyarakat rentan tergerus. Pengen menulis ini lebih panjang tapi kok nggak nyaman wkwk. Sebenarnya kekalahan paslon yang gue pilih tuh udah terlintas di benak gue setelah membaca banyak prediksi dan melihat data demografi di Indonesia. Gue nggak pengen nyalahin masyarakat rentan. Nggak pengen menyalahkan akademisi yang dianggap hanya duduk di menara gading.
Akademisi kita sebenarnya sudah banyak yang berjuang. Kalau dibilang “bahasa yang digunakan terlalu intelek dan ndakik-ndakik”, gue sendiri nggak sependapat. Kita kadang-kadang perlu belajar mencerna informasi yang kompleks. Nggak boleh juga kita merendahkan: “Masyarakat kelas bawah pasti nggak mampu ngerti”
Arah jangan begitu. Kalau pakar menjelaskan dengan bahasa yang kompleks, jurnalis yang perlu mengolah biar bahasanya lebih dipahami khalayak. Salah satu hal yang perlu diperbaiki di peradaban kita hari ini adalah jurnalismenya. Keberpihakan kepada Masyarakat rentan belum menjadi arus utama di media.
Meskipun hari ini pola kampanye dialogis masih belum bisa membuat para paslon menang, gue tetap bersyukur. Bagaimanapun pemaparan visi dan misi adalah sesuatu yang perlu diapresiasi.
Sisanya?
Hidayah itu ada yang tiba-tiba datang ke hati manusia. Ada yang datangnya memang perlu dijemput atau dikondisikan. Dengan menata pola pikir Masyarakat, berarti kita membantu memudahkan banyak orang untuk mendapatkan hidayah. Menata pola pikir masyarakat itu bukan memaksakan mereka mengikuti pola pikir kita. Tetapi lebih ke bagaimana kita mengembangkan instrument budaya yang memberi ruang untuk berpikir, membantu masyarakat untuk memperkecil bias, hingga orang yang bisa berpikir jernih semakin banyak. Kita tidak akan bisa sampai pada ketaatan selevel nabi Ayyub A.S. Tapi gue berharap seberapapun miskinnya kita, semoga Allah tetap mendekatkan kita pada kebenaran dan memampukan kita untuk memperjuangkan hal-hal baik.
Gue paham banget bahwa kemiskinan itu membatasi banyak hal. Termasuk imajinasi. Di negara kita, kemiskinan bahkan menghambat manusia meraih pendidikan dan pekerjaan yang layak. Maka jihad-jihad kita tuh selain bikin kajian tentang hal dasar beragama, kita juga perlu membentuk masyarakat yang melek undang-undang dan hak mereka. Paham negara ini harus diarahkan kemana. Paham betapa dampak kota car-centric terhadap kemanusiaan. Paham gimana dampaknya RUU Ciptaker. Beneran. Pemahaman tentang hal-hal semacam ini tuh juga bis akita sebut hidayah. Karena apapun yang bisa memberi kita inspirasi untuk menjauhkan manusia dari keburukan dan mendekatkan manusia pada kebaikan, bisa kita sebut hidayah.
Mungkin kita akan menghadapi musim dingin beberapa waktu. Tapi semoga Allah menjaga kita semua. Semoga kelak kita bisa bernegara dengan lebih baik. Bertumbuh, sejahtera dan punya banyak resource untuk berbuat baik :")
115 notes · View notes
realita-lampung · 11 months
Text
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Buka Festival Pangan Lokal
Tumblr media
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Festival Pangan Lokal dalam rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-42 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023 di Halaman Kantor Gubernur, Jum'at (3/11/2023). Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023 ini mengusung Tema “Air adalah Kehidupan, Air adalah Pangan, Diversifikasi Pangan untuk Rakyat Lampung Berjaya”. Gubernur Arinal mengatakan pemilihan tema ini mengandung makna bahwa air sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Ia menyebut bahwa saat ini Provinsi Lampung tengah menghadapi dampak perubahan iklim El Nino yang menyebabkan kekeringan yang mempengaruhi penurunan produksi pertanian di Provinsi Lampung. Gubernur Arinal berpendapat fenomena tersebut sangat berdampak terhadap harga bahan pangan pokok, seperti beras menjadi tinggi. "Melihat fenomena ini maka kita harus mengambil langkah-langkah agar dampak El Nino tidak semakin meluas dan bisa kita antisipasi khususnya dalam menjaga ketersediaan pangan di Provinsi Lampung," ujarnya. Gubernur Arinal juga berpendapat bahwa Provinsi Lampung menjadi provinsi yang dianugrahi sumber kekayaan alam yang melimpah. Menurutnya hal tersebut dibuktikan dengan Lampung yang memiliki komoditas unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Ia menilai kekayaan tersebut menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan dan lokomotif pembangunan pertanian nasional tercermin dari produksi dan kontribusi pertanian yang masuk dalam 5 besar nasional "Untuk meningkatkan nilai tambah kita perlu melakukan hilirisasi untuk komoditas unggulan yang dimiliki Provinsi Lampung, sehingga produk komoditas pertanian," harapnya. Selain itu, Gubernur Arinal menyampaikan bahwa membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan, sudah menjadi komitmen sejak awal kepemimpinannya yang tertuang dalam misi ke-5 Pemerintah Provinsi Lampung. Hal tersebut menurutnya terbukti dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang terus berupaya untuk memajukan UMKM termasuk UMKM di bidang pangan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan telah dilakukannya Ground Breaking Pasar UMKM Lampung di Komplek Pusat Kegiatan Olahraga PKOR (PKOR) Way Halim oleh Gubernur Arinal pada 30 Oktober 2023 yang lalu. Pembangunan Pasar UMKM tersebut merupakan hasil inisiasi dari Pemerintah Provinsi Lampung dan didukung sepenuhnya oleh dana CSR, Program Kemitraan dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dari 14 BUMN di Provinsi Lampung. Sebagai informasi, Berdasarkan data perkembangan sektor Koperasi dan UKM di Provinsi Lampung, UMKM di Provinsi Lampung tercatat sebanyak 273.457 unit yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit dan usaha menengah sebanyak 376 unit. "Kita berharap jumlah ini akan terus berkembang dan diperbanyak di masa-masa yang akan datang," ujarnya. Gubernur Arinal berpesan bahwa sinergi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan harus terus ditingkatkan, keragaman, aksesibilitas, kualitas hingga keamanan konsumsi pangan masyarakat harus Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Ia berharap kegiatan ini akan menjadi semangat baru bagi kebangkitan ekonomi di sektor UMKM Pangan Lokal untuk terus berkarya Mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya. Lebih dari itu, Gubernur Arinal mengajak semua pihak agar mengkampanyekan Gerakan Selamatkan Pangan melalui “Stop Boros Pangan” sebagai wujud komitmen Pemerintah daerah dalam upaya pencegahan Food Waste di Provinsi Lampung.(Adpim) Read the full article
0 notes
beybella09 · 1 year
Text
Kaget banget waktu pulang dari gramedia mampir dine in sendiri (jauh sebelum belum puasa), malah dengerin obrolan bapak-bapak yang sebenernya nggak terlalu tua banget juga kayaknya, dan gak ketebak bakalan ngomongin hal yang bikin darah mendidih, bingung bahasanya tapi mau marah banget, berasa ikut dijahatin. Nggak tau awalnya lagi ngomongin apa, tapi yang ketangkep jelas dan keingetan banget sampe sekarang ada obrolan gini kurang lebih;
🌚: Ya harusnya istri gua sih santai aja anjir, ngapain ribet, jelas-jelas dia yang gua nikahin, terlepas dr gua mau ngapain lagi diluar sana itukan cuma main-main ajalah, orang ujungnya juga cuma dia yang gua nikahin, menang udah dia, selebihnya mah buat dibawa fun doang
🌝: Lah terus cewek yang suka lu ajak jalan selama ini, apa nonton keluar gitu gak tau kalo lu punya bini?
🌚: Ada yang tau, ada yang kagak, kalo yang tau gua ada bini tapi masih tetep mau ngeladenin gua, berarti dia juga ngerasa sama-sama untung, jadi ok dong kalo di cewenya juga gitu? Tapi biasanya yang gitu gak gua kejar sih, lebih seru yang kagak tau
🌝: Gila, maksudnya lebih dari satu?
🌚: Ya itu namanya pinter baca peluang
Sambil ketawa, dengan bangganya, keren banget emang kaliya menurut dia, suaranya nggak kecil pula pas ngomong👍🏼 Gak ngerti banget konsep pola pikirnya jujur, atau malah nggak mikir kaliya yang begini mah🙏🏼
Semoga bapak yang satunya nggak tertarik nyoba ya pak kalo udah punya pasangan, soalnya justru yang harusnya diganti tuh temen bapak ini, bukan pasangan bapak wkwkwk
Tapi heran banget, detik itu juga cuma bisa ngerasain panas, kayak.. beneran ditemuin lagi didepan mata sama orang kayak gini, bisa ya serendah itu mandang perempuan? Gimana ya, laki-laki yang mirisnya tuh posisinya udah menikah, tapi bahkan cara pandang dia tentang pernikahan begini..
Dari response temennya yang shock, sebenernya udah jelas kalo gabisa dipukul rata semua cowok bakalan kayak gitu, tapi cukup bikin makin takut sih wkwkwk (another trust issues triggering) nggak kebayang harus berhadapan sama manusia yang manis diluar tapi busuk banget gini aslinya, bangga pula👍🏼 dipikir keren gitu apa gimana ya wkwkwk asik gitu kaliya, challenging ngerasa keren, cuma mau do'ain istrinya yang baik-baik, nangis banget jujur, pasti besar harapan istrinya dan banyak banget doa-doa baik juga, yang dia tau suaminya kerja ya buat berjuang, demi keluarga, yaaAllah.
Emang belum paham betul hubungan pernikahan secara langsung, tapi jelas jadi pertanyaan banget makna pernikahan buat orang-orang kayak gini, iya orang-orang🙏🏼 soalnya bukan cuma satu dua jenis manusia begini. Jadi nunjukin kualitas dirinya sendiri juga, serendah apa mandang perempuan, yang bikin sedih tuh apa nggak mikir ya, terlahir dari ibu yang jelas-jelas perempuan, kemungkinan punya saudara ntah kandung ataupun bukan yang juga perempuan, belum lagi kemungkinan nanti kalo mutusin buat punya keturunan bakalan berpeluang juga buat punya keturunan perempuan, kayak.. at least berkaca, gimana kalo orang terdekatnya yang disayang harus ngerasain hal kayak gitu? Boro-boro peduli sih kayaknya, kan sibuk cari "peluang" WKWKWK.
Duh ampun, naudzubillahimindzalik.
Bisa nggak sih manusia sejenis ini tuh sepaket sama kesadaran buat mutusin nggak usah ngedeketin atau bahkan sampe nikah, apalagi sama orang yang emang prinsipnya ya bukan open relationship. Kayak.. go find another person yang emang satu visi misi, yang bisa diajak seneng seneng tanpa terlibat status yang "sakral", biar nggak ngerasa diribetin sama keharusan A B C. Kenapa kalo emang nggak cukup sama satu perempuan berani buat komit sampe ke jenjang itu gituloh, udah salah arti banget. Bahkan masih sempet bilang istrinya ribet wkwkwk, gausah nikah pak, jadi bujangan aja, etapi kasian orangtuanya juga sih ya, nanti ibu bapaknya ngebawelin karena sayang dikatain ribet🙏🏼
Terang-terangan bangga, cerita lagi ngedeketin anak magang di kantornya, abc sampe z yang isinya malah ngespill kelakuan anehnya 😂👍🏼 kalo nggak karena sungkan mikirin waiters yang nantinya jadi harus kerja 2x bersihin meja pasti bakalan milih pindah sih, nggak nyaman banget dengerinnya, bikin energy abis. Berasa nonton sinetron.
Tapi lucunya nggak sedikit juga sih emang orang-orang tuh yang media selingkuhnya makin beragam, wkwkwk dari orang terdekat sampe liat fenomena di medsos ternyata emang selingkuh ya dilakukan secara sadar hey😂🤏🏻 dari seniat itu punya nomer telfon ganda buat disalahgunakan, direct message di medsos, platform gaming, sampe ada yang di DM marketplace juga ajaib banget, demi keep in touch tapi nggak mau ketauan pasangan yang satunya lagi😂 wkwkwk apa coba yaa.
Lucu aja, yang udah seniat itu nutupin sampe harus kucing-kucingan tapi pasti ngakunya cuma khilaf kalo ketauan, belum lagi pas kepergok baru berasa nyesel, bilangnya khilaf, padahal selingkuh mah sadar atuh jelas-jelas, minta maaf juga cuma karena ketauan, bukan bener-bener sadar kalo itu perbuatan salah, everyone deserves a second chance, tapi enggak buat hal prinsipal semacem ini sih, skip🙏🏼
Siapa yang mau hidup berdampingan sama bayang-bayang dikhianatin kayak gitu, belum lagi bawaanya curigaan terus, capek. Nggak usah jauh-jauh ngomongin marriage life, kalo masih pacaran udah ada signal begini sih I'll definitely date myself aja deh udeeeh🙏🏼
Masih nggak paham soalnya, apa yang orang dapetin sih dari nyakitin orang lain kayak gitu? Biar apa?
Nggak bisa sesimple cut aja gitu ya kalo emang udah ada interest sama yang lain tuh, harus lewat jalur nyakitin orang lain dulu tuh kenapa ya? jatohnya malah ada yang dijadiin second choice buat jaga-jaga👍🏼 wkwkwk kalo ini level jahatnya udah bisa bikin setan minder sih agaknya. Bisa nggak sih, jangan egois mau jalanin sana sini, apalagi yang berkedok temen deket lawan jenis tapi perhatiannya, curhatnya ngelebihin sama pasangan sendiri🤪
Nanti bilangnya pasangannya nggak bisa ngertiin, padahal dikomunikasiin juga enggak, yaa jelas lebih tau temen lawan jenisnya yang jadi tempat curhat 24/7 lah gimana sih, udah ketebak alurnya juga, nanti kelewat nyaman jadi lupa daratan🤪🙏🏼
I'll definitely be honest to my partner, totally open with him tentang hal apapun juga nantinya, mungkin lewat pertanyaan atau hal lain yang dia perlu buat tau. Seburuk apapun faktanya kalo berani jujur bakalan 100% lebih baik ketimbang sugarcoating, nggak akan baik juga kedepannya. Karena akupun nggak mau dapet perlakuan kayak gitu, dimanis-manisin buat apa, bukan manisan pepaya, punten 🙏🏼
Semoga dijauhin dari hal-hal kayak gini deh, cuma berharap ditemuin sama orang yang bisa sering-sering bersyukur, mandang ini itu nggak bakal ada abisnya soalnya.
Plus nggak ngejadiin orang sekedar backup plan🙏🏼
Keren dah wkwkwk nggak capek yaa orang-orang ini? Segitu ngusahain banyak hal buat nyembunyiin biar bisa sana sini sama abc-z wkwkwk, angkuh banget berasa semua bakal berjalan sesuai kehendak sendiri👍🏼 berarti kan sebenernya secara gak langsung dia sadar ya, kalo itu bukan hal yang sewajarnya makanya jadi kucing-kucingan 😂
Emang suka susah sadar ya kalo lagi jadi orang jahat? Atau sadar tapi menikmati jadi gas terus wkwkwk, dahlah.
Padahal kalo usahanya yang besar itu bisa dituang ke orang yang tepat, pake cara yang tepat juga bakalan jadi seindah apa cobatu ketemu sama yang sama-sama saling ngusahain hal baik. Besok-besok kalo ngerasa hubungannya kurang fun tuh cari solusinya bareng pasangan pak, bukan nyari dari orang lain.
Yauda, mau tidur. Daritadi udah ngantuk tapi nemu ini di draft, jadi pindahan dulu mumpung inget🙂👍🏼 sambil besok-besok mikir mau pake hashtags apa buat cerita random sejenis ini biar gampang kalo mau baca ulang 🙃
0 notes
payungbercerita · 2 years
Text
Disimpan untuk nanti:)
*Goals : tau mau dibawa kemana rumah tangga*
🌼Kenapa milih aku sebagai pasangan yg potensial?
🌼Visi misi pernikahan
🌼Rumah tangga seperti apa yang ingin dibangun nanti
🌼Sholat subuh berjamaah di masjid?
🌼Tau hak kewajiban suami istri?
🌼Pembagian pekerjaan rumah tangga
🌼Seberapa besar keinginan untuk terus belajar dalam rumah tangga
🌼Ngaji atau engga? Seminggu berapa kali?
🌼_*Kalau ga ngaji*_, apakah bersedia ikut pengajian intensif seperti liqo atau majelis?
🌼Punya murabbi/ustad atau engga?
🌼Keberatan ga kalau aku mau ada taklim/sharing agama dirumah tiap abis sholat subuh/magrib misalnya (cuma keluarga inti)?
🌼Keberatan ga kalau ibadah sunnah jadi ibadah wajib (ex. Tahajud, dhuha)?
*Goals : tau pola pikir dan pola asuh calon*
🌼Pendapat mas tentang papanya mas orangnya gimana?
🌼Pendapat mas tentang mamanya mas orangnya gimana?
🌼Hubungan mas sama papa dan mama?
🌼Pola asuh mas di keluarga seperti apa
🌼Kebiasaan dan tradisi didalam keluarga mas?
🌼Harapan mas setelah punya istri itu apa?
🌼Bagaimana manajemen untuk kunjungan silaturahim kepada orang tua kedua belah pihak?
*Goals : Mental illness*
🌼Apa yang mas tau tentang sakit mental
🌼Punya riwayat sakit mental ga
🌼Keluarga ada yg punya riwayat sakit mental ga
🌼Sakit apa? Apakah sudah dalam tahap pengobatan? Apakah sudah sembuh?
*Goals : Financial*
🌼Arti harta menurut mas?
🌼Pendapatan dari satu pintu atau ada usaha lain?
🌼Kerja dimana dan nominalnya berapa?
🌼 *_Misal pendapatannya dibawah UMR_* Menurut kamu mas, uang segitu cukup gak buat keperluan berdua
🌼Ada tabungan atau engga
🌼Ada kemungkinan di PHK/pensiun dini/pindah kerja?
🌼Ada kemungkinan turunnya pendapatan ga?
🌼Investasi harta kemana aja biasanya?
🌼Planning pengembangan financial kedepannya seperti apa?
🌼Biasanya pendapatannya digunakan untuk apa aja?
🌼Punya hutang/cicilan atau tidak? Berapa? Bagaimana rencana melunasinya?
🌼Istri boleh kerja atau tidak?
🌼Aku kan kerja ya, punya penghasilan sendiri. Itu gimana? Ngerasa keberatan ga? Dan ada perasaan minder ga kalau istri punya pendapatan?
🌼 *_Kalau ga keberatan_* , alokasi pendapatan aku buat apa? untuk keperluan aku pribadi atau untuk bantu kamu dalam perekonomian keluarga?
🌼Pengelolaan keuangan siapa yang pegang nanti?
🌼Masih punya tanggungan keluarga yg dibiayai?
🌼Pembagian keuangan antara kita, orangtua dan mertua?
🌼Tempat tinggal ikut orangtua atau kontrak?
🌼Kamu tau aku saat ini ada cicilan rumah, tapi rumah itu niatnya mau aku berikan untuk orangtua, kalau semisal kita tinggal kontrak memungkinkan ga kira2?
🌼Kalau kita tinggal misah, adakah keluarga yg mau diajak tinggal bareng sama kita?
🌼Kalau semisal antara aku dengan bapak/keluarga kamu ada masalah, gimana cara kamu melerainya?
🌼Kalau aku, aku mau konsep hubungan yg dibangun kaya organisasi, ada dimana kita harus ngerumusin apa yg harus kita lakukan, apa yg perlu dievaluasi perberapa bulan sekali, dan ada laporan keuangan bulanan juga supaya ga ada negatif thinking dengan anggapan "istri boros", kira2 berkenan ga?
*Goals : Konsep pernikahan*
🌼Niatnya mau nikah kapan? Harus nunggu selesai kuliah atau gimana?
🌼Konsep pernikahannya seperti apa? Mewah atau sederhana? Dengan adat tradisional lengkap atau engga? Budgetnya berapa?
🌼Kalau ada niat menikah dalam waktu dekat, jujur aku gapunya banyak tabungan. Karena tabungan kemarin banyak terpakai untuk DP rumah.. Untuk biaya resepsi dan akadnya nanti gimana?
🌼Punya riwayat penyakit ga?
*Goals : Kehangatan dalam hubungan*
🌼Kemampuan mas dalam menghandle emosi udah sejauh mana? Mas emosian atau engga?
🌼Kalau marah gimana? Maunya diapain? Redanya gimana?
🌼Biasanya kalau ada waktu luang, mas ngapain?
🌼Gimana cara mas menyelesaikan masalah?
🌼Gimana cara mas mengambil keputusan?
🌼Kelebihan dan kekurangan mas
🌼Tingkat cemburu 1-10?
🌼Punya mantan atau engga?
🌼Punya teman/sahabat dari lawan jenis ga?
🌼Gimana kalau mantan menghubungi kembali?
🌼Gimana kalau ada teman lawan jenis yg ngajak bertemu berdua aja?
🌼Gimana kalau salah satu dari kita berselingkuh?
*Goals : Arah pengasuhan anak*
🌼Mau punya anak atau tidak? Berapa?
🌼Mau ada program KB atau engga
🌼Pentingkah jenis kelamin anak?
🌼Pola asuh yang ingin mas terapkan ketika punya anak nanti
🌼Kalau udh punya anak, istri boleh kerja ga?
🌼Kalau istri kerja, yg momong anak siapa?
🌼Gimana kalau Allah tidak takdirkan untuk punya keturunan? Solusinya apa?
🌼Adakah niat adopsi?
🌼Apakah ada keinginan poligami?
*Goals : Orientasi Seksual*
🌼Seberapa penting peran seks dalam sebuah pernikahan menurut mas
🌼Ada riwayat penyakit menular seksual ga
🌼Ada masalah kebersihan seperti jamur/bakteri di organ intim ga
🌼Gimana cara mas mempersetubuhi pasangan nanti? (karena ada yg dengan kasar, dijambak, blm basah langsung masuk, udah selesainya pada lecet merah2 dan perih)
🌼Definisikan pelecehan mental, verbal, dan emosional
372 notes · View notes
lebensmoode · 4 years
Text
Tumblr media
Mengingat schedule aing yang.... yang...
Bentar. Sejak kapan hidup hamba punya schedule?
Sejak aing kehilangan pekerjaan, keseharian gue tuh ibarat mengundang band rock metalika untuk nyanyi di kondangan orang nikah yg pake konsep royal wedding.
✨ H a n c u r ✨
Kadang jadi kalong. Kadang jadi bunglon. Seringnya jadi-jadian sih, karena beneran gak terarah gitu aktivitasnya. Target gak aing setting. Progres apapun nihil. Achievement apalagi. Masih mending kayaknya hidup kecoa terbang yang punya visi misi nakutin orang orang di sekitarnya. Lumayan kan memacu adrenalin umat manusia tanpa harus ke dufan. Tuh, lebih bermanfaat hidupnya.
Oke mulai oleng.
Tadi gue gak sengaja pas ngescroll home yt ada video seorang cewe yg buat challenge "menerapkan jadwal hidup seorang Haruki Murakami dalam seminggu". Tiga hari pertama beliau rasanya kek mau mati ceunah pengen give up. Tapi di hari keempat sampe ketujuh, perubahan positifnya baru beneran kerasa. Salut 👏👏👏
Lantas sisi songong dan gataudiri gue pun bergejolak. Pengen coba challenge nya juga. Punya schedule ala ala pakde Haruki. Dengan sedikit perubahan tentunya, karena aing tidak mungkin bisa lari 10km hahaha becanda nih pakde hahaha 😭. Mungkin gue akan ganti dengan senam, atau latihan dance, atau zumba. Gimana? Gimana??
Trus kan, bagian nulis 4 - 6 jam itu juga gue khawatir. Ya emang sih gue suka nulis. Tapi kalo setelah 6 jam yg gue dapati cuma "what the hell am i writing?" tuh hmm keknya terlalu (((((boros waktu))))) seperti yg selama ini maneh lakukan hw. Mungkin di awal bakal diisi dengan latihan lagi ngetik sepuluh jari, ngumpulin ide menulis, atau belajar bahasa asing aja sekalian yekan.
Nah kekhawatiran terakhir adalah jam 9 teng tidur. Jam... sembilan... teng...! Ini part tergatel yg bikin aing insekyur bisa gak yaaa bisa gak yaaa duh. We are talking about manusia nokturnal ini masalahnya bun. Yang ada aing bangun jam 9, bukan tidur jam 9 😳. Tapi ga boleh. Namanya juga challenge, aing harus kudu siap dengan segala perubahan dan konsistensi dan komitmen dan persistent dan dan dan bentuk keseriusan lainnya.
Tujuan aing menulis kesongongan mengikuti challenge ini adalah supaya tida ada alasan bagi gue untuk menyerah di tengah jalan. Dan kalo ada angin angin gak enak menyerang tuh biar aing teringet...
"Eh lur lu udah nulis niat dan tekad lu mengikuti challenge ini dan udah dibaca sama seantero warga Tumblr yang budiman. Di mana rasa malu lu? Di mana rasa tanggung jawab lu, turmijah? Hah? Jangan manja! Selesain sampe tamat!!!"
Nah begitu kira-kira.
Dan rencananya, gue akan mulai challenge tsb saat drama dismenore ini berakhir. Karena yakali punya schedule begitu saat period. Pakde mungkin bisa praktekin terus itu schedule rutin tiap hari tanpa jeda. Beliau kan tidak disamlekumin sama tamu spesial tiap bulan.
Iya bagus hw, alasan teroosss :)))
So maybe i will start on Monday. Gue rasa senin ntar segala perih nyeri ini sudah berakhir. Oke deh senin. Yap.
.
.
.
TRUS KENAPA GUE UDAH DEG DEGAN AJA DAH AAAAH MULAI JUGA BELUM. TOLONG.
Maaf ya yg sudah terlanjur baca dan menemukan bahwa tulisan ini amat sangat penting................... untuk diskip aja sejak awal tadi :'>
Baiklah. Demi perubahan yg lebih manusiawi 💪❤️
18 notes · View notes
ninisaaasblog · 4 years
Text
PENTINGNYA TAUHID
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Inget kata-kata ustadz Maududi. Kata beliau beruntunglah kalian beriman di zaman sekarang. Mungkin jika kalian hidup di masa Rasulullah kalian gak akan kuat, keimanan di zaman Rasulullah itu harus kuat. Ana dalam hati mikir...Bener juga di zaman sekarang keimanan seseorang hanya diuji dengan bangun pagi melawan dinginnya pagi dan kantuk untuk berangkat sholat subuh. Tapi itupun hanya separuh, malah segelintir manusia aja yang mampu.
Gimana di zamannya nabi?
Yang harus bertempur berjihad melawan kedzoliman-kedzoliman kaum musyrikin?
Dipukuli, dilempari dengan batu, disiksa hampir mati hanya karena keimanan mereka.
Beberapa sahabat memiliki bekas luka akibat siksaan-siksaan itu.
Sekarang? Boro-boro..
Disuruh berhijab aja banyak yang ogah.
Disuruh angkat celananya diatas mata kaki dianggap gak keren,
Disuruh panjangin jenggot dianggap dekil & kumal gak rapi.
Disuruh berdiam diri di rumah menjaga rumah serta kehormatan rumah tangganya serta keluarganya bilangnya bosan, gak gaul, mau cari nafkah katanya, padahal ia memiliki suami yang bekerja keras membanting tulang.
Disuruh menuntut ilmu aja mereka ogah bilangnya gak ada waktu, sibuk cari nafkah.
Dari sekian banyak syari'at islam aja banyak yang menolak.
Dari sekian banyak syari'at islam aja masih banyak yang ogah-ogahan.
Sholat masih setengah-setengah, kadang dzuhur kadang hanya maghrib doang.
Puasa panas dikit udah gak kuat.
Zakat tak mampu karena banyak hutang gara-gara memenuhi hawa nafsunya.
Kuburan ditinggikan dianggap keramat, bisa mengabulkan do'a katanya.
Tanem kepala kerbau buat pembangunan jembatan biar pembangunannya lancar, katanya biar si kunti kagak ngamuk.
Sedekah ke laut katanya biar hasil bumi makin berlimpah, padahal yang berhak disedekahi bukanlah laut melainkan orang fakir miskin.
Laahawlawalaa quwwataillabillah...
Tauhid melempem, jangankan ibadah, didatangi makhluk halus aja udah lari terbirit-birit.
Sakit tak kunjung sembuh mendatangi dukun.
Lewatin rumah kosong aja bilangnya "misi... numpang lewat".
Lebih hormat, lebih takut sama jin daripada Allah pemilik seluruh alam.
Lihatlah betapa iman di zaman sekarang itu tipiiis setipis helaian rambut yg gampang sekali putus.
Tauhid kita masih lemah.
Yuk perbaiki tauhid...
Yuk belajar ilmu...
Kuatkan tauhid...
Jika iman ini kuat, jika tauhid kita teguh, maka syari'at islampun akan perlahan kembali seperti dahulu!
Karena pondasi kita dalam beragama adalah tauhid. Tanpa tauhid islam seperti buih di lautan.
🔄@IslamAdalahSunnah |Barakallahu fiik
9 notes · View notes
faramuthiaa · 5 years
Text
Wanita Sebagai Pewaris Peradaban
25 Oktober kemarin, almamater saya, ISLAH (Ikatan Silaturahmi Alumni Husnul Khotimah) sempat mengadakan acara sekolah ibu di Mesir, dengan mengundang pak Cahyadi Takariawan sebagai pematerinya. Beliau adalah seorang konsultan pernikahan dan keluarga. Materi yang beliau sampaikan sangat menginspirasi, oleh karena itu sayang sekali jika hanya segelintir orang yang mendapatkannya.
Tulisan ini saya buat, dengan menambahkan beberapa opini saya di banyak perkataan pak Cah untuk mewakili keseluruhan materi acara sekolah ibu. Sekedar sharing, semoga bisa diambil manfaatnya.
-------------------------------------
"Menjadi akhwat harus kuat dan pintar, kamu tidak hanya akan menjadi seorang pendamping, melainkan partner sesosok manusia lain untuk membangun peradaban. Sebagai seorang teman ibadah, teman mengokohkan diri pasanganmu yang akan menemukan garis finish bersama yaitu membangun generasi yang gemilang."
Sekolah ibu; layaknya sekolah kehidupan yang prosesnya memakan waktu setiap hari, namun berpotensi memberikan dampak besar bagi peradaban.
Berbicara dengan kata peradaban tentunya bukan hanya perjuangan menghasilkan bibit unggul untuk mengubah dunia setahun kedepan, melainkan sampai seratus tahun kedepan.
Ketika kita memakai konteks akhwat (agar beban dan tujuan akhirnya terasa lebih besar) sebagai pewaris peradaban, tentunya kita sudah harus selesai dengan urusan diri sendiri seperti beban-beban masa lalu, serta beberapa hal yang masih dirasa kurang dari pribadi.
Agar nantinya setelah menikah kita bisa memikirkan hal yang lebih besar seperti mendidik dan menciptakan generasi yang potensial dalam membangun peradaban islam.
Mengutip perkataan pak Cahyadi Takariawan, bahwa strong person itu lahir dari strong family, dan adanya strong family juga salah satunya karena peran seorang ibu yang sangat besar dan visioner.
Menjadi seorang calon ibu/ibu di masa kini, tentunya kita harus bisa menyelaraskan antara urusan rumah dan membangun peradaban. Anggapan seperti, "Ah, boro-boro ngurusin peradaban, mikirin besok masak apa aja udah pusing.", jika kita telaah dari fungsi seorang ibu, tentunya ini anggapan yang sangat tidak relevan. Sebab, mengurus rumah dan membangun peradaban adalah dua hal yang tidak saling meniadakan, melainkan saling selaras.
Oleh karena itu untuk tetap menjaga agar kedua hal ini selaras, dalam berumah tangga perlu adanya 3 lapis yang harus dipahami. Lapis pengetahuan, lapis kesadaran, dan lapis aplikasi. Pertama, seorang ibu harus mengetahui dengan benar visi dan misinya untuk membangun sebuah peradaban. Kedua, seorang ibu harus sadar bahwa pengetahuan harus dibarengi oleh kesadaran, bahwa ia tetaplah seorang ibu yang meski dengan tugas mengurus rumah, ia tidak bisa mengabaikan mendidik anaknya sendiri. Sebaliknya, walaupun ia memiliki keaktifan di luar rumah, ia juga harus sadar bahwa rumah tetaplah tempat ia pulang dan membangun peradaban. Ketiga, adalah aplikasi dari seluruh pengetahuan dan kesadaran yang ia miliki.
Menelaah dari sebab-sebab keluarga menjadi kuat, ada beberapa prinsip strong family yaitu diantaranya adalah hubungan suami istri yang kuat menjadi sentral dalam membangun keluarga. Anak-anak akan tumbuh optimal jika memiliki lingkungan dan keluarga yang bisa memberikan efek baik baginya.
Sebagai calon ibu, kita perlu mengerti bahwa ada beberapa fase dalam sebuah keluarga. Fase pertama, saat hanya berdua dengan suami. Fase yang sedang senang-senangnya, waktu hanya untuk berdua. Lalu datang fase kedua, saat sudah dikaruniai seorang anak. Fase inilah yang menuntut seorang ibu harus bijak dan pintar mengetahui perannya. Ia harus tetap sadar, meski telah menjadi seorang ibu, ia juga adalah seorang istri bagi suaminya. Sehingga ketika seorang ibu sudah paham peran, maka kewajiban sebagai seorang istri juga masih dia tunaikan dengan baik.
Fase ketiga adalah ketika anak sudah mulai memasuki sekolah. Disini diperlukan kerjasama yang baik antar ayah dan ibu, sebab waktu tidak lagi hanya milik berdua lagi, tetapi juga milik si buah hati. Fase keempat, fase yang banyak disalahpahami dan banyak ujiannya; ketika anak sudah mulai remaja. Disinilah diperlukan konsentrasi penuh dalam mendidik anak remaja. Salah satu yang harus diketahui para ayah dan ibu adalah ketika seorang anak remaja menolak sebuah perintah atau kebijakan yang telah ditetapkan, itu bukan berarti ia membangkang. Melainkan ia hanya menggerutu, oleh karena itu diperlukan konsentrasi besar dalam memahaminya.
Fase kelima, selanjutnya ketika anak sudah menikah. Diperlukan pemahaman juga ketika melepaskan anak yang ingin menikah, senagai ayah/ibu, ketika sudah memiliki visi misi membangun peradaban, maka mereka akan siap kapanpun untuk melepas anaknya. Sebab, nilai-nilai baik sudah tertanam di pribadi anaknya tersebut. Fase keenam, adalah ketika seluruh anak sudah menikah dan kembali menghabiskan waktu berdua sebagai kakek dan nenek. Fase terakhir, adalah fase dimana salah satu dari pasangan sudah kembali lebih awal menuju Tuhan. Seluruh fase ini, perlu dipahami dan dimengerti dengan baik, perlu disiapkan visi misi membangun keluarga, agar siap kapanpun dengan perubahan yang terjadi.
Selain fase-fase keluarga yang sangat penting untuk dipahami, ada 4 hal yang harus dihindari dalam kehidupan berumah tangga, yaitu saling mengritik, saling mencela, saling menyalahkan, dan membangun benteng. Ketika sudah memiliki 4 hal ini, perlu adanya kesadaran dan kedewasaan yang dibangun. Ketika tidak bisa mengembalikkan ke kondisi semula yang harmonis, ada baiknya jika meminta saran dari anggota keluarga/bahkan teman yang dirasa memiliki kekuatan dalam menjalin komunikasi.
Memahami pasangan, memahami mertua, memahamkan orang tua sendiri tentang bagaimana kehidupan rumah tangga yang nantinya akan dijalani, seperti apa visi misinya, apa saja tujuan dan targetnya tentu tidak serta merta bisa dibangun dalam waktu yang cepat. Perlu pemahaman yang dalam untuk bisa berkomunikasi dengan semua pihak keluarga, terkhusus pasangan sendiri. Atas sebab ini, kita perlu memahami apa itu 'Bahasa Cinta' dalam keluarga.
Bahasa Cinta adalah cara mudah berkomunikasi, cara simpel memahami satu sama lain agar bisa meminimalisir hal yang tidak menyenangkan terjadi. Ada 5 bahasa cinta, diantaranya adalah affirmasi/kata-kata, pelayanan, quality time, hadiah, dan sentuhan fisik.
Jika kita bisa memahami apa bahasa cinta pasangan kita, maka tidak akan ada anggapan, "Suamiku/istiku tidak romantis.", tapi ketika kita sudah paham, maka kita akan menjadi sosok paling romantis di hidup pasangan kita.
Seorang suami yang bahasa cintanya adalah pelayanan, ia tidak nyaman ketika sepulang dari kerja istrinya belum menyiapkan apa-apa untuk dimakan. Namun, suami yang bahasa cintanya adalah quality time, ada/tidak adanya makanan di atas meja tidak akan berpengaruh. Sebab, suami dengan bahasa cinta quality time sudah sangat bahagia apabila istrinya menemaninya kemanapun dia pergi. Berada disampingnya, sebagai istrinya sudah sangat cukup bagi suami dengan bahasa cinta quality time.
Lain halnya dengan suami yang bahasa cintanya hadiah. Seorang istri harus sering memberikan hadiah, karena menurut suaminya itulah hal paling romantis dalam suatu hubungan. Sehingga, hadiah menjadi momen untuk menambah tangki cinta suami yang memiliki bahasa cinta hadiah. Seorang suami yang bahasa cintanya adalah kata-kata, ia sangat senang jika diberikan puisi-puisi indah dan gombal dari istrinya. Ia tidak butuh hadiah, pelayanan dan quality time karena yang paling dianggapnya penting adalah kata-kata dan rayuan istrinya. Versi lain lagi, ketika suami memiliki bahasa cinta sentuhan fisik, maka dia akan sangat senang saat sepulang kerja ia bisa merasakan istrinya ada disampingnya, menggait tanggannya, dan menyandarkan bahu padanya.
Begitupun sama halnya bahasa cinta yang dimiliki oleh seorang istri yang harus dipahami oleh suaminya. Jika bahasa cinta pasangan sudah kita ketahui, maka akan lebih mudah untuk berkomunikasi. Tentunya bahasa cinta ini juga bisa diaplikasikan ketika ingin berkomunikasi dengan orang tua, mertua, dan lain-lain.
Dari pemaparan-pemaparan terkait edukasi menjadi seorang ibu yang ideal dan bisa mewarisi peradaban, begitu pentingnya kita terus belajar sedari muda akan hal-hal yang bisa menjadi bekal rumah tangga nantinya. Oleh karena itu, sekolah ibu sama sekali bukan hanya untuk mereka yang sudah menikah, melainkan sangat bermanfaat jika diikuti oleh mereka yang belum menikah. Agar bisa banyak mengevaluasi diri sendiri sebelum nantinya menjadi manusia dengan dua peran; seorang istri dan seorang ibu.
Selamat belajar, para calon ibu pewaris peradaban!
Oleh: Faramuthya Syifaussyauqiyya
Sumber: pak Cahyadi Takariawan
Kairo, 28 Oktober 2019 || 1.48 am
584 notes · View notes
kurniawangunadi · 5 years
Text
RTM : Seperti Pasangan Orang Lain
Jika kamu melihat seseorang itu begitu baik ketika menjadi pasangan orang lain, kemudian kamu berandai memiliki hal yang serupa, hati-hati. Karena kamu telah membuat sebuah standar tak tertulis bahwa keluarga yang kamu bina nanti, akan serupa dengan keluarganya.
Barangkali, di keluarganya. Semuanya tampak sempurna, meski kita tahu pasti ada saja masalah yang dihadapi. Tapi, masalah itu bukanlah masalah yang kita rasa, tak seberat apa yang kita hadapi.
Saat kita masih resah pada kemampuan finansial yang pas-pasan, boro-boro beli mobil. Kita masih mengandalkan motor pemberian orang tua sejak zaman kita kuliah. Saat kita masih harus bekerja berangkat pagi pulang malam, mereka menjadi pengusaha yang juga aktif di media sosial. 
Saat ini, kita melihat keluarganya sangat berdaya. Sebuah rumah tangga yang mirip dengan gagasan yang kita miliki. Visi misi besar yang juga ingin kita jalani. Kita bermimpi akan memiliki pasangan serupa dengan pasangannya. Yang mendukung jalan kita untuk berkarya, meraih pendidikan tinggi, aktif bermasyarakat, membuat gerakan-gerakan hebat. Semua hal yang membuat kita merasa bahwa keluarga yang berdaya adalah yang seperti itu.
Kita bermimpi memiliki pasangan serupa dengan pasangannya. Yang pekerjaannya telah mapan sehingga tidak perlu repot memikirkan bagaimana dapur bisa terus mengepul. Tak perlu memikirkan biaya kesehatan yang teramat besar. Tak perlu berpanas-panasan karena sudah bisa beli mobil. Apalagi harus bingung kontrak rumah.
Kita berandai, memiliki pasangan yang serupa dengan pasangannya. Sosok yang kita harapkan akan membuat semua visi misi rumah tangga yang kita punya menjadi kenyataan.
Nyatanya, nanti kamu akan menghadapi realita yang mungkin tak sama. Bahkan mungkin sangat bertentangan dengan harapanmu.
(c)kurniawangunadi, 28 Oktober 2019
488 notes · View notes
adoctobepullet · 3 years
Text
Memimpikan Hidup-Menghidupi Mimpi
Teringat sebuah kejadian yang sudah cukup lama, yaitu seleksi salah satu beasiswa asrama, walaupun Allah belum menakdirkan aku menjadi salah satu bagian darinya, tapi aku sudah bersyukur mampu bertahan sampai tahap wawancara. 
Waktu berjalan, siapa sangka bahwa saat ini aku menjadi salah satu bagian dari program tersebut. MasyaAllah indah sekali bukan rencana-Nya? 
Proses seleksi beasiswa ini memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang menurutku sangat berharga. Kok bisa si? Nah aku mau bercerita tentang beberapa pertanyaan yang ditanyakan ketika SCA. Bagiku sangat menohok dan menuntut saya utuk berpikir keras.  
Pertanyaan pertanyaannya yaitu kurang lebih (bcs dah lupa hehe) diminta untuk berpikir mau jadi apa pada usia 25 tahun, berada dimana pada usia 40 tahun, dan sedang apa kita di usia 60 tahun. Hayo! Udah dipikirin belum? Hmm atau boro boro mikirin masa depan, mikirin doi aja keteteran, buang dulu yang kek gitu wkwk. 
Dari rentetan pertanyaan itu, bisa disimpulkan dan ditarik benang merahnya yaitu sebuah statement "Hidupmu sudah hidup?"  Tujuan hidup kita apa sih? Ketika hidup hanya mengikuti arus pada umumnya, kuliah ya kuliah, kerja ya kerja, easy going aja gitu, tanpa adanya target, rencana, dan tujuan. Ya gitu gitu aja, yang penting buka mata dan ngelakuin apa yang bisa diakuin?  Bangun tidur, ngelakuin rutinitas, dan kembali tidur lagi. Gitu aja terus, sampe ajal menjemput? Sebenarnya apakah hakikat hidup seperti itu?  Atau ada yang lebih urgent??  Hoho
Dulu sebelum mendapati pertanyaan itu, kurang lebih aku adalah salah satu orang yang bisa dikatakan mengikuti arus. Bukan yang enggak pedulian juga, tapi lebih cenderung sebagai orang, yaudah pikirin aja dulu hari ini, a.k.a bukan pipel pipel visioner. Besok ya dipikirin besok.  But, semenjak baca dan mengisi pertanyaan itu, sedikit demi sedikit mulai ku mulai benahi hehe. Benteng benteng mulai ku dirikan, ranting ranting mulai ku susun, dan ibadah yaumi mulai kubangun.
Ternyata, target atau perencanaan itu perlu, kita harus menciptakan visi besar dan mengeksekusi misi misi, agar mimpi mimpi yang kita rancang bener bener bisa comes true. Enggak sebatas hanya ingin dan berujung angan, haha. Tetep dimulai dari hal hal yang kecil dan jangan takut mencoba, apalagi takut gagal. 
Kalo ditanya "Apa mimpi hidupmu?" Tentu tak terpas dari QS. Adz -Dzariyat :56 dan seluk beluk aspek hablum-minannas. Kalo dipikir pikir lagi dibalik kalimat "Menghidupkan mimpi-Memimpikan hidup" Hanya empat kata, nampak sederhana bukan? Ya iyalah kalo cuma dibaca. Coba deh ditelaah dan direnungkan. Jangan salah di dalamnya berujung pada sebuah titik berat. Kau tau? lebih berat dari rindu Dilan kepada Milea wkwk.
Dream is a long-life journey untuk menghadapi masa yang penuh tantangan, kekhawatiran, ketakutan,  kefanaan, kebermanfaatan, kebahagiaan, atau segala hal yang penuh misteri. Semua kondisi itu kita yang menciptakan, tentu tak lepas dari skenario-Nya dan kita yang tanam maka kita pula yang tuai.  Akan seperti apa, akan bagaimana, atau akan berakhir dengan  predikat apa mimpi dan hidup kita? Nah, disini  jawaban untuk pertanyaan titik berat terpecahkan. Ya, pertanggungjawaban. Bagaimanapun cara kita menghidupkan mimpi, hanya kepada Allah-lah sebaik baik kembali, maka pastikan bahwa titik akhirnya adalah surga-Nya. a
The last but not least. Selamat memimpikan hidup dan menghidupkan mimpi. Karena sejatinya diri kita bukanlah seutuhnya milik kita. Kita adalah milik orang tua yang ditunggu baktinya, Kita adalah milik masyarakat yang ditunggu kontribusinya, dan kita adalah milik Allah yang sekali lagi ditunggu pertanggungjawabannya.
0 notes
andrasthehun · 2 years
Text
Child Prodigies of Hungary
March 21, 2023 The Hungarian piano prodigy gave a sensational concert at the Carleton Dominion-Chalmers Center on March 15, celebrating the anniversary of the Hungarian revolution of 1848. The Hungarian Embassy sponsored the event with the Ambassador from Hungary introducing Misi Boros, a twenty-year-old virtuoso pianist, his first time in Canada. A reception preceded the concert with Hungarian…
View On WordPress
1 note · View note
novitaeva · 4 years
Text
Mereka yang pergi dan yang datang di 2020
Thank you, next.
Sebuah lagu dari Ariana Grande yang menjadi favorit gue semenjak rilis sampai saat ini, buat gue ini lagu maknanya dalem banget. Thank you for coming, good bye!, and... next.
  Tahun 2020 berjalan dengan cukup apik pada awalnya, IPK lumayan, teman kerja tetap asik, sehat, bahagia, dan… siap mulai semuanya.
Lalu, disinilah cerita dimulai. Postingan ini gue dedikasikan untuk mereka yang baru datang dan yang pergi meninggalkan gue di tahun 2020. Tentu saja yang kalau mereka gak ada, 2020 tidak akan berkesan. Walau tentunya tidak banyak orang yang hadir seperti 2019 dimana mulai kuliah dan banyak magang. But here we go...
Bittersweet 2020
  Yang datang:
Pagi itu seperti biasa gue dateng mepet waktu apel pagi kantor, untuk absen dan lari naik tangga ke lantai 3 naro tas itu itungannya sangat pas-pasan. Ketika diruangan sekilas gue lihat rekan kerja kami yang baru sudah hadir disana, duduk sendirian di pojokan kursi ruangan tengah. Boro-boro gue sempet nyapa nyapa, 10 detik lagi gue telat baris aja, udeh dah tuh masuk barisan apel depan gerbang (jadi tontonan pinggir jalan). Jadilah sepanjang apel gue mikirin dia “bakalan kayak apa ya dia, berhubung dia lebih tua dari gue apakah bisa kita temenan….”.
 Dan di penghujung 2020 gue jatuh cinta (literaly) sama dia, she is best of the best! Banyak banget momen dimana gue sangat terharu....
“aku mah ayo Nov” “jadi gimana? Aku ngikut Novi aja” sungguh ngalahan. “tenang aja, tadi udah bagus kok, gapapa jangan panik, sudah berlalu” pas dia kebanjiran bacotan gue di momen pertama gue jadi moderator acara.
“ayo, Novi pasti bisa gini doang”
Tumblr media
Gue beruntung banget ngerasain punya kakak cewek seperti dia. Teh, ketika gue bilang lu cocok jadi kakak gue, maksudnya karena hal diatas, bukan hal lain, duh wkwk.
Kalau saja kita gak pernah ketemu di 2020, gimana lagi gue bisa bertahan dalam gempuran pandemi dan kesedihan mendalam ditinggal Inggit dan Dian, tanpa kehadiran teh Winnie yang rela banget gue spam WA-nya untuk hal receh gak penting, teh Winnie tempat gue ngadu pas di-bully oleh para kampretors di Kantor (walau kadang ujung2nya ikutan ngebully), teh Winnie yang sabar banget dengerin bacotan gue disaat gue kena anxiety attack karena mendadak dikasih tugas Narsum, teh Winnie yang bersedia ngelarin tugas kator sampe malem agar besoknya bisa ke Dufan bareng gue, selalu bisa nyautin becandaan receh gue, dan banyak hal lainnya. Thank you for coming into my life as a good sister of mine.
Ayo, agendakan keluar kota lagi di 2021 Teh!!!!! :”) 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masuk di bulan kedua, kami kedatangan teman magang lagi yang ternyata kali ini jadi magang terakhir di 2020.
Seperti biasa gue punya tim yang nantinya akan bekerjasama bareng untuk menyelesaikan laporan.
Pada dasarnya tentu saja gue selalu berteman baik dengan semua mantan tim sampai saat ini, bahkan salah satunya jadi sahabat dekat. Ekspektasi gue gak muluk, semoga selalu bisa berteman dengan Ryan sampai jauh hari.
Dan ternyata….
Memang betul sih sampai jauh hari, tapi bukan sebagai teman melainkan musuh wkwk. Kayaknya kalau diibaratkan judul lagu, kita tuh air dan api-nya Naif???
Pernah suatu siang di pantry lagi rame co-worker makan siang, terus gue WA temen-temen magang untuk gabung maksi bareng dan bilang ke orang di pantry “eh eh, magang mau gabung yaa, ajakin ngobrol dong soalnya mereka pada sungkan nih orangnya” dan ketika Ryan masuk pantry, langsung dong nge-bully Alfian. Gak terima, Alfian protes saat itu juga “KATANYA PADA SUNGKAN, NOV!” yah… ngakak juga kalo diinget.
Bisa dibilang 2020 tanpa Ryan ibarat kebun yang cantik tanpa pohon rambutan alias kalo gak ada ya gak apa-apa lah.
BECANDA.
Tumblr media
Gue betul-betul mau berterima kasih karena sudah jadi orang yang sangat sabar, bisa terus-terusan bikin gue kaget sama improvementnya, bisa diandalkan dan dimintai pendapat/solusi, kasih masukan yang sangat berguna, bisa konsisten nge-bully gue, auto-nunduk pas foto wkwk, mau diajakin short escape ke Dufan 2 kali, membuat gue merasa digandeng Oh Sehun, dan yang paling penting tetap berteman sampai saat ini (karena lu sudah ceklist option YES saat itu, semoga lu tidak menyesal wkwk).
Pada awanya gue agak takut, apakah Ryan masuk kategori datang atau pergi di 2020 karena beberapa waktu lalu kayaknya gue membuat kesalahan yang berakibat tensi pertemanan se-grup(?) jadi renggang dan 2020 belum berakhir nih, tapi semoga gue gak pernah harus edit section ini. Aamiin.
Btw,
“Misi kalo tiba2 besok gue ga jadi bareng bokap gimana ya?”
“Kalo tiba2 gue kabarin jam 7 gitu lo bisa puter arah ga?”
“Maap agak kurang ajar jujur”
eh mohon maap, bukan agak tapi banget ni Pak. Mohon analisanya dong netijen yg budiman :)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next,
Yang pergi:
Jujur nulisnya susah banget ni karena sampe ngabisin tissue se-box. Nulisnya 20 menit, nangisnya 20 jam.
  *inhale – exhale*
 Oke, untuk Dian…
Tumblr media
 Bisa dibilang gue manusia yang paling beruntung karena selain dikasih teman kerja yg kompeten, juga dikasi sahabat seperti Dian.
Dian yang selalu ada….
  Selalu ada kapanpun dan dimanapun walaupun di 2020 kita yang kebanyakan WFH, tapi tetap aja hidup gue diisi oleh Dian Dian dan Dian lagi. Gimana bisa coba?
Saat awal ketemu Dian gue tidak berekspektasi bahwa kita akan menjadi sahabat karena saat itu dia sangat pendiam dan teman-teman gue itu berisik semua (Magang angkatan I dan II). Awal pertemuan kita gue dalam posisi magang dan Dian adalah pegawai baru jadi kita sama-sama pegawai baru di tahun 2019.
  Satu hal, Dian itu seorang Intel di Badan Intelijen Negara yang nyamar jadi pegawai pemerintah dan bertugas mengawasi Kemenpan, tapi lucunyanya semua itu terbongkar saat awal banget dia kerja wkwk gimana sih ih sering cabut pendidikan intelnya nih.
  Semenjak itu, Dian adalah yang terbaik yang gak pernah absen mengisi hari-hari gue.
  Dian adalah orang yang 24/7 (literally everyday) pasti gue gangguin, di semua medsos: Instagram, WhatsApp, even twitter juga! wkwk ya pokoknya gue selalu nyepam deh yang isinya semua hal dari yang receh, my big secret, sampai diskusi berat di mana kadang gue bersikap terlalu kritis tentang hal-hal yang terjadi di sekitar gue. Pokoknya: She knows everything. Bahkan gue bisa dapet A di matkul statistik karena gangguin dian terus :(
Kerennya, kita kita hampir nggak pernah berantem selama 2 tahun. Nggak paham gimana bisa gitu, pokoknya hari-hari kita sebagian besar ketawa bareng dan saling nge-bully. Dian tahun 2020 itu banyak banget ngebully gue HUFT BETE, tapi kalau di tahun 2019 kebalik malah gue yang ngebully dia dan kayaknya 2020 ini dia bales dendam nih.
  Gue selalu berdoa semesta selalu mendukung langkah Dian dimanapun itu.
 Ternyata akhir oktober dapat kabar bahagia ternyata lo berhasil lolos ke Kementerian Dalam Negeri, yaampun congratsss woohoo! Dian dikasih kesempatan untuk naik level disana oleh Allah.
  Se-membahagiakan itu, tapi masuk November kok tiba-tiba rasanya hampa dan gue kebayang bagaimana 2021 tanpa Dian di kantor. kalau gue bilang nggak nangis mah bohong banget.
  Dian jauh lebih dari sekedar teman kerja, dia salah satu sahabat terbaik yang dikasi Tuhan untuk hadir disisi gue bahkan sampai detik ini gue nulis blog, masih bingung bagaimana cara menjalani 2021 tanpa Dian di samping gue.
  Yang kalo gue nengok kanan itu pasti ada dia yang lagi senyum-senyum sendiri atau ketawa-ketawa tanpa sebab. Nih kalau gue bisa kasih skala 1-10 sedihnya ditinggal Dian, ini tuh 1708.
Gue masih sedih banget sebenarnya nulis ini apalagi diingetin tentang kebahagiaan kita minggu lalu liburan ke Bandung. Kalau boleh jujur, gue nggak pengen sama sekali ditinggalin gini, but life must go on, walaupun susah banget tapi akan gue coba!
 Ah gue udah gak bisa nulis lebih panjang mempertimbangkan kesehatan mental gue hari ini karena masih ada deadline tugas.
Gue nggak mau tahu pokoknya 2021 kita harus ke Bandung lagi atau kita harus jalan bareng lagi keluar kota pokoknya hukumnya wajib!!!
yang terakhir… Semoga tahun depan setiap gue denger nama lo disebut di kantor, gue udah bisa tersenyum bahagia dan inget bahwa pernah ada yang isi bangku tersebut, sahabat terbaik gue, Dian.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Thank you 2020, atas semuanya.
2 notes · View notes
yourownmoonchild · 4 years
Text
Netflix Series Spanyol kecintaanku!
jujur aja ya, seumur hidup gue kayak nonton film, series, atau apapun itu gapernah tuh kepikiran buat nonton sesuatu yang berbahasa spanyol. mungkin dulu pas masih kecil (masih batita / balita) sih mungkin pernah ya gasengaja nonton telenovela yang pake bahasa spanyol karena nyokap gue dulu nonton beberapa judul telenovela. ya iyalah nih sedikit fun fact, middle name gue "julieta" aja tuh asalnya bukan cuma karena gue lahir di bulan juli, tapi juga karena nyokap gue inspired by nama salah satu karakter telenovela gitu deh 🤪.
nah boro - boro kan gue mau nonton sesuatu pake bahasa spanyol, ngerti juga nggak bahasanya (alasan, padahal kan bisa pake subtitle 🙃). HAHAHA enggak enggak, sebenernya emang guenya aja yang gak ngulik. sampe pada suatu waktu, di suatu hari yang cerah (ceilah, apa banget!?), gue tuh nemuin review satu series top yang disukain sama banyak orang. series ini bikin gue penasaran karena katanya seru banget. okelah let's give it a try pikir gue. daaann... siapa bisa tebak apa series nya? yup! La Casa De Papel (Money Heist) lah yang pertama kali bikin gue tertarik nonton suatu tayangan spanyol.
ini tuh bercerita tentang 8 orang dengan nama samaran berbagai macam nama kota di dunia, dan mereka tergabung dalam satu geng rampok yang dibentuk sama seseorang yang disebut Professor. nah mereka ber-8 ini dikasih pelatihan kayak belajar gitu deh selama beberapa bulan untuk mempersiapkan perampokan. dimana tuh perampokannya? perampokannya itu di tempat pencetakan uangnya negara Spanyol atau di series ini nyebutnya Royal Mint of Spain. terus selama ngerampok ini tuh mereka semua ngejalanin misi dengan cara menyandera semua orang yang ada di dalem Royal Mint of Spain pada saat itu, dan mencetak uang yang super duper buanyaaaaaaak banget! nah selain mereka menyandera, mereka juga dibantu oleh Professor dari luar Royal Mint of Spain buat ngejalanin misi perampokan ini. si Professor ini tuh karakternya keren banget, suer deh. dia bisa memperhitungkan segala sesuatunya secara detail dan dia selalu punya back up plan dari tiap hal yang bakalan dilakuin. pas nontonnya tuh kita udah langsung mikir yah ketahuan nih, yah ketangkep nih, dan yah yah yah lainnya. tapi nyatanya tidak semudah itu ferguso! 😂. karena ya itu tadi, semuanya bener - bener udah diperhitungkan dengan sedemikian rupa.
intinya setelah Royal Mint of Spain mereka kuasai alias mereka udah berhasil dan bisa kabur dari situ dengan ngebawa banyak uang, akhirnya mereka masing - masing melarikan diri lah istilahnya ke negara - negara lain yang mungkin gak akan lah mereka ke deteksi. mereka ke negara - negara lain itu tuh gaboleh komunikasi via telepon atau apapun itu yang bisa ke deteksi sama satelit atau apalah gitu. nah bodohnya ketika Rio sama Tokyo tinggal di Guna Yala deh kalo gak salah, apa dimana ya lupa wkwk, ada kalanya ketika si Tokyo mau pergi ke tempat lain. nah si Rio ngasih telepon ke Tokyo biar bisa terus kontekan. yasudahlah abis itu kena deh mereka. tapi yang ketangkep cuma Rio, Tokyo ga ketangkep dan akhirnya nyamperin Professor. sampe akhirnya geng rampok itu reunited alias reuni lagi buat ngejalanin misi berikutnya di Bank of Spain yang dilakuin dalam rangka menyelamatkan si Rio. dan selalu deh ini series banyak banget konfliknya di tengah - tengah ngejalanin misi dan itu yang bikin makin seru.
sumpah ya Money Heist ini tuh wajib banget banget banget ditonton karena beneran seru, serius deh. gabakalan nyesel nontonnya, gue aja langsung jatuh cinta. dan orang - orang yang gue racunin buat nonton Money Heist pun jadi ikut - ikutan deh kecanduan juga. gue aja saking gregetannya sama nih series sampe waktu itu marathon 3 season selama 3 - 4 hari. terus gue tuh bener - bener excited banget nungguin season 4 nya, sampe pas season 4 nya rilis ya langsung lah gue selesain semua episodenya di hari itu juga 😂. DAAAAN... SEKARANG GUE MASIH NUNGGU - NUNGGU BANGET SEASON 5 NYAAAA. semoga aja cepet rilis!!! karena beneran secinta itu ♥️♥️♥️
I CAN'T WAIT FOR THE 5TH SEASON! BELLA CIAO!
Tumblr media
¡Por La Resistencia! Viva La Resistencia!
10 notes · View notes
realita-lampung · 11 months
Text
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Buka Festival Pangan Lokal
Tumblr media
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Festival Pangan Lokal dalam rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-42 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023 di Halaman Kantor Gubernur, Jum'at (3/11/2023). Peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023 ini mengusung Tema “Air adalah Kehidupan, Air adalah Pangan, Diversifikasi Pangan untuk Rakyat Lampung Berjaya”. Gubernur Arinal mengatakan pemilihan tema ini mengandung makna bahwa air sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Ia menyebut bahwa saat ini Provinsi Lampung tengah menghadapi dampak perubahan iklim El Nino yang menyebabkan kekeringan yang mempengaruhi penurunan produksi pertanian di Provinsi Lampung. Gubernur Arinal berpendapat fenomena tersebut sangat berdampak terhadap harga bahan pangan pokok, seperti beras menjadi tinggi. "Melihat fenomena ini maka kita harus mengambil langkah-langkah agar dampak El Nino tidak semakin meluas dan bisa kita antisipasi khususnya dalam menjaga ketersediaan pangan di Provinsi Lampung," ujarnya. Gubernur Arinal juga berpendapat bahwa Provinsi Lampung menjadi provinsi yang dianugrahi sumber kekayaan alam yang melimpah. Menurutnya hal tersebut dibuktikan dengan Lampung yang memiliki komoditas unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Ia menilai kekayaan tersebut menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan dan lokomotif pembangunan pertanian nasional tercermin dari produksi dan kontribusi pertanian yang masuk dalam 5 besar nasional "Untuk meningkatkan nilai tambah kita perlu melakukan hilirisasi untuk komoditas unggulan yang dimiliki Provinsi Lampung, sehingga produk komoditas pertanian," harapnya. Selain itu, Gubernur Arinal menyampaikan bahwa membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan, sudah menjadi komitmen sejak awal kepemimpinannya yang tertuang dalam misi ke-5 Pemerintah Provinsi Lampung. Hal tersebut menurutnya terbukti dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang terus berupaya untuk memajukan UMKM termasuk UMKM di bidang pangan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan telah dilakukannya Ground Breaking Pasar UMKM Lampung di Komplek Pusat Kegiatan Olahraga PKOR (PKOR) Way Halim oleh Gubernur Arinal pada 30 Oktober 2023 yang lalu. Pembangunan Pasar UMKM tersebut merupakan hasil inisiasi dari Pemerintah Provinsi Lampung dan didukung sepenuhnya oleh dana CSR, Program Kemitraan dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dari 14 BUMN di Provinsi Lampung. Sebagai informasi, Berdasarkan data perkembangan sektor Koperasi dan UKM di Provinsi Lampung, UMKM di Provinsi Lampung tercatat sebanyak 273.457 unit yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha kecil sebanyak 9.303 unit dan usaha menengah sebanyak 376 unit. "Kita berharap jumlah ini akan terus berkembang dan diperbanyak di masa-masa yang akan datang," ujarnya. Gubernur Arinal berpesan bahwa sinergi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan harus terus ditingkatkan, keragaman, aksesibilitas, kualitas hingga keamanan konsumsi pangan masyarakat harus Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Ia berharap kegiatan ini akan menjadi semangat baru bagi kebangkitan ekonomi di sektor UMKM Pangan Lokal untuk terus berkarya Mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya. Lebih dari itu, Gubernur Arinal mengajak semua pihak agar mengkampanyekan Gerakan Selamatkan Pangan melalui “Stop Boros Pangan” sebagai wujud komitmen Pemerintah daerah dalam upaya pencegahan Food Waste di Provinsi Lampung.(Adpim) Read the full article
0 notes
naailahana · 4 years
Text
BukaBuku #1: “Aku mau jadi mata air,”
Adalah kalimat nasihat dari Ayah yang digenggam kuat-kuat oleh Rudy sepanjang hidupnya, semenjak ia mulai mengerti apa maksudnya. Saat jenazah Ayah diantar ke peristirahatan terakhir oleh begitu banyak orang waktu itu, barulah ia sadar, ayahnya selama ini sudah menjadi mata air.
***
Sebuah skenario yang disarikan dari buku Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer. Buku yang sebetulnya sudah pernah ku baca tiga tahun lalu, tidak lama setelah ku dapat di hari wisuda MAN waktu itu. Siapa sangka, momen semi-libur yang super lama ini ternyata harus membawaku kembali mengobrak-abrik semua rak buku yang ada di rumah. Mengamati judulnya satu per satu, ambil apa saja yang menarik hati, menyusunnya jadi satu, lalu diurutkan untuk -harapannya,- bisa dieksekusi satu-satu.
Dan lihatlah, buku ini rupanya masuk dalam ‘golongan atas’ untuk diselesaikan lebih dulu. Titel ‘sudah pernah baca’ rupanya tidak begitu berpengaruh karena semuanya tetap terasa baru, fresh, dan relevan untuk dibaca. Maklum, kebanyakan lupanya. Membaca sekali memang biasanya hanya sepintas lalu. Maka dari itu, akhirnya tergerak juga diri ini untuk berbagi beberapa hal sederhana yang dirasa bermakna selepas membaca buku. Simpelnya, agar tidak lupa (lagi) hal-hal yang kurasa terlalu sayang untuk dilupakan. Lagipula, berbagi dengan orang lain katanya akan memperkuat ingatan, kan? Dan yang kedua tentu saja, agar pelajaran-pelajaran berharganya bisa juga diterima oleh yang belum sempat baca. Sekaligus siapa tau bisa membuka jalan; bagi yang ingin baca tapi tidak punya akses, boleh juga kalau ingin pinjam:)
Buku berjudul Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner ini merupakan buku biografi alm. B.J. Habibie yang turun cetak empat tahun sebelum beliau meninggal, jadi isinya pun dilengkapi kisah-kisah yang diceritakan sendiri oleh alm. Eyang Habibie. Beliau biasa dipanggil Rudy sejak kecil, karenanya, Rudy-lah yang dipilih menjadi judul, karena isinya yang sangat komprehensif; membahas sejak Rudy kecil hingga menjadi sosok B.J. Habibie yang banyak dikenal orang saat ini dengan segala peran dan pencapaiannya.
Aku secara personal sebetulnya tidak ada relasi tertentu dengan beliau. Ya boro-boro kenal, tau juga dari buku-buku pelajaran dulu kan:’) Tapi setelah memperdalam wawasan tentang Eyang Habibie lewat buku ini, aku jadi semakin yakin bahwa Eyang Habibie sangat layak dan malah harus dijadikan salah satu tokoh bangsa panutan buat pemuda-pemudi Indonesia masa kini, terutama perihal prinsip dan daya juang. Kadang sedih aja gitu, sepertinya remaja dan pemuda-pemudi kita banyak yang merasa kekurangan role model, jadi merasa kehilangan arah dan fokusnya teralihkan. Padahal di luar sana banyak sekali, dan beliau ini salah satunya. Bersyukur atas kecanggihan teknologi saat ini, karenanya kita jadi punya akses buat mengenal beliau-beliau ini, meski jasadnya sudah tidak di dunia. Doa terbaik buat mereka.
Yuk lanjut. Karena isi buku ini yang sangat padat dan sangat berpatokan pada alur waktu, maka agar mempermudah penyampaian, ku buat poin-poin saja oke. Enjoy.
1
“Rud, coba lihat sekeliling kamu.” Rudy berhenti bermain air dan memandang sekeliling. Dia melihat tanaman-tanaman yang tumbuh subur, semuanya tampak segar dan hijau. Beberapa petani mengambil air dari mata air itu untuk menyiram tanaman mereka.
“Menurut kamu, kenapa semua tanaman di sini bisa tumbuh subur?”
“Karena dekat dengan air,” jawab Rudy polos.
“Benar. Karena itu, kamu harus jadi mata air.” Kalau tadi Rudy bangga dengan jawabannya, kini dia malah terlihat bingung.
“Kalau kamu baik, semua yang di sekelilingmu juga akan baik. Kalau kamu kotor, semua yang di sekitarmu akan mati.” Pelan-pelan Rudy memahami maksud perkataan Papi.
“Coba lihat, tanaman di sini tidak cuma sejenis, kan?” Rudy kembali mengangguk. “Itu artinya, mata air memberi kebaikan tanpa pilih-pilih.”
Rudy tersenyum. Dia memandang mata Papi yang tak berkedip.
Ini adalah salah satu part favoritku. Masih dalam 50 halaman pertama, sudah disuguhi pesan keren ini. Maknanya sangat dalam. Membuatku tertampar; kita harus berusaha menjadi mata air yang bermanfaat buat sekitar, tanpa pilih-pilih. Menyadarkan diri akan pentingnya peran mata air saja sudah cukup sulit, ditambah lagi jangan pilih-pilih; kesulitan yang kedua. Tidak bisa dipungkiri, banyak orang baik pada orang-orang tertentu saja, atau karena alasan-alasan tertentu saja. Bahkan bisa jadi itu diri kita sendiri, tanpa sadar. astaghfirullah, heu. Padahal nabi kita Muhammad saw. juga sudah lama mencontohkan hal yang sama. Berbuat baik dan menunjukkan pada semua makhluk tanpa memperhatikan keyakinan, status, atau kebangsaan. Dan beliau melakukan itu sepanjang hidupnya. Jadi bisa dibilang, ini adalah misi seumur hidup.
Hal menarik lain adalah penggambaran kedekatan hubungan antara Papi dan Rudy. Dalam bukunya memang dikisahkan bahwa mereka sangat dekat. Papi adalah panutan, tempat bertanya, lawan diskusi, sekaligus teman terbaik Rudy, yang diceritakan dalam banyak bagian buku. Yang ku dapat dari sini adalah, hubungan baik orangtua-anak adalah hal yang sangat penting, terutama interaksi yang terbangun dari intensitas komunikasi yang baik. Orangtua sudah seharusnya menjadi circle terdekat anak, karena circle terdekat seseorang akan membentuk pribadi yang bersangkutan. Efek dominonya, akan lebih mudah menyampaikan nasihat pada anak, dan anaknya pun akan lebih mudah menerima. Kerennya lagi adalah, prinsip mata air ini tertancap sangat baik di benak Rudy sampai dewasa. Menunjukkan bahwa kualitas hubungan jauh lebih berarti daripada kuantitas, karena Papi meninggal di usia Rudy yang baru 14 tahun, usia yang masih sangat muda. Nasihat di usia belasan tahun, terekam dengan baik sampai berpuluh-puluh tahun kemudian. Dipegang sebagai prinsip.
“Tetapi, aku mau jadi ‘mata air’. Jadi orang yang berguna.” (h.172)
“Ini ide besar, Rud. Ada berapa ratus mahasiswa yang harus dikumpulkan? Di Aachen saja, sekarang sudah ada 50-an mahasiswa. Tenaga dan biaya yang dibutuhkan juga besar.” “Ya, harus kita lakukan! Kita coba! Papiku bilang, kita harus jadi ‘mata air’!” Rudy makin bersemangat. (h.179)
Nanti, tak perlu ada lagi anak-anak seperti dirinya yang harus terpisah dari keluarga saat usia 14 tahun hanya untuk mengejar sekolah berkualitas di Jakarta. Kemajuan Indonesia bukan hanya milik Jakarta. Pesawat yang akan dibikinnya nanti akan membuat pembangunan yang merata untuk seluruh Indonesia. Pesawat itu adalah “mata air” Rudy. (h.183)
Namun, para pendukung Front Nasional terus memaksa Rudy. Rudy diserang kanan-kiri, tetapi dia tetap pada pendiriannya. Pada saat-saat yang menguji integritasnya, Rudy selalu teringat pesan almarhum Papi soal “menjadi mata air yang bersih”. Menjadi mata air yang bersih berarti berani menolak hal-hal yang akan mengganggu kejernihannya. (h.187)
2
Kemerdekaan adalah hak tersulit manusia. Sebab kemerdekaan hanyalah awalan. Bagaimana mengisinya adalah ujian sebenarnya. Perjuangan setelah kemerdekaanlah yang akan menjadi penentu apakah kemerdekaan itu bermakna atau sia-sia.
Narasi semacam itu rupanya sudah mulai muncul di zaman Rudy muda, yang belum jauh dari tahun kemerdekaan itu sendiri. Dan masih sering terdengar hingga kini. Kalau dulu saja sudah dibilang bahwa perjuangan setelah kemerdekaan lebih sulit karena melawan bangsa dan diri sendiri, apalagi saat ini. Sedihnya adalah, orang-orang -saia pun-, biasanya ingat saat dekat-dekat perayaan kemerdekaan saja, 17 Agustus. Maka dari itu, semangat dan tekad Rudy muda ini sangat patut dicontoh.
“Saya sudah dapat surat atas nama Anda, siapa Anda?”
“Saya Habibie, mau mengadakan Seminar Pembangunan dan seminar ini akan membicarakan masa depan bangsa Indonesia.” Awalnya, perusahaan-perusahaan memberi jawaban senada, tak tertarik, dan tak merasa perlu untuk mendanai atau menyokong Seminar Pembangunan itu. Namun, Rudy bukan orang yang mudah menyerah. Rudy selalu punya jawaban jitu.
“Anda mau terus mengadakan proyek dengan Indonesia, kan, Pak?”
“Iya, tapi apa hubungannya dengan kamu?”
“Saya masa depan Indonesia.”
“Kenapa kamu yakin?”
“Karena saya muda dan anak muda adalah masa depan. Cikal bakal masa depan. Kalau Anda bantu saya, Insya Allah dunia itu tidak buta dan tuli, kita tidak akan lupakan.” (h.195)
Saya adalah masa depan Indonesia. How powerful:’) Bayangkan kalau semua anak muda Indonesia mendoktrin diri masing-masing dengan prinsip serupa. Betapa cerahnya masa depan. Prinsip ini tentu tidak bisa didapat begitu saja, harus ada alasan kuat yang mendasari. Sepertinya kalau dalam kasus Rudy, ya prinsip di nomor satu tadi, mata air. Ditambah frame personal tentang pesawat yang dimiliki Rudy, akhirnya mengejawantah dalam bentuk cita-cita memajukan dunia penerbangan Indonesia. Cita-cita yang tentu tidak mudah dan dipenuhi kesulitan. Tapi mungkin karena niat tulusnya itu, penguatan juga datang dari mana-mana.
“Rudy ingin mempercepat kepulangan ke Jerman, Mi. Rudy ingin menyelesaikan S-3 secepatnya biar bisa bekerja.”
“Bekerja di sana dan tidak pulang ke Indonesia?”
“Indonesia tidak butuh Rudy.”
“Kata siapa?” Rudy tidak bisa menjawab.
“Lalu, apa kabar keinginanmu untuk bikin pesawat buat Indonesia?”
“Mungkin benar kata Keng Kie, mimpi itu harus ditinggalkan di Jerman.”
“Mimpi? Mungkin karena kamu sebut itu mimpi makanya tidak terwujud, Rud. Mimpi bisa berubah jadi mimpi buruk. Ini lebih besar dari mimpi. Lalu, kamu mau buat apa di Jerman? Sudah banyak orang pintar di sana.” Rudy semakin merasa bersalah. Merasa bersalah terhadap cita-citanya, terhadap Indonesia, dan sekarang terhadap Mami.
“Jangan sebut cita-cita itu mimpi. Cita-cita besar itu harus menjadi bagian dari jiwa. Cita-cita almarhum Papi dan Mami, ya, kalian berarti buat bangsa ini.” Rudy merasa ditampar mendengar kalimat Mami.
Percakapan lain yang menggambarkan kedekatan orangtua-anak, tapi kalau yang ini dengan Mami. Sungguh, banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari sosok Mami Tuti Marini ini.
3
“Mami akan jauh lebih tenang kalau kamu di Jerman ada yang mengurusi.”
Rudy tertawa. “Mami mau pindah ke sini? Wah, bisa gemuk lagi aku dimasakin Mami.”
“Nikah Rud, nikah. Hati itu kalau sudah berdua akan membuat hidup jadi lengkap. Ada tujuan. Ada arahan. Ada yang mengisi. Ada yang mengimbangi.”
“Mam, tujuanku jelas, aku mau buat pesawat di Indonesia.”
“Rud. Membuat pesawat itu cara, bukan tujuan. Memang masalah satu Indonesia bisa selesai dengan satu pesawat?”
“Ya tidak, dong, Mam.”
“Ya, itulah! Jadi, apa tujuan hidupmu, Rud? Keluarga itu yang akan menjagamu dengan visi besarmu. Sekarang itu, di Indonesia, isi pemerintahannya itu, ya, orang-orang yang tujuannya cuma dirinya sendiri. Keluarganya juga tak menjaga mereka. Malah ikut senang pada korupsi. Kamu mau nanti punya keluarga yang malah bikin hidupmu menyusahkan orang banyak?”
Lagi, percakapan Rudy dengan Mami. Kalau yang ini tentang mencari pasangan hidup, yang akan bersama mewujudkan visinya. Rupanya berjodoh dengan Ainun, teman masa kecilnya dulu. Yang kisah cintanya banyak dibicarakan orang, dan ditayangkan di film-film. Tapi aku salut betul sih, mereka bisa berhasil saling memilih karena merasa cocok dengan memiliki visi yang sama, memajukan Indonesia. Ainun mau memajukan kesehatan bangsa, dengan Rudy yang mau memajukan penerbangan bisa meyakinkan Ainun kalau pesawatnya mampu membantu cita-citanya, menciptakan akses kesehatan untuk masyarakat yang sulit terjangkau di pelosok-pelosok sana. Klop sudah. Menggambarkan kalau pernikahan tidak serta-merta mematikan impian salah satu pihak, justru bersama-sama mewujudkan keduanya. Mantap gak tu.
Baru tiga, tapi sudah sepanjang ini. Jadi mari kita cukupkan sekian, kalau tidak nanti yang baca capek scroll. Maafkan. Yuk kita ambil baiknya, buang buruknya.
Sebetulnya masih banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Jadi, yang mau dapat versi lengkapnya, boleh dibaca saja bukunya. Dijamin tidak menyesal. Ada kok di toko buku. Kalo gamau beli juga bisa pinjem lewat akun ig @hello.tarikulur :)) *wkwkwk promosi terselubung, monmaap. Insya Allah bukunya akan segera masuk rak TarikUlur, yey.
Terima kasih Eyang Habibie atas inspirasinya. Terima kasih mbak Gina atas bukunya. Terima kasih yang sudah kasih saya bukunya -sekolah saya. Dan terima kasih juga sudah baca sampai akhir! Semoga ada kebaikan yang bisa diambil, ya.
Yuk, semangat jadi mata air.
Bogor, 08/07/20 pagi.
4 notes · View notes
indri-n-ani · 5 years
Text
6. [K-Drama] Misi terakhir seorang malaikat, Kim Dan : Cinta.
Tumblr media
Ini adalah kisah cinta antar dimensi
Malaikat dan Manusia
Tersebutlah seorang malaikat bandel yang penyayang – pada hewan yang akan dijemputnya menuju surga – diberi hukuman turun ke bumi karena turut campur akan takdir seorang balerina yatim piatu yang buta. Akibatnya sang malaikat diberi misi untuk membuat balerina tersebut merasakan cinta. Bukan darinya, tentu saja. Konflik muncul saat malaikat mulai menyadari kenapa malah dia yang jatuh cinta pada balerina, itu gak boleh. Haramlah gitu hukumnya. Dosa besar. Tapi namanya juga cinta kan ya, susah euy buat diredam.
Tumblr media
Walaupun alur dan cerita dalam drama fantasi ini sudah biasa dan formulanya banyak ditemukan dalam drama-drama lain (cinta beda dimensi, sahabatan sejak kecil, keluarga yang tamak akan harta) tapi tetap saja bagiku drama ini memiliki magis tersendiri. Pesona paling memikat berasal dari cinematografi yang benar-benar memanjakan mata. Belum lagi dengan akting dari pemeran utamanya, khususnya saat dia menampilkan baletnya, sungguh indah. Kupikir dia menggunakan pemain pengganti untuk adegan baletnya, rupanya tidak begitu. Aku jadi ingin belajar balet juga (tapi cukup tahu diri kalau menari biasa saja sudah kaku seperti kanebo kering, konon menari balet).
Tumblr media
Cinematografi daebak.
Akting pemainnya, melengkapi.
Dan OST nya pun menggenapkan pengalaman menonton yang buat baper (entah apa karena akunya saja yang terlalu mudah terbawa perasaan). Namun aku tidak pernah menduga akan mengalirkan air mata begitu cepatnya saat menyaksikan episode dua (atau 3 dan 4). Moment kehilangan.
Tumblr media Tumblr media
Aku termasuk tipikal yang kadang kurang kerjaan mencari hikmah atau pesan tersembunyi dari drama apa yang sedang diikuti. Seperti halnya pada drama fantasi – yang sepertinya tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata – ini yang menghadirkan kisah sedih cinta malaikat dan manusia. Gimana gak sedih, kalau misi si malaikat gagal boro-boro kembali ke surga, dia akan jadi debu dan menghilang. So, pesan tersirat yang kumaksud adalah “Teruslah berdoa dan berupaya sepenuh hati untuk mewujudkan keinginan.” Kita tak akan pernah tahu bukan, doa yang manakah atau dari siapakah yang berhasil mengetuk pintu langit dan menyentuh hati-Nya lalu Dia pun mengabulkan. Namun, meskipun bagi kita impian itu dirasa tak jua terwujud, yakinilah bahwa rencana-Nya jauh lebih baik dan indah untuk kita. Sejalan dengan sebuah ayat yang sering didengar bukan? Drama ini pun menampilkan sebuah pengorbanan untuk orang yang paling dicintai.
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)
Dan sebagai wujud totalitas karena menyukai drama ini, aku jadi menelusuri tentang si balerina dan menemukan fakta bahwa dia berbagi tanggal, bulan dan tahun lahir yang sama denganku (penting banget ini mah, hehe) jadi ingin menanyakan jam lahirnya juga biar bisa mengetahui birth chartnya :P
Tumblr media
(c) Indriani
6 notes · View notes